Asuhan Keperawatan Kala IV Persalinan
October 10, 2017 | Author: putuwardana | Category: N/A
Short Description
ASUHAN KEPERAWATAN KALA 4 PERSALINAN...
Description
2.1 Asuhan Keperawatan Kala IV Persalinan A. Pengkajian Keperawatan Menurut Bobak (2004), pengkajian pada ibu kala IV, antara lain sebagai berikut : 1. Pemeriksaan Fisik Selama satu jam pertama dalam ruang pemulihan, perlu dilakukan pemeriksaan fisik dengan sering. Semua faktor, kecuali suhu tubuh, diperiksa setiap 15 menit selama satu jam. Jika normal, pemeriksaan diulang dua kali lagi dengan selang waktu 30 menit. a. Pengkajian Selama Kala IV Persalinan 1) Persiapkan perlengkapan pengkajian 2) Jelaskan prosedur tindakan 3) Cuci tangan 4) Ukur tekanan darah sesuai jadwal pemeriksaan 5) Ukur dan hitung nadi, suhu tubuh dan suhu tubuh. 6) Hitung jumlah denyut, kaji frekuensi, amplitude (menunjukkan volume), ritme dan kesimetrisan, regularitas. b. Pemeriksaan Fundus Uteri 1) Kenakan APD 2) Tempatkan ibu bersalin dalam posisi litotomi. 3) Tepat di bawah imbilkus, tangkupkan tangan, tekan kuat ke dalam abdomen. 4) Apabila fundus uteri keras dan kandung kemih telah kosong, ukur posisi fundus terhadap umbilicus bersalin. 5) Tempatkan jari – jari mendatar pada abdomen di bawah umbilicus, ukur berapa jumlah jari di antara umbilicus dan puncak fundus uteri. 6) Apabila fundus uteri tidak keras, rangsang untuk memulihkan tones dan buang semua bekuan darah sebelum mengukur jaraknya dengan umbilicus. 7) Tempatkan tangan dengan benar, pijit perlahan – lahan sampai keras 8) Buang bekuan darah selama tangan ditempatkan seperti berikut : tangan atas, beri tekanan kuat kea rah bawah menuju vagina 9) Perhatikan perineum untuk ukuran dan jumlah bekuan yang keluar. Ukur tinggi fundus yang sudah keras. c. Pemeriksaan Kandung Kemih
1) Kaji pengembangannya dengan memperhatikan lokasi dan kekerasan fundus uteri dan mengobservasi serta mempalpasi kandung kemih. 2) Kandung kemih yang mengembang akan tampak sebagai tonjolan bulat di supra pubis, yang pada perkusi akan terdengar redup dan berfluktuasi seperti balon yang diisi air. 3) Apabila kandung kemih mengembang, uteri tampak menonjol di atas umbilicus dan biasanya pada sisi kanan ibu bersalin. 4) Kaji fungsi kandung kemih. Sarankan ibu bersalin untuk berkemih, ukur jumlah urine yang keluar, jika perlu gunakan kateter. 5) Kaji kembali dan bandingkan temuan dengan tanda – tanda kandung kemih yang kosong; fundus uteri keras, pada garis tengah, kandung kemih tidak teraba. d. Pemeriksaan Lokia 1) Pantau lokia pada pembalut ibu bersalin dan pada kain alas di bawah bokong. 2) Tentukan jumlah dan warna; catat ukuran dan jumlah bekuan darah serta perhatikan baunya. 3) Observasi perineum akan sumber darah, misalnya episiotomy maupun robekan perineum. e. Pemeriksaan Perineum 1) Sarankan dan bantu ibu bersalin untuk berbaring pada posisi
2. 3. 4. 5. 6.
litotomi. 2) Observasi perineum dengan penerangan yang baik. Perdarahan Keadaan hipertensi Infeksi Gangguan endokrin Gangguan psikososial Adapun cara pengkajian menurut Doenges pada ibu kala IV persalinan
adalah : 1. Aktivitas atau Istirahat Pasien tampak “berenergi” atau keletihan atau kelelahan, mengantuk. 2. Sirkulasi
a) Nadi biasanya lambat (50-70x/menit) karena hypersensitive vagal. b) Tekanan darah bervariasi : mungkin lebih rendah pada respon terhadap analgesia atau anastesia atau meningkat pada respon terhadap pemeriksaan oksitosin atau hipertensi karena kehamilan. c) Edema : bila ada mungkin dependen ( misalnya : pada ekstremitas bawah) atau dapat juga pada ekstremitas atas dan wajah atau mungkin umum ( tanda hipertensi pada kehamilan ). d) Kehilangan darah selama persalinan dan kelahiran sampai 400-500 mL untuk kelahiran per vagina atau 600-800 mL untuk kelahiran section. 3. Integritas Ego a) Reaksi emosional bervariasi dan dapat berubah – ubah, misalnya eksitasi atau perilaku menunjukkan kurang kedekatan, tidak berminat (kelelahan), atau kecewa. b) Dapat mengekspresikan masalah atau meminta maaf untuk perilaku intrapartum atau kehilangan kontrol, dapat mengekspresikan rasa takut mengenai kondisi bayi baru lahir dan perawatan segera pada neonatal. 4. Eliminasi a) Hemoroid sering ada dan menonjol. b) Kandung kemih mungkin teraba di atas simpisis pubis atau kateter urinarius mungkin dipasang. c) Dieresis dapat terjadi bila tekanan bagian presentasi menghambat aliran urinarius dan atau cairan IV diberikan selama persalinan dan kelahiran. 5. Makanan atau Cairan Dapat mengeluh haus, lapar, mual. 6. Neurosensori Hiperrefleksia mungkin ada ( menunjukkan terjadinya dan menetapnya hipertensi, khususnya pada pasien dengan diabetes meliitus, remaja, atau pasien primipara). 7. Nyeri atau Ketidanyamanan Pasien melaporkan ketidaknyamanan dari berbagai sumber misalnya setelah nyeri, trauma jaringan atau perbaikan episiotomy, kandung kemih penuh, atau perasaan dingin atau otot tremor dengan “menggigil”. 8. Keamanan
a) Pada awalnya suhu tubuh meningkat sedikit (dehidrasi) b) Perbaikan episiotomy utuh dengan tepi jaringan merapat 9. Seksualitas a) Fundus keras berkontraksi, pada garis tengah dan terletak setinggi umbilicus. b) Drainase vagina atau lokhia jumlahnya sedang, merah gelap dengan hanya beberapa berukuran kecil. c) Perineum bebas dari kemerahan, edema, ekimosis, atau rabas. d) Striae mungkin ada pada abdomen, paha, dan payudara. e) Payudara lunak dengan putting tegang. 10. Penyuluhan atau Pembelajaran Catat obat – obatan yang diberikan termasuk waktu dan jumlah. 11. Pemeriksaan Diagnostik Hemoglobin atau hematokrit (Hb/Ht), jumlah darah lengkap, urinalisis. Pemeriksaan lain mungkin dilakukan sesuai indikasi dari temuan fisik.
B. Diagnosa Keperawatan Beberapa diagnose keperawatan yang mungkin muncul pada kala IV, antara lain : 1. Risiko perdarahan ditandai dengan trauma, komplikasi kehamilan (
misalnya
ketuuban
pecah
sebelum
waktunya),
komplikasi
pascapartum ( misalnya atoni uterus, retensi plasenta). 2. Nyeri akut berhubungan dengan agen pencedera fisik ( involusi uteri, episiotomy). (Tim Pokja SDKI DPP PPNI, 2017) C. Intervensi Keperawatan N o 1.
Diagnosa
Tujuan dan Kriteria
Intervensi
Keperawatan Hasil Risiko perdarahan NOC NIC ditandai dengan Blood lose severity Bleeding precautions Blood koagulation trauma, komplikasi 1. Monitor ketat tanda – Kriteria hasil : kehamilan tanda perdarahan 1. Tidak ada hematuria 2. Catat nilai Hb dan Ht ( misalnya ketuuban dan hematemesis. sebelum dan sesudah pecah sebelum 2. Kehilangan darah terjadinya perdarahan.
waktunya),
yang terlihat. 3. Tekanan
komplikasi
dalam batas normal
pascapartum (misalnya uterus, plasenta).
3. Monitor darah
atoni retensi
sistol dan diastole. 4. Tidak ada perdarahan
per
vagina. 5. Tidak ada distensi abnormal. 6. Hemoglobin hematokrit batas normal. 7. Plasma, PT,
nilai
lab
(koagulasi) yang meliputi PT, PTT, trombosit. 4. Monitor TTV ortostatik. 5. Pertahankan bedrest selama perdarahan aktif. 6. Kolaborasi dalam pemberian produk darah (platelet atau fresh frozen
dan dalam
plasma). 7. Lindungi
pasien
trauma PTT
dalam batas normal.
yang
dari dapat
menyebabkan perdarahan. 8. Hindari pemberian aspirin dan antikolagen. 9. Anjurkan tingkatkan intake
makanan
yang
banyak
mengandung
vitamin K. 10. Anjurkan
pertahankan
intake cairan adekuat dan makanan berserat untuk mencegah konstipasi. Bleeding reduction 1. Identifikasi perdarahan. 2. Monitor trend darah
dan
penyebab tekanan parameter
hemodinamik(CVP, pulmonary capillary atau artery wedge pressure). 3. Monitor status cairan yang meliputi intake dan output. 4. Monitor penentu
pengirirman oksigen ke jaringan ( PaO2, SaO2 dan level Hb serta cardiac output). 5. Pertahankan patensi IV line. Bleeding
reduction
wound/luka 1. Lakukan manual pressure pada area perdarahan. 2. Gunakan ice pack pada area perdarahan. 3. Lakukan pressure dressing (perban yang menekan ) pada area luka. 4. Tinggikan ekstremitas yang
mengalami
perdarahan. 5. Monitor ukuran
dan
karakteristik hematoma. 6. Monitor nadi distal dari area
yang
luka
atau
perdarahan. 7. Instruksikan menekan area luka pada saat batuk atau bersin. 8. Instruksikan
untuk
membatasi aktivitas. Bleeding
reduction
:
gastrointestinal 1. Observasi adanya darah dalam sekresi cairan tubuh : emesis, feses, urine, residu
lambung,
dan
drainase luka. 2. Monitor complete blood count dan leukosit. 3. Kolaborasi dalam pemberian
terapi
:
lactulose atau vasopressin. 4. Lakukan pemasangan NGT sekresi
untuk
memonitor
dan
perdarahan
lambung. 5. Lakukan bilas lambung dengan NaCl dingin. 6. Dokumentasokan warna, jumlah dan karakteristik feses. 7. Hindari pH lambung yang ekstrem dengan kolaborasi pemberian antacids atau histamine blocking agent. 8. Kurangi faktor stress 9. Pertahankan jalan nafas. 10. Hindari penggunaan antikolagen. 11. Monitor status
nutrisi
pasien 12. Berikan cairan IV 13. Hindari npenggunaan ibuprofen dan aspirin.
2.
Nyeri berhubungan dengan pencedera fisik (involusi episiotomy).
akut NOC 1. Pain level 2. Pain control agen 3. Comfort level
NIC Pain management 1. Lakukan pengkajian nyeri secara
Kriteria hasil : uteri, 1. Mampu
mengontrol
nyeri (tahu penyebab nyeri,
lokasi,
karakteristik,
durasi,
frekuensi,
kualitas,
dan
faktor presipitasi teknik 2. Observasi reaksi nonverbal
nonfarmakologi untuk mengurangi
nyeri,
mencari bantuan) 2. Melaporkan bahwa berkurang
dengan menggunakan manajemen nyeri 3. Mampu mengenali nyeri (skala, intensitas, frekuensi dan tanda nyeri). 4. Menyatakan
rasa
nyaman setelah nyeri berkurang
termasuk
mampu
menggunakan
nyeri
komperenhensif
dari ketidaknyamanan 3. Gunakan teknik komunikasi terupetik untuk mengetahui pengalaman nyeri pasien 4. Kaji kultur yang mempengaruhi respon nyeri 5. Evaluasi pengalaman nyeri masa lampau 6. Evaluasi bersama pasien dan tim kesehatan lain tentang ketidakefektifan
kontrol
nyeri masa lampau 7. Bantu pasien dan keluarga untuk
mencari
dan
menemukan dukungan 8. Kontrol lingkungan yang dapat mempengaruhi nyeri seperti
suhu
ruangan,
pencahayaan dan kebisingan 9. Kurangi faktor presipitasi nyeri 10. Pilih
dan
lakukan
penanganan nyeri 11. Kaji tipe dan sumber nyeri untuk intervensi
menentukan
12. Ajarkan tentang teknik non farmakologi 13. Berikan analgetik
untuk
mengurangi nyeri 14. Evaluasi keefktifan kontrol nyeri 15. Tingkatkan istirahat 16. Kolaborasikan dengan dokter jika ada keluhan dan tindakan nyeri yang tidak berhasil 17. Monitor penerimaan pasien tentang manajemen nyeri Analgetic Administration 1. Tentukan
lokasi,
karakteristik, kualitas, dan derajat
nyeri
sebelum
pemberian obat 2. Cek instruksi dokter tentang jenis
obat,
dosis
frekuensi 3. Cek riwayat alergi 4. Pilih analgesik
dan
yang
diperlukan atau kombinasi dari
analgesic
ketika
pemberian lebih dari satu 5. Tentukan pilihan analgesic tergantung tipe dan beratnya nyeri 6. Tentukan pilihan analgesik, rute pemberian, dan dosis optimal 7. Pilih rute pemberian secara IV
dan
pengobatan
IM
untuk
nyeri
secara
teratur 8. Monitor vital sign sebelum dan
sesudah
pemberian
analgesik pertama kali 9. Berikan analgesik tepat waktu terutama saat nyeri hebat. 10. Evaluasi
efektivitas
analgesik, tanda dan gejala.
D. Implementasi Keperawatan Implementasi dilakukan sesuai dengan intervensi keperawatan. E. Evaluasi Keperawatan Evaluasi kemajuan dan hasil akhir perawatan maternitas mengkaji pemulihan fisiologis kehamilan dan persalinan, demikian perkembangan hubungan orangtua dan bayinya serta hubngan satu sama lain dalam keluarga yang baru. Untuk mengetahui sejauh mana pencapaian hasil akhir keperawatan yang diharapkan, perlu dilakukan penilaian secara kritis faktor-faktor berikut: 1. Ibu bersalin tidak perlu menggganti pembalutnya lebih dari satu kali setiap jam karena terlalu basah oleh darah 2. Ibu bersalin akan berkemih jika kandung kemihnya penuh selama kala IV persalinan 3. Ibu bersalin menyatakan menerima proses persalinannya setelah mengungkapkan kekhawatirannya 4. Ibu bersalin dan anggota keluarganya menunjukkan perikau adanya ikatan batin 5. Ibu bersalin menyatakan merasa lebih nyaman setelah dilakukan tindakan untuk menambah kenyamanan
Apabila dalam proses pengkajian ditemukan hasil akhir kurang atau tidak mencapai yang diharapkan, harus dilakukan pengkajian, perencanaan, dan perawatan lebih lanjut untuk memberi perawatan yang benar kepada ibu bersalin dan keluarganya.
View more...
Comments