ASET Dan Kewajiban
May 19, 2018 | Author: As'ari Oramahi | Category: N/A
Short Description
ekonomi dan akuntansi...
Description
Teori Akuntansi oleh Lalu As’ari Oramahi
ASET Pengertian
Menurut FASB (SFAC No. 6, prg. 25): Aset adalah manfaat ekonomik masa datang yang cukup pasti yang diperoleh atau dikuasai/dikendalikan oleh suatu entitas sebagai akibat transaksi atau kejadian masa lalu. Menurut Australian Australian Accounting Standards Board (AASB) : Assets are service potential
or future economic benifits controlled by the reporting entity as a result of past transaction or other past events. Banyak Banyak defini definisi si aset aset lainny lainnya. a. Akan Akan tetapi tetapi,, defini definisi si FASB FASB dan AASB AASB cukup cukup luas luas dibanding definisi yang lain karena aset disifati sebagai manfaat ekonomik dan bukan sebagai sumber ekonomik karena manfaat ekonomik tidak membatasi bentuk atau jenis sumber ekonomik yang dapat dimasukkan sebagai aset. Definisi tersebut tidak membedakan antara aset real dan aset finansial dan antara sumber ekonomik dengan sumber nonekonomik. APB No. 4 mengenai aset yang digolongkan sebagai sumber ekonomik, yaitu : Sumber produktif ( productive resources). Produk yang merupakan keluaran satuan usaha terdiri atas barang jadi yang menunggu penjualan dan barang dalam proses. Uang. Klaim untuk menerima uang. Hak pemilikan atau investasi pada perusahaan lain. APB juga juga menggo menggolon longka gkan n aset aset sebaga sebagaii sumber sumber noneko nonekonom nomik, ik, yaitu yaitu dianta diantaran ranya ya rugi selisi selisih h kurs, kurs, kos organi organisas sasi, i, dan beberap beberapaa kos kos yang yang timbul timbul akibat akibat goodwill, rugi penyesuaian (pos-pos transitoris). Ada tiga karakteristik utama yang harus dipenuhi agar suatu objek atau pos dapat disebut aset, yaitu: (a) manfaat ekonomik masa datang yang cukup pasti, (b) dikuasai atau dikendalikan oleh entitas, dan (c) timbul akibat transaksi masa lalu. Karakteristik Karakteristik Pendukung
FASB FASB meny menyeb ebut utka kan n bebe bebera rapa pa karak karakte teris risti tik k pend penduk ukun ung, g, yait yaitu u meli meliba batk tkan an kos, kos, berwujud, tertukarkan, terpisahkan, dan berkekuatan hukum. Karakteristik pendukung tersebut tersebut lebih menguatkan menguatkan atau meyakinkan meyakinkan adanya adanya aset tetapi tiadanya tiadanya karakteristik karakteristik pendukung tidak menghalangi suatu objek untuk memenuhi syarat sebagai aset.
Pengukuran
Penguk Pengukura uran n bukan bukan merup merupaka akan n kriteri kriteriaa untuk untuk mendef mendefini inisi si aset aset tetapi tetapi merupa merupakan kan kriteria pengakuan aset. Yang dimaksud dengan pengukuran adalah penentuan jumlah rupiah yang harus dilekatkan pada suatu objek aset pada saat terjadinya yang akan dijadikan data dasar untuk mengikuti aliran fisis objek tersebut. Kos sebagai Pengukur dan Bahan Olah Akuntansi
Konsep dasar penghargaan sepakatan menegaskan bahwa pengukur aset pada saat pemerolehan yang paling objektif adalah jumlah rupiah yang terlibat dalam transaksi pertukaran antara dua pihak independen yang sama-sama berkehendak. Jumlah rupiah tersebut akan menjadi pengukur aset yang diperoleh kesatuan usaha dan akan menjadi bahan olah akuntansi yang disebut kos. Jadi, kos dalam arti luas mempunyai makna sebagai agregat harga dalam pemerolehan suatu aset. Penghargaan Sepakatan sebagai Bukti
Tran Transa saks ksii pert pertuk ukara aran n dapa dapatt dija dijadi dika kan n land landas asan an untu untuk k mene menent ntuk ukan an kos kos yang yang terandalkan karena penghargaan sepakatannya didasarkan atas mekanisme pasar bebas sehingga tia menjadi bukti validitas pengukuran kos lebih-lebih dalam mekanisme pasar sempurna ( perfect market ). ). Pengukuran Kos
Tiap kegiatan biasanya melibatkan pengorbanan sumber ekonomik. Oleh karena itu, besar besar kecilnya kecilnya kos yang harus dicatat pertama pertama kali sebagai pengukur pengukur suatu aset pada saat pemerolehan ditentukan oleh dua hal yaitu: Batas Kegiatan yang disebut Pemerolehan Jenis Penghargaan Kos dalam barter Saham sebagai penghargaan Kos dalam reorganisasi Hadiah atau hibah Temuan Kos dalam pembelian kredit Potongan tunai dan keringanan
Teori Akuntansi oleh Lalu As’ari Oramahi Rugi dalam Pemerolehan Aset
Kos yang terjadi segera diakui sebagai rugi yang dapat terjadi pada tahapan kegiatan usaha usaha manapu manapun, n, semua semua kos kos yang yang terjad terjadii merupa merupakan kan aset aset atau atau bagian bagian dari dari jumlah jumlah rupiah total aset perusahaan paling tidak dalam beberapa saat. Berbagai kos tersebut dapat merepresentasikan objek fisis maupun nonfisis. Penilaian Tujuan Penilaian Aset
Tujuan Tujuan penilaian penilaian aset adalah merepresentasik merepresentasikan an atribut atribut pos-pos pos-pos aset yang berpaut dengan tujuan pelaporan keuangan dengan menggunakan basis penilaian yang sesuai. Konsep dan Basis Penilaian
Karena aset merupakan komponen penentu posisi keuangan pada saat tertentu, basis pengukuran untuk menilai aset pada saat tersebut yang paling valid adalah harga atau nilai pertukaran (Hendriksen dan Van Breda (1992)). Nil Nilai ai yang yang dipe dipero roleh leh atas atas dasa dasarr pert pertuk ukara aran n peme pemero role leha han n dise disebu butt deng dengan an nilai masukan (input/entry values ), terdiri dari :
Kos Historis; Kos bijaksana / kos selayaknya, Kos standar, dan Kos asli. Kos Pengganti; Nilai penaksiran, Nilai wajar, dan Nilai terealisasi bersih dikurangi laba normal. Kos Harapan; Kos harapan sekarang, dan Kos masukan masa datang diskunan. Sedang Sedangkan kan yang yang dipero diperoleh leh dari dari pertuk pertukaran aran pemanf pemanfaata aatan n disebu disebutt nilai keluaran keluaran (output/exit values ), terdiri dari : Harga Jual Masa Lalu Harga Jual Sekarang Nilai Terrealisasi Harapan
Kos atau Pasar yang Lebih Rendah
Secara teoritis, penilaian atas dasar kos atau pasar yang lebih rendah mempunyai banyak kelemahan sehingga banyak mengundang kritik. Penilaian ini dianggap lemah secara teoritis karena alasan berikut : Konservatisma cenderung merendahkan aset total. Lebih rendahnya sediaan akhir pada suatu periode akan berakibat lebih rendahnya biaya (dalam bentuk kos barang terjual) pada periode berikutnya sehingga laba menjadi lebih tinggi. Lebih tingginya laba ini diakibatkan oleh untung (gain) yang terrealisasi bersamaan dengan terjualnya sediaan barang. Terjadi inkonsistensi penilaian baik dalam suatu tahun atau anatrperiode. Salah satu argumen digunakannya metode KAPYLR adalah bila terjadi penurunan manf manfaa aatt akib akibat at keru kerusa saka kan, n, keus keusan anga gan, n, peru peruba baha han n harg harga, a, atau atau kema kemamp mpua uan n mendatangkan laba maka selayaknyalah bahwa kos juga harus diturunkan. Penilaian Menurut FASB
Bila dikaitkan dengan aset, dasar penilaian menurut FASB (SFAC No. 5, prg. 67) dapat disarikan berikut ini :
Historical cost Current (replacement) cost Current market value Net realizable value Present (or discounted) value of future cash flows Pengakuan
Menurut Menurut Sterling, Sterling, Belkaoui Belkaoui (1993) (1993) menunjukka menunjukkan n kondisi kondisi perlu dan kondisi kondisi cukup yang merupakan penguji ( tests ) yang cukup rinci untuk mengakui aset, yaitu : Deteksi adanya aset. Sumber ekonomik dan kewajiban. Berkaitan dengan entitas. Mengandung nilai. Berkaitan dengan waktu pelaporan. Verifikasi.
Teori Akuntansi oleh Lalu As’ari Oramahi Beban Tangguhan
Kos yang mempunyai karakteristik unik sehingga menimbulkan masalah penangguhan pembebanan misalnya adalah kos yang terlibat dalam transaksi, kejadian atau keadaan berikut : Sewaguna Bunga selama masa konstruksi aset tetap Riset dan pengembangan Eksplorasi minyak dan gas bumi Rugi selisih kurs valuta asing atau penjabaran valuta asing Sumber daya manusia Kos organisasi Sewaguna
FASB FASB mewaji mewajibka bkan n untuk untuk mengak mengakui ui dan melapo melaporka rkan n kewaji kewajiban ban yang yang timbul timbul dari dari sewaguna sewaguna dan mengakui mengakui (mengkapita (mengkapitalisas lisasi) i) fasilitas fasilitas yang disewaguna disewaguna sebagai sebagai aset peru perusa saha haan an kala kalau u secar secaraa subs substa tant ntif if perja perjanj njian ian sewa sewagu guna na ters terseb ebut ut sebe sebena narn rnya ya merupakan pembelian angsuran. Kos Bunga
Bila Bila kesatu kesatuan an usaha usaha memban membangun gun sendir sendirii fasili fasilitas tas fisis fisis dengan dengan dana dana pinjam pinjaman an dan pembangunannya memakan waktu yang cukup lama, masalahnya adalah apakah kos bunga selama masa pembangunan/konstruksi dapat dikapitalisasi. Dalam kapitalisasi kos bunga ini ada beberapa hal yang harus diperhatikan, yaitu antara lain : Argumen pendukung Argumen penolak Aset memenuhi syarat Besarnya kapitalisasi bunga Periode kapitalisasi Pengungkapan Penyajian
Prinsip akuntansi diterima umum, terutama standar akuntansi, menetapkan penyajian dan pengungkapan tiap pos-pos aset. Walaupun aset didefinisi secara umum sebagai manfaat ekonomik masa datang yang dikuasai kesatuan usaha dan yang benar-benar
timbul dari transaksi yang sah, tiap pos aset didefinisi lebih lanjut atau spesifik sesuai dengan sifat pos tersebut.
Teori Akuntansi oleh Lalu As’ari Oramahi
KEWAJIBAN Pengertian
Menurut FASB, kewajiban dalam rerangka konseptual adalah (SFAC No. 6, prg. 35) : kewajiban adalah pengorbanan manfaat ekonomik masa datang yang cukup pasti yang timbul dari keharusan sekarang suatu kesatuan usaha untuk mentransfer aset atau menyediakan/menyerahkan jasa kepada kesatuan lain di masa datang sebagai akibat transaksi atau kejadian masa lalu. Definisi FASB ini cukup lengkap secara semantik. Secara umum dapat dikatakan dikatakan bahwa kewajiban mempunyai mempunyai tiga karakteristik karakteristik utama yaitu : Pengorbanan Manfaat Ekonomik Keharusan Sekarang untuk Mentransfer Aset, terdiri dari; Keharusan kontraktual Keharusan konstruktif Keharusan demi keadilan Keharusan bergantung atau bersyarat Akibat Transaksi atau Kejadian Masa Lalu Hak-Kewajiban Hak-Kewajiban Tak Bersyarat
Konsep Konsep ini menyatakan menyatakan bahwa walaupun walaupun kontrak telah ditandatang ditandatangani, ani, salah satu pihak tidak mempunyai kewajiban apapun sebelum pihak lain memenuhi apa yang menjad menjadii hak pihak pihak lain. lain. Suatu Suatu pihak pihak tidak tidak mempun mempunyai yai kewaji kewajiban ban kalau kalau tia tidak tidak mendapatkan hak atas sesuatu yang nyata dari pihak lain (misalnya penguasaan aset). Jadi, konsep hak-kewajiban tak bersyarat menyatakan “tidak ada hak tanpa kewajiban dan sebaliknya tidak kewajiban tanpa hak”. Karakteristik Karakteristik Pendukung
FASB menyebutkan beberapa karakteristik pendukung yaitu keharusan membayar kas, identitas terbayar jelas, dan terpaksakan secara atau berkekuatan hukum. Karakteristik pendu pendukun kung g hanya hanya menega menegaska skan n adanya adanya kewaji kewajiban ban tetapi tetapi tidak tidak membat membatalka alkan n suatu suatu objek untuk disebut sebagai kewajiban. Pengakuan, Pengukuran, dan Penilaian
Pengakuan
Kam mengajukan mengajukan empat kaidah pengakuan pengakuan untuk menandai menandai pengakuan pengakuan kewajiban yaitu : Ketersediaan dasar hukum Keterterapan konsep dasar konservatisma Ketertentuan substansi ekonomik transaksi Keterukuran nilai kewajiban Pengakuan Kewajiban Bergantung
Untu Untuk k keha keharu rusa san n berg bergan antu tung ng (khu (khusu susn snya ya rugi rugi berg bergan antu tung ng yang yang meni menimb mbul ulka kan n kewajib kewajiban) an),, kaidah kaidah pengak pengakuan uan keteru keterukur kuran an nilai nilai kewajib kewajiban an dan pasti pasti tidakn tidaknya ya pengo pengorba rbanan nan sumber sumber ekonom ekonomik ik masa masa datang datang akan akan terjad terjadii menimb menimbulk ulkan an masala masalah h pengakuan. Kewajiban kontraktual, konstruktif, dan demi keadilan dalam beberapa kasus juga bersifat bergantung terutama bila kewajiban tersebut melibatkan penaksiran jumlah masa datang yang meragukan. Kewajiban dalam Pembelian Kredit
Dasar pengukuran aset yang paling objektif adalah kos tunai ( cash cost ) atau kos tunai implisit. implisit. Karena kewajiban kewajiban merupakan merupakan bayangan bayangan cermin aset, pengukuran pengukurannya nya juga mengikuti pengukuran aset. Diskun dan Premium Utang Obligasi
Utang suatu kontrak utang dengan ketentuan pembayaran bunga preodik dan pokok pinjaman pinjaman pada akhir jangka kontrak, pengukuran pengukuran jumlah rupiah (kos) utang dan aset untuk dasar pencatatan pertama kali yang tepat adalah kos tunai implisit. Makna Harga Efektif Obligasi
Jumlah Jumlah rupiah utang obligasi obligasi tiap saat (keharusan (keharusan saat itu) sebelum jatuh tempo akan terlalu besar apabila dinyatakan sebesar nominalnya. Diskun Obligasi
Diskun obligasi adalah bunga yang belum dibayar, yaitu bagian bunga efektif total yang baru akan dibayar pada saat utang obligasi jatuh tempo. Premium Obligasi
Premium yang dibayarkan investor untuk obligasi merupakan unsur dari jumlah rupiah
Teori Akuntansi oleh Lalu As’ari Oramahi utang utang perusa perusahaa haan. n. Bersam Bersamaan aan dengan dengan berjal berjalann annya ya waktu waktu mendek mendekati ati jatuh jatuh tempo, tempo, jumla jumlah h rupiah rupiah bagian bagian utang utang yang yang merupa merupakan kan premiu premium m harus harus diamor diamortis tisasi asi secara secara sist sistem emati atik k deng dengan an cara cara memi memisa sahk hkan an dari dari peng pengha harg rgaa aan n sepa sepaka kata tan n bagi bagian an yang yang diperhitungkan sebagai pembayaran “bunga” periodik. Kewajiban Moneter dan Nonmoneter
Kewajiban Kewajiban moneter moneter adalah kewajiban kewajiban yang pengorbanan pengorbanan sumber sumber ekonomik ekonomik masa datangnya berupa kas dengan jumlah rupiah dan saat yang pasti (baik jumlah tunggal maupun beberapa pembayaran secara berkala). Kewajiban nonmoneter adalah keharusan untuk menyediakan barang dan jasa dengan jumla jumlah h dan saat saat yang yang cukup cukup pasti pasti yang yang biasan biasanya ya timbul timbul karena karena penerim penerimaan aan pembayaran di muka untuk barang dan jasa tersebut. Pelunasan
Pelunasan adalah tindakan atau upaya yang sengaja dilakukan oleh kesatuan usaha untuk memenuhi kewajiban pada saatnya dan dalam kondisi normal usaha sehingga tia bebas bebas dari kewajiban kewajiban tersebut. tersebut. Pelunasan Pelunasan biasanya merupakan merupakan pemenuhan secara langsung kepada pihak yang berpiutang. Transfer aset Finansial
Untuk melunasi kewajiban, suatu entitas dapat mentransfer aset finansial (termasuk kas) kas),, baran barang g atau atau jasa jasa,. ,. Pada Pada umum umumny nya, a, bila bila kewa kewaji jiba ban n tela telah h dilu diluna nasi si deng dengan an ment mentra rans nsfe ferr secar secaraa penu penuh h kas, kas, bara barang ng atau atau jasa jasa ke debi debito tor, r, maka maka pada pada saat saat itu pelunasan dianggap tuntas. Debitor tidak lagi terlibat dengan aset atau kreditor secara finansial. Pelunasan Sebelum Jatuh Tempo
Bila utang dilunasi sebelum jatuh tempo (APBO No. 26 menyebutkan sebagai early ), debitor harus menebus utang tersebut dengan harga pasarnya extinguishment extinguishment of debt ), sehingga dapat terjadi selisih antara nilai bawaan dan nilai penebusan. Utang Trekonversi
Utan Utang g terk terkon onve vers rsii atau atau konv konvert ertib ibel el meru merupa paka kan n salah salah satu satu inst instru rume men n finan finansi sial. al. Sekuir Sekuirita itass utang utang semaca semacam m ini biasan biasanya ya mempun mempunyai yai status status sebaga sebagaii kewaji kewajiban ban dan ekuitas sekaligus.
Salah satu karakteristik dari obligasi terkonversi menurut Hendriksen dan Van Breda adalah tingkat bunga nominal jauh di bawah tingkat bunga pasar untuk obligasi biasa yang setara. Pembebasan Substantif
Bila telah dicapai saat sehingga debitor tidak perlu lagi melakukan pembayaran di masa datang yang berkaitan dengan pinjaman tersebut, maka pada saat itu secara substantif debitor sudah bebas dari kewajiban sehingga dapat mengakui kewajiban dan aset dalam perwalian meskipun utang belum jatuh tempo. Demikian juga, bila debitor membentuk dana pelunasan utang obligasi, pada saat debitor sudah tidak perlu lagi membayar atau menyetor kas ke dana tersebut karena kas yang telah disetor dan pendapatan (aliran kas) dari dana tersebut sudah pasti akan cukup untuk menutup utang pada saat jatuh tempo, maka pada saat itu kewajiban debitor secra substantif dianggap lenyap meskipun kewajiban belum jatuh tempo. Jadi, pada saat tidak ada lagi keharusan membayar, telah terjadi pembebasan substantif. Penyajian
Secara Secara umum, umum, kewaji kewajiban ban disaji disajikan kan dalam dalam neraca neraca atas atas dasar dasar urutan urutan kelanc kelancara aranny nnyaa sejalan dengan penyajian aset. PSAK No. 1 (pasal 39) menggariskan bahwa aset lancar disajikan disajikan menurut urutan urutan likuiditas likuiditas sedangkan kewajiban disajikan menurut urutan urutan urutan jatuh tempo. Ini berarti kewajiban jangka pendek disajikan terlebih dahulu darip daripad adaa kewa kewaji jiba ban n jang jangka ka panj panjan ang. g. Hal Hal ini ini dima dimaks ksud udka kan n untu untuk k memu memuda dahk hkan an pembaca untuk mengevaluasi likuiditas perusahaan. Dari segi urutan perlindungan dan jam jamin inan an,, utan utang g yang yang dija dijami min n pada pada umum umumny nyaa disa disaji jika kan n lebi lebih h dahu dahulu lu untu untuk k menunjukkan bahwa dalam hal terjadi likuidasi utang ini harus dibayar lebih dahulu. Juga, dari segi urutan perlindungan, kewajiban disajikan lebih dahulu daripada ekuitas. Hak Mengkompensasi
Secara umum pengkompensasian aset dan kewajiban dalam neraca adalah tidak layak kecuali terdapat hak mengontra ( where a right of setoff exists ).
View more...
Comments