Asuhan Keperawatan Keluarga Dengan Combustio
July 24, 2019 | Author: afan | Category: N/A
Short Description
Combustio...
Description
ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA DENGAN COMBUSTIO I. PENGKAJIAN
1. Data Umum 1. Nama Kepala Keluarga
: Tn. J
2. Alamat dan Telepon
: Dsn. Kampisan RT 01 RW 01 Ds Segodorejo Kec.
Sumobito Kab. Jombang
Nama
3. Pekerjaan
: Petani
4. Pendidikan
: SD ( tamat)
5. Komposisi
:3
J/K
Hub.
Umur
Pen-
Kel. KK
Dg.
didika n
Tn. J
L
Kepala
56 tahun
Status imunisasi B Polio
DPT
C 1 2 3 4 1
Ket Hepatitis
Campak
2 3 1 2 3
SD
Sehat
Combustio
Keluarga
Ny. S
P
Istri
56 tahun
SD
Tn. N
L
Anak
23 tahun
SMA Sehat
Genogram
Ny. S Tn. J
Tn. N
Keterangan : : Perempuan
: Klien
: Laki-laki
: Tinggal serumah
: Hubungan
: Meninggal
2. Tipe Keluarga Keluarga inti yaitu keluarga yang terdiri dari ayah, ibu, dan anak 3. Suku Bangsa Keluarga ini berasal dari suku jawa atau Indonesia, kebudayaan yang dianut tidak bertentangan degan masalah kesehatan sedangkan bahasa sehari-hari yang digunakan adalah bahasa jawa. 4. Agama Seluruh anggota Tn. J beragama islam dan taat beribadah, Ny. S tidak mengikuti kegiatan seperti pengajian, dll di lingkingan rumahnya. 5. Status Sosial Ekonomi Keluarga a. Anggota keluarga yang mencari nafkah : Tn. J bekerja sebagai petani, dan anak dari Tn. J bekerja sebagi pekerja bangunan
b. Penghasilan
: Penghasilan Keluarga Tn. J tidak tentu,
penghasilan yang dihasilkan cukup untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari keluarga Tn. J c. Harta benda yang dimiliki
: Rumah, motor, TV, perabot Rumah
Tangga, dll d. Kebutuhan yang dikeluarkan tiap bulan : 6. Aktivitas rekreasi keluarga Kegiatan yang dilakukan keluarga jika ada waktu senggang nonton tv, kadang-kadang kumpul dengan sanak saudara/ tetangga dekatnya. II. RIWAYAT DAN TAHAP PERKEMBANGAN KELUARGA
1. Tahap perkembangan keluarga saat ini Tahap perkembangan keluarga Tn. J dan Ny. S saat ini dalam tahap yaitu tahap dimulai saat anak berumur 21 tahun dan berlangsung selama 6-7 tahun . 2. Tugas perkembangan keluarga yang belum terpenuhi Tahap yang belum terpenuhi adalah belum adanya perkawinan pada anak Tn. J. 3. Riwayat kesehatan keluarga inti Tn. J
: Tn. J baru melakukan operasi katarak dan sekarang sudah dapat bekerja sebagai petani seperti biasanya
Ny. S : Ny. S mengatakan pada tanggal 1 september 2017 sekitar pukul 11.00 tersiram air panas, kemudian Ny. S dibawa kerumah sakit, sesampainya di IGD Ny. S mendapat perawatan luka yaitu debridement + burnazim + kompres luka. Setelah itu Ny. S di pindahkan di ruangan dan mendapatkan perawatan selama 12 hari dan telah mendapatkan perawatan luka sebanyak 3 kali. Setelah itu Ny. S diizinkan pulang dan Ny. S harus kembali lagi K rumah sakit untuk kontrol pada tanggal 18 – 09 – 2017. Tn. N: Tn. N Dalam keadaan sehat, dan tidak pernah mengalami sakit yang serius.
4. Riwayat kesehatan keluarga sebelumnya Tn. J mengatakan sebelumnya Ny S memiliki riwayat penyakit hipertensi dan juga asma, Ny. S biasanya ketika sakit memeriksakannya ke puskesmas di daerah tempat tinggalnya, sebelumnya juga TN. J mengatakan memiliki penyakit katarak dan telah melakukan operasi katarak.
III. DATA LINGKUNGAN
1. Karakterisrik rumah
Status rumah yang dimiliki adalah milik sendiri
Luas bangunan yang ditempati sekitar 32 m 2 (4m x 8 m). Rumah terdiri dari 1 ruang tamu, 2 kamar tidur, 1 dapur, dan 1 kamar mandi, gudang, tempat sholat. Dibagian depan rumah terdapat teras dan juga di seberang jalan di depan rumah terdapat rel kereta api, dan bagian belakang rumah terdapat tempat untuk menjemur pakaian.
Denah Rumah
PEKARANGAN BELAKANG
KAMAR MANDI
DAPUR
TEMPAT SHOLAT RUANG MAKAN
GUDANG KAMAR
KAMAR
RUANG TAMU
2. Karakteristik tetangga dan komunitasnya Tetangga sekitar rumah cukup dekat, rumah Tn. J dekat dengan rumah saudara Ny. S, hubungan Ny. S dengan tetangga terjalin dengan baik. Ny s tidak mengikuti komunitas atau perkumpulan apapun di lingkungan rumahnya. 3. Mobilitas gegrafis keluarga Tn. J dan keluarga sejak awal pernikahan sudah tinggal di Dsn. Kampisan RT 01 RW 01 Ds Segodorejo Kec. Sumobito Kab. Jombang 4. Perkumpulan keluarga dan interaksi dengan masyarakat Keluarga dari Tn. J tidak aktif dalam mengikuti perkumpulan di lingkungan rumahnya, tetapi komunikasi antar tetangga tetap terjalin dengan baik. Setelah sakit istri dari Tn J yaitu Ny. S lebih banyak menghabiskan waktu di dalam rumah dikarenakan kondisi fisiknya yang belum kuat untuk berjalan terlalu lama. 5. Sistem pendukung keluarga Saat ini Tn. J dalam keadaan sehat begitu juga anak dari Tn. J. Rumah Tn. J juga bersebelahan dengan saudara dari Ny. S sehingga ada yang membantu untuk merawat Ny. S di rumah. IV. STRUKTUR KELUARGA
1. Struktur peran a. Tn. J
Peran informal
: Mencari nafkah dan sebagai pengambil keputusan
Peran formal
: Menjadi kepala keluaraga, suami, ayah
b. Ny. S
Peran informal
: Sebagai ibu rumah tangga dan sebagai pendukung
keputusan suami
Peran formal
: Sebagai istri, ibu
c. Tn. N
Peran informal
: Mencari nafkah dan sebagai penyemangat ibu dan
bapak
Peran formal
: Sebagai anak pertama
2. Nilai atau norma keluarga Nilai dan norma
yang berlaku dalam keluarga menyesuaikan dengan nilai dalam
agama Islam yang dianutnya seperti : mengaji, shalat, dll. Serta norma keluarga yang
berkaitan dengan kesehatan adalah bila ada keluarga yang sakit periksa ke sarana kesehatan. 3. Pola komunikasi keluarga Pola komunikasi keluarga dilakukan secara terbuka, bahasa yang dipakai sehari-hari adalah bahasa jawa. 4. Struktur kekuatan keluarga Dalam keputusan, keluarga Tn. J selalu mengedepankan musyawarah yang dilakukan Tn. J dengan istrinya dan juga anaknya. V. FUNGSI KELUARGA
1. Fungsi ekonomi Keluarga dapat memenuhi kebutuhan sehari-hari 2. Fungsi mendapatkan status sosial Keluarga mengatakan saling
berinteraksi dengan keluarga dan masyarakat sekitar
dengan baik 3. Fungsi pendidikan Keluarga cukup mengerti penyakit yang diderita keluarganya. 4. Fungsi sosialisasi Interaksi dalam keluarga baik dan keluarga mendidik anaknya dengan disiplin 5. Fungsi pemenuhan (perawat/pemeliharaan) kesehatan a. Mengenal masalah keluarga Ketika Ny. S tersiram air panas Ny. S langsung mengguyur tubuhnya dengan air dari kamar mandi, setelah itu keluarga dari Ny. S segera membawa Ny. S ke rumah sakit untuk penanganan lebih lanjut. Setelah 12 hari berada di rumah sakit Ny. S pulang ke rumah, Ny S di bantu oleh saudaranya dalam merawat dirinya, keluarga cukup mengerti bahwa luka dari Ny. S tidak boleh terkena air dan dalam perawatan kebersihan diri Ny. S di seka yang di bantu oleh saudaranya. Ny S di jadwalkan kontrol ke rumah sakit lagi pada tanggal 18 – 09 – 2017. b. Mengambil keputusan mengenai tindakan kesehatan Keluarga Tn J saat ada anggota keluarga yang sakit hal yang dilakukan adalah membeli obat di toko terdekat, setelah beberapa hari sakit tidak kunjung sembuh kemudian membawanya ke tempat pelayanan kesehatan. c. Kemampuan merawat anggota keluarga yang sakit Pada saat ini Tn J sehat, dan Ny S yang merupakan istri dari Tn J mengalamiluka bakar (combustio) yang dsebabkan karena tersiram air panas. Anak Ny. S dan
saudara Ny. S yang membantu dalam merawat Ny. S baik di rumah sakit maupun saat sudah di rumah. d. Kemampuan keluarga memelihara/memodifikasi lingkungan rumah yang sehat Rumah Tn. J cukup bersih meskipun lantai rumah sudah dikeramik, hanya ventilasi di dalam kurang dikarenakan rumah Tn. J terlalu berhimpitan dengan tetangga. e. Kemampuan menggunakan fasilitas pelayanan kesehatan Fasilitas /pelayanan kesehatan yang ada yaitu puskesmas, yang masih mudah di jangkau dengan kendaraan. Keluarga Tn J membawa Ny. S ke tempat pelayanan kesehatan yaitu puskesmas. Ketika kondisi sakit yang diderita sudah tidak memungkinkan untuk di bawa ke puskesmas seperti kondisi Ny. S saat tersiram air panas kemarin, maka keluarga langsung membawa NY. S ke Rumah sakit. 6. Fungsi religius Keluarga menganut agama islam. 7. Fungsi rekreasi Kegiatan yang dilakukan keluarga jika ada waktu senggang nonton tv, kadang-kadang kumpul dengan sanak saudara/ tetangga dekatnya. 8. Fungsi reproduksi Tn. J dan Ny. S mempunyai anak 1 9. Fungsi afeksi Anggota keluarga sangat peduli apabila ada anggota keluarga yang sakit VI. STRESS DAN KOPING KELUARGA
1. Stress jangka pendek dan panjang
Stress jangka pendek : Ny. S mengeluh mengNyeri pada area disekitar bagian tubuhnya yang tersiram air panasalami penurunan berat badan
Stress jangka panjang : Ny. S mengatakan mengharapkan kesembuhan untuk lukanya agar dapat beraktivitas seperti sediakala
2. Kemampuan keluarga berespon terhadap stresor Keluarga cukup mampu memahami kondisi yang terjadi pada Ny. S terutama anak Ny. S dan saudara perempuan dari Ny. S sangat baik dalam merawat Ny. S. 3. Strategi koping yang digunakan Anggota selalu musyawarah untuk menyelesaikan masalah yang ada. 4. Strategi adaptasi fungsional
Pada saat kejadian Ny. S tersiram air panas Ny. S langsung mengguyur tubuhnya dengan air dari kamar mandi, setelah dirasa tidak ada perubahan, keluarga Ny. S langsung membawa Ny. S ke rumah sakit untuk mendapatkan penanganan lebih lanjut.
VII. PEMERIKSAAN KESEHATAN TIAP INDIVIDU ANGGOTA KELUARGA 1. Pola fungsional gordon
Pola persepsi dan tatalaksana hidup sehat Tn J dan Ny. S tinggal di daerah pedesaan, pada area depan rumah cahaya yang masuk cukup, tetapi pada ruang tengah kurang mendapatkan cahaya, kondisi kebersihan dalam rumahnya pun cukup bersih.
Pola nutrisi dan metabolik Pola makan Ny. S sebelum dan sesudah sakit tidak ada perubahan.
Pola cairan dan metabolik Ny. S minum air putih > 1500 ml dan tidak ada perubahan yang terjadi selama sakit.
Pola aktifitas latihan Sebelum sakit Ny. S biasanya mengerjakan pekerjaan rumah tanggaa, seperti memasak, menyapu, dan pekerjaan rumah yang lainnya, tetapi setelah sakit Ny. S Ny S lebih sering menghabiskan waktunya di rumah untuk memulihkan kondisinya.
Pola tidur dan istirahat Sebelum sakit dan sesudah sakit tidak terlalu banyak perubahan yang terjadi pada pola tidur Ny. S hanya saja Ny. S di berikan obat melalui nebul untuk menghilangkan sesaknya dan memberikan rasa lebih nyaman.
Pola hubungan dan peran Ny. S tidak bisa melakukan pekerjaan rumah tangga seperti biasanya dan harus banyak istirahat agar bisa kembali ke keadaan semula.
Pola sensori kognitif Daya panca indera (penciuman, perabaan, rasa, penglihatan, dan pendengaran) tidak ada gangguan.
Pola persepsi dan konsep diri
Ny. S tidak menyangka akan mengalami hal seperti ini. Ny. S bisa menerima keadaan yang sekarang dan mematuhi nasehat yang diberikan dokter untuk menunjang proses kesembuhannya. g dijalani Tn E.
Pola penanggulangan stress Semangat untuk sembuh membuat tingkat stress pada Ny. S berkurang
Pola tata nilai dan kepercayaan Meskipun sakit, Ny. S teteap menjalankan ibadah sholat.
VIII. PEMERIKSAAN FISIK Nama Anggota Keluarga No 1. 2.
Jenis Pemeriksaan esadaran eadaan Umum TTV : TD Suhu Nadi Pernafasan Skala nyeri
3.
BB dan TB
4.
Kepala
5.
Mata
Tn. J Tidak terkaji
Leher
8.
Telinga
9.
Tn. N
Composmentis Sedang
Tidak terkaji
Tidak terkaji
Tidak terkaji 130/90 mmHg 36,8 C 85kali/menit 24kali/menit 3 ˚
Tidak terkaji -
_
7.
Ny. S
BB : 70 kg TB : 155 cm Simetris, rambut sedikit berantakan
Tidak terkaji putih,
-
Sklera tidak ikterus, konjungtivamerah muda, tidak ada peradangan, visus normal.
-
Pada leher bagian atas terdapat bekas luka yang tersiram air panas Tidak ada pembesaran kelenjar tiroid
-
-
Bersih, bentuk simetris, fingsi pendengaran baik
-
Hidung
-
Bentuk simetris, fungsi penciuman baik
-
10.
Mulut
-
Mukosa bibir lembab
-
11.
Dada
-
Pergerakan dada terlihat simetris, suara jantung S1
-
_
13.
Abdomen
-
14.
15
Kulit dan kuku
dan S2 tunggal,tidak terdapat palpitasi, suara mur-mur (-), ronchi (-), wheezing (-), nafas cuping hidung (-) Ada luka bakar yang telah terbalut kasa di bagian dada Inspeksi : datar, ada luka bakar disebelah kiri bawah Auskultasi : bising usus 12x/menit Palpasi : nyeri tekan pada area sekitar luka Perkusi : -
-
-
Turgor kulit < 3 detik, CRT < 2 detik, kuku bersih dan tidak panjang
-
-
Tidak ada masalah, keadaan kuku bersih, tidak ada oedema Ada luka bakar pada kedua lengan tangan dan di kedua paha
-
Ekstremitas
IX. HARAPAN KELUARGA
Keluarga berharap agar petugas kesehatan dapat melakukan perannya dengan baik, mampu membantu mengembalikan keadaan Ny. S seperti semula untuk melakukan kegiatan sehari-harinya.
X. ANALISA DATA No.
1.
Data
Ds : Ny. S mengatakan nyeri pada bagian akstremitas atas dan bawah karena adanya luka Do : Kekuatan otot : 3 3
Masalah
Hambatan mobilitas fisik
Ketidakmampuan keluarga dalam merawat anggota keluarga terutama Ny. S yang mengalami penurunan mobilisasi.
Defisit perawatan diri
Ketidakampuan keluarga dalam merawat anggota keluarga yang sakit
3 3 Ny. S mengalami combustio gr. II pada area dada, abdomen leher atas dan juga ekstremitas atas dan bawah 2.
Ds : Tn. N mengatakan Ny. S kesulitan dalam beraktivitas dan harus dibantu dalam memenuhi kebutuhannya. Do : Ny. S dan keluarga tampak bingung karena kurangnya pengetahuan keluarga tentang sakit Ny. S. Ny. S mengalami kelemahan dan penurunan kemampuan untuk melakukan aktivitas mandiri
Etiologi
XI. PERUMUSAN DIAGNOSA KEPERAWATAN (PES) 1. Risiko cedera berhubungan dengan kelemahan ekstermitas atas dan bawah 2. Defisit pengetahuan tentang medikasi berhubungan dengan keterbatasan informasi
XII. Skoring Diagnosa I No. 1
2
3
4
Kriteria Sifat masalah : Tidak/kurang sehat
Skor 31
= 1
3
Kemungkinan masalah dapat diubah: sebagian
1 2
Potensial masalah untuk dicegah : tinggi
3 1
Menonjolnya masalah berat harus segera ditangani Total skor
2
3
= 1
= 1
2 1 2
= 1
Pembenaran Ekstermitas atas dan bawah Ny. S mengalami combustio gr. II yang sekarang dalam masa pemulihan dan masih terbalut kasa. Ny. S juga tidak bisa berdiri atau berjalan terlalu lama di karenakan rasa nyeri pada area lukanya Ny. S bisa kembali seperti keadaan sedia kala, yaitu dengan mematuhi nasehat yang di anjurkan dari dokter, hanya saja membutuhkan waktu yang cukup lama yaitu sekitar 21-28 hari Kejadian Ny. S dapat di cegah dengan cara lebih berhati-hati dalam melakukan segala kegiatan dan memastikan keadaan di sekitarnya aman. Keluarga sangat gelisah dengan keadaan Ny. S yang tidak bisa memenehi kebutuhannya sendiri
4
XIII. Skor diagnosa 2 No. 1
2
3
4
Kriteria Sifat masalah : ancaman kesehatan
Skor 21 3
= 2/3
Kemungkinan masalah dapat diubah : sebagian
12
Potensial masalah untuk dicegah : cukup
21
Menonjolnya masalah : ada masalah tetapi tidak perlu segera ditangani Total skor
11
2
3
2
= 1
= 2/3
= 1/2
2 5/6
Pembenaran Ny. S mengalami kelemahan dalam beraktivitas dikarenakan ada luka pada area ekstremitas atas dan bawah. Ny. S jarang bergerak namun personal hygiene yang baik dan bantuan aktivitas (ROM) akan mampu mengendalikan masalah yang terjadi. Personal hygiene dan dukungan dari keluarga untuk membantu mobilisasi akan mencegah komplikasi lebih lanjut. Ny. S merasakan gatal-gatal dan sering digaruk namun tidak terlalu dihiraukannya.
XIV. INTERVENSI KEPERAWATAN No. Dx
1
Tujuan
Kriteria Evaluasi
Umum Khusus Kriteria Standar Kelurga Keluarga Respon diharapkan mampu Verbal dapat mengenal merawat Ny. masalah luka S yang bakar yang mengalami dialami Ny. S luka pada Dengan cara: 1. Menyebutk area Luka bakar an ekstremitas adalah kerusakan pegertian atas dan pada kulit yang luka bakar bawah yang disebabkan oleh menyebabkan panas, kimia, keterbatasan atau radiasi gerak
2. Menyebutk Respon an hal yang verbal dapat menyebabk an terjadinya luka bakar
-
-
-
Karena panas yaitu minyak atau air panas Tersengat arus listrik tegangan tinggi Karena bahan kimia Karena radiasi seperti saat foto X-ray
Intervensi
1. Diskusikan bersama keluarga pengertian luka bakar dengan menggunakan leaflet 2. Tanyakan embali pada keluarga tentang penertian luka bakar 3. Beri pujian atas usaha yang dilakukan keluarga 1. Diskusikan bersaa keluarga bersama keluarga tentang penyebab luka bakar dengan mengunakan leeflet 2. Motivasi keluarga untk menyebutkan kemali faktor yang menyebabkan terjadinya luka bakar 3. Beri reinforcemen positif atas
3. Menyebutk Respon an tanda verbal dan gejala luka bakar
2
Keluarga mampu mengambil keputusan untuk medikasi Ny. S
Keluarga mampu mengambil keptusan untuk merawat anggota keuarga yang menderita stroke dengan cara : 1. Menyebutk an Respon komplikasi verbal luka bakar
- Gr. I, hanya mengenai epidermis, kulit kemerahan dan terasa nyeri - Gr. II, mengenai epidermis dan dermis, warna mengkilap kemerahan terasa sangat nyeri - Gr III, mengenai semua jaringan, tidak terasa nyeri karena jaringannya sudah mati, warna putih kemerahan
- Terjadi infeksi - Kematian jaringan - Sepsis
usaha yangdiakuka keluarga 1. Diskusikan dengan keluarga tentang tandatanda luka bakar 2. Motivasi kelarga untuk menyebutkan kembali tandatanda luka bakar 3. Beri reinforcement positi atas usaha yang dilakukan keluarga
1. Jelaskan pada keluarga tentang kompikasi luka bakar 2. Motivasi keluara untu menyebutkan kembali
kompliasi luka bakar 3. Beri renforcement positf aas jawaban keluarga 2. Memutuska n untuk merawat anggota keluarga yang menderita luka bakar
Respon vebal
Keputusan keluarga untuk merawat dan mengatasi luka bakar pada anggota keluarga
3. Menyebutk an cara perawatan luka bakar
Respon verbal
- Menghindari luka bakar agar tidak terkena air - Membersihkan tubuh dengan cara menyeka. - Rutin kontrol sesuai dengan yang di jadwalkan - Memberikan makanan yang tinggi protein untuk menunjang kesembuhan luka bakar
1. Motivasi keluarga untuk mengatasi masalah yang dihadapi 2. Beri reinforceent positi atas keptusan keluarga untu merawat aggota kelarga yang mengalami luka bakar 1. Diskusikan dengan keluarga cara perawatan luka bakar 2. Motivasi keluarga untuk menyebutkan kembali perawatan luka bakar 3. Beri reinforcement positif atas usaha yang dilakukan keluarga
View more...
Comments