Askep Gadar Hipoglikemia

January 31, 2018 | Author: Veronika 'osin' Nerisa | Category: N/A
Share Embed Donate


Short Description

Download Askep Gadar Hipoglikemia...

Description

LAPORAN PENDAHULUAN DAN ASUHAN KEPERAWATAN GAWAT DARURAT HIPOGLIKEMIA

A. Pengertian Hipoglikemia merupakan salah satu kegawatan diabetic yang mengancam, sebagai akibat dari menurunnya kadar glukosa darah < 60 mg/dl. Adapun batasan hipoglikemia adalah: 1. Hipoglikemia murni : ada gejala hipoglikemi , glukosa darah < 60 mg/dl 2. Reaksi hipoglikemia : gejala hipoglikemi bila gula darah turun mendadak, misalnya dari 400 mg/dl menjadi 150 mg/dl 3. Koma hipoglikemi : koma akibat gula darah < 30 mg/dl 4. Hipoglikemi reaktif : gejala hipoglikemi yang terjadi 3-5 jam sesudah makan

B. Etiologi Etiologi dari hipoglikemia antara lain 1. Aktivitas fisik yang berat 2. Keterlambatan makanan 3. Puasa 4. Penurunan respon hormonal (adrenergik) 5. Regimen insulin yang tidak fisiologis. 6. Overdosis insulin atau sulfonylurea 7. Gerak badan tanpa kompensasi makanan 8. Penyakit ginjal stadium akhir 9. Penyakit hati stadium akhir 10. Konsumsi alcohol 11. Kebutuhan insulin 12. Penyembuhan dari keadaan stress 13. Penggunaan zat – zat hipoglikemia

C. Patofisiologi Seperti sebagian besar jaringan lainnya, matabolisme otak terutama bergantung pada glukosa untuk digunakan sebagai bahan bakar. Saat jumlah glukosa terbatas, otak dapat memperoleh glukosa dari penyimpanan glikogen di astrosit, namun itu dipakai dalam beberapa menit saja. Untuk melakukan kerja yang begitu banyak, otak sangat tergantung pada suplai glukosa secara terus menerus dari darah ke dalam jaringan interstitial dalam system saraf pusat dan saraf-saraf di dalam system saraf tersebut. Oleh karena itu, jika jumlah glukosa yang di suplai oleh darah menurun, maka akan mempengaruhi juga kerja otak. Pada kebanyakan kasus, penurunan mental seseorang telah dapat dilihat ketika gula darahnya menurun hingga di bawah 65 mg/dl (3.6 mM). Saat kadar glukosa darah menurun hingga di bawah 10 mg/dl (0.55 mM), sebagian besar neuron menjadi tidak berfungsi sehingga dapat menghasilkan koma.

D. Manifestasi klinis Gejala-gejala hipoglikemia terdiri dari dua fase, yaitu : a. Fase I : gejala-gejala akibat aktivasi pusat otonom di hipotalamus sehingga hormon epinefrin masih dilepaskan. Gejala awal ini merupakan peringatan karena saat itu pasien masih sadar sehingga dapat di ambil tindakan yang perlu untuk mengatasi hipoglikemia lanjut. b. Fase II : gejala-gejala yang terjadi akibat mulai terganggunya fungsi otak, karena itu dinamakan gejala neurologis. Pada awalnya tubuh memberikan respon terhadap rendahnya kadar gula darah dengan melepasakan epinefrin (adrenalin) dari kelenjar adrenal dan beberapa ujung saraf. Epinefrin merangsang pelepasan gula dari cadangan tubuh tetapi jugamenyebabkan

gejala

yang

menyerupai

serangan

kecemasan

(berkeringat, kegelisahan, gemetaran, pingsan, jantung berdebar-debar dan kadang rasa lapar). Hipoglikemia yang lebih berat menyebabkan

berkurangnya glukosa ke otak dan menyebabkan pusing, bingung, lelah, lemah,

sakit

kepala,

perilaku

yang tidak

biasa,

tidak

mampu

berkonsentrasi, gangguan penglihatan, kejang dan koma. Hipoglikemia yang berlangsung lama bisa menyebabkan kerusakan otak yang permanen. Gejala yang menyerupai kecemasan maupun gangguan fungsi otak bisa terjadi secara perlahan maupun secara tiba-tiba. Hal ini paling sering terjadi pada orang yang memakai insulin atau obat hipoglikemik per-oral. Pada penderita tumor pankreas penghasil insulin, gejalanya terjadi pada pagi hari setelah puasa semalaman, terutama jika cadangan gula darah habis karena melakukan olah raga sebelum sarapan pagi. Pada mulanya hanya terjadi serangan hipoglikemia sewaktu-waktu, tetapi lama-lama serangan lebih sering terjadi dan lebih berat.  Pada hipoglikemi ; a. Neuroglikopeni : □ pusing, □ bingung, □ bicara tidak jelas, □ perubahan perilaku, dan □ koma b. Neurogenic : Adrenergic (□ tremor halus, □ jantung berdebar, □ cemas, □ bingung ), Kolinergik (□ berkeringat, □ lapar terus, □ tingling ) c.

Penurunan Berat Badan

E. Pemeriksaan diagnostik 1. Prosedur khusus: Untuk hipoglikemia reaktif tes toleransi glukosa postpradial oral 5 jam menunjukkan glukosa serum
View more...

Comments

Copyright ©2017 KUPDF Inc.
SUPPORT KUPDF