Arsitektur Modern

September 5, 2017 | Author: Ajeng Cita Anggraini | Category: N/A
Share Embed Donate


Short Description

Download Arsitektur Modern...

Description

ARSITEKTUR MODERN

Falling Water, Frank Lloyd Wright  Arsitektur modern adalah sebuah sesi dalam perkembangan arsitektur dimana ruang menjadi objek utama untuk diolah. Jika pada masa sebelumnya arsitektur lebih memikirkan bagaimana cara mengolah façade, ornamen, dan aspek-aspek lain yang sifatnya kualitas fisik, maka pada masa arsitektur modern kualitas non- fisik lah yang lebih dipentingkan. Fokus dalam arsitektur modern adalah bagaimana memunculkan sebuah gagasan ruang, kemudian mengolah dan mengelaborasinya sedemikian rupa, hingga akhirnya diartikulasikan dalam penyusunan elemen-elemen ruang secara nyata.

Menurut Rayner Banham pada bukunya yang berjudul “Age of The Master : A Personal View of Modern Architecture”, 1978, perkembanagan arsitektur arsitektur modern menekankan pada kesederhanaan suatu desain. Para arsitek pada masa itu menginginkan bangunan rancangannya bersih dari ornamen dan sesuai dengan fungsinya dengan menghilangkan paham eclecticism pada tiap rancangannya.  Arsitektur modern merupakan Internasional Style yang menganut Form Follows Function (bentuk mengikuti fungsi). Bentukan platonic solid yang serba kotak, tak berdekorasi, perulangan yang monoton, merupakan ciri arsitektur modern. Menurut Peter Gossel dan Gabriele Leu Thauser dalam bukunya yang berjudul, “Achitecture in the 20th century”, 1991.

Ciri – Ciri  – ciri  ciri dari arsitektur modern adalah: 

 



Satu gaya Internasional atau tanpa gaya (seragam),Merupakan suatu arsitektur yang dapat menembus budaya dan geografis. Berupa khayalan, idealis Bentuk tertentu, fungsional,Bentuk mengikuti fungsi, sehingga bentuk menjadi monoton karena tidak diolah. Less is more ,Semakin sederhana merupakan suatu nilai tambah terhadap arsitektur tersebut.









Ornamen adalah suatu kejahatan sehingga perlu ditolak,Penambahan ornamen dianggap suatu hal yang tidak efisien. Karena dianggap tidak memiliki fungsi, hal ini disebabkan karena dibutuhkan kecepatan dalam membangun setelah berakhirnya perang dunia II. Singular(tunggal), Arsitektur modern tidak memiliki suatu ciri individu dari arsitek, sehingga tidak dapat dibedakan antara arsitek yang satu dengan yang lainnya (seragam). Nihilism, Penekanan perancangan pada space, maka desain menjadi polos, simple, bidang-bidang kaca lebar. Tidak ada apa –  –apanya apanya kecuali geometri dan bahan aslinya. Kejujuran bahan ,Jenis bahan/material yang digunakan diekspos secara polos, ditampilkan apa adanya. Tidak ditutup-tutupi atau dikamuflase sedemikian rupa hingga hilang karakter aslinya. Terutama bahan yang digunakan adalah beton, baja dan kaca. Material-material tersebut dimunculkan apa adanya untuk merefleksikan karakternya yang murni, karakter tertentu yang khas yang memang menjadi kekuatan dari jenis material tersebut. Memberi sentuhan plastis seperti membungkus bahan dengan bahan lain a dalah upaya yang tidak dibenarkan karena dinilai mengaburkan, menghancurkan kekuatan asli yang dimiliki oleh bahan tersebut. , Misal :

1. Beton untuk untuk menampilkan menampilkan kesan berat, massif, massif, dingin. 2. Baja untuk kesan kokoh, kuat, industrialis. 3. Kaca untuk kesan ringan, transparan, transparan, melayang.

Pemahaman Bentuk dan Ruang dalam Arsitektur Modern Perkembangan Arsitektur Modern meliputi perkembangan pemikiran mengenai konsep fungsi, bentuk, konstruksi dan ruang. Namun dalam pembahasan ini penekanan lebih pada pembahasan bentuk dan ruang, ciri pokok dari bentuk adalah ”ada dan nyata atau terlihat atau teraba”, sedangkan ruang memiliki ciri khas “ada dan tak terlihat atau tidak nyata”. Ditinjau dari segi bentuk, bangunan arsitektur modern memungkinkan untuk menghasilkan bentuk-bentuk yang tidak biasa karena perkembangan teknologi struktur dan konstruksi serta perkembangan teknologi bahan pada masa itu. Sedangkan dilihat dari segi ruang bangunan arsitektur modern bersifat lebih mengalir dan hirarki berdasarkan proses sirkulasi dan berkegiatan (step to step). Sekedar untuk melengkapi dari segi konstruksi, perkembangan arsitektur modern ditandai oleh penggunaan konstruksi beton bertulang, baja dan bahanbahan bangunan yang ringan dan dilihat dari segi fungsi, Bentuk bangunan arsitektur modern menggunakan modul manusia (le corbusier) karena bangunan ditekankan pada fungsinya. Berdasarkan pada Slogan Le Corbusier “ rumah sebagai mesin untuk tempat tinggal”. Le Corbusier sebenarnya menginginkan dua hal. Yang pertama adalah sebuah rumah yang menyerupai mesin yang murah, standard, mudah digunakan dan mudah dalam perawatan. Tapi ia juga mengartikan sebuah rumah yang didisaign dengan kejujuran. Oleh karena itu slogan tersebut menjadi terkenal pada masa









Ornamen adalah suatu kejahatan sehingga perlu ditolak,Penambahan ornamen dianggap suatu hal yang tidak efisien. Karena dianggap tidak memiliki fungsi, hal ini disebabkan karena dibutuhkan kecepatan dalam membangun setelah berakhirnya perang dunia II. Singular(tunggal), Arsitektur modern tidak memiliki suatu ciri individu dari arsitek, sehingga tidak dapat dibedakan antara arsitek yang satu dengan yang lainnya (seragam). Nihilism, Penekanan perancangan pada space, maka desain menjadi polos, simple, bidang-bidang kaca lebar. Tidak ada apa –  –apanya apanya kecuali geometri dan bahan aslinya. Kejujuran bahan ,Jenis bahan/material yang digunakan diekspos secara polos, ditampilkan apa adanya. Tidak ditutup-tutupi atau dikamuflase sedemikian rupa hingga hilang karakter aslinya. Terutama bahan yang digunakan adalah beton, baja dan kaca. Material-material tersebut dimunculkan apa adanya untuk merefleksikan karakternya yang murni, karakter tertentu yang khas yang memang menjadi kekuatan dari jenis material tersebut. Memberi sentuhan plastis seperti membungkus bahan dengan bahan lain a dalah upaya yang tidak dibenarkan karena dinilai mengaburkan, menghancurkan kekuatan asli yang dimiliki oleh bahan tersebut. , Misal :

1. Beton untuk untuk menampilkan menampilkan kesan berat, massif, massif, dingin. 2. Baja untuk kesan kokoh, kuat, industrialis. 3. Kaca untuk kesan ringan, transparan, transparan, melayang.

Pemahaman Bentuk dan Ruang dalam Arsitektur Modern Perkembangan Arsitektur Modern meliputi perkembangan pemikiran mengenai konsep fungsi, bentuk, konstruksi dan ruang. Namun dalam pembahasan ini penekanan lebih pada pembahasan bentuk dan ruang, ciri pokok dari bentuk adalah ”ada dan nyata atau terlihat atau teraba”, sedangkan ruang memiliki ciri khas “ada dan tak terlihat atau tidak nyata”. Ditinjau dari segi bentuk, bangunan arsitektur modern memungkinkan untuk menghasilkan bentuk-bentuk yang tidak biasa karena perkembangan teknologi struktur dan konstruksi serta perkembangan teknologi bahan pada masa itu. Sedangkan dilihat dari segi ruang bangunan arsitektur modern bersifat lebih mengalir dan hirarki berdasarkan proses sirkulasi dan berkegiatan (step to step). Sekedar untuk melengkapi dari segi konstruksi, perkembangan arsitektur modern ditandai oleh penggunaan konstruksi beton bertulang, baja dan bahanbahan bangunan yang ringan dan dilihat dari segi fungsi, Bentuk bangunan arsitektur modern menggunakan modul manusia (le corbusier) karena bangunan ditekankan pada fungsinya. Berdasarkan pada Slogan Le Corbusier “ rumah sebagai mesin untuk tempat tinggal”. Le Corbusier sebenarnya menginginkan dua hal. Yang pertama adalah sebuah rumah yang menyerupai mesin yang murah, standard, mudah digunakan dan mudah dalam perawatan. Tapi ia juga mengartikan sebuah rumah yang didisaign dengan kejujuran. Oleh karena itu slogan tersebut menjadi terkenal pada masa

perkembangan arsitektur modern dan menjadi konsep dasar suatu rancangan bangunan yang modern.

Merujuk pada buku Rayner Banham “Guide to Modern Architecture”, Chapter 2,3,4 and 5. Tentang bentuk dan ruang.

Bentuk Bentuk dalam arsitektur modern adalah merupakan periode yang membingungkan bagi para praktisi, karena tidak ditentukan dan dibentuk dari fungsi maupun bahan bangunan yang dipakai. Tidak satupun dari fungsi maupun konstruksi tanpa pengaruhnya, dan pelaku yang antusias pada pemecahan fungsional yang baru dan metode baru struktur seperti terlibat juga pada ekspresi yang baru. Dalam arsitektur modern bentuk, fungsi dan konstruksi harus tampak satu kesatuan dan muncul menjadi bentuk yang khusus dan kita selalu mengharapkan solusi yang tepat agar menghasilkan bentuk yang spesifik antara gabungan ketiganya. Solusisolusi yang unik umumnya layak karena teknik-teknik konstruksi modern menjadikan semua bentuk mungkin untuk dibangun. Bentuk yang diinginkan adalah bentukbentuk sederhana, karena semua style lama amat kompleks dan dipenuhi oleh ornamen. Bentuk dasar pada arsitektur modern adalah bentuk – bentuk –bentuk bentuk geometri (platonic solid) yang ditampilkan apa adanya.  Arsitektur modern pada dasarnya masih melakukan pengulangan bentuk-bentuk rasional pada awal abad 20 dimana fungsi masih menjadi inspirasi utama, dan pada masa kini bebas dalam mengembangkannya. Selanjutnya mereka memanfaatkan material dan teknik konstruksi yang baru, Jika material baru tidak dapat ditentukan dengan tegas dalam menetapkan bentuk-bentuk arsitektur modern. Muncul pemikiran baru tentang struktur yang tergantung pada tempat dimana bangunan itu dibangun.

Ruang Satu hal yang tak dapat disangkal tentang arsitektur modern adalah kesadaran dalam memanipulasi ruang. Dalam sejarah, ruang telah ada hanya didalam struktur (diluar hanyalah alam, ketidakaturan dan tidak dapat diukur). Renesan telah mengulangi proses dan dapat melihat tampak luar dari bangunan ( seperti yang dilakukan bangsa Yunani) dan terpisah dari seni. Ciri bangunan bangunan dari mereka : kecil, kotak, mempunyai pusat dan tertutup. tert utup. Konsep ruang pada arsitektur modern yaitu ruang tidak terbatas meluas kesegala arah, ruang terukur/terbatasi/terlihat bayangan strukturnya (segi empat) arsitektur dipahami dalam tiga dimensi, ruang dari arsitektur modern memiliki hubungan dengan pengamat. Ruang yang didalam merupakan eksperimen ruang tak terbatas dengan partisi yang dapat diterusuri melalui ruang-ruang yang dilalui. Pola perletakan ruang lebih mengalir dan berurutan berdasarkan proses kegiatan.

Pada perkembangannya arsitektur modern memiliki bentuk dan struktur yang tetap. Bagian fisik dari arsitektur modern sebagai pemecahan yang radikal dari sebuah masalah yang fungsional yang tidak dapat hilang sebagai bagian dari estetika yang merupakan manipulasi dari ruang yang tidak terbatas dan terukur. Berikut adalah beberapa pendapat tentang konsep ruang dan bentuk modern secara subjektif Menurut para tokoh arsitek terkemuka :



Le Corbusier,

villa savoye

1.  Ruang yang tercipta haruslah seefisien mungkin, sesuai dengan kaidah industri. Karena ruang adalah mesin untuk ditinggali/ditempati. Keindahan diperoleh dari purism (kemurnian), dimana bentuk-bentuk yang digunakan adalah bentuk yang halus dan sederhana. 2.  Bentuk bangunan menggunakan modul manusia (le corbusier) karena bangunan ditekankan pada fungsinya. Bentuk bersifat kubisme dan f uturis. 

Mies van de Rohe,

Farnsworth house, Fox River, Illinois, 1950

1.  Ruang haruslah sederhana dan apa adanya, karena dari situlah estitika berasal. Fleksibel adalah nilai tambah tersendiri bagi sebuah ruang yang dapat memberi kesan dinamis dan adaptif. Secara struktural ruang harus terpisah antara kolom dan dindingnya (skins & bones). 2. Bentuk bersifat kubisme dan futuristik.



Walter Gropius,

Fagus Factory, Alfeld-an-der-Line, 1. Awal pembentukan ruang adalah dimulai dari suasananya, baru setelah itu beralih pada fungsi. Keindahan ditemukan dari produk industri dan bukan dari alam. 2. Penciptaan bentuk bangunan, sesuai dengan pola perletakan ruang yang urut berdasarkan sequence proses kegiatan penghuninya.



Frank Lloyd Wright,

Falling Water

1. Ruang terbentuk karena interaksinya dengan lingkungan alam. Bagaimana lingkungan binaan merespon faktor-faktor alam, atau mengambil filosofi kesederhanaan dan kesempurnaan dari alam. 1.2.Bentuk suatu bangunan sangat bersifat kontekstualism dengan merespon kondisi alam, korelasi alam,topografi dengan arsitektur terwujud pada bentuk bangunan yang mengadopsi bentuk site itu sendiri.

SUMBER http://cv-yufakaryamandiri.blogspot.com/2012/10/konsep-bentuk-dan-ruangdalam.html

Perkembangan Arsitektur Modern Revolusi industri telah membawa perubahan radikal terhadap perkembangan kota, teknologi struktur dan material bangunan. Pada saat yang sama ga ya arsitektur hanya berputar pada  poros yang sama (revivalisme) begitu pula banyak hal yang menarik untuk kita simak  bagaimana perkembangan Arstektur modern, Dimulai pada masa Pencerahan, penekanan  pada aspek humaniora dan individualitas menjadi lebih penting daripada agama, dan menjadi awal yang baru dalam arsitektur. Pembangunan ditugaskan kepada arsitek - arsi tek individual (sekaligus general) - Michaelangelo , Brunelleschi , Leonardo da Vinci - dan kultus individu  pun dimulai berikut penjelasan mengenai perkembangan Arsitektur modern  mudahmudahan bisa memberikan sedikit pencerahan bagi Anda yang membutuhkannya. 1. PERIODE I (1900 –  1929) Mulai tahun 1890-an sampai dengan 1930-an, terjadi sejumlah pertentangan dalam dunia Arsitektur yang ditunjukkan melalui munculnya berbagai eksperimen yang dilakukan oleh  perorangan maupun kelompok, Eksperimen tersebut, diungkapkan sebagai sebuah  pertentangan yang mana dibutuhkan 40 tahun untuk mengubah Arsitektur menjadi sekarang apa yang dikenal sebagai Arsitektur Modern. Hal yang menjadi Pertentangan tersebut antara lain : Arsitektur sebagai art vs Arsitektur sebagai science, Arsitektur sebagai form vs Arsitektur sebagai space, Arsitektur sebagai craft vs Arsitektur sebagai assembly dan Arsitektur sebagai karya manual vs Arsitektur sebagai kar ya machinal. Arsitektur modern Mulai menonjol setelah PD I (1917) bersamaan dangan hancurnya sarana,  prasarana dan ekonomi. Konsep ruang arsitektur sebelumnya dititik beratkan hanya pada kegiatan, emosi & kemulyaan, maka pada masa ini faktor terbentuknya ruang juga ditunjang faktor komposisi, rasio, dimensi manusia. Mulai berkembang konsep “free plan”, atau “universal plan”, yaitu ruang yang ada dapat dipergunakan unt berbagai macam aktifitas, ruang dapat diatur fleksibel dan dapat digunakan fungsi apa saja. “Typical Concept” mulai  berkembang yaitu ruang- ruang dibuat standar dan berlaku universal. Penggunaan konsep ekonomis mulai ditrapkan. Efisiensi dalam penggunaan bahan mulai  Nampak yaitu terlihat dengan munculnya bentuk bentuk kubus, terutama pada bangunan  bertingkat tinggi antara (arsitektur “kotak korek” dengan menggunakan struktur beton dan  baja). Konsep “Open Space” Nampak dengan menggunakan jendela kaca yang lebar dan menerus. Pemakaian bahan terutama “baja, beton dan kaca” dengan bentuk polos. Ornamen dianggap sebagai suatu kejahatan. Arsitektur modern berarti putusnya hubungan dengan sejarah dan daerah. Selalu ingin universal (karena industri, ilmu pengetahuan dan teknologi yang juga  bersifat universal) dan juga manusianya. (gaya universal sebagai international style). Pada  bulan September 1930 telah diadakan suatu konggres oleh CIAM (Congres Internationaux d‟Architecture Moderne) yang hasilnya adalah : Arsitektur modern adalah pernyataan jiwa dari suatu masa, dapat menyesuaikan diri dengan perubahan sosial dan ekonomi yg ditimbulkan zaman mesin. Yaitu dg dengan menjari keharmonisan dari elemen-elemen modern serta mengembalikan arsitektur pada bidangnya (ekonomi, sosiologi, dan kemasyarakatan) yg secara keseluruhan siap melayani umat manusia. Konsep baru dan sangat mendasar dari arsitektur modern antara lain adalah FORM FOLLOWS FUNCTION yang dikembangkan oleh Louis Sullivan (Chicago), dengan beberapa ciri sebagai berikut:

1. Ruang yang dirancang harus sesuai dengan fungsinya. 2. struktur hadir secara jujur dan tidak perlu dibungkus dengan bentukan masa lampau (tanpa ornamen). 3. Bangunan tidak harus terdiri dari bagian kepala, badan dan kaki. 4. Fungsi sejalan/menyertai dengan wujud. Tokoh pada periode I ini antara lain adalah: Ø Louis Sullivan. Ø Frank Lloyd Wright Ø Le Corbusier Ø Walter Gropius Ø Ludwig Mies van de Rohe 2. PERIODE II (1930-1939). Pada periode II perkembangan arsitektur modern sudah sampai di seluruh Eropa, Amerika dan Jepang, yg mana masing-masing daerah mempunyai perbedaan iklim, keadaan tanah, corak tradisi, yang bisa mempengaruhi apresiasi bentuknya. Perkembangan metode hubungan ruang, bentuk, bahan dan struktur tidak lagi bersifat universal, akan tetapi mempunyai hubungan yang sangat erat dengan tempat dimana bangunan itu didirikan, mempunyai hubungan erat dengan spesivikasi kedaerahan dan keregionalan.Karakteristik bentuk dan tampilan dengan gaya International Style atau Universal Style dari arsitektur modern pada  peride ini diwarnai oleh tipe-tipe tampilan baru, yaitu tampilan dengan –  memperhatikan  penggunaan bahan-bahan local / setempat. Pada prinsipnya arsitektur merupakan perpaduan antara keahlian, perkembangan teknologi, industri serta seni dengan faham kedaerahan (manusia dan lingkungan) dengan tidak mengurangi rasa kesatuan yang disebut kemanusian, akal dan seni dari arsi tektur modern. Hal ini adalah merupakan keberanian untuk menyalahi zamannya. Hanya dengan perencanaan yang obyektif dan ketelitian dalam penampilan bahan-bahan asli, maka bahaya gagalnya  perancangan dapat dihindari, namun demikian karya seperti ini masih banyak dikritik dan disalah artikan. Tokoh arsitektur yang menonjol pada Periode II ini adalah: Ø Alvar Aalto Ø Arne Jacobsen Ø Oscar Niemeyer. Tokoh-tokoh pada Periode I juga berkarya dengan tetap atau terpengaruh oleh pemikiran

Periode II, demikian juga pada periode selanjutnya. 3. PERIODE III (1945 –  1958) Perang Dunia II (1941 –  1945) menimbulkan kerusakan pada gedung-gedung dan rumah tinggal, menyebabkan faktor-faktor kebutuhan manusia akan rumah ti nggal dan gedunggedung menjadi latar belakang pada periode ini. karena kerusakan akibat perang tersebut  perlu dibangun kembali , maka usaha untuk mempercepat pembangunan antara lain dengan fabrikasi komponen bangunan yang lebih ekonomis dan rasional ses uai dengan tujuan Revolusi Industri . Konsekuensi dari pandangan tersebut antara lain ornamen dianggap sebagai suatu kejahatan dan klassisme baru yang pernah diapakai oleh kaum fasis dan nazi menjadi simbol negatif dan perlu ditolak. Dalam sejarah Arsitektur, berakhirnya Perang Dunia II membawa perjalanan Arsitektur dapat dibaca dari dua sisi yang saling berlawanan yakni: a) Bagi mereka yang berpihak pada Teknologi dan Industrialisasi, tahun 1950-an dikatakan sebagai titik puncak kejayaan Arsitektur Modern. Dimana tahun 50-an di sebut mass  production (produksi bahan bangunan oleh pabrik). Dalam hal ini mereka menerapkan kecepatan dalam membangun (pabrikasi komponen bangunan), efisien, ekonomis, dan rasional. Penekanannya pada rasionalitas. Bangunan yang demikian ini dianggap mencerminkan fungsinya dan gejala ini melintasi batas Negara dan budaya, sehingga dapat dianggap bersifat Internasional.  b) Bagi mereka yang menempatkan Arsitektur sebagai karya yang estetik dan artistik, tahun 1950-an dilihat sebagai titik awal kemerosotan Arsitektur Moderen dengan alasan antara lain: 1. Karena Arsitektur telah kehilangan identitas/ ciri individual perancangnya. Tahun-tahun itu, nama yang dikenal orang adalah nama biro-biro Arsitektur, bukan arsiteknya. 2. Walaupun Arsitektur menjadi sangat demokratis, dalam masyarakat tidak bisa dihilangkan adanya hirarki atau kelas-kelas. Maka kata-kata demokratis itu sama saja bohong/ omong kosong. 3. Dengan maraknya produksi massal, pabrik-pabrik dapat menghasilkan bahan-bahan  bangunan yang sejenis atau mirip, tapi dengan kualitas berbeda. 4. Karena penekanan perancangan pada space, maka desain menjadi polos, simpel, bidang bidang kaca lebar. Ciri ini juga disebut nihilism yang berarti tidak ada apa-apanya kecuali geometri dan bahan. (Dengan demikian, siapa pun bisa menjadi arsitek. Tidak ada bedanya arsitek atau bukan. Kalau sudah begini, apa gunanya sekolah arsitek?) 5. Keseragaman bentuk yang geometris menyebabkan pemandangan yang disharmoni, tidak menyatu dengan lingkungan. Terutama di Eropa, di mana bentukan yang geometrik dianggap merusak dan memperburuk wajah lingkungan yang masih kental d engan wajah-wajah neoklasik/pramodern. 6. Dengan hilangnya batas dunia, mengakibatkan hilangnya privac y. Contoh: diterapkannya open plan, yang berarti anti privacy.

Pada masa ini timbul aliran yang disebut Eklektisisme, aliran yang berpedoman mengambil yang paling baik diantara yang sudah ada, untuk digunakan sebagai bagian dari sesuatu yang  baru. Prinsip-prinsip perancangannya didasari pada kebutuhan, fungsi yang dipadu dengan hasil penemuan teknik serta keindahan mesin, menginginkan satu kesatuan antara manusia dengan lingkungannya. Ekspresi bentuk massa bangunan serta materi yang dominan pada  periode ini dapat dibagi atas: Ø Bentuk curvelinier geometris yang plastis dengan penggunaan bahan dan struktur utama  pada umumnya beton serta struktur atap baja. Ø Bentuk geometri (kubus, prisma), umumnya menggunakan baja sebagai struktur utama dengan dinding kaca sebagai penutup. Ø Arsitektur Landscape mulai dikembangkan, dengan menggunakan bahan, fungsi, sistem  pencahayaan, bentuk masa, dipengaruhi oleh keadaan iklim, topografi dan sifat kenasionalan. Tahun 50-an dikatakan sebagai puncak Arsitektur Modern di sebabkan oleh: 1. Karena tahun 50-an, segenap filosofi dan prinsip Arsitektur sebagai ilmu telah dapat diformulasikan dengan sempurna dari ide sampai dengan realisasinya: bangunan kotak dan geometris murni, Platonic solid, menjadi ekspresi yang pas bagi Arsitektur sebagai ilmu, karena dalam ilmu, yang disebut bentuk jikalau memenuhi aturan-aturan geometri, misalnya : lingkaran, bujursangkar, segitiga ( 2 matra/Dimensi ) dan bola, piramid, kubus ( 3 matra/Dimensi ). 2. Karya-karya Arsitektur mampu dan sangat sempurna untuk mengekspresikan space/ruang (ciri utama ruang adalah: ada tapi tidak dapat dilihat ) yang diwakili oleh kaca lebar dan  bidang-bidang polos (Kaca adalah elemen ruang yang sangat tepat untuk mewakili ruang, karena kaca juga memiliki ciri `ada tapi tak terlihat‟. Bidang polos pun dianggap sebagai  pengekspresi ruang). 4. PERIODE III fase I (1949 –  1958). Pada periode ini penyatuan antara karakter bangunan dengan fungsi, perancangan tidak han ya mempertimbangkan bagian dalamnya saja, tetapi juga hubungannya dengan keadaan lingkungan di mana bangunan tersebut akan berdiri (misalnya : iklim). Bangunan yang ercipta mencerminkan suatu dialogi dengan teknologi, hal ini terlihat dari  penggunaan produk baru, seperti; baja, alumunium, metal, beton pracetak. Yang  penggunaannya dapat dibagi menjadi dua prinsip dasar yang berbeda yaitu: v Dilihat dari segi keindahan eksterior dan interior (estetika). v Dilihat dari metode produksi (efisiensi).

Ciri-ciri lain pada bangunan masa ini adalah: 1. Penggunaan bidang kaca yang lebar.

2. Penggunaan dinding penyekat yang diproduksi secara industrial. 3. Permukaan bangunan mulai agak kasar. (menjurus ke brutalisme). 4. Sistem “cantilever” dengan tujuan untuk mendapatkan lantai lebih luas. Ada 5 aliran yang berkembang pada masa ini (1950an): 1. Aliran “penyederhanaan bentuk” (minimalism), di dalam kesederhanaan berusaha mencapai efek yang kaya. Bentuknya lurus-lurus hampir sama untuk berbagai jenis bangunan. ( tokohnya : Mies-van de Rohe). 2. Aliran “bentuk sesuai dengan fungsi dan bahan”, bila ada bagian yang perlu ditonjolkan akan dibuat menonjol, sehingga ada variasi pada bentuk masanya. Aliran ini bentuknya lebih  plastis dibandingkan aliran di atas. (tokohnya: Alvar Aalto). 3. Aliran “pernyataan bentuk melalui struktur” (experimental structure), bentuk terlahir dari  permainan gaya-gaya struktural, sehingga tercipta bangunan yang istimewa bentuknya dan  berskala besar.(tokohnya: Eero Saarinen). 4. Aliran “organik” (organic architectur e), berusaha menghubungkan alam dan lingkungan ke dalam pemecahan masalah arsitektural (tokohnya: Frank Lloyd Wright). 5. Aliran “perubahan sikap terhadap zaman yang lampau”, menggunakan kembali langgam langgam dari masa lalu yang sudah dipermodern dan disederhanakan. (tokohnya : Minoru Yamasaki). 5. PERIODE III fase II (1958 –  1966). Setelah mengalami beberapa variasi sebagai akibat dari kemajuan teknologi dan pandangan pandangan pada fase I dan periode sebelumnya. Pada fase ini timbul dua aliran yang menonjol di Eropa dan Amerika yaitu: 1. Aliran “Brutalisme”, berasal dari beton brut (be ton telanjang), yang dipakai oleh Le Corbusier pada bangunan Unite d‟Habitation di Mars eilles. Bangunan yang dibuat dengan gaya seperti ini, yaitu menggunakan bahan bangunan yang kasar, seperti beton expose, batu  bata kasar dan bahan lain yang sejenis termasuk di dalam aliran ini. Brutalisme mengalami dua fase, yaitu: Ø Brutalisme dalam artian sempit dalam lingkungan Smitthsons (Inggris), lebih mementingkan etika dari pada estetika. Ø Internasional Brutalisme, disini lebih bertujuan pada estetika. Brutalisme memulai suatu perancangnan dari kumpulan ruang yang kecil dan terpisah serta dihubungkan dengan elemen-2 fungsional yang bebas dan dengan indah dikembangkan ketika  bergabung bersama. Bentuk keseluruhan dari bangunan merupakan faktor yang menentukan, tetapi bagian-bagian individual dinyatakan dengan tegas dan teliti. (tokohnya: Le Corbusier, Paul Rudolph, Michael Kallmenn, Eero Sarine, Kenzo Tange, Stubbin).

2. Aliran “Formalisme” ,perancangan bangunan berdasarkan segi estetika, lebih menonjolkan  bentuk bangunan. Penampilan dipengaruhi oleh faktor emosi dan perasaan dari arsitek, fungsi dinomer duakan, bentuk luar tidak sesuai dengan fungsinya. Slogan “Form follows function” dirubah menjadi “Form evokes function” (bentuk menciptakan fungsi), bentuk adalah merupakan titik tolak perancangan. Formalisme dipengaruhi aliran lainnya: Ø Formalisme vs Brutalisme; bertitik tolak pemikiran yang sama yaitu technical excellence, kekuatan teknik sebagai suatu cara untuk mencapai keindahan ideal. (Paul Rudolph). Ø Formalisme vs Neo-Historisme; ditrapkan bentuk-bentuk masa lampau yang tujuannya untuk mencapai estetika, perletakan masa simetris, ada plaza di tengah dan penyusunan ruangnya sama dengan masa abad XIX. Faham dan aliran yang berkembang pada arsitektur modern memang banyak, namun  perbedaannya sangat tipis. Dan sering perbedaan ini lebih banyak disebabkan oleh penekanan  permasalahan yang berbeda, sedangkan inti permasalahannya sama, yaitu ingin menciptakan arsitektur yang efisien. Setelah berjalan beberapa lama, maka arsitektur modern dapat disimpulkan mempunyai ciri sebagai berikut: Ø Terlihat mempunyai keseragaman dalam penggunaan skala manusia. Ø Bangunan bersifat fungsional, artinya sebuah bangunan dapat mencapai tujuan semaksimal mungkin, bila sesuai dengan fungsinya. Ø Bentuk bangunan sederhana dan bersih yang berasal dari seni kubisme dan abstrak yang terdiri dari bentuk-bentuk aneh, tetapi intinya adalah bentuk segi empat. Ø Konstruksi diperlihatkan. Ø Pemakaian bahan pabrik yang diperlihatkan secara jujur, tidak diberi ornamen atau ditempel - tempel. Ø Interior dan eksterior bangunan terdiri dari garis-garis vertikal dan horisontal. Ø Konsep open plan, yaitu membagi dalam elemen-elemen struktur primer dan sekunder, dengan tujuan untuk mendapatkan fleksibelitas dan variasi di dalam bangunan. Karakter arsitektur modern, menurut Bruno Taut: · Bangunan mencapai kegunaan semaksimal mungkin, menjadi syarat utama dari bangunan. · Material dan sistem bangunan yang digunakan ditempatkan sesudah syarat di atas. · Keindahan tercapai dari hubungan langsung antara bangunan dan kegunaannya, ketepatan  penggunaan material dan keindahan sistem konstruksi. · Esteika dari arsitektur baru tidak mengenal perbedaan antara depan dengan belakang, facde dengan rencana lantai, jalan dengan halaman dalam; ti dak ada detail yang berdiri sendiri,

tetapi merupakan bagian yang diperlukan bagi keseluruhan. · Pengulangan tidak lagi dianggap sebagai sesuatu yang harus dihindarkan, tetapi merupakan alat yang penting dalam ekspresi artistik. 3.1.2 Periode Sejarah Arsitektur Postmodern Pengertian Arsitektur postmodern : Arsitektur yang sudah melepaskan diri dari aturan-aturan modernisme. Tapi kedua-duanya masih eksis. Anak dari Arsitektur Modern. Keduanya masih memiliki sifat/ karakter yang sama. Koreksi terhadap kesalahan Arsitektur Modern. Jadi hal-hal yang benar dari Arsitektur Modern tetap dipakai. merupakan pengulangan periode 1890-1930. Arsitektur yang menyatu-padukan Art dan Science, Craft dan Technology, Internasional dan Lokal. Mengakomodasikan kondisi-kondisi paradoksal dalam arsitektur. Tidak memiliki hubungan sama sekali dengan Arsitektur Modern. Arsitektur Post Modern lahir karena beberapa hal antara lain Arsitektur Modern dipermalukan karena tidak begitu menghargai sejarah ,kemudian terjadinya Gerakan Internasional Mahasiswa di berbagai negara dengan tujuan secara umum yang sama yaitu menuntut kebebasan karena sebelum masa pemberontakan tersebut pada umumnya pusat-pusat intelektual /sekolah-sekolah secara politik dikuasai pemerintah sehingga melalui gerakan mahasiswa ini kemandirian mahasiswa dihargai. Kemudian tumbuhnya peristiwa kebudayaan dalam gaya hidup dan munculnya demonstrasi orang tu a yang menurut mereka orang-orang modern bisanya cuma merusak bukan memelihara . Aliran Late Modern itu sendiri merupakan aliran Modern karena pada dasarnya hanya mengolah segi bahan , tampak dan struktur bangunan,sedangkan Post Modern sautu mutasi karena mencoba memasukkan kembali nilai-nilai sejarah dan tradisional dalam arsitektur ,suatu hal yang sebelumnya sangat ditentang Modernisme. Post Modern timbul pada saat aliran Modern sudah mencapai klimaks pertumbuhannya dan sebagai suatu aliran baru yang merupakan perubahan dramatis arsitektur Modern dan Internasional Style . Reaksi lain yang timbul adalah slogan „ Less i s More „ diubah menjadi „ Less is Bore „ oleh Venturi . Istilah Post Modern pertama kali oleh Arnold Toynbee, tetapi  bukan dalam konteks Arsitektur . Kemudian dipindahkan dalam konteks Arsitektur oleh Arsitek Joseph Hudnut pada tahun 1949 dan kem udian Geoffrey Barraclouyh ( sesudah Toynbee ) yaitu untuk menggambarkan suatu jaman yang penuh dengan keanekaragaman dalam peradaban yang saling berdampingan satu dengan yang lainnya . Arsitektur PostModern bermula dari kejenuhan masyarakat terhadap arsitektur modern, maka timbullah gerakan pembenahan dari para arsitek Arsitektur post modern ini muncul dalam tiga versi atau sub langgam yaitu: purna modern, pasca modern, dan dekonstruksi. Arsitektur  purna modern dan neo modern merupakan hasil pemikiran arsitektur untuk mengkoreksi degradasi yang terjadi. Ciri -ciri umum Arsitektur postmodern: Untuk lebih memperjelas pengertian arsitekturpost modern, Charles Jencks memberikan daftar ciri – ciri sebagai berikut:

1. Ideological adalah Suatu konsep bersistem yang menjadi asas pendapat untuk memberikan arah dan tujuan. Jadi dalam pembahasan Arsitektur post modern, ideological adalah konsep yang memberikan arah agar pemahaman arsitektur post modern bisa lebih terarah dan sistematis. a) Double coding of Style Bangunan post modern adalah suatu paduan dari dua gaya atau style, yaitu : Arsitektur modern dengan arsitektur lainnya.  b) Popular and pluralist Ide atau gagasan yang umum serta tidak terikat te rhadap kaidah tertentu, tetapi memiliki fleksibilitas yang beragam. Hal ini lebih baik dari pada gagasan tunggal. c) Semiotic form Penampilan bangunan mudah dipahami, Karena bentuk  –   bentuk yang tercipta menyiratkan makna atau tujuan atau maksud. d) Tradition and choice Merupakan hal – hal tradisi dan penerapannya secara terpilih atau disesuaikan dengan maksud atau tujuan perancang. e) Artist or client Mengandung dua hal pokok yaitu: Bersifat seni (intern) dan Bersifat umum (extern) Yang menjadi tuntutan perancangan sehingga mudah dipahami secara umum. f) Elitist and participative Lebih menonjolkan suatu kebersamaan serta mengurangi sikap borjuis seperti dalam arsitektur modern. g) Piecemal Penerapan unsur   – unsur dasar, secara sub – sub saja atau tidak menyeluruh. Unsur  – unsur dasar seperti: sejarah, arsitektur vernakular, lokasi, dan lain – lain. h) Architect, as representative and activist Arsitek berlaku sebagai wakil penerjemah, perancangan dan secara aktif berperan serta dalam  perancangan. 2. Stylitic (ragam) adalah Gaya adalah suatu ragam (car a, rupa, bentuk, dan sebagainya) yang khusus. Pengertian gaya –  gaya dalam arsitektur post modern adalah suatu pemahaman  bentuk, cara, rupa dan sebagainya yang khusus mengenai arsitektur post modern: a) Hybrid Expression adalah Penampilan hasil gabungan unsur  – unsur modern dengan: Vernacular, Local, Metaphorical, Revivalist, Commercial, dan contextual.  b) Complexity adalah Hasil pengembangan ideology – ideology dan ciri – ciri post modern yang mempengaruhi perancangan dasar sehingga menampilkan perancangan yang bersifat kompleks. Pengamat diajak menikmati, mengamati, dan mendalami secara lebih seksama. c) Variable Space with surprise adalah Perubahan ruang – ruang yang tercipta akibat kejutan, misalnya: warna, detail elemen arsitektur, suasana interior dan lain – lain.

d) Conventional and Abstract Form adalah menampilkan bentuk konvensional dan  bentuk-bentuk yang rumit (popular), sehingga mudah ditangkap artiinya. e) Eclectic adalah Campuran langgam – langgam yang saling berintegrasi secara kontinu untuk menciptakan unity. f) Semiotic adalah Arti yang hendak di tampilkan secara fungsi. g) Varible Mixed Aesthetic Depending On Context Expression on content and semaic appropriateness toward function. Gabungan unsur estetis dan fungsi yang tidak mengacaukan fungsi. h) Pro Or Organic Applied Ornament adalah Mencerminkan kedinamisan sesuatu yang hidup dan kaya ornamen. i) Pro Or Representation adalah Menampilkan ciri – ciri yang gamblang sehingga dapat memperjelas arti dan fungsi.  j) Pro-metaphor adalah Hasil pengisian bentuk   –   bentuk tertentu yang diterapkan pada desain  bangunan sehingga orang lebih menangkap arti dan fungsi bangunan. k) Pro-Historical reference adalah Menampilkan nilai-nilai histori pada setiap rancangan yang menegaskan ciri-ciri bangunan. l) Pro-Humor ialah Mengandung nilai humoris, sehingga pengamat diajak untuk lebih menikmatinya. m) Pro-simbolic adalah Menyiratkan simbol-simbol yang mempermudah arti dan yang dikehendaki perancang. 3. Design Ideas adalah suatu gagasan perancangan. Pengertian ide-ide desai n dalam Arsitektur Post Modern yaitu suatu gagasan perancangan yang mendasari Arsitektur Post Modern. a) Contextual Urbanism and Rehabilitation ialah Kebutuhan akan suatu fasilitas yang  berkaitan dengan suatu lingkungan urban.  b) Functional Mixing ialah Gabungan beberapa fungsi yang menjadi tuntutan dalam  perancangan. c) Mannerist and Baroque ialah Kecenderungan untuk menonjolkan diri. d) All Phetorical Means ialah Bentuk rancangan yang berarti. e) Skew Space and Extensions adalah Pengembangan rancangan yang asimetris-dinamis. f) Street Building. g) Ambiquity adalah Menampilkan ciri-ciri yang mendua atau berbeda tetapi masih unity

dalam fungsi. h) Trends to Asymetrical Symetry adalah Menampilkan bentuk-bentuk yang berkesan keasimetrisan yang seimbang. Collage/Collision adalah Gabungan atau paduan elemen-elemen yang berlainan SUMBER : http://griya-informasi.blogspot.com/2013/02/perkembangan-arsitekturmodern.html

KONSEP ARSITEKTUR MODERN

Arsitektur modern tidak bermula dengan revolusi yang tidak dengan tiba –  tiba membuang yang pra modern dan menggantinya dengan geometris sebagai satu –  satunya rupa arsitektur, tetapi secara setahap demi setahap menghapuskan ornamen –  ornamen dan dekorasi yang digantikan oleh geometri. Arsitektur modern diketahui telah berkembang lebih kurang setengah abad, berawal kira –  kira tahun 1920 hingga 1960 dan pada bulan September 1930 telah diadakan suatu konggres oleh CIAM yang menghasilkan metode berpikir secara rasional untuk membangun kembali bangunan –  bangunan yang hancur akibat perang dunia II. Dalam hal ini mereka menerapkan kecepatan dalam membangun (pabrikasi komponen bangunan), efisien, ekonomis, dan rasional. Penekanannya pada rasionalitas. Bangunan yang demikian ini dianggap mencerminkan fungsinya dan gejala ini melintasi batas negara dan budaya, sehingga dapat dianggap bersifat Internasional.

Arsitektur modern mempunyai pandangan bahwa arsitektur adal ah „olah pikir‟ dan bukan „olah rasa‟ (tahun 1750), dan „permainan ruang‟ dan bukan „bentuk‟. Sejala n dengan kemajuan teknologi yang pesat ikut mempengaruhi arsitektur. Munculnya teknologi bahan  bangunan yang mendukung arsitektur modern. Misalnya kaca yang dapat digunakan untuk mengekspresikan space atau ruang. Karena ciri – cirinya yang „ada tapi tak terlihat‟. Selain itu untuk mewujudkan kecepatan dalam membangun maka dilakukan dengan produksi masal  bahan bangunan sehingga mengakibatkan arsitektur modern dapat menembus batas budaya dan geografis, dan arsitektur menjadi suatu gaya internasional serta bangunan –  bangunan di dunia menjadi seragam. Ornamen –  ornamen dalam bangunan dianggap suatu kejahatan dan klasisme yang pernah dipakai oleh kaum fasis dan nazi menjadi s ymbol yang negatif dan  perlu diolah.

Ciri –  ciri dari arsitektur modern adalah:  –  Satu gaya Internasional atau tanpa gaya (seragam) Merupakan suatu arsitektur yang dapat menembus budaya dan geografis.  –  Berupa khayalan, idealis  –  Bentuk tertentu, fungsional Bentuk mengikuti fungsi, sehingga bentuk menjadi monoton karena tidak diolah.  –  Less is more Semakin sederhana merupakan suatu nilai tambah terhadap arsitektur ters ebut.  –  Ornamen adalah suatu kejahatan sehingga perlu ditolak Penambahan ornamen dianggap suatu hal yang tidak efisien. Karena dianggap tidak memiliki fungsi, hal ini disebabkan karena dibutuhkan kecepatan dalam membangun setelah  berakhirnya perang dunia II.  –  Singular (tunggal) Arsitektur modern tidak memiliki suatu ciri individu dari arsitek, sehingga tidak dapat dibedakan antara arsitek yang satu dengan yang lainnya (seragam).  –  Nihilism Penekanan perancangan pada space, maka desain menjadi polos, simple, bidang-bidang kaca lebar. Tidak ada apa – apanya kecuali geometri dan bahan.

Sumber : http://pushtop.blogspot.com/2012/04/konsep-arsitektur-modern.html

PENGERTIAN DAN CIRI-CIRI ARSITEKTUR MODERN

Arsitektur modern memiliki ornament yang sangat minim. Pada arsitektur modern fungsi lebih diutamakan dalam menentukan bentuk, ukuran dan bahan. Di Indonesia rumah rumah dengan gaya arsitektur modern mulai banyak diterapkan pada awalt tahun 70-an. Di masa sekarang pun banyak rumah-rumah baru yang di bangun dengan gaya arsitektur modern dengan penyesuain terhadap bahan bangunan dengan teknologi terkini, perkembangan budaya dan wawasan serta gaya hidup penghuninya. Eksterior rumah dengan gaya arsitektur modern didominasi dengan jendela yang berukuran lebar dan atau tinggi, list plang beton memanjang dan kanopi yang menjeorok ke depan. Dengan kolom yang simple atau bahkan tanpa kolom. Bentuk masa rumah modern di dekorasi dengan ornament garis vertical, horizontal, dan diagonal yang sederhana pada dinding eksterior yang luas Interior rumah modern ditata dengan ornament yang sederhana, plafond bertingkat dan void di ruang-ruang public yang meberikan kesan luas. Ruang pada rumah dengan gaya Arsitektur Modern umunya transparan, menerus, ruangruang saling terhubung dengan ruang-ruang perantara dibatasi oleh dekorasi interior yang tidak masiv. Bahan bangunan berupa stainless steel finishing polished, aluminum anodized, kaca berwarna / tinted glass, marupakan bahan dengan jenis finishing mencirikan rumah modern dimasa-masa awal berkembangnya di Indonesia. Disaat sekarang ini banyak bahan engunan dengan teknologi modern yang menjadi komponen penting seperti galvanized metal, granitile, grc, perforated metal dll. Beberapa ciri arsitektur modern sebagai berikut:

Modern : 1. Suatu gaya Internasional atau tanpa gaya. 2. berupa khayalan 3. bentuk tertentu, fungsional 4. Zeitgeit 5. Seniman sebagai nabi 6. Elitis untuk setiap manusia 7. Bersifat menyeluruh, luas meliputi banyak hal 8. Arsitek sebagai juru selamat Late Modern : 1. Gaya yang disengaja 2. pragmatis

3. Longgar 4. Late Kapitalis 5. Seniman yang tertekan 6. Elitis Profesional 7. Bersifat menyeluruh 8. Arsitek memberikan pelayanan. Post Modern : 1. Gaya dengan dua makna 2. bersifat umum, bebeda-beda 3. bentuk semiotic 4. Tradisi dan pilihan 5. Elitis dan partisipatif 6. Satu per Saturday 7. Arsitek sebagai wakil dan aktifis STYLISTIC : Modern : 1. Bersifat lurus kearah depan 2. Sederhana 3. Ruang isotropic typical(Chicago Frame, Domino) 4. Bentuk Abstrak 5. mempertahankan kemurnian 6. Bentuk kotak yang tidak jelas 7. Estetika mesin, logika, sirkulasi, mekanikal, teknologi, struktur

8. Anti ornamen 9. Anti penggambaran 10. Anti histories 11. Anti humor 12. Anti symbol Late Modern : 1. Super sensual, teknologi yang cekatan, teknologi tinggi 2. Kesederhanaan yang kompleks, mereferensikan 2 arti 3. Ruang isotropic ekstrim, berlebihan, mutlak 4. Bentuk2 pahatan,ukiran, hiper-bola, bentuk membingungkan 5. pengulangan yang ekstrim, mempertahankan kemurnian 6. Artikulasi Ekstrim 7. Estetika mesin kedua, logika ekstrim, sirkulasi, mekanikal, teknologi dan struktur 8. Struktur dan konstruksi sebagai ornamen 9. menampilkan logika, sirkulasi, mekanikal, teknologi dan struktur, pergerakan yang dibekukan 10. Anti methapor 11. Anti histories 12. Tiddak bermaksud humor, penggunaan yang tidak tepat 13. tidak bermaksud simbolik Post-Modern : 1. Ekspresi campuran 2. Kerumitan 3. Ruang yang berubah-ubah dengan kejutan

4. Konvensional dan bentuk abstrak 5. Pencampuran dari berbagai sumber 6. Articulasi semiotic 7. Bermacam-macam estetika yang berubah-ubah, berdasarkan keadaan, pengungkapan isi dan kelayakan semantic terhadap fungsi 8. Pro organic, pemakaian ornamen 9. Pro penggambaran 10. Pro methapor 11. Pro referensi histories 12. Pro humor 13. Simbolik DESIGN IDEAS : Modern : 1. Kota ditaman 2. Pemisahan fungsi 3. Kulit dan Tulang “



4. Volume bukan massa 5. Papan ujung balok 6. Transparan 7. Asimetri, bersifat tetap 8. penggabungan yang harmonis Late Modern : 1. Monumen ditaman 2. Fungsi di dalam bangsal

3. kulit licin, terlihat basah, distorsi 4. Pengurangan, grid-grid elips, irasional grid 5. Volume tertutup kulit, peniadaan massa, bentuk umum 6. Street building, linear 7. sifat tembus yang harafiah 8. Cenderung simetris dan rotasi formal, pencerminan, berkelanjutan 9. Keselarasan terbungkus, kekuatan yang seimbang Post Modern : 1. Keadaan kota dan perbaikan 2. pencampuran fungsi 3. Arti yang langsung dimengerti 4. Ruang yang tidak simetris, dan perluasan 5. Street building 6. ke-dwiarti-an 7. cenderung asimetris/simetris 8. Penampilan / Bentrokan

Post modern space Ciri-ciri ruang dari aliran Post Modern : 1. Pelapisan ruang. 2. Peniadaan atau penghilangan ruang 3. Penuh dengan kejutan 4. Grid miring dan diagonal 5.

Keambiguan akibat keterbalikan antara ruang-ruang positif dan negatif

Aliran post modem ini berusaha untuk lepas dan ciri-ciri yang melekat pada aliran modem, tetapi dalam kenyataannya aliran mi tetap memasukkan ciri-ciri dan unsur modern. Post modem mi difokuskan pada rancangan spatial interpenetration, dimana dua atau lebih ruang yang berlainan dapat digabung secara overlap dan saling bertemu, sehingga menghasilkan aljran ruang yang menerus. Pendukung aliran mi mencoba untuk mendefinisikan ruang lebih besar dan sekedar ruang abstrak dan menghasilkan arti ganda, keanakaragaman dan kejutan. Dengan interpretasi dan pelapisan ruang, akan menghasilkan ruang yang misterius, kompleks dan penuh dengan kejutan. Kerumitan yang formal dan symbolic collage adalah karakteristik dan ruang Post Modem. Explosive Arsitektur merupakan salah satu bagian dan arsitektur Late-Modem. Aliran Late-Modern sendiri dibagi menjadi 2, yaitu : ~ Aliran tahun 60-an

dekade dengan grid diagonal

~ Aliran tahun 70-an

dekade dan grid miring

Kedua aliran mi melahirkan bentuk-bentuk yang eksotik dan berani. Tokoh-tokoh pada aliran ini antara lain:

             

1. Sigfried Giedion 2. Frank OGehry 3. Theo Van Doesburg 4. Robert Venturi 5. Robert Stem 6. Thomas Gordon Smith 7. Richard Meier 8. Ron Davis 9. Eugene Kupper 10. Michael Graves 11. GunnarAsplund 12. Charles Moore 13. William Turn Bull 14. Fredericd Fisher

Fransesco Goromini, Guanino Guanini,Balthasar Newmann : 1. Fokusnya pada titik spasial 2. Terdapat overlap dan dua atau lebih volume massa Robert Ventuni,Robert Stern,Edwin Lutyens :

1. Pergeseran aksis barisan dan pelapisan ruang 2. Penggunaan bentuk-bentuk yang tidak utuh 3. Pengolahan ruang atau zoning yang membingungkan 4. Terdapat banyak penghilangan bentuk (façade,dinding-dinding kurva,atap yang berbeda) Frank 0 Gehri, Kuper, Ron Davis :

        

- Penggunaan liminal elemen secara tidak tepat - Perencanaan ruang yang demi-form - Masih menggunakn elemen-elemen modem - Batas-batas antar ruang tidak jelas atau semua - Adanya pembatasan dan peniadaan elemen-elemen yang ada sebelumnya - Sirkulasi dalam ruang tidak jelas - Tidak tertarik penggunaan elemen semantik dan simbolik - Desainnya mengikuti kata hatinya - Menggunakan grid miring,perspektifmundur.banvak kesan ambigu yang timbul dalanülesainnva

Charles Moore,William Turn Bull :

    

1. Pelapisan ruang 2. Penggunaan ruang-ruang yang miring 3. Mempunyai kesan misterius 4. Terdapat penghilangan baik formal maupun non formal 5. Menggunakan elernen-elemen yang mengejutkan dan m enimbulkan kesan monumental “



Thomas Gordon Smith :

  

 

~ Sealiran dengan Robert Venturi Mengutamakan kebebasan lengkung-lengkung brok dan modern sepanjang ruang ~ Antara titik yang satu dengan yang lainnya beradu, saling memotong kadang-kadang bergabung Michael Graves : ~ Mengambil pembalikan-pembalikan positif negatif sampai suatu titik dimana topiary itu sendiri menjadi bentuk bangunan dan struktur arsitektural dipecah dan diledakkan terpisah menjadi ruangruang seperti ruang parkir, publik front, ceremonial garden dan sebagainya dengan bentuk-bentuk demiform.

SUMBER : http://arsitektur-mudasukoharjo.blogspot.com/2010/07/pengertian-dan-ciri-ciriarsitektur.html

 ARSITEKTUR MODERN

SEJARAH LAHIRNYA ARSITEKTUR MODERN DAN PERKEMBANGANNYA

Pada awalnya Arsitektur Modern muncul sekitar tahun 1750-an di Eropa, dengan beberapa ciri khas yaitu munculnya arsitektur bergaya Romantic Classicicm atau yang lebih dikenal

dengan

aliran

Neoklasik,

adanya

tata

kota ideal dan rekayasa teknologi. Sebenarnya Arsitektur Modern baru muncul di Eropa sekitar tahun 1860-an setelah dibangunnya Crystal Palace, sebagai suatu reaksi akibat ketidak puasan akan gaya arsitektur klasik dan kombinasinya pada abad 18. Sedangkan di  Amerika, gaya ini mulai muncul sekitar tahun 1880-an. Akibat adanya berbagai gagasan baru, salah satunya adalahadanya peran teknologi dalam perancangan bangunan yaitu penggunaan bahan-bahan baru seperti beton, besi, baja, kaca, dan sebagainya, mulailah muncul berbagai macam struktur yang sekaligus mempengaruhi bentuk-bentuk bangunan yang sebelumnya tidak ada. Gagasan baru tersebut terangkum dalam prinsip-prinsip  Arsitektur Modern.  Arsitektur Modern dapat dianggap sebagai suatu debat atau argumen terhadap peran arsitektur klasik. Arsitektur Klasik mencerminkan banyak pandangan seperti moral atau ekstravagan, imperialisasi atau republik, bahkan intelektualitas atau militerisme. Tanpa disadari oleh beberapa Arsitek, ada beberapa karya arsitek yang mengaku sebagai hasil cipta klasik tapi mempunyai ciri modern, dan sebaliknya ada juga karya arsitek yang menyatakan sebagai karya arsitektur bergaya modern tapi nyatanya malah bergaya klasik. Salah satu pengaruh terpenting dan terbesar pada arsitektur modern ini adalah gerakan  Arts and Crafts, yang ditemukan pada pertengahan abad 18 oleh William Morris di Inggris. Morris mengkritik kualitas artistik yang miskin akan hasil produksi mesin pada saat revolusi Industri.

Meskipun Morris tidak merancang bangunan, pengaruhnya memberi motivasi akan kebebasan dan semangat bereksperimen yang mendapatkan peran penting dalam arsitektur. Gerakan modern dipercaya sebagai sesuatu yang baru dan segala bentuk klasik tidak diterima oleh para arsiteknya. Pada umumnya arsitektur modern sengaja menciptakan pandangan

yang

mencerminkan

ide

tentang

masyarakat

industri,

berdasarkan

kesederajatan dan biasanya mempunyai sikap untuk memperbaiki hal-hal yang dianggap salah di masa lalu. Pandangan baru tersebut, seperti masyarakat baru, umumnya tidak dimengerti atau belum dapat diterima masyarakat lain. Sangat ironis apabila gerakan modern ini menolak keberadaan tradisi klasik karena tanpa diduga banyak juga karya arsitektur modern yang terdapat unsur tradisi aristektur klasik di dalamnya, masih mengadopsi beberapa bentuknya, dari urutan sampai pada bentuk kubahnya ( dome), dan dengan inilah karya tersebut dapat mengkomunikasikan nilai (pesan) tertentu, sehingga satu sama lain berbeda. Usaha untuk menghilangkan tradisi tersebut sulit memang tidak pernah berhasil. Gerakan modern ini sebenarnya lebih mengutamakan pada konstruksi dan beauty  atau keindahan. Di sini semua gerakan di alam dianggap mempunyai konstruksi sehingga menjadi indah. Dinamis tetapi tetap sebuah konstruksi yang kaku tidak lagi statis, selalu dalam keadaan equilibrium  namun tidak kaku. Pada saat itu gerakan ini harus internasional atau men-dunia dan dipraktekkan oleh semua arsitek pada saat itu. Semua benda mempunyai bentuk yang pas seperti bentuk bendungan dan bangunan penyimpanan gandum yang bentuknya serupa di seluruh dunia. Bahan-bahan pabrik seperti kaca sangat digemari dimana pada saat itu kaca dapat membentuk sebuah volume ruang. Bagian dalam dapat terlihat dengan menggunakan kaca bagian luarnya menampilkan sebuah kejujuran.  Arsitektur modern yang mulai muncul pada sekitar tahun 1750 di Eropa mempunyai beberapa tanda, antara lain : - Kehadiran arsitektur modern seiring dengan sedang munculnya Romantic Classicism, istilah populernya adalah Neoklasik. Gaya ini dianggap serius apabila melibatkan emosi yang mengakibatkan prinsip-prinsip arsitektur klasik tidak diterapkan sepenuhnya melainkan cenderung lebih condong memilih (gabungan) gaya yang disukai saja, seperti gaya arsitektur Gothic  dan Ionic . - Adanya tata kota ideal, karena sejak 1750 timbul suatu masalah yaitu banyaknya tempat kumuh. Hal ini membangkitkan gagasan kota ideal yang menyangkut polis, yang merupakan komponen masyarakat yang diatur sehingga hidup selaras dan seimbang. Bagaimana cara

mengatur sebuah lahan menjadi bangunan merupakan bahan pertimbangan pembangunan kota itu sendiri, dengan kata kunci “mandiri” atau self-sufficient . - Adanya peran rekayasa dan teknologi. Insinyur sipil mulai banyak, yang kemudian mulai muncul bahan-bahan serta bahan-bahan campuran baru seperti cairan aspal, beton, baja dan sebagainya. Hal ini mempengaruhi pembangunan, terutama pada struktur bangunan sehingga mulai muncul bentuk-bentuk baru baik itu struktur atau penampakkannya. Sebenarnya arsitektur modern baru muncul sekitar tahun 1860-an di Eropa dengan bangunan pertama yaitu Crystal Palace. Bentuk-bentuk yang digunakan merupakan bentukbentuk rasional yaitu kaku biasanya berbentuk kotak terlihat masif dan jarang terdapat ornamen-ornamen penghias seperti halnya pada gaya-gaya atau aliran-aliran sebelumnya. Penerapan bahan-bahan baru dapat terlihat pada bangunan ini seperti penggunaan struktur besi, baja dan kaca serta beton. Sedangkan di Amerika, arsitektur modern mulai muncul sekitar tahun 1880-an, dimana banyak dibangun gedung-gedung bertingkat tinggi dengan struktur yang menggunakan bahan-bahan baru hasil fabrikasi terutama bahan baja. Prinsip-prinsip arsitektur modern antara lain : - Sistem firmitas atau sistem kekokohan, dimana tiang dan lantai merupakan satu kesatuan atau saling mengikat, ada pondasi dan penghubung lantai dasar sebagai pengikat konstruksi. Jadi pada arsitektur modern ini lebih menonjolkan pada bentuk-bentuk yang dianggap kokoh. - Adanya penggunaan bahan hasil pabrikasi untuk penutup atau kulit bangunan. Karena adanya revolusi industri yang banyak menyebabkan penggunaan bahan-bahan pabrik menjadi tren saat itu. Bahan-bahan yang banyak digunakan pada saat itu yaitu bahan-bahan baru seperti besi, baja, beton dan kaca. Para arsitek pada saat itu sednag gemar-gemarnya menggunakan bahan-bahan ini. - Terdapat sistem grid pada denah, tidak mempunyai pusat tertentu dan bentuknya biasanya asimetri. Disini denah sudah lebih kaya akan bentuk dan tidak berbentuk simetris seperti pada denah-denah bangunan beraliran klasik sebelumnya. Dan tidak mempunyai pusatpusat tertentu. - Selalu ada bukaan-bukaan (lubang-lubang) karena pada saat itu arsitek sudah mulai memikirkan bagaimana menciptakan bangunan yang sehat yang diantaranya dengan menggunakan banyak bukaan-bukaan (lubang-lubang) sebagai sirkulasi udara agar udara lebih nyaman di dalamnya.

- Alam dipinjam (dipasang) agar telihat sebagai ornamen tapi tidak menjadi bagian dari bangunan. Di bangunan-bangunan modern penggunaan tanaman-tanaman hias merupakan pengganti dari ornamen-ornamen estetis yang terdapat pada bangunan aliran sebelumnya. - Adanya kontak dengan alam baik secara langsung ataupun secara tidak langsung. Alam disini mulai diperhatikan kembali sebagai unsur yang penting baik itu sebagai penunjang kenyamanan maupun kesehatan lingkungan bangunan. - Ada keinginan akan sebuah lingkungan yang sehat, jarak antar bangunan berjauhan. Telah saya jelaskan diatas bahwa arsitek beraliran modern mulai kembali memperhatikan kesehatan bangunan salah satunya juga dengan cara memperjauh jarak antar bangunan disamping juga sebagai penambah unsur keindahan dari bangunan itu sendiri lepas dari bangunan-banguna lain disekitarnya. - Arsitektur modern bertulang punggung pada teknologi (dasar semua permasalahan). Pada saat tahun 1850-an muncul sebuah gelar baru yaitu insinyur. Insinyur disini selain ahli bangunan juga bisa membuat bangunan-bangunan tinggi atau pencakar langit  juga dapat membuat bangunan dengan struktur-struktur yang panjang seperti jembatan. Sehingga pada akhirnya muncul istilah “ Form Follows Function “  yang dicetuskan oleh Louis Sullivan  dimana bangunan yang baik tidak harus indah namun „ benar „   makna, fungsi dan lain-lainnya. Pada saat itu bangunan  –bangunan modern juga sudah mulai berubah bentuknya misalnya pada bangunan-bangunan tinggi pada lantai 1 dan lantai 2-nya diberi ruang besar , mezanin dan terdapat tangga utama yang besar. Selain itu untuk memecah kekakuan pada penampakkan fasad-nya diberilah aksen diatas-atas bangunan tinggi tersebut seperti yang dilakukan pada gaya-gaya  Art Nouveau. Namun pada saat itu arsitek besar seperti Louis Sullivan tidak banyak mencipatakan sebuah bangunan hanyalah karena bangunan-bangunan ciptaannya banyak ditiru dan dijiplak oleh arsitek-asitek lain pada zamannya. Namun kemudian Louis Sullivan menurunkan ilmunya ini kepada muridnya yang akhirnya juga menjadi arsitek besar pula yaitu Frank Loyd Wright . Kemudian arsitek memanfaatkan pengetahuan yang dipunya oleh insinyur. Dan akhirnya arsitek lebih kreatif dan mempunyai konsep pemikiran yang lebih dalam daripada insinyur, karena arsitek juga mempunyai pengetahuan tentang ilmu seni yang tidak dipunyai oleh insinyur yang hanya mempunyai ilmu teknik yang paten. Kemudian pada sekitar tahun 1920-an muncullah suatu periode yang disebut dengan Periode Heroic , dimana dimasa itu merupakan jaman penekanan ego pribadi, selain itu sudah berkurangnya ornamen-ornamen yang menghiasi bangunan, namun ornamen-

ornamen disini berfungsi sebagai pemberi status, fungsi dan diletakkan di tempat-tempat tertentu. Sehingga kesimpulannya adalah bahwa di masa ini telah terjadi penyederhanaan ornamen-ornamen.

Di

sini

massa-massa

bangunan

juga

dibuat

ekspresif

namun

menggunakan bahan-bahan pabrik sehingga mempunyai ekspresi yang khas contohnya penggunaan bentuk-bentuk melengkung dan skylight . Periode ini juga ditandai dengan keadaan politik Eropa yang saat itu tengah memanas yang menyebabkan munculnya berbagai macam aliran. Seperti adanya Naziisme di Jerman dimana bangunan pada saat itu harus berfungsi sebagai monumental, sedangkan di Italia adanya Fasisme yang mengakibatkan bangunan-bangunan pada saat itu secara teknis mengikuti bentuk-bentuk bangunan klasik. Jadi dapat dilihat bahwa pada saat itu karya-karya arsitektur haus monumental dan prinsip –prinsip arsitektur klasik. Zailgeist   yaitu arsitektur mengikuti perkembangan mekanisasi yang terjadi sedangkan Will to form  yaitu bahwa perancangan bangunan diserahkan sepenuhnya oleh arsitek yang merancangnya. Pada tahun 1920 hingga 1930 bangunan yang diciptakan kebanyakan adalah bangunan-bangunan tinggi atau bangunan pencakar langit. Karena pada saat itu ada anggapan bahwa semakin tinggi sebuah bangunan semakin hebat. Di Jerman pada saat itu ada istilah Neve Sachlichkeit   atau Neuwe Zakelijaheid   di Belanda yaitu sebuah sifat objektif yang baru. Dan di daerah Skandinavia yang pada saat itu tidak tersentuh oleh dinamika politik yang tengah memanas di Eropa Tengah mengakibatkan gerakan modernnya berbeda dengan di daerah Eropa tengah tersebut, bentuk-bentuk bangunan di sana mengalah pada lansekap atau alam.  Akibat rasa optimis yang tinggi dan sikap yang idealis dari masyarakat modern, arsitektur modern mulai menandakan tanda-tanda kegagalannya. Para arsitek dari gerakan modern mempunyai suatu tujuan yaitu untuk menciptakan suatu gaya internasional atau Internasional Style, yang diterima secara internasional dan seragam. Internasional Style sebenarnya merupakan perumusan ide-ide dari para pionir arsitektur modern seperti Hoffmann, Loos, Frank Loyd Wright , dan Walter Gropius. Ciri khas bangunan bergaya internasional adalah penerapan bentuk-bentuk geometri, dinding berwarna polos (putih), dan atap yang datar, serta biasanya terdapat taman di sekitarnya. Banyak karya-karya arsitektur yang mengadopsi dari revolusi industri. Prinsip-prinsip bangunan bergaya International yaitu : - Volume metrik  - Regularity 

- Anti ornamen terapan Internasional style masih tetap populer ke seluruh dunia hingga sekitar tahun 1950an. Pada saat itu banyak arsitek muda yang menentangnya. Mereka percaya bahwa gaya ini tidak mempunyai banyak variasi dalam desainnya karena keterikatannya pada bentuk geometri yang sederhana dan kurangnya dekorasi. Sehingga pandangan industri yang diterapkan pada semua bangunan menjadi dasar permasalahan yang sering dikritik. Penerapan ini gagal menampilkan kepentingan akan fungsi dari berbagai bangunan, seperti perumahan, gedung perkantoran dan institusi-institusi baik pendidikan maupun kebudayaan, memiliki bentuk yang mirip sehingga terlihat sama, dan yang hanya dapat menandakan fungsinya adalah penggunaan skala yang berbeda. Kelompok arsitek pertama yang menentang gaya tersebut menamakan diri the Brutalists. Mereka mendasari desainnya pada pekerjaan akhir Le Corbussier , dan membuat bangunan yang polos dan masif dengan bahan campuran / konkrit yang kasar serta kuat. Pemimpin kelompok ini adalah Kenzo Tange (Jepang), J. Sterling   dan Gowan (Inggris), dan Paul Rudolf  (Amerika). Sekitar tahun 1970-an dunia telah berubah dan kesemuanya diatur oleh Amerika. Kemudian timbul Perang Dingin yaitu antara Blok Barat yang lebih menekankan industrialis dan Blok Timur yang sangat tertutup sehingga disebut dengan Tirai Besi. Namun pada saat itu setiap negara mempunyai program-program pembangunannya sendiri. Pada saat itu di  Amerika terdapat 3 karakter yang mempengaruhi karya-karya arsitektur diantaranya adalah formalis seperti Paul Rudolf   yang lebih mengutamakan ekspresi bentuk kemudian perfeksionis seperti I.M.Pei   dimana lebih mengutamakan kesempurnaan setiap detail dan bentuk. Sedangkan yang terakhir yaitu produktivitas yang lebih mengutamakan pada kemajuan teknologi, efisiensi dan optimalisasi. Di Belanda arsitek-arsitek disana kembali meneruskan gaya arsitektur modern lama, metabolisme dan split level seperti yang dilakukan oleh Le Corbussier   dan Van der Grough. Di Prancis banyak menggunakan teknologi logam seperti pembangunan menara Eiffel jadi anggapan disana bahwa bangunan yang menarik yaitu bangunan yang bisa dirakit. Di Jerman lebih mengutamakan pengekspresian

bentuk-bentuk

manufaktur,

bangunan

yang

bisa

dirakit

serta

mengutamakan bentuk-bentuk yang ekspresif. Di Skandinavia,  Alvaro Alto  sebagai arsitek penggerak disana lebih mengutamakan bentuk-bentuk konservatif dan bangunan harus mempnyai unsur-unsur alam. Di Asia seperti di Jepang lebih mengutamakan bentuk-bentuk formalis dan metabolis yang digerakkan oleh Kenzo Tange. Sedangkan di India dipengaruhi oleh LeCorbussier   dan Charles Korea  yang mengutamakan bangunan-bangunan arsitektur tropis.

Pada tahun 1970-an itu pula terbitlah sebuah buku yang berjudul “Complexity and Contradiction” . Dan ada anggapan bahwa bangunan harus kompleks dan ramai tidak ada lagi regularity   dan simetris. Ornamen-ornamen bangunan timbul karena fungsi seperti adanya antena sebagai sebuah sculpture. Charles Jenks  menilai pada saat itu ada enam situasi penciptaan karya-karya arsitektur yaitu situasi historis, stylish, tradisional, urban, super modern dan situasi adhoc . Kemudian timbul pula aliran baru yang bernama aliran kalsik pasca modern yang berkembang karena situasi historis pada tahun 1980-an. Maksud dari pasca modern disini yaitu sebuah upaya untuk menghadirkan lebih dari sebuah pemahaman dari sebuah karya arsitektur. Kebanyakan karya-karya arsitektur, gaya dan tipe berasal dari Barat, namun kemudian menyebar dengan cepat ke seluruh penjuru dunia, ini semua tergantung dari berkembangnya teknologi di bidang komunikasi. Mungkin sekarang, gerakan arsitektur yang dikenal dan paling kontroversial adalah Post-Modernism. Gerakan ini dimulai sekitar tahun 1960-an di Amerika. Gerakan ini tidak mempunyai gaya atau teori umum tertentu. Mereka bergabung hanya karena menentang internasional style. Salah satu arsitek terkenal pada saat itu adalah Robert Venturi . Sebagian besar arsitek Post-Modern mengembalikan gaya-gaya terdahulu (klasik), yang sempat diabaikan oleh arsitek-arsitek modern awal, dengan menerapkan unsur tradisi gaya tersebut pada karya-karyanya. Ketertarikan akan gaya-gaya dahulu didasari akan keinginan untuk memelihara / menjaga gedung-gedung tua dan mengadaptasinya untuk dipergunakan sebagai sesuatu yang baru atau dengan kata kata lain bangunan tua tersebut akan memiliki fungsi baru. Sebagian besar karya arsitek Post-Modern adalah bangunan-bangunan berukuran kecil seperti rumah dan toko. Kesimpulannya adalah bahwa sebenarnya arsitektur modern tidak sepenuhnya mati karena arsitektur modern dianggap sebagai asal-muasal gaya arsitektur sekarang. Sehingga banyak karya arsitektur sekarang yang masih mengadopsi prinsip-prinsip arsitektur modern, meskipun dalam desainnya terjadi penggabungan gaya lain, seperti gaya klasikRenaissance, Neoklasik, dan sebagainya. Dengan kata lain jiwa arsitektur modern masih dapat dilihat dan dirasakan pengaruhnya pada desain suatu bangunan. SUMBER: http://arsitekamedia.blogspot.com/2013/01/arsitektur-modern.html

 ARSITEKTUR MODERN SERTA CIRI-CIRINYA

Arsitektur modern tidak bermula dengan revolusi yang tidak dengan tiba – tiba membuang yang pra modern dan menggantinya dengan geometris sebagai satu –  satunya rupa arsitektur, tetapi secara setahap demi setahap menghapuskan ornamen –  ornamen dan dekorasi yang digantikan oleh geometri.

Arsitektur modern diketahui telah berkembang lebih kurang setengah abad, berawal kira – kira tahun 1920 hingga 1960 dan pada bulan September 1930 telah diadakan suatu konggres oleh CIAM  yang menghasilkan metode berpikir secara rasional untuk membangun kembali bangunan –  bangunan yang hancur akibat perang dunia II. Dalam hal ini mereka menerapkan kecepatan dalam membangun (pabrikasi komponen bangunan), efisien, ekonomis, dan rasional. Penekanannya pada rasionalitas. Bangunan yang demikian ini dianggap mencerminkan fungsinya dan gejala ini melintasi batas negara dan budaya, sehingga dapat dianggap bersifat Internasional. Arsitektur modern mempunyai pandangan bahwa arsitektur adalah ‘olah pikir’ dan bukan ‘olah rasa’ (tahun 1750), dan ‘permainan ruang’ dan bukan ‘bentuk’. Sejalan dengan kemajuan teknologi yang pesat ikut mempengaruhi arsitektur. Munculnya teknologi bahan bangunan yang mendukung arsitektur modern. Misalnya kaca yang dapat digunakan untuk mengekspresikan space atau ruang. Karena ciri – cirinya yang ‘ada tapi tak terlihat’. Selain itu untuk mewujudkan kecepatan dalam membangun maka dilakukan dengan produksi masal bahan bangunan sehingga mengakibatkan arsitektur modern dapat menembus batas budaya dan geografis, dan arsitektur menjadi suatu gaya internasional serta bangunan – bangunan di dunia menjadi seragam. Ornamen – ornamen dalam bangunan dianggap suatu kejahatan dan klasisme yang pernah dipakai oleh kaum fasis dan nazi menjadi symbol yang negatif dan perlu diolah.

Arsitektur modern memiliki ornamen yang minim dan fungsional. Pada arsitektur modern fungsi lebih diutamakan dalam menentukan bentuk, ukuran dan bahan. Di Indonesia rumah-rumah dengan gaya arsitektur modern mulai banyak diterapkan pada awal tahun 70-an. Di masa sekarang pun banyak rumah-rumah baru yang dibangun dengan gaya arsitektur modern dengan penyesuaian terhadap bahan bangunan dengan teknologi terkini, perkembangan budaya dan wawasan serta gaya hidup penghuninya. Eksterior  rumah dengan gaya arsitektur modern didominasi dengan jendela yang berukuran lebar dan atau tinggi, lis plang beton memanjang dan kanopi yang menjorok ke depan.

dengan kolom yang sederhana atau bahkan tanpa kolom. Bentuk masa rumah modern di dekorasi dengan ornamen garis vertikal, horizontal, dan

diagonal yang sederhana pada dinding eksterior yang luas Interior  rumah modern ditata dengan ornamen yang sederhana, langit-langit bertingkat dan void di ruang-ruang publik yang memberikan kesan luas. Ruang pada rumah dengan gaya arsitektur modern umumnya transparan, menerus, ruang-ruang saling terhubung dengan ruang-ruang perantara dibatasi oleh dekorasi interior yang tidak masiv. Bahan bangunan  berupa stainless steel finishing polished, aluminum anodized,glossy tile, kaca berwarna / tinted glass, marupakan bahan dengan jenis finishing mencirikan rumah modern dimasa-masa awal berkembangnya di Indonesia. Disaat sekarang ini banyak bahan bangunan dengan teknologi modern yang menjadi komponen penting seperti galvanized metal, granitile, grc, perforated metal dll.

Beberapa ciri arsitektur modern sebagai berikut:               

Asimetris Orientasi pola horizontal Atap datar Tidak ada cornice /profil atap Bentuk Kotak Halus Penampilan efisien Sudut lengkung Jendela Kaca Aluminium dan stainless steel trim pada pintu dan jendela Panel mengkilap Baluster metal Deretan jendela atau garis-garis Sedikit atau tidak ada hiasan Denah terbuka

Arsitektur pada puncak modern hadir tidak pada hanya 1 macam rupa arsitektur, tetapi ada empat aliran besar yaitu: Alvar Aalto yang tradisionalis

Corbusier 

,Lee

dengan

,Mies

Frank

Van

yang

Lloyd

Der

Wright 

Rohe 

seniman,

yang

yang

naturalis

fungsionalis.

View more...

Comments

Copyright ©2017 KUPDF Inc.
SUPPORT KUPDF