APLIKASI TEORI DAN MODEL KEPERAWATAN JEAN WATSON.docx
August 8, 2019 | Author: Ninha Inayah | Category: N/A
Short Description
kdk...
Description
APLIKASI TEORI DAN MODEL KEPERAWATAN JEAN WATSON
Jean Watson lahir pada tahun 1940, dia adalah Bachelor of Science dalam Keperawatan, Master of Science dalam Psychiatric / Mental Health Nursing dari University of Colorado Danver, serta PhD dalam Educational Psychology. Teori Jean Watson yang telah dipublikasikan dalam keperawatan adalah “Human Science and Human Care”. Watson percaya bahwa fokus utama dalam keperawatan adalah pada faktor care/ perhatian pada perawatan yang asalnya dari humanistik perspektif dan dikombinasikan dengan dasar ilmu pengetahuan. Tolak ukur pandangan Watson didasari pada unsur teori kemanusiaan. Pandangan teori Jean Watson ini memahami bahwa manusia memiliki 4 bagian kebutuhan dasar manusia yang saling berhubungan antara kebutuhan yang satu dengan kebutuhan yang lain. Berdasarkan dari empat kebutuhan tersebut, Jean Watson memahami bahwa manusia adalah makhluk yang sempurna dan memiliki berbagai ragam perbedaan, sehingga dalam upaya mencapai kesehatan, manusia seharusnya dalam keadaan sejahtera baik fisik, mental, sosial, serta spiritual
A. TEORI KEPERAWATAN MENURUT JEAN WATSON 1. MANUSIA sebagai FOKUS SENTRAL Keperawatan sebagai sains tentang human care didasarkan pada asumsi bahwa human science and human care merupakan domain utama dan menyatukan tujuan keperawatan. Sebagai human science keperawatan berupaya mengintegrasikan pengetahuan empiris dengan estetika, humanities dan kiat/art (Watson,1985). Sebagai pengetahuan tentang human care fokusnya untuk mengembangkan pengetahuan yang menjadi inti keperawatan, seperti dinyatakan oleh Watson (1985) human care is the heart of nursing. Pandangan tentang keperawatan sebagai sains tentang human care adalah komprehensif. Menurut pandangan Watson orang yang bernilai bagi dirinya atau orang lain dalam memberikan pelayanan keperawatan harus dapat memelihara, menghargai, mengasuh, mau mengerti dan membantu orang yang sedang sakit. Dalam pandangan filosofi umum, manusia itu mempunyai fungsi yang kompleks yang integritasi dalam dirinya. Selain itu manusia juga dinilai sempurna, karena bagian – bagian tubuhnya mempunyai fungsi yang sempurna, tetapi dalam fungsi perkembangannya dia harus selalu beradaptasi dengan lingkungan sosialnya.
2. SEHAT/KESEHATAN Watson (1985) mengungkapkan bahwa sehat merupakan kondisi yang utuh dan selaras antara badan,pikiran dan jiwa; dan ini berkaitan dengan tingkat kesesuaian antara diri yang dipersepsikan dan diri yang diwujudkan. Pandangan tentang kesehatan berfokus pada individu secara utuh meliputi hal-hal yang bersifat fisik,sosial,etis dan moral, tidak sekedar berfokus pada aspek-aspek perilaku dan fisiologi manusia semata. Dari beberapa konsep sehat (dan sakit/illness) diatas dapat dikemukakan beberapa hal prinsip antara lain : a. Sehat menggambarkan suatu keutuhan kondisi seseorang yang sifatnya multidimensional, yang
dapat
berfluktuasi
tergantung dari
interrelasi
antara
faktor-faktor
yang
mempengaruhi. b. Kondisi sehat dapat terwujud bila kebutuhan dasar manusiawinya terpenuhi c.
Kondisi sehat dapat dicapai karena adanya kemampuan seseorang untuk beradaptasi terhadap lingkungan baik internal maupun eksternal.
d. Sehat tidak dapat dinyatakan sebagai suatu kondisi yang berhenti pada titik tertentu, tetapi berubah-ubah tergantung pada kapasitasnya untuk berfungsi pada lingkungan yang dinamis. e. Sehat sebagai suatu kondisi keseimbangan yang dinamis antara bentuk dan fungsi tubuh (manusia) karena keberhasilannya menyesuaikan diri terhadap pengaruh-pengaruh yang dapat mengganggu (agent,environment). f. Carrative factor menurut Watson adalah mencoba menghargai dimensi manusia dalam perawatan dan pengalaman-pengalaman subjektif dari orang yang kita rawat. Carrative factor Elemen-elemen yang terdapat dalam carative factor adalah: 1. Nilai-nilai kemanusiaan dan Altruistik (Humanistic-Altruistic System Value ) 2. Keyakinan dan harapan (Faith and Hope) 3. Peka pada diri sendiri dan kepada oran lain (Sensitivity to self and others) 4. Membantu menumbuhkan kepercayaan,membuat hubungan dalam perawatan secara manusiawi 5. Pengekspresian perasaan positif dan negative 6. Proses pemecahan masalah perawatan secara kreativ (creative problem-solving caring process) 7. Pembelajaran secara transpersonal(transpersonal teaching learning) 8. Dukungan,perlindungan,perbaikan fisik,mental,social dan spiritual. 9. Bantuan kepada kebutuhan manusia(Human needs assistance) 10. Eksistensi fenomena kekuatan spiritual.
Dari kesepuluh carrative factors diatas, Caring dalam keperawatan menyangkut upaya memperlakukan klien secara manusiawi dan utuh sebagai manusia yang berbeda dari manusia lainnya (Watson,1985) ini berkenaan dengan proses yang humanitis dalam menentukan kondisi terpenuhi tidaknya kebutuhan dasar manusia dan melakukan upaya pemenuhannya melalui berbagai bentuk intervensi yang bukan hanya berupa kemampuan teknis tetapi disertai “warmth, kindness, compassion”. Watson kemudian menawarkan revolusi teorinya dan arahnya di masa depan.
Konsep tersebut adalah “Clinical Caritas Process”(CCP) yang
dianggapnya lebih cocok dengan ide-ide dan era perkembangan teorinya (Watson, 2004).
3. LINGKUNGAN SOSIAL Salah satu variabel yang memengaruhi masyarakat saat ini adalah lingkungan sosial. Masyarakat memberikan nilai yang menentukan terhadap bagaimana seharusnya berkelakuan, dan tujuan apa yang harus dicapai. Nilai – nilai tersebut dipengaruhi oleh lingkungan sosial, kultural, dan spiritual. Asuhan keperawatan telah ada dalam masyarakat, karena setiap masyarakat biasanya mempunyai seseorang yang care terhadap orang lain. Watson menyatakan bahwa merawat, dan keperawatan itu ternyata sangat dibutuhkan oleh setiap lingkungan sosial yang mempunyai beberapa orang yang saling peduli dengan yang lainnya. Sikap merawat tidak diturunkan dari generasi ke generasi, melalui gen, tetapi diturunkan dari kebudayaan profesi sebagai suatu koping yang unikterhadap lingkungan. 4. KEPERAWATAN Menurut Watson keperawatan fokusnya lebih pada promosi kesehatan, pencegahan penyakit, merawat yang sakit, dan pemulihan keadaan fisik.
B. Transpersonal caring relationship Menurut Watson(1999),transpersonal caring relationship itu berkarakterisikkan hubungan khusus manusia yang tergantung pada: a. Moral perawat yang berkomitmen melindungi dan meningkatkan martabat manusia seperti dirinya atau lebih tinggi dari dirinya. b. Perawat merawat dengan kesadaran yang dikomunikasikan untuk melestarikan dan menghargai spiritual ,oleh karena itu tidak memperlakukan seseorang sebagai sebuah objek. c. Perawatan berkesadaran bahwa mempunyai hubungan dan potensi untuk menyembuhkan sejak,hubungan,pengalaman dan persepsi sedang berlangsung. d. Hubungan ini menjelaskan bagaimana perawat telah melampaui penilain secara objektif,menunjukkan perhatian kepada subjektifitas seseorang, dan lebih mendalami situasi kesehatan diri mereka sendiri.Kesadaran perawat menjadi perhatian penting untuk keberlanjutan dan pemahaman terhadap persepsi orang lain. e. Pendekatan ini menyoroti keunikan dari kedua belah pihak,yaitu perawat dan pasien,dan juga hubungan saling mneguntungkan antara dua individu,yang menjadi dasar dari suatu
hubungan.Oleh karena itu,yang merawat dan yang di rawat keduanya terhubung dalam mencari makna dan kesatuan,dan mungkin mampu merasakan penderitaan pasien. f. Istilah transpersonal berarti pergi keluar diri sendiri dan memungkinkan untuk menggapai kedalaman spiritual dalam meningkatkan kenyamanan dan penyembuhan pasien.Pada akhirnya,tujuan dari transpersonal caring relationship adalah berkaitan dengan melindungi,meningkatkan dan mempertahankan martabat ,kemanusiaan,kesatuan dan keselarasan batin.
C. CONTOH PENERAPAN TEORI JEAN WATSON Masalah biofisik : makanan, cairan, eliminasi, dan ventilasi. - Bagaimana pasien menilai tubuhnya ? - Apakah tubuhnya dalam batas normal sesuai dengan tinggi, berat, dan umur ? Masalah psikofisik : aktifitas tubuh, seksualitas, kebutuhan untuk berprestasi, - Apakah ia berpartisipasi dalam kegiatan-kegiatan umum sesuai dengan umurnya ? - Apakah hubungannya dengan kelompok sebaya memuaskan ? - Bagaimana dia menilai kondisi seksualitasny? - Apakah lingkungan mendukung perkembangan pribadinya - Apakah pasien merasa mencintai dan dicintai ? Masalah interpersonal : kebutuhan untuk aktualisasi diri - Bagaimana perasaan pasien perasaan pasien mengenai dirinya ? - Apakah dia menyukai dunianya ? - Apakah dia merasa telah mencapai tujuan-tujuan dalam hidupnya ?
KESIMPULAN Konsep utama teori Jean Watson adalah “ Human Science and Human Care”, yang fokus utamanya dalam keperawatan adalah careative factor, dimana dia berasal dari humanistic perspective yang dikombinasikan dengan dasar ilmu pengetahuan ilmiah. Hubungan teori Jean Watson ini dengan konsep utama keperawatan, yaitu adanya unsur teori kemanuasian dalam pandangannya yang mengatakan bahwa manusia adalah makhluk yang sempurna yang memiliki berbagai perbedaan.
Daftar pustaka George J. B. (1990). Nursing Theories. New Jersey: Apleton and Lange Hidayat A. Dan Alimut A. (2004). Pengantar Konsep Dasar Keperawatan. Jakarta: Salemba Medika Soemantri I. (2006). Konsep Dasar Keperawatan. Bandung: Stikes A. Yani Press Master Google
View more...
Comments