Apres - Bonsai

July 7, 2022 | Author: Anonymous | Category: N/A
Share Embed Donate


Short Description

Download Apres - Bonsai...

Description

 

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang kegiatan

Dalam mata kuliah Apresiasi Seni di Program Studi Agroteknologi Fakultas Pertanian Universitas Padjadjaran terdapat ilmu minat yaitu BONSAI. Bonsai adalah tanaman hias berukuran “mini” yang di budidayakan untuk  dijual   dijual atau sebagai hiasan. Bonsai ini pun di kompetisikan di pameran internasional dan yang menang akan mendapatkan penghargaan dan dijual dengan harga yang sangat mahal. Definisi dari istilah “Bonsai” adalah tanaman yang biasanya berupa pohon atau semak, yang tumbuh dalam wadah dan dibuat agar terlihat seperti pohon dewasa melalui penggunaan berbagai teknik dan pelatihan. Kata bonsai terdiri dari 2 karakter Jepang, “bon” & “sai”. “Bon” adalah panci, nampan atau wadah, sedangkan “sai” berarti pohon. Kata Bonsai asli berasal dari kata Cina “P’en Tsai” yang terdengar mirip dengan kata bonsai dan memiliki arti yang hampir sama. Bonsai memang tidak hanya sekedar pohon dalam pot, namun merupakan  pohon yang telah mengalami sejumlah disiplin hortikultura dan estetika, di mana tercapainya kematangan visual dan botani yang harmoni. Inti dari Bonsai klasik adalah untuk menghasilkan representasi miniatur sehat sebuah pohon di alam. Tantangan

utama

bagi

para

desainer

bonsai

adalah

bagaimana

mengekspose esensi dari suatu pohon. Seni Bonsai bercerita tentang ilusi hidup, dalam dunia yang miniatur. Artis berusaha untuk menemukan jalan untuk mengekspresikan pribadi dalam batas-batas praktek hortikultura yang baik, dan disertai rasa seni yang tak terbatas. Bonsai adalah tentang pohon yang ditanam dalam miniatur. Bonsai adalah tentang waktu dan ruang. Bonsai juga tentang kehidupan dan sikap. Secara historis, bonsai adalah bagian dari budaya, dan merupakan bagian penting dari warisan kebudayaan. Sederhananya, Bonsai merupakan gabungan kemampuan  berkebun, kemampuan artistik dan banyak kesabaran. Praktik menanam bonsai telah terlacak lebih dari seribu tahun yang lalu di Cina. Seni ini disebut sebagai pun-sai. Bentuk-bentuk bonsai pertama masih kasar.

1

 

Pohon yang dibuat menyerupai bentuk burung atau naga. Berbeda dengan praktik  bonsai modern, daya tarik pohon pun-sai ada pada kemiripan bentuknya dengan legenda atau keyakinan tradisional Cina. Jepang kemudian mengadopsi bonsai pada masa Kamakura di tahun 11851333 sebagai bagian dari penerapan Zen Buddhisme Jepang. Buddhisme adalah agama yang berkembang pesat di Asia pada waktu itu. Sebuah catatan kuno menunjuk tahun 1195 sebagai saat pertama kali bonsai dibawa ke Jepang. Saat di Jepang, bonsai berkembang pesat melebihi yang terjadi di Cina. Orang Jepang menganggap bonsai mewakili hubungan spiritual antara manusia dan alam. Bonsai tidak hanya terbatas dimiliki biksu Budha, tetapi juga dapat ditemukan di rumah keluarga kerajaan atau para bangsawan. Para elit Jepang masa lalu bangga menampilkan bonsai di rak-rak rumah mereka. Pot yang digunakan waktu itu lebih tinggi (dalam) dari yang digunakan sekarang. Bonsai tetap eksklusif di Jepang hingga tahun 1900 ketika bonsai muncul pada sebuah pameran di Paris. Ini merupakan titik balik penting bagi  bonsai. Setelah Sete lah pameran itu, permintaan bonsai dari orang-orang barat melonjak. Bonsai menjadi bagian dari dekorasi interior rumah mereka. Hal ini mendorong petani di Jepang melakukan pembibitan bonsai besar besaran untuk memenuhi permintaan dari barat. Sejak itu bonsai berevolusi dan  berkembang mencakup lebih banyak jenis pohon yang disesuaikan dengn iklim setempat. Sampai hari ini bonsai masih tetap menjadi budaya Jepang. Dalam  perayaan Tahun Baru Jepang, bonsai dari berbagai jenis senantiasa ditampilkan sebagai salah satu atraksi.

1.2 Tujuan Kegiatan

Untuk mengetahui beraneka ragam bonsai yang ada di dunia ini yang di  pamerkan dalam pameran tersebut dari hasil kompetisi berbagai negara. 1.3 Manfaat 

-  Dapat mengetahui teknik cara membuat bonsai, lanskap bonsai, menghias  bonsai sebagai mana indahnya di pandang pandang mata.

2

 

BAB II HASIL WAWANCARA 

Seni di dalam pameran ini ada 2 yaitu seni bonsai dan seni batu. Dua  –   duanya merupakan seni bonsai. Bapak yang kami wawancarai bernama Pak Engkong berasal dari Situraja, Sumedang. Pak Engkong memiliki anak yang kuliah juga di UNPAD di Fakultas Psikologi. Bonsai yang pertama kali di buat oleh Pak Engkong yaitu Pohon Beringin berbentuk Bonsai. Alasan Pak Engkong menjalani seni bonsai ini karena untuk menjadi sumber mata pencaharian. Menurut Pak Engkong pohon apa aja yang di tanami pada pot mini ini adalah  bonsai. Menurut Pak Engkong pemerliharaan pemerl iharaan bonsai ini memerlukan biaya yang kecil asalkan rajin memeliharanya tetapi relatif juga tergantung dari pengusaha  bonsai tersebut. Di dalam usaha bonsai Pak Engkong pemeliharaan bonsai membutuhkan tenaga kerja atau SDM yang memadai. Pemeliharaan Pemeliharaa n Bonsai(Penjelasan ditambahkan dari literatur)

1.  Penyiraman: Karena bonsai diletakkan di tempat yang terbuka (mengikuti  jenisnya) dan disinari matahari penuh, penyiraman dilakukan sekurangkurangnya 2 kali sehari yaitu pagi dan petang kecuali pada waktu musim hujan. Pastikan air di bekas penyiraman harus mengalir keluar dari lubang  bawah pot/bekas untuk mencegah pembusukan akar. 2.  Pembajaan : Beri baja secukupnya secukupnya secara teratur. Baja yang mengandung mengandung unsur-unsur N (nitrogen), P (phosphopr) dan K (kalium). Unsur N terdapat dalam pupuk urea untuk menyuburkan tanaman dan pembentukan daundaun. Unsur P diperlukan bonsai untuk pertumbuhan bunga atau untuk tanaman baru yang baru mulai tumbuh dan mulai berbunga. Unsur K terdapat kalium sulfat gunanya untuk menguatkan serabut-serabut tanaman sehingga tanaman menjadi kokoh. Pembajaan diberikan 3 kali dalam setahun. Lebih baik lagi menambahkan baja organik atau kompos secukupnya. 3.  Pemangkasan:

Pada

prinsipnya,

pemangkasan

dilakukan

untuk

membuang batang, daun dan ranting yang tua dan yang tidak dikehendaki.

3

 

Pertumbuhan boleh diperbanyak dengan cara pemotongan akar mengarah ke tepi/sisi. 4.  Pemasangan dawai: Dawai dipasang bertujuan membentuk batang, dahan, dan ranting agar tumbuh sesuai dengan arah yang diinginkan. Pemasangan dawai hendaklah dilakukan dengan hati-hati. Jangan terlalu ketat, dan jangan pula terlalu longgar. 5.  Kedudukan bonsai di bekas/pot: Kedudukan yang sempurna ditentukan oleh tata letak tanaman di bekas/pot yang digunakan. Kedudukan bonsai  bergantung kepada gaya yang digunakan. Tidak ada prinsip tertentu untuk tata letak bonsai dalam bekas/pot. Bonsai juga bergantung kepada bentuk  bekas/pot yang mungkin pot berbentuk persegi panjang, lonjong, oval, atau pot memanjang. Tanaman boleh diletakan dengan jarak sepertiga dari tepi pot/bekas. 6.  Menciptakan kesan tua: Bonsai akan lebih bernilai jika tanaman tersebut diberi kesan tua. Kesan tua ini biasanya ditandai dengan pertumbuhan cabang yang rata-rata merunduk ke bawah dan akar yang menjalar sampai keluar ke permukaan tanah. Di dalam dunia bonsai ada juga yang disebut dengan proses penuaan (ageing). Proses ini bertujuan untuk memberikan kesan tua dan kelihatan

sudah lama hidup. hidup. Akar-akarnya kelihatan

menjuntai tertanam ke tanah, menonjol di permukaan, dan batangnya yang lapuk seolah dimakan usia. Ini memberikan kesan tua dan juga indah dipandang. 7.  Mengecilkan/mengkerdilkan daun: Selain memperpendek batang dan mengerdilkan ukuran bunga dan buahnya, daun juga perlu di kerdilkan. Boleh membuang terus menerus daun pada pucuk ranting. Maka daundaun baru akan berukuran lebih kecil lagi dari daun sebelumnya. Sebelum mengkerdilkan daun, seminggu atau dua minggu sebelumnya, tanaman harus diberikan baja daun terlebih dahulu untuk pembentukan daun-daun  baru. Penyiraman juga perlu dikurangkan seminimum mungkin. Selain itu, kita boleh secara terus menerus memetik dan membuang ujung  –   ujung ranting daun muda agar daun yang tumbuh kemudian tetap berukuran kecil.

4

 

8.  Ganti medium dan pangkas akar: Bonsai yang sehat dapat dilihat dari  pertumbuhan akarnya. Pertumbuhan akar tidak akan berhenti malah terus  bertambah banyak dan panjang sehingga memenuhi bekas/pot. Apabila mengganti medium atau tanah pada tanaman bonsai, harus diiringi dengan memangkas akarnya juga. Ini dilakukan secara berkala bergantung kepada  jenis, umur tanaman serta keadaan tanaman. Umumnya penggantian media ini dilakukan setiap 1 hingga 5 tahun dan diiringi juga dengan memangkas akar-akarnya.

5

 

BAB III KESIMPULAN DAN SARAN

3.1 Kesimpulan

Dapat disimpulkan bahwa di pameran bonsai ini terdapat bonsai yang dikompetisikan dan bonsai yang di jual oleh para pengusaha untuk mencari uang. Bonsai yang dikompetisikan memiliki keindahan dan kualitas yang tinggi. Bonsai yang dikompetisikan yaitu bonsai  –  bonsai   bonsai dari berbagai negara. Dengan adanya  pameran bonsai ini kita dapat melihat seni yang begitu indah yang berkaitan dengan pertanian sehingga pertanian itu tidak hanya komoditas di panen lalu di konsumsi. Pada bonsai ini berbagai komoditas pertanian ini dapat di hias, di buat lanscape seindah mungkin sehingga tercipta seni yang ada nilainya.

3.2 Saran 

Dari

pameran

ini

saya

menyarankan

lebih

diefisienkan

dalam

memanfaatkan waktu di pameran tersebut dan pengarahan yang terarah pada setiap kelas. Sewaktu pameran kemarin banyak yang masih bingung bagaimana selanjutnya ketika sudah menghadiri ke acara pameran tersebut. Maka dari itu  perlu adanya setiap kegiatan ada pemandu di setiap minatnya sehingga dapat terarah dan tertib.

6

 

DAFTAR PUSTAKA 

Anonim. 2014. Sejarah Singkat Bonsai.  Bonsai.  http://www.amazine.co/581/tips-bonsaisejarah-singkat-bonsai/ sejarah-singkat-bonsai/  di akses pada tanggal 19 Oktober 2014 (Pukul 11.00 WIB) Anonim. 2013. Bonsai. Bagaimanakah Menenamnya?. Johor. Malaysia Anonim. 2011. Art of Nature.  Nature. http://bonsai-indonesia.com/ http://bonsai-indonesia.com/  di akses pada tanggal 19 Oktober 2014 (Pukul 10.00)

7

 

LAMPIRAN Foto  –  Foto  Foto di Pameran Bonsai 

8

View more...

Comments

Copyright ©2017 KUPDF Inc.
SUPPORT KUPDF