Askep Keluarga Balita Dan Ibu Menyusui
September 28, 2017 | Author: diazefam | Category: N/A
Short Description
Download Askep Keluarga Balita Dan Ibu Menyusui...
Description
A S U H A N K E P E R A WAT A N K E L U A R G A T n S DENGAN IBU MENYUSUI DAN BALITA JETIS, RT 03/RW 22 TIRTOADI, MLATI, SLEMAN YO G YAK A RTA
Disusun Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Praktik Profesi Ners Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Kedokteran UGM Stase Keperawatan Keluarga
Disusun oleh : AYU KHUZAIMAH KURNIAWATI 02/161611/EIK/00259
P R O G R A M S T U D I I L M U K EP E R AWATAN FAK U LTAS K E D O K T E R A N U G M Y O G YAK A RTA 2004
0
ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA Tn S DENGAN IBU MENYUSUI DAN BALITA I.
PENGKAJIAN KEPERAWATAN Hari/tanggal
: Sabtu, 7 Agustus 2004
Oleh
: Ayu Khuzaimah Kurniawati
Metode
: Wawancara, observasi dan pemeriksaan fisik
1.
Data Keluarga 1. Identitas Keluarga a. Nama KK
: Tn S
b. Jenis Kelamin
: Laki-laki
c. Umur
: 31 tahun
d. Pendidikan
: SD tamat
e. Agama
: Islam
f. Pekerjaan
: Buruh swasta
g. Alamat h. Suku/kebangsaan
: RT 03/RW 22 Dukuh Jetis, Tirtoadi, Mlati, Sleman, Yogyakarta : Jawa/Indonesia
i. Jumlah anggota keluarga
: 4 orang
2. Susunan anggota keluarga No 1 2 3
Nama
umur
Sex
Ny Sr An Reza An Arya
28 th 9 th 1,5 bln
P L L
Hub dg KK Istri Anak 1 Anak 2
Pendd
Pekerjaan
Ket
SD tamat SD kls 4 SMEA
IRT Pelajar -
Sehat Sehat Sehat
3. Tipe keluarga Jenis keluarga ini adalah keluarga inti/Nuclear Family yang terdiri dari Ayah, Ibu, dan anak. Ada kakek dan nenek (orang tua Tn S) yang tinggal bersama keluarga, namun sudah terpisah. 4. Genogram
1
Keterangan : : Perempuan
: Ny Sr
: Laki-laki
: Meninggal
: Garis Perkawinan : Garis Keturunan
: kembar
: Tinggal dalam satu rumah 5. Suku Bangsa dan Agama Keluarga Tn S semuanya suku jawa asli dan masih memegang adat kebiasaan jawa yang ditampakkan dengan hubungan keluarga yang masih kuat. Semua anggota keluarga beragama Islam. 6. Status Sosial Ekonomi Keluarga a. Penghasilan Keluarga Tn S berasal hasil buruh, dan satu-satunya sumber ekonomi keluarga adalah Tn S. Penghasilan keluarga dalam satu bulan diperkirakan sebesar Rp 400.000,-. b. Pemanfaatan Dana Keluarga Sebagian besar uang keluarga hanya digunakan untuk memenuhi kebutuhan pokok saja. Keluarga Tn S tidak memiliki tabungan. Pengelolaan dana keluarga diserahkan kepada Ny Sr. c. Sosial Keluarga
2
Hubungan antar anggota keluarga baik, begitu pula dengan tetangga. Keluarga Tn S masih mengikuti kegiatan-kegiatan di masyarakat seperti kumpulan rutin, pengajian, dan kerja bakti kampung. Sedang Ny Sr jarang mengikuti kegiatan di masyarakat semenjak hamil tua dan melahirkan. 7. Aktifitas Rekreasi Keluarga Tn S jarang mengadakan rekreasi dengan bepergian ke suatu tempat. Waktu senggang yang ada mereka gunakan untuk melihat TV atau berbincang-bincang dengan tetangga dekat. 2.
Riwayat dan Tahap Perkembangan Keluarga 1. Tahap Perkembangan Keluarga Saat Ini Tn S saat ini baru saja mempunyai anak yang kedua, sedang anak pertama sudah sekolah yaitu SD kelas 4, sehingga keluarga ini termasuk dalam taraf perkembangan keluarga dengan anak sekolah. 2. Tahap Perkembangan Keluarga yang Belum Terpenuhi Tn S dan Ny Sr mempunyai anak yang masih kecil-kecil, sehingga tahap perkembangan keluarga dengan anak remaja atau dewasa belum terpenuhi. 3. Riwayat Kesehatan Keluarga Saat ini Tn S Tn S saat ini dalam keadaan sehat, dan tidak ada keluhan. Selama ini Tn S juga tidak pernah mengalami sakit sehingga harus mondok di RS.
3
Ny Sr Ny Sr mengatakan bahwa kondisi kesehatannya saat ini baik. Hanya kadang kurang tidur karena harus menyusui Bayi Ar pada malam hari. Ny Sr mengatakan, “ASI saya lancar Mbak, anak saya juga minumnya banyak.” Ny Sr juga mengatakan, “Kalau sekarang saya belum berani memberi minuman lain selain ASI, katanya menunggu sampai 4 bulan baru boleh diberikan yang lain, iya to Mbak?”. Ny Sr mengatakan, “Rencananya saya akan menyusui sampai usia 2 tahun.” An Rz Pada saat pengkajian anak dalam keadaan sehat dan tidak ada keluhan. Bayi Ar Pada saat pengkajian, Bayi Ar sedang tidur. Ny Sr mengatakan bahwa Bayi Ar sehat, tidak sedang menderita sakit. Berat badan sekarang 5,3 kg, dan BBL adalah 3 kg. Imunisasi yang sudah diberikan kepada Bayi Ar adalah BCG, polio, Hepatitis I, dan Hepatitis II. 4. Riwayat Kesehatan Keluarga Sebelumnya Ny Sr mengatakan dalam keluarga Tn S tidak ada yang menderita penyakit-penyakit keturunan seperti DM, Hipertensi, asma, dsb. 3.
Struktur Keluarga 1. Pola Komunikasi Keluarga Komunikasi dalam keluarga berjalan dengan baik, menggunakan bahasa Jawa, dan bila ada permasalahan dimusyawarahkan secara terbuka dengan seluruh anggota keluarga bahkan kadang dengan saudara-saudara yang dekat. 2. Struktur Kekuatan Keluarga Kerukunan dan komunikasi terbuka khas suku jawa merupakan kekuatan pada keluarga Tn S, mereka menerima keadaan masingmasing dan bertekad menjaga kerukunan keluarga. 3. Struktur Peran
4
Setiap anggota berperan sesuai posisinya. Tn S berperan sebagai pencari nafkah, sedang Ny Sr menjalankan perannya sebagai ibu rumah tangga. 4. Nilai dan Norma Keluarga Keluarga Tn S menganut nilai dan norma Jawa/islami dalam kehidupan sehari-hari, berkumpul dengan anggota keluarga pada setiap hari dan dengan sanak saudara pada waktu-waktu senggang. Tidak ada nilai dan norma yang bertentangan dengan kesehatan. 4.
Fungsi Keluarga 1. Fungsi Biologis a. Keadaan Kesehatan Saat pengkajian, keluarga Tn S dalam keadaan sehat dan tidak ada keluhan. Ny Sr mengatakan, “Alhamdulillah Mbak Ayu, semua diberi kesehatan.” b. Kebersihan Perseorangan Seluruh anggota keluarga mempunyai kebiasaan mandi 2 kali sehari, menggunakan sabun mandi, menggosok gigi dengan pasta gigi, dan keramas 2-3 kali seminggu dengan menggunakan sampo. Seluruh anggota keluarga nampak bersih. c. Penyakit yang Sering Diderita Keluarga Tn S tidak pernah menderita penyakit berat, sehingga harus mondok di RS. Penyakit yang sering terjadi seperti batuk, pilek dan pusing. d. Penyakit Keturunan Menurut keluarga Tn S tidak ada yang mempunyai penyakitpenyakit keturunan, seperti kencing manis, asma, tekanan darah tinggi, dsb. e. Penyakit Kronis/Menular Tidak ada penyakit kronis atau menular di keluarga Tn S. f. Kecacatan Anggota Keluarga
5
Tidak ada anggota keluarga Tn S yang mengalami cacat fisik. g. Pola Makan dan Minum Keluarga Tn S secara umum makan 3 kali sehari dengan komposisi nasi, lauk pauk, sayuran, kadang makan buah. Ny Sr yang sedang menyusui makan 3-4 kali sehari. Bayi Ar masih mengkonsumsi ASI eksklusif. Semua anggota keluarga mempunyai kebiasaan minum air putih yang sudah dimasak rata-rata 4-6 gelas per hari. Ny Sr kadang minum susu selama menyusui. h. Pola Aktivitas dan Istirahat Tn S bekerja hampir seharian, meskipun kadang tidak menentu waktunya. Sedang Ny Sr jarang bepergian, apalagi semenjak Bayi Ar lahir, Ny Sr membawa Bayi Ar ke Posyandu. Kebiasaaan istirahat masing-masing anggota keluarga Tn S berbeda beda. Tn S jarang tidur siang, sedang Ny Sr mempunyai kebiasaan tidur siang. Tidak ada anggota keluarga mengeluh mengalami gangguan dalam hal tidur. 2. Fungsi Psikologis a. Keadaan Emosi Hubungan antar anggota keluarga baik dan cukup harmonis. Selama ini tidak ada masalah yang menyebabkan hubungan antar anggota keluarga menjadi renggang. Keadaan emosi semua anggota keluarga stabil. b. Kebiasaan yang Merugikan Kesehatan Tidak nampak adanya kebiasaan keluarga yang merugikan kesehatan. c. Pengambilan Keputusan Musyawarah tetap dilakukan jika ada permasalahan yang menyangkut keluarga, tetapi peran Tn S masih dominan untuk pengambilan keputusan. d. Ketergantungan Obat/Bahan
6
Keluarga Tn S jarang mengkonsumsi obat pada saat sakit. Apabila sakit sudah parah dan lama, baru keluarga memeriksakan ke Puskesmas dan minum obat yang diberikan. e. Mencari Pelayanan Kesehatan Keluarga Tn S telah memanfaatkan fasilitas kesehatan seperti RS atau Puskesmas untuk mendapatkan pelayanan kesehatan. Keluarga memeriksakan diri apabila sakit tidak dapat diatasi sendiri dan sakit dirasa sudah mengganggu aktivitas sehari-hari. 3. Fungsi Sosial a. Tingkat Pendidikan Pendidikan terakhir Tn S dan istrinya adalah SD. Semua anggota keluarga dapat berbicara dengan bahasa Indonesia dan Jawa, menulis dan mambaca. b. Hubungan antar Anggota Keluarga Hubungan antar anggota keluarga baik dan cukup harmonis. c. Hubungan dengan Orang Lain Hubungan dengan tetangga-tetangga baik dan saling tolong menolong. d. Kegiatan Organisasi Sosial Anggota keluarga masih aktif mengikuti kegiatan-kegiatan kemasyarakatan, tetapi Ny Sr sudah tidak mengikuti kegiatan di masyarakat semenjak hamil tua dan melahirkan. 4. Fungsi Spiritual Semua anggota keluarga taat beribadah, menjalankan sholat 5 waktu dan kegiatan keagamaan di kampung sering diikuti, seperti pengajian bapak dan ibu. 5. Fungsi Kultural a. Pengambilan Keputusan Tn S mempunyai peran yang cukup besar dalam pengambilan keputusan dalam keluarga. b. Adat yang Berpengaruh terhadap Kesehatan
7
Adat-adat Jawa yang dianut oleh keluarga masih termasuk wajar dan tidak berpengaruh terhadap kesehatan keluarga. c. Tabu dalam Keluarga Tidak ada tabu-tabu dalam keluarga.
6. Fungsi Reproduksi Kebutuhan pasangan Tn S dan Ny Sr tentang seksual keluarga terpenuhi meskipun tidak seintensif pada saat belum melahirkan. 7. Fungsi Ekonomi a. Tulang Punggung Tn S merupakan tulang punggung utama keluarga dalam menopang kebutuhan ekonomi. b. Penghasilan Keluarga Penghasilan Tn P adalah sekitar Rp 400.000,- setiap bulan. Sedang penghasilan lain belum ada. c. Pengelolaan Dana Keluarga Pengelolaan dana keluarga diserahkan kepada Ny Sr dan Ny P. d. Pemanfaatan Dana Keluarga Sebagian besar uang keluarga hanya digunakan untuk memenuhi kebutuhan pokok saja. Ny Sr mengatakan, “Lha untuk nyumbang itu kan pengeluaran wajib yang tidak sedikit to Mbak?” e. Status Sosial Ekonomi Keluarga Keluarga termasuk dalam ekonomi menengah. Ny Sr mengatakan, “Ya…dicukup-cukupin ya Mbak, seberapapun itu kita kan harus mensukurinya, iya kan?” 8. Fungsi Perawatan Kesehatan a. Mengenal Masalah Keluarga mengetahui bahwa bayi yang baru saja hadir dalam keluarga Tn S tersebut adalah buah hati yang membuat keluarga bahagia,
dan
tentunya
harus
diperhatikan
dalam
segala
8
kebutuhannya. Salah satu kebutuhan yang penting adalah kebutuhan kesehatan bagi bayi. b. Mengambil Keputusan yang Tepat Sejauh ini, Ny Sr mengambil keputusan untuk merawat bayinya seoptimal mungkin. Dalam merawat Bayi Ar, Ny Sr menuruti anjuran-anjuran dari petugas kesehatan, orang-orang terdekat dan tetangga-tetangga. Ny Sr juga selalu menjaga kondisi kesehatannya sendiri, karena kesehatannya menentukan kesehatan bayinya. Ny Sr membawa bayinya ke Posyandu dan akan memeriksakan bayinya apabila sakit atau mengalami masalah kesehatan. c. Merawat Anggota Keluarga yang Sakit Keluarga memperhatikan masalah kesehatan satu dengan lainnya, sehingga saling mengingatkan dan membantu apabila ada anggota keluarga yang sakit. Ny Sr mengatakan, “Alhamdulillah, selama ini keadaan bayi saya baik-baik saja. Kalau bayi saya sakit, ya tentu akan segera saya bawa ke Puskesmas atau ke Dokter.” d. Memelihara Lingkungan Rumah yang Mendukung Kesehatan Karena Dukuh Jetis akan mewakili Kelurahan Tirtoadi untuk lomba lingkungan sehat pada saat HUT RI, maka keluarga memindah kandang kambing yang ada tepat di depan rumah ke tempat yang agak jauh, tetapi masih di dalam pekarangan depan rumah. Keluarga Tn S mampu memelihara lingkungan rumah yang bersih dan rapi. e. Memanfaatkan Fasilitas Kesehatan Ny Sr mengatakan, “Saya selalu memeriksakan kehamilan saya ke Puskesmas sampai kelahiran bayi saya.” 5.
Stress dan Koping Keluarga 1. Stressor Jangka Pendek dan Jangka Panjang Keluarga memandang kelahiran bayi mereka adalah suatu anugrah, dan menyusui adalah suatu hal yang sangat penting bagi Ny Sr sebagai
9
seorang ibu. Ny Sr mengatakan, “Saya kadang mangkel sama Bapaknya
anak-anak,
karena
kalau
malam
hari
tidak
mau
menggantikan saya menjaga Bayi Ar.” Stressor jangka panjang keluarga Tn S adalah menghadapi pendidikan anak menuju tahap-tahap perkembangan yang sempurna. 3. Kemampuan Berespon Terhadap Stress Keluarga berusaha menghadapi situasi yang ada. Ny Sr juga mengatakan akan selalu berusaha mengikis perasaan-perasaan cemas dalam menjalani pengasuhan bayinya. 4. Strategi Koping Yang Digunakan Ny Sr selalu menanyakan hal-hal yang belum diketahui dalam mengasuh bayinya, dan mengikuti anjuran-anjuran baik dari dokter, petugas kesehatan, maupun dari orang-orang terdekat. 5. Strategi Adaptasi Disfungsional Tidak nampak adanya strategi adaptasi disfungsional pada keluarga Tn S. 6.
Faktor Lingkungan dan Masyarakat 1. Karakteristik Rumah a. Denah Rumah Secara geografis letak rumah keluarga Tn S berada di Dusun Jetis RT 03 RW 22 Kelurahan Tirtoadi, Kecamatan Mlati, Kabupaten Sleman. Adapun denah rumah Tn S adalah sebagai berikut :
KM
Kmr tidur
dapur
Ruang Keluarga
Ruang Tamu
10
Pekarangan
kandang
Keterangan :
|| : Pintu
U
KM : Kamar Mandi b. Keadaan Lingkungan Dalam Rumah Keluarga Tn S menempati rumah dengan luas 7 x 7 meter persegi. Jenis rumah Tn S adalah dinding permanen. Lantai terbuat dari plester dan bagian dapur masih berupa tanah. Terdiri dari 1 ruang tamu, 1 kamar tidur, 1 ruang keluarga, 1 dapur, 1 kamar mandi yang menjadi satu dengan WC. Rumah tersebut adalah milik sendiri. c. Keadaan Lingkungan Sekitar Rumah 1) Kondisi halaman rumah Pada saat kunjungan halaman rumah agak kotor dan berdebu. Di depan rumah ada kandang kambing yang kotor. Letak kandang semula tepat di depan rumah, namun pada saat pengkajian dilakukan, kandang dipindah ke tempat yang agak jauh dari rumah tetapi masih dalam pekarangan. 2) Pemanfaatan halaman Halaman rumah berukuran 7 x 5 meter persegi. Sebagian halaman depan rumah ditanami pohon pisang dan rambutan. Halaman juga masih dimanfaatkan untuk pemeliharaan ternak, yaitu kambing. 3) Sumber air minum
11
Keluarga menggunakan sumur gali yang terletak dibelakang dekat dapur, kualitas air baik, tidak berbau dan tidak berasa dan tidak berwarna 4) Pembuangan air kotor/limbah keluarga Keluarga Tn S mempunyai saluran pembuangan air limbah yang dialirkan dengan pralon dan ditampung di bak penampungan yang tertutup. 5) Pembuangan sampah Sampah rumah tangga dibuang di “jogangan” di depan rumah dan dibakar. 6) Jamban Keluarga Tn S mempunyai jamban sendiri, dan jarak septiktank dengan sumur kurang lebih 10 meter. 7) Sumber pencemaran Sumber pencemaran berasal dari kandang kambing yang ada di depan
rumah.
Kandang
nampak
kotor
dan
kadang
menimbulkan bau. 8) Sanitasi rumah Lingkungan disekitar rumah tampak bersih dan perabot rumah tertata rapi. Ruang-ruang yang ada di dalam rumah nampak gelap. sirkulasi udara cukup, namun kurang sinar matahari. 2. Karakteristik Tetangga dan Komunitas Jarak antar rumah berdekatan dan hubungan dengan tetangga baik. Ada rutinitas kegiatan di perkampungan tersebut, seperti kerja bakti. 3. Mobilitas Geografi Keluarga Keluarga merupakan penduduk asli Yogyakarta. Tn S dan Ny Sr jarang bepergian. Tn S bekerja setiap hari dari pagi hingga sore, sedang Ny Sr mengurusi segala urusan ibu rumah tangga. 4. Perkumpulan Keluarga dan Interaksi dengan Masyarakat Tn S masih sering mengikuti kegiatan-kegiatan di masyarakat seperti pengajian, perkumpulan, dan kerja bakti. Sedang Ny Sr lebih banyak di rumah karena mengasuh bayinya.
12
5. Sistem Pendukung Keluarga/Fasilitas Keluarga Fasilitas perdagangan seperti pasar yang berjarak + 3 km dari rumah, fasilitas kesehatan yaitu Puskesmas berjarak + 3 km, bidan praktek + 1 km, rumah sakit sakitar 7-8 km, dan fasilitas peribadatan seperti masjid 100 meter dari rumah.
7.
8.
Pemeriksaan Fisik No
Nama
KU
TTV
1
Tn S
Baik
2
Ny Sr
Baik
3 4
An Rz By Ar
Baik Baik
TD:130 /80 TD:110 /80 TD:N:100x /mnt RR:44x /mnt BB:5,3 kg
Penglihat an Baik
Pende ngaran Baik
Pencer naan Baik
Elimi nasi Baik
Baik
Baik
Baik
Baik
Baik Baik
Baik Baik
Baik Baik
Baik Baik
Keluhan Tidak ada Sering kurang tidur Tidak ada Tidak ada
Harapan Keluarga 1. Persepsi Terhadap Masalah Keluarga berpendapat bahwa masalah-masalah yang ada harus diatasi. 2. Harapan Terhadap Masalah Keluarga berharap masalah-masalah yang ada dapat diatasi dan semua akan berjalan lancar dan baik-baik saja.
II. TIPOLOGI MASALAH KESEHATAN Data Data Subjektif 1. Ny Sr mengatakan, “ASI saya lancar Mbak, anak saya juga minumnya banyak.” 2. Ny Sr juga mengatakan, “Kalau sekarang saya belum berani memberi
Tipologi Wellness
Masalah Potensial peningkatan kesehatan pada ibu menyusui
Penyebab -
13
minuman lain selain ASI, katanya menunggu sampai 4 bulan baru boleh diberikan yang lain, iya to Mbak?”. 3. Ny Sr mengatakan, “Rencananya saya akan menyusui sampai usia 2 tahun.” 4. Ny Sr mengatakan, “Saya belum pernah dikasih tahu tentang senam nifas dan perawatan payudara.” Data Objektif 1. Ny Sr menyusui bayinya dengan benar 2. Ny Sr sudah mengetahui lama pemberian ASI dan PASI 3. Ny Sr belum mengetahui tentang senam nifas dan perawatan payudara selama hamil maupun selama menyusui Data Subyektif 1. Ny Sr mengatakan, “Alhamdulillaah Mbak, anak saya selalu sehat dan tidak minta sakit Mbak.” Data Obyektif 1. Bayi Ar berusia 1,5 bulan 2. BB sekarang : 5,3 kg 3. BBL : 3 kg 4. N : 100x/mnt 5. RR : 44x/mnt 6. Badan nampak bersih
Wellness
Potensial peningkatan status kesehatan pada balita
-
14
III. PERENCANAAN a.
Penentuan Prioritas Masalah
1. Potensial peningkatan status kesehatan ibu menyusui pada keluarga Tn S. No 1.
Kriteria Sifat masalah : Wellness
Hitungan 1/3 x 1
Skor 1/3
2.
Kemungkinan masalah dapat diubah : mudah
2/2 x 2
2
3.
Potensial untuk dicegah : cukup
2/3 x 1
2/3
4.
Menonjolnya masalah : Masalah berat, harus segera ditangani Jumlah
2/2 x 1
1
Pembenaran Ny Sr menyusui anaknya yang kedua, jadi Ny Sr sudah mempunyai pengalaman menyusui. Ny Sr sudah mengetahui cara menyusui yang benar, lama pemberian ASI dan PASI. Keluarga juga memanfaatkan sumber daya keluarga serta memanfaatkan fasilitas kesehatan yang ada. Pengetahuan keluarga tentang perawatan ibu menyusui ada, tetapi minim. Sumber daya keluarga : dana, waktu, fasilitas ada. Sumber daya perawat : referensi, fasilitas ada, jarak Puskesmas dekat. Sumber daya masyarakat : peduli dengan memberikan saran-saran, tapi tidak dapat berbuat banyak. Kondisi Ny Sr sehat. Masalah tidak rumit. Tindakan yang sudah dilakukan sekarang sangat mendukung. Anggota keluarga berperan terhadap perawatan Ny Sr di rumah, sebatas kemampuan dan pengetahuan mereka. Keluarga merasa membutuhkan informasi-informasi tentang perawatan pada ibu menyusui.
4
2. Potensial peningkatan status kesehatan balita pada keluarga Tn S No 1.
Kriteria Sifat masalah : wellness
Hitungan 1/3 x 1
Skor 1/3
Pembenaran Bayi Ar dalam keadaan sehat, belum pernah menderita sakit berat. Keluarga dapat mengenali apabila anaknya sakit dan akan segera membawa ke Puskesmas apabila anaknya
15
2.
Kemungkinan masalah dapat diubah : sebagian
1/2 x 2
1
3.
Potensial untuk dicegah : cukup
1/3 x 1
1/3
4.
Menonjolnya masalah : Masalah berat, harus segera ditangani
2/2 x 1
1
Jumlah
sakit Pengetahuan keluarga tentang perawatan balita ada, tetapi minim. Sumber daya keluarga : dana, waktu, fasilitas ada. Sumber daya perawat : referensi, fasilitas ada, jarak Puskesmas dekat. Sumber daya masyarakat :peduli dengan memberi saransaran, tapi tidak dapat berbuat banyak. Keadaan balita sehat dan tidak ada keluhan. Masalah tidak rumit. Tindakan yang sudah dilakukan sekarang sangat mendukung. Anggota keluarga berperan terhadap perawatan balita di rumah, sebatas kemampuan dan pengetahuan mereka. Keluarga merasa sangat membutuhkan informasiinformasi yang berhubungan dengan kesehatan balita.
2 2/3
Dari hasil skoring di maka urutan prioritas pemecahan masalah adalah : 1. Potensial peningkatan status kesehatan ibu menyusui pada keluarga Tn S. Data Subjektif
Ny Sr mengatakan, “ASI saya lancar Mbak, anak saya juga minumnya banyak.”
Ny Sr juga mengatakan, “Kalau sekarang saya belum berani memberi minuman lain selain ASI, katanya menunggu sampai 4 bulan baru boleh diberikan yang lain, iya to Mbak?”.
Ny Sr mengatakan, “Rencananya saya akan menyusui sampai usia 2 tahun.”
Ny Sr mengatakan, “Saya belum pernah dikasih tahu tentang senam nifas dan perawatan payudara.”
Data Objektif
16
Ny Sr menyusui bayinya dengan benar
Ny Sr sudah mengetahui lama pemberian ASI dan PASI
Ny Sr belum mengetahui tentang senam nifas dan perawatan payudara selama hamil maupun selama menyusui
2. Potensial peningkatan status kesehatan balita pada keluarga Tn S. Data Subyektif
Ny Sr mengatakan, “Alhamdulillaah Mbak, anak saya selalu sehat dan tidak minya sakit Mbak.”
Data Obyektif
Bayi Ar berusia 1,5 bulan
BB sekarang : 5,3 kg
BBL : 3 kg
N : 100x/mnt
RR : 44x/mnt
Badan nampak bersih
b.
Perencanaan Keperawatan
1. Perencanaan Dx 1. Potensial peningkatan status kesehatan ibu menyusui pada keluarga Tn S. No 1
Diagnosa Keperawata n Potensial peningkatan status kesehatan ibu menyusui pada keluarga Tn S
Tujuan Tujuan Umum : Status kesehatan ibu menyusui (Ny Sr) pada keluarga Tn S meningkat setelah dilakukan asuhan keperawatan keluarga selama 3 minggu. Tujuan Khusus :
Intervensi 1.
Kaji pengetahuan keluarga tentang perawatan ibu menyusui 2. Kaji sumber daya, tenaga, biaya, waktu, dan fasilitas/peralatan yang dimiliki keluarga untuk melakukan perawatan pada ibu menyusui 3. Diskusi kan dengan keluarga mengenai perawatan ibu menyusui 4. Ajarka
17
Keluarga Tn S mampu : 5.
6. 7.
8.
9. 10.
n perawatan-perawatan pada ibu menyusui : cara menyusui yang benar, perawatan payudara, gizi pada ibu menyusui Demon strasikan cara menyusui yang benar, dan perawatan payudara selama menyusui Anjurk an keluarga melakukan perawatan secara rutin Dampi ngi keluarga saat melakukan perawatan yang pertama kali setelah diajarkan Beri penekanan ulang kepada keluarga pentingnya melakukan perawatan pada masa menyusui Evalua si cara-cara perawatan selama menyusui Berika n reinforcement positif atas keberhasilan keluarga dalam usaha perawatan yang telah dilakukan
2. Perencanaan Dx 2. Potensial peningkatan status kesehatan balita pada keluarga Tn S. No 2
Diagnosa Keperawata n Potensial peningkatan status kesehatan balita pada keluarga Tn S
Tujuan Tujuan Umum : Status kesehatan balita (Bayi Ar) pada keluarga Tn S meningkat setelah dilakukan asuhan keperawatan keluarga selama 3 minggu. Tujuan Khusus : Keluarga Tn S mampu :
Intervensi 1.
Kaji pengetahuan keluarga tentang perawatan pada balita 2. Kaji sumber daya, tenaga, biaya, waktu, dan fasilitas/peralatan yang dimiliki keluarga untuk melakukan perawatan pada balita 3. Diskusikan dengan keluarga mengenai perawatan balita 4. Ajarkan perawatan-perawatan pada balita : pemberian ASI
18
5.
6.
7.
8. 9.
II.
eksklusif, pemberian PASI, manfaat ASI, kebersihan diri balita, tumbuh kembang anak, penyakit-penyakit yang sering menyerang balita dan cara penanganannya Anjurkan keluarga melakukan perawatanperawatan pada balita yang telah diajarkan Dampingi keluarga saat melakukan perawatan yang pertama kali setelah diajarkan Beri penekanan ulang kepada keluarga pentingnya melakukan perawatan pada balita Evaluasi caracara perawatan balita Berikan reinforcement positif atas keberhasilan keluarga dalam usaha perawatan yang telah dilakukan
PELAKSANAAN/IMPLEMENTASI A. Pelaksanaan dan Evaluasi Dx 1. No 1
Pelaksanaan Sabtu, 7 Agustus 2004 jam 16.0016.45 WIB Melakukan pengkajian mengenai pengetahuan keluarga terhadap perawatan-perawatan pada ibu menyusui (Ny Sr) Mengkaji sumber daya yang ada di keluarga, tenaga, biaya, waktu dan
Evaluasi Sabtu, 7 Agustus 2004 jam 16.45 WIB S: Ny Sr mengatakan bahwa sedang menyusui bayinya dan akan menyusui sampai usia bayi 2 tahun Ny Sr mengatakan, “Saya belum pernah tahu tentang cara
19
2
fasilitas/peralatan yang menunjang perawatan ibu menyusui (Ny Sr) Melakukan diskusi mengenai kebutuhan dan minat keluarga terhadap informasiinformasi tentang perawatan ibu menyusui Melakukan kontrak waktu dan kegiatan yang akan digunakan untuk memberikan penyuluhan serta demonstrasi perawatan ibu menysusui
Kamis, 19 Agustus 2004 jam 15.3016.30 WIB Memberikan penyuluhan tentang gizi ibu menyusui dan perawatan payudara selama menyusui Kontrak waktu untuk kunjungan dan kegiatan selanjutnya
perawatan payudara.” Ny Sr mengatakan, “Saya mau sekali Mbak kalau diajari cara perawatan payudara, atau yang lainnya.”
O:
Keluarga termasuk tingkat ekonomi menengah. Keluarga antusias untuk mendapat informasi tentang perawatan pada ibu menyusui. Sumber-sumber keluarga : tempat, biaya, waktu memadai. Kontrak waktu kunjungan berikutnya minggu depan, dan waktunya bisa setiap saat. A : Tujuan belum tercapai P: Lakukan kunjungan sesuai kontrak yang telah disepakati Berikan informasi tentang : Gizi ibu menyusui, cara menyusui yang benar. Kamis, 19 Agustus 2004 jam 16.30 WIB S: Ny Sr menyatakan, “jadi kalau diit itu malah tidak baik ya Mbak” Ny Sr mengatakan telah memahami gerakan-gerakan masase payudara serta fungsi perawatan O: Ny Sr nampak antusias dengan diskusi Ny Sr dapat menyebutkan kembali manfaat nutrisi dan jenis nutrisi yang diperlukan ibu menyusui Ny Sr dapat menyebutkan manfaat perawatan payudara Ny Sr dapat mendemonstrasikan perawatan payudara secara benar A : Tujuan tercapai sebagian P: Lanjutkan kunjungan
20
3
Senin, 23 Agustus 2004 jam 16.0016.30 WIB Melakukan evaluasi tentang nutrisi yang diperlukan ibu menyusui Mengevaluasi perawatan payudara dengan demonstrasi Memberikan penekanan ulang tentang pentingnya perawatan pada ibu menyusui Terminasi kegiatan perawatan keluarga, menganjurkan keluarga untuk melanjutkan perawatan secara mandiri
berikutnya, buat kontrak waktu dan kegiatan Evaluasi perawatan payudara sekali lagi Terminasi
Senin, 23 Agustus 2004 jam 16.30 WIB S: Ny Sr mengatakan, “Iya Mbak, saya jadi tahu sekarang, dan saya akan usahakan untuk rutin melakukan perawatan tersebut.” Ny Sr menyatakan ucapan terimakasih karena diberikan ilmu untuk melakukan perawatan selama menyusui O: Ny Sr mampu mengulangi materi penyuluhan dengan baik Ny Sr nampak senang dengan adanya kunjungan keluarga A : Tujuan tercapai P: Monitor dan motivasi keluarga
B. Pelaksanaan dan Evaluasi Dx 2 No 1
Pelaksanaan Sabtu, 7 Agustus 2004 jam 16.0016.45 WIB Melakukan pengkajian mengenai pengetahuan keluarga terhadap perawatan-perawatan pada balita (Bayi Ar) Mengkaji sumber daya yang ada di keluarga, tenaga, biaya, waktu dan fasilitas/peralatan yang menunjang perawatan balita (Bayi Ar) Melakukan diskusi mengenai kebutuhan dan minat keluarga terhadap informasiinformasi tentang perawatan balita
Evaluasi Sabtu, 7 Agustus 2004 jam 16.45 WIB S: Ny Sr mengatakan, “Alhamdulillaah Mbak, anak saya selalu sehat dan tidak minta sakit Mbak.” O: Bayi Ar berusia 1,5 bulan BB sekarang : 5,3 kg BBL : 3 kg N : 100x/mnt RR : 44x/mnt Badan nampak bersih Keluarga termasuk tingkat ekonomi menengah.
21
Melakukan kontrak waktu dan kegiatan yang akan digunakan untuk memberikan penyuluhan serta demonstrasi perawatan balita
2
Kamis, 19 Agustus 2004 jam 15.3016.30 WIB Memberikan penyuluhan tentang gizi balita dan imunisasi Kontrak waktu untuk kunjungan dan kegiatan selanjutnya
3
Senin, 23 Agustus 2004 jam 16.00-
Keluarga antusias untuk mendapat informasi tentang perawatan pada balita. Sumber-sumber keluarga : tempat, biaya, waktu memadai. Kontrak waktu kunjungan berikutnya minggu depan, dan waktunya bisa setiap saat. A : Tujuan belum tercapai P: Lakukan kunjungan sesuai kontrak yang telah disepakati Berikan informasi tentang : Gizi balita, imunisasi, dan penyakit-penyakit yang sering menyerang anak dan penanganannya. Kamis, 19 Agustus 2004 jam 16.30 WIB S: Ny Sr menyatakan, “Wah..Mbak, lha adhek ini sudah dari dulu saya beri susu formula karena saya tinggal-tinggal pergi” Ny Sr mengatakan, “Adhek sudah imunisasi BCG, HP 1, 2, dan Polio1, 2.” O: Ny Sr nampak antusias dengan diskusi Ny Sr dapat menyebutkan kembali manfaat ASI eksklusif Ny Sr dapat menyebutkan jenis imunisasi yang harus diberikan kepada bayi sampai usia 9 bulan A : Tujuan tercapai sebagian P: Lanjutkan kunjungan berikutnya, buat kontrak waktu dan kegiatan Berikan penyuluhan tentang pemantauan tumbuh kembang bayi dan balita Terminasi
Senin, 23 Agustus 2004 jam 16.30
22
16.30 WIB Melakukan evaluasi tentang nutrisi yang diperlukan bayi, khususnya selama 4 bulan pertama kehidupan Memberikan penyuluhan tentang pemantauan tumbuh kembang bayi dan balita dengan tes tumbang (Denver II) Memberikan penekanan ulang tentang pentingnya perawatan pada bayi Terminasi kegiatan perawatan keluarga, menganjurkan keluarga untuk melanjutkan perawatan secara mandiri
WIB S: Ny Sr mengatakan, “Iya Mbak, saya usahakan ASI eksklusif untuk anak saya.” Ny Sr menyatakan ucapan terimakasih karena diberikan ilmu untuk melakukan perawatan bayi O: Ny Sr mampu mengulangi materi penyuluhan dengan baik Ny Sr mampu mendemonstrasikan pengukuran tes tumbang dengan alat ukur Denver II tetapi tidak begitu mendalam Ny Sr nampak senang dengan adanya kunjungan keluarga A : Tujuan tercapai P: Monitor dan motivasi keluarga
23
24
25
View more...
Comments