Askep Komunitas Dewasa

September 10, 2022 | Author: Anonymous | Category: N/A
Share Embed Donate


Short Description

Download Askep Komunitas Dewasa...

Description

 

BAB I PENDAHULUAN

A.  LATAR BELAKANG

Komunitas adalah suatu kelompok populasi yang tinggal disuatu kawasan tertentu, berada dibawah suatu pengaturan dan memiliki nilai/interes serta kebutuhan tertentu pula. Konsep yang utama adalah konsep geografi geografi (kawasan) dan adanya interaksi (Tamher, 2009, hlm: 99).

Di dalam komunitas masyarakat suatu daerah bila di klasifikasikan berdasarkan kelompok khusus, salah satu kondisi kesehatan rentan terganggu adalah kelompok dewasa. Salah satu upaya yang dilaksanakan adalah meningkatkan  pola hidup masyarakat yang sehat dengan melakukan kegiatan kegiatan keperawatan pada komunitas atau masyarakat yang didalamnya terdapat kelompok khusus dewasa.

Hasil pengkajian didapatkan warga di wilayah RW VIII Kelurahan Wonosari Kecamatan Ngaliyan Semarang di usia produktif tinggi sejumlah 883 orang dan 63% diantaranya karyawan swasta atau pabrik. Berdasarkan hasil wawancara dengan kader kesehatan, kesadaran warga terhadap kebersihan kurang, upaya  pemberantasan sarang nyamuk (PSN) rendah dan masih sering ditemukan genangan air di rumah warga setiap inspeksi kader serta hanya ada 10 % warga yang punya tempat sampah. Hasil pengkajian juga didapatkan banyak warga yang merokok dan ventilasi jendela jarang dibuka.

 

Melihat berbagai masalah kesehatan yang muncul pada kelompok usia dewasa maka diperlukan adanya peran tenaga kesehatan dalam membantu menangani masalah tersebut baik promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif.

B.  TUJUAN

1.  Tujuan umum Untuk memberikan gambaran tentang perilaku berisiko pada komunitas agregat usia dewasa di Kelurahan wonosari termasuk upaya pencegahan dan  penanganannya melalui pendekatan proses proses keperawatan komunitas. 2.  Tujuan khusus a.  Mengidentifikasi permasalahan yang dialami komunitas agregat usia

dewasa.  b.  Melakukan analisis dan sintesa data komunitas agregat usia dewasa. c.  Merumuskan diagnosa keperawatan komunitas agregat usia dewasa. d.  Membuat perencanaan tindakan terkait diagnosa keperawatan terhadap

komunitas agregat usia dewasa.

C.  MANFAAT

a.  Membantu usia dewasa dalam mencegah terjadinya perilaku berisiko.  b.  Memberikan informasi data tentang usia dewasa dan risiko yang mungkin terjadi. c.  Sebagai bahan masukan bagi pemerintah dalam mengambil kebijakan terkait usia dewasa. d.  Sebagai

bahan

informasi

tambahan

bagi

petugas

kesehatan

dalam

memberikan penanganan masalah kesehatan pada usia dewasa dalam hal  promotif dan preventif.

 

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

A.  DEFINISI DAN DESKRIPSI KOMUNITAS

Komunitas adalah kelompok dari masyarakat yang tinggal di suatu lokasi yang sama dengan dibawah pemerintahan yang sama, area atau lokasi yang sama dimana mereka tinggal, kelompok sosial yang mempunyai interest yang sama (Riyadi, 2007). Menurut Kontjaraningrat Komunitas adalah sekumpulan manusia yang saling bergaul, atau dengan istilah lain saling berinteraksi (Mubarak, 2009).  2009). 

Perawatan kesehatan adalah bidang khusus dari keperawatan yang merupakan  bagian integral dari pelayanan kesehatan yang diberikan kepada individu, keluarga, kelompok dan masyarakat secara komprehensif melalui upaya  promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif

serta

resosialitatif

dengan

melibatkan peran serta aktif dari masyarakat. Peran serta aktif masyarakat  bersama tim kesehatan diharapkan dapat mengenal masalah kesehatan yang dihadapi serta memecahkan masalah tersebut (Elisabeth, 2007).  2007). 

Komunitas dapat diartikan kumpulan orang pada wilayah tertentu dengan sistem sosial

tertentu.

Komunitas

meliputi

individu, keluarga

kelompok dan

masyarakat. Salah satu agregat dikomunitas adalah kelompok kelompok dewasa yang tergolong kelompok beresiko terhadap timbulnya masalah kesehatan yang terkait pemberian ASI yang tidak adekuat dan masalah kesehatan lainnya yang  bisa dijadikan intervensi oleh perawat.

 

B.  USIA DEWASA SEBAGAI KELOMPOK RISIKO

Masa dewasa awal dan tengah adalah

periode yang penuh tantangan,

 penghargaan dan krisis. Tantangan ini meliputi tuntunan kerja dan membentuk keluarga, meskipun orang dewasa juga dapat diberi penghargaan karena kesuksesan karier mereka dan kehidupan pribadi mereka. Orang dewasa juga menghadapi krisis seperti merawat orang tua mereka yang telah lanjut usia. Kemungkinan kehilangan pekerjaan dengan berubah lingkungan ekonomi dan menghadapi kebutuhan perkembangan mereka sendiri seperti juga kebutuhan anggota keluarga mereka.  mereka. 

Peran orang dewasa (usia produktif) di masyarakat menjadi sangat urgent sesuai dengan tugas perkembangan yang menunjukkan bahwa mereka memiliki  pengaruh yang besar pada taraf kesehatan di lingkungan tempat tinggalnya. Jumlah yang mendominasi di masyarakat juga menjadi sebuah alas ala s an yang tepat untuk menjadikan kelompok khusus usia produktif mendapatkan perhatian lebih dalam asuhan keperawatan di komunitas.  komunitas. 

C.  MODEL YANG DIGUNAKAN UNTUK PENGKAJIAN KOMUNITAS

Dalam

memberikan

asuhan

keperawatan

pada

usia

kelompok

dewasa

menggunakan pendekatan Community As Partner Model   . Klien kelompok dewasa digambarkan sebagai inti (core) (core)   mencakup sejarah, demograpi, suku  bangsa, nilai dan keyakinan, dengan 8 (delapan) sub system yang saling mempengaruhi meliputi, lingkungan fisik pelayanan kesehatan dan sosial, ekonomi keamanan dan transportasi politik dan pemerintahan, komunikasi,  pendidikan dan rekreasi ( Anderson, Mc Farlane, 2000 dalam Ervin, 2002).

 

I.  Pengkajian A.  Data inti komunitas (core ( core inti)  inti)  1.  Demografi: jumlah kelompok dewasa, golongan umur, pengalaman sebelumnya. Etnis terdiri dari suku bangsa dan ras. 2.  Tipe keluarga: keluarga/ bukan keluarga, kelompok. 3.  Status perkawinan: kawin, janda/duda, single. 4.  Statistik vital: kelahiran, kematian kelompok usia dewasa dan  penyebab kematian. 5.   Nilai-nilai keyakinan dan agama: nilai agama dan keyakinan yang dianut oleh kelompok dewasa berkaitan dengan nilai dan norma yang dianut.

B.  Data Subsistem Komunitas Delapan data subsistem yang perlu dikumpulkan dalam pengkajian komunitas meliputi: 1.  Lingkungan fisik Dilihat di lingkungan kelompok usia dewasa, kebersihan lingkungan kualitas air, pembuangan limbah, kualitas udara, kualitas makanan, akses dan aktifitas kelompok dewasa dalam pemenuhan kebutuhan. Data dapat dikumpulkan dengan winshield survey dan survey dan observasi. 2.  Pelayanan kesehatan dan sosial Ketersediaan pelayanan kesehatan khusus kelompok dewasa melalui  puskesmas, pengobatan tradisional atau fasilitas pelayanan kesehatan. 3.  Ekonomi Dilihat

dari

jumlah

pendapatan

keluarga,

jenis

 penanggungjawab, jumlah penghasilan penghasilan dan pengeluarannya.

pekerjaan

 

4.  Transportasi dan keamanan Dilihat dari jenis transportasi yang digunakan kelompok dewasa untuk mendapatkan pelayanan kesehatan dan adanya rasa aman dan dukungan dari anggota keluarga untuk kelompok usia dewasa. 5.  Politik dan pemerintahan Pemerintahan: kelompok pelayanan masyarakat seperti PKK, tahlil, kumpulan bapak-bapak, dll. Terdapat kebijakan yang mendukung optimalnya peran ibu dalam memberikan ASI. Politik: Politi k: kegiatan politik yang ada diwilayah tersebut dan peran peserta partai politik dalam  pelayanan kesehatan. 6.  Komunikasi a.  Komunikasi formal: media komunikasi yang digunakan oleh kelompok dewasa untuk memperoleh informasi pengetahuan tentang kesehatan melalui buku dan sosialisasi dari tenaga kesehatan.  b.  Komunikasi informal Komunikasi/ diskusi yang dilakukan kelompok dewasa dengan tenaga kesehatan, orang yang berpengalaman dan lingkungan dalam masyarakat dalam menyelesaikan masalah kelompok dewasa. 7.  Pendidikan Tingkat pendidikan yang mempengaruhi pengetahuan dan sikap dalam meningkatkan derajat kesehatan. 8.  Rekreasi Tempat rekreasi yang digunakan oleh kelompok dewasa.

 

D.  PERAN PERAWAT KOMUNITAS TERKAIT USIA DEWASA

Peran perawat komunitas usia dewasa antara lain: 1.  Praktik Keperawatan Kesehatan Komunitas Komunitas   Keperawatan kesehatan komunitas (CHN) merupakan spesialis pelayanan keperawatan yang berbasiskan pada masyarakat dimana perawat mengambil tanggung jawab untuk berkontribusi meningkatkan derajat kesehatan masyarakat. Focus utama

upaya CHN adalah pencegahan penyakit, penyakit,

 peningkatan dan mempertahankan kesehatan dengan tanggung jawab utama  perawat

CHN

pada

keseluruhan

populasi

dengan penekanan

pada

keterbatasan kelompok populasi daripada individu dan keluarga.

2.  Fungsi dan peran perawat CHN pada kelompok dewasa  dewasa  Fungsi dan peran perawat perawat kesehatan komunitas antara lain :  :  a.  Kolabolator   Perawat bekerja sama dengan lintas program dan lintas sektoral dalam membuat keputusan dan melaksanakan tindakan untuk menyelesaikan masalah kelompok dewasa. Seperti halnya perawat melakukan kemitraan dengan tokoh masyarakat, tokoh agama, keluarga, guru, kepolisian,  psikolog, dokter, LSM, dan sebagainya.  sebagainya.   b.  Koordinator   Mengkoordinir pelaksanaan konferensi kasus sesuai kebutuhan kelompok dewasa, menetapkan penyedia pelayanan untuk kelompok dewasa.  dewasa.   c.  Case finder   Mengembangkan tanda dan gejala kesehatan yang terjadi pada kelompok dewasa, menggunakan proses diagnostik untuk mengindentifikasi  potensial kasus penyakit dan resiko pada kelompok dewasa

 

d.  Case manager   Mengindentifikasi kebutuhan kelompok dewasa, merancang rencana keperawatan untuk memenuhi kebutuhan kelompok dewasa, mengawasi  pelaksanaan pelayanan dan mengevaluasi dampak pelayanan.  pelayanan.  e.  Pendidik   Mengembangkan rencana pendidikan kepada keluarga dengan kelompok dewasa dimasyarakat dan diinstasi formal, memberikan pendidikan kesehatan

sesuai

kebutuhan,

mengevaluasi

dampak

pendidikan

kesehatan.   kesehatan. f. 

Konselor Membantu kelompok dewasa mengindentifikasi masalah dan solusi alternatif serta membantu mengevaluasi efek solusi dan pemecahan masalah.

g.  Peneliti Peneliti   Merancang riset terkait kelompok dewasa, mengimplikasikan hasil riset  pada kelompok dewasa.  dewasa.  h.  Care Giver   Mengkaji status kesehatan komunitas komunitas kelompok kelompok dewasa, menetapkan diagnose keperawatan, merencanakan intervensi keperawatan dan melaksanakan rencana tindakan serta mengevaluasi hasil intervensi. i. 

Pembela Memperoleh fakta terkait situasi yang dihadapi kelompok dewasa, menentukan kebutuhan advokasi, menyampaikan kasus kelompok dewasa terhadap pengambilan keputusan, mempersiapkan kelompok dewasa untuk mandiri.

 

BAB III PROSES KEPERAWATAN

A.  PENGKAJIAN

Data Inti Komunitas (Core (Core Inti) 1.  Demografi: Wilayah RW VIII Kelurahan Wonosari Kecamatan Ngaliyan Semarang terbagi menjadi 7 RT, dengan data yang terkumpul 356 KK. Jumlah usia produktif sebanyak 883 orang.

Hasil pengkajian data demografi masyarakat desa Kelurahan Wonosari akan disajikan sebagai berikut : a)

Batas wilayah sebelah barat:

 b)

Batas wilayah sebelah timur: Kelurahan Tambak Aji

c)

Batas wilayah sebelah selatan: Kelurahan Gondorio

d) Batas wilayah sebelah utara:

Kabupaten Kendal

Kecamatan Tugu

Berdasarkan hasil pengkajian pengkajian didapatkan bahwa sebagian besar warga RW VIII Kelurahan Wonosari Kecamatan Ngaliyan Kota Semarang 54 %  berjenis kelamin Laki-Laki

dan 46 % berjenis kelamin perempuan.

Didapatkan data bahwa pendidikannya paling banyak rata-rata adalah tamatan SMA/sederajat dengan jumlah 57% dan pekerjaannya rata-rata  bekerja sebagai karyawan swasta yaitu sebanyak 63 %.

2.  Tipe keluarga:  Warga RW VIII Kelurahan Wonosari Kecamatan Ngaliyan Kota Semarang memiliki tipe keluarga rata-rata kecil keci l (bapak, ibu, anak).

 

3.  Status perkawinan: Warga RW VIII Kelurahan Wonosari Kecamatan Ngaliyan Kota Semarang rata-rata usia dewasa sudah menikah. 4.  Statistik vital: angka kematian pada usia dewasa biasanya terjadi karena  penyakit yang dialami dan gaya gaya hidup yang kurang sehat. 5.   Nilai-nilai keyakinan dan agama: Warga RW VIII Kelurahan Wonosari Kecamatan Ngaliyan Kota Semarang mayoritas beragama Islam (90%) dan (10%) non Islam.

Delapan data subsistem dalam dalam pengkajian komunitas meliputi: No 

1.

Aspek yang dikaji 

Kondisi lingkungan

Hasil 

Metode 

Berdasarkan hasil kuisioner rumah Wawancara warga rata-rata permanen dengan

Kuesioner

tembok

Observasi

bata,

keadaan

ventilasi

kurang dan jendela jarang dibuka. Rata-rata warga menggunakan air PAM dan hanya ada 10 % warga yang mempunyai tempat sampah. Banyak genangan terlihat

warga air

di

yang

rumahnya

jentik-jentik

genangan tersebut.

terdapat

nyamuk

dan di

 

2.

Layanan kesehatan

Warga

datang

ke

pelayanan

kesehatan seperti puskesmas dengan

Wawancara Kuesioner

menggunakan kendaraan pribadi atau angkutan umum dan asuransi yang digunakan adalah BPJS kesehatan. 3.

Ekonomi

Rata-rata dewasa

warga

RW

VIII

usia

bekerja sebagai karyawan

Wawancara Kuesioner

swasta atau pabrik dengan gaji 1,53jt. Sedangkan usia dewasa yang tidak bekerja ada 10% dan 27%  bekerja dirumah atau wiraswasta. 4.

Transportasi Keamanan

dan Transportasi yang digunakan warga Wawancara untuk datang ke pelayanan kesehatan

Kuesioner

 biasanya menggunakan transportasi umum seperti angkutan atau ojek. Ada juga yang menggunakan motor  pribadi. Rata-rata

keamanan

di

tempat

 pelayanan

kesehatan

sudah

ada

satpam, namun ada yang belum didaerah puskesmas. 5.

Politik  pemerintah

dan Kelompok pelayanan masyarakat usia dewasa di RW VIII ada PKK dan tahlil.

Wawancara Kuesioner

 

6.

Komunikasi

Komunikasi

yang

digunakan Wawancara

 biasanya dari papan pengumuman,  pengeras suara di masjid, brosur dan  poster. 7.

Pendidikan

Pendidikan warga rata-rata lulusan SMA.

Kesadaran

Kuesioner

menjaga

kebersihan masih kurang, kesadaran warga terhadap upaya pemberantasan sarang nyamuk (PSN) masih rendah dan banyak warga usia dewasa yang merokok. 8.

Rekreasi

Rekreasi menonton  bersama

warga

rata-rata

televisi,

hanya

Kuesioner

berkumpul

keluarga

dan

hanya

 beberapa yang rekreasi diluar rumah.

B.  ANALISA DATA

No 

1

Data Fokus 

Etiologi 

Masalah Keperawatan 

DS :

Sumber

Berdasarkan hasil wawancara

(pengetahuan)

 pemeliharaan

dengan

tidak cukup

(00099)

kesadaran kebersihan

kader

kesehatan,

warga kurang,

terhadap upaya

 pemberantasan sarang nyamuk

daya Ketidakefektifan kesehatan

 

(PSN) rendah dan masih sering ditemukan

genangan

air

di

rumah warga setiap inspeksi kader.

DO : Jumlah usia produktif tinggi 883 orang. Hanya ada 10 % warga

yang

punya

tempat

sampah.

Rerata tingkat pendidikan SMA Banyak

warga

yang

sibuk

 bekerja di pabrik atu karyawan swasta.

Banyak warga yang terdapat genangan air di rumahnya Terlihat jentik-jentik nyamuk di genangan air warga 2

DS :

Merokok

Perilaku

Berdasarkan hasil wawancara

cenderung

dengan kader kesehatan banyak

(00188)

warga  beberapa

yang

merokok

ventilasi

rumah jarang dibuka.

dan

jendela

kesehatan berisiko

 

  DO : Budaya merokok tinggi Rata-rata penghasilan warga 1,5-3 jt.

C.  PRIORITAS DIAGNOSA Diagnosa Keperawatan Komunitas 

Kriteria Penilaian 

Total Skore 

Prioritas 

A  B  C  D  E  F 

Ketidakefektifan

pemeliharaan

1

2

2

3

2

2

12

1

cenderung

3

1

2

2

1

2

11

2

kesehatan (00099) Perilaku

kesehatan

 berisiko (00188)

Keterangan: A : Kesadaran masyarakat terhadap masalah B : Motivasi komunitas untuk mengatasi masalah C : Kemampuan perawat untuk mengatasi maslaah D : Fasilitas yang yang tersedia untuk mengatasi masalah E : Beratnya akibat jika masalah masih tetap F

: Cepat masalah teratasi

Skore: 1 = rendah, 2 = sedang, 3 = tinggi

 

D.  DIAGNOSA KEPERAWATAN KEPERAWATAN

1.  Ketidakefektifan pemeliharaan kesehatan berhubungan dengan sumber daya (pengetahuan) tidak cukup (00099). 2.  Perilaku kesehatan cenderung berisiko berhubungan dengan merokok (00188).

E.  INTERVENSI Diagnosa

Tujuan

Rencana Tindakan

Sasaran

Metode

Tempat

Keperawatan

1.  Ketidakefektifan

a.Status

Program Kelompok

 pemeliharaan

kesehatan

kesehatan

orang

 berhubungan

dewasa (2- -

dengan

sumber 4).

Kelompok

Komunikasi

RW

- Mengadakan kerja usia dewasa

ceramah,

Kelurahan

 bakti berkala rutin

diskusi,

Wonosari

informasi

Kecamatan

Melakukan

warga

PSN

RW

VIII

secara bersama-sama

Kelurahan

 Ngaliyan

Wonosari

Semarang

daya

 b.Prevalensi

Kemitraan

(pengetahuan)

 program

- Kerja sama dengan Kecamatan

tidak (00099).

cukup  peningkatan

VIII

Puskesmas

untuk  Ngaliyan

kesehatan

 pembagian

bubuk Semarang

(2-4)

abate.

c.Tingkat

Pemberdayaan

 partisipasi

-Maintenance program

warga

 jumantik yang telah

dalam

dilakukan

 program

-Pembentukan

kesehatan

 jumantik

(2-4) 

keluarga.

di

tiap

 

Pendidikan kesehatan -Pendidikan kesehatan tentang

pentingnya

PSN -Pendidikan kesehatan tentang

DHF

dan

gerakan 3M. 2.  Perilaku kesehatan

a.Program

Program Kelompok

 pendidikan

- Melakukan

cenderung berisiko untuk  berhubungan dengan (00188).

senam usia dewasa

sehat bersama warga

 penguatan

Kelompok

warga

RW

Komunikasi

RW

VIII

ceramah,

Kelurahan

diskusi

Wonosari

Kemitraan

VIII

Kecamatan

merokok  praktik

- Mengusulkan

Kelurahan

 Ngaliyan

 budaya

 pembentukan

Wonosari

Semarang 

Posbindu

Kecamatan

yang

sehat

(2-3).

Pemberdayaan

 b.Penguatan

- Pembuatan

 praktik

Pendidikan kesehatan sehat - Pendidikan kesehatan

(2-3).

tentang

c.Mengguna

merokok

kan sumbersumber daya komunitas (2-4). 

poster Semarang

 bahaya merokok

 budaya yang

 Ngaliyan

di

bahaya

yang merokok. 

 

BAB IV PENUTUP

A.  KESIMPULAN

Komunitas dapat diartikan kumpulan orang pada wilayah tertentu dengan sistem sosial tertentu. Komunitas meliputi individu, keluarga, kelompok/agregat dan masyarakat. Salah satu agregat di komunitas adalah kelompok usia dewasa yang tergolong kelompok berisiko (at (at risk ) terhadap timbulnya masalah kesehatan yang terkait perilaku tidak sehat. Yang menjadi sasaran pengkajian adalah usia 20-55 tahun di RW VIII Kelurahan Wonosari Kecamatan Ngaliyan Semarang.

Dalam

memberikan

asuhan

keperawatan

pada

agregat

usia

dewasa

menggunakan pendekatan Community As Partner Model . Klien (usia dewasa) digambarkan sebagai inti (core) (core) mencakup sejarah, demografi, suku bangsa, nilai dan keyakinan dengan 8 (delapan) subsistem yang saling mempengaruhi meliputi lingkungan fisik, pelayanan kesehatan dan sosial, ekonomi, keamanan dan transportasi, politik dan pemerintahan, komunikasi, pendidikan dan rekreasi.

B.  SARAN

  Dibutuhkan peran perawat komunitas untuk membantu menyelesaikan



masalah kesehatan pada komunitas usia dewasa.

  Dibutuhkan kerjasama antara keluarga, anggota masyarakat dan petugas



kesehatan untuk mendukung keberhasilan intervensi asuhan keperawatan  pada komunitas usia dewasa.

 

DAFTAR PUSTAKA

 Ni Made, dkk. 2017.  Panduan Asuhan Keperawatan Individu, Keluarga,  Kelompok, dan Komunitas dengan Modifikasi NANDA, ICNP, NOC, dan NIC di  Puskesmas dan Masyarakat . Jakarta: Universitas Indonesia

Tamher, Sayuti. 2009.  Pengkajian Keperawatan Pada Individu, Keluarga dan  Komunitas.. Jakarta: TIM  Komunitas

View more...

Comments

Copyright ©2017 KUPDF Inc.
SUPPORT KUPDF