Askep Nefrolitiasis New

July 18, 2022 | Author: Anonymous | Category: N/A
Share Embed Donate


Short Description

Download Askep Nefrolitiasis New...

Description

 

ASUHAN KEPERAWATAN KLIEN DENGAN NEFROLITIASIS

A. DEF DEFINISI

Batu Bat u ginjal atau nefro nefrolitas litasis is merupakan suatu keadaan terdapatnya batu (kalkuli) Nefrol rolita itasis sis atau batu ginjal didala did alam m ginjal ginjal (Muaqi (Muaqin n & Sari, Sari, 2011). 2011). Nef ginjal adalah adalah adanya adanya

kalk ka lkul ulii

yang yang dis diseb ebab abka kan n

oleh oleh gang ganggu guan an ke kese seim imba bang ngan an anta antara ra ke kela laru ruta tan n

da dan n

pengendapan garam di saluran kemih dan ginjal. Batu ginjal terbentuk saat air kemih menjadi jenuh dengan senyawa tak larut yang mengandung kalsium, oksalat dan fosfat akibat dehidrasi atau kekurangan cairan (Han, et al. 2015). Dampak atau akibat dari batu ginjal jika dibiarkan terlalu lama dan dak segera ditang dit angan ani, i, bukan bukan tak mungki mungkin n akan akan berlan berlanjut jut

ke kondis kondisii yang yang lebih lebih par parah, ah, yaitu yaitu

Chronic Kidney Disease (CKD) atau Penyakit Ginjal Kronik (PGK). PGK merupakan kondisi ginjal yang kehilangan fungsinya (Rasyida,2013). Ginjal merupakan organ vital karena mempunyai fungsi mulple yang dak dapat digankan oleh organ lain. Fungsi ginjal antara lain; pengaturan keseimbangan cairan dan elektrolit, pengaturan osmolalitas cairan tubuh dan konsentrasi elektrolit, pengaturan tekanan arteri dan pengaturan keseimbangan asam dan basa, selain itu ginjal gin jal memili memiliki ki fungsi fungsi untuk untuk member membersih sihka kan n tubuh tubuh dari dari rac racun un mel melalu aluii caira cairan n urin urin (Wahyuni, (Wah yuni, et al. 2013). 2013).

Salah Salah satu bentuk bentuk respon tubuh tubuh mendapatk mendapatkan an asupan asupan cairan

yang cukup adalah urin dapat keluar dengan bebas dan berwarna cerah, dan sebaliknya keka tubuh dak mendapatkan asupan air yang cukup, urin akan berwarna gelap dan berbau ber bau.. Minum Minum air puh puh yang yang cukup cukup akan akan memban membantu tu ginjal ginjal unt untuk uk bekerj bekerja a secar secara a normal. Akvitas tersebut juga dapat mencegah pembentukan batu ginjal (Rosalina, 2014). Pendapat lain menjelaskan batu ginjal atau nefrolitasis merupakan suatu keadaan terdapatn terda patnya ya batu batu kalkuli kalkuli di ginja ginjall ((Arif Arif Muaqin, Muaqin, 2011) Dalam Dalam kehidupan kehidupan sehari-seh sehari-sehari ari manusia memerlukan sumber tenaga yaitu makan dan minum. Salah satunya adalah kebutuhan akan air minum, diketahui bahwa 70% bagian yang ada di dalam tubuh manusi man usia a berben berbentuk tuk cairan cairan.. Manusi Manusia a membut membutuhk uhkan an air yang yang cukup cukup untuk untuk menjag menjaga a kese kesega gara ran n dan dan kebu kebuga gara ran n ja jasm sman ani. i. Ai Airr minu minum m meru merupa paka kan n unsu unsurr gizi gizi yang yang sama sama

 

penngnya dengan karbohidrat, protein, lemak dan vitamin. Tubuh membutuhkan air mineral untuk dikonsumsi sebanyak 1 sampai 2,5 liter atau setara dengan 6-8 gelas seap se ap ha harin rinya, ya, mengko mengkonsu nsumsi msi air minera minerall yang yang baik baik dan cukup cukup bagi bagi tub tubuh uh dapat dapat membantu proses pencernaan, mengatur metabolisme, mengatur zat-zat makan dalam tubuh dan mengatur keseimbangan tubuh, Asmadi (2011, dalam Sari,2014). Kebiasaan mengkonsumsi air yang kurang, dapat menjadi salah satu faktor risiko terjadinya batu, selain itu akvitas yang berlebihan menyebabkan ekskresi cairan akan terjadi melalui keringat sehingga urin akan menjadi lebih pekat dan risiko terjadinya batu akan menjadi lebih besar. Masalah kekurangan air bukan hanya di Indonesia tetapi sudah masalah global. Indonesia sendiri dengan jumlah penduduk yang telah mencapai lebih leb ih dari dari 200 juta juta jiwa, jiwa, kebutu kebutuha han n air minum minum untuk untuk dikons dikonsums umsii menjad menjadii sem semak akin in berkurang (Putra, 2014). Selain itu kebiasaan yang salah sering dilakukan adalah hanya mengonsumsi air minum saat dirasa haus, padahal rasa haus merupakan ciri seseorang menga men galam lamii dehidr dehidrasi asi.. Dampak Dampak dehidr dehidrasi asi jika jika dib dibiar iarkan kan akan akan mening meningkat katkan kan risiko risiko penyakit batu ginjal, infeksi saluran kencing, kanker usus besar, konspasi, obesitas, stroke pembuluh darah otak dan gangguan yang lainnya (Sumarmi & Ernovitania, 2017).

Berbagai Berba gai penelian penelian menunjukkan menunjukkan bahwa kurang air berdampak berdampak buruk buruk terhadap terhadap kesehatan atau meningkatkan risiko terjadinya berbagai macam penyakit. Air memiliki peran penng bagi tubuh terutama bagi ginjal (Santoso, et al. 2012). B. ETIOLOGI

Penyebab batu ginjal adalah idiopak. Akan tetapi, terdapat faktor predisposisi seper jenis makanan yang dikonsumsi, Infeksi Saluran Kemih (ISK), volume air yang diminum, kelainan metabolisme, usia, jenis kelamin, genek, akvitas, konsumsi vitamin dan obat-obatan tertentu, dan berat badan. Batu ginjal biasanya terdiri dari kalsium oksalat. Terbentuknya batu ginjal sangat erat kaitannya dengan peningkatan pH urine (pada batu kalsium bikarbonat), atau sebaliknya penurunan pH urine (pada batu asam urat). Segala sesuatu yang menyebabkan terhambatnya aliran urine dan menyebabkan stas urine (dak ada pergerakan pada urine) di bagian mana saja di saluran kemih, meningkatkan pembentukan batu karena dapat menyebabkan pengendapan zat organik dan mineral. Berikut beberapa factor penyebab batu ginjal antara lain:

 

1. Genek Terdapat orang-orang tertentu yang memiliki kelainan atau gangguan ginjal sejak dilahirkan, meskipun kondisi ini jarang ditemui. Penderita kelainan ini, sejak usia anak-anak sudah memiliki kecenderungan yang mudah mengendapkan garam dan memudahkan memudahkan terbentuk terbentuknya nya batu. batu. Oleh karena fungsi fungsi ginjalnya ginjalnya yang dak normal, maka proses pengeluaran urine pun mengalami ganggguan karena urinenya banyak mengandung zat kapur, sehingga mudah mengendapkan batu.

2. Maka Makana nan n dan dan Minu Minuma man n Sebagian besar penyakit batu ginjal disebabkan oleh makanan dan minuman. Terutama pada makanan dan minuman yang nggi kadar kalsium oksalat dan fosfat yang mudah mengkristal dalam ginjal, juga pada makanan yang banyak mengandung asam urat. Selain itu, mengkon mengkonsums sumsii makanan makanan yang nggi kadar kadar garam garam mengakibatkan ngginya kadar garam dalam urine yang menyebabkan mudahnya terbentuk batu ginjal. Makanan yang mengandung kalsium nggi seper kol, lobak, brokoli, sarden dan keju jika dikonsumsi berlebihan juga dapat mempermudah terbentuknya batu ginjal. Makanan dengan kadar purin yang nggi juga sebaiknya dihindari, seper pada ikan laut, ha goreng, usus goreng, ikan sarden dan jeroan yang dapat meningkatkan kadar asam urat dalam tubuh  

Sebaiknya juga dak mengkonsumsi susu dan produk berkalsium nggi

secara berlebihan. Kelebihan kadar kalsium akan diekskresikan melalui urine sehingga meningkatkan risiko terbentuknya batu ginjal.  

Peneli Penelian an yang yang dilaku dilakukan kan oleh Ferrar Ferraro, o, et al. (2013) (2013) tenta tentang ng soda soda dan dan

minuman lain dan risiko batu ginjal menjelaskan bahwa metode yang efekf untuk meng me ngur uran angi gi risi risiko ko be beru rula lang ng terj terjad adim imya ya ba batu tu ginj ginjal al yait yaitu u de deng ngan an diet diet da dan n meningkatkan asupan cairan. Meskipun demikian, dak semua jenis cairan memiliki manfaat manf aat yang sama. sama. Berdasark Berdasarkan an paparan di atas bahwa dampak dari so drink  atau minuman bersoda akan berdampak buruk terhadap kesehatan terutama bagi ginjal, minuman bersoda nggi akan kandungan fruktosa (pemanis buatan) dan asam fosfat atau asam nitrat. Macam-macam senyawa tambahan tersebut memaksa ginjal bekerja lebih keras untuk mengolah minuman soda tersebut.

 

3. Volu Volume me ai airr y yan ang g dimi diminu num m Kurang mengkonsumsi air puh menyebabkan sistem metabolisme tubuh dak berjalan dengan opmal. Ginjal memerlukan cairan dalam jumlah yang cukup banyak untuk menguraikan zat-zat terurai dalam tubuh. Sedaknya minum 2 liter air dalam sehari agar volume urine bertambah dan mengurangi konsentrasi mineral dan garam.

4. Infeks Infeksii S Salu aluran ran Kemih Kemih (IS (ISK) K) ISK dapat terjadi pada ureter, kandung kemih, maupun uretra. Penyebab utama ISK adalah bakteri E.coli yang hidup pada kotoran dan usus besar. ISK banyak menyerang menye rang wanita karena karena vagina vagina lebih rentan rentan terhadap terhadap pertumbuh pertumbuhan an bakteri bakteri dibanding pria. Infeksi ini akan meningkatkan terbentuknya zat organik. Kemudian, zat ini dikelilingi mineral yang mengendap. Pengendapan mineral akibat infeksi ini akan meningkatkan alkalinitas urine dan menyebabkan pengendapan kalsium fosfat dan magnesium ammonium fosfat.

5. Akvitas Faktor pekerjaan dan olahraga dapat mempengaruhi terbentuknya batu ginjal. Risiko penyakit ini bertambah nggi pada orang dengan akvitas yang jarang berolahraga atau dak banyak bergerak, serta pada orang yang pekerjaannya terlalu banyak duduk. Hal ini dikarenakan akvitas yang kurang akf menyebabkan kurang lancarnya peredaran darah maupun urine, sehingga mudah terbentuk batu ginjal. Selain itu, pola hidup yang akf dapat membantu pembentukan kalsium menjadi tulang. Sebaliknya, gaya hidup yang kurang bergerak dapat mendorong kalsium beredar dalam darah dan berisiko menjadi kristal kalsium.

6. Usia Pada umumnya batu ginjal banyak ditemukan pada usia 20-50 tahun. Jarang sekali ditemukan batu ginjal pada anak-anak.

7. Berat ba badan

 

Risiko penyakit batu ginjal juga lebih nggi pada orang dengan berat badan berlebih berle bih (obesitas) (obesitas) karena karena pada orang dengan dengan berat badan berlebih dapa dapatt menyebabkan kelainan metabolisme sehingga mudah mengendapkan garam-garam kalsium.

8. Jenis enis kel elam amin in Menurut hasil penelian, risiko terkena batu ginjal lebih banyak dialami pria dari pada wanita dengan perbandingan 3:1. Hal ini mungkin berkaitan dengan uretra pria yang lebih panjang dari uretra wanita. C. TAND TANDA A & GEJAL EJALA A

Berikut tanda dan gejala yang dapat mbul akibat dari batu ginjal, diantaranya : 1. Nyeri pada punggung  punggung  bagian bawah dan terkadang terasa hingga pangkal paha.

Sedangkan pada pria, nyeri juga dirasakan hingga tess dan skrotum. Rasa nyeri tersebut bisa bertahan bertahan selama beberapa menit atau beberapa jam. Saat batu ginjal berpindah ke lokasi lain dalam saluran kemih, rasa nyeri dapat meningkat. 2. Meningkatn Meningkatnya ya frekue frekuensi nsi ingin ingin bu buang ang air kecil kecil 3. Nyeri Nyeri saat saat buan buang g air kecil kecil (disu (disuria ria)) 4. Buang Buang air air kecil kecil dala dalam m jumlah jumlah sedi sedikit kit 5. Urine berwana berwana merah merah muda, muda, merah, merah, atau atau cokelat cokelat 6. Mual Mual da dan n mun munta tah. h. 7. Mera Merasa sa geli gelisa sah. h. 8. Demam atau atau menggig menggigil, il, jika terjadi terjadi infeks infeksi. i. D. PATOG PATOGENE ENESIS SIS BAT BATU U GINJA GINJALL

Patoge Pat ogenes nesis is Pemben Pembentuk tukan an BSK

(B (Batu atu Saluran Saluran Kemih) Kemih) memerl memerluka ukan n keadaa keadaan n

supersaturasi dalam pembentukan batu. Inhibitor pembentuk batu dijumpai dalam air kemih normal. Batu kalsium oksalat dengan inhibitor sitrat dan glikoprotein. Beberapa promotor promo tor (reaktan) (reaktan) dapat memacu memacu pembentuk pembentukan an batu seper asam urat, memacu memacu pemben pem bentuk tukan an batu batu kalsiu kalsium m oksala oksalat. t. Aksi Aksi inhibi inhibitor tor dan reakta reaktan n belum belum diketa diketahui hui sepenuhnya. Ada dugaan proses ini berperan pada pembentukan awal atau nukleasi kristal, progresi kristal atau agregasi kristal. Penambahan sitrat dalam kompleks kalsium

 

dapat mencegah agregasi kristal kalsium oksalat dan mungkin dapat mengurangi risiko agregasi kristal dalam saluran kemih. Secara pas eologi batu saluran kemih belum diketa dik etahui hui dan sa sampa mpaii sekara sekarang ng banyak banyak teori teori dan faktor faktor yang yang berpen berpengar garuh uh untuk untuk terjadinya batu saluran kemih, yaitu: 1.

Teori F Fiisiko Ki Kimiawi Prinsip teori ini yaitu terbentuknya batu saluran kemih karena adanya proses kimia, kim ia, siko siko maupu maupun n gabung gabungan an siko siko kimiaw kimiawi. i. Dari Dari hal terseb tersebut ut diketa diketahui hui terjadinya terja dinya batu  di dalam dalam sis sistem tem pielok pielokali aliks ks ginjal ginjal sangat sangat dip dipeng engaru aruhi hi oleh oleh konsentrasi bahan pembentuk batu dalam tubulus renalis. Berdasarkan faktor siko kimiawi dikenal teori pembentukan batu sebagai berikut:

2.

Teori Sup Supersaturasi Supersaturasi air kemih dengan garam-garam pembentuk batu merupakan dasa dasarr te terp rpen enng ng dan dan meru merupa paka kan n pras prasya yara ratt

untu untuk k terj terjad adin inya ya pres presip ipit itas asii

(pen (penge gend ndap apan an). ). Apab Apabil ila a kela kelaru ruta tan n suat suatu u prod produk uk ngg nggii diba diband ndin ingk gkan an  k k endapnya, maka terjadi supersaturasi sehingga menimbulkan terbentuknya kristal dan pada akhirnya akan terbentuk batu. Supersaturasi dan kristalisasi terjadi bila ada penambahan bahan atau zat yang bisa mengkristal dalam air dengan pH dan suhu tertentu, sehingga suatu saat terjadi kejenuhan kejenuhan dan selanjutn selanjutnya ya terj terjadi adi kristal. Bertambahnya bahan yang dapat mengkristal yang disekresikan oleh ginjal, maka pada suatu saat akan terjadi kejenuhan sehingga terbentuk kristal. Proses kristalisasi dalam pembentukan batu saluran kemih berdasarkan adanya 4 zona saturasi , minimal terdapat ga zona yaitu: a. Zona Zona stabil stabil,, dak dak ada pemb pembent entuka ukan n in batu batu b. Zona Zona metast metastabi abil, l, mungkin mungkin membesar membesar tetapi tetapi dak terjadi terjadi disolusi disolusi batu, batu, bisa bisa ada agregasi dan inhibitor bisa mencegah kristalisasi c. Zona satura saturasi si nggi, nggi, Proses Proses kristalisa kristalisasi si BSK. Saturas Saturasii dalam pembentu pembentukan kan batu batu saluran kemih dapat digolongkan menjadi 3 bagian berdasarkan kadar bahan terseb ter sebut ut dalam dalam air kemih. kemih. Bila Bila kadar kadar bah bahan an pengkr pengkrist istal al air kemih kemih sanga sangatt rendah maka disebut zona stabil saturasi rendah. Pada zona ini dak ada pembentukan in batu saluran kemih, bahkan bisa terjadi disolusi batu yang sudah ada. Bila kadar bahan pengkristal air kemih lebih nggi disebut zona supersaturasi metastabil. Pada zona ini batu saluran kemih yang ada dapat

 

membes mem besar ar walaup walaupun un dak dak terben terbentuk tuk in batu batu salura saluran n kemih kemih yang yang bar baru, u, tetapi teta pi dak dapat terjadi terjadi disolusi disolusi dan dapat dapat terj terjadi adi agreg agregasi asi kris kristaltal-krist kristal al yang sudah terbentuk. Inhibitor sangat penng pada zona ini, yaitu untuk mencegah terjadinya kristal BSK. Bila kadar bahan pengkristal air kemih nggi disebut zona saturasi nggi. Pada keadaan ini mudah terbentuk in batu saluran kemih spontan, batu begitu cepat membesar karena Zona stabil dari saturasi rendah - dak ada pembentukan dari in batu - disolusi bisa terjadi agregasi bisa terjadi Zona Supersaturasi Metastabil - batu mungkin membesar tapi dak terbentuk in batu - disolusi batu dak bisa terjadi - agregasi batu dak bisa terjadi - inhibitor cegah kristalisasi Zona stabil Kenaikan Konsentrasi Bahan pengkristal Zona Saturasi Tinggi - terbentuk in batu spontan - batu cepat cep at tumbuh tumbuh/ag /agreg regasi asi - inhibi inhibitor tor dak dak begitu begitu efekf efekf terjad terjadii ag agreg regasi asi.. Inhibi Inh ibitor tor dak dak begitu begitu efek efekff untuk untuk menceg mencegah ah terben terbentuk tuknya nya krista kristall batu batu saluran kemih. Tingkat saturasi dalam air kemih dak hanya dipengaruhi oleh  jumlah bahan pembentuk BSK yang larut, tetapi juga oleh kekuatan ion, pemb pemben entu tuka kan n komp komple leks ks dan dan pH air air kemi kemih. h. Seca Secara ra kasa kasarr sepa separu ruh h tota totall konsentra kons entrasi si kalsium kalsium dan oksalat oksalat berada dalam bentuk ion beba bebas, s, sisanya sisanya dalam bentuk kompleks. Kekuatan ion terutama ditentukan oleh natrium, kalsium dan klorida. Bila kekuatan ion naik, maka akan menyebabkan AP CaOxx turun dan risiko CaO risiko pembentuka pembentukan n kris kristal tal kalium kalium oksalat, oksalat, sebab jumlah jumlah konsentrasi ion biasanya akan menurun. Kalsium dapat membentuk kompleks dengan sitrat yang larut dalam air. Keasaman air kemih akan mempengaruhi pemben pem bentuk tukan an komple kompleks ks maupun maupun akvit akvitas as ion bebas. bebas. Pad Pada a ken kenaik aikan an pH terjadi kenaikan kompleks kalsium sitrat dan kalsium fosfat serta penurunan kompleks kalsium sulfat pada pH 6,5 atau lebih. Hampir semua ion sitrat terion ter ionisa isasi si sehing sehingga ga sanga sangatt mudah mudah memben membentuk tuk komple kompleks ks dengan dengan 3 ion kalsium. Pada penurunan pH terjadi sebaliknya yaitu penurunan kemampuan io ion n sitr sitrat at untu untuk k meng mengik ikat at kals kalsiu ium m sehi sehing ngga ga le lebi bih h muda mudah h memb memben entu tuk k kompleks kalsium oksalat. Pada pH nggi terjadi suasana basa, maka ion hidrogen bebas turun sehingga menaikkan ion fosfat bebas. 3.

Teori matrik

 

  Di da dala lam m air air ke kemi mih h terd terdap apat at pr prot otei ein n yang yang be bera rasa sall da dari ri pe peme meca caha han n mitochondria sel tubulus renalis yang berbentuk laba-laba. Kristal batu oksalat maupun kalsium fosfat akan menempel pada anyaman tersebut dan berada di sela-sela anyaman sehingga terbentuk batu. Benang seper sarang laba-laba yang berisi ber isi protei protein n 65%, 65%, Heksan Heksana10 a10%, %, Heksos Heksosam amin in 2-5 2-5% % sis sisany anya a air air.. Pad Pada a benang benang menempel kristal batu batu yang menyebabkan batu batu makin lama makin makin besar. Matrik tersebut merupakan bahan yang merangsang mbulnya batu.

4.

Teori Inhibitor   Pada penelian diketahui bahwa walaupun kadar bahan pembentuk batu sama ngginya pada beberapa orang tetapi dak semua menderita penyakit batu. Hall ters Ha terseb ebut ut dise diseba babk bkan an pada pada oran orang g yang yang dak dak te terb rben entu tuk k batu batu dala dalam m air air kemihnya mengandung bahan penghambat untuk terjadinya batu (inhibitor) yang lebih nggi kadarnya dibanding pada penderita batu. Dikenal 2 jenis inhibitor yaitu organik yang sering terdapat adalah asam sitrat, nefrokalsin dan tammahorsefall glikoprotein dan jarang terdapat yaitu gliko-samin glikans, uroponn. Inhibitor anorganik yaitu pirofosfat, magnesium dan Zinc. Menurut penelian inhibitor yang paling kuat yaitu sitrat, karena sitrat akan bereaksi dengan kalsium membentuk kalsium sitrat yang larut dalam air. Inhibitor menc me nceg egah ah te terb rben entu tukn knya ya kris krista tall kals kalsiu ium m oksa oksala lat, t, menc menceg egah ah ag agre rega gasi si dan dan menc me nceg egah ah perl perlen engk gket etan an kris krista tall kals kalsiu ium m oksa oksala latt pada pada memb membra ran n tubu tubulu lus. s. Magnesium mencegah terjadinya kristal kalsium oksalat dengan mengikat oksigen menjadi magnesium oksalat. Sitrat terdapat pada hampir semua buah-buahan tetapi kadar ternggi pada jeruk. Pada penelian diketahui bahwa kandungan sitrat jeruk nipis lebih nggi daripada jeruk lemon (677 mg/10ml dibanding 494 mg/10ml air perasan jeruk.

5.

Teori E Ep pitaksi Pada teori ini dikatakan bahwa kristal dapat menempel pada kristal lain yang berbeda berbed a sehingga sehingga cepat cepat membesar membesar dan menjadi menjadi batu campuran. campuran. Keada Keadaan an ini disebut nukleasi heterogen dan yang paling sering yaitu kristal kalsium oksalat menempel pada krital asam urat yang ada.

6.

Teori kombinasi

 

Banyak ahli berpendapat bahwa batu saluran kemih terbentuk berdasarkan campuran dari beberapa teori yang ada. 7.

Teori Infeksi  Teori terbentuknya BSK juga dapat terjadi karena adanya infeksi dari kuman tertentu. Pengaruh infeksi pada pembentukan BSK adalah sebagai berikut: a.

Teori Teori terb terbent entukn uknya ya bat batu u struv struvit it Batu struvit disebut juga batu infeksi mempunyai komposisi magnesium amonium fosfat. Terjadinya batu jenis ini dipengaruhi pH air kemih ≥ 7,2 dan terdapat amonium dalam air kemih, misalnya pemecah urea (urea spling bacteria). Urease yang  terbentuk akan menghidrolisa urea menjadi karbon dioksida dan amonium dengan reaksi seper dibawah ini urease NH2 -CONH2+H2O → 2NH3+CO2 NH3+H2O → NH4 + + OH- CO2+H2O → H2CO3 NH4 + + Mg++ + PO4 +++ + 6H2O → MgNH4PO46H2O. Akibat reaksi ini maka pH air kemih akan naik lebih dari 7 dan terjadi reaksi sintesis amonium yang terben ter bentuk tuk denga dengan n molek molekul ul magnes magnesium ium dan fosfat fosfat men menjad jadii magnes magnesium ium amonium fosfat (batu struvit). Bakteri penghasil urease sebagian besar Gram negaf yaitu golongan proteus, klebsiela, providensia dan pseudomonas. Ada  juga bakteri gram posif yaitu stalokokus, mikrokokus dan korinebakterium serta golongan golongan mikoplasm mikoplasma, a, seper seper T strain strain miko mikoplas plasma ma dan ureaplasm ureaplasma a urelithikum.

b. Teor Teorii n nan ano o bak bakte teri ria a Nano Na noba bakt kter eria ia

meru merupa paka kan n

ba bakt kter erii

terk terkec ecil il

de deng ngan an

diam diamet eter er

50-2 50-200 00

nano nanome mete terr ya yang ng hidu hidup p dala dalam m dara darah, h, ginj ginjal al dan dan air air kemi kemih. h. Bakt Bakter erii ini ini tergolong Gram negaf dan sensif terhadap tetrasiklin. Dinding sel bakteri ini mengeras mengeras

memben membentuk tuk cang cangka kang ng kalsi kalsium um (k (karb arbona onatt apat) apat) kristal kristal

karbonat karb onat apat ini akan akan mengadaka mengadakan n agregasi agregasi dan membentuk membentuk in batu, batu, kemudian kristal kalsium oksalat akan menempel disitu sehingga makin lama makin mak in besar. besar. Dilapo Dilaporka rkan n bahwa bahwa 90% pender penderita ita BSK menga mengandu ndung ng nano nano bacteria. Oxalobacter Dalam usus manusia terdapat bakteri pemakan oksalat sebagai bahan energi yaitu Oxalobacter formigenes dan Eubacterium lentrum tetapi hanya Oxalobacter formigenes saja yang tak dapat hidup tanpa oksalat .

 

c.

Teori eori va vasskule kulerr Pada Pad a pender penderita ita batu batu salura saluran n kemih kemih sering sering didapa didapatt ada adanya nya penyak penyakit it hipertensi hiper tensi dan kadar kadar kolesterol kolesterol darah yang nggi, nggi, maka Stoller mengajukan mengajukan teori vaskuler untuk terjadinya batu saluran kemih. 

Hipertensi Seseorang dikatakan hipertensi bila tekanan darah sistolik 140 mm Hg atau lebih, atau tekanan darah diastolik 90 mmHg atau lebih atau sedang dalam dal am pengob pengobata atan n an hipert hipertens ensi. i. Pada Pada pen pender derita ita hipert hipertens ensii 83% memp me mpun unya yaii perk perkap apur uran an ginj ginjal al seda sedang ngka kan n pada pada oran orang g yang yang dak dak hipert hip ertens ensii yang yang mempun mempunyai yai perkap perkapura uran n ginjal ginjal seb sebany anyak ak 52%. Hal ini disebabka diseb abkan n aliran darah pada papilla papilla ginjal berbelok berbelok dan aliran aliran darah beru beruba bah h dari dari al alir iran an lami lamine nerr menj menjad adii turb turbul ulen ensi si.. Pada Pada pend pender erit ita a hipertens hiper tensii aliran aliran turbulen turbulen ini berakibat berakibat penge pengendapa ndapan n ion-ion ion-ion kalsium kalsium papilla papill a (R (Rana anall’ ll’ss plaque plaque)) disebu disebutt juga juga per perkap kapura uran n ginjal ginjal yang yang dapat dapat berubah menjadi batu.



Kolesterol Pada penelian terhadap batu yang diambil dengan operasi ternyata mengandung kolesterol bebas 0,058-2,258 serta kolesterol ester 0,0120,777 mikrogram per miligram batu. Adanya kadar kolesterol yang nggi dalam dala m darah darah akan disekresi disekresi melalui melalui glomerulus glomerulus ginjal dan tercampur tercampur didalam air kemih. Adanya buran kolesterol tersebut akan merangsang agrega agr egasi si denga dengan n krista kristall kalsiu kalsium m oksala oksalatt dan dan kalsi kalsium um fosfat fosfat seh sehing ingga ga terbentuk batu yang bermanifestasi klinis (teori epitaksi).

E. PATH PATHWA WAY Y BAT BATU U GIN GINJA JALL

In Infe feks ksii

salu salura ran n

kemi kemih h

kron kronis is..

Gang Ganggu guan an meta metabo boli lism sme e

(h (hip iper erpa paro ror roi oidi dism sme, e,

hiperurisemia, hiperkalsiuria). Dehidrasi. Benda asing. Jaringan ma. Inamasi usus. Masukan vitamin D yang berlebih.

Pengendapan garam mineral. Infeksi. Mengubah pH urin dari asam menjadi alkalis.

 

 

Pembentukan batu ginjal (Nefrolialisis)

 

Obstruksi/Penyumbatan Obstruksi/Penyumbatan di ginjal

Peningkatan distensi abdomen

 

 

Inamasi/Peradanga Inamasi/Peradangan n

Rangsa Rangsanga ngan n terhad terhadap ap

Anoreksia

Kurang Pengetahuan

Mual Mual muntah muntah

mediator reseptor nyeri Output berlebihan

Cemas

  Persepsi Nyeri

Nyeri Akut

Gangguan eliminasi urin

Intoleransi aktivitas

F. KOMPL KOMPLIK IKAS ASII BATU BATU GI GINJ NJAL AL

Komplikasi dapat mbul saat ukuran batu ginjal sangat besar hingga menghambat aliran urine. Kondisi ini dapat memicu kerusakan ginjal permanen, serta infeksi. Di sisi sisi la lain in,, peng pengob obat atan an untu untuk k batu batu ginj ginjal al se send ndir iri, i, teru teruta tama ma batu batu ginj ginjal al yang yang berukuran besar, juga dapat menimbulkan komplikasi, yaitu:

 

1.

Cedera pada ureter

2.

Perdarahan

3.

Infeksi yang menyebar ke seluruh tubuh melalui darah atau bakteriemia. Jika penderita pernah mengalami batu ginjal, maka risiko kondisi kambuh sangat

besar. Berikut adalah faktor pemicu kambuhnya batu ginjal: 1. Terl Terlal alu u bany banyak ak meng mengko kons nsum umsi si maka makana nan n yang yang meng mengan andu dung ng prot protei ein n dan dan terl terlal alu u sedikit mengkonsumsi makanan berserat 2. Hanya Hanya memiliki memiliki satu satu ginjal ginjal yang yang masih masih berfung berfungsi si 3. Pernah Pernah mengalam mengalamii bebera beberapa pa infeks infeksii yang yang berhub berhubung ungan an denga dengan n ginjal ginjal atau siste sistem m saluran kemih. 4. Memiliki Memiliki riwayat riwayat kelua keluarga rga berpenyak berpenyakit it batu batu ginjal ginjal 5. Pernah Pernah menjalani menjalani operas operasii pada sistem sistem pencernaa pencernaan n 6. Run mengko mengkonsums nsumsii suplemen suplemen yang mengand mengandung ung kalsium. kalsium. 7. Mengkonsu Mengkonsumsi msi obat-obatan obat-obatan aspirin, antasida, antasida, diurek, diurek, obat an kejang, dan obatobatobatan untuk HIV. G. PEMERIK PEMERIKSAAN SAAN DIAGN DIAGNOST OSTIK IK PADA BATU BATU GINJAL GINJAL

Dalam mendiagnosis mendiagnosis batu ginjal, ginjal, dikaji dikaji keteranga keterangan n dari pasien mengenai mengenai gejala, gejala, riwaya riw ayatt penyak penyakitn itnya, ya, serta serta riwaya riwayatt batu batu ginjal ginjal dal dalam am keluar keluarga ganya nya.. Sel Selan anjut jutnya nya,, pemeriksaan sik dilakukan untuk menguatkan kecurigaan yang mengarah pada batu ginjal gin jal.. Guna Guna memas memaskan kan diagno diagnosis sis,, perlu perlu dilaku dilakukan kan serang serangka kaian ian tes lanjut lanjutan an yan yang g melipu: 1.

Tes urine. Pemeriksa Pemeriksaan an ini dilakuka dilakukan n dengan dengan mengumpulk mengumpulkan an sampel sampel urine urine untuk untuk

mengetahui apakah urine banyak mengandung kalsium atau asam urat. 2.

Tes darah. Tes ini bertujuan untuk mengetahui fungsi ginjal dan kadar zat tertentu di

dalamnya, yang menyebabkan terbentuknya batu ginjal. 3.

Pemindaian. Pemer Pemeriksa iksaan an ini dilakukan dilakukan untuk untuk mengiden mengidenkasi kasi keberadaa keberadaan n batu

ginjal secara tepat. Pemindaian dapat dilakukan dengan CT scan, Foto X Ray atau USG.

 

4.

Analisis batu ginjal yang keluar. Dalam pemeriksaan ini, pasien akan diminta untuk

buang bua ng air kecil kecil di atas atas saring saringan an ag agar ar batu batu gin ginjal jal yang yang keluar keluar dapat dapat tersar tersaring ing.. Selanjutnya, batu ginjal yang keluar akan dianalisis di laboratorium. F. PENGKAJIAN KEPERAWATAN

Pengkajian Dasar data pengkajian pasien. 1. Akv Akvit itas as/I /Is sra raha hatt Gejala Gej ala:: pekerj pekerjaa aan n monoto monoton, n, bekerj bekerja a pada pada lin lingku gkunga ngan n bersuh bersuhu u nggi, nggi, kea keadaa daan n aktas/mobilisasi aktas/mobilisa si sehubungan dengan kondisi sebelumnya. 2. Sirkulasi Tanda: Tan da: pening peningkat katan an TD/na TD/nadi di (nyeri (nyeri,, ansiet ansietas, as, gagal gagal ginjal ginjal). ). Kul Kulit it hangat hangat dan kemerahan; pucat 3. Eliminasi Gejala: Gejal a: riwayat riwayat adanya/IS adanya/ISK K kronis; kronis; obstruksi obstruksi sebelumnya sebelumnya (kalkulus (kalkulus). ). Penurunan Penurunan haluaran urine, kandung kemih rasa terbakar, dorongan berkemih, Diare Tanda: oliguria, hematuria, piuria, perubahan pola berkemih. 4. Maka Makana nan/ n/ca cair iran an Gejala: Gejal a: mual/munt mual/muntah, ah, nyeri tekan abdomen. abdomen. Diet nggi purin, purin, kals kalsium ium oksalat, oksalat, dan/atau fosfat. Kedakcukupan pemasukan cairan, dak minum air dengan cukup. Tanda : distensi abdominal; penurunan/adanya bising usus. Muntah. 5. Nyer Nyeri/ i/ke keny nyam aman anan an Gejala : episode nyeri akut berat, nyeri kolik. Lokasi tergantung pada lokasi batu. Contoh:: pada Contoh pada panggu panggull di region region kostov kostovert ertebr ebral; al; dapat dapat menyeb menyebar ar kepung kepunggun gung, g, abdome abd omen n dan turun turun kelipa kelipatt paha/ge paha/genit nitali alia. a. Nyeri Nyeri dangka dangkall kostan kostan menunj menunjuk ukan an adanya adan ya kalkulus kalkulus ginjal. ginjal. Nyeri dapat digambarkan digambarkan sebagai akut, hebat dak hilan hilang g dengan posisi atau ndakan lain Tanda: perilaku distraksi. Nyeri tekan pada area palpasi. 6. Keamanan Gejala: penggunaan alkohol, demam, menggigil. 7. Penyul Penyuluha uhan n ata atau u pemb pembela elajar jaran an Gejala: Gejal a: riwayat riwayat kalkulus kalkulus dalam keluarga, keluarga, penyakit ginjal, hipertensi, hipertensi, gout, gout, ISK, dan riwayat riway at penyakit penyakit usus halus, halus, bedah abdomen abdomen sebelumnya sebelumnya,, hiperp hiperpara araroidi roidisme. sme.

 

Penggunaan anbiok, anhipertensi, natrium bikarbonat, alupurinol, posfat, azid, pemasukan pemas ukan kelebihan kelebihan kalsium kalsium atau vitamin vitamin permbang permbangan an rencana rencana pemulangan; pemulangan; menunjukan rerata lama dirawat 3-4 hari.

 

H. DIAGNOSA DIAGNOSA KEPE KEPERAWA RAWATAN TAN PADA PADA BATU BATU GINJAL GINJAL

1. Nyeri Nyeri akut akut b/d b/d agen agen pencede pencedera ra siol siologi ogiss 2. Gangguan Gangguan elimina eliminasi si urin b/d penuruna penurunan n kapasita kapasitass kandung kandung kemih kemih 3. Intole Intoleran ransi si akvi akvitas tas b/d b/d imobil imobilita itass

4. Cemas No b/dDkurang iagnosaterpapar informasi

Eologi

1.

Nyeri Akut

Agen cedera siologis

2.

Gangguan eliminasi urine

penurunan

kapasitas

kandung

kemih

I.

3.

Intoleransi akvitas

Imobilitas

4.

Cemas

kurang terpapar informasi

INTERVENSI PADA ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN DENGAN PENYAKIT BATU GINJAL

Diagnosa Keperawatan Berdasarkan Prioritas: 1. Nyeri Nyeri akut akut b/d b/d agen agen penced pencedera era siol siologi ogiss 2. Gangguan Gangguan elimina eliminasi si urin urin b/d penurun penurunan an kapasit kapasitas as kandung kandung kemih kemih 3. Intole Intoleran ransi si akvi akvita tass b/d imobi imobilit litas as 4. Cemas Cemas b/d b/d kurang kurang terp terpapa aparr inform informasi asi J.

INTERVENSI

N

Diagnosa SLKI

SIKI

o

Keperawatan (SDKI)

1.

Nyeri ak akut b/ b/d ag a gen

Setelah Setel ah dilakuka dilakukan n nda ndakan kan Manajemen nyeri (I.08238)

pencedera siologis

kepe kepera rawa wata tan n dala dalam m 3x 3x24 24  jam

nyeri

tera terata tasi si hasil

akut

de deng ngan an :

dapat kr krit iter eria ia

Tingkat

1.1 idenkasi lokasi, karakterisk,, durasi, frekuensi, karakterisk kualitas, intensitas nyeri.

nyeri

(L.08066) 1. Kelu Keluha han n nyer nyerii dari dari skala meningkat (1) menjadi menurun (5)

1.2 idenkasi skala nyeri 1.3 idenkasi respon nyeri non verbal 1.4 berikan teknik non

 

2. Meri Mering ngis is dari dari sk skal ala a meningkat (1) menjadi

farmakologis untuk mengurangi rasa nyeri

menurun (5) 3. Geli Gelisa sah h dari dari sk skal ala a meningkat (1) menjadi menurun (5) 4. Kesu Kesuli lita tan n dur dur meningkat (1) menjadi 2.

Gangguan

eliminasi

menurun (5) Setelah Setel ah dilakuka dilakukan n nda ndakan kan Ma Mana naje jeme men n

Elim Elimin inas asii

Ur Urin ine e

urin b/d penurunan penurunan kepe kepera rawa wata tan n dala dalam m 3x 3x24 24 (I.04152) ka kapa pasi sita tass

ka kand ndun ung g  jam gangguan eliminasi urin

kemih

dapat

teratasi

krit kriter eria ia hasi hasill

2.1 Monitor eliminasi urine

deng engan

: Elim Elimin inas asii

2.2 2.2

cata atat

wak waktu-w tu-wak akttu

haluaran berkemih

Urin (L.04034) 1. Desa Desaka kan nb ber erke kemi mih h dar darii

2.3 2.3 ajar ajarka kan n meng mengen enal alii tand tanda a

skala meningkat (1)

berkemih dan waktu yang tepat

menjadi menurun (5)

untuk berkemih

2. Dist Disten ensi si kan kandu dung ng kemih dari skala

2.4 kolaborasi kolaborasi pemberian obat suppositoria uretra, jika perlu

meningkat (1) menjadi menurun (5) 3. Berk Berkem emih ih dak dak tunt tuntas as dari skala meningkat (1) menjadi menurun (5)

3.

Intoleransi a ak kvitas b/d imobilitas

dan

Setelah Setel ah dilakuka dilakukan n nda ndakan kan Manajemen Energi (I.05178) kepe kepera rawa wata tan n dala dalam m 3x 3x24 24  jam dapat

Intoleransi

Akvitas

teratasi

deng engan

3.1 monitor lokasi dan kedaknyamanan kedaknyamana n selama

 

kriter kri teria ia hasil hasil

: Tolera Toleransi nsi melakukan akvitas

Akvitas(L.05047) 1. Pera Perasa saan an Le Lema mah h dar darii skala meningkat (1) menjadi menurun (5) 2. Kelu Keluha han n lela lelah h da dari ri

3.2 berika berikan n akvit akvitas as distra distraksi ksi yang menyenangkan 3.3 3.3

Ajark jarkan an

strat trateg egii

kopin oping g

untuk mengurangi kelelahan

skala meningkat (1) menjadi menurun (5)

4

Ansietas b/d kurang

Setelah Setel ah dilakuka dilakukan n nda ndakan kan Reduksi Ansietas (I.09314)

terpapar informasi

kepe kepera rawa wata tan n dala dalam m 3x 3x24 24  jam Ansietas dapat teratasi

4.1 4.1

iden iden ka kasi si

saat

ngka ngkatt

ansietas berubah

dengan kriteria hasil : 4.2 ciptakan suasana terapeuk Tingkat Ansietas(L.09093) 1. Verb Verbal alis isas asii kha khawa war r akibat kondisi yang dihadapi dari skala

untuk menumbuhkan kepercayaan 4.3 4.3 Anju Anjurk rkan an ke kelu luar arga ga untu untuk k tetap bersama pasien, jika perlu

meningkat (1) menjadi menurun (5) 2. Peri Perila laku ku ge geli lisa sah h dar darii skala meningkat(1) menjadi menurun(5) 3. Verb Verbal aliisa sasi si kebingungan dari skala meningkat (1) menjadi menurun (5)

4.4 kolaborasi kolaborasi pemberian obat an ansietas, jika perlu

 

DAFTAR PUSTAKA

https://www.academia.edu/6722526/140284971-MAKALAH-Batu-Ginjal https://www.academia.edu/26284215/LAPORAN_PENDAHULUAN_NEFROLITIASIS https://www.academia.edu/6722526/140284971-MAKALAH-Batu-Ginjal https://www.alodokter.com/batu-ginjal/komplikasi   https://www.alodokter.com/batu-ginjal/komplikasi https://www.alodokter.com/batu-ginjal/diagnosis https://www.academia.edu/34787999/ASKEP_BATU_GINJAL.docx http://eprints.undip.ac.id/18458/1/Nur_Lina.pdf   https://www.academia.edu/34787999/ASKEP_BATU_GINJAL.docx

View more...

Comments

Copyright ©2017 KUPDF Inc.
SUPPORT KUPDF