Asuhan Keperawatan Klien Dengan Gangguan Alam Perasaan
May 10, 2019 | Author: Tomo Hadi Sutomo | Category: N/A
Short Description
Asuhan Keperawatan Klien Dengan Gangguan Alam Perasaan...
Description
DISAMPAIKAN OLEH: HADI SUTOMO
ASUHAN KEPERAWATAN KLIEN DENGAN GANGGUAN ALAM PERASAAN
9/9/2014
Dokumen/Kep/Jiwa/Hadi Dokumen/Kep/ Jiwa/Hadi Sutomo
1
PENGERTIAN PERASAAN (MOOD) •
•
•
Bagian dari proses perilaku manusia: pikiran (sensasi, persepsi, perhatian/kesadaran, ingatan, asosiasi, pertimbangan, pikiran sadar); kemauan/ kemauan/kehen kehendak; dak; emosi (pikiran bawah sadar); tindakan/psikomotor.
Jadi perasaan/mood atau emosi atau afek, seperti halnya kognitif, kemauan, psikomotor dapat mengalami gangguan. Contoh gangguan emosi: depresi, mania/manic.
9/9/2014
Dokumen/Kep/Jiwa/Hadi Dokumen/Kep/ Jiwa/Hadi Sutomo
2
Mania: gangguan alam perasaan yang ditandai dengan adanya alam perasaan yang meningkat, meluas atau keadaan emosional yang mudah tersinggung dan terangsang. Kondisi ini dapat diiringi dengan perilaku berupa peningkatan kegiatan, banyak bicara, ide2 yang meloncat, sendau gurautertawa terta wa berlebihan, penyimpang penyimpangan an seksual. •
Depresi: gangguan alam perasaan yang ditandai dengan perasaan sedih dan berduka yang berlebihan dan berkepanja berkepanjangan. ngan. •
9/9/2014
Dokumen/Kep/Jiwa/Hadi Dokumen/Kep/ Jiwa/Hadi Sutomo
3
Ganguan Alam Perasaan •
•
•
Meliputi kondisi mental yang menyebabkan perubahan alam perasaan seseorang atau afek atau keadaan emosional dalam periode waktu yang lama dan panjang, perubahan tersebut dapat berupa depresi, mania atau gabungan dari keduanya. (Patricia D Barry, 1998) Dapat dicirikan dengan depresi yang dalam, atau kombinasi dari depresi dan mania yang berlebihan. (buckist Gerbing, 1990). Memperlihatkan perubahan suasana perasaan yang menonjol dan menetap dan bersifat patologis. Sebagian besar gangguan alam perasaan berupa depresi dan mania. Alam perasaan merujuk kepada keadaan emosional internal dari individu, sedangkan afek merujuk kepada tampilan luar dari ekspresi emosi seperti mimik, atau postur tubuh yang menunjukkan perasaan sedih atau marah. (Clinton Nelson, 1996).
9/9/2014
Dokumen/Kep/Jiwa/Hadi Sutomo
4
FUNGSI PERASAAN • • •
•
•
Sebagai bentuk komunikasi sosial. Merangsang fungsi fisiologis. Merupakan tingkat kesadaran seseorang Mereupakan mekanisme pertahanan psikologis/psikjodinamis. (stuart Laraia, 1998) Sebagai cara komunikasi pikiran dengan kita, dimana tubuh atau pikiran ingin memberikan peringatan dini bahwa ada sesuatu yang tidak beres atau belum terpenuhi. (Adi WG, 2006) Semua emosi bertujuan baik yaitu untuk memberi informasi, arah dan motivasi yang dapat membantu kita mencapai hidup yang bahagia (Adi WG, 2006)
9/9/2014
Dokumen/Kep/Jiwa/Hadi Sutomo
5
Tipe Gangguan Alam Perasaan •
•
•
9/9/2014
Mania (Bipolar Mania) Depresi (Bipolar Depresi)
Campuran mania-depresi (Bipolar Campuran)
Dokumen/Kep/Jiwa/Hadi Sutomo
8
Tanda dan Gejala yang berhubungan dengan mania •
•
•
•
Afektif: Gembira yang berlebihan (euforia), harga diri meningkat, tidak tahan kritik. Kognitif:ambisi, mudah terpebngaruh, mudah beralih perhatian, waham kebesaran, ilusi, fight of ideas, gangguan penilaian. Fisik: dehidrasi, nutrisi yang tdk adekuat, berkurangnya kebutuhan tidur/istirahat, berat badan menurun. Tingkah Laku: agresif, hiperaktif, aktivitas motorik meningkat, kurang bertanggung jawab, royal, iritabel/ suka berdebat/mudah tersinggung, perawatan diri kurang, tingkah laku seksual berlebihan, bicara bertele-tele.
9/9/2014
Dokumen/Kep/Jiwa/Hadi Sutomo
9
Tanda dan Gejala berhubungan dengan depresi •
•
•
•
Afektif: sedih, cemas, apatis, muyrung kebencian, kekesalan, perasaan bersalah, merasa malu, merasa tidak berdaya, putus asa, merasa sendirian, merasa rendah diri, merasa tidak bereharga Kognitif: ambivalensi, bingung, ragu2, tidak punya konsentrasi, hilang perhatian dan moticvasi, menyalahkan diri sendiri, pikiran yg merusak/destruktif, rasa tdk menentu, pesimistis. Fisik:sakit perut, Anoreksia, mual muntah, gangguan pencernaan, konstipasi, lemah, lesu, nyeri kepala, pusing, insomnia, nyeri dadam overacting, perubahan BB, gangguan selera makan, gangguan menstruasi atau impoitensi, tdk berespon terhadapseksual. Tingkah Laku: agresif, agitasi, tdk toleran, gangguan tingkat aktivitas, kremunduran psikomotor, menarik diri, isolasi sosial, iritabel, berkesan menyedihkan, kurang sopan, gangguan kebersihan.
9/9/2014
Dokumen/Kep/Jiwa/Hadi Sutomo
10
PENGKAJIAN PERAWAT •
Faktor predisposisi. – – – – – – – –
•
Faktor presipitasi. –
– –
•
Faktor genetik Teori agresi berbalik pada diri sendiri. Teori kehilangan. Teori kepribadian. Teori kognitif. Model belajar ketidak berdayaan. Model perilaku Model biologis Faktor biologis: disebabkan oleh pengaruh obat2an, berbagai penyakit fisik, seperti infeksi, neoplasma, atau ketidak seimbangan metabolisme. Faktr psikologis: kehilangan kasih sayang, kehilangan cinta, dan kehilangan harga diri. Faktor sosial budaya: kehilangan peran, perceraian, kehilangan pekerjaan.
Perilaku dan mekanisme koping.
9/9/2014
Dokumen/Kep/Jiwa/Hadi Sutomo
11
Faktor genetik •
•
•
Faktor keluarga dan lingkungan disepakati bisa menurunkan depresi terutama tipe bipolar. Frekuensi gangguan alam perasaan meningkat pada kembar monozigot daripada dizigot.
Orangtua yang menderita depresi atau depresi bipolar maka anak memilki kesempatan untuk mengalami gangguan alam perasaan.
9/9/2014
Dokumen/Kep/Jiwa/Hadi Sutomo
12
Teori Agresi berbalik pada diri sendiri •
•
•
Depresi diakibatkan oleh rasa marah yang diarahkan kepada diri sendiri. Freud mengatakan bahwa kehilangan obyek atau orang, ambivalen antara perasaan cinta dan benci dapat berbalik menjadi perasaan yg menyalahkan diri sendiri. Contoh: seseorang yang marah kepada kekasihnya karena diketahui memiliki kekasih selain dirinya, ia mengugkapkan kemarahannya kepada dirinya sendiri karena timbul ambivalensi pada kekasihnya yaitu perasaan benci sekaligus mencintai. Bila hal ini dianggap sebagai ppemecahan masalah yang adaptif maka seterusnya ia akan menggunakan koping tersebut yg sebenarnya bersifat destruktif.
9/9/2014
Dokumen/Kep/Jiwa/Hadi Sutomo
13
Teori kehilangan •
•
•
•
Berhubungan dengan faktor perkembangan, misalnya kehilangan orang tua pada masa anak2. Perpisahan traumatik individu dengan benda atau seseorang yang sangat berarti dalam fase membutuhkan sesorang yang sangat berarti dalam fase membutuhkan seseorang yang memberikan rasa aman untuk lekatan/attacment. Bila pada masa anak2 berpisah dengan orang yg penting maka dalam kehidupan dewasa dapat menjadi faktor pencetus terjadinya stress. Menurut laporan penelitian: perpisahan seorang bayi dengan ibunya saat bayiberusia 6-12 bulan menyebabkan reaksi maladapif pada bayi antara lain: kekhawatiran, menangis, menarik diri, gerakan psikomotor yg lambat, sedih, kesulitan tidur, kelambatan dalam pertumbuhan dengan perkembangan. (Splitz).
9/9/2014
Dokumen/Kep/Jiwa/Hadi Sutomo
14
Teori kepribadian •
•
Mengemukakan bahwa tipe kepribadian tertentu menyebabkan seseorang mengalami depresi atau mania. Atau bagaimana konsep diri yang jelek dan harga diri yang rendah mempengaruhi sistem keyakinan individu dan penilaian seseorang terhadap stressor.
9/9/2014
Dokumen/Kep/Jiwa/Hadi Sutomo
15
Teori kognitif •
•
•
•
Depresi merupakan masalah kognitif yg dipengaruhi oleh evaluasi/penilaian negatif sesorang terhadap dirinya sendiri, lingkungan dan masa depannya. Klien depresi didominasi oleh perasaan/sikap pesimistis. Klien depresi selalu memfokuskan pada kekurangan kepribadiannya. Contoh: seorang suami yag ditinggal oleh istrinya mengatakan bahwa “saya tidak mampu mencintai istri saya” padahal kejadian sebenarnya adalah istrinya memiliki masalah sendiri.
9/9/2014
Dokumen/Kep/Jiwa/Hadi Sutomo
16
Model belajar ketidakberdayaan •
•
•
Depresi dimulai dari kehilangan kendali diri, lalu menjadi pasif dan tidak mampu menghadapi masalah. Kemudian individu timbul keyakinan akan ketidakmampuannya mengendalikan kehidupan shg ia tidak berupaya lagi untuk belajar mengembangkan respon yg adaptif. Ia percaya bahwa tidak seorangpun yang dapat membantunya, dan tidak seorang pun dapat melakuakan sesuatu untuk dirinya. Keyakinan negatif seperti ini menyebabkan dia menjadi putus harapan, bersikap pasif, dan ketidakmampuan untuk bersikap asertif pada dirinya dan orang lain.
9/9/2014
Dokumen/Kep/Jiwa/Hadi Sutomo
17
Model perilaku •
Depresi terjadi karena kurangnya pujian (reinforcement) selama berinteraksi dengan lingkungan dan orang lain.
9/9/2014
Dokumen/Kep/Jiwa/Hadi Sutomo
18
Model biologis •
Pada depresi terjadi perubahan kimiawi, yaitu katekolamin. Tidak berfungsinya endorkin dan hipersekresi kortisol.
9/9/2014
Dokumen/Kep/Jiwa/Hadi Sutomo
19
Contoh kasus (Rehat) •
Seorang klien Ny W (30 thn) datang ke UGD RSJ Menur. Berdasarkan informasi Keluarganya setelah ibunya meninggal dunia, selama 1 bulan klien gaduh gelisah, kesulitan tidur, peningkatan aktivitas psikomotor, banyak bicara. Hasil pengkajian perawat menunjukkan adanya perasaan2 tidak berharga, Perasaan berdosa yg berlebihan berkurangnya kemamppuan untuk berfikir atau konsentrasi. Selanjutnya terjadi penurunan secara lambat dalam aktivitasnya menuju ke arah perilaku normal lagi. Setelah itu klien akan memulai lagi siklus hipoaktivitas, disertai dengan depresi.
9/9/2014
Dokumen/Kep/Jiwa/Hadi Sutomo
20
1.
Menurut stuart Laraia, keadaan emosi (mood) yang dialami klien tersebut memilki fungsi sebagi berikut , kecuali… a.
Sebagai bentuk komunikasi sosial.
b.
Merangsang fungsi fisiologis.
c.
Kesadaran secara subjektif.
d.
Mekanisme pertahanan psikodinamis.
e.
Merupakan ekspresi emosi normal.
9/9/2014
Dokumen/Kep/Jiwa/Hadi Sutomo
21
2.
Hal dibawah ini merupakan pernyataan yang tepat mengenai perbedaan mood dan afek pada kklien di atas, kecuali… a. Mood merujuk pada keadaan emosional internal dari individu. b. Data yang menunjukkan mood klien di atas “saya merasa tidak berharga” c. Affect merujuk dari tampilan luar dari ekspresi emosi. d. Data yang menunjukkan afek klien di atas mimik wajah atau postur tubuh. e. Mood berlangsung dalam waktu pendek.
9/9/2014
Dokumen/Kep/Jiwa/Hadi Sutomo
22
3.
Berdasarkan rentang respon emosi, klien diatas berada pasa fase.. a.
Responsif
b.
Reaksi kehilangan yang wajar.
c.
Supresi.
d.
Reaksi kehilangan yang memanjang.
e.
Mania atau depresi.
9/9/2014
Dokumen/Kep/Jiwa/Hadi Sutomo
23
4.
Hal dibawah ini merupakan tahap awal dimana koping Ny W termasuk mal adaptif.. a.
Responsif
b.
Reaksi kehilangan yang wajar.
c.
Supresi.
d.
Reaksi kehilangan yang memanjang.
e.
Mania atau depresi.
9/9/2014
Dokumen/Kep/Jiwa/Hadi Sutomo
24
1.
Berdasarkan pengkajian Ny W, faktor predisposisi gangguan mood klien diatas adalah kurangnya reinforcement dalam rentang kehidupan klien, hal ini termasuk… a.
Behavioral perilaku.
b.
Teori kehilangan.
c.
Teori kepribadian.
d.
Teori kognitif.
e.
Model belajar ketidakberdayaan.
9/9/2014
Dokumen/Kep/Jiwa/Hadi Sutomo
25
MASALAH KEPERAWATAN •
Berduka disfungsional •
•
Ketidakberdayaan.
Peningkatan mobilitas fisik. Gangguan pola tidur.
•
•
Resiko terhadap cedera •
•
Perubahan nutrisi.
Defisit perawatan diri. •
9/9/2014
Ansietas.
Dokumen/Kep/Jiwa/Hadi Sutomo
26
PERENCANAAN PERAWAT •
•
Tujuan umum: mengajarkan kepada klien berespon emosional yang adaptif dan meningkatkan rasa puas serta kesenangan yang dapat diterima oleh lingkungan. Tindakan Perawat fokus pada: – – – – – – –
9/9/2014
Lingkungan Hubungan perawat-klien. Afektif kognitif perilaku Sosial fisiologis Dokumen/Kep/Jiwa/Hadi Sutomo
27
RENCANA TINDAKAN 1. Menciptakan lingkungan yang aman bagi klien. (lingkungan) R// Klien dengan mania cenderung memiliki daya nilai rendah, hiperaktif, senang tindakan beresiko tinggi. Sedangkan klien depresi potensial untuk bunuh diri. (lingkungan).
2. Bina hubunghan saling percaya dg klien serta hubungan terapeutik. (hubungan perawat klien) R// klien depresi membutuhkan hubungan yang hangat, penerimaan, empati, kejujuran. Pada klien mania perlu batasan yang konstruktif untuk erilaku klien yang cenderung hiperaktif.
3. Perwat bersikap menerima, hangat, sederhana dalam mengekspresikan pengharapan kepada klien. Prinsip tindakan adalah menerima klien dengat hangat bukan menggembirakan atau mengatakan bahwa klien tdk perlu khawatir. (afektif) R// kesadaran dan kontrol diri perawat merupakan syarat uta,ma merawat pasien depresi atau mania
4. Dorong klien untuk mengekspresikan pengalaman yang menyakitkan dan menyedihkan secar verbal. (Afektif) R//mengurangi intensitas masalah yg dihadapi. 9/9/2014
Dokumen/Kep/Jiwa/Hadi Sutomo
28
•
•
•
Membantu klien untuk meningkatkan kontrol diri serta meningkatkan harga diri klien dan membantu mengubah pikiran atau kepercayaan/belief yang negatif. (perilaku) R// Kepercayaan, belief negatif merupakan penyebab tersering dari tingkah laku depresi dan mania serta gangguan tingkah laku lainnya. Memberikan tanggung jawab secara bertahap kepada klien dalam kegiatan ruangan. (perilaku) R// Membantu memfasilitasi dan mendorong hubungan sosial yang lebih baik. Caranya: (sosial) –
–
–
–
–
9/9/2014
Kaji kemampuan, dukungan dan minat klien. Observasi dan kaji sumber dukungan yang ada pada klien. Bimbing klien melakukan hubungan interpersona;, dg role play, role model. Bimbing klien melakukan hubungan inerpersonal yang positif. Dorong klien untuk memulai hubungan sosial yang lebih luas. Dokumen/Kep/Jiwa/Hadi Sutomo
29
•
•
Meningkatkan status kesehatan fisik klien. (fisiologis) R// pemenuhan KDM dan kesehatan fisik mutlak harus mendapat perhatian utama. Meningkatkan keawaspadaan terhadap kemungkinan bunuh diri dengan cara mengobservasi klien dengan depresi dari fase2nya serta klien mania akut. (kewaspadaan perawat) R// klien depresi memiliki energi untuk bunuh diri ketika ia keluar dari fase depresi yang tdk terkontrol, sedang klien mania potensial bunuh diri terjadi pada tipe mania akut.
Sumber: Budi Anna keliat, 2002 9/9/2014
Dokumen/Kep/Jiwa/Hadi Sutomo
30
Sumber Bacaan: 1. Keliat, Budi Anna, 2002. Kumpulan Materi kuliah Keperawatan Jiwa. Fakultas Ilmu Keperawatan, UI, tidak dipublikasikan. 2. Yosep, Iyus, 2007. Keperawatan Jiwa. Refika Aditama: Bandung. 3. Suliswati, 2006. Konsep Dasar Asuhan Keperawatan kesehatan Jiwa. EGC: Jakarta. 4. Gunawan, Adi W, 2006. Manage your mind for Success. Gramedia Pustaka Utama: Jakarta. 5. Gunawan Adi W, 2008. The Secret Of
9/9/2014
Dokumen/Kep/Jiwa/Hadi Sutomo
31
Penutup Bila engkau bersedih atau merasa tidak berharga, ingatlah hal2 dibawah ini: “maafkanlah diri anda, orang lain yang menyakiti anda, dan berprasangka baik pada Alloh” “dengan mengingat Alloh hati akan menjadi tenang”
9/9/2014
Dokumen/Kep/Jiwa/Hadi Sutomo
32
SEPULUH LANGKAH MENUJU JIWA SEHAT: Membiasakan diri memilih hal yang benar walau sulit. Menikmati dengan puas dan mensyukuri apa yang dimiliki (dalam jangkauan). Membiasakan diri untuk berbagi dan peduli, mengubah paradigma dari penerima menjadi pemberi. Membiasakan diri untuk berpikir dan berdzikir. Membiasakan bekerjasama dan bersinergi tolong menolong, saling memuaskan. Belajar mengambil hikmah di balik musibah. Membiasakan diri memberi respon yang positif meskipun terhadap aksi yang negatif. Menyebar kasih sayang seluas-luasnya. Membersihkan hati dari sampah pergaulan. Tidak marah kecuali mendidik. Marah sebagai tugas, bukan pelampiasan emosi. •
•
•
•
•
•
•
•
•
•
9/9/2014
Dokumen/Kep/Jiwa/Hadi Sutomo
33
View more...
Comments