Asuhan Keperawatan Komunitas Pada Kelompok Anak Obesitas
July 14, 2022 | Author: Anonymous | Category: N/A
Short Description
Download Asuhan Keperawatan Komunitas Pada Kelompok Anak Obesitas...
Description
ASUHAN KEPERAWATAN KESEHATAN KOMUNITAS POPULASI KELOMPOK OBESITAS PA PADA DA ANAK ANAK D I S U S U N OLEH: KELOMPOK 3
1. Yolanda Wulandari
170204076
2. Nora Lissa Nainggolan
170204048
3. Saleha
170204069
DOSEN PENGAJAR: Ns.Rumondang Gultom, MKM
PROGRAM STUDI NERS FAKULTAS FARMASI DAN ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS SARI MUTIARA INDONESIA MEDAN 2019
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan rahmat rah matNya Nya yang yang diberi diberikan kan kepada kepada kami kami sehingg sehinggaa kami kami dapat dapat menyel menyelesai esaikan kan makalah mata kuliah Keperawatan Komunitas II tepat waktu.
Kami menyadari menyadari makalah ini jauh dari kesempurnaan kesempurnaan oleh sebab itu kami sangat mengharapkan kritik dan saran dari berbagai pihak demi penyempurnaan makalah ini.
Pada kesempatan ini kelompok mengucapkan terima kasih kepada: 1. Parlindung Parlindungan an Purba, Purba, SH, MM, MM, selaku selaku ketua ketua Yayasan Sari Mutiara Mutiara Medan. Medan. 2. Dr. Dr. Ivan Ivan Elis Elisab abet eth h Purb Purba, a, M.Ke M.Kes, s, se selak laku u Rekt Rektor or Univ Univer ersit sitas as Sa Sari ri Muti Mutiara ara Indonesia. 3. Tarul arulii Sin Sinag agaa SP, SP, M.K M.KM, se sela laku ku Dek ekan an Faku Fakult ltas as Farm Farmas asii dan Ilmu Ilmu Kesehatan Universitas Sari Mutiara Indonesia. 4. Ns. Rinco Rinco Siregar, Siregar, S.Kep, S.Kep, MNS, MNS, selaku selaku Ketua Progra Program m Studi Ners Fakult Fakultas as Farmasi dan Ilmu Kesehatan Universitas Sari Mutiara Indonesia. 5. Ns. Ns. Rumo Rumond ndan ang g Gult Gultom om,M ,MKM KM do dosen sen pe peng ngaja ajarr ya yang ng te tela lah h memb member erik ikan an bimbingan, arahan dan saran kepada kelompok dalam menyelesaikan tugas mata kuliah Keperawatan Komunitas II dengan topik Asuhan Keperawatan Kesehatan Komunitas Populasi Kelompok Obesitas Pada Anak
Serta semua pihak yang telah membantu dalam proses pengajaran dan pembuatan maka ma kala lah h Asuh Asuhan an Kepe Kepera rawa wata tan n Keseh Kesehat atan an Komu Komuni nita tass Popu Popula lasi si Kelo Kelomp mpok ok Obesitas Pada Anak yang namanya tidak kami cantumkan satu persatu, demikian makalah ini dibuat semoga bermanfaat bagi kita semua.
Medan, 24 November 2019 Penyusun
Kelompok 3
DAFTAR PUSTAKA
KATA PENGANTAR........................................... PENGANTAR......................................................................... ....................................... .........2 2 DAFTAR ISI................................. ISI....................................................... ............................................................... ..........................................3 .3 BAB I PENDAHULUAN......................................... PENDAHULUAN.................................................................. .................................... ...........4 4
1.1 Latarbelakang...............................................................................4 1.2 Tujuan..................................... Tujuan........................................................... ......................................................4 ................................4 BAB II TINJAUAN TEORITIS..................................... TEORITIS..................................................................5 .............................5
2.1 Pengertian........................................ Pengertian..................................................................................... .............................................5 5 2.2 Klasifikasi................................................. Klasifikasi.....................................................................................5 ....................................5 2.3 Etiologi.................................................. Etiologi................................................................................ ....................................... .........6 6 2.4 Manifetasi Klinis..........................................................................6 2.5 Penatalaksanaan............................................. Penatalaksanaan............................................................................8 ...............................8 2.6 Pencegahan...................................... Pencegahan................................................................................. ...........................................10 10 BAB III ASUHAN KEPERAWATAN............................................ KEPERAWATAN......................................................12 ..........12
3.1 Pengkajian.................................. Pengkajian........................................................ ............................................... ......................... 12 3.2 Diagnosa....................................... Diagnosa............................................................. ..................................... ........................ .........13 13 3.3 Implementasi............................................ Implementasi.................................................................. ...................................16 .............16 3.4 Evaluasi......................................... Evaluasi............................................................... ..............................................16 ........................16 DAFTAR PUSTAKA................................ PUSTAKA...................................................... ............................................ ............................17 ......17
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Latar Belakan Belakang g
Pada awalnya obesitas di pandang sebagai tren atau gaya hidup sebagai tanda kesuks kes uksesan esan seseora seseorang, ng, dengan dengan memili memiliki ki badan badan yang yang gemuk gemuk menand menandaka akan n seseora sese orang ng hidup hidup berkec berkecuku ukupn. pn. Namun Namun sekaran sekarang g obesita obesitass telah telah menjad menjadii masalah yang serius karena memicu timbulnya berbagai komplikasi penyakit yang menyertainya. menyertainya. Masalah obesitas obesitas kini telah menjadi menjadi perhatian perhatian khusus khusus badan kesehatan dunia
Perhatian tidak hanya ditujukan kepada jumlah lemak yang ditimbun, tetapi juga kepada lokasi penimbunan lemak tubuh.Pola penyebaran lemak tubuh pada pria dan wanita cenderung berbeda.Wanita cenderung menimbun lemaknya lemak nya di pinggul pinggul dan bokong, sehingga memberikan memberikan gambaran gambaran seperti buah pir.Sedangkan pada pria biasanya lemak menimbun di sekitar perut, sehi sehing ngga ga memb member erik ikan an gamb gambar aran an se sepe pert rtii bu buah ah ap apel el.M .Mas asal alah ah in inii ya yang ng menjad men jadikan ikan bahasan bahasan dalam dalam asuhan asuhan keperaw keperawata atan n dengan dengan obesita obesitass menjad menjadii sangat menarik untuk di angkat dan di pelajari kelompok kami, semoga apa yang kami tulis dalam karya kami dapat menjadi sesuatu yang berguba bagi kami mahasiswa keperawatan khususnya khususnya dan khalayak ramai pada umunya
1.2 Tujuan Tujuan
1. Mahasiswa mampu mengetahui mengetahui pengertian obesitas 2. Mahasiswa mampu mengetahui mengetahui klasifikasi obesitas 3. Mahasiswa mampu mengetahui mengetahui etiologi obesitas 4. Mahasiswa mampu mengetahui mengetahui manifestasi klinis obesitas 5. Mahasiswa mampu mengetahui penatalaksanaan 6. Mahasiswa mampu mengetahui mengetahui pencegahan 7. Mahasiswa mampu mengetahui mengetahui askep obesitas
BAB II TINJAUAN TEORITIS 2.1 Pengertian
Obesitas adalah akumulasi jaringan lemak dibawah kulit yang berlebihan dan terd terdap apat at di se selu luru ruh h tubu tubuh. h. Obes Obesit itas as se seri ring ngka kali li di dihu hubu bung ngka kan n deng dengan an overweight, walaupun tidak selalu identik oleh karena obesitas mempunyai ciri ciri tersendiri. Secara klinis obesitas dengan mudah dapat dikenali karena mempunyai tanda dan gejala yang khas, yaitu: wajah membulat, pipi tembem, dagu rangkap, leher relatif pendek, dada mengembung dengan payudara yang membesar memb esar mengandun mengandung g jaringan jaringan lemak, perut membuncit membuncit,, kedua kedua tungkai tungkai pada umumnya berbentuk X. X.
Kelebihan berat badan pada anak yang tidak wajar saat seumuran balita yang disebabkan menumpuknya kadar lemak yang tidak sedikit. Orang tua pasti tidak menyadari bahwa di tubuh anak mereka yang gemuk sudah mengancam kesehatan anak tersebut. Namun tidak semua anak yang gemuk dikategorikan sebaga seb agaii anak anak yang yang memilik memilikii obesita obesitas. s. Banyak Banyak juga juga anak anak yang yang memili memiliki ki kerang ker angka ka tubuh tubuh lebih lebih besar besar dari dari rata-ra rata-rata, ta, selain selain itu juga juga memili memiliki ki kadar kadar lemak yang lebih tinggi pada masa pertunbuhanya. Jadi akan kelihatan seperti anak yang memiliki obesitas. Perlu diketahui obesitas pada anak tidak bisa dilihat dari ukuran badan anak tersebut.
2.2 Klasifika Klasifikasi si
Obesitas digolongkan menjadi 3 kelompok: 1. Obesitas ringan : kelebihan berat badan 20-40% 2. Obesitas sedang : kelebihan berat badan 41-100% 3. Obesitas berat : kelebihan berat badan >100%
(Obesitas (Obesi tas berat ditemukan ditemukan sebanyak sebanyak 5% dari antara orang-orang orang-orang yang gemuk)
2.3 Etiolo Etiologi gi
Kebiasaan Makan yang Buruk Anak yang tidak atau kurang suka mengkonsumsi buah, sayur dan biji bijian (grains) dan lebih memilih fast food, minuman manis maupun makanan kemasan, memiliki kecenderungan untuk memiliki berat berlebih karena kar ena makana makanan n tersebu tersebutt merup merupaka akan n makana makanan n yang yang tinggi tinggi lemak lemak dan kalori tetapi memiliki nilai gizi yang rendah.
Faktor Keturunan Obesitas bisa diturunkan oleh orang tua. Jadi seorang anak yang memiliki orang tua atau keluarga yang mengalami obesitas juga berpotensi untuk mengalami hal sama. Tetapi perlu Anda ketahui bahwa faktor keturunan tidak tid ak lantas lantas membua membuatt seseora seseorang ng memili memiliki ki berat berat berleb berlebih. ih. Hal ini akan akan muncul mun cul jika jika si anak anak mengk mengkons onsums umsii kalori kalori berleb berlebih ih dari dari jumlah jumlah yang yang seharusnya anak konsumsi.
Tidak Aktif Secara Fisik Teknologi modern banyak memaksa anak-anak kita untuk lebih banyak du dudu duk k diam diam meng mengha habi bisk skan an wakt waktu u merek merekaa di de depa pan n la laya yarr ko komp mput uter er maupun televisi sehingga mereka tidak banyak bergerak. Jika konsumsi kalori kal ori dan lemak lemak mereka mereka berleb berlebih, ih, padaha padahall tubuh tubuh tidak tidak membak membakarn arnya, ya, maka obesitas pada anak akan terjadi pada mereka.
2.4 Manifet Manifetasi asi Klinis Klinis
Obesitass dapat Obesita dapat terjadi terjadi pada pada semua semua golong golongan an umur, umur, akan akan tet tetapi api pada pada anak anak biasanya timbul menjelang remaja dan dalam masa remaja terutama anak wanita, selain berat badan meningkat dengan pesat, juga pertumbuhan dan perkembangan lebih cepat (ternyata jika periksa usia tulangnya), sehingga pada akhirnya remaja yang cepat tumbuh dan matang itu akan mempunyai tinggi badan yang relative rendah dibandingkan dengan anak yang sebayanya. Bentuk tubuh, penampilan dan raut muka penderita obesitas : 1. Paha Paha tampak tampak besar, besar, terutam terutamaa pada pada bagian bagian proximal proximal,, tangan tangan relatif relatif kecil kecil dengan jari – jari yang berbentuk runcing.
2. Kelain Kelainan an emosi emosi raut muka, muka, hidung hidung dan mulut mulut relatif relatif tampak tampak kecil dengan dengan dagu yang berbentuk ganda. 3. Dada Dada dan payuda payudara ra membesar membesar,, bentuk bentuk payuda payudara ra mirip dengan dengan payud payudara ara yang yan g telah telah tumbuh tumbuh pada pada anak anak pria pria keadaa keadaan n demiki demikian an menimb menimbulk ulkan an perasaan yang kurang menyenangkan. menyenangkan. 4. Abdome Abdomen, n, membunci membuncitt dan menggan menggantun tung g serupa serupa dengan dengan bentuk bentuk bandul bandul lonceng, kadang – kadang terdapat strie putih atau ungu. 5. Lengan Lengan atas membesa membesar, r, pada pembesaran pembesaran lengan lengan atas atas ditemukan ditemukan biasanya biasanya pada bisep dan trisepnya Padaa pender Pad penderita ita sering sering ditemu ditemukan kan gejala gejala ganggu gangguan an emosi emosi yang yang mungki mungkin n merupakan merup akan penyebab atau keadaan keadaan dari obesitas. Penimbuna Penimbunan n lemak yang berlebihan dibawah diafragma dan di dalam dinding dada bisa menekan paru– paru, sehingga timbul gangguan pernafasan dan sesak nafas, meskipun penderita hanya melakukan aktivitas yang ringan. Gangguan pernafasan bisa terj terjad adii pa pada da sa saat at tidu tidurr da dan n me meny nyeb ebab abka kan n terhe terhent ntin inya ya pe pern rnaf afasa asan n un untu tuk k sement sem entara ara waktu waktu (tidur (tidur apneu) apneu),, sehing sehingga ga pada pada siang siang hari hari pender penderita ita sering sering merasa ngantuk. Obesita Obe sitass bisa bisa menyeb menyebabk abkan an berbag berbagai ai masala masalah h ortope ortopedik dik,, termas termasuk uk nyeri nyeri punggung bawah dan memperburuk osteoartritis (terutama di daerah daer ah pinggul, lutut dan pergelangan kaki). Juga kadang sering ditemukan kelainan kulit. Seseorang yang menderita obesitas memiliki permukaan tubuh yang relatif lebih sempit dibandingkan dengan berat badannya, sehingga panas tubuh tidak dapat dibuang secara efisien dan mengeluarkan keringat yang lebih banyak. Sering ditemukan edema (pembengkakan akibat penimbunan sejumlah cairan) di daerah tungkai dan pergelangan kaki.
2.5 Penatala Penatalaksana ksanaan an 1. Pengaturan Makanan a. Pada bayi.
Sebaiknya diberikan ASI eksklusif, bila menggunakan susu formula perhatikan takaran dan volume pemberian susu.
makana mak anan n padat padat tid tidak ak boleh boleh diberik diberikan an kurang kurang dari dari 4 bulan; bulan; bayi bayi mulai diperkenalkan minum dengan cangkir umur 7 -8 bulan, botol mulai dihilangkan umur 1 tahun.
Pemberian sayur dan buah jangan sampai terputus.
b. Anak usia pra sekolah (1 - 3 tahun)
Hindari Hinda ri makan gorengan (krupuk, (krupuk, keripik, keripik, dll) dan penambahan penambahan lemak untuk memasak. (misal : santan, minyak, margarine)
Pilih daging yang tidak berlemak.
Lebih baik gunakan margarine, keju yang rendah re ndah lemak
Hindari penambahan gula pada makanan dan minuman, pemanis buatan (misal : aspartame) bisa digunakan bila perlu.
Hindari coklat, permen, cake, biskuit, kue kue dan makanan lain sejenis.
Berikan sayuran setiap makan dan buah untuk makanan selingan.
Gunakan susu rendah lemak atau tanpa lemak.
c. Anak usia sekolah (4 - 6 tahun)
Hal hal yang dianjurkan sama dengan anak usia pra sekolah. Energi diberik dib erikan an sesuai sesuai kebutu kebutuhan han.. Dalam Dalam keadaa keadaan n yang yang terpak terpaksa, sa, misal misal pernafasan terganggu, susah bergerak diberikan pengurangan kalori dengan pengawasan yang ketat.
d. Anak usia remaja
Target penurunan berat badan dapat direncanakan setiap kunjungan, biasanya 1 - 2 kg/ bulan. Penurunan asupan kalori diberikan bertahap sekitar 300 - 500 Kalori dari asupan makanan sehari-hari. Penurunan
berat badan tidak perlu menghilangkan seluruh s eluruh kelebihan berat abdan karena pertumbuhan linier masih berlangsung, penurunan berat badan cukup sampai berat badan berada 20 % diatas berat badan ideal
2. Modifikasi Perilaku
a. Monito Monitorr diri sendi sendiri, ri, anak dilati dilatih h untuk memoni memonitor tor asupan asupan makan makan dan aktivitas fisik, hal ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran anak dan keluarga terhadap gizi dan kegiatan fisi b. Stimulus kontrol, bermacam macam kejadian yang memicu keinginan makan atau makan berleb berlebihan, ihan, contoh : makan sambil menonton menonton TV, Makanan dihidangkan di meja. Strategi: TV tidak dipasang di kamar makan, makanan disimpan di lemari untuk meminimalkan penglihatan terhadap makanan. c. Perubah Perubahan an perilaku perilaku,, contoh contoh:: kebiasa kebiasaan an makan cepat cepat dirub dirubah ah perlahan perlahan lahan, lah an, mengon mengontro troll besar besar porsi porsi sehing sehingga ga merasa merasa puas puas dengan dengan besar besar porsi sedang dan meminimalkan snack. d. Memberikan Memberikan imbalan imbalan apabila apabila anak berhasil berhasil menurunkan menurunkan berat badan. badan. e. Tehn Tehnik ik pe peri rila laku ku ko kogn gnit itif if,, ya yait itu u meng mengem emba bang ngka kan n te tekn knik ik pe peme mecah cahan an masalah masa lah,, sepert sepertii merenc merencana anakan kan untuk untuk situasi situasi dengan dengan resiko resiko tinggi tinggi,, misal pada waktu liburan, atau pesta/ pertemuan untuk menekankan agar tidak makan berlebihan.
3. Aktifitas Fisik dan Olahraga
a. Frekuen Frekuensi si olah olah raga raga 3-5 3-5 kali kali per per mingg minggu. u. b.
Lama olah raga, pemanasan 15 menit, ditambah 30-40 30-40 menit.
c. jenis jenis olah olah raga raga : jal jalan, an, berena berenang. ng. d. sesuai dengan dengan hobi hobi anak, anak, tennis, tennis, menari, menari, basket, basket, dll. dll. e. menambah menambah kegiatan kegiatan/aktifit /aktifitas as fisik, fisik, misal misal berangkat berangkat sekolah sekolah jalan jalan kaki, kaki, lebih baik naik tanga dari pada menggunakan lift. f. meng mengu ura ran ngi akti aktifi fita tass yang ang pas asif if,, misa misall meno menon nto ton n TV, ber erm mai ain n videogame, membaca buku, dll. (maksimal 2 jam sehari).
4. Partisipasi Orang Tua
Orang tua adalah contoh yang terbaik bagi anak.Sekurang kurangnya salah satu orang tua ikut secara intesif dalam program perawatan anak.Penelitian menapa men apatka tkan n bahwa bahwa kelomp kelompok ok anak anak yang yang orang orang tua ikut ikut berpar berpartis tisipa ipasi, si, berat badannya turun lebih banyak dan tetap stabil.
2.6 Pencegah Pencegahan an
Dengan membatasi minuman dan makan yang mengandung kadar kalori dan gula yang tinggi, seperti coklat, minuman bersoda, biskuit, kue dan es krim. Dengan mengganti buah-buahan dan sayur-sayuran seperti jus buah, agar-agar, kripik sayur dan susu rendah lemak.
Jika anda masak sendiri, usahakan untuk dibakar atau dikukus. ayam, ikan, sosis.Dengan cara ini makanan anda akan terlihat enak namun juga rendah lemak.
Dengan perilaku makan orang tua dapat ditiru oleh anaknya, jadi biasakan member mem berii contoh contoh yang baik baik pada pada anak anak anda anda dengan dengan cara makan makan anda anda sendiri.
Mengajarkan Mengaj arkan anak untuk untuk makan lebih lambat lambat dan menikmatinya menikmatinya,karen ,karenaa makan dengan pelan cenderung akan membuat anak akan merasa lebih cepat kenyang dan tidak akan makan berlebihan.
Melakukan makan bersama secara keluarga sesering mungkin.
Makanan cepat saji sangat tidak baik untuk untuk di konsumsi konsumsi secara berlebihan.
Jadi jangan jadikan jadikan makanan cepat saji sebagai rutin mingguan. mingguan. Makan Mak an sambil sambil berakt beraktifi ifitas tas jangan jangan biarka biarkan n anak anak anda anda makan makan makana makanan n ringan sambil, menonton TV, juga saat melakukan pekerjaan rumah.
Inga Ingatk tkan an pa pada da an anak ak an anda da un untu tuk k selal selalu u memi memilih lih maka makan n ya yang ng se seha hat, t, misaln mis alnya ya pada pada saat membeli membeli makana makanan n diluar diluar.. Contoh Contoh : lebih lebih memilih memilih gado-gado dari pada membeli sate kambing.
Beri Be rika kan n ba batas tasan an wakt waktu u an anak ak an anda da un untu tuk k meno menont nton on tv da dan n be berm rmai ain n komputer. komp uter. Melatih anak untuk melakukan melakukan kegiatan fisik selama 60 menit setiap hari.
Melakukan acara olahraga keluarga seperti jalan kaki, bulu tangkis naik sepeda bisa juga berenang.
Mendorong anak untuk berjalan kaki atau bersepeda pada saat bersekolah diluar rumah.
BAB III ASUHAN KEPERAWATAN 3.1 Pengkajia Pengkajian n 1. Identitas Pasien
Identitas klien seperti : nama, umur, jenis kelamin, status perkawinan, agama, aga ma, suku/b suku/bang angsa, sa, pendid pendidika ikan, n, pekerj pekerjaan aan,, pendap pendapata atan, n, alamat, alamat, dan nomor register. 2. Riwayat kesehatan a. Riwayat Kesehatan sekarang : keluhan pasien saat ini b. Riwayat Kesehatan masa lalu : kaji apakah ada keluarga dari pasien
yang pernah menderita obesitas c. Riwayat kesehatan keluarga : kaji apakah ada ada di antara keluarga
yang mengalami penyakit serupa atau memicu d. Riw Riwaya ayatt psikos psikososi osial, al,spi spiritu ritual al : kaji kaji kemamp kemampuan uan interak interaksi si sosial sosial ,
ketaatan beribadah , kepercayaan 3. Pemerikasaan fisik :
a. Siste Sistem m ka kard rdio iova vask skul uler er : Untu Untuk k meng mengeta etahu huii tanda tanda-t -tan anda da vi vita tal, l, ad adaa tidakn tid aknya ya disten distensi si vena vena jugula jugularis, ris, pucat, pucat, edema, edema, dan kelain kelainan an bunyi bunyi jantung. b. Sistem respirasi : untuk mengetahui ada tidaknya gangguan kesulitan napas c. Siste Sistem m he hema mato tolo logi gi : Untu Untuk k meng menget etah ahui ui ad adaa tida tidakn knya ya pe peni ning ngka kata tan n leuk leukos osit it ya yang ng meru merupa paka kan n tanda tanda ad adan anya ya in infek feksi si da dan n pe pend ndar arah ahan an,, mimisan. d. Siste Sistem m ur urog ogen enit ital al : Ad Adaa tida tidakn knya ya ke keteg tegan anga gan n ka kand ndun ung g ke kemi mih h da dan n keluhan sakit pinggang. e. Siste Sistem m musk muskul ulos oske kele leta tall : Untu Untuk k meng menget etah ahui ui ad adaa tida tidakn knya ya ke kesu suli lita tan n dalam pergerakkan, sakit pada tulang, sendi dan terdapat fraktur atau tidak. f. Sistem Sistem kekeba kekebalan lan tubuh tubuh : Untuk meng mengetah etahui ui ada tidakny tidaknyaa pembesar pembesaran an kelenjar getah bening
4. Pemeriksaan penunjang :
Pemeriksaan metabolik / endokrin dapat menyatakan tak normal, misal : hipo hipoti tiro roid idis isme me,,
hipo hipopi pitu tuit itari arism sme, e,
hi hipo pogo gona nadi dism sme, e,
sind sindro rom m
cu cush shin ing g
(peningkatan kadar insulin). 5. Pola fungsi kesehatan
a) Akti Aktivi vita tass isti istira rah hat Kelema Kel emahan han dan cender cenderung ung mengan mengantuk tuk,, ketida ketidakma kmampu mpuan an / kurang kurang keinginan untuk beraktifitas. b)
Sirkulasi Pola hidup mempengaruhi pilihan makan, dengan makan akan dapat menghilangkan perasaan tidak senang : frustasi
c)
Makanan / cairan Mencerna makanan berlebihan
d)
Kenyamanan Pasien obesitas akan merasakan ketidaknyamanan berupa nyeri dalam menopang berat badan atau tulang belakang
e)
Pernafasan Pasien obesitas biasanya mengalami dipsnea
f)
Seksualitas Pasien dengan obesitas biasanya mengalami gangguan menstruasi dan amenouria.
3.2 Diagnosa keperawatan keperawatan yang yang mungkin muncul muncul
1. Perubahan Perubahan nutrisi nutrisi lebih lebih dari kebutuh kebutuhan an tubuh tubuh berhubung berhubungan an dengan dengan intake intake makanan yang lebih 2. Ketidakefek Ketidakefektifan tifan pola pola nafas berhubu berhubungan ngan dengan dengan sindro sindrom m hipoventi hipoventilas las 3. Intoleransi Intoleransi aktifitas aktifitas berhub berhubungan ungan dengan dengan Ketidakseim Ketidakseimbanga bangan n antara suplai suplai dan kebutuhan oksigen/ gaya hidup monoton 4. Gang Ganggu guan an citr citraa tubu tubuh h berh berhub ubun unga gan n de deng ngan an bi biof ofis isik ikaa at atau au psiko sikosi sial al pandangan px tehadap diri 5. Hamb Hambat atan an inte intera raks ksii so sosia siall be berh rhub ubun unga gan n de deng ngan an un ungk gkap apan an at atau au ta tamp mpak ak tidak nyaman dalam situasi social
No
DIAGNOSA Ketidak seimbangan nutrisi lebih dari kebutuhan
NOC
NIC
Tujuan : Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama …. Ketidak seimbangan nutrisi lebih teratasi
NIC : Weight Management 1. Diskusikan bersama
pasien mengenai Definisi :
NOC : Weight Control
hubungan antara intake makanan, latihan,
Keadaaan individu yang mengalami asupan nutrisi
No Indikator
melebihi kebutuhan
1.
BB
metabolic
2.
Intake
Batasan karakteristik :
-
-
Pemusatan Intake
peningkatan BB dan penurunan BB 2. Diskusikan bersama
makanan
pasien mengani kondisi
dan cairan
medis yang dapat
Output
mempengaruhi BB
dan cairan
pasien mengenai
4
Energi
kebiasaan, gaya hidup
5
Aktivitas
dan factor herediter yang dapat
Makan
(seperti situasi sosial)
Keterangan :
1. Sangat Be Berat
mempengaruhi BB 4. Diskusikan bersama
2. Berat
pasien mengenai risiko
3. Sedang
yang berhubungan
pengaruh internal
4. Ringan
dengan BB berlebih dan
(seperti kecemasan)
5. Tidak ada
penurunan BB
Makan sebagai respon terhadap
Tingkat aktivitas yang rendah Skinfold triceps wanita > 25 mm, laki-laki > 15 mm
-
5
Disfungsi pola makan (seperti makan
pengaruh eksternal
-
4
3. Diskusikan bersama
sebagai respon terhadap
-
3
makanan
aktivitas lain)
-
2
nutrisi harian
sambil melakukan
-
3.
1
BB lebih besar 20% dari BB ideal
5. Dorong pasien untuk
X : Sebelum intervensi
merubah kebiasaan
Y : Setelah intervensi
makan 6. Perkirakan BB badan
ideal pasien
Faktor yang berhubungan
Peningkatan intake yang berhubungan dengan kebutuhan metabolisme 2
Ketidakefektifan po pola
Tujuan : Setelah dilakukan asuhan
NIC :
nafas berhubungan
keperawatan selama 3 x 24jam diharapkan
bantuan ventilasi
dengan sindrom
pola nafas efektif
1. Pe Pert rtah ahan anka kan n kep kepat aten enan an jalan nafas.
hipoventilasi Definisi : Inspirasi dan /
2. Posi Posisi sika kan n un untu tuk k
NOC : Status pernafasan pernafasan : ventilasi
meringankan dipsneu
ekspirasi yang tidak memberi ventilasi adekuat.
No Indikator 1 1. RR 2. Kedalaman
Batas karakteristik :
2
3
4
5
3. Moni Monito torr ok oksi sige gena nasi, si, BGA, SaO2, O2. 4. Monitor ttv
inspirasi
5. In Inis isia iasi si up upay ayaa - bradipneu bradipneu
3 4.
F Vroelkuumeensi
5
tidal Otot bantu
6
nafas Irama
7
pernafasan Dipsneu
-dipsneu -pola nafas apnormal Faktor yang berhubungan :
Sindrom hipoventilasi.
resusitasi dengan tepat.
Keterangan :
6. Sangat Be Berat 7. Berat 8. Sedang 9. Ringan 10. Tidak Tidak ada ada
X : Sebelum intervensi Y : Setelah intervensi 3
se sete tela lah h
di dila laku kuka kan n
asuh asuhan an NIC :
Intoleransi Ak Aktivitas
Tujuan
Definisi :
keperawatan selama 3 x 24 jam diharapkan
:
Activity Therapy
Ketidakcukupan energi
aktivitas pasien kembali normal
1.
Kolaborasikan dengan
psikologis atau fisiologis
tenaga rehabilitasi
untuk melanjutkan
medik dalam
atau menyelesaikan aktifitas NOC : Activity Tolerance
merencanakan program terapi yang
kehidupan sehari-hari yang harus atau yang ingin dilakukan.
No 1 2 3
Batasan Karakteristik Karakteristik :
Respon tekanan darah
-
abnormal terhadap aktivitas
4 5
Indikator Energi TTV Status
1 2 3 4 5
tepat 2.
kardiopulmonar
mengidentifikasi
i kelemahan ADLs
aktivitas yang mampu dilakukan 3.
Bantu untuk memilih aktivitas konsisten
Keterangan :
yang sesuai dengan
Respon frekwensi
-
Bantu klien untuk
kemampuan fisik,
-
-
jantung abnormal terhadap aktivitas
1. Tidak idak adek adekua uatt 2. Se Sedi diki kitt adek adekua uatt
Perubahan EKG yang
3. Cuku Cukup p adek adeku uat
mencerminkan aritmia
4. Se Seba bagi gian an adek adekua uatt
Perubahan EKG yang
5. Adekuat
psikologi dan social 4.
mengidentifikasi dan mendapatkan sumber yang diperlukan untuk
mencerminkan iskemia
-
Ketidaknyamanan
X : Sebelum intervensi
setelah beraktivitas
Y : Setelah intervensi
Dipsnea setelah
-
Bantu untuk
aktivitas yang diinginkan 5.
Bantu untuk mendapatkan alat
beraktivitas Menyatakan merasa
-
bantuan aktivitas seperti kursi roda,
letih
krek
Menyatakan merasa
-
lemah
6.
Bantu untuk mengidentifikasi aktivitas yang disukai
Faktor Yang Berhubungan :
7.
Bantu klien untuk membuat jadwal latihan diwaktu luang
Tirah Baring atau
8.
imobilisasi
Bantu pasien/keluarga
Kelemahan umum
untuk
Ketidakseimbangan
mengidentifikasi
antara suplai dan
kekurangan dalam beraktivitas
kebutuhan oksigen Imobilitas
Gaya hidup monoton
9.
Sediakan penguatan positif bagi yang aktif beraktivitas
10. Bantu pasien untuk mengembangkan motivasi diri dan penguatan 11. Monitor respon fisik, emosi, social dan spiritual
3.3 Implement Implementasi asi
Tind Tindak akan an ke kepe peraw rawat atan an ad adal alah ah pe pela laks ksan anaan aan asuha asuhan n
ke kepe pera rawa wata tan n
ya yang ng
merupa mer upakan kan realisa realisasi si rencan rencanaa tindak tindakan an yang yang telah telah ditent ditentuka ukan n dalam dalam tahap tahap perencanaan dengan maksud agar kebutuhan kebutuhan pasien terpenuhi secara optimal.
3.4 Evalua Evaluasi si
Evalu Ev aluasi asi adalah adalah merupa merupakan kan langka langkah h akhir akhir dari dari proses proses keperaw keperawata atan n yaitu yaitu proses penilaian pencapaian tujuan dalam rencana perawatan, tercapai atau tidak serta untuk pengkajian ulang rencana keperawatan. Evaluasi dilakukan secar secaraa teru teruss mene meneru russ de deng ngan an meli meliba batk tkan an pa pasi sien en,, pe peraw rawat at da dan n pe petu tuga gass keseha kes ehatan tan yang yang lai lain. n. Tujuan Tujuan asuhan asuhan keperaw keperawata atan n dikata dikatakan kan berhas berhasil il bila bila diagnosa keperawatan didapatkan hasil yang sesuai dengan kriteria evaluasi. BAB IV PENUTUP 4.1 Kesimpulan
Obesitas adalah akumulasi jaringan lemak dibawah kulit yang berlebihan dan terd terdap apat at di se selu luru ruh h tubu tubuh. h. Obes Obesit itas as se seri ring ngka kali li di dihu hubu bung ngka kan n deng dengan an overweight, walaupun tidak selalu identik oleh karena obesitas mempunyai ciri ciri tersendiri. Secara klinis obesitas dengan mudah dapat dikenali karena mempunyai tanda dan gejala yang khas, yaitu: wajah membulat, pipi tembem, dagu rangkap, leher relatif pendek, dada mengembung dengan payudara yang membesar memb esar mengandun mengandung g jaringan jaringan lemak, perut membuncit membuncit,, kedua kedua tungkai tungkai pada umumnya berbentuk X. Kelebihan berat badan pada anak yang tidak wajar saat seumuran balita yang disebabkan menumpuknya kadar lemak yang tidak sedikit. Orang tua pasti tidak menyadari bahwa di tubuh anak mereka yang gemuk sudah mengancam kesehatan anak tersebut. Namun tidak semua anak yang gemuk dikategorikan sebagai anak yang memiliki obesitas. Banyak juga anak yang memiliki kerangka tubuh lebih besar dari rata-rata, selain itu juga memiliki kadar lemak yang lebih le bih tinggi pada masa pertunbuhanya. Jadi akan kelihatan seperti anak yang memiliki memiliki obesitas. obesitas. Perlu diketahui diketahui obesitas obesitas pada anak tidak bisa dilihat dari ukuran badan anak anak tersebut.
4.2 Saran
Kami berharap makalah asuhan keperawatan komunitas kelompok obesitas pada anak dapat bermanfaat bagi pembaca dan dapat berguna bagi masyarakat.
DAFTAR PUSTAKA
Dr.Soetjiningsih,SpAk2015. Dr.Soetjiningsih,SpAk201 5. Tumbuh Kembang Anak.Jakarta.EGC
http://dieyachsyam.blogspot.com/2013/09/obesitas-pada-anak.html (diakses http://dieyachsyam.blogspot.com/2013/09/obesitas-pada-anak.html (diakses pada Tanggal 6 Desember 2014)
https://echyners.wordpress.com/2013/06/22/makalah-obesitas/ https://echyners.wordpress.com/2013/06/22/makalah-obesitas/ (diakses pada Tanggal 6 Desember 2014)
NANDA, Diagnosa Keperawatan Keperawatan : Definisi dan Klasifikasi 2015-2016
View more...
Comments