Askep Serotinus (Kehamilan Postmatur Dan Kpd)
March 24, 2019 | Author: Deryck Webley | Category: N/A
Short Description
Download Askep Serotinus (Kehamilan Postmatur Dan Kpd)...
Description
BAB II TINJAUAN TEORI
A.
TINJAUAN TEORI MEDIS KEHAMILAN SEROTINUS
1.
Teori Te ori sebab persalinan
Sebab Sebab terjad terjadiny inyaa suatu suatu persal persalinan inan jingga jingga saat saat ini masih masih berupa berupa suatu suatu teori teori yang yang komple kompleks, ks, banyak banyak faktor faktor yang mengaki mengakibat batkan kan persal persalina inan n itu terjadi terjadi antara antara lain lain : faktor humoral, pengaruh prostaglandin, struktur uterus, sirkulasi uterus, pengaruh saraf dan nutrisi. Semua factor tersebut belum dapat dipastikan oleh karena itu masih diperlukan penilitian terlebih lanjut. Teori yang mendukng terjadinya suatu persalinan yaitu:
a. Teori oksitosin Pera Perana nan n
oksi oksito tosi sin n
pada pada
pers persal alin inan an
yait yaitu u
dike dikelu luar arka kany nyaa
oksi oksito tosi sin n
oleh oleh
neurohipofise wanita hamil pada saat wanita tersebut mulai masuk perasalinan. Menur Menurut ut Char Chard d !"#$ !"#$%% peran peranann annya ya pada pada pers persal alin inan an hany hanyaa keci kecil, l, peran perannan nan utamanya pada fase ekspulsi dan postpartum, pada postpartum setelah fetus dan plasenta lahir menimbulkan kontraksi dan retraksi uterus sehingga jumlah peradrahan yang terjadi berkurang pada saat ini pembuatan prostaglandin oleh amni amnion on suda sudah h tida tidak k ada ada lagi lagi%% bahw bahwaa oksi oksito tosi sin n adal adalah ah obat obat yang yang dapa dapatt menimbulkan kontraksi uterus pada kehamilan lanjut sudah diketahui secara luas kadar reseptor untuk oksitosin pada beberapa kehamilan cukup bulan dan selama persalinan, juga didapat kenaikan kadar oksitosin dalam cairan amnion selama persalinan. &apat disimpulkan bahwa oksitosin berperan penting pada akhir persalinan termasuk lahirnya plasenta, mempertahankan kontraksi uterus setelah persalinan mengurangi jumlah darah yang hilang, dan pada saat ibu menyusui bayinya karena pada waktu bayi menghisap puting susu ibu terjadi hipersekresi dari oksitosin dan air susu mengalir keluar%. Teori panarikan withdrawal progesteron% b. Teori Penarik Penarikan an proges progester teron on merupa merupakan kan keadaan keadaan endokri endokrin n pentin penting g yang mendas mendasari ari proses biomolekuler untuk bermulanya persalinan. &ari semua penalitian pada
!!
manu manusi siaa
kada kadarr
prog proges este tero ron n
seku sekura rang ng'k 'kur uran angn gnya ya
pada pada
dara darah h
ibu ibu
tida tidak k
menurunpada waktu sebelum persalinan mulai berlangsung.
c. (ipotesa sistem komunikasi organ Suatu hal yang mungkin sulit untuk dipercayai bahwa janin dapat mengirimkan sarat kepada ibu untuk memmulai proses persalinan bila dari jaringan dan organ' organ janin telah sempurna. )pabila keadaan ini benar terjadi sebagai syarat fetus kepada kepada ibu ibu mela melalu luii sist sistem em komu komuni nikas kasii orga organ. n. )pabil pabilaa mema memang ng demik demikia ian n keadaany keadaanyaa adalah adalah sangat sangat penting penting untuk untuk menent menentukan ukan kompone komponen n dari dari siste sistem m komunikasi organ mekanisme timbulnya dan bagaimana isyarat janin dikirimkan ke ibu juga penting untuk menentukan komponen jawaban yang terjadi akibat isyarat tersebut. Menurut Manuaba !""*% dikemukakan teori yang menyatakan kemungkinan terjadinya persalinan yaitu Teori keregangan 1) Teori
+tot rahim mempunyai kemampuan meregang dalam batas'batas tertentu
Setelah melewati batas tersebut terjadi kontraksi sehingga persalinan dapat mulai.
Contohnya pada hamil ganda sering terjadi setelah keregangan tertentu sehingga menimbulkan persalinan.
Teori penurunan progesteron 2) Teori
Proses penuaan plasenta terjadi mulai umur kehamilan * minggu dimana terj erjadi adi
peni penim mbuna bunan n
jar jaringa ingan n
ikat kat,
pem pembul buluh
dara darah h
menag enagla lam mi
penyempitan dan buntu.
Produksi Produksi progesteron progesteron mengalami penurunan sehingga sehingga otot rahim lebih sensitif terhadap oksitosin.
)kibat otot rahim mulai berkontraksi setelah tercapai tingkat penurunan progesteron tertentu.
Teori oksitosin internal 3) Teori
+ksitosin dikeluarkan oleh kelenjar hipofisis posterior.
Perubah Perubahan an keseim keseimban bangan gan estrog estrogen en dan proges progester teron on dapat dapat menguba mengubah h sensitifitas otot rahim, sehingga sering terjadi kon traksi -raton (iks.
Menuru Menurunya nya konsent konsentras rasii proges progester teron on akibat akibat tuanya tuanya kehamil kehamilan an maka maka oksitosin dapat meningkatkan akti/itas sehingga persalinan dapat d imulai.
Teori prostaglandin 4) Teori
0onsentrasi prostaglandin meningkat sejak umur kehamilan !1 minggu yang dikeluarkan oleh desisua.
Pemberian prostaglandin dapat menimbulkan kontaksi otot rahim sehingga hasil konsepsi dikeluarkan.
Prostaglandin dianggap dapat merupakan pemicu terjadinya persalinan.
Teori hipotalamus pituitari dan galndula galndu la suprarenalis 5) Teori
Teori ini menunjukkan pada kehamilan dengan anensepalus sering terjadi perlambatan persalinan karena tidak terbentuk hipotalamus.
Pemberian kortokosteroid yang menyebabkan prematuritas janin, induksi mulai persalinan%.
2.
2alndula suprarenal merupakan pemicu terjadinya persalinan.
Definisi
0ehamilan postterm merupakan merupakan kehamilan yang berlangsung berlangsung selama 3 minggu a. 0ehamilan postterm atau lebih sejak awal periode haid yang diikuti oleh o/ulasi minggu kemudian. Meskip Meskipun un kehamil kehamilan an postterm postterm ini mungkin mencakup !4 persen dari seluruh kehami kehamilan, lan, sebagi sebagian an di antara antaranya nya mungki mungkin n tidak tidak benar' benar'bena benarr postterm, postterm, tetapi lebih disebabkan oleh kekeliruan dalam memperkirakan usia gestasional. Sekali lagi nilai informasi yang tepat mengenai lama kehamilan cukup jelas, karena pada umumnya umumnya semaki semakin n lama lama janin janin yang yang benar' benar'bena benarr postte postterm rm itu berada berada didalam didalam rahim, semakin besar pula resiko bagi janin dan bayi baru lahir untuk mengalami gangguan yang berat Cunningham, !""1%.
b. 0ehamilan serotinus adalah kehamilan yang melewati "3 hari atau lebih dari 3 minggu lengkap Sarwono, !""1%. 0ehamilan an seroti serotinus nus adalah adalah kehami kehamilan lan yang berlan berlangsu gsung ng lebih lebih lama lama dari dari 3 c. 0ehamil minggu dihitung berdasarkan rumus neagle dengan siklus haid rata'rata * hari 5ustam, !""*%.
$$
d. 0ehamilan yang melebihi waktu 3 minggu sebelum terjadi persalinan Manuaba, !""*%.
3.
Etiologi
6tiologi kehamilan lewat waktu atau kehamilan serotinus sampai saat ini belum diketahui secara pasti beberapa faktor yang dikemukakan penyebab kehamilan serotinus adalah:
a. 0etidaktentuan tanggal menstruasi: ketidaksanggupan ibu mengingat (P(T, perdarahan selama kehamilan, siklus haid tidak teratur, kehamilan dalam masa pasca persalinan oorn, 44$ %.
b. (ormone penurunan konsentrasi estrogen yang menandai kasus 7 kasus kehamilan serotinus dianggap merupakan hal penting, karena kadar estrogen tidak cukup untuk menstimulasi produksi dan penyimpanan glikofosfolipid didalam membrane janin. Pada jumlah estrogen yang normal dan uterus meningkat sehingga kepekaan terhadap oksitosin meningkatkan dan merangsang kontraksi wiliams, !""1 %.kadarestrogen tidak cepat turun walaupun kehamilan telah cukup bulan, sehingga kepekaan uterus terhadap oksitosin berkurang namun factor yang lebih menentukan adalah belum diproduksinya prostaglandin yang berpengaruh terhadap terjadinya kontraksi uterus pada akhir kehamilan.
c. (erediter karena postmaturitas sering dijumpai pada satu keluarga tertentu rustam, !""* %
4.
Patofisiologi
a. 8ika plasenta terus berfungsi dengan baik, janin akan terus tumbuh yang mengakibatkan bayi 92) dengan manifestasi masalah seperti trauma lahir dan hipoglikemia.
b. 8ika fungsi plasenta menurun, janin mungkin tidak mendapatkan nutrisi yang adekuat. 8anin akan menggunakan cadangan lemak subkutan sebagai alergi
33
penyusutan lemak subkutan terjadi yang mengakibatkan syndrome dismatur janin , terdapat $ tahap sindrom dismaturitas janin:
1)
2)
3)
c. -ayi
Tahap insufisiensi plasenta kronis •
0ulit kering, pecah 7 pecah, mengelupas, longgar dan berkerut.
•
Penampilan malnutrisi
•
-ayi dengan mata terbuka dan terjaga
Tahap insufisiensi plasenta akut •
Seluruh gambaran tahap kecuali nomor $
•
Terwarnai mekonium
•
&epresi perinatal
Tahap insufisiensi plasenta subakut •
(asil temuan pada tahap dan tahap kecuali nomor $
•
Terwarnai hijau dikulit, kuku, tali pusat dan membrane plasenta
•
5esiko kematian intrapartum atau kematian neonatus lebih tinggi baru lahir
beresiko tinggi terhadap perburukan komplikasi yang
berhubungan dengan perfusi utero plasenta yang terganggu dan hipoksia, misalnya: sindrom aspirasi mekonium.
d. (ipoksia intra uteri kronis menyebabkan peningkatan eritroptia.lin janin dan produksi sel darah merah yang menyebabkan polisitemia.
e. -ayi postmatur rentan terhadap hipoglokemia karena penggunaan cadangan glikogen yang cepat.
5.
a!baran "linis
2ambaran klinis pada kehamilan post matur antara lain:
a. 8anin postterm dapat terus bertambah beratnya di dalam uterus dan dengan demikian menjadi bayi besar yang abnormal pada saat lahir, atau bertambah berat postterm serta berukuran besar menurut usia gestasionalnya.
11
b. T;< tidak sesuai dengan umur kehamilan. c. Pada air. Sisanya terdiri dari garam organik dan anorganik yaitu rambut lanugo rambut halus yang berasal dari bayi%, sel'sel epitel dan forniks kaseosa lemak yang meliputi kulit bayi. Produksi cairan amnion sangat dipengaruhi fungsi plasenta. Pada kehamilan serotinus fungsi plasenta akan menurun sehingga akibatnya produksi cairan amnion juga akan berkurang. &engan jumlah cairan amnion dibawah 344 ml pada umur kehamilan 34 minggu atau lebih mempunyai hubungan dengan komplikasi janin. ni dikaitkan dengan fungsi cairan amnion yaitu melindungi janin terhadap trauma dari luar, memungkinkan janin bergerak bebas, melindungi suhu janin, meratakan tekanan di dalam uterus pada partus sehingga ser/iks membuka, membersihkan jalan lahir pada permulaan partus kala . &engan adanya oligohidramnion maka tekanan pada uterus tidak sempurna, sehingga terkadang disertai kompresi tali pusat dan menimbulkan gawat janin. 8anin menjadi stress kemudian mengeluarkan mekonium yang akan mencemari cairan ketuban, sehingga tak jarang terjadi aspirasi mekonium yang kental.
!4!4
9.
Pat'a&s
0etidaksanggupan bumil mengingat (P(T. haid yang Siklus tidak teratur
0adar estrogen tidak mengalami penurunan saar kehamilan sudah cukup tua -elum diproduksinya prostaglandin Penurunan kepekaan uterus terhadap oksitosin Tidak adanya kontraksi uterus
!!!!
;aktor herediter
Ke#a!ilan Serotin$s
+ligohidramnion
Pertumbuhan janin terus' menerus
8anin tidak sesuai dengan usia gestasinya Pel/ic sempit CP&
nsufisiensi plasenta
2erakan janin berkurang )spirasi Pasokan makanan dan oksigen menurun mekonium
&istress janin
5esiko tinggi cedera janin
)sfiksia
2angguan perfusi jaringan Pertumbuhan janin terhenti 2angguan pertukaran gas 8anin kehilangan berat yang cukup banyak terutama lemak subkutan dan masasa otot
0ompresi tali pusat
Prolaps tali pusat 0ulit jadi rapuh dan kering serta mudah mengelupas Suhu tubuh tidak stabil
Partus macet
Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan kerusakan integritas kulit )nsietas pada ibu Terbukanya 2angguan intrauterine dengan termoregulasi : ekstrauteri hipotermi 5esti infeksi 10.
As$#an "epera'atan
a. Pengkajian 1) &ata subyektif Pada tahap ini semua data dasar dan informasi tentang pasien dikumpulkan dan dianalisa untuk menge/aluasi keadaan pasien dan menurut keterangan dari pasien. •
Bama pasien &imaksud agar dapat mengenali klien sehingga mengurangi kekeliruan dengan pasien lain.
•
View more...
Comments