Asuhan Keperawatan Kegawatdaruratan Pada Anak Bu Purpini 6-6-12
July 14, 2019 | Author: Widhi Arka | Category: N/A
Short Description
Download Asuhan Keperawatan Kegawatdaruratan Pada Anak Bu Purpini 6-6-12...
Description
KEGAWATDARURATAN PADA ANAK
PENGERTIAN •
•
•
Kep gawat darurat (Emergenci Nursing) mrp pelay kep yg komprehensif diberikan kpd pasien dg injuri akut sakit yang mengancam kehidupan Kegiatan pelay kep menunjukkan keahlian dlm pengkajian, setting proritas, intervensi kritis, dan pendidikan kes masyarakat. T/mencegah kematian dan cacat – hidup
KERACUNAN PADA ANAK •
•
Racun adalah zat yang yang bekerja pada tubuh secara kimiawi dan fisiologik dalam dosis toksik akan menyebabkan menyebabkan gangguan kesehatan atau mengakibatkan kematian Kejadiannya Kejadiannya sering di rumah/lingkungan rumah/lingkungan sekitar.Prosesnya melalui sal pencernaan,sal pernafasan, kulit atau mukosa yang menimbulkan gejala klinis
FAKTOR MEMBUA MEMBUAT T ANAK ANAK MUDAH MUDAH KERACUNAN •
•
•
•
•
Anak usia 0 - 1,5 tahun masih dalam fase oral. Ia jadi cenderung ingin memasukkan apa saja yang dipegangnya ke dalam mulut. Anak belum mengetahui apa yang berbahaya bagi dirinya. Dia melakukan segala sesuatu berdasarkan nalurinya saja. Di masa golden age anak memiliki rasa ingin tahu yang sangat besar. Itu membuatnya tak bisa diam dan ingin meraih apa saja yang dilihatnya. Sifat negativistik juga menonjol di usia ini. Ia cenderung tampil sebagai pembangkang, selalu menentang perintah, dan melanggar larangan. Walaupun berbahaya, peringatan orang tua tak diacuhkan. Sebagian besar keracunan pada anak, disebabkan makanan, obatobatan,
KLASIFIKASI •
Korosif: Korosif: asam & basa kuat →radang &ulserasi
•
Bahan iritan
•
Neurotik : bekerja pada sistem saraf cerebral,spinal cerebral,spinal dan peripheral
•
Cardiac : digitalis
•
Asphixiant : CO, CO2, dll
•
Lain-lain: antiperetik,antihistamin, antiperetik,antihistamin, antidepresan,stimulan , penenang
HIDROKARBON •
•
•
Jenis: minyak tanah, bensin,minyak cat,thinner minyak isi untuk korek api Iritasi pada paru Gejala klinik: mual, nyeri perut,diare,batuk, napas pendek, sesak napas, kulit membiru, batuk darah, depresi susunan saraf pusat : ↓ kesadaran, kejang
PERTOLONGAN PERTAMA •
•
•
•
Rangsang supaya muntah Cara : tekan lidah anak kuat-kuat dengan sendok, sodok perlahan daerah pangkal mulutnya →Kontroversial:bahaya radang paru Beri obat anti racun : norit Di Rumah sakit : Kumbah/cuci lambung, oksigenisasi, nafas buatan, antibiotika
KERACUNAN INSEKTISIDA •
Golongan organoklorin:DDT,dieldrin,endrin
•
Bekerja pada SSP: bat.otak,serebellum,korteks
•
•
Tanda2: bertambah iritasi & sensitifitas, disusul kelemahan, kelumpuhan otot,kejang Pada manusia: muntah,nyeri dan diare, parestesi bibir, lidah dan wajah, malaise,nyeri kepala dan tenggorokan,tremor,kejang,fibrilasi ventrikel dan Ϯ
PENANGANAN •
Cuci lambung dengan NaCL fisiologis/buat muntah
•
Bebas jalan nafas,buat nafas buatan k/p
•
Diazepam jika kejang
•
Simptomatik dan suportif
KERACUNAN ORGANOFOSFAT •
•
•
Sering dicampur minyak tanah Gejala klinik:Terjadi proses sekresi/airmata >, urinasi,kerusakan lambung,bronkokontriksi, sesak,keluar lendir >,mulut berbusa,bradikardi hiperglikemia,kejang , ↓ kesadaran,koma Pertolongan I: Sec garis besar = hidrokarbon. Setelah pakaian dilepaskan bersihkan tubuhnya dengan sabun dan air mengalir
KERACUNAN MINYAK TANAH •
•
•
Pemaparan melalui inhalasi dan tertelan → gejala depresi dan susunan saraf pusat Dapat merusak kulit dan mata, aspirasi ml → peneumonitis Pengobatan : - suportif, O2, Infuse k/p, - antibiotika profilaksis, - bila ada depresi SSP → Kafein
KERACUNAN MAKANAN •
•
•
•
•
Makanan tsb mengandung zat2 kimia (cyanogenik unamarina) : jengkol, jamur, dan singkong Proses pengolahan dan penyimpanannya salah.Atau karena kedaluwarsa → makanan berubah → racun. Makanan yang dikonsumsi tercemar zat beracun, baik yang disengaja: pengawet, zat pewarna dan penyedap, maupun yang tidak disengaja karena makanan tersebut mangandung kuman salmonella, staphylococcus dan kuman lainnya. Toksin yang dilepaskan oleh bakteri Ada 2 bentuk : vomiting dan diare
Gejala Klinis •
•
•
•
Mual,perut terasa panas, pusing lemah/lemas ,sesak,napas cepat dg bau khas Kejang, berkeringat, mata melotot,midriosis (bola mata membesar) Mulut berbusa campur darah Kulit merah (bagi yg berkulit putih) atau kulit ke biru2an krn < O2 pada warna kulit pada umumnya.
Pertolongan Pertama •
Buka ruangan yg tertutup agar O2 mudah dihirup anak.Jangan mengerumuni anak.
•
Buka pakaian agar pori2nya mendapat oksigen
•
Usahakan anak muntah → Beri zat anti racun
•
•
Berikan susu/air kelapa muda u/menghambat proses kerja racun Penanganan di RS : anamnesa yang cermat, rehidrasi, antibiotika k/p
KERACUNAN PARASETAMOL Fase 1 : Kehilangan nafsu makan, mual, muntah Perasaan tak menentu pada tubuh(malaise) dan banyak mengeluarkan keringat. Fase 2 : Pembesaran liver, peningkatan bilirubin dan konsentrasi enzim hepatik Waktu yang dibutuhkan untuk pembekuan darah menjadi bertambah lama Kadang-kadang terjadi penurunan volume urin. • •
•
•
•
Con’t Fase 3 : Berulangnya kejadian pd fase 1 (3-5 hr set gej awal) Gejala awal gagal hati :kuning krn p’numpuk’n pigmen empedu dikulit,mukosa,sklera(jaundic)
Hipoglikemia,kelainan pembekuan darah,encephalo phaty Mungkin gagal ginjal dan jantung Fase 4 : Penyembuhan atau berkembang menuju gagal hati yang fatal.
PENANGANAN •
•
•
•
Stabilisasi pasien : Ku Dekontaminasi gastrointestinal = Induksi muntah,aspirasi dan kumbah lambung Antidotum = N – asetilsistein, metionin Monitoring, dll ( ada riwayat alergi/asma bronkhiale)
KERACUNAN ANTIHISTAMIN •
•
•
•
•
Depresi SSP:ngantuk,lemah,vertigo,p’lihatan kabur,koma Rangsangan SSP:gelisah,gemetar,cemas, insomnia,delirium,kejang Hiperpireksia Gangguan saluran cerna : mulut kering,mual, muntah, diare, dll Depresi SSP berat→kollaps kardiovaskuler → Ϯ
PENANGANAN •
Simptomatik dan suportif
•
Segera lakukan cuci lambung
•
Upayakan menurunkan suhu
•
Nafas buatan dan O2 k/p
BENDA ASING DI SALURAN NAFAS PATOGENESIS: • Benda asing mati di hidung : edema, inflamasi, ulserasi, epistaksis, granulasi,sinusitis • Benda hidup : inflamasi,infeksi,destruksi tl rawan dan tl hidung,berbau • Benda asing di bronkus : batuk2, trakea,mengi, sianosis,iritasi mukosa, edema,sumbatan
trakea
DIAGNOSIS •
•
Anamnesis, gejala, pemeriksaan fisik, radiologi Gejala dan tanda : Tergantung lokasi benda asing Derajat sumbatan Sifat Bentuk dan ukuran benda asing
ASPIRASI BENDA ASING Stadium 1 • Batuk hebat tiba2,rasa tercekik,rasa t’sumbat ditenggorokan,bicara gagap,obstruksi jln nafas Stadium 2 • St-1-interval asimtomatik krn refleks m’lemah gejala rangsang akut melemah → berbahaya Stadium 3 • Terjadi komplikasi,obstruksi.erosi,infeksi → batuk2 hemoptisis,pneumonia → abses paru
BENDA ASING DI HIDUNG •
Hidung tersumbat, rhinorea unilateral,berbau
•
Rasa nyeri,demam,epistaksis,bersin BENDA ASING DI OROFARING DAN HIPOFARING
• Odinofagi,baik menelan makanan/ludah • Benda asing di sinus piriformis
BENDA ASING DI TRAKEA •
Benda asing di karina dapat menyebabkan atelektasis satu parudan emfisema satu paru
BENDA ASING DI LARING •
•
Dapat menutup laring Gejala tergantung besar,bentuk dan letak benda asing
SUMBATAN TOTAL •
Meninggal mendadak karena asfiksia
SUMBATAN PARSIAL •
Suara parau,disfonia,atonia,batuk,sesak, mengi,sianosis,hemoptisis,rasa benda asing
BENDA ASING DI BRONKUS •
•
•
•
•
Sering pada bronkus kanan Biasanya pasien datang pd fase asimptomatik Fase pulmonum:ekspirasi memanjang + mengi Derajat dan gejala b’variasi tgt bentuk,ukuran, sifat b.a → emfisema,atelektasis,abses paru Benda asing organik: reaksi hebat →laringotra keobronkitis,toksemia,batuk,demam irregular. Tanda fisik bervariasi.
PEMERIKSAAN PENUNJANG •
Radiologik dan laboratorik
•
Video fluoroskopi
•
Bronkogram
PENATALAKSANAAN •
•
Kenali tanda dan gejala Angkat segera benda asing tersebut dengan kondisi paling aman dan trauma minimum
•
Di hidung :keluarkan dengan pengait
•
Di trakea dan bronkus : bronkoskopi
•
Di laring : segera, asfiksia, posisi terbalik, kep di bawah,tepuk/pukul punggung perasat Heimlich →rujuk ke RS
TERSEDAK •
•
•
Kejadian yg sangat serius dan mengancam kehidupan Bayi mengalami kesulitan bernapas – jalan napas tersumbat ,tdk dpt menangis/bersuara. Jika bayi batuk, tampak merah muda dan jika dpt bersuara maka tdk ada tindakan yg perlu dilakukan
ETIOLOGI • Makanan atau minuman
- Permen, kacang, anggur, jagung, susu • Benda-benda kecil :
- Kancing, biji-bijian, • Mainan kecil
- Koin, kelereng • Bedak tabur
BAYI SADAR A. Apakah bayi mengalami kesulitan bernapas ? B. Bila bayi tdk bernapas : PUKULAN PUNGGUNG 1. Posisikan by menelungkup diatas lengan bwh 2. Pegang kepala dan leher by dg kuat , m’gunakan satu tangan 3. Bila bayi besar, dpt disokong bb diatas paha 4. Beri 5 sentakan cepat diantara 2 belikat by dg telapak tangan
Melakukan sentakan pada bayi C. Bila tindakan ini tdk mengeluarkan benda asing tsb, berikan 5 sentakan di dada : 1.Tarik grs imaginasi yg m’hubung’n ke2 pt susu 2.Tempatkan jari pada tl dada selebar 1 jari dibawah garis imaginasi 3.Telunjuk dan jari tengah,beri dorongan lurus ke bawah pd tl dada sedlm 1,25-2,5 cm 4.Ulangi B & C Jln nafas bersih, By mulai b’nafas
BAYI TIDAK SADAR 1.Tempatkan by dipermukaan datar yg keras 2. Periksa bag dlm mulut, ada benda asing? 3.Buka mulut by dg 2 jari dan jari tekan lidah dan rahang bawah, tengadahkan dg perlahan 4.Lakukan penyapuan dg jari bila ada bnd asing 5.Bila tdk b’nafas posisi’n dg tepat,buka jln nafas 6.Jika muntah, bersihkan mulut,sebelum RJP 7.Lakukan RJP
ANAK SADAR DAPAT DUDUK/BERDIRI 1.Tanyakan ia t’sedak.Periksa dpt bicara/b’suara 2.Berdiri/berlutut dibelakang anak 3.Lingkarkan ke2 tangan pd pinggang anak. Kepalkan satu tangan 4.Tempatkan kepalan tangan dg menyentuh abdomen tepat di atas pusar 5.Lakukan sentakan dg kekuatan cukup. Teruskan sentakan sampai objek keluar
ANAK BERBARING 1.Anak terlentang pd permukaan datar/di lantai 2.Berlutut di lantai pd bagian kaki anak.Pd anak yg > besar anda dpt menunggangi ke2 kakinya 3.Tempat’n telapak satu tngn pd abd tepat di bwh pusar.Pasti’n tngn dg benar d’bwh tl dada
4.Tempatkan tangan anda yg lain di ats tangan I dan tekan abd dg sentakan cepat
TENGGELAM Tenggelam didefinisikan oleh ILCOR ( International Liaison Committee on Resuscitation ) sebagai proses yang menyebabkan gangguan pernapasan primer akibat submersi/imersi pada media cair. Submersi merupakan keadaan di mana seluruh tubuh, termasuk sistem pernapasan, berada dalam air atau cairan. Sedangkan, imersi berarti keadaan di mana terdapat air/cairan pada sistem konduksi pernapasan yang menghambat udara masuk. Akibat dua keadaan ini, pernapasan korban terhenti, dan banyak air yang tertelan. Setelah itu, terjadi laringospasme. Henti napas atau laringospasme yang berlanjut dapat menyebabkan hipoksia dan hiperkapnia. Tanpa penyelamatan lebih lanjut, korban dapat mengalami bradikardi dan akhirnya henti jantung sebagai akibat dari hipoksia.
PROSES PATOLOGI KORBAN TENGGELAM FASE
LAMA (MENIT)
TANDA_TANDA
Tenggelam
0 -2
Menelan air Refleks spasme laring
Aspirasi
0 – 3
Spasme laring hilang Aspirasi
Hipoksia
0 - 60
Hipoksia Peredaran darah berhenti Jaringan otak rusak ireversibel Hipotermia
PENATALAKSANAAN 1.Bantuan Hidup Dasar •
Penanganan ABC merupakan hal utama yang harus dilakukan, dengan fokus utama pada perbaikan jalan napas dan oksigenasi buatan, terutama pada korban yang mengalami penurunan kesadaran.
•
Penilaian pernapasan dilakukan pada tahap ini, yang terdiri dari tiga langkah, yaitu:
•
Look , yaitu melihat adanya pergerakan dada
•
Listen, yaitu mendengarkan suara napas
•
Feel , yaitu merasakan ada tidaknya hembusan napas
2.Bantuan hidup lanjut Bantuan hidup lanjut pada korban tenggelam yaitu pemberian oksigen dengan tekanan lebih tinggi, yang dapat dilakukan dengan BVM (Bag Valve Mask ) atau tabung oksigen.1 Oksigen yang diberikan memiliki saturasi 100%. Jika setelah pemberian oksigen ini, keadaan korban belum membaik, dapat dilakukan intubasi trakeal. •
Indikasi intubasi yaitu: Pasien yang tidak memiliki pO2 lebih dari 60 – 70 mmHg pada dewasa atau >80 mmHg pada anak-anak setelah pemberian oksigen 100% Penurunan kesadaran dan kemampuan untuk mempertahankan jalan napas Kegagalan pernapasan, dengan PaCO2 >45 mmHg Hasil analisis gas darah arterial yang buruk •
•
•
•
3.Perawatan post-resusitasi •
Sindrom respirasi akut (acute respiratory distress syndrome) biasanya terdapat pada korban tenggelam. Hal ini dapat ditangani dengan penggunaan ventilator protektif. Selain itu, perlu ditangani hipoksia yang dapat terjadi.
LUKA BAKAR PADA BAYI DAN ANAK ETIOLOGI • Api,air panas, zat kimia,listrik
DERAJAT •I
= hanya epithelium
• II = epithelium dan corneum,sambungan kulit
masih bagus → epitelisasi • III = seluruh lapisan dermis rusak
PERHITUNGAN LUAS LUKA BAKAR Menurut Linch & Blocker (Rumus 10) u/ bayi •
Kepala 20 %
•
Tangan masing2 10 %
•
Kaki masing2 10 %
•
Badan kanan 20 %,kiri 20 %
KEDALAMAN LUKA BAKAR
•
•
NEON
1 thn
5 thn
10 thn
15 thn
A.1/2 bag.kepala
0,5 %
8,5 %
6,5 %
5,5%
4,5 %
B.1/2 bag. Paha
2,75 %
3,25 %
4%
4,25 %
4,5 %
C.1/2 tungkai bawah
2,5 %
2,5 %
2,75 %
3%
3,25 %
Presentase relatif luas permukaan tubuh yang terkena Grafik Lund dan Browder
PENANGANAN PRIORITAS SELAMA GAWAT DARURAT •
•
•
•
•
•
•
Pastikan saluran nafas yang mencukupi Periksa adatidaknya cedera kepala,kerangka atau susunan saraf Pemberian infus Kosongkan lambung dengan pipa nasogastrik Pasang kateter,periksa luka bakar Bersihkan jaringan yang mati,lakukan terapi Lakukan monitoring cairan elektrolit & protein
PENGOBATAN •
Dengan cairan, elektrolit dan koloid
•
Memperbaiki hipovolemik
•
Mempertahankan volume pembuluh darah
•
•
Mencegah ketidaknormalan elektrolit dan protein Memperbaiki edema
IT’S NOT OK TO SHAKE BABIES ● If people were asked “ Do you think it’s OK to shake babies and small children?”, most of them would answer “YES”, BUT THEY WOULD BE TERRIBLY WRONG. ● Babies have very soft brains and their blood vessels are fragile, that is they break and bleed very easily
● Whwn a baby ia shaken the brain cepeatedly hits against the hard bony skull.The blood vesselsin the brain rupture and bleed, resulting in haemorrhages which cause brain damage. ● This can cause delayed physical and mental development (retardation)
● Other rlated problems – poor co-ordination speech and language defects, learning disabilities, and if severe, paralysis and even death ● A lot of people think shaking a baby is an acceptable alternative to smacking. Some people like to throw their children high into the air before catching them.Both are very dangerous, so if you are one of these people
View more...
Comments