Asuhan Keperawatan Kehamilan Ektopik Terganggu
March 17, 2019 | Author: Tiara Apriana Putri | Category: N/A
Short Description
askep kehamilan ektopik terganggu...
Description
ASUHAN KEPERAWA KEPERAWATAN KEHAMILAN EKTOPIK (KET)
DISUSUN OLEH
: KELOMPOK VI
NAMA
: HANNA GRATIA TAMBUNAN
NIM
: PO.71.20.1.12.026
TINGKAT
: 2B
DOSE DOSEN N PEN PENGA GAMP MPUH UH :
KEMENTRIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA POLITEKNIK POLITEKN IK KESEHAT KES EHATAN AN PALEMBANG PALEMBANG JURUSAN KEPERAWATAN 2013201!
1
BAB I PENDAHULUAN A.
L"#"$ B%&"'"
Kehamilan ektopik adalah adalah suatu kehamilan yang berbahaya bagi wanita yang bersangkutan berhubungan dengan besarnya kemungkinan terjadi keadaanyang gawat. Keadaan gawat ini dapat terjadi apabila kehamilan ektipok terganggu.Kehamilan ektopik terganggu merupakan peristiwa yang dapat di hadapioleh setiap dokter , karena sangat beragamnya gambaran klinik kehamilan ektopik terganggu itu. Tidak jarang yang menghadapi penderita untuk pertama kali adalahdokter umum atau dokter ahli lainnya, maka dari itu, perlu di ketahui oleh setiapdokter klinik kehamilan ektopik tergangguserta diagnosis difernsialnya. Hal yang perlu diingat ialah, bahwa setiap pada setiap wanita dalam masa reproduksi dengangangguan atau keterlambatan haid yang disertai dengan nyeri perut bagian bawah, perlu di fikirkan kehamilan ektopik tergangguKehamilan ektopik adalah kehamilan dengan implantasi terjadi diluar rongga uterus, Sebagian besar wanita yang mengalami kehamilan ektopik berumur antara 20-0 tahun dengan umur rata-rata !0 tahun,frekwensi kehamilan ektopik yang berulang dilaporkan berkisar antara 0"-#,$". apabila tidak diatasi ataudiberikan penanganan se%ara tepat dan benar akan membahayakan bagisipenderita. &Sarwono 'rawiroharjho, (lmu Kebidanan, 200)*
2
BAB II TINJAUN TEORI A.
P%%$#*"
Kehamilan +ktopik Terganggu adalah implantasi dan pertumbuhanhasil konsepsi di luar endometrium &ansjoer , 2000 2$/*. Kehamiian +ktopik Terganggu adalah kehamilan yang terjadi bilatelur yang dibuahi berimplantasi dan tumbuh di luar endometrium kaumuteri &'rawiroharjo S, 2002 !2!*. Kehamiian +ktopik Terganggu adalah kehamilan dimana setelahfertilisasi, implantasi terjadi di luar endometrium kaum uteri &'rawiroharjoS, #111, #2*. Kehamilan +ktopik Terganggu adalah kehamilan yang terjadi di luar rongga rahim &kaum uteri* B.
E#*+&+*
+tiologi dari kehamilan ektopik telah banyak diselidiki,tetapi sebagian besar penyebabnya tidak diketahui. faktor-faktor yang memegang peranandalam hal ini ialah sebagai berikut 3 #.
4aktor tuba, yaitu salpingitis, perlekatantuba, kelainan konginetal
2.
Kelainan 5igot, yaitu kelainan kromosom dan malformasi
!.
4aktor oarium yaitu migrasi luar oum dan pembesaran oum
.
4aktor hormon esterogen
).
4aktor lain, antara lain aborsi tuba dan pemakain (67
&7r. 8ustam o%htar, Sinopsis 9bstetri, 2000*
,.
K&"-**'"-*
Sarwono 'rawirohardjo dan :uningham masing-masing dalam bukunya mengklasifikasikan kehamilan ektopik berdasarkan lokasinya antara lain 3
3
#.
Tuba falopi, pars-intertisialis, isthmus, ampula, infundibulum, fimbrae
2.
6terus, kanalis serikalis, diertikulum, kornu, tanduk rudimenter,
!.
9arium
.
(ntraligamenter
).
bdominal, primer dan sekunder
$.
Kombinasi kehamilan dalam dan luar uterus
D.
P"#+*-*+&+*
'roses implantasi oum di tuba pada dasarnya sama dengan yang terjadi di kaum uteri. Telur di tuba bernidasi se%ara kolumnar atau interkolumnar. 'ada nidasi se%ara kolumnar telur bernidasi pada ujung atau sisi jonjot endosalping. 'erkembangan telur selanjutnya dibatasi oleh kurangnya askularisasi dan biasanya telur mati se%ara dini dan direabsorbsi. 'ada nidasi interkolumnar, telur bernidasi antara dua jonjot endosalping. Setelah tempat nidasi tertutup maka oum dipisahkan dari lumen oleh lapisan jaringan yang menyerupai desidua dan dinamakan pseudokapsularis. Karena pembentukan desidua di tuba malahan kadang-kadang sulit dilihat ili khorealis menembus endosalping dan masuk kedalam otot-otot tuba dengan merusak jaringan dan pembuluh darah. 'erkembangan janin selanjutnya tergantung dari beberapa faktor, yaitu tempat implantasi, tebalnya dinding tuba dan banyaknya perdarahan yang terjadi oleh inasi trofoblas. 7i bawah pengaruh hormon esterogen dan progesteron dari korpus luteum graiditi dan tropoblas, uterus menjadi besar dan lembek, endometrium dapat berubah menjadi desidua. ;eberapa perubahan pada endometrium yaitu sel epitel membesar, nu%leus hipertrofi, hiperkromasi, lobuler, dan bentuknya ireguler. 'olaritas menghilang dan nukleus yang abnormal mempunyai tendensi menempati sel luminal. Sitoplasma mengalami akuolisasi seperti buih dan dapat juga terkadang ditemui mitosis. 'erubahan endometrium se%ara keseluruhan disebut sebagai reaksi rias-Stella. Setelah janin mati, desidua dalam uterus mengalami degenerasi kemudian dikeluarkan se%ara utuh atau berkeping-keping. 'erdarahan yang dijumpai pada kehamilan ektopik terganggu berasal dari uterus disebabkan pelepasan desidua yang degeneratif. 4
Sebagian besar kehamilan tuba terganggu pada umur kehamilan antara $ sampai #0 minggu. Karena tuba bukan tempat pertumbuhan hasil konsepsi, tidak mungkin janintumbuh se%ara utuh seperti dalam uterus. ;eberapa kemungkinan yang mungkin terjadi adalah 3 #. Hasil konsepsi mati dini dan diresorbsi 'ada implantasi se%ara kolumna, oum yang dibuahi %epat mati karena askularisasi yang kurang dan dengan mudah diresobsi total. 2. bortus ke dalam lumen tuba 'erdarahan yang terjadi karena terbukanya dinding pembuluh darah oleh ili korialis pada dinding tuba di tempat implantasi dapat melepaskan mudigah dari dinding tersebut bersama-sama dengan robeknya pseudokapsularis. Segera setelah perdarahan, hubungan antara plasenta serta membran terhadap dinding tuba terpisah bila pemisahan sempurna, seluruh hasil konsepsi dikeluarkan melalui ujung fimbrae tuba ke dalam kaum peritonium. 7alam keadaan tersebut perdarahan berhenti dan gejala-gejala menghilang. !. 8uptur dinding tuba 'enyebab utama dari ruptur tuba adalah penembusan dinding ili korialis ke dalam lapisan muskularis tuba terus ke peritoneum. 8uptur tuba sering terjadi bila oum yang dibuahi berimplantasi pada isthmus dan biasanya terjadi pada kehamilan muda. Sebaliknya ruptur yang terjadi pada pars-intersisialis pada kehamilan lebih lanjut. 8uptur dapat terjadi se%ara spontan, atau yang disebabkan trauma ringan seperti pada koitus dan pemeriksaan agina.
E.
M"*%-#"-* K&**-
View more...
Comments