Askep Kardiomiopati peripartum
April 9, 2019 | Author: rakatsu | Category: N/A
Short Description
Download Askep Kardiomiopati peripartum...
Description
BAB I PENDAHULUAN
Latar Belakang
Kard Kardio iomi miopa opati ti kadan kadangg-ka kadan dang g menye menyera rang ng wani wanita ta dalam dalam wakt waktu u satu satu bulan bulan sete setela lah h melahirkan. Yang disebut kardiomiopati peripartum ini adalah hasil dari kardiomiopati yang terjadi tanpa diketahui penyebabnya dan berhubungan dengan kelahiran anak. Ketika banyakwanita yang menderita ini dapat sehat kembali, ada beberapa yang penyakitnya berkembang cepat menjadi kardiom kardiomiopa iopati ti yang berat. berat. Peripar Peripartum tum kardiom kardiomiop iopati ati adalah adalah salah salah satu satu bentuk bentuk kardiom kardiomiopa iopati ti dilata dilatasi. si. Jantung Jantung yang bekerja bekerja berat berat adalah adalah penyeba penyebab b lain lain dari dari kardiom kardiomiopa iopati ti dilatas dilatasi. i. Setiap Setiap kondisi yang menyebabkan otot jantung bekerja pada beban yang tinggi untuk waktu yang lama (mingg (minggu u atau atau bulan) bulan) akhirny akhirnyaa dapat dapat menyeb menyebabka abkan n pembes pembesara aran n jantung jantung dan pelemaha pelemahan n otot jantung. Kejadian gagal jantung pada kehamilan telah dikenal sejak pertengahan abad ke-19, tetapi istilah kardiomiopati disebut-sebut mulai sekitar tahun 1930-an. Pada tahun 1971, Demakis dan kawan-k kawan-kawa awan n menemu menemukan kan pada 27 pasien pasien yang pada masa masa nifas nifas yang menunjukka menunjukkan n gejala gejala kardiomegali, gambaran elektrokardiografi yang abnormal dan gagal jantung kongesti, kemudian disebut sebagai kardiomiopati peripartum. Kardiomiopati relative jarang tetapi dapat mengancam jiwa . gagal jantung memperngaruhi perempuan perempuan pada bulan-bulan terakhir terakhir kehamilan kehamilan atau puerperium dini. Ini tetap menjadi menjadi penyebab signifikan morbiditas dan mortalitas ibu. 75% kardiomiopati periparum didiagnosis pada bulan pertama pertama postpartum postpartum dan 45% pada minggu pertama. pertama. Ketika dicurigai, dicurigai, harus segera menetapkan menetapkan diagnosis. Insiden PPCM bervariasi di seluruh dunia. Dilaporkan prevalensi PPCM di Negaranegara nonAfrika berkisar antara 1:3.000-1:15.000 kelahiran hidup. Dalam sebuah pusat rujukan perawatan perawatan tersier tersier untuk populasi populasi perkotaaan perkotaaan dan pedesaan pedesaan yang besar, terdapat prevalensi 1 per 837 kelahiran hidup. Telah dilaporkan prevalensi 1 kasus per 6000 kelahiran hidup di Jepang, I kasus per1000 kelahiran kelahiran hidup di Afrika Selatan Selatan dan 1 kasus per350-400 kelahiran hidup di Haiti. Sebuah Sebuah prevale prevalensi nsi yang tinggi tinggi di Nigeri Nigeriaa disebab disebabkan kan karena karena adanya adanya tradis tradisii memaka memakan n kanwa kanwa
1
(danan garam kering) sambil berbaring di tempat tidur Lumpur panas 2 kali sehari selama 40 hari pasca melahirka melahirkan. n. Asupan garam menyebabk menyebabkan an volume overload overload yang yang tinggi. tinggi. Dala Dalam m sebua sebuah h penel penelit itian ian 68.75% 68.75% dari dari pasie pasien n kardi kardiom omio iopat patii peripa peripart rtum um menga mengala lami mi persalinan persalinan pervaginam pervaginam dan 31% diperlukan diperlukan operasi Caesar terutama terutama karena alas an obstetric. obstetric. Pendekatan multi disiplin melibatkan ahli kandungan, ahli jantung, ahli anestesi dan ahli anak. Setela Setelah h pengiri pengiriman man 43.75% 43.75% pasein pasein membutu membutuhkan hkan perawat perawatan an ICU dibawah dibawah pengawa pengawasan san ahli ahli jantung dan anestesi. anestesi. Komplikasi Komplikasi pada ibu terutama terutama edema paru dan CCF pada 62.5% penderi p enderita ta dan aritmia pada 12.5% penderita. 3 kematian ibu terjadi karena alas an tromboemboli . Mengenai hasil neonatal, pada 27 bayi lahir hidup, 5 kematian perinatal terjadi. Penyebab utama kematian perinatal adalah premature dan IUGR dan terkait gagal jantung kongestif pada ibu. Selama periode periode penelitian penelitian dari Oktober Oktober 2003 hingga September September 2007, sebanyak sebanyak 26.780 pengiriman pengiriman berlangsung berlangsung di Rumah Sakit Karachi Sipil Gynae Unit-I. Unit-I. hasil membuktikan membuktikan bahwa usia yang lebih tua ( >32 tahun) dan multiparitas (>3 anak) erat terkait dengan perkembangan kardiomiopati. Penelitian tersebut juga mengamati bahwa IUGR terdapat pada 31% dari ibu hamil sehingga merupakan factor resiko penting. 3 kematian ibu terjadi dengan tromboemboli menjadi penyebab pada 1 pasien. pasien. 20 perempuan perempuan (62.5%) mengembangka mengembangkan n gagal jantung kongestif. kongestif. Dari Dari 14 yang dibutuhkan perawatan intensif akibat dekompensasi gagal jantung parah. IUGR ditemui pada 10 neonatus (31.25%) diantaranya 5 membutuhkan NICU untuk premature dan respiratori distress. Oleh Oleh karena karena itu, itu, perl perluny unyaa mengu mengungk ngkap ap masa masala lah h ini ke dala dalam m semi seminar nar besar besar stag stagee keperawatan agar memberikan asuhan keperawatan sebagai diskusi bersama dalam tatalaksana penanganan penanganan keperawatan keperawatan pada pasien dengan dengan kardiomiopat kardiomiopatii peripartum. peripartum.
2
BAB II TINJAUAN TEORI
A. Konse Konsep p Das Dasar ar Teori Teori
1. Penge ngertian Konsens Konsensus us para ahli ahli dari the Americ American an Heart Heart Associa Associatio tion n ( AHA) AHA) tahun tahun 2006 merumuskan definisi kardiomiopati sebagai sekelompok penyakit miokardium heterogen yang terkait dengan disfungsi disfungsi mekanik dan/atau dan/atau elektrik elektrik yang umumnya (tapi tidak selalu) bermanifestas bermanifestasii sebagai sebagai hipertrofi hipertrofi ataupun dilatasi dilatasi yang tak wajar dari ventrikel ventrikel dan disebabkan oleh penyebab yang bervariasi, namun umumnya terkait genetik.2 Lebih lanjut, kardiomiopati dapat berupa kelainan primer jantung atau sebagai bagian dari kelainan sistemik yang berakibat pada gangguan kardiovaskular atau gejala progresif dari gagal jantung. Pada Pada kondisi terseb tersebut ut kardiomiopati kardiomiopati diklasifikas diklasifikasikan ikan ke dalam dua dua kelompok kelompok yaitu kardiomiopati primer yang terbatas pada otot jantung (genetik, didapat atau campuran) serta kardiomiopati kardiomiopati sekunder ketika kelainan kelainan otot jantung merupakan bagian dari kelainan sistemik multiorgan. Definisi terkini kardiomiopati dapat merujuk pada grup studi dari the European Societ Societyy of Card Cardio iolog logyy (ESC (ESC)) yang mendef mendefinis inisikan ikan kardiom kardiomiopa iopati ti sebagai sebagai kelainan kelainan miokardium yang dicirikan oleh abnormalitas otot jantung secara struktural dan fungsional, yang bukan disebabkan oleh penyakit koroner, hipertensi, gangguan katup jantung, maupun penyakit jantung jantung kongenital kongenital yang bermakna. bermakna. (Eur (Eur Heart Heart J. 2008;29:2706) 2008;29:2706) Kardiom Kardiomiopa iopati ti peripart peripartum um adalah adalah penyakit penyakit miokard miokardium ium idiopati idiopatik k yang terjadi terjadi pertama pertama kali pada trimester trimester III kehamilan kehamilan atau dalam 5 bulan setelah setelah melahirkan. Penyakit ini terbanyak dijumpai pada 3 bulan pertama peripartum (82%) dan lebih jarang pada bulan tera terakh khir ir keha kehami mila lan n (7% (7%). (Per (Perip ipar artu tum m kard kardio iomi mito topa pati ti.. Edis Edisii 2008 2008.. Diun Diundu duh h dari dari http://www.jpma.org.pk/full_article_text.php?article_id=2050, 3 Mei 2012). Kardiomiopati postpartum termasuk ke dalam jenis kardiomiopati dilatasi/kongestif sehingga sehingga pada pasien pasien terjadi terjadi gagal gagal jantung. jantung. Faktor-f Faktor-fakt aktor or yang biasa biasa menyeb menyebabka abkan n 3
terjadinya terjadinya kardiomipati kardiomipati peripartum ini seperti seperti malnutrisi, malnutrisi, kebanyakan minum alkohol, infeksi virus, mekanisme autoimun, perubahan hormonal, kelainan genetik atau toksemia. 2. Etiologi Kardiomiopati peripartum merupakan salah satu bentuk dari penyakit miokardial primer idiopatik yang berhubungan berhubungan dengan kehamilan. kehamilan. Meskipun Meskipun beberapa beberapa kemungkinan kemungkinan mekanis mekanisme me etiolog etiologii dari dari penyaki penyakitt tersebu tersebutt yang diperkir diperkirakan akan selama selama ini, tetapi tetapi tidak tidak satupun yang dapat menjelaskan dengan pasti. Beberapa kejadian yang diperkirakan diperkirakan dapat menjadi penyebab ataupun mekanisme mekanisme kardiomiopati peripartum, adalah :
Miokar Miokarditi ditiss : Melvi Melvin n dkk pernah pernah membukt membuktikan ikan adanya adanya miokar miokardit ditis is dari dari biopsi biopsi endomiokardial pada pasien dengan kardiomiopati peripartum. Dikatakan bahwa hipotesis menurunnya sistem imnunitas selama hamil, dapat meningkatkan replikasi virus dan kemungkinan untuk terjadinya miokarditis akan meningkat.
Infeksi viral yang bersifat kardiotropik
Chimerism
Apoptosis dan inflamasi
Respon abnormal hemodinamik pada kehamilan kehamilan : perubahan perubahan hemodinamik hemodinamik selama keha kehami mila lan n deng dengan an meni mening ngka katn tnya ya volu volume me dara darah h dan dan cura curah h jant jantun ung g sert sertaa menurun menurunnya nya afterl afterload, oad, sehingga sehingga respon respon dari dari ventrike ventrikell kiri untuk untuk penyesu penyesuaian aian menyebabkan terjadinya hipertrofi sesaat.
Faktor-f Faktor-fakt aktor or penyebab penyebab lain lain : efek efek tokolis tokolisis is yang lama, lama, kardiom kardiomiopa iopati ti dilatas dilatasii idiopatik, abnormalitas dari relaxine, defisiensi selenium dll Wanita yang beresiko. Sedangkan factor-faktor resiko yang dapat menyebabkan
seorang wanita mengalami kardiomiopati peripartum, diantaranya adalah; multiparitas, usia maternal yang lanjut (walaupun penyakit ini dapat mengenai semua usia, insidensi akan meningkat meningkat pada wanita berusia berusia > 30 tahun), kehamilan multifetal, multifetal, pre-eklamsia, pre-eklamsia, hipertensi gestasional dan ras Afrika Amerika.
4
3.
Patofisiologi Peripartum kardiomiopati adalah salah satu bentuk kardiomiopati dilatasi. Masalah
yang mendasar adalah menghilangnya kontraktilitas miokardium, yang ditandai dengan meng menghil hilang angnya nya kema kemampu mpuan an sist sistol olik ik jantu jantung ng.. Kardi Kardiom omiop iopat atii dilat dilatas asii menye menyebab babka kan n penurunan penurunan fraksi ejeksi, ejeksi, peningkatan peningkatan volume end-diastolik, end-diastolik, dan volume residual, residual, penurunan penurunan volume sekuncup ventrike ventrikel, l, serta serta gagal biventrike biventrikel. l.
Gambar 8. Perbandingan jantung normal (kiri), kardiomiopati hipertrofik (tengah) dan kardiomiopati dilatasi (kanan). Diunduh dari http://www.scribd.com/doc/36187354/Referat-Kardiomiopati http://www.scribd.com/doc/36187354/Referat-Kardiomiopati,, 28 Februari 2011. Sekitar Sekitar setenga setengah h kasus, kasus, etiolog etiologii kardiom kardiomiopa iopati ti dilatas dilatasii adalah adalah idiopat idiopatik, ik, tetapi tetapi kemungkinan besar kelainan ini merupakan hasil akhir dari kerusakan miokard akibat produksi produksi berbagai macam toksin, toksin, zat metabolit, metabolit, atau infeksi. infeksi. Kerusakan akibat akibat infeksi viral akut pada miokard yang akhirnya mengakibatkan terjadi kardiomiopati dilatasi ini terjadi melalui melalui mekanis mekanisme me imunolo imunologis gis.. Pada kardiom kardiomiopa iopati ti dilata dilatasi si yang disebabk disebabkan an oleh oleh penggunaan penggunaan alkohol, kehamilan kehamilan (pada 3-4 bulan pertama), pertama), penyakit tiroid, tiroid, penggunaan penggunaan kokain kokain dan keadaan keadaan takikar takikardia dia kronik kronik yang tidak tidak terkont terkontrol rol,, dikatak dikatakan an kardiom kardiomiopa iopati ti 5
tersebut bersifat reversibel. Obesitas akan meningkatkan risiko terjadinya gagal jantung, sebagaimana juga gejala sleep apnea. Kardiomiopati dilatasi dapat juga diakibatkan oleh konsekuensi lanjut infeksi virus, bakteri, bakteri, parasit atau proses autoimun. Respon inflamasi dan autoimun termasuk pelepasan sitokin dan interleukin yang menghasilkan terjadinya miokarditis dan fungsi kontraktil. Jenis ini diklasifikasikan ke dalam “inflammatory cardiomyopathy” oleh WHO. Penyakit Penyakit ini bersifa bersifatt genetik genetik heteroge heterogen n tetapi tetapi kebanya kebanyakan kan transm transmisi isinya nya secara secara autosomal dominan, walaupun dapat pula secara autosomal resesif dan diturunkan secara xlinked. Sampai saat ini belum diketahui bagaimana seseorang akan memiliki predisposisi kardi kardiom omio iopat patii dilat dilatas asii apabil apabilaa tidak tidak dike diketah tahui ui riwa riwayat yat kejad kejadia ian n penyak penyakit it ini ini dalam dalam keluarganya.
Myocarditis
Alkohol
Peripartum
Genetik 6
Dilatasi ventrikel kiri
Fungsi ventrikel kiri ↓ ↓ Kontraktil myocard↓ myocard↓ ↓ Stroke volume↓ volume↓ ↓
Penurunan curah jantung
Cardiac out put ↓
Kongesti Paru
Darah melebihi batas volume ventrikel kiri
Tachipnoe
Backward ke atrium kiri
Nafas cepat cepat
Bendungan Bendungan paru
Nafas dangkal dangkal
Ventrikel Ventrikel kanan
Co2 alveoli
Atrium kanan
dyspnoe d effort ortopnoe
JVP meningkat, oedem Kelebihan Volume Cairan 4. Tanda anda dan dan Ge Gejala jala
Gg. pertukaran gas
Gejala yang dapat timbul pada kardiomiopati peripartum adalah : a) Dispnea b) Orthopnea Orthopnea c) Parox Paroxys ysma mall noctur nocturnal nal dysp dyspnea nea
7
d) Batuk e) Nyeri da dada f) Anoreksia g) Lelah h) Edem ka kaki Adapun tanda-tanda dari kardiomiopati peripartum adalah : 8 a) Dist Distens ensii vena vena jugula jugulari riss b) Takikardi Takikardi c) Takipnea d) Hepat epatom omeg egal alii e) Refl Refluks uks hepat hepatoju ojugu gula lar r f) Asites g) Edem dema per perifer ifer h) Peru Perubah bahan an sta statu tuss menta mentall i) Tromb omboem oemboli oli j) Irama gallop k) Murm Murmur ur regur regurgit gitas asii mitra mitrall l) P2 mengeras m) Ronki nki 5.
Komplikasi Komplikasi dari Kardiomiopati Dilatasi sebagai berikut: a) Ga Gaga gall ja jant ntun ung g Merupakan Merupa kan penyakit yang paling umum terjadi pada DCM. Terjadi ketika otot jantung tida ti dak k cu cuku kup p ku kuat at un untu tuk k me memo momp mpaa da dara rah h ya yang ng cu cuku kup p un unttuk se selu luru ruh h tu tubu buh, h, menyebabkan edema di paru-paru dan/ atau jaringan/ perifer. Beberapa orang memiliki penyakit yang stabil dan kondisi yang agak sedikit buruk. Sementa Sementara ra yang lain memiliki gejala berubah-ubah yang disebut gagal jantung. Hal ini mempengaruhi kedua
8
sisi si si jan jantu tung ng(( ki kiri ri dan ka kana nan) n) me menye nyebab babkan kan ge gejal jalaa se sesa sak k naf nafas, as, ede edema ma tu tungk ngkai ai,, bendungan vena jugularis jugularis dan dan perut terasa terasa penuh. penuh. b) Atrial fibril fibrillation lation (AF)/ (AF)/ fibrilas fibrilasii atrium Merupakan kelainan irama jantung yang paling sering pada DCM. Denyut jantung iregul ire guler er dan cepa cepat, t, men menyeb yebabka abkan n ras rasaa ber berdeba debar-de r-debar bar,, men mening ingkatk katkan an napa napass yang pendek/ sesak nafas. Hal tersebu tersebutt dapat berkait berkaitan an dengan gejala yang semaki semakin n memburuk atau perkembangan dari bekuan darah / emboli. Risiko dari bekuan tersebut diatasi dengan pemberian warfarin yang digunakan untuk mengencerkan darah jika terjadi fibrilasi atrium. c) Be Bekua kuan n darah/ darah/ Throm Thromboe boemb mbol olii Pada DCM, aliran darah yang melewati jantung lebih lambat dari biasanya. Hal ini menyebabkan bekuan darah terbentuk di jantung. Jika bekuan darah tersebut terlepas dari jantung dan ikut dalam sirkulasi, maka dapat menyebabkan kerusakan otak/ stroke. Padaa DC Pad DCM M deng dengan an pem pembes besara aran n jant jantung, ung, dipe diperlu rlukan kan peng pengoba obatan tan deng dengan an war warfar farin/ in/ antikoagulan, untuk mencegah pembentukan bekuan darah. d) Kel Kelaina ainan n irama/ irama/ rhyt rhythm/ hm/ ari aritmi tmiaa : Hal tersebut secara umum menyebabkan pusing, sesak nafas, palpitasi dan dapat juga asimtomatik. Beberapa kelainan irama yang dapat terjadi pada DCM : •
Ektopik ventrikular
Kadang-kadang ada 1 denyut tambahan di luar denyut jantung. Tidak memerlukan pengobatan, pengobat an, tidak berbahaya berbahaya,, dan dapat ditemuk ditemukan an pada orang orang normal. normal. •
Ventrikular takikardia
Merupakan denyut jantung yang sangat cepat. Berkaitan dengan penurunan drastis dari tekanan darah dan gejala dari pusing sesak nafas atau bahkan pingsan. Tapi dapat juga asimto asi mtomat matik. ik. Dapa Dapatt ber beresp espon on ter terhada hadap p obat ata atau u ICD ICD// impl implant antable able card cardiove ioventer nter defibrillator. •
Ventricular fibrillation (VF)/ fibrilasi ventrikel
Jarang terjadi. Kelainan yang berat dan serius dari aktivitas elektrik irama jantung. Dapat menyebabkan kolaps dan bahkan kematian jika tidak disembuhkan. e) Sudd Sudden en dea death/ th/ kem kemati atian an men mendada dadak k
9
Terjadi karena aritmia yang berat atau perkembangan bekuan darah yang besar. Obatobatan dan/ atau ICD dapat mengurangi risiko ini. f) Heart bl block Jika sistem konduksi elektrikal jantung dalam jantung gagal untuk berfungsi dengan baik, jantung akan menjadi terlalu lambat lambat.. Jika terja terjadi di pandanga pandangan n mata teras terasaa gelap/ tidak sadar, maka diperlukan pacemaker. g) Efek samp samping ing dari dari pengob pengobata atan, n, meliput meliputii : o
hipotensi
o
reaksi lupus ( kumpulan gejala berupa bintik-bintik merah pada kulit dan artritis)
o
o
6.
pusing gangguan pencernaan
Pemeriksaan Diagnostik
Evaluasi status kardiovaskular pada wanita hamil lebih baik hanya dengan anamnesis dan pemeriksaan pemeriksaan fisik. Adakalanya Adakalanya diperlukan diperlukan pemeriksaan pemeriksaan lain yang harus dilakukan dilakukan dengan mempert mempertimb imbangk angkan an resikon resikonya ya terhadap terhadap wanita wanita hamil hamil dan janin janin yang dikandun dikandungnya gnya.. Pemeri Pemeriksa ksaah ah oleh oleh orang orang yang berpeng berpengalam alaman an sangat sangat diperlu diperlukan kan untuk untuk menghind menghindarka arkan n kesalahan dalam diagnosis yang dapat menimbulkan kecemasan, ketakutan dan biaya yang tidak diperlukan.
Radiografi
10
Gambar 1. Foto rontgen torak pada kardiomiopati peripartum, menunjukkan 1 jam setelah seksio sesarea, terlihat edema paru, efusi pleura dengan kardiomegali
Pemeriksaan ekokardiografi Ekokard Ekokardiogr iografi afi adalah adalah standar standar non invasi invasiff untuk untuk menguku mengukurr fungsi fungsi jantung, jantung,
mengukur fungsi ventrikel kiri dan memberikan informasi dalam menyokong diagnosis untuk untuk mene menentu ntuka kan n disf disfung ungsi si ventr ventrike ikell kiri kiri,, oleh oleh karen karenaa itu, itu, ekoka ekokark rkar ardio diogr grafi afi merupakan instrumen yang penting dalam mendiagnosis kardiomiopati peripartum dan memprediksi memprediksi prognosisnya. prognosisnya.6 Ekokar Ekokardi diog ogra rafi fi sanga sangatt penti penting ng untuk untuk menia meniadak dakan an penyebab lain dari gagal jantung seperti seperti penyakit katup mitral, mitral, miksoma miksoma atrium kiri, dan penyakit perikardium. Ekokardiogram Ekokardiogram biasanya menunjukkan menunjukkan dilatasi ventrikel ventrikel kiri, dengan gangguan gangguan penanda dari penampilan penampilan seluruh seluruh sistolik. sistolik. Kriteria Kriteria ekokardiografi ekokardiografi yang memenuhi memenuhi dalam mendiagnosis kardiomiopati peripartum yaitu fraksi ejeksi ventrikel kiri < 45%, fractional fractional shortening shortening < < 30% pada skan ekokardiografi M-mode, atau terdapat 2 kriteria tersebut, dan dimensi akhir diastolik ventrikel kiri > 2,7 cm/m2 dari area permukaan tubuh. Secara keseluruhan, gambaran pada ekokardiografi kardiomiopati peripartum tidak dapat dibedakan dari kardiomiopati dilatasi non-iskemik primer.
Gambar 2. M-mode ekokardiogram, gambaran pada pasien dengan diagnosis kardiomiopati peripartum, peripartum, menunjukkan menunjukkan dilatasi ventrikel ventrikel kiri, penurunan yang berat pada penampilan penampilan ventrikel ventrikel dengan dengan takikardi takikardi (frekuensi (frekuensi jantung jantung 177x/menit 177x/menit))
11
Gambar Gambar 3. Ekokard Ekokardiog iogram ram pada pasien pasien dengan dengan (a) regurgi regurgitasi tasi mitral mitral berat berat dengan dengan kardiom kardiomiopa iopati ti akut 3 minggu minggu setela setelah h seksio seksio sesare sesarea, a, dan (b) gambara gambaran n nor normal mal 5 bul bulan sete setela lah h tera terapi pi brom bromok okrripti iptin. n. Frak Fraksi si ejeks jeksii pada pada ekokardiogram terukur sebesar 17% pada fase akut dan 57% setelah 5 bulan Pemeriksaan elektrokardiografi
EKG menunjukkan sinus normal atau menunjukan sinus takikardi, tetapi fokus ektopik dan aritmia atrial lainnya dapat juga terlihat seperti fibrilasi atrial. Hipertrofi ventrikel kiri, T inversi, gelombang Q, dan perubahan segmen ST-T non spesifik juga dapat terlihat pada rekaman EKG. Pada foto toraks pasien biasanya terda terdapat pat pembe pembesa sara ran n jantu jantung ng dan konge kongest stii pulmo pulmonal nal.. Evalu Evaluas asii labor laborat ator orium ium biasanya menunjukkan menunjukkan sedikit atau tidak ada peningkatan peningkatan pada kreatinin kreatinin kinase, kinase, atau troponin jantung. A
12
B
Gamb Gambar ar 4. EKG EKG pasie pasien n denga dengan n kardi kardiom omio iopat patii peripa peripart rtum um (a) (a) pada pada ruang ruang pemulihan, pemulihan, menunjukkan menunjukkan sinus takikardi, takikardi, dan (b) ketika pasien mengel mengeluh uh sesak sesak pada pada dada, dada, menunju menunjukkan kkan sinus sinus takikar takikardi di dengan dengan perubahan perubahan ST nonspesifi nonspesifik k
Pemeriksaan radionuklide
Beber Beberapa apa peme pemeri riks ksaan aan radio radionuk nukli lide de akan akan mengi mengikat kat albu albumi min n dan dan tida tidak k akan akan mencapai mencapai fetus, fetus, pemisa pemisahan han akan terjadi terjadidan dan eksposu eksposure re terhada terhadap p janin janin mungkin mungkin terjadi. terjadi. Sebaiknya pemeriksaan pemeriksaan ini dihindarkan. dihindarkan. Adakalanya Adakalanya pemeriksaan pemeriksaan ventilasi ventilasi pulmonal/perfus pulmonal/perfusii scan atau scan perfusi perfusi miokard miokard thallium thallium diperlukan diperlukan saat kehamilan. Diperkirakan eksposur terhadap fetua rendah.
Magnetic resonance imaging (MRI)
Meskipu Meskipun n tidak tidak tersedia tersedia informasi informasi mengenai mengenai
keamanan keamanan prosedu prosedurr MRI MRI pada
evaluasi wanita hamil dengan kehamilan, dilaporkan tidak didapati efek fetal yang merugikan bila digunakan pada tujuan yang lain. Pemeriksaan ini mesti dihindarkan pada wanita wanita dengan implanta implantasi si pacu jantung jantung atau atau defibrillator defibrillator.. 7. Pena Penattalak alaksa sana naan an Pena Penang ngan anan an
kard kardio iomi miop opat atii
peri peripa part rtum um
hamp hampir ir
sama sama
deng dengan an
pena penang ngan anan an
kardiomiopati dilatasi non iskemik. 13
Terapi nonfarmakologi •
Diet rendah garam (< 4 g/hari)
•
Pembatasan cairan (< 2 L/hari)
•
Exercise Exercise sederhana (contohnya berjalan, bersepeda)
Terapi farmakologi oral a. Pre Prepart partum um 1.
Amlodipine
2.
Hidralazin/nitrat
3.
Digoksin
4.
Diuretik
5.
Beta blocker
b. Post partum partum 1.
ACE ACE inh inhib ibit itor or atau atau angi angiot oten ensi sin n II II rec recep epto torr blo block cker er
2.
Digoksin
3.
Diuretik
4.
Amlodipin
5.
Hidralazin/nitrat
6.
Beta blocker
Terapi farmakologi intravena pada pasien dengan gejala yang berat •
Tidak berespon terhadap terapi oral di atas
•
Dobutamin 14
•
Dopamine
•
Milrinon
•
Nitroprusid Nitroprusid
Pada umumnya, tujuan penanganan adalah untuk mengurangi kembalinya volume ke jantung (mengurangi preload), menurunkan resistensi yang melawan pompa jantung (mengurangi afterload), dan meningkatkan kontraktilitas jantung (inotropik). Terapi Terapi dengan dengan ACE-inhi ACE-inhibit bitor or merupak merupakan an inti inti terapi terapi pada wanita wanita post partum, partum, namun merupakan kontraindikasi selama kehamilan karena berpotensi teratogenik. ACE inhibitor yang digunakan selama kehamilan khususnya pada trimester kedua dan ketiga berhubungan berhubungan dengan peningkatan peningkatan kehilangan kehilangan janin dan fetopati fetopati yang dicirikan dicirikan dengan hipotensi janin, oligohidramniosanuria, dan displasia tubular ginjal. Seperti bentuk lain gagal jantung, penyakit ini dapat berperan dalam terjadinya komplikasi trombosis dan emboli. Pasien dengan adanya emboli sistemik, atau disfungsi ventr ventrike ikell kiri kiri yang yang berat berat dan dan terda terdapat pat tromb trombus us mura mural, l, sebai sebaikny knyaa diper diperti timba mbangk ngkan an pemberian pemberian antikoagulan. antikoagulan. Warfarin Warfarin merupakan merupakan kontraindikasi kontraindikasi selama kehamilan kehamilan dan pada wanita yang membutuhkan membutuhkan antikoagulan antikoagulan,, heparin sebaiknya sebaiknya digunakan. Pada saat post partum, pasien dengan emboli atau dengan ultrasound ultrasound terdapat pembentukan pembentukan trombus, trombus, terapi warfarin sebaiknya digunakan selama periode 6 bulan. Sebagai salah satu bentuk dari kardiomiopati dilatasi, aritmia ventrikel merupakan hal yang penting untuk diperhatikan. Obat antiaritmia kelas III merupakan pilihan terbaik untuk aritmia ventrikel.12 Dalam sitasi lain disebutkan disebutkan manajemen manajemen penanganan penanganan kardiomiopati kardiomiopati peripartum dilakukan seperti penanganan gagal jantung akut yaitu sebagai berikut. a)
Oksig ksigeen, diur diuret etik ik,, dig digok oksi sin, n, dan dan vas vasod odil ilat ator or
b)
Penggunaan Penggunaan ACE inhibitor inhibitor pada awal awal kehamilan kehamilan sebaiknya sebaiknya dihindari dihindari karena karena
efek teratogeniknya pada fetus 15
c)
Terapi
antikoagulan
direkomendasikan
karena
tingginya
insiden
tromboemboli pada kardimiopati peripartum d)
Kare Karena na peny penyak akit it bers bersif ifat at rev rever ersi sibe bel, l, peng penggu guna naan an seme sement ntar araa balon balon pomp pompaa
intra aorta atau alat bantu ventrikel kiri dapat membantu menstabilkan kondisi pasien Transplantasi jantung ditawarkan sebagai pilihan terakhir bagi pasien kardiomiopati peripartum peripartum yang tidak tidak membaik membaik atau atau yang menjadi menjadi memburuk memburuk dengan dengan manajemen manajemen terapi. terapi. Penanga Penanganan nan kardiom kardiomipat ipatii ini hanya hanya secara secara simtom simtomati atik. k. Digital Digitalisas isasii pada gagal gagal jantung memberi memberikan kan hasil yang cukup cukup baik. Pemakaian Pemakaian antikoagu antikoagulan lan dianjurkan dianjurkan selama selama ada kardiomegali karena insiden emboli sistemik dan pulmoner tinggi. Selama kardiomegali masih ada dianjurkan supaya pasien istirahat baring. 8. Penc Penceg egah ahan an 1)
Pencegahan primer a. Anjurka Anjurkan n klien klien untuk untuk mengurangi mengurangi konsums konsumsii alkohol alkohol dan kebiasaa kebiasaan n merokok. merokok. b. Cegah proses proses infeksi infeksi c. Mon Monito itorr terja terjadiny dinyaa hipert hipertens ensii siste sistemik mik d. Mon Monito itorr keadaan keadaan wanita wanita sela selama ma masa masa kehami kehamilan lan
2)
Pencegahan sekunder a. Mon Monito itorr tanda tanda awal awal dari dari gagal gagal jantun jantung g konges kongestif tif.. b. Evaluas Evaluasii klien dengan dengan disritmia. disritmia.
3)
Pencegahan tersier a. Per Perhati hatikan kan petun petunjuk juk spes spesifi ifik k pemakai pemakaian an obat obat b. Pertim Pertimbangkan bangkan untuk untuk dilakukan dilakukan transplantasi transplantasi jantung c. Evaluas Evaluasii pemberian pemberian terapi terapi antikoagul antikoagulasi asi untuk untuk mengurangi mengurangi embolis embolisme me sistemik. sistemik.
B. Konsep Konsep Dasa Dasarr Asuhan Asuhan Keper Keperawa awatan tan 1. Peng Pengka kaji jian an
a. Da Data ta Dem Demog ograf rafii Angka kejadian kardiomiopati dilatasi adalah 2 X terjadi pada laki-laki dan terjadi pada usia pertengahan. (Ignatavicius et al, 1995:919) 16
b. Riwayat Kesehat Kesehatan an 1) Ri Riwa wayat yat Kes Keseha ehata tan n Sekar Sekarang ang Umumnya klien datang dengan keluhan adanya sesak. Sesa yang dirasakan bertambah bila dilakukan dilakukan aktivitas aktivitas dan dan tidur terlent terlentang ang dan berkurang berkurang bila bila diistirahatka diistirahatkan n dan memakai memakai 23 bantal. Sesak dirasakan pada daerah dada dan seperti tertindih benda berat. Skala sesak 0-4 dan dirasakan sering pada siang dan malam hari. 2) Ri Riwa wayat yat Pe Penya nyaki kitt Dahul Dahulu u Kaji adanya Kelainan autoimun, Hipertensi sistemik, Autoantibodi yaitu antimyocardial antibodies,, Proses infeksi (infeksi bakteri/virus), Gangguan metabolik (defisiensi thiamine antibodies dan scurvy), gangguan imunitas (leukimia), Kehamilan dan kelainan post partum, toxic proses (alkohol dan chemoterapi), proses infiltrasi (amyloidosis dan kanker) 3) Ri Riwa wayat yat kese kesehat hatan an keluar keluarga ga Kaji adanya anggota keluarga / lingkungan yang mempunyai penyakit menular infeksi seperti TB dan hepatitis. Kaji adanya riwayat penyakit hipertensi, jantung dan diabetes melitus di keluarga, bila ada cantumkan dalam genogram. c. Pol Polaa Aktivita Aktivitass Sehari-ha Sehari-hari ri Nutrisii klien dikaji Nutris dikaji adanya adanya konsumsi konsumsi garam, garam, lemak, lemak, gula dan dan kafein kafein dan jenis jenis makanan. makanan. Klien mungkin akan merasa haus dan minum berlebihan (4000-5000 mL) akibat sekresi aldosteron. Adanya penurunan aktivitas dan aktivitas sehari-harinya (ADL) akibat adanya lemah, letih dan adanya dispneu. Istirahat terganggu akibat dispneu dan sering terbangun pada malam hari untuk eliminasi BAK. d. Pem Pemeri eriksa ksaan an Fisi Fisik k 1) Sistem Pernafasan/breath Dispneu saat beraktivitas, Paroksimal Nokturnal Dispneu, tidur sambil duduk atau dengan beberapa bnatal, bnatal, Batuk dengan/ tanpa pembentukan pembentukan sputum, riwayat riwayat paru kronis, penggunaan penggunaan bantuan pernafasan pernafasan (oksigen (oksigen dan medikasi) medikasi),, nafas dangkal,takipne dangkal,takipneu, u, penggunaan penggunaan otot aksesori aksesori pernafasan.bunyi pernafas an.bunyi nafas mungkin mungkin tidak tidak terdengar, terdengar, dengan dengan krakels krakels basilar basilar dan mengi. mengi. 2) Sistem Kardiovaskular/blood Distens Dis tensii vena jugularis jugularis,, pem pembes besara aran n jant jantung, ung, adanya nye nyeri ri dada dada,, sua suara ra s3 dan s4 pada auskultasi jantung ,tekanan darah normal/turun, takikardi, disritmia (fibril atrium, blok jnatung
17
dll)nadi perifer mungkin berkurang,;perubahan denyutan dapat terjadi;nadi sentral mungkin kuat, punggung kuku pucat atau sianotik dengan pengisian kapiler lambat. 3) Sistem Pencernaan/bowel Kaji adanya peningkatan berat badan secara signifikan, mual dan muntah, anorexia, adanya nyeri abdomen kanan atas, hepatomegali dan asites 4) Sistem Muskuloskeletal/bone Kelelahan, kelemahan, sakit pada otot dan kehilangan kekuatan/ tonus otot. 5) Sistem Persyarafan/brain Kaji adanya rasa pening, perubahan prilaku, penurunana kesadaran dan disorientasi 6) Sistem Perkemihan/bladder Kaji adanya nokturia dan penurunanan berkemih, urine berwarna gelap, penggunaan dan keadaan kateterisasi . 7) Sis Sistem tem Integu Integumen men Pittimg edema pada bagian tubuh bawah, dan kulit teraba dingin, adanya kebiruan, pucat, abuabu dan sianotik , dan adanya kulit yang lecet. 8) Ak Akti tivit vitas as kelelahan otot, peningkatan kebutuhan tidur, kelemahan 9) Sek Seksual sualita itass Perubahan libido,perubahan aliran mensturasi 10) Nyeri/ Nyeri/kenyamana kenyamanan n Edema ekstermitas e. Data Data psik psikolo ologi giss Kajii adanya kecemasan Kaj kecemasan,, gel gelisa isah h dan konsep konsep dir dirii dan kopi koping ng klien aki akibat bat penyakit, penyakit, keprihatinan finansial dan hospitalisasi. f. Dat ataa sos sosia iall Perlu Per lu di dikaj kajii te tent ntang ang per perse sepsi psi kl klie ien n te terha rhadap dap dir dirin inya ya se sehub hubun unga gan n de denga ngan n kon kondis disii sekitarnya, hubungan klien dengan perawat, dokter dan tim kesehatan lainnya. Biasanya klien akan ikut serta dalam aktivitas sosial atau menarik diri akibat adanya dispneu, kelemahan dan kelelahan. g. Data Data spiri spiritu tual al Kaji tentang keyakinan atau persepsi klien terhadap penyakitnya dihubungkan dengan agama yang dianutnya.. Biasanya klien akan merasa kesulitan dalam menjalankan ibadahnya. 18
8)
Data Penunjang a) Radiolog Radiologii: Pada foto rontgen dada, terlihat adanya kardiomegali, terutama ventrikel kiri. Juga ditemukan adanya bendungan paru dan efusi pleura b) Elektr Elektrokardiogr okardiografi afi:: ditemukan adanya sinus takikardia, aritmia atrial dan ventrikel, kelaina kel ainan n seg segmen men ST dan gel gelomba ombang ng T dan gang ganggua guan n kond konduksi uksi intr intrave aventri ntrikula kular. r. Kadang-kadang ditemukan voltase QRS yang rendah, atau gelombang Q patologis, akibat nekrosis miokard. c) Ekokard Ekokardiografi iografi : Ta Tamp mpak ak ve ventr ntrike ikell ki kiri ri me memb mbes esar ar,, di disf sfung ungsi si ve ventr ntrike ikell ki kiri ri,, dan kelainan katup mitral waktu diastolik, akibat complience dan tekanan pengisian yang abnormal. d) Bil Bilaa ter terdapa dapatt ins insufi ufisie siensi nsi trikuspid, trikuspid, pergerakan pergerakan septum septum me menjad njadii par paradok adoksal sal.. Vol Volume ume akhir diastolik dan akhir sistolik membesar dan parameter fungsi pompa ventrikel, fraksi ejeksi (EF) mengurang. Penutupan katup mitral terlambat terlambat dan penutupan katup aorta aor ta bis bisaa ter terjadi jadi leb lebih ih din dinii dar darii nor normal mal.. Tro Trombu mbuss vent ventrike rikell kiri dapat dite ditemuka mukan n denga de ngan n pe peme meri riksa ksaan an 2D 2D-e -ekok kokar ardio diogr graf afi, i, jug jugaa ane aneur uris isma ma ve ventr ntrik ikel el ki kiri ri da dapat pat disingkirkan dengan pemeriksaan ini. e) Radionuk Radionuklear lear : pada pemeriksaan radionuklear tampak ventrikel kiri disertai fungsinya yang berkurang. f) Sadapan jantung : pada sad sadapan apan jant jantung ung dit ditemu emukan kan ven ventri trikel kel kir kirii mem membes besar ar ser serta ta fungsinya berkurang, regurgitasi mitral dan atau trikuspid, curah jantung berkurang dan tekanan pengisian intraventrikular meninggi dan tekanan atrium meningkat. a) Intoleransi aktivitas Berhubungan dengan : •
Tirah Baring atau imobilisasi
•
Gaya hidup yang dipertahankan.
b) Gangguan pola tidur berhubungan dengan: •
Psikologis : usia tua, kecemasan, agen biokimia, suhu tubuh, pola aktivitas, depresi, kelelahan, takut, kesendirian.
•
Lingkungan : kelembaban, kurangnya privacy/kontrol tidur, pencahayaan, medikasi (depresan, stimulan),kebisingan.
•
Fisiologis : Demam, mual, posisi, urgensi urin
19
c) Kurang Pengetahuan Berhubungan dengan : keterbatasan kognitif, interpretasi terhadap informasi yang salah, kurangnya keinginan untuk mencari informasi, tidak mengetahui sumber-sumber informasi. 2. Ren Renca cana na Asuh Asuhan an Kep Kepera erawa watan tan N Tujuan dan Diagnosa Keperawatan Intervensi Rasional o Kriteria Hasil 1 Penu enurunan curah Tujuan: Mandiri jantung jantung b/d gangguan Cura Curah h jant jantun ung gAuskultasi nadi Biasa iasany nyaa ter terjadi jadi taki takika kard rdii irama jantung, stroke tida tidak k menu menuru run napical, kaji untuk mengkonpensasi volume, pre load dan setelah frekwensi, irama penurunan penurunan kontraktilitas kontraktilitas afterload, kontraktilitas dilakukan jantung. ventrikuler jantung. perawatan perawatan 2x 24 Catat bunyi Indikator klinis dari jam jantung, jantung, palpasi keadequatan curah jantung. Kriteria Hasil: nadi perifer, Pemantauan memungkinkan tekanan tindakan terhadap Tanda Vital pantau darah tiap 1 jam dekompensasi dalam rentang Kaji kulit terhadap Puca Pucatt ind indikas ikasii penu penuru runa nan n normal pucat, dan perfusi perfusi ferifer, cyanosis karena (Tekanan sianosis. kongseti vena darah, Nadi, Tinggikan kaki Menurunkan stasis vena dan respirasi) dengan dapat menurunkan insiden Dapat mengganjal trombus/pembentukan mentoleransi bagian tumit tumit kaki kaki embolus aktivitas, dengan bantal/ tidak ada gulungan kain kelelahan Pantau haluaran Ginjal berespon untuk Tidak ada urine, catat meningkatkan curah jantung edema paru, penurunan penurunan dengan menahan natrium dan perifer, perifer, dan haluaran dan cairan. Haluaran urine biasa tidak ada konsentrasi urine menurun asites setiap 8 jam Tidak ada Tingkatkan/ Menurunkan volume darah penurunan penurunan dorong tirah yang kembali ke jantung yang kesadaran baring dengan dengan memungkinkan oksigenasi, AGD dalam kepala ditinggikan menurunkan dispneu dan 0 regangan jantung batas normal normal 45 Pantau tingkat Dapat menunjukkan tidak Tidak ada adequatnya perfusi serebral distensi vena kesadaran dan GCS setiap 8 jam sekunder terhadap penurunan leher curah jantung Warna kulit Kolaborasi: normal 1. Berikan oksigen Meningkatkan Meningkatkan kebutuhan kebutuhan O2 tambahan sesuai untuk ntuk mioka okardium dium untu ntuk 20
indikasi
3.
4.
5. 6.
2
Gang Gangg guan uan Pert Pertuk uka aran ran gas Berhubungan dengan : è Ketidakseimbangan perfusi perfusi ventilasi ventilasi è perubahan membran kapiler-alveolar
melawan hipoksia/iskemia Mening ningka kattkan kan keku kekuat atan an Obat sesuai kontraksi miokard dan indikasi:, memper perlambat bat frekuens uensii Diuretik, co. jantung dengan menurunkan menurunkan Furosemid, kond konduk uksi sida dan n memp memper erla lama ma bumetanid bumetanid dll, periode refaktori refaktori pada Vasodilator, co. hubungan AV untuk Nitrat, Nitrat, arterioarteriomeningk meningkatka atkan n efisie efisiensi/ nsi/cura curah h dilator:hidralazin jantung. dll, Digoxin Menurunkan tekanan darah Meningkatkan istirahat/relaksasi dan menurunkan kebutuhan Captopril, oksigen dan kerja mikardium lisonopril, Untuk mencegah enalapril pembentukan pembentukan trombus trombus Tranquilizer Peningkatan Peningkatan BUN/Kreati BUN/Kreatinin nin menunjukan menunjukan hiperfungsi/ga hiperfungsi/gagal gal ginjal. AST/LDH dapat Pemberian meningkat meningkat sehubungan sehubungan dengan Antikoagulan kongesti hati dan Pantau/ganti menunju menunjukan kan kebutuh kebutuhan an untuk untuk elektrolit, Pantau obat dengan dosis lebih kecil hasil Lab, yang didetoks didetoksikas ikasii oleh oleh hati. hati. Pemeriksaan Meng Menguk ukur ur peru peruba baha han n pada pada fungsi Hati , proses koagulasi koagulasi atau koagulasi/PT/APT keefektifan terapi T antikoagulan.
Menyat Menyatakan akan adanya adanya kongest kongestii Tujuan: Mandiri Kerusakan Auskultasi bunyi paru pertukaran pertukaran gasnapas, catat krekels, tidak terjadimengi 2x24 jam dan Anjurkan klien Membersihkan jalan napas dan selama batuk efektif, efektif, memberikan oksigen perawatan perawatan napas dalam jika kriteria hasi: timbul sesak Pertahankan tirah Menurunkan konsumsi Mendemonstr baring dengan dengan oksigen/kebutuhan dan asikan head up 20-30 meningkatkan inflamasi paru peningkatan peningkatan derajat maksimal venti ventila lasi si dan dan Kolaborasi 1. Hipoksemia dapat menjadi oksigenasi 1. Pemeriksaan G berat selama selama edema edema paru yang adekuat DA, nadi 2. Meningkatkan konsentrasi 21
oksimetri setiap hari
oksigen alveolar yang dapat menurunkan hipoksemia jaringan
3
Keleb elebiihan han Vo Volume ume Cairan Berhubungan dengan : - Mekan Mekanis isme me pengaturan pengaturan melemah
Memelihara kebersihan paru paru dan bebas dari tanda nda tanda anda distress pernafasan pernafasan Mendemo nstrasikan batuk efektif efektif dan suara nafas yang bersih, tidak ada ada siano ianosi siss dan dan dysp dyspne neu u (mampu mengeluarkan Haluan urin mungkin sedikit Tujuan: Mandiri Kelebihan Kelebihan cairanPantau haluaran uri fdan pekat karena penurunan tidak terjadin, catat jumlah dan perfusi perfusi ginjal.posisi ginjal.posisi terlentang terlentang setelah diberiwarna saat hari membantu diuresis aske 2x24 jam dimana diuresis Kriteria Hasil: terjadi
22
- Asupan Asupan cairan cairan berlebihan berlebihan
Mengetahui balance kelebihan T Pantau/hitung cairan setiap harinya dan untuk erbebas dari keseimbangan pemasukan pemasukan dan pedoman ketentuan ketentuan intake edema, pengeluaran pengeluaran klien selanjutnya efusi, selama 24 jam. anaskara Posisi terlentang meningkatkan B Pertahankan duduk atau tirah filtrasi ginjal dan menurunkan unyi nafas dengan produksi produksi ADH sehingga sehingga bersih, bersih, tidak baring dengan posisi semi fowler fowler meningkatkan diuresis ada dyspneu/orto selama fase akut. Pantau Retensi cairan berlebihan pneu peningkatan vena dapat dimanifestasikan oleh T peningkatan derajat pembendungan pembendungan vena dan erbebas dari jugular dan derajat pembentukan pembentukan edema. edema. Edema distensi vena edema setiap 1 hari perifer mulai pada pada kaki/mata kaki/mata jugularis, jugularis, kaki ( atau area dependen ) dan M meningkat sebagai kegagalan emelihara paling buruk. buruk. Edema Edema pitting pitting tekanan adalah gambaran secara umum vena sentral, hanya setelah retensi tekanan sedikitnya 5 kg cairan. kapiler paru, Peningkatan kongesti vascular output ( sehubungan dsengan gagal jantung dan jantung kanan ) secara secara nyata nyata vital sign mengakibatkan edema jaringan DBN sistemik. T Melibatkan pasien dalam erbebas dari Buat jadwal pemasukan cairan, cairan, program program terapi dapat kelelahan, pemasukan kecemasan digabung dengan meningkatkan perasaan keinginan minum mengontrol dan kerjasama atau bila mungkin. mungkin. dalam pembatasan. bingung Timbang BB Peningkatan 2,5 kg setiap hari menunjukkan kurang lebih 2 L cairan. Sebaliknya diuretic dapat mengakibatkan cepatnya kehilangan/perpindahan cairan dan kehilangan berat badan. Ubah posisi Pembentukan edema, sirkulasi dengan sering. melambat, imobilisasi/tirah Tinggikan kaki baring. Kegiata Kegiata tersebut tersebut akan bila duduk duduk meningkatkan sirkulasi. Auskultasi bunyi Kelebihan volume cairan napas, catat bunyi sering mangakibatkan kongesti tambahan paru Pantau TD dan Hipertensi dan CVP (+) CVP menunjukkan kelebihan
23
volume cairan Kolaborasi: Obat a. Obat sesuai Meningkatkan laju aliran indikasi: darahdan dapat menghambat 1. Diuretik, co. reabsorbsi Na Furosemid Meningkatkan diuresis tanpa 2. Tiazid kehilangan kalium 3. Tambahan Mengganti kehilangan kalium kalium b. Mempertahanka Mempertahanka b. Menurukan Menurukan air total total tubuh tubuh n cairan dan dan mencegahb reakumulasi pembatasan pembatasan Na Na c. Pantau foto c. Menunjukkan perubahan thorax indikasif peningkatan/perb peningkatan/perbaikan aikan kongesti paru Berikan bantuan Adanya istirahat dapat 4 Into Intole lera ran nsi akt aktiv ivit itas as Tujuan: Berhubungan dengan : Setelah untuk memenuhi membantu klien untuk tetap aktivitas klien melakukan aktivitas dan • Tirah Baring atau dilakukan perawatan perawatan diselingi istirahat mengurangi beban jantung imobilisasi selama Bantu klien dalam Klien akan merasa nyaman • Kelemahan 2xjam klien perawatan perawatan diri karena kebutuhannya terpenuhi menyeluruh melakukan sesuai dengan • Ketidakseimbang dapat melakukan aktiv aktivit itas as sesu sesuai ai kemampuan an antara suplei kemampuan Kaji respon pasien Menyebutkan parameter oksigen dengan Kriteria Hasil : terhadap aktivitas, membantu dalam mengkaji kebutuhan perhatikan perhatikan respons fisiologis terhadap • Gaya hidup yang Berpartisipa frekuensi nadi stres aktivitas dipertahankan. si dalam lebih dari aktivitas 20x/menit diatas fisik tanpa frekuensi istirahat disertai Pantau tandaUntuk mengetahui toleransi peningkatan peningkatan tanda vital : TD, klien terhadap aktivitas yang tekanan nadi dan respirasi dilakukan darah, nadi sebelum dan dan RR sesudah aktivitas Pantau adanya Mengetahui keadaan klien Mampu sesak yang lebih setelah melakukan aktivitas melakukan berat, pucat pucat , aktivitas berkeringat berkeringat sehari hari setelah melakukan (ADLs) aktivitas secara mandiri
Keseimbang 24
an aktivitas dan istirahat 5 Gang Gangg guan uan pol pola a tidu tidurr Tujuan: 1. Lati Latih h klie klien n untuk unt1. uk Relaksasi Relaksasi akan mempercepa mempercepatt berhubungan berhubungan dengan: Setelah mela melaku kuka kan n tehn tehnik ik proses menjadi tidur - Psik Psikolo ologi giss : usia usia tua, tua, diberikan relaksasi 2. kecemasan, agen perawatan perawatan Meni Meningk ngkat atkan kan rela relaksa ksasi si dan dan biokimia, biokimia, suhu tubuh, selama 1 hariAnjurkan klienkesiapa kesiapan n tidur tidur serta serta member memberii pola aktivitas aktivitas,, depresi, depresi, klien dapatunt untuk mela melaku kuka kan nkenyamanan dan ketenangan kelelahan, takut, istirahat tidur kebiasaannya Kriteria hasil: sebelum kesendirian. tidur : - Lingk ingkun ung gan : Jumlah jam berdoa kelembaban, Lingkungan tenang membantu tidur dalam3. kurangnya klien untuk tidur dan batas normal normal privacy/kontrol privacy/kontrol tidur, Pola Ciptakan lingkunganmenu menuru runk nkan an sara saraff simp simpat atis is pencahayaan, pencahayaan, medikasi medikasi yang nyam nyaman an bagi bagiklien tidur,kualitas yang (depresan, dalam batas klien stimulan),kebisingan. Membantu proses relaksasi normal - Fisi Fisiol ologi ogiss : Dem Demam am,, Anjurkan klien Perasaan mual, posisi, urgensi ngatur posisi fresh sesudah menga urin senyaman tidur/istirahat tidur mungkin Mampu mengidentifi kasi hal-hal yang meningkatka n tidur
6
Jelaskan secaraPengeta Pengetahuan huan proses proses penyakit penyakit Kurang Kura ng Penge engeta tahu huan an Tujuan: Berhubungan dengan : Setelah umum tentangdan dan damp dampak akny nyaa diha dihara rapk pkan an keterbatasan kognitif, dilakukan penyakit klien danakan akan memu memuda dahka hkan n ketaat ketaatan an interpretasi terhadap perawatan perawatan dampaknya dampaknya terhadap terhadapklien terhadap program informasi yang salah, selama 2 harikeadaan klien pengobatan pengobatan dan perawatan. perawatan. kurangnya keinginan pengetahuan pengetahuan untuk mencari informasi, klien klien bertam bertambah bahJelaska Jelaskan n pada klien klienDapa Dapatt meni mening ngka katk tkan an kerj kerjaa tidak mengetahui mengenai tentang tentang penting pentingnya nyasama sama denga dengan n tera terapi pi obat obat dan sumber-sumber pengobatan pengobatan danminu minum m obat obat secar secaraamencegah penghentian sendiri informasi. perawatan perawatan teratur sesuai pada obat Kriteria hasil: program Pasien dan keluarga Jelaskan pada klien menyatakan3. Jelaskan perawatan perawatanMemudahkan Memudahkan intervensi intervensi yang pemahaman pemahaman proses yang yang akan akan dijal dijalani aniakan diberikan tentang 25
penyakit, penyakit, klien kondisi, prognosis prognosis 4. Motivasi klien dan program untuk patuh pengobatan pengobatan terh terhad adap ap prog progra ram m Mengurangi kecemasan klien pengobatan dankare karena na prog progra ram m pengo pengobat batan an Pasien dan pengobatan perawatan perawatan dan dan pera perawa wata tan n klie klien n yang ang keluarga lama. mampu melaksanaka n prosedur yang dijelaskan secara benar Pasien dan keluarga mampu menjelaskan kembali apa yang dijelaskan perawat/tim perawat/tim kesehatan lainnya
DAFTAR PUSTAKA
26
Bambang Bambang Budi S, Leonard Leonardo o Paskah S. 2010 2010.. Majalah Kedokter Kedokteran an Indonesia Indonesia;; Kardiomiopa Kardiomiopati ti Terkini Terkini . Departemen Kardiologi dan Kedokteran Vaskular FKUI. Jakarta Editor Santosa Budi. 2006. Pandua Panduan n Diagnosis Diagnosis Keperaw Keperawatan atan Nanda 20052005-2006 2006 . Prima Medika: Jakarta Fisiolog Fisiologii Jantung. Jantung. Edisi Edisi 2010. 2010. Diunduh Diunduh dari http://w http://www.sc ww.scribd ribd.com/d .com/doc/1 oc/14332 4332596/m 596/makala akalah-fisi h-fisiolog ologii jantung, 14 Februari 2011. 2011. Heardman, Heather T. 2010. Nanda International International Diagnosa Diagnosa Keperawatan: Keperawatan: Definisi dan klasif klasifikasi ikasi 20092011. Jakarta. EGC
Ismail smail Yusuf. Yusuf.
2007. 2007. Jurnal Jurnal Dexa Dexa Media; Media; No 4, Vol Vol 20 Komplikasi Komplikasi Jantung Jantung pada Kehamilan Kehamilan dan
Preeklampsia Preeklampsia Berat. PPDS IPD FKUI/RSCM. Jakarta. Kardiomiopati. Edisi 2006. Diunduh dari http://www.scribd.com/doc/36187354/Referat-Kardiomio http://www.scribd.com/doc/36187354/Referat-Kardiomiopati, pati, 15 Februari 2011. Mario Johnson. 2006. Nursin 2006. Nursing g diagnoses, diagnoses, outcom outcomes, es, and interve interventions ntions:: NANDA, NANDA, NOC, and NIC linkage Maron
BJ
dkk,
2006,
“Contemporary
Definitions
and
Classification
of
The
Cardiomyopathies”, Circulation Circulation,, 113, 1807-1816 Penyakit
jantung
dalam
kehamilan.
Edisi
2005.
Diunduh
dari
http://repository.usu.ac.id/bitstr http://reposit ory.usu.ac.id/bitstream/123456789/348 eam/123456789/3485/1/gizi-bahri11 5/1/gizi-bahri11.pdf .pdf ,, 26 Februari 2011. Peri Peripa part rtum um card cardio iomy myop opat athy hy..
Diun Diundu duh h dari dari
http://www.asjog.org/journal/V2Issue1/231%20Reviews http://www.asjog.org/journal/V2 Issue1/231%20Reviews
%20Peripartum%20cardiomyopathy_A.Nabhan %20Peripartum%20car diomyopathy_A.Nabhan-stg4-iss4.pdf, -stg4-iss4.pdf, 19 Februari 2011.
Peripartum
cardiomyopathy.
Edisi
2011.
Diunduh
dari
http: //en.wikip //en.wikipedia.o edia.org/wiki/Per rg/wiki/Peripartum_c ipartum_cardiomy ardiomyopathy opathy , 26 Februari 2011.
27
Peripa Peripart rtum um kardio kardiomit mitopa opati. ti. Edisi Edisi 2008. 2008. Diundu Diunduh h dari dari http://www.jpma.org.pk/full_article_text.php? article_id=2050), article_id=2050 ), 7 Februari 2011.
28
View more...
Comments