API Ketidakbedayaan

October 12, 2022 | Author: Anonymous | Category: N/A
Share Embed Donate


Short Description

Download API Ketidakbedayaan...

Description

 

ANALISA PROSES INTERAKSI

Inisial klien Status interaksi perawat-klien Lingkungan Deskripsi klien Tujuan (berorientasi pada klien)  Nama Mahasiswa Tanggal Jam Tempat KOMUNIKASI VERBAL

P : Selamat Pagi

K : Pagi,

 

: Bpk. F : Fase kerja : Perawat dan klien duduk dalam satu ruangan di ruang mawar saling berhadapan, : Ekspresi klien tampak sedih, klien mengatakan malu karena tidak bisa membantu orang tuanya. : Klien Klien dapat dapat lebih lebih percaya percaya diri terhadap terhadap kegiatan kegiatan yang bisa klien lakukan. : Kelompok 3 : Jumat, 17 Januari 2013 : 11.20 : Ruang Mawah RSJ. Soehrto Herdjan

KOMUNIKASI NON

ANALISA BERPUSAT

ANALISA BERPUSAT

VERBAL

PADA PERAWAT

PADA KLIEN

P : duduk berhadapan, Perawat memulai mengulurkan tangan,  percakapan dengan sikap tersenyum, badan agak terbuka membungkuk ke depan, tubuh sikap terbuka K : Melihat kearah  perawat, mengulurkan tangan, ekspresi tampak menghindar, namun masih mencoba untuk tersenyum K : klien mengubah posisi kakinya, memandang  perawat, menjawab dengan ramah

Klien tampak bersedia  berinteraksi dan membutuhkan bantuan dari perawat

Klien berespon positif dengan salam yang disampaikan oleh perawat

1

RASIONAL

Klien telah bersedia melakukan interaksi  pertemuan pertama hal ini menunjukkan bahwa antara klien dan perawat telah terbina hubungan saling percaya. Sesuai dengan teori bahwa keberhasilan membina hubungan saling percaya sangat dipengaruhi oleh komunikasi verbal dan non verbal yang disampaikan oleh perawat Perawat mempertahankan sikap terbuka, badan condong ke depan, memandang dan

 

P : mempertahankan sikap terbuka, badan condong

mendengarkan dengan  penuh perhatian ketika  berinteraksi dengan klien. Sesuai dengan teori hal ini

Perawat tetap menjaga  posisi tubuh dengan terapeutik

KOMUNIKASI

KOMUNIKASI NON

ANALISA BERPUSAT

ANALISA BERPUSAT

VERBAL

VERBAL

PADA PERAWAT

PADA KLIEN

ke depan, memandang dan mendengarkan dengan penuh  perhatian

P : Bagaimana  perasaannya hari ini?

K : Saya merasa merasa sedih karena tidak bisa  berbuat apa-apa dan saya merasa malu karena tidak bisa membantu orang tua

 

P : Suara jelas, tetap tersenyum, mempertahankan sikap terbuka, memandang klien dengan bersahabat K : Memandang perawat, perawat, wajah tampak lebih relek namun masih tampak menunduk

RASIONAL

merupakan sikap-sikap yang harus dilakukan dalam melakukan hubungan terapeutik sehingga klien dapat  berespoin positif terhadap Perawat mencoba membuka diri dan mencoba menggali data  baru yang mungkin sangat diperlukan oleh klien Klien tampak membutuhkan bantuan dari tenaga profesional dalam mengatasi kecemasan terhadap kesehatan anaknya

K : Ekspresi wajah sedih,  badan agak bergeser membenarkan posisi duduk, menjawab dengan nada suara agak rendah

Ketidakberdayaan yang dirasakan klien masih menunjukkan tanda-tanda ketidakberdayaan

2

interaksi yang dilakukan. Perawat menunjukkan hubungan yang terbuka dengan klien. Hal ini sesuai dengan teori komunikasi yaitu teknik komunikasi terapeutik dimana bahwa untuk mendapatkan data diperlukan pertanyaan dan sikap terbuka dari perawat dalam memahami kebutuhan klien saat ini Perawat menggunakan teknik komunikasi terbuka. Hal ini sesuai dengan teori bahwa sikap terapeutik yaitu keterbukaan, jujur,

 

saya.

P : menganggukkan kepala, mendengarkan klien dan badan tetap condong ke depan

Perawat mempertahankan sikap terbuka menerima klien apa adanya dan menunjukkan perhatian terhadap kebutuhan klien

KOMUNIKASI

KOMUNIKASI NON

ANALISA BERPUSAT

ANALISA BERPUSAT

VERBAL

VERBAL

PADA PERAWAT

PADA KLIEN

P : bagaimana jika kita P:  berrca  be caka kapp-ccak akap apte tent ntaangha hallhal apa saja yang bias Bpk lakukan K:

K : Iya

 

keiklasan dan penggunaan teknik terapeutik akan mempengaruhi keberhasilan interaksi Tanda-tanda ketidakberdayaan dapat dilihat dari tanda fisiologis, kognitif, dan emosi/ perilaku. Pada kasus ini tanda-tanda yang digunakan adalah tandatanda kognitif dan emosi/  perilaku

Badan condong ke Perawat mencoba depan, ekspresi wajah memfookuskan tenang, sikap terbuka  pembicaraan pada satu Mendengarkan topik sesuai dengan  perawat, menggeser kebutuhan klien  badannya untuk  berganti posisi, kepala manggut-manggut dan mencoba tersenyum

S K : Menganggukkan kepala, tersenyum dan memandang perawat seolah-olah

Klien menunjukkan kebutuhannnya terhadap rasa ketidakberdayaan yang dialaminya

Klien menyetujui topik yang ditentukan perawat untuk dibahas.

3

RASIONAL

Fokusing merupakan salah satu teknik komunikasi terapeutik. Sesuai degan konsep komunikasi terapeutik bahawa fokusing sangat diperlukan dalam rangka memfokuskan topik yang akan dibahas dalam suatu  pembicaraan Adanya kesepakatan topik antara perawat dan klien menunjukkan ketepatan  perawat dalam

 

memerlukan bantuan P : Tersenyum, tetap memandang klien, mencondongkan kepala P : coba bpk ceritakan mengapa bapak merasa tidak bisa berbuat apaapa dan kenapa bpk merasa malu dengan orang tua bpk?

P : Menjelaskan dengan kata-kata yang jelas, menekankan pada topik bahasan K : Menganggukkan kepala, mendengarkan  penjelasan dari

menganalisa kebutuhan klien saat ini

Perawat senang karena telah terjadi kesepakatan topik untuk dibahas sesuai dengan kebutuhan klien saat ini Perawat mengajak klien untuk mengenal rasa ketidakberdayaan yang dirasakan. Klien tampak memperhatikan fokus  bahasan dalam interaksi

Perawat memfokuskan topik bahasan interaksi. Hal ini sesuai dengan teori  bahwa interaksi yang efektif harus memenuhi teknik komunikasi, salah satunya adalah focusing  adalah focusing  

 perawat

KOMUNIKASI

KOMUNIKASI NON

ANALISA BERPUSAT

ANALISA BERPUSAT

VERBAL

VERBAL

PADA PERAWAT

PADA KLIEN

K : Saya malu kepada orang tua karna saya masih belum punya  pekerjaan dan saya masih bergantung pada orang tua saya, padah usia saya sudah 30 thn

K : Ekpresi wajah wajah tampak sedih, sambil menundukan kepala P : Mendengarkan dengan seksama, tersenyum, menganggukkan kepala

 

Klien menyebutkan faktor  presipitasi ketidakberdayaan yang dialami Perawat mencoba menggali faktor presipitasi ketidakberdayaan yang dialami oleh klien dengan teknik komunikasi terbuka

4

RASIONAL

Dalam menggali faktor  presipitasi perawat dapat dapat menggunakan pertanyaan terbuka. Menurut konsep  bahwa pertanyaan terbuka akan menghasilkan data kualitatif tentang faktor  pencetus terjadinya cketidakberdayaan

 

yang bapak P : Apa yang rasakan jika memikirkan hal tersebut?

P : Menanyakan dengan menekankan pada topik bahasan K : Mendengarkan dan wajah tampak tegang

Perawat mengajak klien untuk mengenal rasa cemas yang dirasakan. Klien tampak memperhatikan fokus  bahasan dalam interaksi

K : Saya merasa saya tidak  bisa berbuat apa-apa karana saya hanya menjadi beban hidup orang tua saya.

K : Memandang perawat, ekperesi tampak sedih,  bercerita dengan nada renah P : Menganggukkan

P : Apa yang bapak lakukan saatt pik saa pikira iran n itu itu muncu mun cul? l? Apakah bapak menjadi lebih tenang?

kepala, mendengarkan klien, tetap mempertahankan sikap terbuka P : Menganggukkan kepala, tersenyum, ekpresi wajah  bersahabat K : Mendengarkan, mencoba mengingatingat kembali

KOMUNIKASI

KOMUNIKASI NON

ANALISA BERPUSAT

ANALISA BERPUSAT

VERBAL

VERBAL

PADA PERAWAT

PADA KLIEN

 

Klien menyebutkan faktor  presipitasi ketidakberdayaan yang dialami Perawat bersikap empati terhadap perasaan klien

Perawat menggali mekanisme koping yang sudah dilakukan untuk melihat apakah koping klien adaptif atau maladaptif.

5

Perhatian klien dalam  berinteraksi dengan  perawat masih terkontrol

Perawat menggali faktor  presipitasi yang dialami oleh klien. Menurut konsep bahwa pertanyaan terbuka akan menghasilkan data kualitatif tentang faktor  pencetus terjadinya cemas Dalam hubungan antara  perawat dan klien, perawat perawat  berkewajiban menempatkan diri dengan sikap empati. Sikap empati akan memberikan kenyamanan pada klien dalam berinteraksi dengan  perawat. Sebelum melatih satu cara  perawat perlu menggali mekanisme koping yang sudah dilakukan oleh klien.

RASIONAL

 

K : Saya hanya bisa  berdiam diri dan merenung saja

P : Baiklah bpk, bapak  jangan berpikir bpk tidak bisa melakukan apa-apa karena saya yakin bnyak hal yang  bisa bpk lakukan, sperti menyapu, mengepel dan membersihkan rumah. Kalo boleh saya tau kegiatan apa yang bpk sukai. K : Baiklah. Saya suka menggambar

 

K : memandang perawat, perawat, tampak masih sedih P : Mendengarkan klien dengan seksama, sambil menganggukkan Mempertahankan sikap kepala, tersenyum empati P : Memberi saran kepada kepada Perawat memberikan saran klien, tersenyum, terhadap klien dan memandang klien  bertanya kepada klien dengan senang kegiatan yang klien sukai. K : Tersenyum, menunduk sebentar,

Mekanisme koping yang digunakan oleh klien masih berada pada rentang adaptif

Klien tampak senang

kemudian memandang  perawat

dengan mendapak saram dari perawat dan ingin menjawab pertanyaan dari  perawat.

K : Tersenyum, memandang perawat, sambil menganggukanggukkan kepala P : Ekpresi wajah wajah senang, memperhatikan klien, tetap bersikap terbuka

Klien tampak senang menyebutkan kegiata yang klien sukai Perawat mendengarkan kegiatan yang disukai klien dengan seksama

6

Pada kondisi ketidakberdayaan, mekanisme koping yang digunakan oleh klien masih berada pada rentang adaptif. Perawat memberikan saran terhadap saran klien. Hal ini sesuai dengan teori  bahwa setiap saran akan mebnatu klien klien dengan masalahnya.

Klien mencoba untuk lebih semngat dengan menceritakan kegiatan yang klien sukai. Hal ini sesuai dengan teori bahwa kegiatan yang disukaiklien akan mebantu klien menjadi lebih baik.

 

KOMUNIKASI

KOMUNIKASI NON

ANALISA BERPUSAT

ANALISA BERPUSAT

VERBAL

VERBAL

PADA PERAWAT

PADA KLIEN

P: Ohhh, jadi bapak senang menggambar. Baiklah boleh saya melihat gambar bapak, tapi sebelum itu boleh saya bertanya, apa saja alat-alat yang diperlukan untuk menggambar? K : Iya saya senang menggambar, alat-alat yang dibutuhkan : kertas, pensil dan  penghapus

P: Benar sekali yang  bapak sebutkan,  baikalah saya akan siapkan alat-alat yang dibutuh kan dan bpk  bisa menggambar.

 

P : tersenyum, memandang klien dengan senang, menanyakan alat-alat apa saja yang dibutuhkan oleh klien K : Tersenyum, menganggukanggukkan kepala K : Tersenyum,

Perawat mencoba menjadi role model bagi klien

RASIONAL

Untuk membuat klien lebih percaya diri dengan melakukan kegiatan yang klien senangi, Hal ini dapat membantu klien lebih percaya diri. Klien termotivasi untuk menggambar

memandang perawat, sambil menganggukanggukkan kepala, dan menyebutkan alat-alat Perawat memberikan yang digunakan dukungan atas P : Ekpresi wajah wajah senang, keberhasilan klien dalam memperhatikan klien, menyebutkan alat-alat mengacungkan jempol yang dibutuhka dan tetap bersikap terbuka P : tersenyum, Perawat mencoba menjadi memandang klien memberikan kegiatan yang dengan senang, dan  bisa klien lakukan dengan menyiapkan alat-alat senang. yang dibutuh kan untuk menggambar K : Tersenyum, menganggukanggukkan kepala dan

7

Klien menyebutkan alat-

Klien dapat menyebutkan

alat untuk menggambar dengan benar.

alat-alat yang digunakan untuk menggambar dengan  benar merupakan keberhasilan yang dimiliki klien.

Untuk melatih kemampuan klien dimulai dengan memberi kesemapatan klien untuk melakukan kegiatan yang klien senangi. Klien termotivasi untuk melakukan kegiatan

 

klien memulai menggambar KOMUNIKASI

KOMUNIKASI NON

ANALISA BERPUSAT

ANALISA BERPUSAT

VERBAL

VERBAL

PADA PERAWAT

PADA KLIEN

K : Baiklah, saya akan menggambar

P : Wahhh bagus sekali gambar bapak.

K : Iya, terimakasih

 

K : Tersenyum, memandang perawat, sambil menganggukanggukkan kepala P : Ekpresi wajah wajah senang, memperhatikan klien, melihat klien menggambat

P : Sikap badan terbuka,  badan condong kedepan, memandang klien, berbicara dengan nada suara yang lembut, memuji hasil gambar klien K : Menganggukkan kepala, tersenyum, ekpresi wajah senang K : Tersenyum, memandang perawat, sambil menganggukanggukkan kepala dan merasa senang P : Ekpresi wajah wajah senang,

Klien melakukan kegiatan menggambar denga senang. Perawat memberikan dukungan dan menyaksikan seksama klien menggambar

Perawat memberikan selamat dengan keberhasilan klien dapat melakukan kliennya/reinforcement 

Perawat memberikan dukungan atas kemampuan

8

Klien tampak senang dengan hasil gambarnya.

RASIONAL

Pada ketidak berdayaan terjadi peningkatan kemampuan belajar. Hal ini sesuai dengan teori  bahwa ketidakberdayaan klien masih mengalami kesadaran terhadap stimulus internal dan eksternal sehingga proses  belajar masih dapat  berjalan dengan baik Dengan perawat memberikan pujian terhadap keberhasilan kegiatan yang dilakukan oleh klien dapat membuat klien termotifasi untuk melakukan kegiatankegiatan.

Menurut teori belajar salah satu faktor utama dalam  belajar adalah kemauan klien untuk melakukan  percobaan

 

memperhatikan klien, mengacungkan jempol dan tetap bersikap terbuka

KOMUNIKASI

KOMUNIKASI NON

ANALISA BERPUSAT

ANALISA BERPUSAT

VERBAL

VERBAL

PADA PERAWAT

PADA KLIEN

P : Naahh bapak, menggambar merupakan suatu kegiatan yang bisa  bapak lakukan, jadi

P : Sikap badan terbuka,  badan condong kedepan, memandang klien, berbicara dengan nada suara

 bpk jangan berpikir  bpk tidak bisa melakukan apa-apa, karna bapak bisa menggambar, bpk juga harus lebih percaya diri dan melakukan kegiatan lainnya dengan senang seperti  bpk menggambar tadi. K : Baiklah, saya akan mencoba lebih percaya diri dengan melakukan kegiatan-kegiatan lain.

yang lembut, kata-kata  jelas, berbicara tidak terlalu cepat, dan meberitahukan bahwa  banyak hal yang bisa klien lakukan K : Menganggukkan kepala, tersenyum, ekpresi wajah senang

 

klien

K : Tersenyum, memandang perawat, sambil menganggukanggukkan kepala P : Ekpresi wajah wajah senang, memperhatikan klien, mengacungkan jempol dan tetap bersikap terbuka

Perawat memberitahukan hal-hal psotif yang bisa klien lakukan

RASIONAL

Hal yang baru dapat dilakukan dengan memberikan semangat dan dukungan kepada klien

Klien tampak senang dan ingin mencoba hal baru

Klien mampu mengikuti  proses belajar dan ingin mencoba kegiatan yang  baru. Perawat memberikan dukungan atas kemampuan klien

9

Tujuan belajar dapat tercapai ketika tidak terjadi kesenjangan antara tujuan dan hasil belajar.

 

P : Baiklah rasanya rasanya sudah P : tersenyum, 15 menit kita ngobrol. memandang klien Bpk latih kembali apa dengan senang, menggambar, dan menjelaskan dengan mencoba kegiatan baru nada suara yang lemah yang bisa bpk lakukan. lembut, suara jelas dan Jika bpk masih ada memotivasi klien yang perlu ditanyakan, K : Tersenyum,  besok kita bertemu lagi mengangguktapi sore sekitar jam anggukkan kepala 11.00. Selamat istirahat dan Wassalamu alaikum ibu

Perawat mengakhiri interaksi dengan terminasi

Menurut konsep interaksi terapeutik maka akhir interaksi diakhiri dengan terminasi

Kebutuhan klien tampak telah terpenuhi dengan  proses belajar yang dilakukan bersama  perawat

KOMUNIKASI

KOMUNIKASI NON

ANALISA BERPUSAT

ANALISA BERPUSAT

VERBAL

VERBAL

PADA PERAWAT

PADA KLIEN

K : Iya, Waalaikum salam

K : Tersenyum, membalas uluran tangan P : tersenyum, ekspresi wajah senang

 

Klien menyetujui hasil  pertemuan Perawat senang dengan interaksi yang dilakukan dengan klien

10

RASIONAL

Klien sepakat untuk menindaklanjuti  pertemuan. Hal ini menunjukkan bahwa antara klien dan perawat telah terjadi trust . Hal ini sesuai dengan teori bahwa aspek utama untuk mempertahankan hubungan adalah adanya hubungan saling percaya

View more...

Comments

Copyright ©2017 KUPDF Inc.
SUPPORT KUPDF