Aspek Keprilakuan Pada Pengakumulasian Dan Pengendalian Biaya

April 29, 2018 | Author: Arini Lestari Patunru | Category: N/A
Share Embed Donate


Short Description

Akuntansi Keprilakuan...

Description

ASPEK KEPRILAKUAN PADA PENGAKUMULASIAN PENGAKUMULASIAN DAN PENGENDALIAN BIAYA SISTEM BIAYA TRADISIONAL VS BIAYA STANDAR  Tujuan dan Penggunaan Sistem Akuntansi Biaya

Akuntansi biaya mengidentifikasikan, menguantifikasikan, mengakumulasikan, dan melaporkan berbagai elemen biaya yang berkaitan dengan produksi barang atau penyerahan  jasa. Akuntansi biaya memiliki dua tujuan. Melalui akumulasi biaya untuk penilaian  persediaan dan penentuan laba, akuntansi biaya melayani kebutuhan pengguna eksternal. Dengan menyediakan manajemen dengan informasi biaya yang tepat waktu dan relevan, akuntansi biaya membantu dalam perencanaan, pengendalian, dan evaluasi aktivitas operasional harian dan orang yang bertanggung jawab untuk itu. Data biaya juga memainkan  peranan dalam analisis dan penilaian profitabilitas relatif atau tingkat diinginkannya suatu alternatif keputusan. Sistem Biaya Tradisional (Historis)

Istilah tradisional (historis) mengacu pada sistem biaya yang membatasi input pada  biaya historis dan mengusahakan penyerapan penuh atas biaya tetap dan variabel oleh unit  produk atau at au jasa. Sistem biaya tradisional atau historis terutama fokus pada identifikasi dan akumulasi biaya per unit produk atau jasa. Sistem tersebut digunakan untuk menghitung nilai  persediaan dan data biaya harga pokok penjualan atau jasa yang diberikan untuk pelaporan keuangan eksternal. Sistem biaya tradisional tidaklah sesuai untuk pengendalian manajemen yang efektif karena akumulasi dta biaya historis semata-mata tanpa perbandingan dengan sasaran biaya yang telah ditentukan sebelumnya tidaklah sesuai dengan konsep pengendalian kontemporer. Salah satu kelemahan utama dari sistem biaya tradisional adalah bahwa persyaratan akuntansi keuangan menuntut agar biaya per unit produk atau jasa memperhitungkan semua  biaya; baik yang dapat ditelusuri ke suatu produk atau ata u jasa maupun yang terjadi untuk satu  periode waktu tertentu atau untuk lebih dari satu objek biaya. biaya. Kelemahan lainnya yang berkaitan dengan penggunaan sistem biaya tradisional untuk tujuan pengendalian adalah bahwa satu-satunya dasar untuk pengendalian adalah  perbandingan kinerja saat ini dengan kinerja dari periode sebelumnya. sebelumnya. Semakin jelas, bahwa informasi yang diberikan oleh sistem biaya tradisional adalah tidak sesuai dengan tujuan pengendalian modern. Sistem tersebut juga memberikan sedikit informasi yang bermanfaat untuk perencanaan dan pengambilan keputusan manajerial. Kelemahannya yang terbesar adalah sistem tersebut berbahaya karena mendorong respons

yang tidak diinginkan dan dsetruktif ketika digunakan dalam mengevaluasi kinerja dari individu yang diberikan tugas untuk melaksanakan berbagai aktivitas dalam batasan anggaran tersebut. Sistem Biaya Standar Ruang Lingkup

Sistem biaya standar mencerminkan pencampuran yang potensial efektif dari akuntansi dengan konsep pengendalian dari teori organisasi modern. Biaya standar adalah sasaran biaya per unit produk atau jasa yang ditentukan sebelumnya secara alamiah, yang dikembangkan melalui studi teknik dan akuntansi. Aspek pengendalian yang melekat dari  perhitungan biaya standar adalah kapabilitasnya untuk membandingkan, sebagai bagian dari arus data reguler, kinerja aktual dengan standar yang ditentukan sebelumnya dan untuk menyoroti varians (menguntungkan atau tidak menguntungkan) antara kedua tingkat biaya tersebut.

Untuk

menghasilkan

manfaat

pengendalian

yang

optimal

dan

untuk

mempertahankan relevansi, biaya standar harus diperbaharui secar kontinu. Kompabilitas dengan Konsep Teori Organisasi Modern

Menurut Edwin Caplain, langkah-langkah pengendalian berikut ini adalah penting dalam mengembangkan kerangka kerja untuk biaya standar yang sesuai dengan konsep teori organisasi modern: 1. Penetapan tujuan organisasi. 2. Penentuan pusat pertanggungjawaban yang sesuai dengan penugasan fungsi kepada masing-masing. 3. Pengisian staf dari pusat pertanggungjawaban dengan individu-individu yang mewakili kemampuan, motivasi, dan pengetahuan yang mencukupi untuk melakukan fungsinya. 4. Penciptaan jalur komunikasi antara pusat pertanggungjawaban dan unit organisasi lainnya serta, dimana perlu, lingkungan eksternal. 5. Pengembangan prosedur yang memastikan bahwa informasi yang mencukupi relevan, dan tepat waktu sepanjang jalur komunikasi. 6. Desain dan implementasi mekanisme pengendalian yang mengukur dan mengevaluasi kinerja dalam hal tujuan organisasi dan memberikan umpan balik mengenai penyesuaian yang diperlukan dalam tujuan dan atau kinerja. Perhitungan Biaya Langsung atau Variabel Filosofi yang mendasari

Metode akuntansi biaya tradisional mengabaikan fakta bahwa biaya overhead tertentu akan tetap konstan tanpa memedulikan kuantitas dari unit yang dihasilkan atau jasa yang diserahkan, sementara biaya overhead yang lainnya berfluktuasi terhadap volume. Untuk mengatasi hal ini, penyusunan anggaran fleksibel dan analisis biaya-volume-laba diperkenalkan. Untuk memfasilitasi pengambilan keputusan dan pengendalian biaya tanpa perlu untuk menyusun laporan pelengkap yang menghabiskan banyak waktu, suatu filosofi  perhitungan biaya baru diperkenalkan sejak tahun 1930 yang disebut metode perhitungan  biaya langsung atau biaya variabel yang dianggap memberikan hasil yang lebih berarti bagi manajemen dan bagi mereka yang berhadapan dengan pengambilan keputusan sehari-hari  berdasarkan hasil akuntansi biaya. Dorongan keperilakuan

Konsep, prinsip, dan praktik akuntansi mempengaruhi pengukuran kinerja menajerial dan konsekuensinya, keputusan manajemen. Hawkins menyatakan bahwa konsep, prinsip, dan praktik akuntansi adalah bagus secara keperilakuan maupun teknis jika konsep, prinsip, atau praktik tersebut : a. Menghambat manajer dari pengambilan berbagai tindakan operasi yang tidak menguntungkan guna membenarkan adopsi atas suatu alternative akuntansi  b. Menghambat adopsi atas praktik akuntansi oleh perusahaan yang hanya menciptakan ilusi kinerja. Pengendalian Biaya

Membagi biaya ke dalam komponen variable dan tetap memberikan dasar yang lebih  baik untuk pengendalian biaya.   meliputi biaya bahan baku langsung, biaya tenaga kerja langsung, dan Bi aya tekni k   biaya overhead variabel Bi aya tetap yang di komit menkan  atau biaya kapasitas adalah seluruh baiay organisasi

dan pabrik yang terus terjadi dan yang tidak dapat dikurangi tanpa merugikan kompetensi organisasi untuk memenuhi tujuan jangka panjang. Biaya diskresioner   yang muncul dari keputusan periodic yang tidak memiliki

hubungan optimum yang dapat ditunjukkan antara input dan output . Pengambilan Keputusan

Pengetahuan akan biaya diferensial atau biaya variabel serta margin kontirbusi akan mempengaruhi perilaku manajer dan mengarahkan mereka pada pengambilan keputusan yang lebih baik. Beberapa situasi pengambulan keputusan yang umum akan dijelaskan berikut ini.

-

Keputusan bauran produk Keputusan mengenai bauran produk, manajer penjualan yang mengetahui margin kontribusi dari produk  –   produknya akan jauh lebih mampu untuk memutuskan  produk mana yang akan didorong dan mana yang harus dikurangi atau ditolerir hanya karena penjualannya menguntungkan produk lain.

-

Penentuan harga produk baru Produk baru umumnya diterima dipasar stelah diuji coba secara ekstensif oleh  perusahaan yang memiliki reputasi dal;am industry tersebut.

-

Penghapusan produk Margin kontribusi akan membantu manajemen dalam menentukan apakah akan menghentikan suatau produk atau hanya berhenti menjualnnya dipasar tertentu.

-

Pesanan khusus Dalam pemesanan khusus terdapat dua jenis situasi pemesanan khusus. Situasi tersebut dapat melibatkan akomodasi untuk pelanggan istimewa atau persyaratan khusus untuk ukuran. Metode pengiriman, atau pengepakan.

-

Kampanye iklan dan promosi Untuk meningkatkan volume penjualan saat ini, perusahaan dapat meluncurkan kampaye ikalan dan promosi khusus. Semakin tinggi margin kontribusi dari produk yang dipromosikan atau diiklankan, maka semakin bersar manfaat bersih  potensialnya , semakin rendah margin kontribusinya, maka semakin banyak tambahan unit yang harus dijual menutupi tambahan biaya.

-

Keputusan mengurangi biaya Pengetahuan ini akan mendorong manajemen untuk sangat waspada terhadap biaya dan juga memperkenalkan alat dan prosedur untuk menghemat biaya.

ASPEK KEPRILAKUAN DARI LANGKAH AKUNTANSI BIAYA YANG DIPILIH Penetapan standar

Elemen yang paling berpengaruh dalam menetukan keberhasilan atau kegagalan sistem biaya adalah standar yang digunakan sebagai kriteria kinerja . Standar memiliki fungsi ganda yaitu berfungsi sebagai tujuan untuk memotivasi pengendalian biaya dan sebagai alat evaluasi kinerja. Partisipasi dalam penetapan standar

Dalam salah satu studi empiris mereka, mereka menggunakan teori disonansi kognitif untuk mendapatkan lebih banyak wawasan mengenai kenapa partisipasi lebih efektif dalam  penetapan standar kinerja.

Dalam konteks penetapan standar, teori ini mengimplikasikan bahwa jika manajemen menginginkan komitmen yang pasti terhadap standar maka individu yang dikendalikan harus memiliki pilihan. Standar yang ketat vs standar yang longgar

Untuk berfungsi sebagai alat motivasi, standar yang digunakan haruslah tidak terlalu ketat dan tidak terlalu longgar. Standar yang ketat akan lebih sering tidak tercapai daripada dipenuhi. Variasi yang dihasilkan mungkin tidak secara adil berhubungan dengan kinerja yang buruk dan tidak diidentifikasikan sebagai sesuatu yang disebabkan oleh standar yang ketat. Standar yang ketat berguna bagi mandor atau manajer saja yang akan termotivasi oleh kebutuhan akan prestasi yang luar biasa. Sementara itu, standar yang longgar tidak memberikan manfaat motivasional apapun karena standar begitu mudah dicapai, sehingga mandor dan manajer mengabaikan standar tersebut karena dianggap tidak berarti. Tingkat keketatan yang diharapkan haruslah dievaluasi dalam setiap situasi  berdasarkan jenis proses produksi, produkatau jasa yang akan diserahkan, dan kepribadian dari orang-orang yang terlibat didalamnya. Tanpa memperdulikan partisipasi dan keketatanny, setelah

standar

ditetapkan

,

maka

standar

itu

harus

diperbarui

sehingga

dapat

mempertahankan relevansinya. Penyerapan Overhead

Bidang lain yang penuh dengan dorongan disfungsional adalah penyerapan overhead. Praktik umum untuk membebankan overhead manufaktur tetap dan variabel ke produk pada tarif estimasi yang didasarkan pada tingkat kapasitas yang telah ditentukan sebelumnya. Ketika dasar yang digunakan

untuk penyerapan berbeda dengan yang telah ditentukan

sebelumnya, maka varians yang dibebankan terlalu tinggi atau terlalu rendah akan ter jadi. Alokasi Biaya Tidak Langsung

Literatur mengenai alokasi biaya tidak langsung kebanyakan berhubungan dengan aspek perhitungan alokasi. Literatur tersebut benar-benar mengabaikan sensitivitas keperilakuan yang merupakan komponen terbesar ketika digunakan sebagai evaluasi kinerja dan pengambilan keputusan. Satu-satunya rekomendasi yang ditawarkan oleh peneliti dan  pendidik adalah bahwa perusahaan harus menghindari untuk membebankan kepada pusat  pertanggungjawaban biaya terhadap mana pusat pertanggungjawaban tersebut tidak memiliki  baik langsung maupun tidak langsung. ANALISIS VARIANS

Unsur utama dari pengendalian biaya adalah perbandingan secara periodik antara  biaya aktual dengan sasaran biaya yang sudah ditentukan sebelumnya, baik dalam bentuk

anggaran maupun standar. Perbandingan tersebut juga akan menghasilkan sejumlah varians karena mustahil bahwa biaya aktual yang terjadi akan setara dengan standar atau anggaran dari elemen operasional yang dikendalikan. Varians tersebut dapat merupakan hasil dari  berbagai penyebab, beberapa diantaranya dapat dijelaskan dan dikendalikan, sementara yang lain tidak dapat dijelaskan maupun dikendalikan. Keputusan investigasi varians

Ada beberapa metode keputusan yang direkomendasikan, tetapi tidak ada satupun diantaranya digunakan secara luas dalam membuat keputusan investigasi. Sebaliknya manajemen masih menggunakan penilaian subjektif dan aturan-aturan berdasarkan  pengalaman ketika memutuskan apakah investigasi dan tindakan perbaikan diinginkan atau dibenarkan secara ekonomi. Aspek keperilakuan

Semua model akuntansi untuk investigasi varians biaya didasarkan pada pandangan  pengendalian struktural. Komponen khusus dari kebijakan pengendalian dapat memengaruhi respon manusia adalah faktor-faktor seperti : 1. Batas pengendalian Kisaran hasil kinerja yang dianggap dapat diterima oleh manajer adalah batasan  pengendalian. Batasan ini menetukan seberapa mudah atau sulit bagi seseorang yang dikendalikan untuk berkinerja dalam kisaran yang dapat diterima dan berapa banyak ruang yang mereka miliki untuk gagal sekali waktu. Tingkat toleransi ini dapat memengaruhi kinerja aktual mereka. 2. Hasil umpan balik Umpan balik mengenai kinerja manusia akan menimbulkan perasaan keberhasilan atau kegagalan dalam diri individu yang dikendalikan. 3. Keketatan pemaksaan Pemaksaan yang ketat atas kebijakan pengendalian akan menimbulkan tekanan dalam diri individu yang dikendalikan namun pemaksaan yang longgar akan menurunkan motivasi individu untuk berjuang bagi pencapaian tujuan. 4. Struktur penghargaan Orang atau kelompok akan memodifikasi perilaku mereka yang tidak diinginkan ketika mereka memandang bahwa perubahan atau pengulangan perilaku tersebut disertai dengan penghargaan intrinsik maupun ekstrinsik.

REFERENSI

Siegel, G,Marconi, dan Helena R. Behavioral Accounting.SouthWestern Publishing Co. 1989 http://meetriascorpncyhyunhwa.blogspot.com/2012/04/akuntansi-perilakuaspek keprilakuan.html http://anggarbrudien.blogspot.com/2011/10/aspek-keperilakuan-pada pengakumulasian.html

http://irma-yuni.blogspot.com/2012/06/system-biaya-tradisional-vs-biaya.html

http://www.scribd.com/doc/85051163/JawabAkuntansi-Perilaku

BEHAVIORAL ASPECTS OF ACCUMULATING AND CONTROLLING COSTS

Oleh:

A.ARINI LESTARI P A31110104

Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Hasanuddin Makassar 2013

View more...

Comments

Copyright ©2017 KUPDF Inc.
SUPPORT KUPDF