Asuhan Keperawatan Gawat Darurat Pada Pasien Dengan Keracunan

August 3, 2018 | Author: Made Kartika Yasha | Category: N/A
Share Embed Donate


Short Description

askep kgd...

Description

Asuhan Keperawatan Gawat Darurat pada Pasien dengan Keracunan BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Pertolongan terhadap keracunan yang ditimbulkan oleh zat apapun haruslah dipersiapkan

dengan sebaik-baikanya. Pertolongan yang keliru atau secara berlebihan justru mendatangkan  bahaya baru. Identifikasi racun merupakan usaha untuk mengetahui bahan, zat, atau obat yang diduga sebagai penyebab terjadi keracunan, sehingga tindakan penganggulangannya dapat dilakukan dengan tepat, cepat dan akurat. Dalam menghadapi peristiwa keracunan, kita  berhadapan dengan keadaan darurat yang dapat terjadi dimana dan kapan saja serta memerlukan kecepatan untuk bertindak dengan segera dan juga mengamati efek dan gejala keracunan yang timbul. Racun adalah zat atau senyawa yang masuk ke dalam tubuh dengan berbagai cara yang menghambat respons pada sistem biologis dan dapat menyebabkan gangguan kesehatan,  penyakit, bahkan kematian. eracunan sering se ring dihubungkan dengan pangan atau bahan kimia. Pada kenyataannya bukan hanya pangan atau bahan kimia saja yang dapat menyebabkan keracunan. Di sekeliling kita ada racun alam yang terdapat pada beberapa tumbuhan dan hewan. !alah satunya adalah gigitan ular berbisa berbisa yang sering terjadi di daerah tropis dan subtropis. "isa gigitan ular adalah kedaruratan medis, #$% gigitan ular terjadi pada anggota badan sehingga tindakan pertolongan pertama dapat mudah dilakukan. B. &. (.

Tuuan 'ntuk mengetahui penatalaksanaan kedaruratan pada pasien dengan keracunan. 'ntuk mengetahui penatalaksanaan kedaruratan pada pasien dengan gigitan binatang

 berbisa.

BAB II PE!BAHA"AN

A. Askep Gawat Darurat Keracunan

#. Pengertian Racun adalah zat yang ketika tertelan, terhisap, diabsorbsi, menempel pada kulit, atau

dihasilkan di dalam tubuh dalam jumlah yang relatif kecil menyebabkan cedera dari tubuh dengan adanya reaksi kimia. eracunan melalui inhalasi dan menelan materi toksik, baik  kecelakaan dan karena kesengajaan, merupakan kondisi bahaya yang mengganggu kesehatan  bahkan dapat menimbulkan kematian. !ekitar )% dari semua pengunjung departemen kedaruratan datang karena masalah toksik. eracunan atau intoksikasi adalah keadaan patologik yang disebabkan oleh obat, serum, alkohol, bahan serta senyawa kimia toksik, dan lain-lain. eracunan dapat diakibatkan oleh kecelakaan atau tindakan tidak disengaja, tindakan yang disengaja seperti usaha bunuh diri atau dengan maksud tertentu yang merupakan tindakan kriminal. eracunan yang tidak  disengaja dapat disebabkan oleh faktor lingkungan, baik lingkungan rumah tangga maupun lingkungan kerja.

$. Pen%e&a& dan 'enis Keracunan eracunan dapat terjadi karena berbagai macam penyebab yang mengandung bahan

 berbahaya dan potensial dapat menjadi racun. Penyebab-penyebab tersebut antara lain* a. +akanan "ahan makanan pada umumnya merupakan media yang sesuai untuk pertumbuhan dan  perkembangbiakan mikroorganisme. Proses pembusukan merupakan proses awal dari akibat aktiitas mikroorganisme yang mempengaruhi langsung kepada nilai bahan makanan tersebut untuk kepentingan manusia. !elain itu, keracunan bahan makanan dapat juga disebabkan oleh  bahan makanannya sendiri yang beracun, terkontaminasi oleh protozoa, parasit, bakteri yang  patogen dan juga bahan kimia yang bersifat racun. Di Indonesia ada beberapa jenis makanan yang sering mengakibatkan keracunan, antara lain* &

eracunan botolinum lostridium botolinum adalah kuman yang hidup secara anaerobik, yaitu di tempat-tempat yang tidak ada udaranya. uman ini mampu melindungi dirinya dari suhu yang agak tinggi dengan jalan membentuk spora. arena cara hidupnya yang demikian itu, kuman ini banyak  dijumpai pada makanan kaleng yang diolah secara kurang sempurna. /ejala keracunan botolinum muncul secara mendadak, &0-12 jam sesudah memakan makanan yang tercemar. /ejala itu berupa lemah badan yang kemudian disusul dengan  penglihatan yang kabur dan ganda. elumpuhan saraf mata itu diikuti oleh kelumpuhan saraf-saraf otak lainnya, sehingga penderita mengalami kesulitan berbicara dan susah menelan.Pengobatan hanya dapat diberikan di rumah sakit dengan penyuntikan serum

antitoksin yang khas untuk botulinum. 3leh karena itu dalam hal ini yang penting ialah  pencegahan. Pencegahan* sebelum dihidangkan, makanan kaleng dibuka dan kemudian direbus bersama (

kalengnya di dalam air sampai mendidih. eracunan jamur  /ejala muncul dalam jarak bebarapa menit sampai ( jam sesudah makan jamur yang beracun 45manita spp. /ejala tersebut berupa sakit perut yang hebat, muntah, mencret, haus,  berkeringat banyak, kekacauan mental, pingsan. 6indakan pertolongan* apabila tidak ada muntah-muntah, penderita dirangsang agar muntah. emudian lambungnya dibilas dengan larutan encer kalium permanganat 4& gram dalam ( liter air, atau dengan putih telur campur susu. "ila perlu, berikan napas buatan dan kirim

 penderita ke rumah sakit. 1 eracunan jengkol eracunan jengkol terjadi karena terbentuknya kristal asam jengkol dalam saluran kencing. 5da beberapa hal yang diduga mempengaruhi timbulnya keracunan, yaitu* jumlah yang dimakan, cara penghidangan dan makanan penyerta lainnya. /ejala klinisnya seperti* sakit pinggang yang disertai dengan sakit perut, nyeri sewaktu kencing, dan kristal-kristal asam jengkol yang berwarna putih nampak keluar bersama air  kencing, kadang-kadang disertai darah. 6indakan pertolongan* pada keracunan yang ringan, penderita diberi minum air soda sebanyak-banyaknya. 3bat-obat penghilang rasa sakit dapat diberikan untuk mengurangi 7

sakitnya. Pada keracunan yang lebih berat, penderita harus dirawat di rumah sakit. eracunan ikan laut "eberapa jenis ikan laut dapat menyebabkan keracunan. Diduga racun tersebut terbawa dari ganggang yang dimakan oleh ikan itu. /ejala-gejala keracunan berbagai binatang laut tersebut muncul kira-kira (8 menit sesudah memakannya./ejala itu berupa* mual, muntah, kesemutan di sekitar mulut, lemah badan dan susah bernafas. 6indakan pertolongan* usahakan agar dimuntahkan kembali makanan yang sudah tertelan itu. alau mungkin lakukan pula pembilasan lambung dan pernafasan buatan. 3bat yang khas

$

untuk keracunan binatang-binatang laut itu tidak ada. eracunan singkong Racun singkong ialah senyawa asam biru 4cyanida. !ingkong beracun biasanya ditanam hanya untuk pembatas kebun, dan binatangpun tidak mau memakan daunnya. Racun asam  biru tersebut bekerja sangat cepat. Dalam beberapa menit setelah termakan racun singkong,

gejala-gejala mulai timbul. Dalam dosis besar, racun itu cepat mematikan.  b. +inyak 6anah Penyebabnya karena meminum minyak tanah. Insiden Intoksikasi minyak tanah* 6erutama pada anak-anak 9 2 tahun. hususnya pada negara-negara berkembang. Daerah perkotaan : daerah pedesaan

Pria : wanita 'mumnya terjadi karena kelalaian orang tua Geala dan Tanda

/ejala dan tanda klinis utamanya berhubungan dengan saluran napas, pencernaan, dan ;!. 5walnya penderita akan segera batuk, tersedak, dan mungkin muntah, meskipun jumlah yang tertelan hanya sedikit. !ianosis, distress pernapasan, panas badan, dan batuk persisten dapat terjadi kemudian. Pada anak yang lebih besar mungkin mengeluh rasa panas pada lambung dan muntah secara spontan. /ejala ;! termasuk lethargi, koma, dan konulsi. Pada kasus yang gawat, pembesaran jantung, atrial fibrilasi, dan fatal entrikular fibrilasi dapat terjadi. erusakan ginjal dan sumsum tulang juga pernah dilaporkan. /ejala lain seperti  bronchopneumonia, efusi pleura, pneumatocele, pneumomediastinum, pneumothoraumlah 9 & ml dari aspirasi pada paru dapat menyebabkan kerusakan yang  bermakna. ematian dapat terjadi karena aspirasi sebanyak ? (,$ ml pada paru 4pada lambung ? 1$8 ml. !elain itu, jumlah & ml@kg "" minyak tanah dapat menyebabkan depresi ;! ringan - sedang, karditis, kerusakan hepar, kelenjar adrenal, ginjal, dan abnormalitas eritrosit.  ;amun efek sistemik tersebut jarang karena tidak diabsorbsi dalam jumlah banyak pada saluran pencernaan. +inyak tanah juga diekskresikan lewat urine. Penatalaksanaan +onitor sistem respirasi Inhalasi oksigen  ;ebulisasi dengan !albutamol * bila mulai timbul gangguan napas 5ntibiotika * bila telah timbul infeksi, tidak dianjurkan sebagai profilaksis Aidrokortison * dulu direkomendasikan, sekarang jarang dilakukan umbah lambung dan charcoal aktif 4arang* beberapa literatur menolak penatalaksanaan

dengan kumbah lambung, dengan alasan dapat menyebabkan aspirasi dan kerusakan paru.

!edangkan literatur lain memperbolehkannya, utamanya bila jumlah yang ditelan cukup  banyak, karena dikhawatirkan terjadi penguapan dari lambung ke paru. 5ntasida* untuk mencegah iritasi mukosa lambung Pemberian susu atau bahan dilusi lain "ila terjadi gagal napas, dapat dilakukan entilasi mekanik 4Positie =nd =enis Peracun Pertolongan Pertama 5sam-asam korosif seperti asam sulfat 4A(!37, "ila tertelan berilah bubur  fluoroboric acid, hydrobromic acid 2(%, hydrochloric aluminium hidroksida atau milk of  acid 1(%, hydrochloric acid fuming   1)%, sulfur dioksida, magnesia diikuti dengan susu atau dan lain-lain. "ila tertelan berilah bubur aluminium  putih telur yang dikocok dengan air. hidroksida atau milk of magnesia diikuti dengan susu atau >angan diberi dengan karbonat atau  putih telur yang dikocok dengan air. soda kue. 5lkali 4basa seperti amonia 4;A1, amonium hidroksida "ila tertelan berilah asam asetat 4;A73A, alium hidroksida 43A, alsium oksida encer 4&%, cuka 4&*7, asam sitrat 4a3, soda abu, dan lain-lain. 4&%, atau air jeruk. Fanjutkan dengan memberi susu atau putih telur. ation Fogam seperti Pb, Ag, d, "i, !n, dan lain-lain "erikan antidote umum, susu, minum air kelapa, norit, suntikan "5F, atau putih telur. Pestisida +inum air kelapa, susu, egeta, norit, suntikan P5+ /aram 5rsen "ila tertelan usahakan pemuntahan dan berikan milk of magnesia. *. !ani+estasi Klinis iri-ciri keracunan umumnya tidak khas dan dipengaruhi oleh cara pemberian, apakah

melalui kulit, mata, paru, lambung, atau suntikan, karena hal ini mungkin mengubah tidak  hanya kecepatan absorpsi dan distribusi suatu bahan toksik, tetapi juga jenis dan kecepatan metabolismenya. Pertimbangan lain meliputi perbedaan respons jaringan. Aanya beberapa racun yang menimbulkan gambaran khas seperti adanya bau gas batu bara 4saat ini jarang,  pupil sangat kecil (pinpoint , muntah, depresi, dan hilangnya pernafasan pada keracunan akut morfin dan alkaloidnya. Pupil pinpoint merupakan satu-satunya tanda, karena biasanya pupil  berdilatasi pada pasien keracunan akut. ecuali pada pasien yang sangat rendah tingkat kesadaranya, pupilnya mungkin menyempit tetapi tidak sampai berukuran pinpoint. ulit muka merah, banyak berkeringat, tinitus, tuli, takikardi, dan hiperentilasi sangat mengarah  pada keracunan salisilat akut 4aspirin. Ta&el $.# !ani+estasi Klinis Keracunan ,nset -!asa Awitan Geala Uta)a 'asad /enik0T(ksin Geala "aluran 1erna Atas -!ual2 !untah %ang D()inan 9 & jam +ual, muntah, rasa yang tak lazim /aram logam di mulut, mulut terasa panas &-( jam +ual, muntah, sianosis, sakit  ;itrit kepala, pusing, sesak nafas, gemetar, lemah, pingsan. &-2 jam 4rerata (-7 +ual, muntah, diare, nyeri perut. Staphylococcus Aureus dan enterotoksinnya 0-&2 jam 4(-7 muntah +untah, kram perut, diare, rasa  Bacillus Cereus. mual.

2-(7 jam

+ual, muntah, diare, rasa haus, >amur berjenis Amanita.  pelebaran pupil, pingsan, koma. /adang Teng(r(kan Dan Geala "aluran Napas &(-)( jam Radang tengorokan, demam, Streptococcus Pyogene mual, muntah, pengeluaran secret dari hidung, terkadang ruam kulit. (-$ hari Radang tengorokan dan hidung, Corynebacterium eksudat berwarna keabuan, diphtheria demam, mengigil, nyeri tengorokan, lemah, sulit menelan,  pembengkakan kelenjar getah  bening leher. Geala "aluran 1erna Bawah -kra) perut2 diare %ang D()inan (-12 jam 4rerata 2-&( ram perut, diare, diare yang C. perfringens; B. cereus; disebabkan Clostridium S; faecalis; S. faecium  perfringens, kadang-kadang rasa mual dan muntah &(-)( jam 4rerata &0ram perut, diare, muntah, Salmonella spp 4termasuk 12 demam, mengigil, lemah hebat, !. Ari"onae, =. coli mual, sakit kepala, kadang-kadang enteropatogenik, dan diare berdarah dan berlendir, lesi =nterobakteriacae, B. kulit yang disebabkan Vibrio cholera 48& dan non-8&, ulnificuis. !ersinia enterocolitica ulinicus, B. fluialis. menyebabkan gejala yang menyerupai flu apendisitis akut. 1-$ hari Diare, demam, muntah dengan Birus-irus enterik  nyeri perut, gejala saluran nafas &-2 minggu Diare lengket 4tinja berlemak, #iardia lamblia sakit perut, berat badan menurun &-beberapa minggu !akit perut, diare, sembelit, sakit  $ntamoeba hystolitica kepala, mengantuk, kadang tanpa gejala 1-2 bulan !ulit tidur, tak ada nafsu makan, %aenia sanginata dan  berat badan menurun, sakit perut, taenia solium kadang gastroenteritis Geala Neur(l(gis -Gangguan 3isual2 3ertig(2 Gell2 Paralisis 9 & jam /astroenteritis, cemas, Eosfat organic  penglihatan kabur, nyeri dada, sianosis, kedutan, kejang. !alias berlebihan, berkeringat, gastroenteritis, nadi tak teraratur, >amur jenis muscaria  pupil mengecil, bernafas seperti orang asma. &-2 jam Rasa baal atau gatal, pusing, %etrodoto&in  pucat, pendarahan perut,  pengelupasan kulit, mata terfiksasi, reflek hilang, kedutan,  paralisis otot. Rasa baal atau gatal, gastroenteritis, pusing, mulut Ciguato&in

kering, otot nyeri, pupil melebar,  pandangan kabur, paralisis otot. ( jam-2 hari 4&(-12 Rasa mual, muntah, rasa 4geli Chlorinated hydrocarbon  jam seperti dikaruk, pusing, lemah, tak  ada nafsu makan, berat badan menurun, bingung. Bertigo, pandangan kabur atau diplobia, reflek cahaya hilang, Clostridium botulinum dan sulit menelan, berbicara dan toksinnya.  bernafasG mulut kering, lemah,  paralisis pernafasan. :)( jam Rasa baal, kaki lemah, paralisis, 5ir raksa organic spastic, penglihatan berkurang,  buta, dan koma. /astroenteritis, nyeri pada kaki, kaki dan tangan jatuh. %riortrocresyl phosphate. Teradi Geala Alergi -!uka !e)erah dan /asa Gatal 9 & jam !akit kepala, pusing, mual, Scombroto&in (histamine' muntah, rasa panas pada mulut, tengorok terasa terbakar, muka sembab dan merah, sakit perut, gatal dikulit. Rasa baal disekitar muluit, rasa +onosodium glutamate seperti digaruk 4geli, kemerahan, 4+!/  pusing, sakit kepala, mual. emerahan, rasa panas, gatal, sakit perut, edema lutut dan 5sam nikotinat wajah. Geala Gastr(enteritis Dan0atau Neur(l(gis -T(ksin Kerang 8,$-( jam Rasa seperti digaruk 4geli, !aika terjadi nekrosis jaringan, perlu dilakukan pembedahan Perdarahan, termasuk gangguan koagulasi, koagulasi intraaskuler dan afibrinogenemia

 perlu diatasi, tetapi tidak dilakukan sebelum netralisasi bisa mencukupi. $ Pemberian morfin merupakan kontraindikasi. Diazepam dengan dosis sedang akan 2

memberikan hasil yang memuaskan. >ika antibisa tidak dapat mengatasi syok, diperlukan plasma olume ekspander atau mungkin

obat golongan asopresor. ) Pada penderita gagal ginjal, perlu dilakukan hemodialisa atau dialisa peritoneal. c. Tindakan 7ang Keliru ekeliruan dalam tindakan penanggulangan dapat terjadi, antara lain* & Infeksi@eksisi daerah gigitan yang dapat merusak urat saraf dan pembuluh darah. ( Pendinginan daerah gigitan, sehingga penderita mengalami radang dingin 4frostbite, selain 1 7

menderita karena gigitan. Pemberian serum antibisa yang sebetulnya tidak diperlukan. +emulangkan penderita dari rumah sakit tanpa waktu yang cukup untuk obserasi, sehingga

 penderita akan dibawa kembali ke rumah sakit dalam keadaan sekarat. $ +emberikan serum antibisa kepada anak-anak lebih sedikit daripada kepada orang dewasa. Padahal seharusnya diberikan dalam jumlah yang sama dengan orang dewasa, bahkan mungkin diperlukan lebih besar mengingat perbandingan bisa per kg berat badan lebih tinggi.

2

Pemberian serm antibisa yang tidak cukup. !eorang penderita mungkin hanya memerlukan &

ampul serum antibisa sedangkan pemderita lain dapat memerlukan &8 ampul. $. Le&ah 5kibat yang ditimbulkan oleh sengatan serangga biasanya ringan dan tidak banyak   bahayanya. Dasar timbulnya reaksi dari penderita adalah suatu reaksi alergi. Reaksi alergi ini tergantung pada indiidu. ematian disebabkan reaksi anafilaksis dan timbul biasanya akibat sengatan. +anfestasi klinis dalam bentuk urtikaria eksterna sampai reaksi alergi kronis yang muncul hebat dengan reaksi anafilaksis didahului oleh reaksi setempat berupa kemerahan,  bengkak, rasa terbakar kemudian mual, muntah dan kesadaran menurun. >ika seseorang disengat lebah untuk pertama kali biasanya akan menimbulkan rasa sakit lokal yang spontan, pembengkakan lokal, dan pruritus. !etelah tersengat lebah, kelenjar bisa yang masih menempel segera dibuang dengan ujung kuku atau dengan pisau, karena masih dapat memompakan bisa. !elanjutnya jika reaksi yang timbul ringan, dapat diberi obat golongan antihistaminika. !edangkan jika timbul reaksi yang berat, pemberian adrenalin sampai 8,$ mg secara I+. Dan jika terjadi obstruksi saluran udara, pemberian adrenalin dapat dilakukan secara inhalasi dengan inhaler yang terukur. olaps peredaran darah perifer, selalu memerlukan pemberian adrenalin secara parenteral. *. Binatang Laut a. 'bur-ubur  Dengan tentakel yang ditembakkan biasanya hanya menyebabkan gatal dan edema lokal, hiperemis. Reaksi anafilaksis terjadi bila jumlah serangan banyak, berupa oksilasi tekanan

& ( 1 7

darah, kegagalan pernapasan dan kardioaskuler. Pengobatan* Resusitasi 6orniJuet arterial Fokal dengan pasir panas, alkohol 3bat-obata* narkotik, anestesi lokal, kortison krem Prognosis* baik bila masa &8 menit dilewati setelah keracunan.

 b. /urita 43ctopus "isa dari saluran ludah yang mengandung hyaluronidase, dengan neurotoksin yang bersifat  blokade pada neuromuskuler. Mat ini sesuai dengan anticholinterase. /ambaran klinis* & "ekas gigitan tidak sakit, hanya bengkak dengan cairan seromorrhagis. ( "eberapa menit kemudian muncul gejala keracunan, dengan bentuk paralisis otot, kadangkadang diikuti mual, muntah, hipotensi dan bradikardia. /ejala ini biasanya berakhir setelah  beberapa jam. Pertolongan* & (

Fuka gigitan dicuci, sebelum dipasang torniJuet arterial. >alan napas dipertahankan kalau perlu resusitasi.

1

!imptomatis

c. Ikan beracun 6usukan dari salah satu sirip bila ereksi yang memang mengandung bisa. "isa ini bersifat

& ( 1

hyaluronidase yang menyebabkan jaringan nekrosis, asokonstriksi dan myotoksin. /ambaran klinik* Rasa sakit yang hebat pada saat tertusuk, sering menyebabkan pingsan. Reaksi radang tampak pada bekas sengatan, lemas, di daerah regional terasa sakit. !istemik berupa kegagalan kardioaskuler akibat depresi miokardial dan hilangnya tonus

 pembuluh darah. Paralise umum yang kadang-kadang diikuti koma. 7 5pabila masa akut dilewati, penyembuhan lamban berupa luka lama sembuh akibat keadaan umum yang buru. Pertolongan* & ( 1

Pasang torniJuet arterial !untik anestesi lokal untuk mengurangi sakit Daerah luka dihangati dan rendam dengan air hangat kuku atau larutan kalium permanganan

7 $

4P 3bat-obatan* narkotik, 56!, toksoid, antibiotik  Debridemen luka

4. Asuhan keperawatan pada sengatan dan gigitan &inatang &er&isa a. Pengkajian Pada sengatan serangga mungkin ditemukanG mendesah, sesak nafas, tenggorokan sakit atau

susah berbicara, pingsan atau lemah, infeksi, kemerahan, bengkak, nyeri, gatal-gatal di sekitar area yang terkena. Pada gigitan ular dapat ditemukan dataG tampak kebiruan, pingsan, lumpuh, sesak nafas, syok  hipoolemik, nyeri kepala, mual dan muntah, nyeri perut, diare keluarnya darah terus menerus dari tempat gigitan, flaccid paralysis dan miotoksisitas. /ejala tidak segera muncul tetapi &$ menit sampai ( jam setelah digigit oleh binatang & ( 1 7 $

 berbisa. ondisi korban setelah digigit* Reaksi emosi yang kuat, penglihatan kembar, mengantuk  !akit kepala, pusing dan pingsan +ual atau muntah dan diare, gigitan biasanya pada tungkai atau kaki Daerah gigitan bengkak, kemerahan, memar  !ukar bernapas dan berkeringat banyak 

 b. & ( 1 7 $ 2 c.

Diagnosa eperawatan /angguan jalan napas tidak efektif berhubungan dengan reaksi endotoksin Aipertermia berhubungan dengan efek langsung endotoksin pada hipotalamus Resiko tinggi terhadap infeksi berhubungan dengan pertahanan tubuh tak adekuat  ;yeri berhubungan dengan proses toksikasi !yok berhubungan dengan tidak adekuatnya peredaran darah ke jaringan Rasa gatal, bengkak dan bintikbintik merah berhubungan dengan proses inflamasi. Interensi

& a  b c d e f g h i  j ( a  b c d e 1 a  b c d e f g h i  j 7

a  b c d

$

a

/angguan

jalan

napas

tidak

efektif

berhubungan

dengan

reaksi

endotoksin

Interensi* 5uskultasi bunyi nafas Pantau frekuensi pernapasan 5tur posisi klien dengan nyaman dan atur posisi kepala lebih tinggi +otiasi@bantu klien latihan nafas dalam 3bserasi warna kulit dan adanya sianosis aji adanya distensi abdomen dan spasme otot "atasi pengunjung klien Pantau seri /D5 "antu pengobatan pernapasan 4fisioterapi dada "eri 3( sesuai indikasi 4menggunakan entilator Aipertermia berhubungan dengan efek langsung endotoksin pada hipotalamus Interensi* Pantau suhu klien, perhatikan menggigil atau diaforesis Pantau suhu lingkungan, batasi linen tempat tidur "eri kompres mandi hangat "eri antipiretik "erikan selimut pendingin Resiko tinggi terhadap infeksi berhubungan dengan pertahanan tubuh tak adekuat Interensi* "erikan isolasi atau pantau pengunjung sesuai indikasi uci tangan sebelum dan sesudah aktiitas terhadap klien 'bah posisi klien sesering mungkim minimal ( jam sekali "atasi penggunaan alat atau prosedur infasie jika memungkinkan Fakukan insfeksi terhadap luka alat inasif setiap hari Fakukan tehnik steril pada waktu penggantian balutan /unakan sarung tangan pada waktu merawat luka yang terbuka atau antisipasi dari kontak  langsung dengan ekskresi atau sekresi Pantau kecenderungan suhu mengigil dan diaforesis Inspeksi flak putih atau sariawan pada mulut "erikan obat antiinfeksi 4antibiotik  ;yeri berhubungan dengan proses toksikasi 6ujuan * +eredakan nyeri Interensi* !engat kalau masih ada dicabut dengan pinset R@ * mengeluarkan sengat serangga yang masih tertinggal. "erikan kompres dingin R@ * meredakan nyeri dan mengurangi bengkak  Fakukan tehnik distraksi relaksasi R@ * mengurangi nyeri olaborasi dalam pemberian antihistamin seperti diphenhidramin 4"enadryl dalam bentuk  krim@salep atau pil, losion alamine R@ * mengurangi gatalgatal !yok berhubungan dengan tidak adekuatnya peredaran darah ke jaringan 6ujuan* +enangani penyebab, memperbaiki suplai darah ke jar ingan Interensi* 5tasi setiap penyebab shock yang mungkin dapat di atasi 4perdarahan luar R@* +engurangi keparahan

 b c d e 2

Pasien dibaringkan kepala lebih rendah. R@* epala lebih rendah supaya pasien tidak hilang kesadaran aki di tinggikan dan di topang R@* +eningkatkan suplai darah ke otak  Fonggarkan pakaian yang ketat atau pakaian yang menghalangi R@* !irkulasi tidak terganggu Periksa dan catat pernapasan nadi dan tingkat reaksi tiap &8 menit R@* +engetahui tingkat perkembangan pasien Rasa gatal, bengkak dan bintikbintik merah berhubungan dengan proses inflamasi 6ujuan* +encegah peradangan akut Interensi*

a  b

Pasang tourniJuet pada daerah di atas gigitan R@* +encegah tersebarnya racun ke seluruh tubuh "ersihkan area yang terkena gigitan dengan sabun dan air untuk menghilangkan partikel

c

yang terkontaminasi oleh serangga 4seperti nyamuk R@* 'ntuk menghindari terkontaminasi lebih lanjut pada luka olaborasi dalam pemberian antihistamin dan serum 5nti "isa 'lar 45"' polialen i. dan

disekitar luka. 56! dan penisilin procain #88.888 I'. R@* +encegah terjadinya infeksi d. =aluasi & 5nalisa gas darah dan frekuensi pernapasan dalam batas normal dengan bunyi nafas ( 1 7 $

esikuler. 6idak mengalami dispnea atau sianosis !uhu dalam batas normal 6idak mengalami komplikasi yang berhubungan 6idak menunjukkan tanda-tanda infeksi

BAB III KE"I!PULAN

Racun adalah zat yang ketika tertelan, terhisap, diabsorbsi, menempel pada kulit, atau dihasilkan di dalam tubuh dalam jumlah yang relatif kecil menyebabkan cedera dari tubuh dengan adanya reaksi kimia. eracunan melalui inhalasi dan menelan materi toksik, baik  kecelakaan dan karena kesengajaan, merupakan kondisi bahaya yang mengganggu kesehatan

 bahkan dapat menimbulkan kematian. 6ujuan tindakan kedaruratan adalah menghilangkan atau meng-inaktifkan racun sebelum diabsorbsi, untuk memberikan perawatan pendukung, untuk memelihara sistem organ ital, menggunakan antidotum spesifik untuk menetralkan racun, dan memberikan tindakan untuk mempercepat eliminasi racun terabsorbsi. 5da tiga famili ular yang berbisa, yaitu =lapidae, Aydrophidae, dan Biperidae. "isa ular  dapat menyebabkan perubahan lokal, seperti edema dan perdarahan. "anyak bisa yang menimbulkan perubahan lokal, tetapi tetap di lokasi pada anggota badan yang tergigit. "alutan yang kuat dapat dilakukan beberapa jam tanpa membahayakan peredaran darah keseluruhan anggota tubuh. "alutan yang kuat membatasi perubahan lokal di daerah gigitan dan juga untuk meningkatkan reaksi terhadap antibisa. Dalam mengatasi gigitan ular berbisa,  pemberian serum antibisa yang cukup dan pengaturan entilasi yang memadai merupakan tindakan yang utama. !edangkan tindakan yang bersifat supportif merupakan tindakan sekunder dan dilakukan sesuai dengan kondisi penderita.

DA8TA/ PU"TAKA

Eajri.

4(8&(.  eracunan -bat dan bahan imia Berbahaya. Dari* http*@@fajrismart.wordpress.com@(8&&@8(@((@keracunan-obat-dan-bahan-kimia-berbahaya@. Diakses tanggal 7 +ei (8&(. Indonesiannursing. 4(880.  Asuhan eperaatan Pada lien )engan /uka Bakar (Combustio' . Dari*http*@@indonesiannursing.com@(880@&8@asuhan-keperawatan-pada-klien-dengan-luka bakar-combustio@. Diakses tanggal &2 5pril (8&(. risanty, dkk. 4(8&&. Asuhan eperaatan #aat )arurat . >akarta* 6rans Info +edia. !artono. 4(88&. 0acun dan eracunan. >akarta* Nidya +edika. !meltzer, !uzanne .,  "are, "renda /. "uku 5jar*  eperaatan *edikal Bedah, ol* 1. >akarta* =/. !yamsi. 4(8&(. onsep egaatdaruratan Pada Pasien )engan #igitan Serangga . Dari*http*@@nerssyamsi.blogspot.com@(8&(@[email protected]. Diakses tanggal &2 5pril (8&(.

View more...

Comments

Copyright ©2017 KUPDF Inc.
SUPPORT KUPDF