ASKan OBESITAS
August 24, 2022 | Author: Anonymous | Category: N/A
Short Description
Download ASKan OBESITAS...
Description
ANESTESI PADA PASIEN OBESITAS I Ketut Seabudi
BAB 1 •
OBESITAS
•
•
Tahun 2014: > 1,9 miliar orang dewasa usia ≥ 18 tahun mengalami kelebihan BB dan > 600 juta mengalami obesitas
•
Tahun 2010: 21,7% penduduk > 18 tahun Laki-laki (16,3%)> perempuan (26,9%)
WHO
•
Depkes RI
akumulasi lemak abnormal atau berlebihan yang dapat menimbulkan risiko bagi kesehatan IMT lebih besar atau sama dengan 30
•
Obesitas berisiko penyakit arteri koroner, koroner, hipertensi, displidemia, diabetes melitus, penyakit kandung empedu, penyakit sendi penyakit degeneraf, obstrucve sleep apnea (OSA), tromboemboli, mengurangi penyembuhan luka, dan gangguan sosial ek ekonomi onomi dan psikososial
•
•
•
Pasien obesitas menyajikan banyak tantangan untuk ahli anestesi dan ahli bedah. Pada pasien obesitas terjadi perubahan siologis pada sistem di tubuh. Pasien obesitas terjadi perubahan anatomi sehingga manajemen jalan napas berbeda dengan orang tanpa keadaan obesitas OSA merupakan komordibitas yang serius. Hal ini terkait dnegan sulitnya venlasi masker, hipoksia, iskemia arteri koroner, aritmia, dan kemaan mendadak.
•
•
Periode pasca operasi, saat post ektubasi juga masa yang berbahaya karena sisa anestesi dan obat nyeri nyeri yang mengganggu pernapasan Ahli anestesi juga harus mempermbangkan penanganan farmak farmakokinek okinek dan farmakodinamik farmak odinamik pada pa da penderita obesitas.
BAB 2 •
Obesitas Obesitas didenisikan sebagai suatu kelainan atau penyakit yang ditandai dengan penimbunan jaringan lemak tubuh secara berlebihan dengan IMT > 30 kg/m2
•
Eologi obesitas
Faktor
genek
Faktor
lingkungan
Perubahan sistem sistem pernapasan pada pasien obesitas •
•
•
Obesitas pe sentral dikaitkan dengan memburuknya memburukny a fungsi paru dan gejala pernapasan Peningkatan BB dapat menurunkan compliance Peningkatan dinding dada dan daya tahan otot napas Penumpukan Penumpuk an jaringan adiposa di dinding perut dan jaringan viseral akanekspansi menghalangi diafragma, menurunkan paru gerakan selama inspirasi kelainan venlasi perfusi dan hiposemia arteri
•
Perubahan ini akan memberikan kontribusi terhadap peningkatan prevalensi masalah pernapasan terutama posisi terlentang terlentang saat dur dan periopera perioperaf f selama anestesi
•
Obesitas memegang peranan dalam terjadinya terjadinya obstrucve sleep apnea dan obesity hypovenlaon syndrome
Anestesi Anest esi pada pasien obesitas •
Preoperaf
- Penil Penilaia aian n terh terhada adap p pasi pasien en yang yang berisi berisik ko tnggi tnggi komplikasi peri operaf. Umumnya pada pasien obesitas sentral dan sindrom metabolik. Risiko kemaan pada kelas A (skor 0-1) adalah 0,2-0,3%, kelas B (skor 2-3) adalah 1,1-1,5%, dan kelas C (skor 4-5) adalah 2,4-3%
-
Penilaian jalan napas pasien obesitas memiliki potensi terjadinya sulit dalam penggunaan masker venlasi, laringoskop dan intubasi. Faktor skor mallapa ≥3 dan besar lingkar leher > 40 cm dapat meningkatkan kemungkinan sulitnya dilakukan pemasangan laringoskop. Lingkar leher harus diukur senggi karlago roid.
setelah dilakukan evaluasi jalan napas maka: 1. In Intub tubasi asi en endot dotrrace aceal al kemu kemungk ngkina inan n berhas berhasil il dengan laringoskop direk 2. In Intub tubasi asi en endot dotrrace aceal al sulit sulit den deng gan larin laringok gokop op direk sehingga perlu dilakukan intubasi terjaga Posisi pasien perlu diopmalkan untuk manajemen jalan napas HELP (head elevated laryngoscope posion)
setelah pasien hilang kesadaran otot faring dan lidah rileks masker venlasi dengan penggunaan teknik 2 tangan agar efekf masker venlasi venlasi tetap menjada oksigen dan venlasi pada pasien yang gag gagal al intubasi. jika jalan napas sulit dimana venlasi venlasi dan intubasi sulit laringeal mask airwway
-
Penilaian pernapasan pasien obesitas terjadi penurunan compliance dinding dada akibat deposisi jar. Adiposa di dada dan perut. Penurunan ini menyebabkan penurunan kapasitas residu fungsional. pasien obesitas jika dur terlentang akan memperburuk venlasi, selain itu konsumsi oksigen nggi desaturasi oksigen yang cepat pada arteri dengan apnea di arteri pada induksi anestesi teknik: posisi kepala, pemberian PEEP, volume dal lebih besar, dan fraksis inspirasi oksigen yang nggi
analisa gas darah dilakukan jika pasien curiga OSA. Kuesioner STOP BANG untuk diagnosis OSA
-
Penilaian kardiovaskular pasien obesitas yang risiko risiko OSA cenderung punya tek. Paru yang nggi, gagal ventrikel kanan dan disritmia atrial. Pasien OSA dilakukan pemeriksaan EKG, riwayat serta status fungsional dari kardiopulmonal
-
Penilaian gastrointesnal pasien obesitas berisiko aspirasi asam lambung lalu diiku d iiku pneumonia aspirasi. Hal ini dapat di cegah dengan pemberian agen prokinek, antagonis reseptor H2, atau proton pump inhibitor inhibitor pada pada saat premedik p remedikasi asi
•
Intraoperaf
-
Farmakologi perioperaf Perlu diketahui diketahui jenis obat yang larut dalam lemak dan air utnuk menentukan dosis yang tepat
-
Anestesi umum umumnya umumny a induksi dilakukan di meja opersi agar masalah pengangkutan bisa dihindari selama diinduksi pasien dalam posisi ramping posion agar meningkatkan mekanika paru sehingga membantu venlasi dan oksigenasi. pasien sedikit miring ke kiri untuk mencegah terjepit VC inf i nferior erior
Monitoring tekanan darah arteri invasif dilakukan. Pulse oksimetri, ekg, ekg , kapnogra, pemantauan blok neuromuskular harus dilakukan. Akses intra vena seringkali sulit pada pasien obesitas, akses vena sentral dilakuk dilakukan an jika akses perifer dak dapat dilakukan.
View more...
Comments