Askep Traumatic Brain Injury
November 4, 2021 | Author: Anonymous | Category: N/A
Short Description
Download Askep Traumatic Brain Injury...
Description
ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN DENGAN TRAUMATIC BRAIN INJURY BY : TETI AGUSTIN
LOBUS OTAK
Fungsional otak
PENGERTIAN
•
•
TRAUMATIC YANG TERJADI PADA OTAK YANG MAMPU MENGHASILKAN PERUBAHAN PADA PHISIK, INTELEKTUAL, EMOSIONAL, SOSIAL, DAN VOCATIONAL. Trauma atau cedera kepala (Brain Injury ) adalah salah satu bentuk trauma yang dapat mengubah kemampuan otak dalam menghasilkan keseimbangan fisik, intelektual, emosional, sosial dan pekerjaan atau dapat dikatakan sebagai bagian dari gangguan traumatik yang dapat menimbulkan perubahan – perubahan fungsi otak (Black, 2005) Menurut konsensus PERDOSI (2006), cedera kepala yang sinonimnya adalah trauma kapitis = head injury = trauma kranioserebral = traumatic brain injury merupakan trauma mekanik terhadap kepala baik secara langsung ataupun tidak langsung yang menyebabkan gangguan fungsi neurologis yaitu gangguan fisik, kognitif, fungsi psikososial baik bersifat temporer maupun permanen.
ETIOLOGI Dikelompokan berdasarkan mekanisme injury: 1. Trauma tumpul. 2. Trauma tajam (penetrasi) Dan bagaimana jenis/tipe cedera: 1. Focal. 2. Diffuse. 3. Frakture
TIPE HEAD INJURY Pattern of Injury
Focal Injury
Mechanism of Injury
Contact Forces
Diffuse Injury
Inertial Forces
Inertial Forces
(Translational Acceleration) (Rotational Acceleration)
Type of Injury
Skull Fracture
Counter Coup Contusion
Concussion
Epidural Hematoma
Intra Cerebral Hematoma
Diffuse Axonal Injury
Coup Contusion
Subdural Hematoma
Subdural Hematoma
Intra Ventricular H Tissue Tear Hemorrhagic Gliding Contusion Sub Arachnoids Hemorrhagic
Skema1: Mechanism of particular types of head injury (Marion, 1999:2006)
Skema 2 : Patofisiologi Akibat Cedera kepala
Kepala dengan bangunan intrakranial dapat mengalami jejas oleh : tenaga percepatan (akselerasi), tenaga perlambatan (deselerasi), rotasi, Penetrasi Jejas : karena perbedaan gerakan pada tulang dan otak. Dasar lobus frontal ---- permukaan kasar fossa anterior Lobus temporal ------ pinggiran tulang sfenoid Korpus kallosum ---- pinggiran falks serebri Tentorium serebelli ---- permukaan superior serebellum batang otak.
Hantaman. Deselerasi mendadak deformitas tengkorak volume kranial tekanan cairan serebrospinal Hantaman awal ----------- contercoup, robekan jaringan Rotasi. Robekan pada otak, akson difus, pembuluh darah, selaput otak
Hantaman traumatik Hematoma intrakranial,H. epidural, H. subdural, perdarahan subarakhnoid, perdarahan intrakranial, perdarahan intraserebelar, rinore, otorea.
Pengolongan berdasarkan akibat Jejas Jejas kepala.
Lesi primer. hantaman langsung pada kepala. akselerasi, deselerasi, rotasi. fraktur tulang tengkorak, sel neuron rusak, pembuluh darah robek.
Lesi sekunder. proses patologik dinamis, komplikasi intrakranial hematoma intrakranial: epidural, subdural, subarakhnoid, intraserebral, intraserebelar. pembengkakan otak, edema otak TIK meningkat, aliran darah setempat menurun, spasme pemb. darah, infark.
Klasifikasi cedera kepala
Cedera kepala ringan (GCS : 13 – 15 ) ,,
,,
sedang (GCS : 9 - 12 )
,,
,,
berat
(GCS : =< 8 )
Pemeriksaan Keadaan umum. jejas ringan : keadaan sadar-siaga Jalan nafas, respirasi, tekanan darah, keadaan jantung. Kesadaran. Fungsi mental Saraf otak Sistem motorik, Sistem sensorik, otonom, refleksrefleks.
Glascow Coma Scale
Used to document assessment in three areas
Eyes Verbal response Motor response
Normal is 15 and less than 8 indicates coma
From Rehabilitation Nursing
Other Assessment
Assess bodily function including respiratory, circulatory and elimination Pupil checks – are pupils equal and how they react to light Extremity strength Corneal reflex test
Diagnostic Tests
CT MRI Cerebral angiography EEG PET No lumbar puncture if there is ICP because sudden release of pressure can cause brain to herniate ABG’s – keep O2 at 100% (Lewis 1615) and PCO2 as related to ICP (25-35)
PENATALAKSANAAN CEDERA KEPALA
1. 2. 3.
4. 5.
Penanganan harus ditangani sejak dari tempat kecelakaan, selama transportasi, diruang gawat darurat, kamar Ro, sampai ruang operasi, ruang perawatan/ ICU Monitor : derajat kesadaran, vital sign,kemunduran motorik, reflek batang otak, monitor tekanan intrakranial. Monitor tekanan intrakranial diperlukan pada: Koma dengan perdarahan intrakranial atau kontusio otak Skala Koma Glasgow
View more...
Comments