Asuhan Keperawatan GErontik Dengan Masalah Cairan Dan Elektrolit
June 5, 2016 | Author: Citra Dwi Lestari | Category: N/A
Short Description
a...
Description
Asuhan Keperawatan GErontik dengan Masalah Cairan dan Elektrolit (kelompok9) KELOMPOK 8 :
GILANG RAMADAN ISTIQOMAH NOVITA SARI RETNO WULANDARI RIPHA BAB I PENDAHULUAN 1.1
Latar Belakang Air (H 0) merupakan komponen utama yang paling banyak terdapat di dalam tubuhmanusia. Sekitar 60% dari total berat badan orang dewasa terdiri dari air. Namun bergantung kepadakandungan lemak & otot yang terdapat di dalam tubuh, nilai persentase ini dapat bervariasiantara 50-70% dari total beratbadan orang dewasa.Oleh karenaitu maka tubuh yang terlatih &terbiasa berolahraga sepertitubuh seorang atlet biasanyaakan mengandung lebih banyakair jika dibandingkan tubuh nonatlet. Di dalam tubuh, sel-selyang mempunyai konsentrasi airpaling tinggi antara lain adalahsel-sel otot dan organ-organ padarongga badan, seperti paru-paruatau jantung, sedangkan sel-selyang mempunyai konsentrasi airpaling rendah adalah selseljaringan seperti tulang atau gigi. Konsumsi cairanyang ideal untuk memenuhi kebutuhan harian bagitubuh manusiaadalahmengkonsumsi1 ml air untuksetiap 1 kkalkonsumsi energy tubuhataudapat juga diketahui berdasarkan estimasi totaljumlah air yang keluar dari dalam tubuh. Secara rataratatubuh orang dewasa akan kehilangan 2.5 Lcairan per harinya. Sekitar 1.5 L cairan tubuh keluarmelalui urin, 500 ml melalui keluarnya keringat, 400ml keluar dalam bentuk uap air melalui prosesrespirasi (pernafasan) dan 100 mlkeluar bersama dengan feces(tinja). Sehingga berdasarkan estimasi ini, konsumsi antara 8-10gelas (1 gelas ≈240 ml) biasanyadijadikan sebagai pedomandalam pemenuhan kebutuhancairan perharinya.
1.2
Rumusan Masalah Rumusan masalah yang akan dibahas dalam makalah ini adalah: Bagaimana anatomi cairan tubuh? Apa pengertian dari cairan tubuh Apapenyebab terjadinya ketidakseimbangan volume cairan? Bagaimana patofisiologinya? Apasaja tanda dan gejalanya?
1. 2. 3. 4. 5.
6. Sebutkan klasifikasinya? 7. Apa saja pemeriksaan diagnostic? 8. Bagaimana penatalaksanaanna? 9. Apa saja diagnosa keperawatannya? 10. Bagaiamana asuhan keperawatannya? 1.3
Tujuan Penulisan Makalah ini dibuat dengan tujuan untuk memberikan penjelasan tentang cairan dan elektrolit. Selain itu, makalah ini juga untuk memenuhi salah satu tugas dari dosen mata kuliah Keperawatan Gerontik.
1.4
Metode Penulisan Metode penulisan yang digunakan dalam penulisan makalah ini berupa tinjauan pustaka dari berbagai macam sumber data yang memiliki kaitan dengan asuhan keperawatan gerontik baik melalui buku kepustakaan ataupun melalui kepustakaan dari media elektronik/dunia maya (internet).
1.5
Sistematika Penulisan Sistematika penulisan makalah ini yaitu Halaman Judul, Kata Pengantar, Daftar Isi, Bab I Pendahuluan yang terdiri dari Latar Belakang, Rumusan Masalah, Tujuan Penulisan, Metode Penulisan, dan Sistematika Penulisan, Bab II Pembahasan, Bab III Penutup yang terdiri dari Kesimpulan, Daftar Pustaka.
BAB II PEMBAHASAN 2.1
ANATOMI CAIRAN TUBUH Air merupakan bagian terbesar pada tubuh manusia, persentasenya dapat berubahtergantung pada umur, jenis kelamin dan derajat obesitas seseorang. Pada bayi usia< 1tahun cairan tubuh adalah sekitar 80-85% berat badan dan pada bayi usia > 1 tahunmengandung air sebanyak 70-75 %. Seiring dengan pertumbuhan seseorang persentasejumlah cairan terhadap berat badan berangsur-angsur turun yaitu pada laki-laki dewasa50-60% berat badan, sedangkan pada wanita dewasa 50 % berat badan.Hal ini terlihatpada tabel berikut : Tabel.1 Perubahan cairan tubuh total sesuai usia Usia
Kilogram Berat (%)
Bayi premature
80
3 bulan
70
6 bulan
60
1-2 tahun
59
11-16 tahun
58
Dewasa
58-60
Dewasa dengan obesitas
40-50
Dewasa kurus
70-75
Dikutip dari : Garner MW: Physiology and pathophysiology of the body fluid, St.Louis,1981, Mosby.
a.
b.
Perubahan jumlah dan komposisi cairan tubuh, yang dapat terjadi padaperdarahan, luka bakar, dehidrasi, muntah, diare, dan puasa preoperatif maupun perioperatif, dapat menyebabkan gangguan fisiologis yang berat.Jika gangguan tersebut tidak dikoreksi secara adekuat sebelum tindakan anestesi dan bedah, maka resikopenderita menjadi lebih besar.Seluruh cairan tubuh didistribusikan ke dalam kompartemen intraselular dankompartemen ekstraselular.Lebih jauh kompartemen ekstraselular dibagi menjadi cairan intravaskular dan intersisial. Cairan intraselular Cairan yang terkandung di antara sel disebut cairan intraselular. Pada orangdewasa, sekitar duapertiga dari cairan dalam tubuhnya terdapat di intraselular(sekitar 27 liter rata-rata untuk dewasa laki-laki dengan berat badan sekitar 70kilogram), sebaliknya pada bayi hanya setengah dari berat badannya merupakancairan intraselular. Cairan ekstraselular Cairan yang berada di luar sel disebut cairan ekstraselular. Jumlah relatif cairanekstraselular berkurang seiring dengan usia. Pada bayi baru lahir, sekitar setengahdari cairan tubuh terdapat di cairan ekstraselular. Setelah usia 1 tahun, jumlahcairan ekstraselular menurun sampai sekitar sepertiga dari volume total. Inisebanding dengan sekitar 15 liter pada dewasa muda dengan berat rata-rata 70kg. Cairan ekstraselular dibagi menjadi: Cairan Interstitial Cairan yang mengelilingi sel termasuk dalam cairan interstitial, sekitar 11-12 liter pada orang dewasa.Cairan limfe termasuk dalam volumeinterstitial.Relatif terhadap ukuran tubuh, volume ISF adalah sekitar 2 kalilipat pada bayi baru lahir dibandingkan orang dewasa. Cairan Intravaskular Merupakan cairan yang terkandung dalam pembuluh darah (contohnyavolume plasma). Rata-rata volume darah orang dewasa sekitar 5-6Ldimana 3 liternya merupakan plasma, sisanya terdiri dari sel darah merah,sel darah putih dan platelet. Cairan Transeluler Merupakan cairan yang terkandung diantara rongga tubuh tertentu sepertiserebrospinal, perikardial, pleura, sendi sinovial, intraokular dan sekresisaluran pencernaan.Pada keadaan sewaktu, volume cairan transeluleradalah
sekitar 1 liter, tetapi cairan dalam jumlah banyak dapat masuk dankeluar dari ruang transeluler. Selain air, cairan tubuh mengandung dua jenis zat yaitu elektrolit dan non elektrolit. Elektrolit Merupakan zat yang terdisosiasi dalam cairan dan menghantarkan arus listrik. Elektrolit dibedakan menjadi ion positif (kation) dan ion negatif (anion). Jumlah kationdan anion dalam larutan adalah selalu sama (diukur dalam miliekuivalen). o Kation Kation utama dalam cairan ekstraselular adalah sodium (Na +), sedangkankation utama dalam cairan intraselular adalah potassium (K +).Suatusistem pompa terdapat di dinding sel tubuh yang memompa keluar sodiumdan potassium ini.
o Anion Anion utama dalam cairan ekstraselular adalah klorida (Cl -) danbikarbonat (HCO3 ), sedangkan anion utama dalam cairan intraselularadalah ion fosfat (PO 4 ).Karena kandungan elektrolit dalam plasma dan cairan interstitial pada intinyasama maka nilai elektrolit plasma mencerminkan komposisi dari cairan ekstraselulertetapi tidak mencerminkan komposisi cairan intraseluler. a) Natrium Natrium sebagai kation utama didalam cairan ekstraseluler dan paling berperan didalam mengatur keseimbangan cairan. Kadar natrium plasma: 135-145mEq/liter. Kadarnatrium dalam plasma diatur lewat beberapa mekanisme: - Left atrial stretch reseptor - Central baroreseptor - Renal afferent baroreseptor - Aldosterone (reabsorpsi di ginjal) - Atrial natriuretic factor - Sistem renin angiotensin -Sekresi ADH -Perubahan yang terjadi pada air tubuh total (TBW=Total Body Water) -
3-
Kadar natrium dalam tubuh 58,5mEq/kgBB dimana + 70% atau 40,5mEq/kgBB dapatberubah-ubah.Ekresi natrium dalam urine 100-180mEq/liter, faeces 35mEq/liter dankeringat 58mEq/liter. Kebutuhan setiap hari = 100mEq (6-15 gram NaCl). Natrium dapat bergerak cepat antara ruang intravaskuler dan interstitial maupunke dalam dan keluar sel. Apabila tubuh banyak mengeluarkan natrium (muntah,diare)sedangkan pemasukkan terbatas maka akan terjadi keadaan dehidrasi disertai kekurangannatrium. Kekurangan air dan natrium dalam plasma akan diganti dengan air dan natriumdari cairan interstitial. Apabila kehilangan cairan
b)
c)
d)
e)
2.1
terus berlangsung, air akan ditarik daridalam sel dan apabila volume plasma tetap tidak dapat dipertahankan terjadilahkegagalan sirkulasi. Kalium Kalium merupakan kation utama (99%) di dalam cairan ekstraseluler berperanpenting di dalam terapi gangguan keseimbangan air dan elektrolit. Jumlah kalium dalamtubuh sekitar 53 mEq/kgBB dimana 99% dapat berubah-ubah sedangkan yang tidak dapatberpindah adalah kalium yang terikat dengan protein didalam sel.Kadar kalium plasma 3,5-5,0 mEq/liter, kebutuhan setiap hari 1-3 mEq/kgBB.Keseimbangan kalium sangat berhubungan dengan konsentrasi H+ ekstraseluler. Ekskresikalium lewat urine 60-90 mEq/liter, faeces 72 mEq/liter dan keringat 10 mEq/liter. Kalsium Kalsium dapat dalam makanan dan minuman, terutama susu, 80-90% dikeluarkanlewat faeces dan sekitar 20% lewat urine. Jumlah pengeluaran ini tergantung pada intake,besarnya tulang, keadaan endokrin. Metabolisme kalsium sangat dipengaruhi olehkelenjar-kelenjar paratiroid, tiroid, testis, ovarium, dan hipofisis. Sebagian besar (99%)ditemukan didalam gigi dan + 1% dalam cairan ekstraseluler dan tidak terdapat dalamsel. Magnesium Magnesium ditemukan di semua jenis makanan.Kebutuhan unruk pertumbuhan +10 mg/hari.Dikeluarkan lewat urine dan faeces. Karbonat Asam karbonat dan karbohidrat terdapat dalam tubuh sebagai salah satu hasilakhir daripada metabolisme.Kadar bikarbonat dikontrol oleh ginjal. Sedikit sekalibikarbonat yang akan dikeluarkan urine. Asam bikarbonat dikontrol oleh paruparu dansangat penting peranannya dalam keseimbangan asam basa. Non elektrolit Merupakan zat seperti glukosa dan urea yang tidak terdisosiasi dalam cairan. Zat lainya termasuk penting adalah kreatinin dan bilirubin. PENGERTIAN CAIRAN TUBUH Cairan adalah volume air bisa berupa kekurangan atau kelebihan air. Air tubuh lebih banyak meningkat tonisitus adalah terminologi guna perbandingan osmolalitas dari salah satu cairan tubuh yang normal. Cairan tubuh terdiri dari cairan eksternal dan cairan internal. Volume cairan intrasel tidak dapat diukur secara langsung dengan prinsip difusi oleh karena tidak ada bahan yang hanya terdapat dalam cairan intrasel. Volume cairan intrasel dapat diketahui dengan mengurangi jumlah cairan ekternal, terdiri dari cairan tubuh total. Cairan dan elektrolit sangat diperlukan dalam rangka menjaga kondisi tubuh tetap sehat. Keseimbangan cairan dan elektrolit di dalam tubuh adalah merupakan salah satu bagian dari fisiologi homeostatis. Keseimbangan cairan dan elektrolit
melibatkan komposisi dan perpindahan berbagai cairan tubuh. Cairan tubuh adalah larutan yang terdiri dari air ( pelarut) dan zat tertentu (zat terlarut). Elektrolit adalah zat kimia yang menghasilkan partikel-partikel bermuatan listrik yang disebut ion jika berada dalam larutan. Cairan dan elektrolit masuk ke dalam tubuh melalui makanan, minuman, dan cairan intravena (IV) dan didistribusi ke seluruh bagian tubuh. Keseimbangan cairan dan elektrolit berarti adanya distribusi yang normal dari air tubuh total dan elektrolit ke dalam seluruh bagian tubuh. Keseimbangan cairan dan elektrolit saling bergantung satu dengan yang lainnya; jika salah satu terganggu maka akan berpengaruh pada yang lainnya.
2.2
PENYEBAB TERJADINYA CAIRAN TUBUH Defisit volume cairan ekstraselular merupakan perubahan cairan tubuh yangpaling umum terjadi pada pasien bedah. Penyebab paling umum adalah kehilangan cairandi gastrointestinal akibat muntah, penyedot nasogastrik, diare dan drainase fistula. Penyebab lainnya dapat berupa kehilangan cairan pada cedera jaringan lunak, infeksi,inflamasi jaringan, peritonitis, obstruksi usus, dan luka bakar. Keadaan akut, kehilangancairan yang cepat akan menimbulkan tanda gangguan pada susunan saraf pusat danjantung. Pada kehilangan cairan yang lambat lebih sdapat ditoleransi sampai defisi volumecairan ekstraselular yang berat terjadi.
2.3
PATOFISIOLOGI CAIRAN DAN ELEKTROLIT Proses Pergerakan Cairan Tubuh Perpindahan air dan zat terlarut di antara bagian-bagian tubuh melibatkan mekanisme transpor pasif dan aktif. Mekanisme transpor pasif tidak membutuhkan energi sedangkan mekanisme transpor aktif membutuhkan energi.Difusi dan osmosis adalahmekanisme transpor pasif.Sedangkan mekanisme transpor aktif berhubungan dengan pompa Na-K yang memerlukan ATP. Proses pergerakan cairan tubuh antar kompertemen dapat berlangsung secara: a) Osmosis Osmosis adalah bergeraknya molekul (zat terlarut) melalui membrane semipermeabel (permeabel selektif) dari larutan berkadar lebih rendah menuju larutanberkadar lebih tinggi hingga kadarnya sama. Seluruh membran sel dan kapiler permeable terhadap air, sehingga tekanan osmotik cairan tubuh seluruh kompartemen sama.Membran semipermeabel ialah membran yang dapat dilalui air (pelarut), namun tidakdapat dilalui zat terlarut misalnya protein. Tekanan osmotik plasma darah ialah 285+ 5 mOsm/L. Larutan dengan tekananosmotik kira-kira sama disebut isotonik (NaCl 0,9%, Dekstrosa 5%, Ringer laktat).Larutan dengan tekanan osmotik lebih rendah disebut hipotonik (akuades), sedangkanlebih tinggi disebut hipertonik. b) Difusi
Difusi ialah proses bergeraknya molekul lewat pori-pori. Larutan akan bergerak darikonsentrasi tinggi ke arah larutan berkonsentrasi rendah. Tekanan hidrostatik pembuluhdarah juga mendorong air masuk berdifusi melewati pori-pori tersebut.Jadi difusitergantung kepada perbedaan konsentrasi dan tekanan hidrostatik. c) Pompa Natrium Kalium Pompa natrium kalium merupakan suatu proses transpor yang memompa ionnatrium keluar melalui membran sel dan pada saat bersamaan memompa ion kalium dariluar ke dalam. Tujuan dari pompa natrium kalium adalah untuk mencegah keadaanhiperosmolar di dalam sel.
2.4
TANDA DAN GEJALA KETIDAKSEIMBANGAN CAIRAN DAN ELEKTROLIT Perubahan cairan tubuh Perubahan cairan tubuh dapat dikategorikan menjadi 3, yaitu : 1. Perubahan volume
Tabel.3 Tanda-tanda klinis dehidrasi Symptom/Sign Mild
Dehydration
Moderate
Dehydration Severe Dehydration Obtunded
Level of consciousness* Capillary refill*
Alert
Lethargic
2 Seconds
2-4 Seconds
Membranes*
Normal
Dry
Greater than 4 seconds, cool limbs Mucous Parched, cracked
Tears*
Normal
Decreased
Absent
Heart rate
Slight increase
Increased
Very increased
Respiratory rate
Normal
Increased
Blood pressure
Normal
Pulse
Normal
Normal, but orthostasis Thready
Increased and hyperpnea Decreased
Skin turgor
Normal
Slow
Tenting
Fontanel
Normal
Depressed
Sunken
Eyes
Normal
Sunken
Very sunken
Faint or impalpable
Urine output
Decreased
Oliguria
Oliguria/anuria
* Best indicators of hydration statuss Tabel. 4 Derajat dehidrasis Dehidrasi
Dewasa
Anak
Ringan
4%
4%-5%
Sedang
6%
5 % - 10 %
Berat
8%
10 % - 15 %
Shock 15-20% 15 % - 20% asi Dewasa Terapi untuk dehidrasi (rehidrasi) dilakukan dengan mempertimbangkan kebutuhan cairan untuk rumatan, defisit cairan dan kehilangan cairan yang sedang berlangsung. Beberapa pendekatan terangkum dalam tabel 5. Tabel.5 Pendekatan pada masalah cairan dan elektrolit Tabel.6 Rumatan cairan menurut rumus Holliday-Segar Strategi untuk rehidrasi adalah dengan memperhitungkan defisit cairan, cairan rumatanyang diperlukan dan kehilangan cairan yang sedang berlangsung disesuaikan. Cararehidrasi: 1) Nilai status rehidrasi (sesuai tabel 4 di atas), banyak cairan yang diberikan (D) =derajat dehidrasi (%) x BB x 1000 cc 2) Hitung cairan rumatan (M) yang diperlukan (untuk dewasa 40 cc/kgBB/24 jamatau rumus holliday-segar seperti untuk anak-anak) 3) Pemberian cairan : o 6 jam I = ½ D + ¼ M atau 8 jam I = ½ D + ½ M (menurut Guillot) o 18 jam II = ½ D + ¾ M atau 16 jam II = ½ D + ½ M (menurut Guillot) Kelebihan volume Kelebihan volume cairan ekstraselular merupakan suatu kondisi akibat iatrogenic (pemberian cairan intravena seperti NaCl yang menyebabkan kelebihan air dan NaClataupun pemberian cairan intravena glukosayang menyebabkan kelebihan air) ataupundapat sekunder akibat insufisiensi renal (gangguan pada GFR), sirosis, ataupun gagaljantung kongestif.Kelebihan cairan intaseluler dapat terjadi jika terjadi kelebihancairan tetapi jumlah NaCl tetap atau berkurang.
2. Perubahan konsentrasi
-
-
-
-
Hiponatremia Jika < 120 mg/L maka akan timbul gejala disorientasi, gangguan mental, letargi,iritabilitas, lemah dan henti pernafasan, sedangkan jika kadar < 110 mg/L makaakan timbul gejala kejang, koma. Hiponatremia ini dapat disebabkan oleheuvolemia (SIADH, polidipsi psikogenik), hipovolemia (disfungsi tubuli ginjal,diare, muntah, third space losses, diuretika), hipervolemia (sirosis, nefrosis). Keadaan ini dapat diterapi dengan restriksi cairan (Na+ ≥ 125 mg/L) atau NaCl3% ssebanyak (140-X)xBBx0,6 mg dan untuk pediatrik 1,5-2,5 mg/kg. Koreksi hiponatremia yang sudah berlangsung lama dilakukan scara perlahanlahan,sedangkan untuk hiponatremia akut lebih agresif. Untuk menghitung Naserum yang dibutuhkan dapat menggunakan rumus: Na= Na1 – Na0 x TBW keterangan : Na = Jumlah Na yang diperlukan untuk koreksi (mEq) Na1 = 125 mEq/L atau Na serum yang diinginkan Na0 = Na serum yang actual TBW = total body water = 0,6 x BB (kg) Hipernatremia Jika kadar natrium > 160 mg/L maka akan timbul gejala berupa perubahanmental, letargi, kejang, koma, lemah. Hipernatremi dapat disebabkan olehkehilangan cairan (diare, muntah, diuresis, diabetes insipidus, keringatberlebihan), asupan air kurang, asupan natrium berlebihan. Terapi keadaan iniadalah penggantian cairan dengan 5% dekstrose dalam air sebanyak {(X-140) xBB x 0,6}: 140. Hipokalemia Jika kadar kalium < 3 mEq/L. Dapat terjadi akibat dari redistribusi akut kaliumdari cairan ekstraselular ke intraselular atau dari pengurangan kronis kadar totalkalium tubuh. Tanda dan gejala hipokalemia dapat berupa disritmik jantung,perubahan EKG (QRS segmen melebar, ST segmen depresi, hipotensi postural,kelemahan otot skeletal, poliuria, intoleransi glukosa. Terapi hipokalemia dapatberupa koreksi faktor presipitasi (alkalosis, hipomagnesemia, obat-obatan), infuspotasium klorida sampai 10 mEq/jam (untuk mild hipokalemia ;>2 mEq/L) atauinfus potasium klorida sampai 40 mEq/jam dengan monitoring oleh EKG (untukhipokalemia berat; 5 mEq/L, sering terjadi karena insufisiensi renal atauobat yang membatasi ekskresi kalium (NSAIDs, ACE-inhibitor, siklosporin,diuretik). Tanda dan gejalanya terutama melibatkan susunan saraf pusat(parestesia, kelemahan otot)
dan sistem kardiovaskular (disritmik, perubahanEKG). Terapi untuk hiperkalemia dapat berupa intravena kalsium klorida 10%dalam 10 menit, sodium bikarbonat 50100 mEq dalam 5-10 menit, atau diuretik,hemodialisis. 1) Perubahan komposisi - Asidosis respiratorik (pH< 3,75 dan PaCO2> 45 mmHg) Kondisi ini berhubungan dengan retensi CO 2 secara sekunder untuk menurunkanventilasi alveolar pada pasien bedah. Kejadian akut merupakan akibat dariventilasi yang tidak adekuat termasuk obstruksi jalan nafas, atelektasis,pneumonia, efusi pleura, nyeri dari insisi abdomen atas, distensi abdomen danpenggunaan narkose yang berlebihan. Manajemennya melibatkan koreksi yangadekuat dari defek pulmonal, intubasi endotrakeal, dan ventilasi mekanis bilaperlu. Perhatian yang ketat terhadap higiene trakeobronkial saat post operatif adalah sangat penting. - Alkalosis respiratorik (pH> 7,45 dan PaCO 2 < 35 mmHg) Kondisi ini disebabkan ketakutan, nyeri, hipoksia, cedera SSP, dan ventilasi yangdibantu.Pada fase akut, konsentrasi bikarbonat serum normal, dan alkalosisterjadi sebagai hasil dari penurunan PaCO 2 yang cepat. Terapi ditujukan untukmengkoreksi masalah yang mendasari termasuk sedasi yang sesuai, analgesia,penggunaan yang tepat dari ventilator mekanik, dan koreksi defisit potasium yangterjadi. - Asidosis metabolik (pH27 mEq/L) Kelainan ini merupakan akibat dari kehilangan asam atau penambahan bikarbonatdan diperburuk oleh hipokalemia.Masalah yang umum terjadi pada pasien bedahadalah hipokloremik, hipokalemik akibat defisit volume ekstraselular.Terapiyang digunakan adalah sodium klorida isotonik dan penggantian kekuranganpotasium. Koreksi alkalosis harus gradual selama perode 24 jam denganpengukuran pH, PaCO2 dan serum elektrolit yang sering. 2.5
KLASIFIKASI CAIRAN DAN ELEKTROLIT Dehidrasi Dehidrasi sering dikategorikan sesuai dengan kadar konsentrasi serum darinatrium menjadi isonatremik (130-150 mEq/L), hiponatremik (150 mEq/L). Dehidrasi isonatremik merupakan yang paling seringterjadi (80%), sedangkan dehidrasi hipernatremik atau hiponatremik sekitar 510% darikasus. 1) Dehidrasi Isotonis (isonatremik) terjadi ketika kehilangan cairan hampir samadengan konsentrasi natrium terhadap darah. Kehilangan cairan dan natrium besarnyarelatif sama dalam kompartemen intravaskular maupun kompartemen ekstravaskular. 2) Dehidrasi hipotonis (hiponatremik) terjadi ketika kehilangan cairan dengankandungan natrium lebih banyak dari darah (kehilangan cairan hipertonis). Secara garisbesar terjadi kehilangan natrium yang lebih banyak dibandingkan air yang hilang. Karenakadar natrium serum rendah, air di kompartemen intravaskular berpindah kekompartemen ekstravaskular, sehingga menyebabkan penurunan volume intravaskular. 3) Dehidrasi hipertonis (hipernatremik) terjadi ketika kehilangan cairan dengankandungan natrium lebih sedikit dari darah (kehilangan cairan hipotonis). Secara garisbesar terjadi kehilangan air yang lebih banyak dibandingkan natrium yang hilang. Karenakadar natrium tinggi, air di kompartemen ekstraskular berpindah ke kompartemenintravaskular, sehingga meminimalkan penurunan volume intravaskular. 2.6
PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK 1. Pemeriksaan gangguan keseimbangan asam – basa dalam darah dengan menentukan pH dan cadangan alkali atau lebih tepat lagi dengan pemeriksaan gas darah menurut ASTRUP (bila memungkinkan) 2. Pemeriksaan eletrolit terutama kadar Natrium, Kalium, dan Fofor dalam serum.
2.7
PENATALAKSANAAN Asupan dan kehilangan cairan dan elektrolit pada keadaan normal Homeostasis cairan tubuh yang normalnya diatur oleh ginjal dapat berubah olehstres akibat operasi, kontrol hormon yang abnormal, atau pun oleh adanya cedera padaparu-paru, kulit atau traktus gastrointestinal. Pada keadaan normal, seseorang mengkonsumsi air rata-rata sebanyak 2000-2500ml per hari, dalam bentuk cairan maupun makanan padat dengan kehilangan cairan rata-rata 250 ml dari feses, 800-1500 ml dari urin, dan hampir 600 ml kehilangan cairan yangtidak disadari (insensible water loss) dari kulit dan paruparu. Kepustakaan lain menyebutkan asupan cairan didapat dari metabolisme oksidatifdari karbohidrat, protein dan lemak yaitu sekitar 250-300 ml per hari, cairan yang diminum setiap hari sekitar 1100-1400 ml tiap hari, cairan dari makanan padat sekitar800-1000 ml tiap hari, sedangkan kehilangan cairan terjadi dari ekskresi urin (rata-rata1500 ml tiap hari, 40-80 ml per jam untuk orang dewasa dan 0,5 ml/kg untuk pediatrik),kulit (insensible loss sebanyak rata-rata 6 ml/kg/24 jam pada rata-
rata orang dewasa yang mana volume kehilangan bertambah pada keadaan demam yaitu 100-150 ml tiapkenaikan suhu tubuh 1 derajat celcius pada suhu tubuh di atas 37 derajat celcius dansensible loss yang banyaknya tergantung dari tingkatan dan jenis aktivitas yang dilakukan), paru-paru (sekitar 400 ml tiap hari dari insensible loss), traktus gastrointestinal (100-200 ml tiap hari yang dapat meningkat sampai 3-6 L tiap hari jika terdapat penyakitdi traktus gastrointestinal), third-space loses.
Tabel.2 Rata-rata harian asupan dan kehilangan cairan pada orang dewasaID GAINS FLUID LOSES
2.8
FLUID GAINS
FLUID LOSES
Oxidative 300 ml
Kidneys 1200-1500 ml
Metabolism
Skin 500-600 ml
Oral fluids 1100-1400 ml
Lungs 400 ml
Solid foods 800-1000 ml
GI tract 100-200 ml
TOTAL 2200-2700 ml
TOTAL 2200-2700 ml
DIAGNOSA KEPERAWATAN ANALISA DATA No.
Keluhan / Data Data objektif : 1. Klien merasa lemah 2. Klien merasa haus berlebihan
Etiologi Problem Diare; kehilangan Ketidakseimbangan cairan lambung; volume cairan kurang secara diaphoresis; dari kebutuhan tubuh polyuria.
Data subjektif : 1. Kelemahan 2. Haus 3. Penurunan turgor kulit penurunan intensitas tidur
/
4. Membrane mukosa / kulit kering 5. Peningkatan denyut nadi, penurunan tekanan darah, penurunan volume / tekanan nadi 6. Pengisian vena menurun 7. Perubahan status mental 8. Konsentrasi urine meningkat 9. Temperature tubuh meningkat 10. Hemtokrit tinggi 11. Kehilangan berat badan seketika 2.1
ASUHAN KEPERAWATAN GERONTIK FORMAT PENGKAJIAN INDIVIDU ASUHAN KEPERAWATAN GERONTIK A. DATA BIOGRAPI Nama : Ny.” R ” TTL : 6 – agustus -1942 Jenis Kelamin : perempuan GOL.darah: O Pendidikan : SD Agama : islam TB/BB : 153 Cm, 42 kg Penampilan : rapi,bersih ciri-ciri tubuh: rambut beruban Alamat : kel: basirih hulu RT/RW: 5 / 3 kec: mentaya hilir selatan kabupaten: kotawaringin timur Orang Terdekat : anak Hubungan : keluarga Alamat/telp : JL. Mujahidin / 085752xxxx B. RIWAYAT KEPERAWATAN 1. Genogram xxxx
keterangan :
: laki-laki : perempuan : garis hubungan : klien
: garis keturunan ------ : garis serumah x : meninggal
2. Riwayat Keluarga Aklien adalah anak ke-2 dari 3 bersaudara.klien berasal dari keluarga yang tidak berada.orang tua klien sudah meninggal,dan suami klien sudah meninggal 5 tahun yang lalu.klien tinggal bersama ke-2 anaknya. orang tua laki-laki klien meninggal karena hipertensi dan ibu klien meniggal karena sakit. C. RIWAYAT PEKERJAAN Pekerjaan saat ini : Alamat pekerjaan : Jarak dari rumah : Alat transportasi : Jarak dari rumah : 4000 km Alat transportasi : jalan kaki Sumber-sumber pendapatan dan kecukupan terhadap kebutuhan : untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari dipenuhi oleh anak klien dan klien tinggal bersama anaknya. D. RIWAYAT LINGKUNGAN HIDUP Type tempat tinggal : kayu Jenis lantai rumah : kayu Kondisi lantai : kering Tangga rumah : tidak ada Penerangan : cukup Tempat tidur : tidak aman Alat dapur : tertata rapi WC : ada (tidak aman, lantai licin tidak ada pegangan) Kebersihan lingkungan : bersih (tidak ada barang yang membahayakan) Jumlah orang yang tinggal dalam satu rumah : 7 orang Derajat privasi : klien merasa cukup dihargai dirumah Tetangga terdekat : ny “ S ” hubungan : keluarga Alamat/tlfn : jl. Mujahidin / 085349xxxx E.RIWAYAT REKREASI Hobby/minat : klien suka memasak dan membuat kue Keanggotaan Organisasi : Tidak Ada Liburan/perjalanan : klien lebih sering berdiam diri dirumah dan jarang melakukan refresing F. SISTEM PENDUKUNG Perawat : disekitar rumah klien tnggal salah seorang tenaga kesehatan puskesmas Jarak dari rumah : 1000 km Klinik : 5000 km Pelayanan kesehatan dirumah : tidak ada Makanan yang dihantarkan : tidak ada Perawatan sehari-hari yang dilakukan keluarga : tidak ada Lainnya : klien masih mampu melakukan aktivitas sehari – hari secara mandiri G. DISKRIPSI KEKHUSUSAN Kebiasaan ritual : klien shalat 5 waktu dan menjalankan puasa ramadhan
H. STATUS KESEHATAN Status kesehatan umum selama setahun yang lalu : klien mengatakan sering mengeluh pusing dan kurang nafsu makan Status kesehatan umum selama 5 tahun yang lalu : klien mengatakan pernah mengalami diare. Keluhan utama : diare 1. Provocative : 2. Quality/quantity: 3. Region : 4. Severity scale : 5. Timing : Pemahaman dan penatalaksanaan masalah kesehatan : Obat – obatan : No. 1.
Nama obat NEO ENTROSTOP
Dosis 2X1
Keterangan Obat anti diare
Alergi (catatan agent dan reaksi spesifik) Obat-obatan : tidak ada Makanan : tidak ada Factor lingkungan : tidak ada Penyakit yang diderita Hipetensi, lainnya : batuk,pilek,demam ,panas sakit kepala I. AKTIVITAS HIDUP SEHARI-HARI (ADL) Indeks KATZ : A / B / C / D / E / F / G Oksigenasi : klien tidak menggunakan O2 Cairan & elektrolit : air putih 1800 ml Nutrisi : klien makan 3x sehari Eliminasi : klien BAB 5x/ hari, BAK 3X Aktivitas : klien dapat beraktivitas dengan baik Istirahat & tidur : klien tidur ± 6 – 7 jam Seksual : klien tidak berkeinginan lagi untuk melakukan hubungan suamiIstri Rekreasi : klien jarang rekreasi dan sering dirumah
J. PSIKOLOGI, KOGNITIF, DAN PERSEPTUAL Konsep diri : baik Emosi : stabil Adaptasi : klien dapat beradaptasi dengan keluarga dan tetangga Mekanisme pertahanan diri: klien dapat mempertahankan diri dengan baik Status mental
Tingkat kesadaran : compos mentis Afasia : tidak Dimensia : tidak Orientasi : normal Bicara : normal Bahasa yang digunakan:bahasa banjar Kemampuan membaca : bisa Kemampuan interaksi : sesuai Vertigo : tidak Short portable mental status quetionaire (SPMSQ) menta utuh Mini – mental state exam (MMSQ) Geriatrik depresion scale depresi Apgar K. TINJAUAN SISTEM Keadaan umum : baik Tingkat kesadaran : compos mentis Tanda- tanda vital : TD : 110/80 mmHg RR : 20 x/m TB : 153 cm
: 0 – 2 fungsi :0 – 2 kesalahan : baik :skor 5 – 9 =kemungkinan : rendah
PENGKAJIAN PERSISTEM PERNAFASAN (B1 : BREATHING) 1. bentuk dada √ Simetris funne chestl asimetris pigeons chest barrel chest √ 2. sekresi dan batuk batuk: ya tidak √ sputum: ya tidak warna : nyeri waktu bernafas : tidak 3. pola nafas a. frekwensi nafas : 20 x/ menit : regular 4. bunyi nafas a. normal vasikuer disemua lapangan dada bronchial di manubrium sternum broncho vesikuler di intracosta 2 dipercabanga bronchus
NADI : 88 x/m SUHU : 36,5 0C BB : 42 kg
5. pergerakan dada : intercostal 6. tractil fremitis / fremitus vocal : tidak meningkat dan tidak menurun 7. alat bantu pernafasan : tidak ada CARDIOVASCULAR (B2 : BLEEDING) 1. Nadi √ √ frekuensi : 88 x/menit regular kuat irregular lemah √ 2. Bunyi jantung Normal Tambahan Ada Tidak,jelaskan 3.Letak jantung ictus cordis teraba pada 4. Pembesaran jantung √ Ya Tidak 5.Nyeri Dada √ Ya Tidak 6.Edema Palpebra anasarka ekstremitasatas √ asites tidak ada ekstremitas bawah 7. Clubbing Finger √ Ya Tidak PERSARAFAN (B3: Brain) √ Tingkat Kesadaran: compos mentis apatis samnolen sopor koma 1. GCS: Eye: 4 Verbal: 5 Motorik: 6 Total GCS: 15 2. Refleks √ Normal parese hemi parese Babinsky paraplegi tetraplegia √ 3.koodinasi gerak : ya tidak 4. kejang : ya tidak 5.lain-lain : PENGINDERAAN (persepsi sensori)
1. Mata (penglihatan) √ a. Bentuk Normal enoftalmus eksoptalmus lain b. visus c. pupil iskor unisokor miosis midriasis d. Gerak bola mata : √ normal menyempit e. Medan penglihatan: f. Buta warna : √ Ya,jenis tidak g. Tekanan Intra Okuler : √ meningkat tidak 2. Hidung (Penciuman) a. bentuk √ b. gangguanpenciuman 3. Telinga (Pendengaran) √ a. aurikel : normal b. membrane tympani terang keruh intake perforasi c. otorrhoea ya,jenis √ d. gang guan pendengaran : √ e. tinnitus : ya 4. perasa √ normal tremor 5. peraba √ normal
refleks cahaya positif
: normal :
denasi
ya
anomaly
negative
tidak
keterangan
kemerahan
ya
tidak
tidak
parese
kelainan,sebutkan
lain-lain,sebutkan
PERKEMIHAN – ELIMINASI URI (B4 : BLADDER) masalah kandung kemih √ tidak ada masalah menetes incosntinensia oliguria nyeri retensi polyuria panas hematuria dysuria sering nokturia pasang kateter sistostomi nokturia produksi urine: 1800 ml/hari frekuensi : 5x/hari warna : kuning bau : amoniak PENCERNAAN ELIMINASI ALVI( B5: BOWEL) 1. Mulut dan tengorokan a.mulut selaput lendir mulut √ lembab merah stomatitis b. lidah hiperemik kotor lain lain c. kebersihan rongga mulut tidak berbau berbau gigi bersih gigi kotor d. tenggorokan sakit menelan/ nyeri menelan sulit menelan lain-lain e. abdomen kenyal tegang kembung nyeri tekan, lokasi √ benjolan, lokasi f. pembasaran hepar : ya tidak g. pembesaran lien : ya tidak √ h. asites : ya tidak i. lain-lain 2.masalah usus besar dan rectum / anus BAB :5X/hari √ tidak ada masalah diare menelan konstipasi faeses berdarah colostomy inkontinensia feses berlendir wasir lain-lain √ obat pencahar : ya tidak √ lavamen : ya tidak OTOT, TULANG DAN INTEGUMEN (B6: BONE) 1. otot dan tulang kemampuan pergerakan sendi lengan dan tungkai (ROM)
√ bebas terbatas kemampuan kekuatan otot √ tidak ya lokasi dislokasi √ tidak ya lokasi haematom √ tidak ya lokasi 2. integument warna kulit : √ ikterik seasonik pucat kemerahan
akral: hangat panas dingin kering dingin basah
hyperpigmentasi turgor : elastic tidak elastic tulang belakang lordosi: kiposis: scoliosis: REPRODUKSI laki-laki : kelamin bentuk : kebersihan alat kelamin perempuan payudara bentuk : simetris benjolan : ya kelamin bentuk : normal keputihan : ada siklus haid 28 hari
lain-lain ,sebutkan
normal tidak normal,keterangan : bersih kotor keterangan asimetris tidak tidak
ENDOKRIN √ 1. factor alergi ya tidak manifestasi :………… cara mengatasi :………… 2.kelainan endokrin tidak ada kelainan pada endokrin
tidak
keterangan
PENGETAHUAN pengetahuan klien tentang kesehatan dirinya : klien saat merasa sakit langsung kepuskesmas diantar keluarganya
SHORT PORTABLE MENTAL STATUS QUESTIONNAIRE (SPMSQ) PENILAIAN UNTUK MENGETAHUI FUNGSI INTELEKTUAL LANSIA Nama klien : Ny.”R” Tanggal : 29 – maret 2012 Jenis Kelamin : perempuan Umur : 70 tahun Agama : islam Suku : banjar Alamat : kel: basirih hulu
Pewawancara : SKOR +
NO
Pertanyaan
Jawaban
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7.
Tanggal berapa hari ini ? Hari apa sekarang ini? Apa nama tempat ini? Dimana alamat anda? Berapa umur anda? Kapan anda lahir? Siapa nama presiden Indonesia sekarang? Siapa presiden sebelumnya? Siapa nama kecil ibu anda? Kurang 3 dari 20 dan tetap pengurangan 3 dari setiap angka baru,semua secara menurun!
29 maret 2012 Kamis Rumah Jl. sarigading 72 tahun ? SBY
-
8. 9. 10.
Nama klien No.Reg Ruang
Mega wati Siti halimah 15 – 5= 10 25 - 5 =10 21 - 5 = 16
: Ny.”R” : :
MINI MENTAL SKORE NO 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7.
PERTANYAAN Tanggal berapa hari ini? (dd/mm/hh) Hari apa hari ini? Apakah nama tempat ini? Berapa no.telp,bila tidak ada,no. rumah /jalan Berapakah usia anda? Kapan anda lahir? (tanggal/bulan/tahun) Siapa nama presiden Indonesia sekarang?
BENAR √ √ √ √ √ √
SALAH
8. 9. 10.
Siapa nama presiden sebelumnya? Siapa nama ibumu sebelum menikah? 20 dikurang 3 dan seterunya?
√ √
JUMLAH KESALAHAN 0-2 Kesalahan : Baik 3-4 kesalahan :Gangguan Intelektual Ringan 5-7 kesalahan : Gangguan Intelektual Sedang 8-10 kesalahan : Gangguan Intelektual Berat HASIL :0 – 2 kesalahan : baik
Nama klien No. Reg Ruang
:Ny.”R” : :
INDEKS KATZ ( AKS) Katz A
Katz B Katz C Katz D Katz E Katz F Katz G
Mandiri dalam : 1. Mandi 2. Berpakaian 3. Ke Toilet, 4. Berpindah 5. Kontinen BAK/BAB 6. Makan Mandiri, untuk 5 fungsi diatas Mandiri,kecuali mandi Mandri, kecuali mandi, Berpakaian,& 1 fungsi diatas Mandri, kecuali mandi, Berpakaian,Ke Toilet & 1 fungsi diatas Mandri, kecuali mandi, Berpakaian,Ke Toilet, Berpindah& 1 fungsi diatas Ketergantungan untuk semua 6 fungsi diatas
Nama Klien : Ny.”R” No. Reg : Ruang :
GERIATRIC DEPRESSION SCALE (SKALA DEPRESI) NO 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9.
10.
11. 12. 13. 14. 15.
PERTANYAAN APAKAH ANDA SEBENARNYA PUAS DENGAN KEHIDUPAN ANDA? APAKAH ANDA TELAH MENINGGALKAN BANYAK KEGIATAN DAN MINAT / KESENANGAN ANDA? APAKAH ANDA MERASA KEHIDUPAN ANDA KOSONG? APAKAH ANDA MERASA SERING BOSAN? APAKAH ANDA MEMPUNYAI SEMANGAT YANG BAIK SETIAP SAAT? APAKAH ANDA MERASA TAKUT SESUATU YANG BURUK AKAN TERJADI PADA ANDA? APAKAH ANDA MERASA BAHAGIA UNTUK SEBAGIAN BESAR HIDUP ANDA? APAKAH ANDA MERASA SERING TIDAK BERDAYA? APAKAH ANDA LEBIH SERING DIRUMAH DARI PADA PERGI KELUAR DAN MENGERJAKAN SESUATU HAL YANG BARU? APAKAH ANDA MERASA MEMPUNYAI BANYAK MASALAH DENGAN DAYA INGAT ANDA DIBANDINGKAN KEBANYAKAN ORANG? APAKAH ANDA PIKIR BAHWA HIDUP ANDA SEKARANG MENYENANGKAN? APAKAH ANDA ME RASA TIDAK BERHARGA SEPERTI PERASAAN ANDA SAAT INI? APAKAH ANDA MERASA PENUH SEMANGAT? APAKAH ANDA MERASA BAHWA KEADAAN ANDA TIDAK ADA HARAPAN? APAKAH ANDA PIKIR BAHWA ORANG LAIN LEBIH
JAWABAN TIDAK
√
√
YA
√
YA
√
YA
TIDAK
√
√
YA
TIDAK
√
√
YA YA
√
YA
TIDAK√
√
YA
TIDAK√
√
YA
√
YA
BAIK KEADAANNYA DARI PADA ANDA? *) SETIAP JAWABAN YANG SESUAI MERUPAKAN ( SATU)KETERANGAN : SKOR 5-9 : KEMUNGKINANA DEPRESI SKOR 10 ATAU LEBIH : DEPRESI HASIL : skor 5 – 9 = kemungkinan depresi Nama klien :Ny.”R” No.Reg : Ruang :
SKOR “
SKORE NORTON NO
KEADAAN PASIEN
1.
KONDISI FISIK UMUM
2.
3.
4.
5.
SKOR
Baik
4
Lumayan
3
Buruk
2
Sangat Buruk
1
√
KESADARAN Komposmentis
4
Apatis
3
Konfus/spoor
2
Stupor/koma
1
√
AKTIVITAS Ambualan
4 √
Ambualan dengan bantuan
3
Hanya bisa duduk
2
Tiduran
1
MOBILITAS Bergerak bebas
4 √
Sedikit terbatas
3
Sangat terbatas
2
Tiduran
1
INKONTINENSIA Tida ada
4
Kadang-kadang
3 √
Sering inkontinensia urine
2
Inkontinensia alvi dan urine
1
KATEORI SKOR 16-20 : kecil sekali /tidak terjadi 12-15 :kemungkinan terjadi kecil
1”
< 12 :kemungkinan besar terjadi HASIL : 19, kecil sekali / tidak terjadi
Nama klien No. Reg Ruang
:Ny.”R” : :
APGAR NO URAIAN 1 Saya puas bahwa saya dapat kembali kepada keluarga (teman-teman) saya untuk membantu pada waktu sesuatu menyusahkan saya 2 Saya puas dengan cara keluarga saya (temanteman) saya membicarakan sesuatu dengan saya dan mengungkapkan masalah dengan saya 3. Saya puas bahwa keluarga (temen-temen) saya menerima dan mendukung keinginan saya untuk melakukan aktivitas atau arah baru 4. Saya puas dengan cara keluarga (temen-temen) saya mengekspresikan afek dan berespons terhadap emosi-emosi saya, seperti marah, sedih atau mencintai 5. Saya puas dengan cara temen-temen saya dan saya menyediakan waktu bersama-sama
Penilaian Peryataan-peryataan yang dijawab : selalu : skore 2 kadang-kadang :skore 1 hampir tidak pernah :skore 0 >3 = tinggi 4-6= menengah / sedang 7-10= rendah
ANALISA DATA
FUNGSI Adaptation
SKORE 2
Partnership
1
Growth
2
Affection
1
Resolve
2
Total
8
No. 1.
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9.
Keluhan / Data DO : Klien mengatakan, “Saya berak cair terus – menerus kurang lebih 5x hari ini.”
Etiologi Diare
DS : k/u lemah Klien nampak haus Membrane mukosa kering TTV : TD = 110/80 mmHg RR = 20 x/m S = 36,5 oC N = 88 x/m BB sebelum sakit = 45 kg BB sesudah sakit = 42 kg TB = 153 cm Minum = 1800 ml/hari BAB = 5x/hari
Problem Ketidakseimbangan volume cairan kurang dari kebutuhan tubuh
I.
PRIORITAS MASALAH 1. Ketidakseimbangan volume cairan kurang dari kebutuhan tubuh
II.
DIAGNOSA KEPERAWATAN 1. Ketidakseimbangan volume cairan kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan diare. RENCANA KEPERAWATAN Dx. Kep.
No. 1.
1
Tujuan
Setelah dilakukan tindakan 1. keperawatan selama 1 x 24 jam diharapkan cairan dalam tubuh klien terpenuhi dengan criteria hasil : 1. Mempertahankan urine output sesuai dengan usia dan berat badan, berat jenis urine normal, 2. hematokrit normal. 2. Tanda – tanda vital dalam batas normal 3. Tidak ada tanda – tanda dehidrasi, elastisitas turgor kulit baik, membrane
Intervensi Mandiri : Pantau masukan haluaran
Pantau tanda vital
Rasional dan 1. Dengan pemantauan tersebut dapat dievaluasi keaktifan terapi.
2. Perubahan tekanan darah dan nadi dapat digunakan perkiraan kasar darah atau menunjukkan perubahan pada klien.
3. Untuk mengetahui sedini
mukosa lembab, mungkin seandainya tidak ada rasa haus 3. Monitor adanya tanda – terjadi dehidrasi. yang berlebihan. tanda dehidrasi. 4. Menyeimbangkan output yang berlebihan. 4. Anjurkan untuk minum ± 1500 – 2500 ml / hari. 5. Agar klien menjadi lebih nyaman dengan adanya 5. Dorong keluarga untuk keluarga yang membantu klien makan. memperhatikan nutrisinya. 6. 6. Tawarkan snack (jus / buah – buahan segar) atau makanan kesukaannya.
Agar klien merasa tertarik dan memakannya maupun meminumnya dengan harapan dapat membantu kebutuhan nutrisinya.
Kolaborasi : 7. Mengetahui apakah 7. Pertahankan cairan cairan tersebut masuk ke parenteral dan elektrolit. dalam tubuh secara periodic agar tidak terjadi diare misalnya. IMPLEMENTASI No.
Dx. Kep.
Implementasi
Evaluasi S = Klien mengatakan, “Saya berak cair terus – menerus kurang lebih 5x hari ini.”
1. 1. 1 1. Memantau masukan dan haluaran Hasil : Intake : Minum = ± 1800 ml/hari Output : BAB = ± 800 ml/hari IWL = 630 ml/hari + = ± 1430 ml/hr BC : I – O = 1800 – 1430 = + 270 ml/hari 2. Memantau tanda vital Hasil : TTV : TD = 110/80 mmHg RR = 20 x/m S = 36,5 oC
O= k/u lemah Klien nampak haus Membrane mukosa kering TTV : TD = 110/80 mmHg RR = 20 x/m S = 36,5 oC N = 88 x/m 5. BB sebelum sakit = 45 kg 6. BB sesudah sakit = 42 kg 7. TB = 153 cm 8. Minum = ± 1800 ml/hari 9. BAB = 5x/hari 10. IWL = 630 ml/hari 1. 2. 3. ± 4.
N = 88 x/m A = Masalah keperawatan ketidakseimbangan volume 3. Monitor adanya tanda – tanda dehidrasi. cairan kurang dari kebutuhan Hasil : klien nampak haus, membrane tubuh belum teratasi. mukosa kering. 4. Menganjurkan untuk minum ± 1500 – 2500 ml / hari. P = Lanjutkan intervensi : Hasil : minum = ± 1800 ml/hari Mandiri : 1. Monitor masukan dan haluaran 5. Mendorong keluarga untuk membantu 2. Monitor tanda vital klien makan. 3. Observasi adanya tanda – Hasil : keluarga klien tidak ada yang tanda dehidrasi. membantu klien makan. 4. Evaluasi jumlah minum klien antara ± 1500 – 2500 ml / hari. 6. Tawarkan snack (jus / buah – buahan Kolaborasi : segar) atau makanan kesukaannya. 5. Evaluasi cairan parenteral dan Hasil : klien makan – makanan yang telah elektrolit. disediakan anaknya.
7. Mempertahankan cairan parenteral dan elektrolit. Hasil : klien sering minum air putih atau air teh.
BAB III PENUTUP 1.1 KESIMPULAN Air merupakan bagian terbesar pada tubuh manusia, persentasenya dapat berubahtergantung pada umur, jenis kelamin dan derajat obesitas seseorang. Pada bayi usia< 1tahun cairan tubuh adalah sekitar 80-85% berat badan dan pada bayi usia > 1 tahunmengandung air sebanyak 70-75 %. Seiring dengan pertumbuhan seseorang persentasejumlah cairan terhadap berat badan berangsur-angsur turun yaitu pada laki-laki dewasa50-60% berat badan, sedangkan pada wanita dewasa 50 % berat badan.
DAFTAR PUSTAKA 1. Pandey CK, Singh RB. Fluid and electrolyte disorders. Indian J.Anaesh. 2003;47(5):380-387. 2. Kaswiyan U. Terapi cairan perioperatif. Bagian Anestesiologi dan Reanimasi. Fakultas KEdokteran Unpad/ RS. Hasan Sadikin. 2000. 3. Holte K, Kehlet H. Compensatory fluid administration for preoperative dehydrationdoes it improve outcome? Acta Anaesthesiol Scand. 2002; 46: 1089-93 4. Keane PW, Murray PF. Intravenous fluids in minor surgery. Their effect on recovery from anaesthesia. 1986; 41: 635-7. 5. Heitz U, Horne MM. Fluid, electrolyte and acid base balance. 5 th ed. Missouri: Elsevier-mosby; 2005.p3-227 6. Guyton AC, Hall JE.Textbook of medical physiology. 9 th ed. Pennsylvania: W.B. saunders company; 1997: 375-393 7. Latief AS, dkk. Petunjuk praktis anestesiologi: terapi cairan pada pembedahan. Ed. Kedua. Bagian anestesiologi dan terapi intensif, FKUI. 2002 8. Mayer H, Follin SA. Fluid and electrolyte made incredibly easy. 2 nd ed. Pennsylvania: Springhouse; 2002:3-189. 9. Schwartz SI, ed. Principles of surgery companion handbook. 7 th ed. New york: McGraw-Hill; 1999:53-70. 10. Silbernagl F, Lang F. Color atlas of pathophysiology. Stuttgart: Thieme; 2000: 122-3. 11. Lyon Lee. Fluid and Electrolyte Therapy. Oklahoma State University - Center for Veterinary Health. 2006. (Diakses tanggal 29 September2007). Tersedia dari: http://member.tripod.com/~lyser/ivfs.htm 12. Leksana E. Terapi cairan dan elektrolit. Smf/bagian anestesi dan terapi intensif FK Undip: Semarang; 2004: 1-60. 13. Barash PG, Cullen BF, Stoelting RK. Handbook of clinical anesthesia. 5th ed. Philadelphia: Lippincot williams and wilkins; 2006: 74-97. 14. Sunatrio S. Resusitasi cairan. Jakarta: Media aesculapius;2000:1-58. 15. Ellsbury DL, George CS. Dehydration. eMed J [serial online] 2006 Mar [dikutip 6 Okt 2007]. Tersedia dari: URL: http://www.emedicine.com/CHILD/topic925.htm. 16. Fakultas Kedokteran Unpad. Protokol Tindakan Bedah. Bandung. 2003 17. Grsaber MA. Terapi cairan, elektrolit dan metabolik. Ed.2. Farmedia; 2003: 1740.
Diposkan 31st March 2012 oleh Inka Februaria
ASUHAN KEPERAWATAN GANGGUAN ISTIRAHAT DAN TIDUR PADA LANSIA (kelompok9) ASUHAN KEPERAWATAN GANGGUAN ISTIRAHAT DAN TIDUR PADA LANSIA DI SUSUN OLEH : AHMAD RIZKI FAUJI RISTI WULANDARI SITI ROHANA YOGA ADI SAPUTRA MOHAMAD ARIFIN AKADEMI KEPERAWATAN PEMERINTAH KABUPATEN KOTAWARINGIN TIMUR Tahun 2012 SAMPIT
KATA PENGANTAR Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa karena berkat rahmad dan hidayah-Nya, makalah ini dapat diselesaikan. Makalah ini merupakan makalah pengetahuan bagi mahasiswa/I Akper Pemkab Kotim maupun para pembaca untuk bidang Ilmu Pengetahuan. Makalah ini sendiri dibuat guna memenuhi salah satu tugas kuliah dari dosen mata kuliah keperawatan Gerontik dengan judul Asuhan Keperawatan Kebutuhan Istirahat dan Tidur . Dalam penulisan makalah ini penulis berusaha menyajikan bahasa yang sederhana dan mudah dimengerti oleh para pembaca. Penulis menyadari bahwa makalah ini jauh dari sempurna dan masih banyak kekurangan. Oleh karenanya, penulis menerima kritik dan saran yang positif dan membangun dari rekan-rekan pembaca untuk penyempurnaan makalah ini. Penulis juga mengucapkan banyak terima kasih kepada rekan-rekan yang telah membantu dalam penyelesaian makalah ini. Akhir kata, semoga makalah ini dapat memberikan manfaat kepada kita semua. Amin.
Sampit,
Maret 2012 Penulis
DAFTAR ISI KATA PENGANTAR ....................................................................................... ................ i DAFTAR ISI .................................................................................................. ................... ii BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang......................................................................................... 1 1.2 Tujuan Penulisan ..................................................................................... 1 1.3 Rumusan Masalah............................................................ ........................ 1 1.4 Metode Penulisan..................................................................................... 2 1.5 Sistematika Penulisan............................................................................... 2 BAB II PEMBAHASAN 2.1 Pengertian Istirahat dan Tidur ................................................................... 3 2.2 Mekanisme Tidur...................................................................................... 3 2.3 Tahap – Tahap Tidur................................................................................. 3 2.4 Kegunaan Tidur........................................................................................ 4 2.5 Kebutuhan Tidur Rata – Rata Perhari........................................................ 4 2.6 Faktor – Faktor Yang Mempengaruhi Tidur ............................................ 6 2.7 Masalah – masalah Yang Terjadi Saat Tidur.............................................. 6 2.8 askep pengkajian................................................................................. 8 BAB III PENUTUP
3.1 KESIMPULAN ..................................................................................... . 11 3.2 SARAN ............................................................................................. ...... 11 DAFTAR PUSTAKA
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada dasarnya istirahat adalah suatu kondisi yang tenang, rileks tanpa ada stres emosional, bebas dari kecemasan. Namun tidak berarti tidak melakukan aktivitas apa pun, duduk santai di kursi empuk atau berbaring di atas tempat tidur juga merupakan bentuk istirahat. Sebagai pembanding, klien/orang sakit tidak beraktifitas tapi mereka sulit mendapatkan istirahat begitu pula dengan mahasiswa yang selesai ujian merasa melakukan istirahat dengan jalan-jalan. Oleh karena itu perawat dalam hal ini berperan dalam menyiapkan lingkungan atau suasana yang nyaman untuk beristirahat bagi klien/pasien. Sedangkan Tidur merupakan suatu keadaan perilaku individu yang relatif tenang disertai peningkatan ambang rangsangan yang tinggi terhadap stimulus dari luar. Keadaan ini bersifat teratur, silih berganti dengan keadaan terjaga(bangun), dan mudah dibangunkan, (Hartman). Pendapat lain juga menyebutkan bahwa tidur merupakan suatu keadaan istirahat yang terjadi dalam suatu waktu tertentu, berkurangnya kesadaran membantu memperbaiki sistem tubuh/memulihkan energi. Juga tidur sebagai fenomena di mana terdapat periode tidak sadar yang disertai perilaku fisik psikis yang berbeda dengan keadaan terjaga. Oleh karena itu, penulis akan membahas tentang Pemenuhan Kebutuhan Istirahat dan Tidur secara lebih lengkap lagi pada makalah ini.
1.2 Tujuan Penulisan Penulis membuat makalah ini untuk memenuhi tugas dari dosen mata kuliah Keperawatan Gerontik serta memberikan informasi dan ilmu pengetahuan tentang Pemenuhan Kebutuhan Istirahat dan Tidur. 1.3 Rumusan Masalah 1. Apa yang dimaksud istirahat? 2. Apa yang dimaksud tidur ? 3. Bagaimana mekanisme tidur ? 4. Apa saja tahap-tahap dalam tidur ? 5. Apa kegunaan tidur ? 6. Bagaimana kebutuhan rata-rata tidur perhari ? 7. Apa saja faktor-faktor yang mempengaruhi tidur ? 8. Apa saja masalah yang terjadi pada saat tidur ? 1.4 Metode Penulisan Metode yang digunakan dalam penulisan makalah ini yaitu metode kepustakaan dan mengutip dari sumber-sumber yang dapat dibuktikan kebenarannya. 1.5 Sistematika Penulisan Sistematika penulisan makalah ini yaitu Kata Pengantar, Daftar Isi, Bab I Pendahuluan yang terdiri dari Latar Belakang, Rumusan Masalah, Tujuan Penulisan, Metode Penulisan, dan Sistematika Penulisan. Bab II Pembahasan. Bab III Penutup yang terdiri dari Kesimpulan dan Saran. Daftar Pustaka.
BAB II PEMBAHASAN PEMENUHAN KEBUTUHAN ISTIRAHAT DAN TIDUR
2.1. Pengertian Istirahat adalah suatu kondisi yang tenang, rileks tanpa ada stres emosional, bebas dari kecemasan. Namun tidak berarti tidak melakukan aktivitas apa pun,
duduk santai di kursi empuk atau berbaring di atas tempat tidur juga merupakan bentuk istirahat. Sebagai pembanding, klien/orang sakit tidak beraktifitas tapi mereka sulit mendapatkan istirahat begitu pula dengan mahasiswa yang selesai ujian merasa melakukan istirahat dengan jalan-jalan. Oleh karena itu perawat dalam hal ini berperan dalam menyiapkan lingkungan atau suasana yang nyaman untuk beristirahat bagi klien/pasien. Menurut Narrow (1645-1967) terdapat enam kondisi seseorang dapat beristirahat : Merasa segala sesuatu berjalan normal ; Merasa diterima ; Merasa diri mengerti apa yang sedang berlangsung ; Bebas dari perlukaan dan ketidak nyamanan ; Merasa puas telah melakukan aktifitas-aktifitas yang berguna ; Mengetahui bahwa mereka akan mendapat pertolongan bila membutuhkannya. Tidur merupakan suatu keadaan perilaku individu yang relatif tenang disertai peningkatan ambang rangsangan yang tinggi terhadap stimulus dari luar. Keadaan ini bersifat teratur, silih berganti dengan keadaan terjaga(bangun), dan mudah dibangunkan, (Hartman). Pendapat lain juga menyebutkan bahwa tidur merupakan suatu keadaan istirahat yang terjadi dalam suatu waktu tertentu, berkurangnya kesadaran membantu memperbaiki sistem tubuh/memulihkan energi. Juga tidur sebagai fenomena di mana terdapat periode tidak sadar yang disertai perilaku fisik psikis yang berbeda dengan keadaan terjaga. 2.2. Mekanisme Tidur Teori Chemics : peningkatan CO2 menyebabkan rasa ngantuk. Teori Vaskuler : penurunan TD di otak yang menyebabkan rasa ngantuk. Salah satu fungsi kelenjar hipofise sebagai pusat pengaturan tidur. Para Ahli neurifisiologis : sekresi hormone serotonin yang menyebabkan rasa ngantuk Teori Feed Back : Kelemahan sel-sel saraf yang menyebabkan rasa ngantuk Instink/Naluri
· · · ·
§ o o o o § o
2.3. Tahap – Tahap Tidur Tanda-tanda menjelang tidur : Suhu badan (SB) menurun Pernapasan melambat Otot2 rileks Menguap.(tanda tubuh beradaptasi akibat pernapasan melambat) Basic Rest Activity Cycle (BRAC): NREM (Non Rapid Eye Movement) “Slow wave sleep”, yang terdiri dari 4 tahap : Tahap I : Mulai saat hilangnya Gel Alpha yang biasa terdapat pada seseorag yang sedang terjaga. Muncul gel2 yang tidak sinkron, frekuensi bercampuran dan voltase rendah. Merasa ingin tidur, bila banyak pikiran akan mudah dibangunkan. Merupakan tidur paling dangkal, berlangsung selama beberapa detik – beberapa menit. Tahap II : Merupakan tidur yang tidak dalam.
o Muncul gel yang berbentuk seperti spindel dengan voltase lebih tinggi, runcing2 (Gel K) o Berlangsung 5-10 menit. § Tahap III : o Merupakan tidur yang dalam. o Muncul gel Deltha, yang lambat dengan amplitudo besar, tinggi dan dalam. o Biasanya sulit dibangunkan. o Berlangsung ± 10 menit § Tahap IV : o Tidur yang paling dalam. o Pada EEG dipenuhi Gel Deltha. o Sangat sulit dibangunkan. o Terjadi mimpi sehubungan dengan kejadian sehari sebelumnya. o Lamanya 5-15 menit o Terjadi perubahan fisik : o Nadi & pernapasan melambat o TD turun o Otot-otot sangat rileks o Basal metabolisme dan SB menurun REM (Rapid Eye Movement) “Paradoksical sleep”- sebagai puncak Tidur : § Sangat sulit dibangunkan. § Pada orang dewasa tahap ini 20-25% dari tidur malam, bila seseorang terbangun pada tahap ini mereka dapat mengingat mimpi mereka. § Biasanya terjadi 80-100 menit setelah orang tertidur. § Semakin lelah seseorang makin cepat mengalami tahap ini . Karakteristik Tahap REM : § Terjadi pada tahap II NREM dan berlangsung selama 5-10 menit. § Kembali ke tahap II NREM lagi. § Saat perpindahan dari NREM ke REM biasanya terjadi hentakan otak yang tidak disadari. § TD menngkat. § Sekresi getah/asam lambung meningkat § Basal metabolisme dan SB meningkat § Terjadi mimpi yang menyenangkan, bersemangat dan sibuk. § Orang yang tidak mengalami periode REM biasanya tidak merasa puas dengan tidurnya. § Orang biasanya mengalami 4-5x masa REM
§ § § §
2.4. Kegunaan Tidur (Delment & Wolman ) Beradaptasi terhadap rangsangan yang dapat menimbulkan kecemasan. Memperbaiki ingatan. Mempermudah mempelajari sesuatu serta dalam mengatasi masalah-masalah yang sulit. Relaksasi 2.5. Kebutuhan Tidur Rata – Rata Perhari Bayi baru lahir : Lama tidur 14-18 jam/hari dengan 50% REM dan 1 siklus tidur rata-rata 45-60 menit
-
Bayi(s/d 1 thn) : 1 siklus tidur rata2 12-14 jam/hari dengan 20-30% REM dan tidur sepanjang malam Todler(1-3 thn): Lama tidur 11-12 jam/hari dengan 25% REM dan Tidur sepanjang malam + tidur siang Pra sekolah : ± 11 jam/hari dengan 20% REM Usia sekolah : ± 10 jam/hari dengan 18,5% REM Usia sekolah : ± 10 jam/hari dengan 18,5% REM Adolescent : ± 8,5 jam/hari dengan 20% REM Dewasa muda : 7-8 jam/hari dengan 20-25% REM Dewasa menengah : ± 7 jam/hari dengan 20% REM dan sering sulit tidur Dewasa tua : ± 6 jam/hari dengan 20-25% REM dan sering sulit tidur 2.6. Faktor – Faktor Yang Mempengaruhi Tidur 1.Umur Semakin bertambah umur manusia semakin berkurang total waktu kebutuhan tidur. Hal ini dipengaruhi oleh pertumbuhan dan fisiologis dari sel-sel dan organ, pada neonati kebutuhan tidur tinggi karena masih dalam proses adaptasi dengan lingkungan dari dalam rahim ibu, sedangkan pada lansia sudah mulai terjadi degenerasi sel dan organ yang mempengaruhi fungsi dan mekanisme tidur. 2.Penyakit Hal ini umumnya terjadi pada klien dengan nyeri, kecemasan, dispnea. Pada kasus penyakit akibat digigit nyamuk tse-tse. Juga pada kasus tertentu dengan klien gangguan hipertiroid. 3.Motivasi Niat seseorang untuk tidur mempengaruhi kualitas tidur seperti menonton, main game atau hal-hal lain yang dapat menyebabkan penundaan waktu anda untuk tidur. 4.Emosi Suasana hati, marah, cemas dan stres dapat menyebabkan seseorang tidak bisa tidur atau mempertahankan tidur. 5.Lingkungan Lingkungan yang tidak kondusif seperti di dekat bandara atau di tepi jalan-jalan umum atau di tempat-tempat umum yang menimbulkan kebisingan. 6.Obat – obatan penggunaan atau ketergantungan pada penggunaan obar-obat tertentu seperti golongan sedative, hipnotika dan steroid. 7.Makanan dan minuman Pola dan konsumsi makanan yang mengandung merica, gas/air yang banyak, pola dan konsumsi minuman yang mengandung kafein ,gas dll. 8.Aktivitas. Kurang beraktivitas dan atau melakukan aktivitas yang berlebihan justru akan menyebabkan kesulitan untuk memulai tidur. 2.7. Masalah – Masalah Yang Terjadi Pada Saat Tidur Insomnia, merupakan suatu keadaan di mana seseorang sulit untuk memulai atau mempertahankan keadaan tidurnya. Narkolepsi, merupakan suatu keadaan tidur di mana seseorang sulit mempertahankan keadaan terjaga/bangun/sadar. Penderita akan sering mengantuk hingga dapat tertidur secara tiba-tiba. Somnabulisme atau disebut tidur berjalan. Enuresa atau ngompol
-
Nocturia, merupakan suatu keadaan di mana klien sering terbangun pada malam hari untuk buang air kecil/BAK. Apnea/tidak bernapas dan Mendengkur. Delirium/Mengigau. Sehubungan dengan gangguan penyakit seperti pain, anxiety dan dispneu. Nightmares dan Nightterros (mimpi buruk) Tidur dan stadium penyakit (digigit nyamuk tse-tse)
DINAS KESEHATAN PEMERINTAH KABUPATEN
KOTAWARINGIN TIMUR AKADEMI KEPERAWATAN PEMKAB KOTIM Jalan Batu Berlian Nomor 11 Telp.(0531)22960/ Fax (0531)22940 Sampit Kode pos : 74322
FORMAT PENGKAJIAN INDIVIDU ASUHAN KEPERAWATAN GERONTIK Tanggal Pengkajian : 25 Maret 2012 A. DATA BIOGRAFI Nama : Tn. M TTL : Bandung, 14 maret 1925 Jenis Kelamin : Laki – laki ,Gol.Darah :O Pendidikan : SD Agama : Islam Status Perkawinan : Kawin TB/BB : 165 cm,. 60 kg
Penampilan : Bersih dan rapi, Ciri-ciri tubuh : berambut pendek, berwarna putih, bentuk tubuh bungkuk,berjanggut Alamat : Kel.Kota Besi Hulu RT/RW 05 /02 Kec.Kota Besi ....Telp/HP 085753394881 Kabupaten Kotawaringin Timur Orang Yang Dekat :Ny. T Hubungan : istri Alamat/ Telpon : kota besi /082154560570 B. RIWAYAT KEPERAWATAN 1. Genogram
Keterangan :
: Laki – laki
:
Garis Keturunan : Perempuan Serumah Hubungan 2.
....... :
: Tinggal Garis
: Meninggal
Riwayat Keluarga ..Di dalam keluarga klien tidak ada yang menderita penyakit menurun seperti DM, Hipertensi, Asma Dan menular seperti Hepatitis, TBC dan lain – lain.
C.RIWAYAT PEKERJAAN Pekerjaan saat ini : tidak ada Alamat pekerjaan : Jarak dari rumah : - ......................km/meter* Alat transportasi : Pekerjaan sebelumnya : PERUN TNI AD Jarak dari rumah : 20 km/meter* Alat transportasi : Tidak ada Sumber-sumber pendapatan & kecukupan terhadap kebutuhan: sumber – sumber pendapatan d dapat dari anak dan sudah dapat memenuhi kebutuhan sehari-hari. D.RIWAYAT LINGKUNGAN HIDUP Type tembat tinggal : Rumah Jenis lantai rumah : Keramik Kondisi lantai : Kering Tangga rumah : Tidak ada Penerangan : cukup Tempat tidur : aman (pagar pembatas,tidak terlalu tinggi) Alat dapur : tertata rapi WC Ada : aman (posisi duduk ,ada pegangan ) Kebersihan lingkungan : bersih (tidak ada barang membahayakan) Jumlah orang yang tinggal dalam satu rumah : 6 orang Derajat privasi : klien, 1 istri, 1 anak, 1 menantu, 2 cucu. Tetangga Terdekat : ada Alamat dan Telepon :.kota besi (0851546505670) E.RIWAYAT REKREASI Hobby atau Minat : memancing dan memelihara ayam dan bunga Keanggotaan organisasi : tidak ada Liburan atau Perjalanan :jalan – jalan ke pantai dan ketempat anak F.SISTEM PENDUKUNG Perawat/Bidan/Dokter/Fisioterafi* : ada Jarak dari rumah : 20 km/meter* Rumah Sakit : Ada ,Jarak 5 km Klinik : tidak ada jarak Pelayanan Kesehatan Di rumah : tidak ada Makanan yang dihantarkan : tidak ada Perawatan sehari-hari yang dilakukan keluarga: tidak ada Lain-lain
km
G.DESKRIPSI KEKHUSUSAN Kebiasaan Ritual : sholat 5 waktu Yang lainnya : Tidak ada H.STATUS KESEHATAN Status Kesehatan umum Selama setahun yang lalu: klien pernah menderita demam,sakit kepala, flu,batuk, maag, dan hernia. Yang sering kambuh yaitu maag.
Status kesehatan umum selama 5 tahun yang lalu : klien menderita hernia. Keluhan Utama: nyeri ulu hati 1.Provocative / Paliative : imflamasi mukosa lambung 2.Quality/ Quantity : tertusuk – tusuk jarum 3.Region : Epigastrium 4.Severity Scale : skala nyeri 3(0-10) 5.Timing : kalau telat makan( kadang-kadang) Pemahaman & Penatalaksanaan Masalah Kesehatan : Apabila kambuh klien minum obat promaag. Obat-obatan : NO 1. 2.
NAMA OBAT Paracetamol Promaag
Alergi (Catatan Agent dan Reaksi Spesifik) Obat-obatan : Tidak ada Makanan : tidak ada Faktor Lingkungan : tidak ada Penyakit yang diderita :
Hipertensi
DOSIS 500mg 250mg
KETERANGAN Sesudah makan Sebelum makan
:
Rheumatoid
Asthm
a Dimensia Lain-lainnya sebutkan: hernia I.AKTIVITAS HIDUP SEHARI-HARI (ADL) Indeks KATZ : A Oksigenasi : kebutuhan oksigenasi klien terpenuhi Cairan dan Elektrolit : klien minum air 1500ml/hari Nutrisi : klien makan 3x sehari lengkap dengan nasi, sayur, dan lauk pauknya. Eliminasi : klien BAB 1x sehari dan BAK >3x sehari Aktivitas : klien hanya dirumah memelihara ayam dan bunga Istirahat dan Tidur : klien siang tidur dari jam 12.00 – 13.00 dan malam dari jam 20.00 – 04.00. Kwantitas : klien sering terbangun, setiap jam klien terbangun dan susah untuk memulai tidur lagi. Personal Hygiene : 2x sehari Seksual : 1bulan sekali Rekreasi : kepantai dan memancing J. PSIKOLOGI,KOGNITIF DAN PERSEPTUAL Konsep Diri : Klien puas dengan keadaan dirinya Emosi : terkontrol
Adaptasi : klien mampu beradaptasi dengan baik. Mekanisme Pertahanan diri : Baik Status mental : Tingkat Kesadaran : komposmentis Afasia :Dimensia : tidak Orientasi : normal Bicara : normal Bahasa yang digunakan : bahasa indonesia, banjar dan sunda Kemampuan membaca : bisa Kemampuan interaksi : sesuai Vertigo : tidak Short Porteble Mental Status Questionaire (SPMSQ) = Fungsi mental utuh Mini – Mental State Exam (MMSE)= baik nilai kesalahan : 1 Geriatrik Depresion Scale = Tidak depresi nilai: 4 APGAR = K.TINJAUAN SISTEM Keadaan Umum Tingkat Kesadaran Tanda – tanda Vital
: Baik :Composmentis : TD 140 / 90 mmHg Nadi: 80 x/menit RR 20 X/menit Suhu : 36 0c BB: 60 Kg
TB : 165 cm PENGKAJIAN PERSISTEM PERNAFASAN (B1: BREATHING) 1.Bentuk dada : simetris 2.Sekresi dan Batuk : Tidak ada 3.Pola nafas Frekwensi Nafas : 20 x/menit 4.Bunyi nafas : Normal 5.Pergerakan dada Intercostal Clavicula
Tracheal Tag Substernal
Supra Lain lain Suprasternal
Flail Chest
6.Tractil Fremitis/Fremitus Vokal Meningkat lokasi Menurun
lokasi
Lain-lain 7.Alat Bantu Pernafasan Nasal Masker
Bag and Mask Respirator
CARDIOVASKULER ( B2 : BLEEDING ) 1.Nadi Frekuensi.........80.........................x/menit
Tracheostomi
Reguler
Kuat
Irreguler
Lemah
2.Bunyi Jantung Normal Tambahan
Ada
Tidak,Jenis..............
3.Letak Jantung Ictus cordis teraba pada................. 4.Pembesaran Jantung : Tidak 5.Nyeri Dada : Tidak 6.Edema : Palpebra Anasarka Asites
Tidak Ada
Ekstrimitas atas Ekstrimitas bawah
Lainnya......................... 7.Clubbing Finger
1. a. b. c. d. e. f. 2. a. b. 3. a. b. c. d. e. 4. 5.
: Tidak
PERSYARAFAN (B3 : BRAIN ) Tingkat Kesadaran : Kompos mentis 1.GCS : Eye :......4........ Verbal :.....6........ Motorik :.5................. Total GCS : 15 2.Refleks : normal 3.Koordinasi Gerak : Tidak 4.Kejang :Tidak 5.Lain-lain.......................................... PENGINDERAAN ( PERSEPSI SENSORI ) Mata ( Penglihatan ) Bentuk : Normal Visus..................... Pupil : isokor Gerak bola Mata : normal Medan Penglihatan : normal Buta Warna : tidak Tekanan intra okuler : tidak Hidung (Penciuman ) Bentuk : Normal Gangguan Penciuman : Ya Telinga ( Pendengaran ) Aurikel Membran tympani Otorrhoea Gangguan Pendengaran Tinitus Perasa Peraba
: Normal : Terang : Tidak ada : Tidak : Tidak : normal : normal
PERKEMIHAN – ELIMINASI URI ( B4 : BLADDER )
Masalah Kandung Kemih : tidak ada masalah Produksi Urine 700 ml/hari Frekuensi > 3x /hari Warna kuning kecoklatan ,Bau khas amoniak
1. a. b. c. d. e. f. g. h. i.
PENCERNAAN – ELIMINASI ALVI ( B5 : BOWEL) Mulut dan Tenggorokan Mulut Selaput Lendir Mulut : lembab Lidah : bersih Kebersihan Rongga Mulut : Tidak berbau Tenggorokan : tidak ada masalah Abdomen : Nyeri tekan,lokasi epigastrium Pembesaran hepar tidak ada Pembesaran Lien tidak ada Asites tidak ada Lain – lain : tidak ada
2.
Masalah usus besar dan rektum/anus BAB 1 X/hari Tidak ada masalah OTOT,TULANG DAN INTEGUMENT ( B6 : BONE ) 1. Otot dan Tulang Kemampuan pergerakan sendi lengan dan tungkai ( ROM ) Kemampuan kekuatan otot : Bebas Fraktur : Tidak ada Dislokasi : Tidak ada Haematom : Tidak ada 2. Integumen Warna Kulit : cokelat Turgor :Elastik Tulang Belakang : kiposis Akral : hangat REPRODUKSI Laki –laki : Kelamin bentuk pembesaran pada alat kelamin. Kebersihan Alat Kelamin : Bersih
:
ENDOKRIN Faktor Alergi : tidak ada Manifestasi : tidak ada Cara Mengatasi : tidak ada 2. Kelainan endokrin: tidak ada masalah. 1.
PENGETAHUAN : Pengetahuan klien tentang kesehatan dirinya:
tidak
normal,keterangan
terjadi
.klien menganggap bahwa kesehatan dirinya itu sangatlah penting.sehingga klien rutin melakukan control.
Sampit, Maret 2012 Mahasiswa yang mengkaji,
......................................... NIM. ANALISA DATA NO 1.
DATA S: saya sering terbangun apabila tidur malam O : - ku baik - konjungtiva anemis - klien setiap 1 jam bangun apabila tidur malam -klien tampak lelah -klien menguap - TD 140/90 mmHg N 80 x/ menit RR 20x/ menit S 36 C Kuantitas tidur malam dari jam 20.00 – 04.00 Kuantitas tidur siang dari jam 12.00 – 13.00
ETIOLOGI Ketidak normalan status fisiologi
PROBLEM Gangguan rasa nyaman(istirahat tidur)
RENCANA KEPERAWATAN No. 1
Dx. Kep. 1
Tujuan
Intervensi
Setelah dilakukan 1. tindakan keperawatan diharapkan gangguan istirahat tidur tidak terjadi,dengan 2. criteria hasil: 1. Klien tampak rileks dan lebih segar 2. Ttv dalam batas normal 3. 3. Klien dapat tidur 6-8 jam setiap 4. malam.
Rasional
Lakukan pengkajian 1. Memberikan informasi masalah gangguan dasar dalam menentukan tidur klien, rencana keperawatan. karakteristik dan 2. Mengatur pola tidur. penyebab kurang tidur.3. Meningkatkan tidur. Lakukan persiapan 4. Meningkatkan tidur. untuk tidur malam 5. Meningkatkan tidur. seperti pada jam 9 6. Meningkatkan tidur. malam sesuaidengan 7. Mengurangi gangguan pola tidur klien. tidur. Lakukan mandi air 8. Mengurangi gangguan hangat. tidur. Anjurkan makan yang9. Mengurangi gangguan cukup satu jam sebelum tidur. tidur. 10. Mengurangi tidur. 5. Berikan susu hangat 11. Meningkatkan pola sebelum tidur. tidur. 6. Keadaan tempat tidur yang nyaman, bersih dan bantal yang nyaman. 7. Bunyi telepon dan alarm hp di kecilkan. 8.
9.
Berikan pengobatan seperti analgetik dan sedative,setengah jam sebelum tidur.
Lakukan masase pada daerah belakang, tutup jendela/pintu jika perlu. 10. Tingkatkan aktivitas sehari – hari dan kurangi aktivitas sebellum tidur. 11. Pengetahuan kesehatan : jadwal tidur mengurangi stress , cemas , dan latihan relaksasi.
IMPLEMENTASI No. 1. 1 .
Dx. Kep. 1 1.
Implementasi
Evaluasi
melakukan pengkajian masalah S : klien mengatakan “saya gangguan tidur klien, karakteristik dan masih sering terbangun pada penyebab kurang tidur. malam hari” Hasil : klien sering terbangun pada O : - : - ku baik malam hari - konjungtiva anemis 2. menganjurkan klien untuk tidur - klien setiap 1 jam malam seperti pada jam 9 malam bangun apabila tidur sesuaidengan pola tidur klien. malam Hasil : klien tidur jam 20.00 – 04.00 wib -klien tampak lelah 3. anjurkan keluarga klien untuk -klien menguap memberikan Keadaan tempat tidur yang - TD : 140/90 mmHg nyaman, bersih dan bantal yang N : 80 x/ menit nyaman. RR : 20x/ menit Hasil : keluarga klien menuruti anjuran S : 36 C ersebut.. Kuantitas tidur malam 4. meningkatkan aktivitas sehari – hari dari jam 20.00 – 04.00 dan kurangi aktivitas sebellum tidur. Kuantitas tidur siang dari Hasil : klien tidak melakukan kegiatan jam 12.00 – 13.00 sebelum tidur A ; masalah belum teratasi . P : lanjutkan intervensi
BAB III PENUTUP A.
KESIMPULAN Istirahat adalah suatu kondisi yang tenang, rileks tanpa ada tress emosional, bebas dari kecemasan. Namun tidak berarti tidak melakukan aktivitas apa pun, duduk santai di kursi empuk atau berbaring di atas tempat tidur juga merupakan bentuk istirahat. Sebagai pembanding, klien/orang sakit tidak beraktifitas tapi mereka sulit mendapatkan istirahat begitu pula dengan mahasiswa yang selesai ujian merasa melakukan istirahat dengan jalan-jalan
B.
SARAN Oleh karena itu perawat dalam hal ini berperan dalam menyiapkan lingkungan atau suasana yang nyaman untuk beristirahat bagi klien/pasien.
Diposkan 31st March 2012 oleh Inka Februaria
View more...
Comments