Astronomi
April 15, 2017 | Author: tujuhde | Category: N/A
Short Description
Download Astronomi...
Description
RINCIAN MATERI 1. Mekanika Benda Langit 1) Hukum Kepler - Dapat menjelaskan tentang bentuk orbit dan gerak benda langit dalam orbit - Hubungan periode orbit dan jarak benda langit terhadap titik pusat massa 2) Hukum Gravitasi Newton - Dapat menjelaskan tentang gerak benda langit melalui interaksi gaya tarik menarik Newton - Dapat menjelaskan tentang hukum kekekalan energi - Pasang surut - Dapat menurunkan gaya pasang surut dan keterkaitannya dengan fase bulan 3) Aplikasi hukum Newton - Gerak dan lintasan planet, asteroid, komet dan satelit buatan 2. Radiasi Elektromagnet 1) Hukum Radiasi - Dapat menjelaskan pengaruh jarak terhadap kuat cahaya - Memahami proses pelemahan dan penguatan cahaya benda langit 2) Benda Hitam - Dapat menjelaskan konsep penyerapan dan pelepasan energi - Memahami konsep matahari atau planet sebagai sebuah model benda hitam 3) Spektrum Elektromagnet - Mengenal pembagian kelas spektrum - Konsep pembangkitan energi - Dapat menjelaskan kenapa matahari dan bintang dapat bersinar dalam tempo milyaran tahun 3. Bola langit 1) Konsep dasar segitiga bola (beda segitiga bola dan segitiga datar - Mengenal persyaratan segitiga pada permukaan bola yagn dinamakan segitiga bola - Dapat membedakan persyaratan segitiga bidang datar dan segitiga bola 2) Tata Koordinat Astronomi - Mengenal konsep bola langit, lingkaran besar dan lingkaran kecil - Mengenal definisi kutub lingkar besar - Mengenal sistem koordinat geografis dalam bola Bumi (lintang dan bujur sebuah tempat) - Dapat menjelaskan secara kualitatif sistem koordinat horizon
- Dapat menjelaskan secara kualitatif sistem koordinat ekliptika 3) Pengertian ekuinok - Dapat menjelaskan kedudukan titik ekuinok pada bola langit - Dapat menjelaskan kedudukan tahunan Matahari pada saat di arah titik Vernal dan autumnal ekunok, titik balik musim panas dan titik balik musim dingin, implikasinya pada lama siang dan malam, panjangnya cahaya senja dan fajar astronomi. 4) Konstelasi dan Zodiak - Dapat mengenal rasi bintang yagn terletak pada ekliptika dan daerah langit lainnya - Mengenal fungsi beberapa rasi bintang untuk navigasi - Mengenal fungsi beberapa rasi bintang untuk bercocok tanam 5) Obyek langit dengan kondisi Circumpolar - Dapat menjelaskan benda-benda langit yang tidak terbit dan terbenam dari suatu tempat di permukaan bola bumi 4. Konsep waktu dan kalender 1) Waktu Matahari - Dapat menjelaskan konsep waktu matahari rata-rata - Dapat menjelaskan perbedaan jam matahari saat matahari berada di meridian pengamat (akibat orbit bumi berbentuk elips dan sudut kemiringan ekliptika) 2) Waktu Sideris / Jam Bintang - Dapat menjelaskan konsep waktu berdasarkan posisi bintang - Memahami beda waktu sideris dan waktu matahari rata-rata - Kalender surya (Julian dan Gregorian) - Dapat menjelaskan perbedaan kalender Julian dan Gregorian - Dapat menjelaskan definisi satu tahun tropis - Julian Date atau Julian Day - Dapat menjelaskan konsep penjumlahan hari matahari rata-rata sejak 1 Januari 4713 SM jam 12 GMT 3) Kalender Bulan (Kalender Hijriah) - Dapat menjelaskan beda interval waktu periode sinodis dan sideris bulan - Dapat menjelaskan aturan kalender bulan Hijriah 5. Tatasurya 1) Matahari (sebagai pusat Tatasurya) - Dapat menjelaskan alasan matahari menjadi pusat gaya sentral anggota tatasurya - Dapat menjelaskan matahari sebagai sumber energi radiasi dalam tatasurya
2) Komponen Tatasurya (Planet, Komet, Asteroid, Materi antar Planet) - Mengenal fisik komponen tatasurya - Dapat menjelaskan kualitatif asal mula pembentukan komponen tatasurya : Planet, Komet, Asteroid, Materi antar planet 3) Periode Sideris dan Sinodis Planet - Dapat menjelaskan periode sideris dan sinodis planet - Posisi penting planet, misalnya oposisi, elongasi barat dan timur 4) Teori Pembentukan Tatasurya - Dapat menjelaskan secara kualitatif teori pembentukan tatasurya 6. Sistem Bumi-Bulan-Matahari 1) Fase bulan dan Hilal - Dapat menjelaskan fasa-fasa bulan 2) Periode Sideris dan Sinodis Bulan - Dapat menjelaskan periode sideris dan sinodis bulan 3) Gerhana Bulan dan Gerhana Matahari - Dapat menjelaskan jenis gerhana bulan dan gerhana matahari - Dapat mendeskripsikan geometri bayang-bayang (umbra, penumbra, antumbra, dll.) 4) Musim di Planet Bumi - Dapat menjelaskan pengaruh kedudukan tahunan matahari terhadap musim 5) Aurora - Mengenal kutub sumbu rotasi dan kutub medan magnet bumi - Dapat menjelaskan peristiwa terjadinya aurora di belahan langit utara atau selatan dan kaitannya dengan aktibitas matahari 6) Meteor Shower (Hujan Meteor) - Dapat menjelaskan peristiwa terjadinya hujan meteor dan keterkaitannya dengan orbit bumi 7. Bintang 1) Jarak - Dapat menjelaskan tentang satuan/unit jarak ke benda langit (SA, parsek, TC, dll) 2) Magnitudo - Mengenal skala terang absolut dan skala terang semu - Dapat menjelaskan hubungan antara terang bintang dan jaraknya 3) Warna
- Dapat menjelaskan hubungan warna bintang dengan temperatur permukaannya - Mengenal konsep pemerahan warna bintang oleh materi antar bintang 4) Daya (Luminositas) - Mengenal ragam daya bintang - Dapat menjelaskan hubungan kecerlangan bolometrik absolut bintand dengan kelas spektrum 5) Temperatur - Dapat menjelaskan perbedaan termperatur kecerlangan, temperatur warna dan temperatur efektif 6) Radius - Dapat menjelaskan ragam hubungan antara radius dengan kecerlangan bintang 7) Diagram Hertzprung-Russel - Dapat menjelaskan kedudukan kelompok bintang dalam diagram HertzprungRussel - Dapat menjelaskan keterkaitan antara bintang pada deret utama dengan bintang raksasa, bintang maha raksasa dan bintang katai putih 8. Galaksi dan Kosmologi Dasar 1) Bimasakti - Dapat menjelaskan kedudukan dan gerak matahari di dalam galaksi - Mengenal struktur galaksi (piringan/disk, Bulge, Halo, Lengan Spiral, dll.) - Mengenal komponen galaksi (materi antar bintang, bintang muda, bintang tua, dll) 2) Ekstragalaksi - Dapat menjelaskan ragam galaksi (spiral, eliptikal dan iregular) 3) Gugus Galaksi - Dapat mengenal gugus lokal dan gugus lainnya di alam semesta 4) Hukum Hubble - Dapat menjelaskan fenomena menjauh dan mendekatnya galaksi 5) Teori Big Bang - Dapat menjelaskan asal mula terbentuknya jagad raya berdasarkan teori Big Bang.
Pada pembahasan kali ini kita akan membahas Hukum Kepler I, Hukum Kepler II danHukum Kepler III. Jarak sebelum Newton menjelaskan tentang hukum gravitasi, gerak-gerak planet pada tata surya kita telah dijelaskan oleh Kepler. Penjelasan Kepler ini kemudian dikenal sebagai hukum Kepler. Hukum ini ada tiga seperti yang dijelaskan berikut.
Hukum Kepler I, II dan III 1.
Hukum
I
Kepler
Pada hukum persamaannya, Kepler menjelaskan tentang bentuk lingkaran orbit planet. Bunyi hukum ini sebagai berikut. “Lintasan setiap planet mengelilingi matahari merupakan sebuah elips dengan matahari terletak pada salah satu titik fokusnya. Gambaran orbit planet sesuai hukum I Kepler dapat dilihat seperti pada Gambar berikut ini
2.
Hukum
II
Kepler
Hukum kedua Kepler menjelaskan tentang kecepatan orbit planet. Bagaimana kecepatan orbit planet tersebut? Perhatikan penjelasan berikut. “Setiap planet bergerak sedemikian sehingga suatu garis khayal yang ditarik dari matahari ke planet tersebut mencakup daerah dengan luas yang sama dalam waktu yang sama.” Coba kalian perhatikan Gambar berikut ini
Garis AM akan menyapau lurus hingga garis BM, luasnya sama dengan daerah yang disapu garis Cm hingga DM. Jika tAB = tCD. Hukum kedua ini juga menjelaskan bahwa dititik A dan B planet harus lebih cepat dibanding saat dititik C dan D. 3. Hukum III Kepler Pada hukum ketiganya Kepler menjelaskan tentang periode revolusi planet. Periode revolusi planet ini dikaitkan dengan jari-jari orbit rata-ratanya. Perhatikan penjelasan berikut. “Kuadrat periode planet mengitari matahari sebanding dengan pangkat tiga rata-rata planet dari matahari.” Hubungan di atas dapat dirumuskan secara matematis seperti persamaan berikut.
Contoh Soal : Planet jupiter memiliki jarak orbit ke matahari yang diperkirakan sama dengan empat kali jarak orbit bumi ke matahari. Periode revolusi bumi mengelilingi matahari 1 tahun. Berapakah periode jupiter tersebut mengelilingi matahari? Jawaban : Diketahui
Ditanyakan
Penyelesaian :
c. Hukum III Kepler Hukum III Kepler menyatakan sebagai berikut. “Perbandingan antara kuadrat waktu revolusi dengan pangkat tiga jarak rata-rata planet ke matahari adalah sama untuk semua planet”. Hukum III Kepler dapat dirumuskan seperti di bawah ini.
Keterangan: T : waktu revolusi suatu planet (s atau tahun), kala revolusi bumi = 1 tahun R : jarak suatu planet ke matahari (m atau sa), jarak bumi ke matahari = 1 sa (satuan astronomis) = 150 juta km Bagaimana kesesuaian hukum-hukum Kepler dengan hokum Newton? Untuk men jelaskan hal ini kita dapat melakukan pendekatan bahwa orbit planet adalah lingkaran dan matahariterletak pada pusatnya. Perhatikan gambar 2.6 di samping!
Sebagaimana telah kita bahas di depan bahwa gaya tarikmenarik antara planet dengan matahari dapat kita tuliskan sebagai:
Karena planet bergerak dalam lintasan lingkaran maka planet akan mengalami gaya sentripetal yang besarnya adalah:
Berdasarkan uraian di atas, dapat kita ketahui bahwa ternyata hukum gravitasi Newton memiliki kesesuaian dengan tata edar planet seperti yang dirumuskan oleh hukum Kepler. 21. Secara matematis, hukum gravitasi Newton dapat dirumuskan sebagai berikut:
Keterangan: F : gaya tarik-menarik antara kedua benda (N) M1 : massa benda 1 (kg) m2 : massa benda 2 (kg) r : jarak kedua benda (m) G : tetapan gravitasi Besar medan gravitasi atau percepatan gravitasi dapat dirumuskan sebagai berikut.
Keterangan: g : medan gravitasi atau percepatan gravitasi (m/s ) G : tetapan gravitasi (6,672 × 10-11 N.m /kg ) M : massa dari suatu planet atau benda (kg) r : jarak suatu titik ke pusat planet atau pusat benda (m) C. Penerapan Hukum Gravitasi Newton pada Benda-benda Angkasa 2
2
2
Hukum gravitasi Newton berlaku untuk semua benda, termasuk benda-benda angkasa. Jika ada dua buah benda angkasa atau lebih berinteraksi maka benda-benda tersebut akan tarikmenarik (bekerja gaya gravitasi). Gaya gravitasi menyebabkan bumi dan planet-planet dalam tata surya kita tetap mengorbit pada matahari. Gaya gravitasi antara bulan dan bumi me nyebabkan terjadinya pasang surut air laut dan berbagai macam fenomena alam. Berikut ini merupa kan contoh penerapan hukum gravitasi Newton pada benda-benda angkasa. 1. Gaya antara Matahari dan Planet Gaya yang muncul akibat interaksi antara matahari dengan planet bukan hanya gaya gravitasi. Pada sistem tersebut juga bekerja gaya sentripetal (Fs) yang arahnya menuju pusat orbit planet. Gaya sentripetal dapat dirumuskan sebagai berikut.
Keterangan: Fs : gaya sentripetal (N) m : massa planet (kg) v : kelajuan planet mengorbit matahari (m/s) R : jarak matahari ke planet (km) Dengan menggunakan persamaan 2.1 dan 2.14, massa matahari dapat ditentukan dengan rumus
Keterangan: M : massa matahari (kg) Jika kita asumsikan bahwa lintasan planet mengelilingi matahari berbentuk lingkaran, kelajuan planet mengitari matahari adalah:
2. Gaya pada Satelit Sebelumnya telah dijelaskan bahwa interaksi antara matahari dan planet akan menimbulkan gaya gravitasi dan gaya sentripetal. Prinsip yang sama juga berlaku untuk satelit yang mengorbit pada planet. Misalnya sebuah satelit mengitari planet dengan orbit berbentuk lingkaran. Gaya sentripetal yang dialami satelit berasal dari gaya gravitasi planet yang bekerja pada satelit tersebut. Besarnya kelajuan satelit mengitari planet dapat diketahui dengan rumus berikut.
Keterangan: ms : massa satelit (kg) r : jarak antara pusat planet dengan satelit (km) vs : kelajuan satelit (m/s) A.PENGERTIAN TATA SURYA Tata Surya adalah kumpulan benda-benda langit yang terdiri dari sebuah bintang besar yang disebut matahari, dan semua objek yang terikat oleh gaya grafitasinya. Objek-objek tersebut adalah delapan buah planet yang sudah diketahui dengan orbit berbentuk elips, lima planet kerdil, 173 satelit alami yang telah diidentifikasi, dan jutaan benda langit (meteor, asteroid, komet) lainnya. Tata Surya (Solar System) atau yang juga disebut keluarga matahari (The sun and its family) adalah suatu sistem yang teridiri dari Matahari sebagai pusar Tata Surya itu dan di kelilingi dengan planet-planet, komet (bintang berekor), meteor (bintang beralih), satelit, dan asteroid. B.TERBENTUKNYA TATA SURYA Ada sekian banyak teori yang dicetuskan oleh para ahli, namun saya akan berbagi beberapa teori yang paling dipercaya dunia internasional:
Tata Surya
1.Teori Nebule (Teori Kabut)oleh Immanuel Kant (1749-1827) dan Piere Simon de Laplace (1796)
Matahari dan planet berasal dari sebuah kabut pijar yang berpilin di dalam jagat raya, karena pilinannya itu berupa kabut yang membentuk bulat seperti bola yang besar, makin mengecil bola itu makin cepat putarannya. Akibatnya bentuk bola itu memepat pada kutubnya dan melebar di bagian equatornya bahkan sebagian massa dari kabut gas pada menjauh dari gumpalan intinya dan membentuk gelang-gelang di sekeliling bagian utama kabut itu, gelang-gelang tersebut kemudian membentuk gumpalan pada, nah inilah yang disebut planet-planet dan satelitnya. Sedangkan bagian tengah yang berpijar tetap berbentuk gas pijar yang kita lihat sekarang sebagai matahari.
Teori ini telah dipercaya umat manusia selama kira-kira 100 tahun, tetapi sekarang telah banyak ditinggalkan karena 2 alasan di bawah ini: Tidak mampu memberikan jawaban-jawaban kepada banyak hal atau masalah di dalam tata surya kita Karena munculnya banyak teori yang lebih memuaskan
2.Teori Planetesimal oleh Ahli Geologi Thomas C. Chamberlin (1843-1928) dan Seorang Astronom Forest R. Moulton (1872-1952) Tata Surya kita terbentuk akibbat adanya bintang lain yang lewat cukup dekat dengan Matahari, pada masa awal pembentukan Matahari. Kedekatan tersebut menyebabkan terjadinya tonjolan pada permukaan matahari, dan bersama proses internal matahari, menarik materi berulang kali dari matahari. Efek gravitasi bintang mengakibatkan terbentuknya dua lengan spiral yang memanjang dari matahari. Sementara sebagian besar materi tertarik kembali, sebagian lain akan tetap di orbit, mendingin dan memadat, dan menjadi benda-benda berukuran kecil yang mereka sebut planetisimal dan beberapa yang besar disebut protoplanet. Objek-objek tersebut bertabrakan dari waktu ke waktu dan membentuk planet dan bulan, sementara sisa materi lainnya menjadi komet dan asteroid. 3.Teori Pasang Surut oleh Dua Orang yang Berasal dari Inggris yaitu Sir James Jeans (1877-1946) dan Harold Jeffreys (1891) Planet dianggap berbentuk karena mendekatnya bintang lain kepada matahari. Keadaan yang hampir bertabrakan menyebabkan tertariknya sejumlah besar materi dari matahari dan bintang lain tersebut oleh gaya pasang surut bersama mereka yang kemudian terkondensasi menjadi planet. Setelah Bintang itu berlalu dengan gaya tarik bintang yang besar pada permukaan matahari terjadi proses pasang surut seperti peristiwa pasang surutnya air laut akibat gaya tarik bulan. Sebagian massa matahari itu membentuk cerutu itu
terputus-putus membentuk gumpalan gas di sekitar matahari dengan ukuran yang berbeda-beda, gumpalan itu membeku dan kemudian membentuk planet-planet. Teori ini menjelaskan mengapa planet-planet di bagian tengah seperti Yupiter, Saturnus, Uranus, dan Neptunus merupakan planet raksasa sedangkan di bagian ujungnya merpakan planet-panet kecil. Kelahiran kesembilan planet itu karena pecahan gas dari matahari yang berbentuk cerutu itu makan besarnya planet-planet ini berbeda-beda. Namun Astronom Harold Jeffreys tahun 1929 membantah bahwa tabrakan yang sedemikian itu hampir tidak mungkin terjadi. Demikian astronom Henry Norris Rusell mengemukakan keberatannya atas hipotesis tersebut. 4.Teori Awan Debu oleh carl Von Weizsaeker (1940) yang Kemudian Disempurnakan oleh Gerard P Kuiper (1950) Tata Surya terbentuk dari gumpalan awan gas dan debu. Gumpalan awan itu mengalami ppemampatan, pada proses pemampatan tersebut partikel-partikel debu tertarik ke bagian pusat awan itu membentuk gumpalan bola dan mulai berpilin dan kemudian membentuk cakram yang tebal di bagian tengah dan tipis di bagian tepinya. Partikel-partikel di bagian tengah cakram itu saling menekan dan menimbulkan panas dan berpijar, bagian inilah yang menjadi matahari. Sementara bagian yang luar berputar sangat cepat sehingga terpecah-pecah menjadi gumpalan yang lebih kecil, gumpalan kecil ini berpilin pula dan membeku kemudian menjadi planet-planet. 5.Teori Bintang Kembar oleh Fred Hoyle (1915-2001) Tata Surya kita berupa dua bintang yang hampir sama ukurannya dan berdekatan yang salah satunya meledak meninggalkan serpihan-serpihan kecil. Serpihan itu terperangkap oleh gravitasi bintang yang tudak meledak dan mulai mengelilinginya. C.SEJARAH PENEMUAN TATA SURYA Lima planet terdekat ke matahari selain Bumi (Merkurius, Venus, Mars, Yupiter dan Saturnus) telah dikenal sejak zaman dahulu, karena mereka semua bisa dilihat dengan mata telanjang. Banyak bangsa di dunia ini memiliki nama sendiri untuk masing-masing planet. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi pengamatan pada lima abad lalu membawa manusia untuk memahami benda-benda langit terbebas dari selubung mitologi. Galileo Galilei (1564-1642) dengan teleskop refraktornya mampu menjadikan mata manusia “lebih tajam” dalam mengamati benda langit yang tidak bisa diamati dengan mata telanjang.
Karena Teleskop Galileo bisa mengamati lebih tajam, ia bisa melihat berbagai perubahan bentuk penampakan Venus, seperti Venus Sabit atau Venus Purnama sebagai akibat perubahan posisi Venus terhadap matahari. Pennalaran Venus mengitari matahari makin memperkuat teori heliosentris, yaitu bahwa Matahari adalah pusat alam semesta, bukan Bumi, yang sebelumnya digagas oleh Nicolas Copernicus (1473-1543). Susunan heliosentris adalah Matahari dikelilingi oleh Merkurius hingga Saturnus. Teleskop Galileo terus disempurnakan oleh Ilmuwan lain seperti Christian Huygens (1629-1695) yang menemukan Titan, Satelit Saturnus, yang berada hampir dua kali orbit Bumi-Yupiter. Perkembangan teleskop juga diimbangi pula dengan perkembangan perhitungan gerak benda-benda langit dan hubungan satu dengan yang lain melalui Johannes Kepler (1571-1630) dengan Hukum Kepler, dan Puncaknya Sir Isaac Newton (16421727) dengan hukum gravitasi. Dengan dua teori perhitungan inilah yang memungkinkan pencarian dan perhitungan benda-benda langit selanjutnya. Pada 1781, William Herschel (1738-1822) menemukan Uranus. Perhitungan cermat orbit Uranus menyimpulkan bahwa planet ini ada yang mengganggu. Sehingga pada 1846 ditemukan Neptunus, namun penemuan Neptunus ini tidak dapat menjelaskan secara sempurna pengganggu Uranus. Kemudian pada tahun 1930 ditemukan sebuah planet lain yang diberi nama Pluto, namun lisensinya sebagai planet sudah beberapa tahun dicabut.:D D.ANGGOTA TATA SURYA 1.Matahari
Matahari adalah bintang induk tata surya dan merupakan komponen utama sistem tata surya ini. Bintang ini berukuran 332.830 massa bumi. Massa yang besar ini menyebabkan kepadatan inti yang cukup besar untuk bisa mendukung kesinambungan fusi nuklir dan menyemburkan sejumlah energi yang dahsyat. Kebanyakan energi ini dipancarkan ke luar angkasa dalam bentuk radiasi elektromagnetik, termasuk spektrum optik. Matahari adalah pusat dari tata surya. Matahari merupakan sebuah bintang yang tidak berbeda dengan bintang lainnya. Matahari adalah suatu bola gas panas yang memancarkan sendiri sumber energi ke segala arah. Matahari merupakan pusat tata surya. Bagi kita matahari itu super besar tetapi ternyata di jagat raya Matahari termasuk bintang yang berukuran kecil.
Ukuran garis tengahnya 100 kali lebih besar dari bumi, sehingga jika Matahari itu kita anggap sebagai wadah kosong, matahari dapat menampung lebih dari 1 juta bumi. Matahari dan energi yang dipancarkan lah yang menjamin kehidupan manusia di muka bumi.
2.Planet-Planet a.Merkurius Merkurius adalah planet dalam yang terkecil dan termasuk paling dekat dengan Matahari, jarak rata-rata ke matahari 58 juta Km, dan memiliki garis tengah 4.880 Km. Merkurius tidak mengandung atmosfer, suhu disekitar planet berkisar antara 200 C-400 C. Gravitasi merkurius kurang lebih hanya sepertiga kali gravitasi bumi. b.Venus Planet ini merupakan planet terdekat dengan bumi, ia memiliki garis tengah sepanjang 12.104 Km. Jarak rata-rata ke Matahari 106 Km, periode revolusinya 224 hari, gravitasi venus 2300 dan tekanan udaranya 20 atmosfer (20 kali tekanan udara di bumi), permukaan Venus ditutupi awan tebal sehingga mencapai 48 Km. Yang menarik hasil pengamatan beberapa pesawat ruang angkasa terdapat formasi batuan muda dan pegunungan tua, atmosfernya berwujud debu kering yang meliputi CO2, N, dan O2. c.Bumi
Bumi merupakan planet ukuran ketiga, dan satu-satunya planet yang dihuni oleh makhluk hhidup dan terdiri komposisi sebagai berikut : Lapisan biosfer, terdiri dari unsur nikel dan ferum, dan tebalnya kurang lebih 3.470 Km. Lapisan antara memiliki tebal kurang lebih 1.700 Km dan terdiri dari batuan meteorit. Lapisan litosfer yang terdiri dari lapisan Sial karena terdiri dari SiO2 dan Al2 dan O3 dan bagian SiMa yang terdiri dari SiO2 dan MgO serta Al2O3, tebal antara Sial dan sima tidak teratur, dipegunungan letaknya sangat dalam sedangkan di laut bagian Sial langsung berhubungan dengan Sima. Planet bumi merupakan planet yang istimewa, karena bumi kbukan hanya tempat hidup manusia semata, tapi juga makhluk hidup lainnya berkembang biak dengan baik, Planet bumi memiliki satelit, yaitu bulan.
d.Mars Mars dilihat dari lintasnnya antara Bumi dan Matahari juga termasuk planet yang terdekat dengan Bumi, jarak rata-rata planet Mars dengan Matahari 228 Km, beredar mengelilingi Matahari dalam waktu 687 hari, waktu rotasinya 24 jam 37 menit 21 detik. Seperti planet lain Mars memiliki dua satelit, yaitu; Deimos, berdimendi 10x12x16 Km dan periode orbitnya 30,3 hari. Deimos terbit dan terbenam seperti bulan di Bumi. e.Yupiter Yupiter merupakan planet terbesar, ia memiliki diameter 130.000 Km. Jarak rata-rata ke matahari kurang lebih sekitar 778 juta Km, dan struktur yupiter hampir sama dengan struktur matahari, yang kebanyakan terdiri dari hidrogen serta campurannya, yaitu NH3, Amoniak, Helium, dan Metan. f.Saturnus
Planet saturnus planet kedua terbesar setelah Yupiter, jarak rata-rata ke matahari kurang lebih 1.426 Km, jangka revolusi planet ini adalah 29,5 tahun dan waktu yang diperlukan untuk berputar pada sumbunya adalah 10 jam. Saturnus memiliki 17 satelit, dan beberapa yang paling menonjol adalah Titan, Tethys, Rea, Dione, dan tiga cincin indah, ketiga cincin tersebbut dapat diurai sebagai berikut: Cincin A merupakan cincin luar yang garis tengahnya 260.000 Km. Cincin B merupakan cincin tengah yang memiliki diameter sekitar 152.000 Km. Cincin C merupakan cincin yang garis tengahnya 160.000 Km.
g.Uranus Uranus memiliki jarak rata-rata dengan matahari sekitar 2.869 juta Km, beredar mengelilingi Matahari dalam waktu 84 tahun dengan kecepatan rotasi 11 jam. Planet ini berdiameter 49.700 Km, pada planet ini ditemukan unsur helium, hidrogen dan metan. Planet ini mempunyai lima satelit, yaitu Miranda, Ariel, Umbriel, Titania, dan Oberon. Keistimewaan planet ini adalah letak sumbu rotasinya sebidang dengan bidang revolusinya, pada uranus, matahari bergeser dari utara ke selatan dalam periode revolusinya. h.Neptunus Planet Neptunus adalah planet yang terjauh dengan matahari, jaraknya sekitar 4.495 juta Km dengan matahari, dan beredar mengelilingi matahari dalam waktu 165
Tahun. Waktu rotasinya 15 jam. Satelit yang dimiliki Neptunus ada dua, yaitu Triton yang berdiameter 4.000 Km, mempunyai atmosfer, dan bentuknya mirip pluto, sedangkan Nereid diameternya 2000 Km, letaknya lebih jauh dari bumi bila dibandingkan dengan triton. 3.Asteroid Asteroid merupakan materi batuan yang kedudukanya terletak diantara Mrs dan Yupiter. Materi dari asteroid tersebut sebagian gagal menjadi planet karena adanya gaya gravitasi Yupiter yang sangat kuat dan berlangsung secara terus menerus menghancurkan sebagian lain materinya. Akibatnya hamparan materi itu menjadi sabuk asteroid, yang sekarang menjadi bongkahan cincin raksasa dan serpihan batuan. Asteroid menempati sabuk utama yang berada diantara orbit Mars dan Yupiter. Asteroid pertama kali ditemukan 1 januari 1801. Di antara pecahannya, batuan terbesar dinamakan Ceres yang bergaris tengah 480 mil, mengelilingi matahari dalam waktu 4,5 tahun. Asteroid juga merupakan benda angkasa yang ukurannya kecil, namun jumlahnya milyaran.Asteroid sendiri berupa batu-batuan yang juga bergerak mengelilingi Matahari, ukurannya sangat kecil, atau istilah lainyya disebut bintang kerdil dengan diameter lebih dari 240 Km. 4.Komet Komet merupakan kumpulan bongkahan batuan yang diselubungi kabut gas, ketika mendekati matahari, komet mengeluarkan gas yang bercahaya pada bagan kepala, dan semburan cahaya pada ekornya. Diameter komet termasuk selubung gas kurang lebih sejauh 100.000 Km. Semakin dekat komet dengn matahari semakin besar pula tekanan cahaya matahari yang diterimanya dan akan semakin panjang ekornya. Ekor komet teridiri dari CO, CH, dan gas labil CH2 juga H2O Komet dalam bahasa yunani artinya bintang berekor dan komet ini adalah benda angkasa yang tidak padat terbentuk dari pecahan bahan yang sangat kecil yaitu debu, temperatur dengan gas yang sangat tipis, sehingga gaya gravitasinya sangat lemah. Ada dua jenis komet, yaitu a.Komet Berekor
Komet berekor yaitu komet yang lintasannya berbentuk elips, komet ini bila lintasanya dekat dengan matahari akan melepaskan gas yang diabsorsi diaerah dingin untuk membentuk ekor. b.Komet Tak Berekor Komet tak berekor yaitu komet yang lintasannya sangat pendek sehingga tidak memiliki kesempatan mengabsorsi gas di daerah dingin. 5.Jutaan Benda Langit Lainya yang Terikat Oleh Gaya Gravitasi Matahari Nah, sekian postingan kali ini sobat, semoga isinya yang bertema Tata Surya dapat bermanfaat bagi kalian. Jika kita berbicara masalah tata surya memang tidak akan berujung, karena masih sangat banyak misteri yang belum terpecahkan terkait seputarnya. Oleh karena itu sampai sekarang ilmuwan dari seluruh dunia masih mengadakan penelitian tentangnya.Terimakasih atas kunjungan sobat. Jangan lupa isikan kotak komentar yang ada di bawah ini ya :D. 3. Teori Dentuman Besar / Big Bang “ Seluruh materi dan energi dalam alam semesta pernah bersatu membentuk sebuah bola raksasa. Kemudian bola raksasa ini meledak sehingga seluruh materi mengembang karena pengaruh energi ledakan yang sangat besar.” Tahapan terjadinya Dentuman Besar : 1) Segera setelah terjadi dentuman besar, alam semesta mengembang dengan cepat hingga kira-kira 2000 kali matahari. 2) Sebelum berusia satu detik, semua partikel hadir dalam keseimbangan. Satu detik setelah dentuman, alam semesta membentuk partikel-partikel dasar, yaitu elektron, proton, neutron, dan neutrino pada suhu 10 miliar kelvin. 3) Kira-kira 500 ribu tahun setelah terjadi ledakan, lambat laun alam semesta menjadi dingin hingga mencapai suhu 3000K. Partikel-partikel dasar membentuk benih kehidupan alam semesta. 4) Gas hidrogen dan helium membentuk kelompok-kelompok gas rapat yang tak teratur. Dalam kelompok-kelompok tersebut mulai terbentuk protogalaksi. 5) Antar satu dan dua miliar tahun setelah terjadinya dentuman besar, protogalaksi-protogalaksi melahirkan bintang-bintang yang lambat laun berkembang menjadi raksasa merah dan supernova yang merupakan bahan baku kelahiran bintang-bintang baru dalam galaksi. 6) Satu di antara miliaran galaksi ytang terbentuk adalah galaksi Bimasakti. Di dalam galaksi ini terdapat tata surya kita, dengan matahri adalah bintang yang terdekat dengan bumi.
Pengaruh akibat Rotasi Bumi 1. Pergantian Siang dan malam 2. Perbedaan waktu 3. Perbedaan percepatan gravitasi bumi 4. pembelokan arah angin 5. pembelokan arus laut 6. peredaran semu harian benda-benda langit Pengaruh akibat Revolusi Bumi 1. Pergantian musim 2. perbedaan lamanya siang dan malam 3. Gerak semu matahari 4. Terlihatnya rasi bintang yang berbeda dari bulan ke bulan
Gerhana Matahari Gerhana Matahari terjadi saat posisi bulan terletak di antara Bumi & Matahari sehingga menutup sebagian atau seluruh cahaya Matahari. Meskipun Bulan berukuran lebih kecil, bayangan Bulan mampu melindungi cahaya Matahari sepenuhnya karena Bulan yang berjarak rata-rata jarak 384.400 kilometer dari Bumi lebih dekat dibandingkan Matahari yang mempunyai jarak rata-rata 149.680.000 kilometer.
Jenis Gerhana Matahari
Gerhana total terjadi jika saat puncak gerhana, bulatan Matahari ditutup seutuhnya oleh bulatan Bulan. Ketika itu, bulatan Bulan sama besar atau bahkan lebih besar dari bulatan Matahari. Ukuran bulatan Matahari & bulatan Bulan sendiri berubah-ubah tergantung pada masing-masing jarak Bumi-Bulan & Bumi-Matahari.
Gerhana sebagian terjadi jika bulatan Bulan (saat puncak gerhana) hanya menutup sebagian dari bulatan Matahari. Pada gerhana ini, selalu ada bagian dari bulatan Matahari yang tidak tertutup oleh piringan Bulan.
Gerhana cincin terjadi jika bulatan Bulan (saat puncak gerhana) hanya menghalangi sebagian dari bulatan Matahari. Gerhana jenis ini terjadi saat ukuran bulatan Bulan lebih kecil dari bulatan Matahari. Sehingga
ketika bulatan Bulan
berada
di
depan bulatan Matahari,
tidak seluruh bulatan Matahari akan tertutup oleh bulatan Bulan. Bagian bulatan Matahari yang tidak tertutup oleh bulatan Bulan, berada di sekeliling bulatan Bulan dan terlihat seperti cincin yang bercahaya.
Gerhana hibrida bergeser antara gerhana total dan cincin. Pada titik tertentu di permukaan bumi, gerhana ini muncul sebagai gerhana total, sedangkan pada titik-titik lain muncul sebagai gerhana cincin. Gerhana hibrida relatif jarang.
Gambar Gerhana Matahari
Gerhana
Bulan
Gerhana bulan terjadi saat sebagian/keseluruhan penampang bulan tertutup oleh bayangan bumi. Itu terjadi jika bumi berada di antara matahari & bulan pada satu garis lurus yang sama, sehingga sinar
Matahari tidak dapat mencapai bulan sebab
terhalangi
oleh bumi.
Jenis Gerhana Bulan
Gerhana bulan total - Pada gerhana ini, bulan akan tepat berada pada daerah umbra.
Gerhana bulan sebagian - Pada gerhana ini, tidak seluruh bagian bulan terhalangi dari Matahari oleh bumi. Sedangkan sebagian permukaan bulan yang lain berada di daerah penumbra. Sehingga masih ada sebagian sinar Matahari yang sampai ke permukaan bulan.
Gerhana bulan penumbra - Pada gerhana ini, seluruh bagian bulan berada di bagian penumbra. Sehingga bulan masih dapat terlihat dengan warna yang suram. Sistem Gambar Gerhana Bulan
Ekonomi
Indonesia
Kalender Masehi merupakan kalender yang didasarkan pada peredaran bumi mengelilingi matahari atau peredaran matahari semu. Lama revolusi bumi adalah 365,25 (lebih tepatnya 365,2425) hari. Sedangkan kalender hijriah adalah sistem kalender yang didasarkan pada perputaran bulan mengelilingi bumi. Aurora adalah fenomena alam yang menyerupai pancaran cahaya yang menyala-nyala pada lapisan ionosfer dari sebuah planetsebagai akibat adanya interaksi antara medan magnetik yang dimiliki planet tersebut dengan partikel bermuatan yang dipancarkan oleh Matahari (angin surya).
Bintang terdekat dari Matahari[sunting | sunting sumber] Berikut 5 Bintang terdekat dari Matahari. 1. Alpha Centauri. Alpha Centauri dikenal juga sebagai Rigil Kentaurus adalah bintang paling cerah dalam rasi Centaurus. Walaupun tampak seperti satu titik dilihat dengan mata telanjang, bintang ini sebenarnya memiliki tiga komponen bintang. Antara lain; Alpha Centauri A (α Cen A), Alpha Centauri B (α Cen B) komponen ketiga disebut Proxima Centauri (α Cen C). Alpha Centauri adalah sistem bintang terdekat dari Bumi kita, dengan jarak 4,2 sampai 4,4 tahun cahaya. 2. Bintang Barnard. Bintang Barnard adalah bintang katai merah yang memiliki massa sangat kecil. Terletak sekitar 6 juta tahun cahaya dari Bumi. Bintang ini merupakan bintang terdekat yang terletak di rasi bintang Ophiuchus, dan bintang keempat terdekat dari Matahari, setelah ketiga komponen Bintang dalam sistem Alpha Centauri. 3. Wolf 359. Wolf 359 adalah bintang katai merah yang terletak di konstelasi Leo, dekat ekliptika. Berjarak sekitar 7,8 tahun cahaya dari Bumi, dan memiliki magnitudo tampak sebesar 13,5 dan hanya dapat dilihat dengan teleskop besar. Wolf 359 adalah salah satu bintang terdekat dengan tata surya kita, setelah Alpha Centauri, Proxima Centauri, dan bintang Barnard. Kedekatannya pada Bumi menyebabkan Bintang ini banyak disebut dalam beberapa karya fiksi. 4. Lalande 21185. Lalande 21185 adalah bintang merah kecil di konstelasi Ursa Major. Berjarak sekitar 8,3 tahun cahaya dari Bumi. Walaupun relatif dekat, namun demikian terlalu redup dilihat dengan mata telanjang. Dalam waktu sekitar 19.900 tahun, Lalande 21185 akan berada pada jarak terdekatnya sekitar 4,65 ly (1,43 pc) dari Matahari. 5. Sirius. Sirius adalah bintang paling terang di langit malam yang terletak di rasi Canis Major. Sirius dapat dilihat hampir di semua tempat di permukaan Bumi kecuali oleh
orang-orang yang tinggal pada lintang di atas 73,284° utara. Sirius adalah salah satu sistem bintang terdekat dengan Bumi pada jarak 2,6 parsec atau 8,6 tahun cahaya.
View more...
Comments