askep-keluarga-dengan-hipertensi.pdf
September 12, 2017 | Author: Aini Hayati | Category: N/A
Short Description
Download askep-keluarga-dengan-hipertensi.pdf...
Description
ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA PADA KELUARGA TN. K DENGAN USIA LANJUT DI RT 02 RW XIII KELURAHAN TANDANG KECAMATAN TEMBALANG Pengkajian dilakukan hari Selasa, 20 Desember 2009 pukul 16.30 WIB dan hari Kamis, 29 Desember 2005 pukul 17.00 WIB di rumah keluarga Tn. K.
A. DATA UMUM 1. Nama KK
: Tn. K
2. Umur
: 70 tahun
3. Pendidikan
: Tidak sekolah
4. Pekerjaan
: Buruh
5. Alamat
: RT 02 / RW XIII No. 59 Kel. Tandang Kec. Tembalang
Istri
65 th
P
Kawin
TS
IRT
-
2.
Ny. Sn
Famili
70 th
P
Janda
TS
Buruh
3.
Sdr. S
Anak
22 th
P
BK
SMP
Buruh
Status
L/P
Imunisasi
Keterangan
Ny. S
Nama
Umur
Pendidikan
1.
No
Hubungan
Pekerjaan
Perkawinan
dengan KK
6. Daftar Anggota Keluarga
7. Genogram :
Ny. Sn, 70 thn, sehat
Tn. K, 70 thn, sehat
Ny. S, 65 thn, Ht
Sdr. SL, 22 thn, sehat
1
Keterangan :
: Laki - laki
: Klien
: Perempuan
: Meninggal
: Tinggal serumah
: Meninggal
8. Tipe Keluarga : Keluarga Tn. K termasuk tipe keluarga extended family. Keluarga Tn. K terdiri dari Tn. K sebagai kepala keluarga, Ny. S istri, Sdr. SL anak, dan Ny. Sn famili.
9. Budaya Tn. K dan Ny. S keduanya dari suku jawa.
Bahasa yang digunakan dalam
keseharian adalah bahasa jawa ngoko. Dalam keluarga Tn. K tidak ada pantangan atau kebiasaan yang mengikat, terutama kaitannya dengan kesehatan.
10. Kegiatan Keagamaan Rutin Di Rumah Keluarga Tn. K beragama Islam, taat dalam menjalankan ibadah. Keluarga Tn. K menganggap bahwa agama adalah keyakinan akan adanya Tuhan dan manusia sebagai hambanya harus mengabdi dengan menjalankan perintah-Nya dan menjauhi larangan-Nya. Keyakinan yang dianut dalam keluarga Tn. K tidak ada yang bertentangan dengan kesehatan.
11. Status Sosial Ekonomi Keluarga Tn. K bekerja sebagai buruh di perusahaan mebel dengan penghasilan Rp 11.000 per hari yang diterima mingguan. Sdr. SL bekerja sebagai karyawan di perusahaan setiker dengan honor per bulan Rp 400.000 yang sebagian digunakan untuk keperluan pribadi dan sebagian diberikan pada orang tuanya. Ny. Sn (Kakak Ny. S) setiap hari bekerja membuat bungkus rokok (staffing amplop) dengan penghasilan yang tidak menentu, setiap 1000 bungkus mendapatkan upah Rp 1.400. Dari pendapatan tersebut keluarga Tn. K menggunakannya untuk mencukupi kebutuhan hidup sehari-hari. Dengan kondisinya yang pas-pasan tersebut keluarga Tn. K tidak mampu untuk menabung. Keluarga Tn. K mempunyai Askes gakin. 2
12. Aktivitas Rekreasi dan Waktu Luang Keluarga. Aktivitas rekreasi yang biasa dilakukan keluarga Tn. K adalah hanya mendengarkan radio, dan sesekali menonton TV di rumah anaknya yang bersebelahan. Untuk rekreasi yang dilakukan di luar rumah keluarga Tn. K tidak pernah melakukannya.
B. RIWAYAT DAN TAHAP PERKEMBANGAN KELUARGA 13. Tahapan Perkembangan Keluarga Saat Ini Saat ini keluarga Tn. K berada pada tahap keluarga mulai melepas anaknya sebagai orang dewasa. Hal ini didukung data masih ada satu anak Tn. K yang belum menikah yaitu Sdr. SL yang sekarang berumur 22 tahun.
14. Tugas Tahapan Perkembangan Yang Belum Terpenuhi Tugas tahapan perkembangan yang belum terpenuhi adalah membantu anak untuk mandiri sebagai keluarga baru di masyarakat.
15. Riwayat Keluarga Inti Keluarga Tn. K saat ini dalam keadaan sehat, hanya Ny. S yang menderita tekanan darah tinggi. Tn. K, Ny. S dan Ny. Sn mengeluh pegel-pegel dan linu-linu pada persendian. Ny. S sering mengalami kepala terasa pusing dan berat secara tibatiba, seminggu yang lalu jatuh di dapur.
16. Riwayat Keluarga Sebelumnya Dari keluarga Tn. K maupun keluarga Ny. S tidak ada riwayat penyakit keturunan, ataupun menular. Hubungan antara keluarga dari pihak Tn. K dan Ny. S baik, tidak ada konflik.
C. LINGKUNGAN 17. Karakteristik Rumah Keluarga Tn. K tinggal di kawasan perumahan penduduk, dengan luas tanah ± 110 m2. Rumah milik sendiri, bangunan permanen, tembok belum disemen, lantai plester, ada 2 kamar tidur, ruang tamu, dapur, kamar mandi. Kondisi dalam rumah 3
agak kotor dan tidak teratur. Semua ruang terdapat jendela yang dibuka kadangkadang saja. Sumber mata air menggunakan sumur arthritis yang mengalir pada jam-jam tertentu.
Septic tank berada di dalam rumah bagian belakang, jarak
dengan sumber air lebih dari 10 m. Kondisi air jernih, tidak berbau, tidak berasa. Keluarga Tn. K memiliki gentong sebagai penampung air untuk keperluan memasak. Sampah ditampung di tempat sampah di samping rumah, yang akan dibakar jika sudah kering. Terdapat fasilitas pembuangan limbah rumah tangga berupa selokan yang dialirkan ke sungai. Keluarga Tn. K mengetahui jika ada lingkungan yang kotor seperti sampah yang berserakan, air yang menggenang itu semua dapat menimbulkan penyakit.
Dalam keluarga Tn. K kebiasaan
membersihkan rumah setiap hari berupa menyapu lantai. Denah Rumah :
U A
B S B
Ket :
A : Ruang tamu B : Kamar tidur C : MCK
C
D
D : Dapur
18. Karakteristik Tetangga dan Komunitas Lingkungan tetangga cukup ramah, keluarga Tn. K tinggal berdekatan dengan tetangganya.
Hubungan dengan tetangga cukup baik.
Kebanyakan tetangga
bermata pencaharian sebagai buruh bangunan. Tn. K dan keluarga tidak suka “nonggo” karena biasanya akan timbul maksiat (ngrasani).
19. Mobilitas Geografis Keluarga Tn. K bersama keluarga menempati rumahnya sudah 35 tahun. Letak rumah tepat di dekat jalan raya kampung, alat transportasi umum yang ada yaitu angkutan umum dan ojek. Sedang untuk mobilitas, keluarga menggunakan sepeda onthel. Jarak rumah ke puskesmas ± 7 km. 4
20. Perkumpulan Keluarga dan Interaksi Dengan Masyarakat Keluarga Tn. K biasa berkumpul pada sore hari, sepulang kerja. Di lingkungan rumah ada kegiatan rutin seperti pengajian ibu-ibu, PKK, pertemuan RT , kamling, posyandu lansia dan kebersihan lingkungan. Kadang-kadang Tn. K ikut pertemuan RT. Ny. S tidak pernah ikut kegiatan karena takut jika berjalan jauh nanti jatuh. Keamanan lingkungan terjaga, hubungan antar tetangga baik. Tn. K, Ny. S, dan Ny. Sn menyadari pentingnya posyandu lansia untuk memantau kesehatan. Tetapi kendalanya jarak posyandu yang jauh, sehingga enggan untuk datang.
21. Sistem Pendukung Keluarga Keluarga Tn. K memiliki fasilitas jaminan kesehatan (askes gakin) yang dapat digunakan untuk pengobatan dan perawatan di fasilitas kesehatan yang ada.
D. STRUKTUR KELUARGA 22. Pola Komunikasi Keluarga Komunikasi yang digunakan dalam keluarga Tn. K yaitu komunikasi terbuka, jika ada masalah maka akan dirembuk bersama. Jika pagi hanya Ny. S dan Ny. Sn yang di rumah, mereka biasa berbincang-bincang sambil Ny. Sn membuat bungkus rokok. Jika sore hari setelah keluarga kumpul semua anggota keluarga juga biasa bercengkeramah di ruang tamu.
23. Struktur Kekuatan Keluarga Tn. K sebagai kepala keluarga berperan sebagai pengambil keputusan, meskipun tetap lewat musyawarah keluarga.
24. Struktur Peran Tn. K berperan sebagai kepala keluarga masih aktif bekerja mencari nafkah untuk menghidupi keluarganya. Ny. S berperan sebagai ibu istri, Sdr. SL sebagai anak bungsu yang masih tinggal dengan kedua orang tuanya. Ny. Sn adalah kakak Ny. S 25. Nilai dan Norma Budaya Dalam keluarga Tn. K menekankan etika dan sopan santun dalam bergaul dengan orang lain, saling menghormati dan menghargai, serta berani karena benar. 5
E. FUNGSI KELUARGA 26. Fungsi Afektif Keluarga Tn. K termasuk keluarga yang harmonis, interaksi dalam keluarga terjalin baik.
Antar anggota keluarga saling memperhatikan, menghormati, dan
menyayangi sehingga tidak ada istilah pilih kasih. 27. Fungsi Sosialisasi Dalam keluarga Tn. K biasa ditanamkan kedisiplinan. Hubungan dengan tetangga baik, Tn. K juga anggota keluarga yang lain selalu berusaha melakukan sosialisasi dengan lingkungan jika ada waktu senggang. 28. Fungsi Reproduksi Saat ini Ny. S sudah mengalami menopause, hubungan seksual juga sudah hampir tidak pernah dilakukan. Sdr. SL belum menikah, kedua orang tua berharap Sdr. SL segera mendapatkan pendamping hidup. 29. Fungsi Perawatan Kesehatan 29.1. Mengenal masalah kesehatan Keluarga Tn. K mengetahui kalau Ny. S menderita tekanan darah tinggi. Keluarga hanya tahu makanan yang harus dihindari oleh Ny. S yaitu makan yang asin-asin dan daging.
Ny. S jarang mengontrolkan kesehatannya
dengan alasan tidak memiliki cukup uang.
Ny. S memiliki kebiasaan
merokok sehari menghabiskan 1 – 2 batang. Ny. S juga tidak rutin minum obat pengontrol tekanan darah tinggi.
29.2. Mengambil keputusan mengenai tindakan kesehatan yang tepat Jika dalam keluarga ada yang sakit biasanya dibelikan obat di warung, tetapi jika dirasa sakitnya berat dan tidak sembuh dengan obat warung maka akan dibawa ke Puskesmas atau poliklinik 24 jam terdekat.
29.3. Kemampuan keluarga merawat anggota keluarga yang sakit Dalam keluarga belum ada yang memperingatkan Ny. S untuk berhenti merokok. Karena Ny. S ada riwayat jatuh, maka Tn. K sudah berusaha 6
membuatkan tongkat untuk Ny. S, tetapi kadang Ny. S enggan memakainya. Semua anggota keluarga juga sangat memperhatikan kondisi Ny. S.
29.4. Kemampuan keluarga memelihara lingkungan rumah yang sehat Kondisi rumah tidak rapi, agak kotor, dan penataan ruangan kurang serasi. Keluarga kurang tahu bahaya akibat lingkungan yang tidak teratur bagi anggota keluarga yang sudah lanjut usia.
29.5. Kemampuan keluarga menggunakan fasilitas/pelayanan kesehatan di masyarakat. Tn. K mengatakan kebiasaan keluarga akan berobat ke Puskesmas atau pelayanan kesehatan lain jika dirasa sakitnya berat dan tidak sembuh dengan obat yang dibeli di warung. Tn. K dan Ny. S memiliki kartu JPS atau Askes Gakin. 30. Fungsi Ekonomi Semua pendapatan yang ada digunakan untuk keperluan hidup sehari-hari. Dari makan, listrik, air, dan hal-hal yang tidak terduga. Dengan pendapatan yang paspasan tersebut keluarga tidak dapat menabung.
F. STRESS DAN KOPING INDIVIDU 31. Stressor Jangka Pendek Bagi keluarga Tn. K saat ini yang masih menjadi pikiran adalah anaknya, Sdr. SL yang belum menikah dalam usia 22 tahun.
Tn. K maupun Ny. S ingin agar
anaknya segera menikah.
32. Kemampuan Keluarga Berespon Terhadap Stressor Terkadang Tn.k maupun Ny. S sedih jika memikirkan anaknya yang belum menikah (Sdr. SL).
33. Strategi Koping Yang digunakan Kedua orang tuanya hanya bisa pasrah dan berharap Sdr. SL segera menemukan jodohnya. 7
G. AKTIVITAS KEHIDUPAN SEHARI - HARI 34. Nutrisi dan Intake Cairan Komposisi makanan pada keluarga Tn. K terdiri dari makanan pokok yaitu nasi, sayur-sayuran, dan lauk.
Dalam keluarga Tn. K tidak ada pantangan dalam
makanan, tetapi keluarga sudah biasa dengan mengurangi garam.
Kebiasaan
keluarga dalam mengolah makanan selalu dicuci terlebih dahulu sebelum dimasak, dalam menyajikan makanan tertutup. Tn. K : makan 3 kali sehari habis 1 porsi dan minum 8 gelas perhari air putih/teh. Ny. S : makan 3 kali sehari habis 1 porsi dan minum 3 gelas besar sehari (± 500 cc / gelas) air putih/teh.
Ny. S juga punya kebiasaan merokok, sehari biasa
menghabiskan 1 – 2 batang rokok. Ny. Sn
: makan 3 kali sehari habis 1 porsi
dan minum 4 gelas besar perhari (± 500 cc / gelas) air putih/teh. Sdr. SL : makan 3 kali sehari habis 1 porsi dan minum 8 gelas perhari air putih/teh.
35. Eliminasi Keluarga Tn. K mengatakan tidak ada masalah dalam buang air besar maupun kecil kecuali. Keluarga biasa memiliki WC septic tank yang digunakan untuk keperluan eliminasi sehari-hari. 36. Mobilisasi Tn. K setiap hari bekerja sebagai buruh di perusahaan mebel, Sdr. SL bekerja di pabrik stiker, mereka berangkat pukul 06.30 WIB dan pulang pukul 17.00 WIB. Sedangkan Ny. S dirumah saja menyelesaikan pekerjaan rumah. Ny. Sn di rumah sambil membuat bungkus rokok.
37. Personal Hygiene Ny. S mengatakan dalam keluarga mempunyai kebiasaan mandi 2 kali sehari, gosok gigi 1 x sehari, dan cuci rambut 2 x seminggu.
8
H. PEMERIKSAAN FISIK Pemeriksaan fisik hanya dilakukan pada Ny. S. 1.
Kondisi umum
: Kesadaran komposmentis, KU baik, T 170/100 mmHg, N 96 x/mnt, Rr 18 x/mnt, S 36 oC.
2.
Kepala
: Kulit kepala bersih, beruban, rambut tidak mudah dicabut.
3.
Mata
: Mata kiri sudah tidak bias melihat, mata kanan masih bisa melihat, konjungtiva merah muda, pupil isokor.
4.
Hidung
: Septum di tengah, tidak ada discharge, penciuman normal.
5.
Telinga
: Kedua telinga simetris, masih bias mendengar dengan jelas, kotor, tampak serumen.
6.
Leher
: Tidak ada pembesaran kelenjar tyroid juga vena jugularis.
7.
Dada
: Bentuk simetris, suara napas vesikuler, tidak ada suara napas tambahan, BJ I – II murni, tidak terdengar gallop, perkusi sonor.
8.
Perut
: Simetris, kenyal, tidak ada bekas luka, peristaltik terdengar normal, tidak kembung, tidak teraba massa.
9.
Genitalia
: Tidak ada keluhan, normal-normal saja.
10 Anus
: Tidak ada hemoroid, tidak ada keluhan.
11 Extremitas
: Reflek hamer positif, reflek babinski negatif, tampak deformitas pada kedua kaki, klien tampak susah berjalan.
12 Kulit
I.
: Warna sawo matang, turgor kurang (keriput), kering.
ANALISA DATA 1. Analisa Data
NO 1
DATA
PROBLEM
ETIOLOGI
DO :
Risiko
tinggi Ketidakmampuan
- T 170/100 mmHg, N 96 x/mnt.
terhadap ketidak keluarga mengenal
DS :
patuhan.
masalah
pengobat
- Ny. S memiliki riwayat hipertensi.
an yang diperlukan
- Tn. K mengatakan Ny. S tidak rutin
pada hipertensi.
minum obat pengontrol tekanan darah tinggi. 9
- Tn. K mengatakan kebiasaan keluarga akan berobat ke pelayanan kesehatan jika dirasa sakitnya berat dan tidak sembuh dengan obat warung. 2
DO :
Pemeliharaan
Ketidakmampuan
- Keluarga hanya tahu pantangan orang kesehatan Ny. S keluarga
dalam
hipertensi adalah makan makanan yang tentang diet dan merawat
anggota
asin-asin dan daging.
gaya hidup tidak keluarganya yg men
- Ny. S sedang merokok saat dilakukan efektif.
derita hipertensi.
pengkajian. DS : - Ny. S merokok sehari 1 – 2 batang. - Ny. S tidak pernah kontol & minum obat. - Ny. S ke Puskesmas hanya jika sakitnya dirasa berat. - Ny. S sering memikirkan anaknya (Sdr. SL) yang belum menikah.
3.
DO :
Risiko
- T 170/100 mmHg, N 96 x/mnt.
cidera pd Ny. S.
- Kondisi rumah agak kotor, tidak teratur
tinggi Ketidakmampuan keluarga memodifi kasi lingkungan.
tidak rapi, penataan ruangan < serasi. - Ny. S berjalan tidak tegap. DS : - Ny. S memiliki riwayat hipertensi lama. - Ny. S mengeluh pegel-pegel dan linulinu pada persendian. - Ny. S mengatakan sering kepalanya tiba-tiba pusing dan terasa berat. - Ny. S seminggu yang lalu jatuh.
10
2. Diagnosa Keperawatan dan Skoring Masalah a. Risiko tinggi terhadap ketidakpatuhan berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga mengenal masalah pengobatan yang diperlukan pada hipertensi. NO
KRITERIA
SKOR
1.
Sifat masalah : ancaman
2
/3
kesehatan
PEMBENARAN Ny. S sering jatuh karena pusing, kontrol tidak rutin, berobat jika dirasa berat sakitnya.
2.
Kemungkinan masalah dapat
2
diubah : mudah
3.
Potensial
masalah
dapat memeriksakan Ny. S secara rutin.
untuk
1
dicegah : tinggi
4.
Dengan askes gakin yang dimiliki keluarga
Keluarga mengetahui Ny. S menderita hipertensi.
Menonjolnya masalah : tidak
0
dirasakan
Keluarga
ke
Puskesmas
hanya
jika
sakitnya dirasa berat dan tidak sembuh dengan obat warung. 3 2/3
TOTAL SKOR
b. Pemeliharaan kesehatan Ny. S tentang diet dan gaya hidup tidak efektif berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga merawat anggota keluarga yang menderita hipertensi.
NO 1.
KRITERIA Sifat masalah : aktual
SKOR
PEMBENARAN
1
Masalah aktual, perlu tindakan perawatan shg tdk berdampak pada masalah lain.
2.
Kemungkinan masalah dapat
2
diubah : mudah
3.
Potensial
masalah
dicegah : tinggi
Dengan pemberian tambahan pengetahuan Ny. S mau merubah gaya hidupnya.
untuk
1
Keluarga mudah diberi masukan, apalagi demi kesehatan. 11
4.
Menonjolnya masalah : tidak
0
dirasakan
Keluarga hanya tahu makanan yang harus dihindari yaitu yang asin-asin dan daging.
TOTAL SKOR
4
c. Risiko tinggi cidera pd Ny. S. berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga memodifi kasi lingkungan.
NO 1.
KRITERIA
SKOR
Sifat masalah : ancaman
2
/3
kesehatan
2.
Kemungkinan masalah dapat
Potensial
Ny. S seminggu yang lalu jatuh karena pusing, kontrol tidak rutin.
1
diubah : sebagian
3.
PEMBENARAN
masalah
Perlu usaha keras untuk memodifikasi lingkungan rumah yang ada.
untuk
1
Keluarga sangat perhatian pada Ny. S.
Menonjolnya masalah : tidak
0
Keluarga merasa keadaan tersebut sudah
dicegah : tinggi 4.
dirasakan
berlangsung lama dan tidak pernah ada kejadian yang mengakibatkan Ny. S cidera.
TOTAL SKOR
2 2/3
3. Prioritas masalah a. Pemeliharaan kesehatan Ny. S tentang diet dan gaya hidup tidak efektif berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga dalam merawat anggota keluarga yang menderita hipertensi. b. Risiko tinggi terhadap ketidakpatuhan berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga mengenal masalah pengobatan yang diperlukan pada hipertensi. c. Risiko tinggi cidera pd Ny. S. berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga memodifikasi lingkungan.
12
View more...
Comments