Artikel Hubungan Filsafat Dan Ilmu Pengetahuan
May 29, 2018 | Author: khalisyah17 | Category: N/A
Short Description
Artikel...
Description
Artikel Hubungan antara Filsafat dan Ilmu Pengetahuan
Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah : Filasat Pendidikan
Dosen Pengampu : Drs H !ulaiman" MPd
Di Tulis #leh:
Khalis$ah %istiani &A'()'*+,+Kelas +D K(M(.T(/IA. K(M(.T(/IA. /I!(T T(K.#%#0I T(K.#%#0I DA. P(.DIDIKA. TI.00I U.I1(/!ITA! %AM2U.0 MA.0KU/AT FAKU%TA! K(0U/UA. DA. I%MU P(.DIDIKA. P/#0/AM !TUDI P(.DIDIKA. 0U/U !(K#%AH DA!A/ 2A.3A/MA!I.
TAHU. ,4'5 Hubungan Antara Filsafat dan Ilmu Pengetahuan Kata flsaat untuk pertama kali diperkenalkan oleh salah seorang floso Yunani yang sangat terkenal, Pythagoras.2 Dimana kata flsaat adalah kata yang berasal dari bahasa Yunani (Grik), yang terdiri dari dua kata, yaitu kata philos yang berarti inta dan kata shopos yang berarti bi!aksana. "aka oleh karena itu kata flsaat kadang kala sering !uga diartikan dengan inta kebi!aksanaan.# $ilsaat !uga bisa diartikan sebagai rasa ingin tahu seara mendalam tentang asal muasal sesuatu, bagaimana sesuatu dan untuk apa sesuatu.% $ilsaat bisa !uga diartikan dengan inta kebenaran, karena inti dari flsaat itu adalah berusaha untuk menari kebenaran dari sesuatu. "enurut Poed!a&i!atna, flsaat itu !uga dapat dikatakan adalah suatu ilmu yang berusaha menari sebab yang sedalam'dalamnya bagi segala sesuatu berdasarkan pikiran belaka. elan!utnya beliau mengkategorikan flasaat itu kedalam golongan ilmu, maka oleh karena itu flsaat harus bersiat ilmiah, yaitu menuntut kebenaran, memilki metode, bersistem dan harus berlaku umum. $ilsaat itu ob!ek materinya memang sama dengan ilmu, akan tetapi flsaat tidak dapat dikatakan ilmu, karena flsaat ob!ek ormanya adalah menari sebab yang sedalam'dalamnya, sementara ob!ek orma ilmu adalah menari sebab segala sesuatu melalui pengalaman. *adi !ika ada ob!ek di luar pengalaman itu, maka tidak lagi termasuk kedalam ob!ek ilmu. +lmu pada hakikatnya adalah inign tahu dengan segala sesuatu, tetapi tidak seara mendalam. $ilsaat adalah ingin mengetahui dari mana sesuatu, bagaimana sesuatu dan untuk apa sesuatu, sementara ilmu hanya ingin tahu bagaimana sesuatu itu. ain halnya pula denganagama yaitu berupaya men!elaskan mana yang benar dan mana yang tidak benar tentang sesuatu itu. Kebenaraan sesuatu dalam agama adalah terletak apakah ia di&ahyukan atau tidak sesuatu itu. Yang di&ahyukan itu harus diperayai
dan harus dita-ati, dengan demikian agama itu hakikatnya adalah suatu keperayaan. Pengertian flsaat itu !uga dapat dibedakan dari dua segi, yaitu segi yang statis dan dari segi yang dinamis. Dikatakan dinamis karena dimana pada akhirnya orang harus menari kebi!aksanaan itu dengan beraneka maam ara dan metode yang dimiliki dan kemampuan yang ada, dan dikatakan statis karena orang dapat menukupkan diri atau merasa ukup untuk sekedar menintai kebi!aksanaan tersebut. kan tetapi &alaupun demikian, seara terini dan seara khusus flsaat itu dapat diartikan sebagai suatu usaha untuk menari kebenaran yang sesungguhnya dari segala sesuatu yang ada dan yang mungkin ada atau menari hakikat segala sesuatu yang seara ringkas dapat dikatakan sebagai usaha menari kebenaran yang hakiki. $ilsaat, dengan demikian !uga bisa diartikan dengan suatu pemikiran analisis, sistematis dan rasional tentang segala sesuatu yang ada dan mungkin ada dimana pada akhirnya men!adi dasar tindakan. /erdasarkan pengertian ini maka setiap tindakan manusia yang dilakukan seara sadar pastilah memiliki suatu landasan pemikiran yang berkualitas atau bernuansa keflsaatan, khususnya mengenai yang berkaitan dengan tindakan tersebut. $ilsaat itu bisa !uga dikategori masuk kedalam golongan ilmu, karena flsaat !uga menggunakan pikiran sebagaimana halnya dengan ilmu, hanya sa!a flsaat berdasarkan pemikiran belaka, berbeda dengan ilmu yang menggunakan pemikiran atas dasar pengalaman. $ilsaat di dalam menari kebenarannya !uga harus bersiat ilmiah, yaitu sadar menuntut kebenaran, memiliki metode, sistematis dan berlaku umum. $ilsaat dan ilmu itu ob!ek materianya adalah sama, yaitu yang ada dan yang mungkin ada, akan tetapi ob!ek ormanya berbeda, kalau ilmu ob!ek ormanya adalah menari sebab yang sedalam'dalamnya.0 ementara itu ob!ek orma flsaat adalah menari keteranganketerangan tentang sesuatu dengan seara rini dan yang sedalamdalamnya, sampai ke akar'akarnya.1
/erdasarkan uraian yang telah dipaparkan dan diuraikan di atas, di mana seara otonom dapat disimpulkan bah&a flsaat adalah3 suatu kegiatan atau aktiftas pikir manusia yang bersiat dinamis dan mempergunakan seluruh kemampuan dan kekuatan yang ada dengan tu!uan adalah untuk memahami segala sesuatu yang ada dan yang mungkin ada agar dengan itu diperoleh suatu inti pandangan tentang dunia dan hidupnya sebagai dasar pi!akan sikap dan tindakan. edangkan kata ilmu adalah kata yang berasal dari bahasa rab yang di ambil dari akar kata ‘alima-ya‘limu-‘ilman/ilmun, yang berarti pengetahuan. Pemakaian kata ilmu itu di dalam bahasa +ndonesia dapat dise!a!arkan dengan istilah science. Science adalah kata yang berasal dari bahasa atin3 Scio, cire, yang berarti pengetahuan.11 4idak semua pengetahun dapat dikatakan ilmu, sebab kalau semua pengetahuan dikatakan ilmu tentu banyak yang bisa dikatakan ilmu, karena pengetahuan itu siatnya baru sebatas tahu, akan tetapi sebaliknya semua ilmu adalah pengetahuan, akan tetapi yang dikatakan ilmu adalah pengetahuan yang di susun seara sistematis, memiliki metode dan berdiri sendiri, tidak memihak kepada sesuatu. Dikalangan masyarakat umum +ndonesia, dipahami bah&a ilmu itu adalah pengetahuan tentang segala sesuatu yang disusun seara bersistem menurut metode tertentu, yang dapat digunakan untuk menerangkan ge!ala tertentu di bidang pengetahuan itu, dan yang lebih a&am lagi mengartikan ilmu itu dengan pengetahuan dan kepandaian tentang sesuatu persoalan, baik itu persoalan sosial kemasyarakatan maupun persoalan ekonomi, persoalan agama dan lain'lain sebagainya, seperti soal pergaulan, soal pertukangan, soal dunia&i, soal akhirat, soal lahir, soal batin, soal dagang, soal adat istiadat, soal pertanian, soal gali sumur dan lain'lain sebagainya.12 +lmu itu !uga dapat dikatakan dengan sekumpulan pengetahuan yang diperoleh dari pengalaman'pengalaman yang dilalui atau yang diterima, baik itu pengetahuan le&at pengalaman mimpi, le&at pengalaman per!alanan, le&at pengalaman spritual, le&at pengalaman
beker!a dan lain'lain sebagainya, kemudian pengetahuan itu disusun seara sistematis, dengan memiliki metode, kemudian harus bersiat atau berlaku untuk umum dan tidak boleh memihak kepada sesuatu serta berdiri sendiri atau otonom. /erkaitan dengan masalah ilmu pengetahuan George 4homas 5hite Patrik pernah mengatakan bah&a science is the complete andconsistent discreptions of the facts of experience in the simples possible term (+lmu adalah sesuatu yang bersiat menyeluruh dan menakup semua diskripsi6pen!elasan akta'akta yang diambil atau diterima dari suatu pengalaman dalam pengertian yang sangat simpel6sederhana).1# ementara itu shley "onta7ue merumuskan ilmu pengetahuan itu adalah3 Science is a systemazed knowledge derived from observation, study and experimentation carried on order to determine the nature or principles of the what being studied (+lmu adalah suatu susunan pengetahuan yang diperoleh dari obser8asi atau pengamatan, studi dan perobaan yang memba&a kepada untuk menentukan siat'siat dari prinsip'prinsip atau dasar'dasar dari apa yang sedang dipela!ari).1% Pengetahuan yang benar adalah pengetahuan yang sesuai dengan hal yang diketaui itu, sesuai dengan ob!eknya dan sesuai pula dengan kenyataannya. ementara itu kebanaran dalam hal tahu adalah persesuaian antara tahu atau yang diketahui dengan ob!eknya. "aka ditemukan ada yang mengatakan bah&a kebenaran itu adalah suatu ob!ektiftas ( bersikap !u!ur dan mengemukakan apa adanya). 4ahu itu mempunyai ob!ek, ob!ek tahu itu adalah segala sesuatu yang hendak diketahui oleh seseorang, baik sesuatu itu ada atau yang mungkin ada. Kalau sesuatu yang tidak mungkin ada, maka tidak akan menarik untuk mengetahuinya dan akan mengalami kesulitan, bahkan tidak mungkin untuk menapainya.1 $ilsaat dan keseluruhan ilmu itu bertemu pada satu titik, titik itu adalah semua yang ada dan yang mungkin ada, yang disebut dengan ob!ek materia, akan tetapi ilmu dan flsaat tetap berbeda, tidak sama, karena berbeda pada ob!ek ormanya. 9b!ek orma ilmu itu adalah
menari sebab yang sedalam'dalamnya, sedangkan ob!ek orma flsaat adalah menari keterangan yang sedalam'dalamnya. +lmu ada yang memiliki ob!ek orma dan ada yang tidak memiliki ob!ek orma. +lmu yang memiliki ob!ek orma adalah berusaha menari sebab yang sedalam'dalamnya, ia tidak akan berhenti pada suatu batas sa!a. kan tetapi terus berusaha semaksimal mungkin dengan kemampuan yang ada untuk menyelami hal yang sesungguhnya sampai habis'habisan dengan ara atau metode apapun, kemampuan apapun yang ada padanya, dikarenakan keenderungan ingin tahu itu.1: +lmu pengetahuan itu harus bersiat sistematis yang disusun seara teratur dan berdasarkan metodologi yang berlaku dan ia !uga harus senantiasa berusaha untuk menapai yang generalisasi. Di dalam ka!ian ilmiah, kalau seandainya ada data yang baru terkumpul sedikit atau belum ukup. "aka ilmuan itu membina hipotesa. ;ipotesa adalah dugaan pemikiran berdasarkan se!umlah data. ;ipotesa adalah sesuatu usaha untuk memberikan arah kepada penelitian dalam menghimpun data.10 +lmu pengetahuan itu harus memiliki instrumen, paling tidak ada lima instrumen ilmu pengetahuan yang mungkin dapat digunakan, yaitu3 pertama, pengalaman yang memungsikan indera&inya sebagai instrumen utama untuk mendapatkan gambaran atau arti dari sesuatu itu, (pengetahuan perseptual indriya&i), dengan kata lain pengalaman adalah sensoris yang menentukan kebenaran tentang sesuatu, pengalaman itu ada yang bersiat ob!ekti, yaitu pengalaman terhadap alam di luar diri yang berada atau ter!adi seara mandiri dan di luar diri dan ada pengalaman yang bersiat sub!ekti, yaitu pengalaman milik pribadi, berada di dalam diri seperti rasa takut, rasa bahagia, rasa enak atau rasa malu dan lain'lain sebagainya. Pengalaman hanya melalui pengamatan semata'mata, kebenaran yang diari itu akan mengalami distorsi (penyimpangan), konsep dan konstruk akan terungkap dalam rumusan yang berbeda. Kedua, berpikir (rasio) atau menalar dimana akal atau intelek berungsi dalam upaya menapai kebenaran. /erpikir itu tidak bisa
terlepas dari realitas, !uga tidak bisa terlepas dari potensi'potensi yang ada di dalam diri manusia. /erpikir adalah suatu sistem dan proses kogniti yang kompleks, !usteru kekompleksaannya inilah yang merangsang para pakar untuk terus menelitinya. Ketiga, intuisi adalah sebagai ke!adian eksperensial dan di dalam kalangan ahli psikologi menggambarkan intuisi itu sebagai ke!adian prilaku, yang !uga bisa sampai kepada kebenaran. Keempat , at&a yaitu pernyataan atau pendapat dari kalangan para ahli atau pakar (di dalam +slam disebut dengan alim !amaknya ulama‘) yang ahli atau pakar di bidangnya masing' masing. Kelima, &ahyu yang merupakan sumber ilmu pengetahuan yang memiliki siat kebenaran yang mutlak (absolut), akan tetapi keterungkapan kebenarannya itu sangat tergantung kepada bagaimana manusia itu menganalisis dan menasirkan makna dan maksud dari &ahyu itu. ebagai kesimpulan dengan rumusan lain bah&a ilmu pengetahuan adalah hasil dari usaha manusia dengan kekuatan akal budinya yang berupaya untuk memahami kenyataan, struktur, pembagian bagianbagian dan hukum'hukum yang berlaku di dalam alam semesta ini, dan !uga untuk memahami apa yang dimaksud dengan menggunakan metode tertentu yang sistematis. Dalam ilmu logika atau ilmu manti7 dikatakan bah&a manusia itu adalah binatang yang bisa berbiara, maksudnya adalah berbiara seara baik dan benar, menggunakan akal pikiran yang sesuai dengan situasi dan kondisinya, serta sesuai pula dengan kaidah berbiara (bahasa). Perbedaan manusia dengan binatang sebenarnya bukanlah terletak pada bisa berbiara atau tidak, karena binatang ada !uga yang bisa berbiara dalam batas'batas tertentu (hanya sebatas apa yang dia!arkan kepadanya seperti burung beo, ook ro&o dan lain'lain), burung itu hanya bisa berbiara, akan tetapi tidak tahu isi atau maksud yang dibiarakannnya itu. *adi perbedaan antara manusia dengan binatang adalah terletak pada akal pikiran, manusia punya akal pikiran sementara burung tidak, dan dengan akal pikiran itulah manusia bisa ma!u dan bisa berkembang, dengan akal pikiran itu manusia bisa sampai
kepada siapa yang meniptakannya, dengan kata lain dengan akal pikiran itu manusia bisa sampai kepada 4uhan< apa hakikat 4uhan, bagaimana 4uhan dan untuk apa bertuhan, termasuk !uga mana yang baik dan mana yang buruk. Gerard /eekman dalam bukunya (10:#) flsaat, para flsu, berflsaat menyatakan bah&a flsaat memainkan peranan dalam hubungannya dengan semua ilmu pengetahuan. $ilsaat tidak harus mengirim imormasi dari sisi ilmu pengetahuan, tapi harus memberikan ilmu pengetahuan.1=>? ;ubungan ntara $ilsaat dan +lmu berbagai pengertian tentang flsaat dan ilmu sebagaimana telah di!elaskan di atas, maka berikutnya akan tergambar pula. Pola hubungan antara ilmu dan flsaat. Pola relasi ini dapat berbentuk persamaan antara ilmu dan flsaat, terdapat !uga perbedaan diantara keduanya. Di @aman Plato, bahkan sampai masa al Kindi, batas antara flsaat dan ilmu pengetahuan boleh disebut tidak ada. eorang floso pasti menguasi semua ilmu. 4etapi perkembangan pikir manusia yang mengembangkan flsaat pada tingkat praksis, beru!ung pada lonatan ilmu dibandingkan dengan lonatan flsaat. "eski ilmu lahir
dari
flsaat,
tetapi
dalam
daya
perkembangan
berikut,
perkembangan ilmu pengetahuan yang didukung dengan keanggihan teknologi, telah mengalahkan perkembangan flsaat. 5ilayah ka!ian flsaat bahkan seolah lebih sempit dibandingkan dengan masa a&al perkembangannya, dibandingkan dengan &ilayah ka!ian ilmu. 9leh karena itu, tidak salah !ika kemudian munul suatu anggapan bah&a untuk saat ini, flsaat tidak lagi dibutuhkan bahkan kurang rele8an dikembangkan oleh manusia. ebab manusia hari ini mementingkan ilmu yang siatnya praktis dibandingkan dengan flsaat yang terkadang sulit AdibumikanB. 4etapi masalahnya betulkah demikianC +lmu telah men!adi sekelompok pengetahuan yang terorganisir dan tersusun seara sistematis. 4ugas ilmu men!adi lebih luas, yakni bagaimana ia mempela!ari ge!ala'ge!ala sosial le&at obser8asi dan eksperimen.2=:? 1 2
Keinginan'keinginan melakukan obser8asi dan eksperimen sendiri, dapat didorong oleh keinginannya untuk membuktikan hasil pemikiran flsaat yang enderung pekulati ke dalam bentuk ilmu yang praktis. Dengan demikian, ilmu pengetahuan dapat diartikan sebagai keseluruhan lan!utan sistem pengetahuan manusia yang telah dihasilkan oleh hasil ker!a flsaat kemudian dibukukan seara sistematis dalam bentuk ilmu yang terteoritisasi. Kebenaran ilmu dibatasi hanya pada sepan!ang pengalaman dan sepan!ang pemikiran, sedangkan flsaat menghendaki pengetahuan yang koprehensi,
yakni<
yang
luas,
yang
umum
dan
yang
uni8ersal
(menyeluruh) dan itu tidak dapat diperoleh dalam ilmu. alu !ika demikian, dimana saat ini flsaat harus ditempatkanC "enurut m. aeudin, flsaat dapat ditempatkan pada posisi maksimal pemikiran manusia yang tidak mungkin pada tara tertentu di!angkau oleh ilmu. "enafkan kehadiran flsaat, sama artinya dengan melakukan penolakan terhadap kebutuhan riil dari realitas kehidupan manusia yang memiliki siat untuk terus ma!u. +lmu dapat dibedakan dengan flsaat. +lmu bersiat pasteriori. Kesimpulannya ditarik setelah melakukan pengu!ian'pengu!ian seara berulang'ulang. ntuk kasus tertentu, ilmu bahkan menuntut untuk diadakannya perobaan dan pendalaman untuk mendapatkan esensinya. edangkan flsaat bersiat priori, yakni< kesimpulan'kesimpulannya ditarik tanpa pengu!ian. ebab flsaat tidak mengharuskan adanya data empiris seperti dimiliki ilmu. Karena flsaat bersiat spekulati dan kontemplati yang ini !uga dimiliki ilmu. Kebenaran flsaat tidak dapat dibuktikan oleh flsaat itu sendiri, tetapi hanya dapat dibuktikan oleh teori'teori keilmuan melalui obser8asi dan
eksperimen
atau
memperoleh
!ustifkasi
ke&ahyuan.
Dengan
demikian, tidak setiap floso dapat disebut sebagai ilmuan, sama seperti tidak semua ilmu&an disebut floso. "eski demikian aktiftas berpikir. 4etapi akti8itas dan ilmu&an itu sama, yakni menggunakan aktiftas berpikir floso. /erdasarkan ara berpikir seperti itu, maka hasil ker!a flosofs dapat dilan!utkan oleh ara ker!a berfkir ilmu&an. ;asil ker!a
flosofs bahkan dapat men!adi pembuka bagi lahirnya ilmu. Eamun demikian, harus !uga diakui bah&a tu!uan akhir dari ilmu&an yang bertugas menari pengetahuan, sebagaimana hasil analisa pener, dapat dilan!utkan oleh ara ker!a berpikir flosofs. Di samping se!umlah perbedaan tadi, antara ilmu dan flsaat serta ara ker!a
ilmu&an dan
flosofs,
memang mengandung se!umlah
persamaan, yakni sama'sama menari kebenaran. +lmu memiliki tugas melukiskan, sedangkan flsaat bertugas untuk menasirkan kesemestaan. kti8itas ilmu digerakkan oleh pertanyaan bagaimana men!a&ab pelukisan akta. edangkan flsaat men!a&ab atas pertanyaan lan!utan bagaimana sesungguhnya akta itu, dari mana a&alnya dan akan kemana akhirnya. /erbagai gambaran di atas memperlihatkan bah&a flsaat di satu sisi dapat men!adi pembuka bagi lahirnya ilmu pengetahuan, namun di sisi yang lainnya ia !uga dapat berungsi sebagai ara ker!a akhir ilmu&an. $ilsaat yang sering disebut sebagai induk ilmu pengetahuan (mother o siene) dapat men!adi pembuka dan sekaligus ilmu pamungkas keilmuan yang tidak dapat diselesaikan oleh ilmu. Kenapa demikianC ebab flsaat dapat merangsang lahirnya se!umlah keinginan dari temuan flosofs melalui berbagai obser8asi dan eksperimen yang melahirkan berbagai penabangan ilmu. Fealitas !uga menun!ukan bah&a hampir tidak ada satu abang ilmu yang lepas dari flsaat atau serendahnya tidak terkait dengan persoalan flsaat. /ahkan untuk kepentingan perkembangan ilmu itu sendiri, lahir suatu disiplin flsaat untuk mengka!i ilmu pengetahuan, pada apa yang disebut sebagai flsaat pengetahuan, yang kemudian berkembang lagi yang melahirkan salah satu abang yang disebut sebagai flsaat ilmu.
$ilasaat dan +lmu Pengetahuan adalah bertu!uan setidak'tidaknya berurusan dengan hal'hal yang sama, yaitu kebenaran dan bertindak atas dasar rumusan mengenai suatu kebenaran tersebut.2% eperti flsaat berusaha untuk menari kebenaran dengan !alan menggunakan akal, pikiran dan logika, ilmu pengetahuan berusaha menari kebenaran
dengan menggunakan metode ilmiah melalui penelitian'penelitian. *adi keduanya menggunakan akal, pikiran dan logika, ilmu pengetahuan berusaha menari kebenaran dengan menggunakan metode ilmiah melalui penelitian'penelitian. +lmu pengetahuan, dengan metodenya sendiri menoba berusaha menari kebenaran tentang alam semesta beserta isinya dan termasuk di dalamnya adalah manusia. $ilsaat dengan &ataknya sendiri, !uga berusaha menari kebenaran, baik kebenaran tentang alam maupun tentang manusia (sesuatu yang belum atau tidak dapat di!a&ab oleh ilmu pengetahuan, karena di luar atau di atas !angkauannya) ataupun tentang 4uhan, ang Penipta segalagalanya. *adi keduanya adalah bertu!uan untuk menapai kebahagiaan, flsaat menapai kebahagiaan dengan berupaya menemukan kebenaran, sebab apabila suatu kebenaran itu sudah ditemukan, maka akan munul rasa puas, rasa puas itulah yang membuat timbulnya rasa bahagia.
Kesimpulan /erdasarkan uraian yang telah dikemukakan di atas, hubungan antara flsat dan ilmu pengetahuan adalah saling to take and give (isi mengisi), karena di dalam ka!ianka!ian flosofs terdapat ka!ian'ka!ian ilmu pengetahuan dan se!umlah problematika saintis ' ntara flsaat dan ilmu pengetahuan terdapat titik persamaannya, yaitu menari kebenaran. , ntara flsaatdan ilmu pengetahuan disamping terdapat persamaan, akan tetapi !uga ada perbedaannya, yaitu dari aspek sumber, metode dan hasil yang ingin diapai ) ntara flsaat dan ilmu pengetahuan mempunyai titik singgung atau relasi, yaitu saling isi'mengisi di dalam men!a&ab persoalan' persoalan yang dia!ukan oleh manusia. Disamping itu ketduanya merupakan satu kesatuan bangunan paramida di dalam menarikan dan menemukan kebenaran.
DAFTA/ PU!TAKA
/akar, 9sman. 100:. irarki !lmu. /andung3 "i@an. Departemen Pendidikan Easional. 1002. Kamus "esar "ahasa !ndonesia
#K""!$% *akarta3 /alai Pustaka.
Ga@alba, idi. 1002. Sistematika &lsafat% akarta3 /ulan /intang. ;atta, "uhammad. 100. 'engantar ke (alan !lmu dan 'engetahauan% *akarta3 4p. Kattso, ouis 9. 10H>. 'engantar )ilsafat . alih bahasa oe!ono oemargono.Yogyakarta3 4iara Kenana. Gandhi, 4eguh 5angsa. 21. )ilsafat 'endidikan 3 *adzhab-madzhab )ilsafat 'endidikan. *og!akarta 3 r'Fu@@ "edia. adullah, yoh. 2:. 'engantar )ilsafat 'endidikan. /andung 3 labeta. Purna&an. 20. )ilsafat +ealisme. /andung 3 ni8ersitas Pendidikan /andung
View more...
Comments