Artikel Divine Kretek ( part 2 )

May 8, 2018 | Author: edy pekalongan | Category: N/A
Share Embed Donate


Short Description

catatan tentang manfaat tembakau dan terapi asap rokok dengan larutan divine. penelitian divine kretek dari indonesia....

Description

ARTIKEL DIVINE KRETEK SERI 2

DI DOKUMENTASIKAN OLEH : EDY PEKALONGAN DESEMBER 2013

ARTIKEL DIVINE KRETEK SERI 2.

Sumber : http://www.langitperempuan.com/dr-gretha-zahar-temukan-rahasia-alam-dalam penyembuhan penyakit/?fb_action_ids=10200842084844514&  penyakit/?fb_action_ids=1020084 2084844514&fb_action_types=og.likes&fb_source=other_  fb_action_types=og.likes&fb_source=other_  multiline&action_object_map=[384527838315217]&action_type_map=[%22og.likes%22]& action_ref_map=[] action_ref_map =[]

BALUR.COM] –  BALUR.COM] –  Gunakan  Gunakan pengamatan berskala seluler terhadap mekanisme tubuh Anda —  Anda  —  Anda akan melihat organ, jaringan, protein, sel dan sebagainya. Kemudian gunakan  pengamatan berskala atomik —  atomik —  Anda  Anda akan menemukan bahwa di balik organ, jaringan dan sel itu terdapat ter dapat atom-atom karbon, hidrogen, nitrogen, oksigen, dan sebagainya. Selanjutnya, gunakan pengamatan berskala sub-atomik, yaitu skala yang jauh lebih kecil daripada atomik. Apa yang akan Anda temukan? Ternyata di balik atom-atom penyusun tubuh Anda itu terdapat interplay yang interplay yang tiada putusnya antar proton, neutron dan elektron. Di sini, Anda  berada di dalam ranah yang banyak banyak dibicarakan oleh fisika modern, nuclear science, science, bahkan nanobiology. nanobiology. Demikian pelajaran yang saya peroleh dari Dr. Gretha Zahar , seorang ilmuwan nuclear ilmuwan nuclear science yang science yang mengelola klinik di beberapa kota dan Lembaga Peluruhan Radikal Bebas di Malang, Jawa Timur. Tidak mudah memahami penjelasan Bu Gretha , demikian ia biasa dipanggil lingkungannya. Fisika modern, kimia nuklir, ditambah dengan nanoteknologi, ketika disatukan dalam uraian, menjadi menu yang lumayan berat untuk dicerna. Namun ternyata dalam praktek, semuanya semuan ya sangat sederhana. ―Penawar‖ segala penyakit itu ternya tern yata ta ada di dapur kita sendiri: ada telur, kopi, garam, bawang, air kelapa, fermipan. Hanya satu bahan ramuan yang tidak biasa: tembakau. Tembakau ini disiapkan dengan saksama, dilinting untuk kemudian asapnya ditiupkan ke lubang telinga, hidung, dan mulut pasien melalui sebuah pipa. Pasien dibaringkan di atas lembaran panjang tembaga, dibalur dengan 7 macam ramuan, sementara terapi asap tembakau dilakukan di sela-sela proses tersebut. Sungguh menakjubkan melihat sebuah penemuan canggih dipraktekkan dengan begitu mudah dan sederhana, tanpa peralatan  pelik. Dalam menjelaskan proses penemuannya, Dr. Gretha pun pun mencoba untuk berwacana sederhana. Mengelola Sendiri Kesehatan Tubuh Bersama Alam

―Alam sudah menyediakan semuanya,‖ kata  Profesor Dr. Sutiman Bambang Sumitro, seorang mikrobiolog dari Universitas Brawijaya, Malang, Jawa Timur, yang menjadi mitra kerja Dr. Gretha Zahar dalam penelitian. ―Orang cenderung memperca yai peralatan canggih,  padahal peralatan itu bisa jadi digunakan untuk menutupi menutupi konsep yang tidak canggih. canggih. Sedangkan Alam selama ini bekerja berdasarkan konsep yang canggih. Telur, garam,

 bawang, kopi, tembakau dan sebagainya itu semua merupakan peluruh radikal bebas yang luar biasa,‖ tambahnya. Mengapa telur mentah? ―Karena telur mentah merupakan protein pro tein hidup. Telur mentah itu internally driven. driven. Putihnya menangkap radikal bebas dalam tubuh kita, termasuk merkuri yang juga internally juga internally driven. driven. Sedangkan merah telur mengandung bahan stem bahan  stem cell ,‖ ,‖ kata Bu Gretha. ―Tidak perlu takut pada bakteri Salmonella atau a tau virus yang mungkin ada pada telur mentah,‖ kata Bu Gretha seolah membaca pikiran sa ya. ―Karena dalam kopi ada karbon yang  berfungsi seperti norit yang melumpuhkan racun.‖ Tidak perlu takut pada bakteri dan virus? Sungguh menyenangkan membayangkan dunia yang sedang disiapkan oleh Bu Gretha dan kawan-kawan kawan- kawan ini! ―Bakteri dan virus, semua itu hanyalah protein hidup yang mengalami mutagenik. Mereka menamainya bakteri, jika ukurannya 10 pangkat minus 5. Tapi ketika ukurannya nano, mereka me namainya virus,‖ kata Bu Gretha sambil menjentik abu dari kepulan lintingan Divine di apitan jarinya. ―Yang lebih penting untuk diselidiki adalah penyebab mutagenik protein tersebut, yaitu radikal  bebas, terutama merkuri. Merkuri mempunyai 13 macam panjang panjang gelombang yang bisa bisa digunakan untuk mengacaukan dan menyesatkan codon dalam codon dalam pembentukan protein (codon adalah kode genetik yang menentukan sintesa protein, Red.). Merkuri yang ada di dalam tubuh akan menarik lebih banyak merkuri.‖

Perilaku Merkuri Di Dalam Tubuh Manusia ―Yang ―Yang perlu kita semua sadari, merkuri punya energi dinamika yang cukup besar untuk membantunya melakukan transisi elektron, hal mana memungkinkannya untuk mudah ‘menyamar‘ menjadi partikel lain,‖ kata Bu Gretha melanjutkan, sambil melanjutkan,  sambil meluruskan kakinya di lantai. Sekarang menjadi jelas mengapa selama ini berbagai penelitian belum bisa ‗menangkap basah‘ merkuri dan perilakunya di tubuh kita. ―Merkuri hanya perlu  hitungan 1 elektron ekstra untuk menjadi logam berat seperti thalium, atau 2 ekstra untuk menjadi timbal. Padahal elektron-elektron itu tersedia dalam jumlah besar di lingkungan hidup kita sebagai akibat dari melimpahnya jumlah radikal bebas,‖ tambahnya lagi. ―Jadi, penyembuhan segala macam penyakit pada dasarnya hanyalah memperbaiki kemampuan tubuh dalam mengendalikan polutan. Detoksifikasi adalah yang paling relevan. Jika kita tahu caranya, tak ada penyakit yang perlu ditakuti, termasuk flu burung, flu babi dan sebagainya,‖ kata Bu Gretha dengan tegas. Ia lalu memperlihatkan lalu  memperlihatkan foto-foto klinis dan eksperimennya yang sangat menakjubkan selama lebih dari sepuluh tahun terakhir. Kanker dan autisme merupakan persoalan sederhana di matanya, begitupun penyakit stroke, jantung dan lain sebagainya.

Ratusan Pasien Tertolongkan Saat Alam Tak Tertolongkan Bu Gretha dan klinik-kliniknya telah membantu ratusan orang yang sudah tidak bisa ditangani oleh rumahsakit. Namun gaya hidupnya sangat bersah aja. Tempat duduk favoritnya adalah lantai, kosmetiknya hanyalah ramuan yang terbuat dari putih telur dan air kelapa. Tanda-tanda Tanda-tanda kemewahan ‗hanya‘ terlihat pada matanya yang selalu polos namun energik, tubuh yang elastis, berotot, bugar, serta kulit wajah yang bersih. Tidurnya sedikit, namun ia masih mampu push-up 25 kali dan berenang 90 menit tanpa jeda di usianya yang 70an. Kami yang mengenalnya secara pribadi sering seri ng menggodanya dengan sebutan ‗nenek -nenek aneh‘, karena bukannya membekali diri dengan minyak angin a ngin dan syal penghangat seperti nenek  pada umumnya, ia malah membawa tembakau dan berbagai ramuan ke mana-mana untuk mengurus siapa pun yang dijumpainya di jalan dan sedang bermasalah.  Restless and fearless, fearless, itulah yang saya lihat pada Bu Gretha. Dalam pencar iannya yang tak kenal menyerah, ia sempat mengalami berbagai hinaan dan pengusiran oleh ilmuwanilmuwan lain. Namun dengan gigih ia terus berjuang, salah satunya dengan mencoba membuktikan hipotesanya lewat pengabdian di sebuah rumah sakit swasta dan beberapa panti asuhan. Dukungan dari kalangan universitas dan dari kalangan medis akhirnya mengalir. Tapi ia belum puas juga. ―Alam sedang sedih karena banyak dimanipulasi oleh manusia,‖ katanya suatu hari, dengan nada sedih yang tak berhasil disembunyikan. ―Kita mengambil terlalu banyak dari Alam, ini menyulitkan menyulitka n Alam dalam melakukan recycling  terhadap  terhadap beratus-ratus ton radikal bebas yang berkeliaran di sekitar kita.‖ Sementara itu hutan dan lautan yang menjadi mesin pendaur-ulang utama itu mengalami kerusakan yang amat parah,‖ katanya lagi. Pak Sutiman lalu menambahkan: ―Alam sekarang mengalami kesulitan dalam melakukan siklus berbagai material. Manusia sebagai bagian dari Alam pun mengalaminya.‖ Lalu, setelah menyalakan lintingan menyalakan  lintingan tembakau yang entah ke sekian, Pak Sutiman, yang sebelumnya sama sekali bukan perokok itu, melanjutkan:‖Kerusakan Alam kini menempatkan manusia pada posisi degeneratif, artinya manusia menghadapi ancaman kegagalan dalam menjalankan m enjalankan kemampuan normal. Itu sebabnya penyakit manusia bergeser ke arah difficult diseases.‖ diseases.‖

Keindahan Pelayanan Kasih-sayang Tapi Bu Gretha tidak pernah membiarkan dirinya sedih berlama-lama. Intuisinya yang liar dan tajam membuatnya segera sibuk memikirkan gagasan-gagasan baru. Alur pikirannya melompat-lompat dengan lincah, tak banyak orang yang memiliki kemampuan untuk mengimbanginya. Ketika Pak Sutiman pada suatu kesempatan resmi menguraikan pemikiran Bu Gretha dalam bahasa yang lebih runut, Bu Gretha tercengang-cengang tercengang- cengang sendiri: ―Benarkah ―Benarkah itu hasil pemikiranku? Aku tidak mengira akan seindah itu.,‖ katanya dengan ekspresi yang lucu. Keindahan itu juga terlihat dalam proses terapi ala Bu Gretha. Sebelumnya, dalam sebuah eksperimen, Bu Gretha mencoba melepaskan radikal bebas dari sebuah pr otein buatan. Radikal bebas itu baru terlepas sesudah dihantam dengan beban sebesar 8 ton! Namun ketika  protein yang mengandung mengandung radikal bebas itu ditepuknya dengan dengan ‗mengantarkan rasa kasihkasih sayang‘, radikal bebas itu pun terlepas. Artinya, beban 8 ton itu ton  itu kurang lebih setara dengan tepukan penuh kasih-sayang! Inilah sebabnya pelayanan penuh kasih -sayang menjadi bagian yang paling penting dalam terapi yang dikembangkannya. Itu sebabnya pula, di atas lembaran tembaga, pasien anak-anak dibarin gkan di atas tubuh ayah atau ibunya, agar terjadi ikatan batin yang lebih dalam di antara keduanya. Ikatan kasihsayang ini sangat berguna untuk mendorong kesembuhan. Dalam klinik-klinik asuhan Bu Gretha dan kawan-kawan selalu ditekankan pentingnya partisipasi keluarga dalam proses  penyembuhan. Kesembuhan seorang seorang pasien dipengaruhi oleh kesehatan anggota anggota keluarganya. ―Bahkan menyehatkan diri sendiri itu it u sama dengan menyehatkan lingkungan,‖ demikian kata Pak Sutiman. Keindahan yang lain juga diperlihatkan di akhir terapi. Berbagai ramuan yang sudah dibalurkan ke tubuh pasien itu ditampung, sebagian dibiarkan tersisa di lembar tembaga, sebagian diteteskan pada cawan petri. Hasilnya sungguh menakjubkan! Hanya beberapa menit dijemur di bawah matahari, kita akan segera se gera melihat kristal yang bisa mengisahkan ‗siapa kita‘. Jika Anda sehat, pada permukaan lembaran tembaga maupun cawan petri itu

akan terlihat lukisan kristal yang penuh, simetris, fraktal, dan memiliki pola yang sangat indah. ―Tubuh manusia itu merupakan pabrik nano material  yang  yang paling hebat. Ketika cairan nano dari tubuh kita memperlihatkan keteraturan dan keindahan, itu menunjukkan bahwa tubuh kita memiliki kemampuan untuk menyelenggarakan keteraturan dan harmoni,‖ demikian Pak Sutiman menjelaskan sambil mengepulkan lintingan tembakaunya.

Merokok Bukan Rokok Biasa, Terapi Asap yang Berfaedah Beberapa tahun terakhir ini, metoda merokok menjadi bagian terapi yang sangat penting di klinik-klinik binaan Bu Gretha dan kawan-kawan, yang sebelumnya tidak satu pun pernah merokok. Rokok yang bukan rokok biasa ciptaannya itu dinamai Divine Klobot. Lintingan tembakau ini mengandung asam amino, diproses sedemikian rupa sehingga bersih dari radikal bebas, dan menghasilkan partikel yang berukuran jauh lebih kecil. ―Dalam  praktek terapi asap ini, radikal bebas yang keluar dari tubuh akan berukuran sangat kecil, sehingga pasien tidak perlu lagi menjalani siksaan perawatan seperti luka-luka yang besar dan  basah atau mengeluarkan aroma tubuh yang sangat mengganggu,‖ kata Bu Gretha.  Dengan terapi yang dikembangkannya, penyembuhan menjadi jauh lebih cepat, bahkan selama  proses penanganan pasien bisa tetap menjalani kehidupan normal tanpa tanpa perlu diet khusus, selama ia secara teratur terat ur menjalani terapi asap diri dengan Divine Klobot atau Divine Tingwe (apabila tembakau di-linting di-linting dewe, dewe, bahasa Jawa yang berarti dilinting sendiri). Sungguh sebuah paradoks yang lagi-lagi menakjubkan. Limbah ramuan balur bis a menjadi kristal yang bercerita, dan keteraturan mengasapkan me ngasapkan diri dengan Divine Klobot atau Tingwe menjadi disiplin kesehatan yang vital. ‖Tidak ada yang baru pada tembakau tembaka u dan nikotin. Ratusan tahun yang lalu, bangsa Indian telah menggunakannya sebagai obat; mereka b ahkan menamai tembakau sebagai ‗tanaman Dewa‘. Nikotin juga telah lama diteliti diteli ti dan diakui mengandung banyak manfaat, bahkan ia dijuluki ‗gold nicotine‗. nicotine‗. Unsur kimianya yang  berjumlah 11.000 macam itu membuatnya membuatnya sangat istimewa. Jika dilihat secara parsial, memang unsur-unsur unsur-unsur kimia yang ada bisa memperlihatkan ‗kejahatan‘-nya. ‗kejahatan‘ -nya. Tapi jika  partikel-partikel tersebut secara keseluruhan dilihat secara utuh, kandungan tembakau justru memperlihatkan adanya potensi untuk menyelenggarakan keteraturan dan harmoni‖, tutur Bu Gretha.

Sesungguhnya Radikal Bebaslah yang Berbahaya ―Merokok tembakau tidak tembakau tidak membahayakan generasi terdahulu, seharusnya juga tidak generasi sekarang. Yang berbahaya itu adalah radikal bebasnya, dan radikal bebas ada di manapanjang-lebar. Bu Gretha lalu menimpali: ―Dengan menggunakan mana,‖ jelas Pak Sutiman panjangcetakan nano pada filter Divine, densitas elektron meningkat, sehingga kandungan merkuri  pada tembakau akan siap melepaskan elektron. Dan ketika merkuri merkuri kehilangan 1 elektron, ia  bukan lagi merkuri. Ia merupakan partikel emas atau aurum, tepatnya artificial tepatnya artificial aurum.‖ aurum.‖ Saya jadi ingat sebuah artikel tentang partikel aurum. Dalam ukuran nano, ia sudah lama dikenal sebagai nanomaterial yang efektif membunuh sel kanker tanpa merusak sel lainnya. Untuk mengilustrasikan penjelasannya, Bu Gretha memperlihatkan selembar kertas yang memaparkan apa yang ia sebut sebagai ‗penemuan yang sangat mengagumkan‘, yaitu tabel  periodik kimia, tabel ciptaan Mendeleyev yang pernah kita pelajari di SMA. Ia menjelaskan,  bahwa merkuri dengan nomor nomor atom 80 bisa dengan mudah ‗menyamar‘ ‗menyamar‘ menjadi thalium dan timbal hanya dengan tambahan 1 dan 2 elektron. Merkuri juga bisa berubah menjadi artificial aurum atau emas, yang bernomor atom 79, hanya dengan mendonasikan satu el ektronnya. ―Pernyataan ini tidak ada apaapa -apanya dibandingkan dengan pembuktian,‖ ujarnya. ―Bersama teman-teman, teman-teman, saya menguji pengaruh Divine Klobot terhadap aura.‖ Dengan menggunakan aurameter milik Bu Gretha, saya dan teman-teman menyaksikan,  bahwa terapi asap lambat-laun lambat-laun akan membentuk aura berwarna emas di tubuh kita. ―Sungguh terobosan yang hebat,‖ kata Kang Aas Rukasa, seorang guru senam pernafasan dan meditasi. ―Aura emas hanya mungkin diperoleh melalui latihan pernafasan yang intensif yang disertai  pengerasan tubuh. Aura emas mencerminkan kematangan di chakra jantung, chakra yang  berhubungan dengan kasih sayang, kelenturan, keterbukaan, dan respon seni,‖ kata Kang Aas. ―Aura emas merupakan jembatan tercepat antara a ntara tubuh dan pikiran; artinya seseorang dengan aura emas akan memiliki kecerdasan tubuh dalam menerjemahkan dimensi pikiran.

Aura emas bukan hanya mencerminkan kesehatan yang prima dan kelenturan tubuh dalam menghadapi gangguan, aura emas ini juga berbicara be rbicara tentang potensi untuk menyembuhkan orang lain,‖ demikian ia menambahkan. Sertamerta pikiran saya berkilas-balik ke kisah-kisah klasik tentang para alkemis yang selalu terobsesi untuk mengubah apa pun menjadi emas. Tidak disangka bahwa rahasia alchemy itu tak jauh-jauh dari kita, dan tampaknya tidak terlalu sulit bagi kita untuk mempelajarinya. Siapa tahu kita bisa menjadi the alchemist  berikutnya?  berikutnya?

Kesadaran Akan Tubuh Manusia Sebagai Cetakan Nano Terhebat Dasar-dasar bagi tumbuhnya future tumbuhnya future science itu science itu telah disiapkan oleh Bu Gretha dan kawankawan. Ini adalah sains multidisiplin yang tak hanya holistik sifatnya, tapi juga unik, karena membawa dan mewujudkan mimpi terdalam umat manusia sejak masa klasik. Saya dan teman-teman tidak henti-hentinya kagum melihat seorang ilmuwan yang sekaligus sekalig us ‗tabib‘, seorang yang sesaat berbicara tentang ilmu-ilmu ilmu-il mu canggih dalam bahasa ilmiah yang tak dikenal awam, untuk kemudian membalur dan mengasapi pasien dengan bertelanjang kaki, tanpa sarung tangan dan penutup hidung. Di waktu pagi, senja dan tengah malam, ilmuwan yang memberi makna kasih-sayang dalam praktek ilmiah pelayanan kesehatan ini menyempatkan dirinya membalur diri dengan kopi, ramuan kelapa dan putih telur, atau garam. Di waktu senggangnya ia hanya memerlukan lantai l antai untuk sekedar membaringkan membari ngkan tubuhnya, sambil meniupkan asap Divine Klobot ke dalam telinganya. ―Lantai baik untuk kesehatan, karena Bumi menetralisir kelebihan arus listrik yang menyebabkan adanya ritme tidak harmonis di tubuh kita. Garam bagus untuk menangkap radikal bebas yang ada di tubuh kita. Pengobatan terbaik adalah menggunakan tangan telanjang, bukan tangan bers arung, apalagi mesin, karena, tahukah engkau, bahwa tubuh manusia adalah cetakan nano terhebat di dunia?‖ begitu katanya sambil tersenyum, seolah membenark an an ritual para tabib tradisional kita yang sudah lama menggunakan garam, telur, tangan telanjang, juga lantai dalam praktek  pengobatan mereka. Sungguh Sungguh sangat sesuai penemuannya ini dengan namanya: namanya: Gretha yang  berarti ‖mutiara‖ dan Zahar dan Zahar yang dalam bahasa Inggris I nggris berarti ―brightness, revealed, grounded‖ (yang dapat diterjemahkan sebagai: sinar terang, tersingkap, membumi –  Red.).  Red.). ―Ibu kok seperti Merlin.‖ ―Atau Nostradamus, Leonardo da Vinci.‖ Begitu biasanya komentar awam teman-teman setelah berjumpa dengan Dr. Gretha Zahar, ilmuwan bernurani yang langka, yang tak habis-habisnya menimbulkan rasa takjub. Di sun tin g dan dan di update dari naskah naskah asli tul isan Tut y Yose Yosenda, www.balur.com 

View more...

Comments

Copyright ©2017 KUPDF Inc.
SUPPORT KUPDF