Asuhan Keperawatan Gerontik Dengan Asma
May 23, 2019 | Author: Okta Gaskins II | Category: N/A
Short Description
Download Asuhan Keperawatan Gerontik Dengan Asma...
Description
ASUHAN KEPERAWATAN GERONTIK DENGAN ASMA ASUHAN KEPERAWATAN GERONTIK DENGAN ASMA
I. Identitas diri klien Nama
: Ny “ H “
Umur
: 86 th
Jenis kelamin
: Perempuan
Karangtalun, Ngawis, Karangmojo, Gunung Kidul
Status perkawinan: Janda Agama
: Islam
Suku
: Jawa
Pendidikan Pekerjaan
: Tidak sekolah : Tidak bekerja
Lama bekerja Sumber
:: Kelayan dan petugas panti
Tgl masuk panti : 25 Februari 2003
II. Riwayat Kelayan jaan Kelayan mengatakan dulu bekerja sebagai buruh tani tapi karena sudah tua di rumah saja dan karena tidak ada yang mengurus dimasukkan ke panti oleh anak-anaknya. k Panti
Kelayan mengatakan masuk panti karena anak-anaknya tidak mampu secara ekonomi untuk mengurus dirinya makanya dimasukkan ke panti. 3. Jumlah Keluarga yang masih ada Kelayan mengatakan mempunyai tiga putra dan 7 cucu. Genogram
Keterangan:
: Laki-laki : Perempuan
: Klien +
: Meninggal
III. Riwayat Keluarga Kelayan menyatakan riwayat keluarga sehat – sehat saja,paling hanya batuk dan pilek saja.
IV. Riwayat Penyakit 1. Keluhan utama saat ini: Pada saat dilakukan pengkaian kelayan mengatakan bahwa asmanya kumat dan merasa sesak. 2. Apa yang dipikirkan saat ini: Kelayan mengatakan bahwa tidak ada yang dipikirkan saat ini cuma asmanya saja yang sering
menghambat aktivitas sehari-harinya. 3. Siapa yang paling dipikirkan saat ini: Kelayan mengatakan tidak ada yang paling dipikirkan karena keluarganya juga kemarin sudah
menjenguk waktu lebaran. 4. Riwayat penyakit dahulu: Kelayan mengatakan bahwa menderita asma sejak berumur 5 tahun, dan merasa belum pernah
menderita penyakit apapun yang berat kecuali asma.
V. Pengkajian 1. Persepsi dan pemeliharaan kesehatan Kelayan mengatakan sehat itu adalah bila tidak mengalami suatu penyakit yang dirasakan
mengganggu aktivitas sehari-hari.
dan keadaan sakit bila merasa badannya tidak enak hingga tidak bisa bangun. Bila merasa sakit akan periksa oleh petugas di poliklinik panti dan diberi obat sementara sebelum diperiksa oleh dokter pada setiap hari rabu. Kelayan mengatakan merasa bersyukur karena masih diberi kesehatan sampai usia tua ini. 2. Pola nutrisi Jumlah : 3 x sehari, sesuai jatah panti. Kelayan menyatakan nafsu makannya baik dan selalu
menghabiskan porsi yang diberikan. Kelayan tidak mempunyai pantangan makan. Kelayan minum 4 – 5 x sehari air putih dan segelas teh manis. 3. Pola eliminasi: Kelayan mengatakan BAB biasanya 3 hari sekali. BAB lancer tidak sembelit. BAK lancar,
dengan frekuensi 5-6 x sehari 4. Pola aktivitas dan latihan Kemampuan perawatan diri 0 1 2 3 4 Makan / minum V Mandi V Toileting V Berpakaian V Mobilitas di tempat tidur V Berpindah / berjalan V Ambulasi / ROM V Keterangan: 0 : mandiri, 1: alat bantu, 2: dibantu orang lain 3: dibantu orang lain dan alat, 4: tergantung total. 5. Pola tidur dan istirahat Kelayan tidur sekitar 5-7 jam perhari, kadang terbangun pada malam hari dan dapat tidur kembali. Kelayan tidak pernah tidur siang. 6. Pola perceptual Penglihatan : Kelayan mengatakan masih bisa melihat dengan jelas bahkan jarak jauh sekalipun. Pendengaran : masih dapat mendengar dengan jelas, tidak menggunakan alat bantu dengar. Pengecap : Masih dapat membedakan rasa antara manis, pahit, asam dan asin. Sensasi : Masih dapat membedakan panas, dingin, sakit maupun nyeri. 7. Pola persepsi diri mbaran diri Kelayan merasa tidak terganggu dengan keadaanya/penampilan sekarang ini, kelayan merasa tetap bersyukur dengan bagaimanapun keadaan tubuhnya, asalkan sehat walaupun kadang nafasnya tesengal-sengal. b. Ideal diri Kelayan merasa keadaannya tidak mengganggu semangat untuk mencari keselamatan untuk kehidupannya diakhirat nanti. c. Harga dri :
Kelayan merasa mempunyai kepuasan dan kebanggaan terhadap dirinya walaupun mengalami asma, karena masih merasa mampu merawat dirinya sendiri bila dibandingkan dengan yang lainnya. d. Identitas diri Kelayan sudah menerima keadaannya, tidak merasa malu dengan keadaannya, menerima dan masih merasa diperhatikan oleh petugas dan teman-temannya satu wisma eran diri : Kelayan masih mampu untuk melakukan aktivitas sehari-hari, misalnya mencuci pakaian, mengambil makanan dari dapur. 8. Pola peran hubungan Di dalam komunikasi sehari-hari kelayan tidak mengalami hambatan. Dalam berkomunikasi menggunakan bahasa jawa. Hubungan komunikasi dengan kelayan lainnya maupun petugas baik, kelayan cukup ramah dan pembawaannya tenang. 9. Pola managemen koping stress Kelayan selalu pasrah kepada Tuhan atas apapun yang terjadi. 10. Sistem nilai dan keyakinan Klien beragama Islam, berusaha untuk menjalankan ajarannya. Klien juga rajin mengikuti kegiatan
keagamaan. Kelayan selalu sholat tepat 5 waktu jika asmanya tidak kumat.
VI. Pemeriksaan Fisik
1. Pemeriksaan fisik Tingkat kesadaran : Compos Mentis
TD : 170/90 mmHg. Nadi: 88 x/menit, Respirasi 30
Temperatur : 36.5°C, BB : 35 Kg dan TB : 156 Cm
Kepala : Kulit kepala dan rambut bersih
Leher : tidak ada pembesaran vena jugularis
x/menit
Thorak : Bentuk dada simetris, retraksi otot dada (+),turgor kulit baik, suara paru :wheezing. Abdomen : Tidak ada Ascites, tidak kembung, nyeri tekan (- ) Ekstremitas : Tidak ada kelainan, kuku jari tangan dan kaki bersih. 2. Pemeriksaan Panca Indera a. Penglihatan (mata) : - Bola mata : simetris tidak ada kelainan - Konjunctiva : tidak anemis - Sklera : tidak ikterik - Reflek pupil : +/+ - Visus : 6/6 b. Pendengaran(telinga) :
- Bentuk telinga simetris - Nyeri tekan tidak ada - Liang telinga : serumen tidak ada - Gangguan pendengaran tidak ada. c. Pengecapan( mulut ) - Gigi geligi ada yang goyang dan dirasakan nyeri, ada beberapa yang tanggal. - Lidah bersih - Sensasi rasa manis ,asin dan pahit(+) d. Sensasi(kulit) – Sensasi nyeri (+), sensasi taktil (+), sensasi suhu (+) – Turgor kulit : baik
e. Penciuman(hidung) - Lubang hidung simetris - Septum nasi : lurus - Konka : normal - Tidak ada sekret.
VII. Analisa data DATA PROBLEM : Kelayan mengatakan giginya yang Nyeri akut goyang rasanya sakit sekali, membuat susah tidur
DO: Gigi klien terlihat goyang :Kelayan mengatakan susah jika asmanya Pola nafas kumat dan tidak bisa bernafas dan efektif beraktifitas seperti saat ini : RR : 32 x/ menit, terdengar wheezing, klien tampak sesak nafas
ETIOLOGI Agen Injury fisik
tidak Hiperventilasi
VIII. Diagnosa Sesuai Prioritas 1. Pola nafas tidak efektif b.d hiperventilasi. 2. Nyeri akut berhubungan dengan Agen Injury fisik. RENCANA KEPERAWATAN DIAGNOSA RENCANA KEPERAWATAN KEPERAWATAN TUJUAN INTERVENSI Pola nafas tidak TIU: .Auskultasi suara nafas, catat adanya efektif b.d Setelah dilakukan perawatan suara tambahan hiperventilasi selama 1 minggu klien dapat 2. Monitor TD, nadi, suhu, dan RR. mendemonstrasikan batuk . Monitor pola pernapasan abnormal efektif, menunjukkan jalan .Ajarkan nafas dalam. nafas yang paten secara mandiri. TIK: Setelah dilakukan 3 hari perawatan kelayan dapat mendemonstrasikan nafas dalam, menunjukkan jalan nafas yang paten. Nyeri akut TIU: Lakukan pengkajian nyeri secara berhubungan Setelah dilakukan perawatan komprehensif termasuk lokasi, dengan Agen Injury selama 1 minggu kelayan karakteristik, durasi, frekuensi, fisik mampu mengontrol nyeri. kualitas dan faktor presipitasi Observasi reaksi nonverbal dari TIK: Setelah dilakukan 3 hari ketidaknyamanan perawatan kelayan dapat tahu Ajarkan tentang teknik non penyebab nyeri, mampu farmakologi. menggunakan tehnik Tingkatkan istirahat
nonfarmakologi untuk mengurangi nyeri, mencari bantuan, menyatakan rasa nyaman setelah nyeri berkurang.
CATATAN PERKEMBANGAN NO DX 1.
WAKTU
IMPLEMENTASI
Selasa, 9 Desember 2008 j. 08.00 – 14.00
.Mengkaji kelayan secara komprehensif Memotivasi kelayan untuk memeriksakan di poliklinik. Mengajarkan nafas dalam
1.
Rabu, 10 Desember 2008 jam 08.00 – 14.00
1.Mengkaji kelayan secara komprehensif 2.Pengawasan minum obat (pagi) . Menganjurkan nafas dalam dan istirahat .Pengawasan minum obat (siang)
1.
Kamis, 11 Desember 2008 jam 08.00. 14.00
2.
Selasa,9 . Mengkaji kelayan secara Desember komprehensif
engkaji kelayan secara komprehensif. engawasan minum obat (pagi) otivasi nafas dalam saat sesak nafas dan istirahat engawasan minum obat (siang) elakukan evaluasi
EVALUASI
: Kelayan mengatakan memiliki riwayat asma, dan sekarang sedang sesak :Kelayan tidur dengan posisi sujud, RR :30 x/menit, wheezing saat diauskultasi : Masalah belum teratasi :- Ajarkan nafas dalam Motivasi ke poliklinik : Kelayan me ngatakan masih sesak tapi tidak seberat kemarin karena sudah minum obat dan melakukan nafas dalam. : Kelayan mendemonstrasikan nafas dalam, minum obat, dan auskultasi terdengar wheezing, RR : 26 x/menit : Masalah teratasi sebagian :- Motivasi nafas dalam saat sesak nafas memberat – Motivasi istirahat – Motivasi minum obat teratur : Kelayan mengatakan keadaannya baik, berusaha untuk melaksanakan anjuran perawat dan mengucapkan terimakasih. : KU: baik, kelayan terlihat antusias dengan anjuran perawat, RR : 20 x/menit : Masalah teratasi :- Motivasi nafas dalam dan isatirahat jika kambuh – Motivasi minum obat teratur – Jika kambuh dan obat habis segera ke poliklinik. S : Kelayan menyatakan nyeri di bagian gigi, terus menerus, dan pengen dicabut
2008 j. 08.00 – 14.00
. Mengajarkan nafas dalam . Motivasi periksa ke poliklinik . Motivasi istirahat . Kompres hangat di pipi
ke pusksesmas tapi nunggu panti O : Gigi kelayan goyang di bagian depan dan geraham belakang A: Masalah belum teratasi P :- Motivasi nafas dalam – Konsul ke panti – Motivasi ke poliklinik S : Kelayan mengatakan masih nyeri dan berkurang sedikit setelah minum obat (analgesik) dari poliklinik dan nafas dalam O : Gigi kelayan goyang, minum obat, kata panti belum ada yang mengantar karena tidak ada fasilitas transport dan hujan,melakukan nafas dalam A : Masalah teratasi sebagian P : – Motivasi nafas dalam – Motivasi minum obat – Motivasi istirahat
2.
Rabu, 10 Desember 2008 jam 08.00 – 14.00
2.
Kamis,11 Desember 2008 jam 08.00. 14.00
Mengkaji kelayan secara komprehensif Motivasi nafas dalam Pengawasan minum obat (pagi) Motivasi nafas dalam dan istirahat Pengawasan minum obat (siang) Konsul panti Memberikan reinforcement positif atas yang telah dilakukan engkaji kelayan secara S : Kelayan mengatakan sudah tidak komprehensif terasa nyeri dan hilang setelah minum engawasan minum obat (pagi) obat (analgesik) dari poliklinik. otivasi istirahat O : Gigi kelayan masih goyang, kelayan engawasan minum obat sudah minum obat. (siang) A : Masalah teratasi emberikan reinforcement P : – Motivasi nafas dalam – Motivasi minum obat positif atas yang telah – Motivasi istirahat dilakukan – Motivasi klien untuk proaktif ke poliklinik minta dicabut giginya.
Anak Menanga I Putu Juniartha Semara Putra About these ads
Bagikan ini:
Twitter Facebook
Like this:
Posted by semaraputraadjoezt. Categories: I PUTU JUNIARTHA SEMARA PUTRA POLTEKKES DENPASAR JURUSAN KEPERAWATAN. Tinggalkan Komentar
Tentang semaraputraadjoezt I am Nurse Tampilkan semua tulisan oleh semaraputraadjoezt
Tinggalkan Balasan
Navigasi tulisan Previous Post Next Post Search for:
Tulisan Terkini
ASKEP HIL KONSEP DASAR ASUHAN KEPERAWATAN HIFEMA KONSEP DASAR ASKEP HIDROSEFALUS KONSEP DASAR ASUHAN KEPERAWATAN HERNIA NUKLEUS PULPOSUS KONSEP DASAR ASUHAN KEPERAWATAN HERNIA INGUINALIS
Arsip
Februari 2013 Januari 2013 Desember 2012 November 2012 Oktober 2012 September 2012 Agustus 2012 Juli 2012 Juni 2012 Mei 2012
April 2012 Maret 2012 Februari 2012
Kategori
Catatan Harian I PUTU JUNIARTHA SEMARA PUTRA POLTEKKES DENPASAR JURUSAN KEPERAWATAN Tak Berkategori
Meta
Daftar Masuk RSS Entri RSS Komentar Blog pada WordPress.com.
View more...
Comments