Download Asuhan Kebidanan Anak Dan LP Dengan Febris...
Anna Isti M.
LANDASAN TEORI FEBRIS
A. Pengertian
Febris (Demam) berarti suhu tubuh di atas normal biasa, dapat disebabkan oleh kelainan dalam otak sendiri atau oleh zat toksin yang mempengaruhi pusat pengaturan suhu, penyakit-penyakit bakteri, tumor otak atau dehidrasi (Guyton, 1990). °
Demam adalah keadaan dimana terjadi kenaikan suhu hingga 38 C atau 0
lebih ada juga yang mengambil batasan lebih dari 37,8 C. Sedangkan bila suhu 0
tubuh lebih dari 40 C disebut demam tinggi (hipereksia). (Julia, 2000). 0
Jadi demam adalah adanya kenaikan suhu tubuh yang melebihi 37,8 C yang disebabkan oleh zat asing yang bersifat toksik yang merupakan respon dalam memerangi infeksi. Menurut Suriadi demam adalah meningkatnya temperature suhu secara abnormal. Tipe demam yang mungkin kita jumpai, antara lain : 1. Demam Septik Suhu badan berangsur naik ketingkat yang tinggi pada malam harridan turun kembali ketingkat normal pada pagi hari. Sering disertai menggigil dan berkeringat. Bila demam yang tinggi tersebut turun ke tingkat yang normal 0
dinamakan juga demam hektik. Suhu > 37,8 C. 2. Demam Remiten Suhu badan dapat turun setiap hari, tidak pernah mencapai suhu badan normal. Penyebab peningkatan suhu yang mungkin dapat tercatat mencapai dua derajat dan tidak sebesar suhu yang disebabkan oleh demam septic. 0
Puncak demam 38- 40 C. 3. Demam Intermiten Suhu badan badan turun ke tingkat tingkat yang normal selama beberapa jam
dalam
beberapa hari, bila demam ini terjadi dalam dua hari sekali disebut tersiana,
Fb :
[email protected] [email protected]
Anna Isti M.
dan bila terjadi dua hari hari terbebas demam diantara dua serangan serangan demam disebut kuartana. 4. Demam kontinyu Variasi suhu setiap hari tidak berbeda lebih dari satu derajat. Pada tingkat demam yang terus menerus tinggi sekali disebut disebut hiperaksia. 5. Demam Siklik Terjadi kenaikan suhu badan selama beberapa hari yang disertai oleh beberapa periode demam untuk beberapa hari yang kemudian diikuti oleh kenaikan suhu seperti semula. Suatu tipe demam kadang-kadang dikaitkan dengan suatu penyakit tertentu misalnya tipe demam intermiten untuk malaria. Seorang pasien dengan keluhan demam mungkin dapat dihubungkan segera dengan suatu penyebab yang jelas seperti : Abses, Pneumonia, Infeksi saluran kencing, Malaria, tetapi kadang-kadang sama sekali tidak dapat dihubungkan segera dengan sesuatu penyebab yang jelas.
B. Etiologi
Demam terjadi bila adanya pembentukan panas. Demam dapat berkaitan berhubungan dengan infeksi , Penyakit kologen, keganasan, Penyakit Metabolik maupun penyakit lain. (Julia, 2000). Penyebab demam selain infeksi juga dapat disebabkan oleh keadaan toksemia, keganasan atau reaksi terhadap pemakaian obat, juga pada gangguan pusat regulasi suhu sentral (misalnya : perdarahan otak dan koma). Pada dasarnya untuk mencapai ketepatan diagnosis penyebab demam diperlukan ketelitian pengambilan riwayat penyakit pasien, pelaksanaan pemeriksaan pemeriksaan fisik, observasi perjalan penyakit dan evaluasi pemeriksaan laboratorium serta penunjang lain secara tepat dan holistic. Beberapa hal khusus perlu diperhatikan pada demam adalah cara timbul demam, lama demam, tinggi demam serta keluhan dan gejala lain yang menyertai demam.
Fb :
[email protected] [email protected]
Anna Isti M.
C. Manifestasi Klinik
Tanda dan gejala demam, antara lain : 0
0
Anak rewel (suhu lebih dari 37,8 C - 40 C)
Kulit kemerahan
Hangat pada sentuhan
Peningkatan frekuensi pernafasan
Menggigil
Dehidrasi
Kehilangan nafsu makan
D. Patofisiologi Demam
Demam terjadi sebagai respon tubuh terhadap peningkatan set point, tetapi ada peningkatan suhu tubuh karena pembentukan panas berlebihan tetapi tidak disertai peningkatan set point. (Julia, 2000). Demam adalah sebagai mekanisme pertahanan tubuh (respon imun) anak terhadap infeksi atau zat asing yang masuk ke dalam tubuhnya. Bila ada infeksi atau zat asing masuk ke tubuh akan merangsang system pertahanan tubuh dengan dilepaskannya pirogen. Pirogen adalah zat penyebab demam, ada yang berasal dari dalam dan luar tubuh yang biasa berasal dari infeksi oleh mikroorganisme/merupakan reaksi imunologik terhadap benda asing (non infeksi).
Fb :
[email protected] [email protected]
Anna Isti M.
Zat Asing/Infeksi
Sistem Imun
Zat Pirogen
Hipotalamus
Asam Arakidonat
Peningkatan Prostaglandin
Kanaikan Suhu
Demam
E. Penatalaksanaan Demam
1. Secara Fisik a. Mengawasi Kondisi Pasien Pengukuran suhu secara berkala setiap 4 – 6 jam. Perhatikan apakah anak tidur gelisah sering terkejut atau mengigau. Perhatikan pula apakah mata anak cenderung cenderung melirik ke atas atau apakah apakah anak mengalami kejangkejangkejang. b. Bukalah pakaian pakaian dan selimut yang yang berlebihan. c. Perhatikan aliran aliran udara di dalam ruangan. ruangan. d. Jalan nafas harus terbuka untuk mencegah mencegah terputusnya suplai oksigen ke otak yang akan berakibat rusaknya sel-sel otak. e. Berikan cairan melalui mulut, minum sebanyak-banyaknya, minuman yang diberikan dapat berupa air putih, susu (anak diare menyesuaikan),
Fb :
[email protected] [email protected]
Anna Isti M.
air buah, atau air teh. Tujuannya adalah agar cairan tubuh yang menguap akibat naiknya suhu tubuh memperoleh gantinya. f. Tidur yang cukup. g. Kompres dengan air hangat pada dahi, ketiak, lipatan paha. Tujuannya untuk menurunkan suhu tubuh dipermukaan tubuh anak. Turunnya suhu tubuh di permukaan tubuh ini dapat terjadi karena panas tubuh digunakan untuk menguapkan air pada kain kompres, jangan menggunakan air es karena justru akan membuat pembuluh darah menyempit dan panas tidak dapat keluar, menggunakan alcohol dapat menyebabkan iritasi dan intoksikasi.
2. Obat-obatan antipiretik Antipiretik
bekerja secara sentral menurunkan suhu dipusat
pengaturan suhu dihipotalamus. Antipiretik berguna untuk mencegah pembentukan
prosteglardin
dengan
jalan
menghambat
enzim
cyclookygenase sehingga set point hipotalamut direndahkan kembali menjadi normal yang mana diperintahkan untuk memproduksi panas di atas normal dan mengurangi penyaluran panas tidak ada lagi. Contoh obat antipiretik : Antrain, Xilodela, Pirexyn, Sanmol, Sisterol, Pamol, dan paracetamol
Fb :
[email protected] [email protected]
Anna Isti M.
DAFTAR PUSTAKA
Ped iatrik . Edisi 2. Jakarta : EGC. Beta, Sowden. 2002. Buku Saku Keperawatan Pediatrik
Engel, Joyle. 1998. Pengkajian Pediatrik . Edisi 2. Jakarta : EGC Guyton, Arthur C. 1990. Fisiologi Manusia dan Mekanisme Penyakit .Edisi3. Jakarta : EGC. Ngastiyah. 1997. Perawatan Anak sakit .Edisi 2. Jakarta : EGC Sophia, Theophilus. 2005. Apa yang Perlu diperhatikan bila Anak Demam. www.kompas.com.
Fb :
[email protected] [email protected]
Anna Isti M.
ASUHAN KEBIDANAN PADA ANAK DENGAN FEBRIS DI RUANG ANAK RSUD RATU ZALECHA MARTAPURA
PENGKAJIAN DATA
Hari / Tanggal
: Selasa, 8 Februari 2011
Tanggal MRS : 8 Februari 2011
Jam
: 21.00 Wita
Jam MRS
: 20.10 Wita
No. RMK
: 11.83.18
A. Data Subjektif
1. Identitas a. Identitas Anak Nama
: An. AW
Umur
: 8 tahun
Jenis Kelamin
: Laki-laki
Agama
: Islam
Suku / Bangsa
: Banjar / Indonesia
Alamat
: Sekumpul
b. Identitas Orang Tua Ibu
Ayah
Nama Orang Tua : Ny. L
Tn. W
Umur
: 35 tahun
38 tahun
Agama
: Islam
Islam
Suku / Bangsa
: Banjar / Indonesia
Banjar / Indonesia
Pendidikan
: SMA
SMA
Pekerjaan
: IRT
Swasta
Alamat
: Sekumpul
Fb :
[email protected] [email protected]
Anna Isti M.
2. Keluhan Utama Ibu mengatakan badan anaknya panas + 3 hari
3. Kedudukan Anak dalam Keluarga Anak ke-2 dari dua bersaudara dan anak kandung.
4. Riwayat Penyakit Penyakit Sekarang Sekarang Ibu mengatakan bahwa + 2 hari sebelum masuk rumah sakit anaknya mulai panas yang disertai demam dan badannya lemas.
5. Riwayat Penyakit Penyakit Terdahulu Anak pernah menderita penyakit demam thypoid dan anak tidak pernah menderita penyakit keturunan seperti diabetes melitus, hipertensi, asma, dan penyakit seperti TBC dan hepatitis.
6. Riwayat Penyakit Keluarga Keluarga tidak ada menderita penyakit keturunan seperti diabetes melitus, hipertensi, asma, dan penyakit menular seperti TBC dan hepatitis.
7. Riwayat Tumbuh Kembang No
Umur
1.
4 bulan
Tengkurap
2.
6 bulan
Duduk
3.
7 bulan
Tumbuh gigi dan merangkak
4.
8 bulan
Berdiri
5.
11 bulan
Berjalan
6.
12 bulan
Berbicara satu kalimat
Fb :
[email protected] [email protected]
Keterangan
Anna Isti M.
8. Imunisasi Dasar No
Jenis Imunisasi
Jumlah Pemberian
Keterangan
1.
BCG
I
Lengkap
2.
DPT
I, II, III
Lengkap
3.
Polio
I, II, III, IV
Lengkap
4.
Hepatitis B
I, II, III
Lengkap
5.
Campak
I
Lengkap
9. Data Psikologis a. Anak : Cenderung Cenderung pasif dan gelisah. b. Ibu
: Terlihat cemas, khawatir dengan keadaan anaknya.
10. Data Psikososial a. Pandangan Keluarga terhadap terhadap Kesehatan Anggota keluarga terutama ibu memahami arti pentingnya pentingnya kesehatan dan berusaha untuk menjaga kebersihan. b. Keadaan Lingkungan lingkungan tempat tinggal banyak terdapat tanaman yang tidak terawat. c. Kebiasaan Keluarga - Mencuci tangan dengan sabun. - Mengkonsumsi makanan yang kecukupan gizinya baik.
11. Data Biologis a. Pola Aktivitas - Sebelum Sakit Anak sangat aktif dan selalu bermain dengan teman sebaya. - Saat Sakit Anak agak pasif karena sakit yang dideritanya membuat ia menjadi lemah, gelisah, dan lebih suka berbaring ditempat tidur dan sering berdiam.
Fb :
[email protected] [email protected]
Anna Isti M.
b. Pola Istirahat dan Tidur - Sebelum Sakit Anak tidur malam biasanya dari pukul 21.00 - 06.00 Wita. - Saat Sakit Pada malam hari anak sering terbangun. c. Pola Nutrisi - Sebelum Sakit Nafsu makan baik dengan porsi 1 piring (sedang) 3 x sehari dengan jenis makanan nasi, ikan, tahu, tempe, sayur, buah-buahan dan dan air. - Saat Sakit Nafsu makan kurang dengan porsi ½ piring, 2 x sehari dengan jenis makanan bubur, ikan, sayuran, buah-buahan. d. Pola Eliminasi - Sebelum Sakit BAK Frekuensi
: 4 - 6 x sehari
Warna
: Kuning jernih
Bau
: Amoniak
Masalah
: Tidak ada
BAB Frekuensi
: 1 - 2 x sehari
Warna
: Kuning
Konsistensi
: Lembek
Masalah
: Tidak ada
e. Personal Hygiene - Sebelum Mandi Frekuensi mandi
: 2 x sehari
Frekuensi gosok gigi
: 2 x sehari
Frekuensi ganti pakaian pakaian : 2 x sehari
Fb :
[email protected] [email protected]
Anna Isti M.
- Saat Sakit Anak tidak menggosok gigi ataupun mandi, anak hanya diseka dengan handuk yang dicelupkan ke air hangat pada bagian muka, atau tubuh serta diganti pakaian oleh orang tuanya.
B. Data Objektif
1.
Pemeriksaan Fisik Keadaan Umum
: Anak terlihat lemah
Kesadaran
: Compos Mentis
Tanda Vital Suhu
: 39,1°C
Nadi
: 94 x/menit
Pernafasan
: 30 x/menit
BB sebelum sakit : 28 kg BB saat sakit
2.
: 27 kg
Pemeriksaan Khusus
Rambut
: Hitam, Bersih, lurus dan tidak rontok.
Muka
: Tidak ada oedema, tidak ada kelainan dan tampak pucat.
Mata
: Konjungtiva anemis, tidak ada kelainan, sclera tidak ikterus, dan pupil menunjukkan refleks terhadap cahaya.
Telinga
: Bentuk simetris, bersih tidak ada serumen yang keluar.
Mulut
: Bibir tampak pucat, tidak terdapat lecet dan tidak terdapat stomatitis.
Leher
: Tidak ada pembesaran kelenjar tyroid, kelenjar limfe, dan pelebaran vena jugularis.
Dada
: Simetris, tidak ada retraksi dinding dada.
Abdomen
: Tidak ada nyeri tekan pada epigastrium.
Fb :
[email protected] [email protected]
Anna Isti M.
Ekstremitas
: Jari-jari tangan dan kaki lengkap, tidak ada oedem dan varises.
3.
Pemeriksaan Penunjang Pemeriksaan Hb
: 12,1 gr/dl
(normal : 13,5 - 18 gr/dl)
Leukosit
: 4.800/mm
Trombosit
: 140.000/mm
3
3
(normal : 5.000 - 10.000/mm ) 3
3
(normal : 150.000 - 440.000/mm )
C. Assesment
Anak umur 8 tahun dengan febris
D. Planning
1.
Bina hubungan hubungan antara ibu dengan petugas kesehatan, kesehatan, tim medis, serta menjelaskan anaknya menderita demam, yang berarti terjadinya kenaikan suhu hingga 38°C, yang bisa disebabkan oleh infeksi, tumor otak, dehidrasi, ataupun zat toksik yang mempengaruhi pusat pengaturan suhu. Sudah terbina hubungan yang baik dan ibu mengetahui apa yang diderita anaknya.
2.
Memberitahukan hasil pemeriksaan pemeriksaan anak anak kepada kepada ibunya ibunya bahwa bahwa S : 39,1°C, N : 94 x/menit, P : 30 x/menit dan keadaan anaknya masih lemah. Ibu mngetahui hasil pemeriksaan. pemeriksaan.
3.
Menganjurkan Menganjur kan ibu untuk memberikan anak minuman yang yang banyak agar anak tidak kekurangan cairan tubuh. Ibu memberikan anak minuman.
4.
Menganjurkan ibu untuk mengompres anak dengan dengan kompres kompres hangat hangat untuk menurunkan demam anak. Ibu telah mengompres anak dengan kompres hangat.
5.
Memberitahu ibu agar agar anaknya beristirahat yang yang cukup dan mengurangi mengurangi aktivitasnya karena semakin banyak anak beraktivitas maka akan semakin meningkatnya metabolisme tubuh yang bisa menyebabkan suhu tubuh meningkat. Anak beristirahat dan ibu mengurangi aktivitas anaknya.
Fb :
[email protected] [email protected]
Anna Isti M.
6.
Memberitahukan ibu agar agar memberi memberi makanan makanan yang yang bergizi dan dan makanan makanan yang berserat seperti bubur pada saat sakit yang berguna untuk memenuhi kebutuhan gizi anak pada saat sakit dan untuk melancarkan saluran pencernaan anak. Ibu memberi makanan yan bergizi dan berserat.
7.
Menganjurkan ibu untuk menjaga kebersihan anak anak dan dan lingkungan lingkungan tempat tinggalnya, kebersihan makanan dan minuman, mencuci tangan sebelum dan sesudah melakukan pekerjaan. Ibu telah menjaga kebersihan anak dan lingkungan.
8.
Menganjurkan ibu melakukan melakukan penanganan penanganan demam demam di rumah, rumah, yaitu dengan mengompres setiap lipatan tubuh anak dengan kompres hangat untuk menurunkan demam anak, memberikan anak minuman yang banyak agar anak tidak kekurangan cairan dan memberikan obat penurun panas untuk anak, seperti sanmol. Ibu mengerti dan berjanji melakukan penanganan demam di rumah.
9.
Berkolaborasi dengan tim medis medis dalam memberikan pengobatan, pengobatan, yaitu yaitu :
IUFD D5 ½ NS 18 tetes permenit.
Injeksi chlorameq 3x 500 mg sebagai antibiotik.
Injeksi ulsikur 3x ½ ampul sebagai anti mual/muntah.
Injeksi antrain 3x 300 mg sebagai analgetik/antipiretik
Injeksi kalmethasone 3x ½ ampul sebagai anti radang/alergi.
Pengobatan telah dilakukan. 11. Mendokumentasikan semua asuhan yang diberikan ke dalam asuhan kebidanan. Asuhan yang diberikan telah didokumentasikan ke dalam asuhan kebidanan.
Fb :
[email protected] [email protected]
Anna Isti M.
CATATAN PERKEMBANGAN
No.
1
Hari / Tanggal
Diagnosa
Selasa,
Febris
8 Februari
Hari ke-1
2011
Catatan Perkembangan
S
:
Ibu mengatakan badan anaknya panas dan anaknya merasa mual.
O
:
A : P
Keadaan umum
: Lemah
Kesadaran
: Compos Mentis
Nadi
: 94 x/menit
Suhu
: 39,1°C
Pernapasan
: 30 x/menit
Anak dengan febris hari pertama
: 1. Memberitahukan ibu dan keluarga hasil pemeriksaan yaitu : S : 39,1°C, N : 94 x/menit, P : 30 x/menit, keadaan
anaknya
lemah.
Ibu
dan
keluarga
mengetahui hasil pemeriksaan. 2. Menganjurkan kepada ibu agar anaknya dikompres dengan air hangat agar panas badannya turun. Ibu mengompres anaknya dengan air hangat. 3. Menganjurkan kepada ibu agar anaknya minum banyak air putih atau susu agar tidak terjadi dehidrasi. Ibu memberi minum pada anaknya. 4. Melakukan
kolaborasi
dengan
dokter
dalam
memberikan pengobatan yaitu
IUFD D5 ½ NS 18 tetes permenit.
Injeksi chlorameq 3x 500 mg sebagai antibiotik.
Injeksi ulsikur 3x ½ ampul sebagai anti mual / muntah.
Fb :
[email protected] [email protected]
Anna Isti M.
Injeksi antrain 3x 300 mg sebagai analgetik / antipiretik
Injeksi kalmethasone 3x ½ ampul sebagai anti radang/alergi.
Pengobatan telah dilakukan. 5. Menganjurkan kepada ibu agar anaknya beristirahat yang cukup. Anak beristirahat yang cukup.
Fb :
[email protected] [email protected]
Anna Isti M. No. 2
Hari/Tanggal
Diagnosa
Rabu,
Febris
9 Februari
Hari ke-2
2011
Catatan Perkembangan S
:
Ibu mengatakan badan anaknya kadang panas tetapi sudah tidak mual lagi.
O
:
A : P
Keadaan umum
: Baik
Kesadaran
: Compos Mentis
Nadi
: 100 x/menit
Suhu
: 37,6°C
Pernapasan
: 28 x/menit
Anak dengan riwayat febris hari kedua.
: 1. Tetap melakukan terapi pengobatan yaitu
IUFD D5 ½ NS 18 tetes permenit.
Injeksi chlorameq 3x 500 mg sebagai antibiotik.
Injeksi antrain 3x 300 mg (disuntikkan pada saat suhu panas)
Injeksi kalmethasone 3x ½ ampul sebagai anti radang/alergi.
Pengobatan telah dilakukan. 2. Memberitahu
tubuh
masih
ibu demam anaknya masih dan suhu turun
naik.
Ibu
mengetahui
hasil
pemeriksaan. 3. Melakukan pemeriksaan tanda vital setiap 3 jam.
Pemeriksaan tanda vital dilakukan. 4. Menganjurkan kepada ibu agar anaknya beristirahat
yang cukup dan mengurangi aktivitasnya yang bisa menyebabkan suhu tubuh meningkat. Anak beristirahat dan ibu mengurangi aktivitas anaknya. 5. Menganjurkan ibu untuk memberikan anak minuman
yang banyak agar anak tidak kekurangan cairan tubuh. Ibu memberikan anak minuman. 6. Menganjurkan kepada ibu agar anaknya diseka dengan
Fb :
[email protected] [email protected]
Anna Isti M.
air hangat agar personal hygienenya terjaga. Ibu menyeka anaknya dengan air hangat. No.
3
Hari / Tanggal
Diagnosa
Catatan Perkembangan
Kamis,
Febris
S
:
Ibu mengatakan badan anaknya tidak panas lagi.
10 Februari
Hari ke-3
O
:
Keadaan umum
: Baik
Kesadaran
: Compos Mentis
Nadi
: 96 x/menit
Suhu
: 36,4°C
Pernapasan
: 24 x/menit
2011
A
:
P
:
Anak dengan riwayat febris hari ketiga.
1. Memberitahu ibu bahwa kondisi kondisi anaknya sudah membaik
dan
sudah
boleh
pulang.
Ibu
mengetahui
hasil
pemeriksaan. 2. Menganjurkan ibu melakukan penanganan demam di
rumah, yaitu dengan mengompres setiap lipatan tubuh anak dengan kompres hangat untuk menurunkan demam anak, memberikan anak minuman yang banyak agar anak tidak kekurangan cairan dan memberikan obat penurun panas. Ibu mengerti dan berjanji melakukan penanganan demam di rumah. 3. Melakukan kolaborasi dengan dokter dalam pelepasan
infus. Infus telah di lepas. 4. Anak
diperbolehkan pulang karena keadaan sudah
membaik. Anak pulang pada pukul 14.00.
Fb :
[email protected] [email protected]