Asthma Dan COPS Overlap Syndrom
March 22, 2019 | Author: Rachel Rios | Category: N/A
Short Description
ACOS...
Description
Asthma-COPD overlap syndrome (ACOS)
MUHAMMAD ILYAS DEPARTEMENT OF PULMONOLOGY AND RESPIRATORY MEDICINE FACULTY FA CULTY OF MEDICINE - UNIVERSITY OF HASANUDDIN HASANUDDIN DR.WAHIDIN SUDIROHUSODO HOSPITA HOSPITAL L
Diagnosis of asthma, COPD and asthma-COPD overlap syndrome (ACOS) A joint project project of GINA and GOLD
GINA Global Strategy for Asthma Management and Prevention GOLD Global Strategy for Diagnosis, Management and Prevention of COPD
Latar Belakang
Pasien dengan gejala pernapasan, penyakit infeksi, dan kondisi non-paru harus dibedakan dari penyakit saluran pernapasan kronis
Bagi pasien dengan penyakit saluran pernapasan kronis, diagnosa harus dibedakan berdasarkan usia
Anak-anak hingga dewasa muda: cenderung asma Dewasa > 40 tahun: PPOK lebih umum, dan semakin sulit membedakan asma dari PPOK
Banyak pasien dengan gejala penyakit saluran pernapasan kronis memiliki fitur-fitur asma maupun PPOK
Latar Belakang
Pasien usia lanjut dengan sejarah alergi dan asma kambuhan, merokok aktif atau di masa lalu, dan dispnea akut kronis. Mereka mungkin menunjukkan obstruksi aliran udara permanen atau reversibilitas sebagian pada uji spirometri, peningkatan total IgE, dan sedikit peningkatan level nitrat oksida. Apakah pasien tersebut menderita PPOK dengan AHR, asma bentuk baru yang meningkat ke obstruksi aliran udara reversibel sebagian atau “permanen”, atau tumpang tindih PPOK dan asma, yang disebut sindrom tumpang tindih asma-PPOK ?
Latar Belakang
Pasien dengan fitur-fitur asma dan PPOK mengalami kondisi lebih buruk dari pasien dengan asma atau PPOK saja
Sering mengalami eksaserbasi
Kualitas hidup buruk
Fungsi paru menurun lebih cepat
Mortalitas lebih tinggi
Lebih banyak menjalani perawatan kesehatan
Prevalensi sindrom „tumpang tindih‟ bervariasi sesuai definisi
Dilaporkan terjadi pada sekitar 15-15% pasien dengan penyakit saluran pernapasan kronis
Diagnosa dokter untuk asma dan PPOK bersamaan ditemukan pada 15-20% pasien dengan penyakit saluran pernapasan kronis
Prevalensi bervariasi berdasarkan usia dan jenis kelamin
Gambar. Persentase eksaserbasi sering dan parah pada subjek dengan PPOK dibandingkan subjek dengan ACOS (Louie 2013)
Definisi
Asma Gejala episodik, variasi obstruksi aliran udara, inflamasi saluran pernapasan.
PPOK Obstruksi aliran udara tidak sepenuhnya reversibel.
Sindrom tumpang tindih asma-PPOK (ACOS) Keterbatasan aliran udara persisten dengan beberapa fitur yang biasanya berhubungan dengan asma dan beberapa fitur yang biasanya berhubungan dengan PPOK.
Tahapan pendekatan diagnosa dan pengobatan awal
Bagi pasien dewasa yang datang dengan gejala pernapasan: 1. Apakah pasien memiliki penyakit saluran pernapasan kronis? 2. Diagnosa gejala asma, PPOK, dan ACOS
3. Spirometri 4. Pelaksanaan terapi awal 5. Rujukan untuk pemeriksaan spesialis (jika diperlukan)
Tahap 1 – Apakah pasien memiliki penyakit saluran pernapasan kronis?
Tahap 1 – Apakah pasien memiliki penyakit saluran pernapasan kronik ?
Sejarah klinis: pertimbangkan penyakit saluran pernapasan kronik jika
Batuk kronis atau kambuhan, sputum, dispnea atau wheezing , atau infeksi saluran pernapasan bawah akut berulang
Diagnosa asma dan/atau PPOK oleh dokter sebelumnya
Pengobatan sebelumnya dengan obat inhalasi
Riwayat merokok dan/atau substansi lainnya
Paparan ke bahaya lingkungan, misalnya polutan udara
Pemeriksaan fisik
Mungkin normal
Bukti hiperinflasi atau insufisiensi pernapasan
Wheeze dan/atau kertak (crackle)
Tahap 1 – Apakah pasien memiliki penyakit saluran pernapasan kronik ?
Radiologi (CXR atau CT scan untuk keperluan lain)
Mungkin normal, terutama dalam tahap awal
Hiperinflasi, penebalan dinding saluran pernapasan, hiperlusensi, bula (bullae)
Mungkin mengidentifikasi atau menyarankan diagnosa alternatif atau tambahan, misalnya bronkiektasis, tuberkolosis, penyakit paru interstisial, gagal jantung
Kuesioner pemeriksaan
Dirancang untuk membantu identifikasi pasien mengenai risiko penyakit saluran pernapasan kronis
Mungkin tidak berlaku umum untuk semua negara, situasi praktis, atau pasien
Lihat laporan GINA dan GOLD untuk contoh
Tahap 2 – Diagnosa gejala asma, PPOK, dan ACOS
Kumpulkan fitur-fitur, ketika ada, yang paling mendukung diagnosa asma atau PPOK
Bandingkan jumlah fitur masing-masing
Jika pasien memiliki > 3 fitur asma atau PPOK, maka kemungkinan besar diagnosa ini benar
Pertimbangkan tingkat kepastian diagnosa
Diagnosa dibuat berdasarkan bobot bukti yang ada
Tidak adanya fitur-fitur umum tidak mengesampingkan diagnosa lain, misalnya tidak adanya atopik tidak mengesampingkan asma
Ketika pasien memiliki jumlah fitur asma dan PPOK yang sama, pertimbangkan diagnosa ACOS
Tahap 3 - Spirometri
Penting jika diduga penyakit saluran pernapasan kronis
Memastikan keterbatasan aliran udara kronik
Nilai keterbatasan lebih besar dalam membedakan asma dengan keterbatasan aliran udara permanen, PPOK, dan ACOS
Mengukur pada kunjungan awal atau kunjungan berikutnya
Jika mungkin lakukan pengukuran sebelum dan setelah pengobatan awal
Obat yang dikonsumsi sebelum pengujian dapat mempengaruhi hasil pengukuran
Aliran Puncak Ekspirasi (Peak Expiratory Flow , PEF)
Bukan pengganti spirometri
PEF normal tidak mengesampingkan asma atau PPOK
Pengukuran berulang dapat memastikan variabilitas berlebih yang ditemukan pada pasien asma atau beberapa pasien dengan ACOS
Tahap 3 - Spirometri Variabel Spirometri
Asma
PPOK
ACOS
FEV1/FVC normal sebelum dan setelah BD
Cocok dengan asma
Tidak cocok dengan diagnosa (GOLD)
Tidak cocok kecuali bukti lain keterbatasan aliran udara kronik
FEV1/FVC < 0,7 setelah BD
Indikasi keterbatasan aliran udara, dapat meningkat
Perlu untuk diagnosa dengan kriteria GOLD
Lazim dalam ACOS
FEV1 = 80% perkiraan
Cocok dengan asma (kendali baik, atau interval antar gejala
Cocok dengan GOLD kategori A atau B jika FEV1/FVC pasca BD < 0,7
FEV1 < 80% perkiraan
Cocok dengan asma. Faktor risiko bagi eksaserbasi
Indikasi keparahan keterbatasan aliran udara serta risiko eksaserbasi dan mortalitas
Indikasi keparahan keterbatasan aliran udara serta risiko eksaserbasi dan mortalitas
Lazim pada PPOK dengan kemungkinan lebih besar jika FEV1 rendah, namun pertimbangkan ACOS
Lazim pada ACOS dengan kemungkinan lebih besar jika FEV1 rendah
Lazim dalam PPOK. Pertimbangkan ACOS
Cocok dengan diagnosa ACOS
Peningkatan pasca BD: Lazim pada beberapa FEV1 > 12% dan 200 mL kasus asma, tidak dari baseline (keterbatasan selalu ada aliran udara reversibel)
Peningkatan pasca BD: FEV1 > 12% dan 400 mL dari baseline
Kemungkinan besar asma
Cocok dengan ACOS ringan
Tahap 4 – Pelaksanaan terapi awal
Pilihan awal berdasarkan penilaian gejala dan spirometri
Jika fitur konsisten dengan asma, berikan pengobatan asma
Jika fitur konsisten dengan PPOK, berikan pengobatan PPOK
Jika penilaian gejala menunjukkan ACOS, atau ada ketidakpastian signifikan diagnosa PPOK, mulailah pengobatan untuk asma sementara menunggu pemeriksaan lebih lanjut
Pertimbangkan efikasi maupun keamanan
Jika ada fitur asma, jangan resepkan LABA tanpa ICS
Jika ada fitur PPOK, berikan pengobatan gejala dengan bronkodilator atau terapi kombinasi, namun bukan ICS saja
Jika ACOS, berikan ICS dan pertimbangkan LABA dan/atau LAMA
Strategi penting lain untuk ACOS dan PPOK
Strategi non-farmakologi termasuk stop merokok, rehabilitasi paru, vaksinasi, pengobatan komorbiditas
Step 4 – Commence initial therapy
Efficacy of Budesonide + Formoterol (ICS and LABA) in asthma and COPD
Pemberian Budesonide / Formoterol dengan strategi SMART pada pasien asma :
Memperbaiki PEF di pagi hari
Mengurangi
risiko eksaserbasi berat
Mengurangi
kejadian rawat inap dan
kunjungan ke UGD karena asma
Budesonide/Formoterol pada pasien PPOK efektif Mengurangi eksaserbasi Meningkatkan FEV1 dan PEF pagi hari Mengurangi gejala PPOK Signifikan mengurangi penggunaan β2 agonis atau pelega Memperbaiki kualitas hidup (Health-Related Quality of Life Our focus today atau HRQL) Ditoleransi dengan baik
Tahap 5 – Rujukan untuk pemeriksaan spesialis jika diperlukan
Rujukan untuk saran spesialis dan pemeriksaan lanjutan jika pasien memiliki:
Gejala dan/atau eksaserbasi persisten meskipun sudah menjalani pengobatan
Ketidakpastian diagnosa, terutama dalam hal diagnosa alternatif (misalnya TB, penyakit jantung) harus dilaksanakan
Dugaan penyakit saluran pernapasan dengan gejala atau tanda umum atau khusus (misalnya, hemoptisis, penurunan berat badan, keringat malam hari, demam, sputum bernanah kronis). Jangan menunggu percobaan pengobatan sebelum memberikan rujukan
Dugaan penyakit saluran pernapasan kronis namun hanya sedikit fitur asma, PPOK, atau ACOS
Komorbiditas yang mungkin mengganggu penanganan
Masalah yang muncul selama penanganan asma, PPOK, atau ACOS
Tahap 5 – Rujukan untuk pemeriksaan spesialis jika diperlukan Pemeriksaan
Asma
PPOK
DLCO
Normal atau sedikit naik
Seringkali turun
Gas darah arterial
Normal antara eksaserbasi
Pada PPOK parah, mungkin abnormal antara eksaserbasi
Hiperresponsivitas saluran pernapasan
Tidak berguna untuk membedakan asma dan PPOK Level tinggi cenderung asma
CT scan resolusi tinggi
Biasanya normal; mungkin ada jebakan udara dan penebalan dinding saluran pernapasan
Jebakan udara atau emfisema; mungkin ada penebalan dinding bronkial dan fitur hipertensi paru
Uji atopik (uji sIgE dan/atau tusuk kulit)
Tidak penting untuk diagnosa; meningkatkan kemungkinan asma
Memastikan prevalensi latar belakang; tidak mengesampingkan PPOK
FENO
Jika tinggi (>50ppb), maka mendukung inflamasi eosinofilik
Biasanya normal. Rendah pada perokok aktif
Eosinofil darah
Mendukung diagnosa asma
Mungkin ditemukan selama eksaserbasi
Analisis sel inflamasi sputum
Penting dalam diferensiasi diagnosa yang tidak dibuat dalam populasi dengan jumlah besar
View more...
Comments