Askep Pada Ny. r Post Partum Spontan
March 4, 2018 | Author: Wilshere Izband | Category: N/A
Short Description
Post Partum Spontan...
Description
ASUHAN KEPERAWATAN POST PARTUM SPONTAN HARI I PADA Ny. R DI RUANG BOUGENVIL RUMAH SAKIT UMUM DAERAH SUKOHARJO
DISUSUN OLEH : SRI YULIANTI 2011.938
BAB 1 Latar belakang Kematian ibu dibagi menjadi kematian langsung dan tidak langsung. Pola penyebab langsung yaitu perdarahan (25%), biasanya perdarahan pasca persalinan), sepsis (15%), hipertensi dalam kehamilan (12%), partus macet (8%), komplikasi aborsi tidak aman (13%), dan sebab-sebab lain (8%) (Prawirohardjo, 2008: 54 ). Asuhan masa nifas diperlukan dalam periode ini karena merupakan masa kritis baik ibu maupun bayinya. Diperkirakan bahwa 60% kematian ibu akibat kehamilan terjadi setelah persalinan dan 50% kematian masa nifas
Tujuan Penulisan kkkkl 1. Tujuan umum 2. Tujuan khusus
Manfaat Penulisan : 1. Bagi Pasien dan Keluarga 2. Bagi Penulisan dan Perawat 3. Bagi Petugas Kesehatan 4. Bagi Institusi Pendidikan 5. Bagi Profesi
BAB 2 Tinjauan teori dan resum kasus Persalinan normal adalah proses pengeluaran janin yang terjadi pada kehamilan cukup bulan (3742 minggu), tanpa komplikasi baik pada ibu maupun pada janin (Taufan, 2011:03) Post partum adalah waktu penyembuhan dan perubahan, waktu kembali pada keadaan tidak hamil, serta penyesuaian terhadap hadirnya anggota keluarga baru (Mitayani, 2009 : 122).
PATHWAY 1.
Pathway Kehamilan
Post Partum / Nifas
Adaptasi Fisiologi
Sistem Reproduksi
Sistem Endokrin
Involusi
Hipotalamus
Adaptasi Psikologis
Eliminasi
BAK
Servik Vagina Dilatasi
Sistem Kardio Vaskuler
Defenden
Volume Darah Menurun
Ketergantungan
BAB
Hipofise
Anterior
Personal Hygiene
Terputusnya Kontinuitas Jaringan
Post de entry Kuman
Defisit perawan diri
Prolaktin
Oksitosin
Payudara Bengkak
Nyeri
Bonding Attackmen
Sibling Rivalry
Kehadiran Keluarga Perasaan Kasih
Tidak Ada
Menerima Tanggung Jawab Butuh Informasi
Menerima Cemburu
Perbedaan Pola Tidur Ibu Dan Bayi
Kekuatan menurun Posterior
Ketidakmampuan Merawat Bayi
Butuh Perlindungan Dan Pelayanan
Tonus Penurunan Otot Peristaltik menurun
Interdependen
Menerima Peran Baru Kondisi Tubuh Mengalami Perubahan
Dehidrasi
Luka Perineum
Dependen Mandiri
Distendi kandung Konstipasi kemih
Perubahan Pola Eliminasi
Gangguan Pola Tidur
Merangsang Reaksi Uterus
Kurang Informasi Laktasi Lemah
Kuat Kurang Pengetahuan Resti Infeksi
Wulandari, 2011 : 85 – 117, Green Wilkinson 2012 : 619 – 637, Dewi Sumarsih 2011 : 55 - 59 Kontraksi Uterus Dan Reaksi Otot Uterus
Menekan Pembuluh Darah
Pendarahan
Potensial Kekurangan Cairan/Darah
Hb
Lokia Bakteri mudah berkmbang
15
Resus Kasus • Pengkajian dilakukan pada tanggal 11 November 2013 pada jam 19.00 WIB didapatkan data nama pasien Ny.R dengan post partum spontan hari 1 G2P2A0. DATA FOKUS
DIAGNOSA
1. DS : Pasien mengatakan sedikit pusing, mules, perut sedikit sakit.Pasien mengatakan nyeri : P : Nyeri setelah persalinan. Q : Tertusuk-tusuk, R : Jahitan/bekas jahitan, S : 7 (0-10), T : Sering. DO : Pasien tampak meringis menahan sakit, vulva tampak kotor dan berbau.TTV : TD: 110/80 mmHg, N : 88x/menit, RR : 22x/menit, S : 36,5 derajat celcius. 2. DS : Pasien mengatakan tidak bisa merawat payudara dengan baik,payudara tampak bengkak, dan sakit DO : Payudara tampak bengkak, puting menonjol, tidak panas, suhu : 36,5 derajat celsius. 3. DS : Pasien mengatakan masih keluar darah pervagina sedikit-sedikit
Gangguan rasa nyaman Nyeri berhubungan dengan kontraksi uterus
Cemas berhubungan dengan kurang pengetahuan
Defisit perawatan diri berhubungan dengan personal hygiene kurang
Gangguan rasa nyaman nyeri berhubungan dengan kontraksi uterus Intervensi : Kaji skala nyeri, Anjurkan untuk melakukan tehnik
distraksi dan relaksasi, Motivasi mobilisasi sesuai indikasi, Berikan kompres hangat, dan Kolaborasi pemberian analgetik. Implementasi : mengkaji nyeri, mengajarkan tehnik relaksasi tarik nafas, menganjurkan ibu untuk latihan mobilisasi. Evaluasi : S : pasien mengatakan nyeri berkurang skala 4 (0-10), O : pasien tampak rileks, dapat bergerak tanpa rasa nyeri. A : Masalah nyeri teratasi sebagian, P : intervensi dilanjutkan yaitu lakukan tehnik
relaksasi distraksi, anjurkan pasien untuk beristirahat,motivasi mobilisasi sesuai indikasi.
Cemas berhubungan dengan kurang pengetahuan Intervensi Pastikan persepsi klien tentang
persalinan dan kelahiran, lama persalinan dan tingkat kelelahan klien. Bantu klien atau pasangan dalam mengidentifikasi kebutuhan-kebutuhan. Berikan informasi tentang peran program latihan pasca partum progresif. Berikan informasi tentang perawatan diri, termasuk perawatan perineal dan hygiene, Diskusikan kebutuhan seksualitas dan rencana untuk kontrasepsi, berikan informasi tentang ketersediaan metode termasuk keuntungan dan kerugian. Implementasinya yaitu mengkaji pengetahuan pasien, mengajarkan cara perawatan payudara dan breastcare.
Defisit perawatan diri berhubungan dengan personal hygiene kurang. •
Intervensi : Bersihkan daerah genetalia / vulva hygiene /Kaji kembali pola kebutuhan personal hygiene, Anjurkan untuk ganti pembalut bila sudah penuh, Ajarkan cara merawat genetalia / jaga kebersihan klien dengan membantu mandi pasien, Observasi tanda-tanda infeksi,Libatkan keluarga dalam pemenuhan kebutuhan pasien.
•
Implementasi membersihkan daerah genetalia, menganjurkan ganti pembalut bila sudah penuh, mengajarkan cara merawat genetalia, Observasi tanda-tanda infeksi.
•
Evaluasi S : Pasien mengatakan genetalia bersih, dan masih keluar darah pervagina sedikit, O : Pasien nampak tidak risih, tampak nyaman, genetalia tampak bersih, A : Masalah defisit perawatan diri teratasi sebagian, hal ini disebabkan karena pasien masih dalam masa nifas sehingga keluar darah pervagina masih dapat terjadi. P : Tindakan keperawatan dilanjutkan, monitor keadaan umum pasien dan tandatanda vital pasien, observasi perdarahan, ajarkan perawatan genetalia.
BAB 3 Tiga metode yang digunakan dalam pengumpulan data pada tahap pengkajian antara lain : komunikasi efektif (wawancara), observasi dan pemeriksaan fisik : Inspeksi, Palpasi, Auskultasi.
1. Gangguan rasa nyaman nyeri berhubungan dengan adanya kontraksi uterus. Diagnosa diatas salah yang benar adalah nyeri berhubungan dengan diskontinuitas jaringan. 2. Cemas berhubungan dengan kurang pengetahuan 3. Defisit perawatan diri berhubungan dengan personal hygiene kurang.
Diagnosa yang seharusnya diangkat penulis • 1. Resiko infeksi berhubungan dengan port de entry kuman patogen. • 2. Perubahan pola tidur berhubungan dengan hospitalisasi
BAB 4 : Kesimpulan dan saran Asuhan Keperawatan Post partum Spontan dilakukan pada tanggal 11- 13 November 2013 di Rumah Sakit Umum Daerah Kota Sukoharjo dengan identitas pasien Ny. R umur 29 tahun dengan data subjektif pasien mengatakan masih perdarahan, kadang-kadang masih mulas, sedikit pusing dan Pasien mengatakan tidak bisa merawat payudara dengan baik, payudara tampak bengkak. Pasien mengatakan nyeri pada P: Nyeri setelah persalinan, Q : Tertusuk-tusuk, R : Bekas laserasi, S: 7(0-10), T : Sering. Masalah yang muncul, sesuai teori ada 3. Perencanaan penulis susun sesuai dengan diagnosa diatas. Pelaksanaan tindakan sesuai dengan perencanaan, namun terdapat dua perencanaan dari masing-masing diagnosa
SARAN
1. 2. 3. 4.
Bagi institusi pendidikan. Bagi perawat Bagi Rumah Sakit. Bagi Penulis
View more...
Comments