Askep Dispepsia
July 11, 2022 | Author: Anonymous | Category: N/A
Short Description
Download Askep Dispepsia...
Description
ASKEP DISPEPSIA ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN Tn. “A” DENGAN GANGGUAN SISTEM PENCERNAAN “DISPEPSIA”
Biodata
I.
A. Identitas Klien 1. Nama Klien
: Tn. “A”
2. Umur
: 26 Tahun
3. Jenis Kelamin
: Laki - Laki
4. Agama
: Islam
5. Status Pernikahan
: Kawin
6. Pekerjaan
: Wiraswasta
7. Suku Bangsa
: Bugis, Indonesia
8. No. RM
: 26 26 56
9. Tanggal Masuk RS
: 07 Agustus 2016
10. Tanggal Pengkajian
: 09 Agustus 2016
B. Penanggung Jawab 1. Nama
: Ny. “S”
2. Usia
: 24 Tahun
3. Jenis Kelamin
: Perempuan
4. Pekerjaan
: Ibu Rumah Tangga
5. Hubungan Dengan Klien
: Istri Klien
Keluhan Utama
II. 1.
Keluhan Utama
: Nyeri
P : Klien mengatakan mengatakan nyeri nyeri akan dirasakan ketika klien makan sesuatu yang asam dan pedis Q : Klien mengatakan nyeri nyeri dirasakan seperti pedis di daerah ulu hati tembus kebelakang dan hilang timbul
R : Klien mengatakan mengatakan nyeri terdapat pada ulu hati S : Klien mengatakan nyeri yang yang dirasakan pada skala 7 (berat) T : Klien mengatakan Nyeri Nyeri dirasakan selama ± 2 hari sebelum klien masuk RS 2.
Faktor Pencetus
: mendadak
3.
Lamanya Keluhan
: Klien mengatakan nyeri dirasakan ± 2 hari sebelum
masuk RS 4.
Timbulnya Keluhan
: Klien mengatakan nyeri dirasakan seperti pedis di daerah
ulu hati tembus kebelakang dan hilang timbul t imbul 5.
Faktor Yang Memperberat
: Nyeri akan bertambah berat jika klien makan sesuatu
yang asam dan pedis. 6.
Upaya Yang Dilakukan Untuk Mengatasinya Sendiri : Istirahat, tidur, mengatur posisi yang nyaman
Dibantu
: Klien dibantu oleh keluarga untuk mengatur posisinya dan klien juga
dibantu oleh Perawat untuk memeriksa tanda-tanda vital klien serta memberikan obat dan mengganti cairan infus klien sesuai dengan anjuran dokter. 7.
Diagnosa Medik
a. Dispepsia III. a.
Riwayat Kesehatan Riwayat Kesehatan Sekarang Klien masuk RS Tenriawaru Bone pada tanggal 07 Agustus 2016 dengan keluhan Nyeri pada ulu hati. Keadaan ini dirasakan klien sejak ± 2 hari sebelum masuk RS. Klien mengatakan nyeri dirasakan seperti pedis di daerah ulu hati tembus kebelakang. Nyeri dirasakan hilang timbul dengan skala nyeri 6 (sedang). Klien mengatakan nyeri akan bertambah berat jika klien makan sesuatu yang asam dan pedis. Pada saat dilakukan pengkajian tanggal 09 Agustus 2016 didapatkan hasil Tanda-Tanda Vital Tekanan Darah : 110/70 mmHg, Nadi : 80 x/menit, Suhu : 36,5 oC Pernapasa : 22 x/menit. Klien mengatakan kurang nafsu makan dan tidak mampu menelan dengan baik. Klien mengatakan mengeluh gangguan sensasi rasa. Klien mengatakan sering mual dan muntah. Klien mengatakan diare dengan konsistensi cair. Klien menanyakan apakah
penyakitnya dapat disembuhkan dan klien khawatir terhadap penyakitnya. b. Riwayat Kesehatan Yang Lalu Klien mengatakan bahwa klien tidak pernah di rawat di Rumah Sakit sebelumnya. c.
Riwayat Kesehatan Keluarga Klien mengatakan didalam keluarganya tidak ada yang menderita penyakit yang sama dengan klien.
IV. 1.
Riwayat Psikososial Pola Konsep Diri Citra Tubuh
: Klien menganggap dirinya hanya sebagai orang biasa
Identitas Diri
: Klien anak ke 3 dari 4 bersaudara
Peran Diri
: Klien berperan sebagai kepala rumah tangga
Ideal Diri
: Klien berharap cepat sembuh dan berkumpul kembali dengan
keluargannya Harga Diri 2.
Pola Kognitif
: Klien dihargai oleh istri dan keluargannya : Klien tidak mengalami gangguan ingatan jangka panjang maupun jangka
pendek 3.
Pola Koping
: Klien merasa cemas terhadap penyakitnya
4.
Pola Interaksi
: Klien dapat berinteraksi dengan baik dengan keluarga, perawat, dokter
dan mahasiswa Riwayat Spiritual
V. 1.
Ketaatan klien beribadah : Sebelum masuk rumah sakit klien menjalankan shalat 5 waktu namun setelah dirawat di rumah sakit klien tidak pernah menjalankan shalat 5 waktu.
2.
Dukungan keluarga klien : Keluarga sangat memperhatikan klien, melihat istri klien menemani klien di rumah sakit dan nampak orang tua, saudara dan keluarga klien datang menjenguk apabila ada waktu luang.
3.
Ritual yang biasa dijalankan klien : ritual yang biasa dijalankan klien selama sakit yaitu klien hanya mampu berdoa.
VI. Pemeriksaan Fisik A. Keadaan Umum Klien a. Tanda-tanda stress
: Klien gelisah, klien cemas
b. Penampilan dihubungkan dengan usia : penampilan klien sesuai dengan usiannya c. Ekspresi wajah
: klien meringis, klien pucat, klien lemah, wajah klien tegang
d. Tinggi Badan
: 166 cm Berat Badan : 64 kg
B. Tanda-Tanda Vital Tekanan Darah
: 110/70 mmHg
Nadi
: 80 x/menit
Suhu Pernapasan
: 36,5 C : 22 x/menit o
C. Sistem Pernapasan 1) Hidung Inspeksi
: Kedua lubang hidung simetris kiri dan kanan, tidak terdapat terdapat pernapasan cuping hdung, tidak ada sekret, tidak ada epistaksis. Palpasi
: Tidak ada nyeri tekan
2) Leher Inspeksi Palpasi
: Tidak ada pembesaran kelenjar tiroid
: Tidak ada nyeri tekan dan pembesaran vena jungularis, tidak ada tumor 3) Dada
Inspeksi
: Bentuk dada simetris kiri dan kanan, perbandingan ukuran anterior posterior dengan transpersal 1:2, gerakan dada kiri dan kanan tidak terdapat retraksi. Palpasi
: Tidak ada nyeri tekan, tidak ada benjolan
D. Sistem cardivaskuler 1. Congjungtiva Inspeksi
: Tidak anemis, bibir lembab
Palpasi
: Arteri karotis teraba
2. Ukuran jantung Palpasi
: Tidak ada nyeri tekan
Auskultasi : Batas jantung atas berda pada ICS ICS 3 Batas jantung bawah berda pada ICS 5 Batas kiri
: Mid clavikularis sinistra
Batas kanan
: garis parasternalis dextra
3. Suara jantung skultasi : S1 : Lub terletak pada pada midklavikula ICS 4 parasternal kanan ICS 5 S2 : Dub terletak pada ICS 2 kiri dan kanan E. Sistem Pencernaan 1. Sklera Inspeksi 2. Mulut Inspeksi
: tidak ikterus, bibir lembab, tidak ada labio skisis : stomatitis, kemampuan menelan tidak baik, mukosa bibir lembab
3. Gaster : Nyeri pada pada epigastrium
Palpasi 4. Abdomen
: Kram pada abdomen
Palpasi
Auskultasi : Bising Bising usus hip hiperaktif eraktif 5. Anus
: tidak dikaji karena pasien menolak
F. Sistem Indera
1. Mata a. Kelopak mata Inspeksi
: kelopak mata mampu membuka dan menutup, bulu mata tipis, alis mata tebal.
Palpasi
: tidak ada nyeri tekan
b. Visus Inspeksi
: klien mampu melihat objek dengan jarak jauh
c. Lapang Pandang Inspeksi
: Dapat mengikuti pergerakan tangan dengan sudut 180O
2. Hidung Inspeksi
: Penciuman klien baik (mampu membedakan bau minyak kayu putih dan
parfum), tidak ada epistaksis, tidak ada perih dihidung, tidak ada sekret yang menghalangi penciuman. 3. Telinga Inspeksi
: Keadaan daun telinga simetris kiri dan kanan, daun telinga bersih, tidak
ada serumen, fungsi pendengaran baik dengan cara menguji meletakkan arloji dibelakang telinga klien. G. Sistem Syaraf 1. Fungsi Cerebral a. Status Mental Orientasi
: daya ingat baik, klien dapat mengingat kejadian dimasa lalu dan
sekarang, klien dapat mengenal orang, tempat dan waktu dimana ia berada sekarang dan mengenal bahasa dengan jelas saat dilakukan pengkajian. b. Kesadaran (GCS) Eyes
: membuka mata spontan
4
Motorik
: menurut pada perintah
6
Verbal
5
: Orientasi baik
c. Bicara Jelas 2. Fungsi Cranial a. Nervus I (olfaktorius)
: klien mampu membedakan bau minyak kayu putih dan bau
parfum yang diberikan b. Nervus II (Optikus)
: Klien mampu melihat objek dengan jarak jauh
c. Nervus III (okulomotorius) : klien mampu menggerakkan menggerakkan bola mata d. Nervus IV (trokhlearis) : reaksi pupil baik terhadap cahaya e. Nervus VI (abdusen)
: mampu membuka dan menutup menutup kelopak mata
f. Nervus V(trigeminus)
: klien dapat menutup dan mengatupkan mengatupkan mulutnya.
g. Nervus VII (fasialis)
: klien tidak mampu membedakan rasa manis dan pahit
h. Nervus VIII (akustikus)
: fungsi pendengaran baik, klien dapat mendengar detik jarum jam ja m
tangan i. Nervus IX (glosofaringeus) : klien tidak mampu merasakan makanan : klien tidak mampu menelan dengan baik
j. Nervus X (vagus)
k. Nervus XI (asccesiorius) : klien mampu mengerakkan kepala leher dan bahunya bahunya l. Nervus XII (Hupoglosus) : klien dapat mengerakkan mengerakkan lidahnya kesegala arah.
3. Fungsi Motorik - Massa otot
: baik
-
Tonus otot
: baik
-
Kekuatan otot
: baik
5
5
5
:
Keterangan -
5
Klien mampu mengangkat tangan kiri dan mampu melawan gravitasi dan tekanan/beban. Tangan kanan mampu diangkat dan melawan gravitasi gravitas i dan tekanan/beban.
-
Klien mampu mengangkat kaki kiri dan mampu melawan gravitasi dan tekanan/beban. kaki kanan mampu diangkat dan melawan gravitasi dan tekanan/beban.
4. Fungsi Sensorik Suhu
: klien dapat mebedakan suhu panas dan dingin
Nyeri
: klien dapat merasakan nyeri
Getaran
: terasa
5. Fungsi Cerebellum Koordinasi : klien dapat menunjukkan anggota tubuh dengan baik sesuai perintah 6. Refleks
: tidak dikaji
7. Iritasi meningen : tidak ada kaku kuduk H. Sistem Muskuloskeletal 1. Kepala
: normal dan tidak ada pembengkakan
2. Vertebrae : tidak ada scoleosis, lordosis, kiposis
3. Pelvis
: klien berjalan memegang dinding atau benda yang ada disekitarnya
4. Lutut
: tidak terdapat pembengkakan, gerakan baik
5. Kaki
: tidak terdapat pembengkakan, dapat digerakkan dengan baik
6. Tangan
: tidak terdapat pembengkakan, dapat digerakkan dengan baik
I. Sistem Integumen 1. Rambut
: berwarna hitam, tidak mudah dicabut, rambut kusam, kulit rambut berketombe
2. Kulit 3. Kuku
: warna kulit sawomatang, temperatur hangat, kulit klien kotor dan kering : warna kuku merah muda, kuku panjang, tidak mudah patah namun kurang
bersih J. Sistem Endokrin 1. Tidak ada pembesaran kelenjar tiroid 2. Ekskresi urine lancar 3. Tidak ada riwayat air seni dikelilingi semut K. Sistem Perkemihan Tidak ada nyeri pada daerah kandung kemih, tidak terdapat pengeluaran urine berlebihan. L. Sistem Imun Tidak ada alergi terhadap cuaca, obat-obatan, debu dan zat kimia dan tidak ada penyakit yang berhubungan dengan perubahan cuaca. VII. Aktivitas Sehari-Hari
A. Nutrisi Masalah
Selera makan
Sebelum Sakit
Saat Sakit
Kien dapat menghabiskan
Porsi makan tidak dihabiskan
1 porsi
hanya 3 sendok
Nasi goreng, nasi putih,
Bubur, telur rebus, sayur,
ikan goreng, sayur dan
lauk, dan buah
Menu makan dalam 24 jam
buah Frekuensi makan
Klien makan 3 x sehari
Klien makan 2 x sehari
Klien menyukai makanan berkuah seperti sup
Klien suka makan biscuit dan roti
Klien makan tanpa
Klien makan dibantu oleh
bantuan
istrinya
dalam 24 jam Makanan yang disukai Cara makan
B. Cairan Masalah
Jenis minuman yang
Sebelum Sakit
Saat Sakit
Teh dan air putih
Teh, air putih + Cairan
8 x sehari
6 x sehari tapi sedikit
8 gelas sehari
8 gelas sehari
dikonsumsi dalam 24 jam Frekuensi minum Kebutuhan cairan dalam 24 jam
C. Eliminasi Masalah
Tempat pembuangan
Sebelum Sakit
Saat Sakit
Dikamar mandi/toilet
Dikamar mandi/toilet
BAB 2 x sehari
BAB 5 x sehari
BAK 5 x sehari
BAK 5 x sehari
BAB padat
BAB Cair
Frekuensi Konsistensi D. Istirahat Masalah
Sebelum Sakit
Saat Sakit
Jam tidur siang
13.00 siang – 14.30 14.30 siang
13.00 siang – 14.00 14.00 siang
Jam tidur malam
22.00 malam – 05.30 05.30 pagi
21.00 malam – 05.00 05.00 pagi
Nonton tv
Berdoa
Kebiasaan sebelum tidur E. Personal Hygiene Masalah
Sebelum Sakit
Saat Sakit
2 x sehari
Tidak Pernah
Tanpa bantuan Ya
Tidak
1 x sehari
Tidak pernah
Ya
Tidak
Mandi Frekuensi Cara Pakai sabun Keramas Frekuensi Pakai shampo
DATA FOKUS
Nama Klien
: Tn.”A”
Diagnosa Medik
: Dispepsia
Umur
: 26 Tahun
Ruangan
:
Tanggal
: 09 - 08 - 2016
Jenis Kelamin : Laki – Laki DATA SUBJEKTIF
Klien mengatakan nyeri pada daerah ulu hati Klien mengatakan nyerinya berada pada skala 7 (berat) Klien mengatakan nyeri dirasakan seperti
DATA OBJEKTIF
1. Klien meringis 2. Tangan kanan klien memegang abdomen yang sakit 3. Klien pucat 4. Porsi makan tidak dihabiskan hanya 3
pedis di daerah ulu hati tembus kebelakang
sendok
dan hilang timbul
5. Klien lemah
Klien mengatakan kurang nafsu makan
6. Klien cemas
Klien mengatakan tidak mampu menelan
7. Klien gelisah 8. Wajah klien tegang
dengan baik Klien mengatakan mengeluh gangguan
9. Bising usus hiperaktif 10. Mukosa bibir lembab 11. Kulit klien kering
sensasi rasa Klien mengatakan sering muntah Klien mengatakan sering mual
12. Observasi TTV
Klien mengatakan diare dengan konsistensi
TD : 110/70 mmHg
cair Klien menanyakan apakah penyakitnya dapat disembuhkan Klien mengatakan khawatir terhadap penyakitnya Klien mengatakan tidak percaya diri dengan penyakitnya
ANALISA DATA
Nama Klien
: Tn.”A”
Diagnosa Medik
: Dispepsia
Umur
: 26 Tahun
Ruangan
:
Tanggal
: 09 - 08 - 2016
ETIOLOGI
MASALAH
Jenis Kelamin : Laki – Laki NO
1
DATA
DS : Klien mengatakan nyeri pada daerah ulu hati Klien mengatakan nyerinya
Dispepsia Peradangan Pada Epigastrium
berada pada skala 7 (berat) Klien mengatakan nyeri
Pelepasan Mediator
dirasakan seperti pedis di daerah ulu hati tembus kebelakang dan
Nyeri Dipersepsikan
hilang timbul DO : Klien meringis Tangan kanan kien memegang abdomen yang sakit
Nyeri Akut
Nyeri Akut
2.
TD :110/70 mmHg
DS : Klien mengatakan kurang nafsu makan Klien mengatakan tidak mampu
Proses
Ketidakseimbangan Nutrisi kurang dari
Ketidak adekuatan kerja
kebutuhan tubuh
insulin dalam tubuh
menelan dengan baik Klien mengatakan mengeluh gangguan sensasi rasa
Metabolisme zat makanan tidak sempurna
DO : Klien pucat
Ketidakseimbangan Nutrisi
Porsi makan tidak dihabiskan
kurang dari kebutuhan tubuh
hanya 3 sendok Klien lemah 3.
DS :
Perubahan status kesehatan
Ansietas
Klien menanyakan apakah penyakitnya dapat disembuhkan disembuhkan Klien mengatakan khawatir
Kurang pengetahuan tentang penyakitnya
terhadap penyakitnya Klien mengatakan tidak percaya
Stresor bertambah
diri dengan penyakitnya DO :
Koping individu inefektif
Klien cemas Klien gelisah Wajah klien tegang 4.
DS : Klien mengatakan sering muntah
Ansietas
Akumulasi Gas dan Cairan
Resiko defisit
Pada Proksimal Dari
volume cairan
Obstruksi
Klien mengatakan sering mual Klien mengatakan diare dengan konsistensi cair
Distensi Abdomen dan Retensi Cairan
DO : Bising usus hiperaktif Mukosa bibir lembab Kulit klien kering
Mual
Muntah Resiko Defisit Volume Cairan
DIAGNOSA KEPERAWATAN
NO
1
DIAGNOSA KEPERAWATAN
dengan intake yang tidak adekuat Ansietas berhubungan dengan perubahan status kesehatan
4
09 Agustus 2016
11 Agustus 2016
09 Agustus 2016
11 Agustus 2016
09 Agustus 2016
11 Agustus 2016
09 Agustus 2016
11 Agustus 2016
Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan
3
TGL TERATASI
Nyeri akut berhubungan dengan iritasi pada mukosa lambung
2
TGL DITEMUKAN
Resiko defisit volume cairan berhubungan dengan dengan kehilangan melalui rute normal yang berlebihan (diare)
INTERVENSI
NO
DIAGNOSA
DX
KEPERAWATAN
1
TUJUAN
INTERVENSI
RASIONAL
Nyeri akut berhubungan dengan dengan
Setelah dilakukan Observasi TTV tiap 24 tindakan selama 2 x 24 jam.
Sebagai indikator untuk melanjutkan intervensi
iritasi pada mukosa
jam diharapkan nyeri
berikutnya.
lambung
dapat berkurang dengan kriteria hasil : Mampu
Kaji tingkat nyeri
mengontrol beratnya ( 0 – 10 10 ).
Perubahan
karakteristik
nyeri dapat menunjukkan
nyeri
penyebaran
Rasa nyeri berkurang
terjadinya komplikasi.
Mampu
mengenali
nyeri (skala, intensitas, frekuensi
penyakit
dan
nyeri) Menyatakan
tanda rasa
Dengan posisi semi fowler Berikan istirahat dengan posisi semifowler.
nyaman setelah nyeri
dapat
menghilangkan
tegangan abdomen yang bertambah dengan posisi terlentang.
berkurang. Dapat
menghilangkan
Anjurkan klien untuk
nyeri akut / hebat dan
menghindari makanan
menurunkan
yang dapat meningkatkan
peristaltic.
aktivitas
kerja asam lambung. Diskusikan dan ajarkan
Mengurangi
rasa
teknik relaksasi.
atau dapat terkontrol.
nyeri
2
Ketidakseimbangan
Setelah dilakukan
Anjurkan keluarga untuk
Agar
nutrisi kurang dari
tindakan selama 2 x 24
memberikan makanan
terpenuhi.
kebutuhan tubuh
jam
berhubungan dengan dengan intake yang tidak
kebutuhan nutrisi klien terpenuhi dengan
Hindari makanan yang
adekuat
kriteria hasil :
terlalu pedas.
klien
ekstrim
dapat
diharapkan sedikit tapi sering.
Nafsu Porsi
Suhu
mencetuskan
makan makan
di
Memenuhi kebutuhan dan meningkatkan pemasukan.
Menunjukkan peningkatan
fungsi
pengecapan
dan
menelan.
Berikan HE pada keluarga
Membantu
dalam
tentang pentingnya nutrisi. pemenuhan
kebutuhan
klien.
Ansietas
Setelah
berhubungan dengan dengan
tindakan selama 2 x 24
perubahan status
jam
kesehatan
kecemasan
dilakukan
Kaji tingkat kecemasan
Mengetahui sejauh mana
klien.
tingkat sehingga
berkurang
Klien
memudahkan
dalam
mengidentifikasi
tindakan
selanjutnya.
mampu dan
Klien merasa ada yang
mengungkapkan gejala Berikan dorongan dan
cemas
mampu berikan waktu untuk
Klien
kecemassan
yang dirasakan oleh klien
diharapkan
denan kriteria :
mengungkapkan dan
mengungkapkan pikiran
memperhatikan
segala hal tindakan yang diberikan.
cemas
Klien
tingkat
tubuh aktifitas
memahami
dan
mengerti tentang prosedur
Postur tubuh, ekspresi bahasa
sehingga
klien merasa aman dalam
menunjukkan teknik dan dengarkan semua untuk mengontrol keluhan klien.
dan
nyeri
Berikan makanan salingan.
habiskan.
wajah,
rasa
pada ulu hati.
bertambah.
3
nutrisi
Jelaskan semua prosedur
sehingga
dan pengobatan.
sama dalam perawatannya.
mau
bekerja
menunjukkan berkurangnya
Bahwa
kecemasan
yang
penyakitnya
tentang
tindakan
diberikan
Berikan dorongan spiritual proses
Menyatakan pemahaman
segala
penyakitnya,
untuk
penyembuhan masih
ada
yang berkuasa menyembuhkannya yaitu
tuhan yang maha esa. 4
Resiko defisit
Setelah dilakukan
Awasi
karakteristik,
volume cairan
tindakan selama 2 x 24
warna,
konsistensi,
diharapkan frekuensi
berhubungan dengan dengan jam
dan
tingkat
kehilangan cairan.
jumlah
kehilangan melalui
kebutuhan cairan klien
feses.
rute normal yang berlebihan (diare)
seimbang kriteria hasil :
Auskultasi bunyi usus.
dengan
Mengetahui
Mengetahui jumlah bising usus permenit.
Fungsi usus normal, bising usus normal Tidak ada mual dan
Awasi
masukan
Frekuensi
buang
air
besar satu sampai dua kali sehari, konsistensi feses padat.
tingkat
kehilangan cairan.
keluaran cairan.
muntah
Mengetahui
dan
Mengurangi
Anjurkan masukan cairan
mengganti
2500 – 3000 3000 ml perhari.
atau cairan
yang
hilang. Hindarkan makanan yang Mengurangi resiko nyeri
merangsang lambung.
pada lambung.
TINDAKAN KEPERAWATAN
CATATAN PERKEMBANGAN I NO DX
DIAGNOSA
HARI/
KEPERAWATAN
TANGGAL
JAM
IMPLEMENTASI EVALUASI
1
Mengobservasi TTV
Rabu, 10 - 08 - 2016
klien dengan hasil :
Jam 13.00
iritasi pada mukosa
TD : 110/80 mmHg
S : Klien mengatakan
lambung
N : 78 x/menit
nyerinya
P
: 20 x/menit
dengan skala 6 (sedang)
S
: 36,7oC
O : Observasi TTV
Nyeri akut berhubungan dengan dengan
Rabu,
08.15
10-08-2016
08.35
berkurang
Mengkaji tingkat nyeri
TD : 110/100 mmHg
klien dengan hasil : klien
N : 80 x/menit
mengatakan
nyeri
P
: 22 x/menit
dirasakan pada skala 6
S
: 36,7oC
(sedang)
A
:
Masalah
belum
08.40
Memberikan
istirahat teratasi
dengan posisi semifowler P : Lanjutkan Intervensi dengan
hasil
:
klien
merasa nyaman
jam.
Menganjurkan 08.50
untuk
Observasi TTV tiap 24
klien
Kaji
tingkat
nyeri
menghindari beratnya ( 0 – 10 10 ).
makanan yang dapat Berikan istirahat dengan meningkatkan kerja asam posisi semifowler. lambung
dengan
klien
hasil
mengatakan
Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh
Rabu,
09.30
makanan dapat
meningkatkan
berkurang
2
menghindari
sedikit yang
nyerinya
09.00
Anjurkan klien untuk
kerja
Mengajarkan teknik
asam lambung.
relaksasi dengan hasil
Diskusikan dan ajarkan
klien merasa rileks.
teknik relaksasi.
keluarga Rabu, 10 - 08 - 2016
Menganjurkan
klien untuk memberi Jam 13.30 makan sedikit tapi sering S : klien mengatakan
10-08-2016
berhubungan dengan dengan
dengan hasil nafsu makan
nafsu makannya sedikit
intake yang tidak
klien dapat bertambah
bertambah
Menghindari
O : Porsi makan tidak
adekuat
09.40
memberikan
09.50
10.00
makanan
yang
sangat
dengan
hasil
panas :
tidak
dihabiskan A
:
Masalah
belum
teratasi
adanya rasa nyeri pada
P : Lanjutkan Intervensi
ulu
Anjurkan
hati
saat
makan
keluarga
makanan yang hangat.
untuk
memberikan
Memberikan makanan selingan dengan hasil:
makanan sering.
sedikit
dapat
Hindari makanan yang
memenuhi
kebutuhan nutrisi klien.
terlalu pedas.
Memberikan
Berikan
keluarga
HE
pada
tentang
Berikan
hasil
keluarga
pemenuhan nutrisi klien.
membantu
makanan
salingan.
pentingnya nutrisi dengan :
tapi
HE
pada tentang
kebutuhan pentingnya nutrisi.
3
Ansietas berhubungan dengan perubahan
Rabu,
10.15
10-08-2016
status kesehatan
10.25
Mengkaji tingkat
Rabu, 10-08-2016
kecemasan dengan hasil
Jam 13.45
mengetahui klien
S : Klien mengatakan
mengatakan masih
masih
merasa cemas terhadap
terhadap penyakitnya
penyakitnya
O : klien gelisah
cemas
Memberikan dorongan
A
dan memberikan waktu
teratasi
untuk mengungkapkan pikiran dan
P : Lanjutkan Intervensi Kaji tingkat kecemasan
mendengarkan semua
klien.
keluhan klien dengan
Berikan dorongan dan
:
masalah
belum
hasil klien merasa ada
berikan
yang memperhatikan
mengungkapkan pikiran
sehingga klien merasa
dan dengarkan semua
aman dalam segala hal
keluhan klien.
tindakan yang diberikan
Jelaskan
semua
prosedur
dan
Menjelaskan semua 10.35 prosedur dan pengobatan dengan hasil klien mengetahui tentang prosedur tindakan yang akan dilakukan Memberikan dorongan spiritual dengan hasil 10.45
merasa
ketaatan klien beribadah selama sakit tetap dijalankan.
waktu
untuk
pengobatan. Berikan spiritual
dorongan
4
Resiko defisit volume cairan berhubungan
Rabu,
11.00
10-08-2016
Mengawasi karakteristik,
Rabu, 10-08-2016
warna,
Jam 14.00
konsistensi,
dengan kehilangan
frekuensi
dan
jumlah
melalui rute normal
feses dengan hasil klien
yang berlebihan
mengatakan
(diare)
mengaami diare dengan
masih
konsistensi cair. Mengauskultasi 11.10
11.20
11.30
Klien
mengatakan
masih mual dan muntah. Klien
mengatakan
masih mengalami diare bunyi dengan konsistensi cair
usus dengan hasil bising
O
usus hiperaktif.
hiperaktif
Mengawasi masukan dan
A
keluaran cairan dengan
teratasi
hasil klien tidak mual dan
P : Lanjutkan Intervensi
muntah.
Awasi
karakteristik,
Menganjurkan masukan
warna,
konsistensi,
: :
Bising
usus
Masalah
belum
cairan 2500 – 3000 ml frekuensi perhari
11.40
S:
dengan
hasil
dan
jumlah
feses.
kebutuhan cairan klien terpenuhi.
Auskultasi bunyi usus. Awasi masukan dan
Menghindarkan makanan
keluaran cairan.
yang
Anjurkan
lambung
merangsang dengan
hasil
masukan
cairan 2500 – 3000 ml
nyeri pada lambung klien perhari. berkurang.
Hindarkan yang
makanan merangsang
lambung.
TINDAKAN KEPERAWATAN
CATATAN PERKEMBANGAN II NO DX
1
DIAGNOSA
HARI/
KEPERAWATAN
TANGGAL
JAM
Kamis,
08.00
Nyeri
akut
berhubungan dengan iritasi pada mukosa lambung
11-08-2016
IMPLEMENTASI
EVALUASI
Mengobservasi TTV
Kamis, 11 – 08 08 – 2016 2016
klien dengan hasil :
Jam 13.00
TD : 120/80 mmHg N : 78 x/menit
S: Klien mengatakan tidak
08.15
P
: 20 x/menit
merasakan nyeri
S
: 36,7oC
Klien mengatakan skala
Mengkaji tingkat nyeri nyerinya 2 (ringan) klien dengan hasil : klien
O : observasi TTV
nyeri TD : 120/80 mmHg
mengatakan
dirasakan pada skala 2 N : 78 x/menit 08.20
P istirahat S
(ringan) Memberikan
: 20 x/menit : 36,7oC
dengan posisi semifowler A : Masalah teratasi dengan
hasil
klien P : Hentikan Intervensi
:
merasa nyaman 08.25
Menganjurkan untuk
klien
menghindari
makanan
yang
dapat
meningkatkan kerja asam lambung
dengan
hasil
nyeri klien berkurang 08.30
Mengajarkan teknik relaksasi dengan hasil klien merasa rileks
2
Ketidakseimbangan nutrisi
kurang
kebutuhan
dari
Kamis,
08.50
11-08-2016
Menganjurkan
08 – 2016 2016 keluarga Kamis, 11 – 08
klien
memberi Jam 13.15
untuk
makan sedikit tapi sering S : Klien mengatakan
tubuh
berhubungan dengan
dengan
intake
mengatakan
yang
tidak
klien nafsu makannya
hasil
nafsu bertambah
makannya bertambah dan O : porsi makan
adekuat 09.00
porsi makan dihabiskan Menghindari
makanan P : Hentikan Intervensi
memberikan yang
sangat
dengan
hasil
panas :
tidak
adanya rasa nyeri pada ulu 09.15
hati
saat
Memberikan 09.25
makan
makanan yang hangat. selingan
makanan
dengan
hasil:
nutrisi klien terpenuhi Memberikan keluarga
dihabiskan A : masalah teratasi
HE
pada
tentang
pentingnyaa nutrisi dengan pentingny hasil
:
keluarga
klien
telah melakukan
3.
Ansietas berhubungan dengan
perubahan
Kamis,
9.30
11-08-2016
status kesehatan
09.40
Mengkaji tingkat
Kamis, 11-08-2016
kecemasan dengan hasil
Jam 13.45
mengetahui klien
S : Klien mengatakan
mengatakan tidak merasa
tidak
cemas terhadap penyakitnya
terhadap penyakitnya O : klien tidak gelisah lagi
dan memberikan waktu
A : masalah teratasi
untuk mengungkapkan
P : Hentikan Intervensi
mendengarkan semua keluhan klien dengan hasil klien merasa ada yang memperhatikan sehingga klien merasa aman dalam segala hal tindakan yang diberikan Menjelaskan semua prosedur dan pengobatan dengan hasil klien mengetahui tentang prosedur tindakan yang akan dilakukan Memberikan dorongan spiritual dengan hasil ketaatan klien beribadah selama sakit tetap 09.55
cemas
Memberikan dorongan
pikiran dan
09.45
merasa
4
Resiko defisit volume cairan
berhubungan
Kamis,
10.15
11-08-2016
Mengawasi karakteristik, Kamis, 11-08-2016 konsistensi, Jam 14.00
warna,
dengan kehilangan melalui rute normal
frekuensi dan jumlah S : feses dengan hasil klien Klien
yang
mengatakan tidak diare sudah tidak mual dan
berlebihan
mengatakan
lagi dengan konsistensi muntah.
(diare)
Klien mengatakan tidak
padat
bunyi diare
Mengauskultasi 10.25
lagi
dengan
usus dengan hasil bising
konsistensi padat
usus dalam batas normal.
O : Bising usus normal
Mengawasi masukan dan A : Masalah teratasi keluaran cairan dengan 10.40
P : Pertahankan
hasil klien tidak mual dan Intervensi Awasi karakteristik, muntah. Menganjurkan masukan warna, konsistensi, cairan 2500 – 3000 ml frekuensi dan jumlah perhari
10.50
dengan
hasil
feses.
kebutuhan cairan klien
Auskultasi bunyi usus.
terpenuhi.
Awasi masukan dan
Menghindarkan makanan keluaran cairan. yang
merangsang
lambung nyeri
dengan pada
10.55 berkurang.
Anjurkan masukan
3000 ml hasil cairan 2500 – 3000
lambung perhari. Hindarkan makanan yang merangsang lambung.
View more...
Comments