APA ITU TEORI

February 28, 2018 | Author: retnolestari | Category: N/A
Share Embed Donate


Short Description

Download APA ITU TEORI...

Description

THINKING ABOUT THEORY Emile Hirsch dan istrinya Irene telah menikah selama 55 tahun. Selama itu mereka tinggal di kota kecil, Winconsin. Namun suatu hari Emile mengatakan pada Irene bahwa ia berpikir untuk pindah ke daerah yang lebih hangat. Geoff, salah seorang anaknya menyarankan untuk pindah di dekat rumahnya di Florida. Namun Irene tidak ingin meninggalkan rumahnya. Apalagi ia tidak cocok dengan istri Geoff. Irene terdiam dan hampir menangis yang membuat Emile berpikir Irene tidak suka dan marah dengan gagasannya. Emile memahami bahwa sebuah keputusan besar harus dibuat keduanya; seperti yang selalu dilakukan dalam kehidupan pernikahan mereka selama ini.

Mengapa kita bertindak seperti yang kita inginkan? Mengapa kita beradu argumen tentang suatu hal tetapi tidak dengan hal lain? Bagaimana kita bisa menjadi komunikator yang baik? Para peneliti percaya kita bisa menemukan jawaban-jawaban diatas dengan teori.

APA ITU TEORI?  Teori adalah kerangka yang membantu kita menyelesaikan/mengelompokkan berbagai perilaku-perilaku kita dan menyatukannya menjadi hal yang bermakna

 Karl Popper (1959: 48); teori adalah jaringan untuk menangkap apa yang kita sebut sebagai “dunia”. Teori membantu kita memahami kenyataan  Teori adalah system abstrak dari sebuah konsep dengan indikasi hubungan diantara konsep-konsep tersebut yang dapat membantu kita memahami sebuah fenomena  Jonathan H. Turner (1986:5); teori adalah proses pengembangan ide-ide yang akan membantu kita menjelakan bagaimana dan mengapa sebuah kejadian dapat terjadi  William Doherty (1993:20); teori adalah proses sistematik dalam merumuskan dan mengorganisasi ide menjadi sebuah fenomena tertentu yang dapat dipahami Mendefinisikan teori tidak mudah karena teori dapat diklasfikasikan atau dikategorikan kedalambanyak cara

TUJUAN TEORI

 Adalah menjelaskan, memahami, memprediksi dan perubahan sosial  Membantu kita menemukan jawaban pertanyaan mengapa dan bagaimana mengenai pengalaman-pengalaman komunikasi kita

KLASIFIKASI TEORI  Grand Theory Grand teori adalah pemaknaan perilaku dengan cara yang benar secara universal. Grand teori memikiki kemampuan untuk menyatukan semua pengetahunan yang kita miliki mengenai komunikasi menjadi sebuah kerangka teori.

Contoh: Marxism

Grand theory komunikasi sebagaian besar tidak ada yang eksis, misalnya dalam komunitas, pasti komunitas tersebut berbeda dengan komunitas lainnya.

 A mid-range Theory A mid-range teori menjelaskan perilaku sebuah kelompok orang dibandinkan dengan semua orang atau mencoba menjelaskan perilaku semua orang dalam sebuah waktu atau konteks tertentu.

West, R., & Turner, L. H. Introducing Communication Theory, 46-67

Banyak teori komunikasi yang masuk dalam kategori ini.

-

Uncartainly reduction: Bagaimana orang berhadapan dengan orang asing

-

Face negotiation theory: mencoba mengelola konflik

-

Group theory: Bagaimana orang-orang dalam kelompok menyetujui sebuah keputusan

Bagaimana

orang

berbeda

budaya

 Narrow Theory Narrow teori menitikberatkan pada orang-orang tertentu pada waktu tertentu. Mis : aturan-aturan komunikasi dalam sebuah konflik umum.

Ada beberapa konflik misalnya dalam sebuah stand point theory harapan bahwa koreksi tentang sebab perempuan harus dimodifikasi dengan menghubungkan pada tingkatan dan ras.

KOMPONEN TEORI

 Konsep Adalah kata-kata, gagasan atau istilah yang melabeli elemen paling penting dalam teori. 1. Konsep nominal: adalah demokrasi atau cinta

konsep

yang

tidak

terlihat

seperti

2. Konsep real: adalah konsep yang terlihat seperti ritual atau jarak spasial West, R., & Turner, L. H. Introducing Communication Theory, 46-67

 Hubungan (relationship) Adalah cara dimana sebuah konsep teori digabungkan

HUBUNGAN TEORI DAN PENGALAMAN

 Carl

Hample (1952); meskipun teori itu abstrak namun dapat membantu kita memahami pengalaman nyata dan observasi. Pengalaman nyata dan observasi itu dapat kita simpulkan atau pahami melalui sebuah teori

 Janet Yerby (1995:262); teori bertindak sebagai sebuah lensa yang

mengarahkan kita untuk melihat suatu hal sambil mengabaikan hal yang lain. Teori merupakan sebuah cerita yang dikembangkan untuk mejelaskan pandangan kita mengenai sebuah kenyataan atau perilaku komunikasi.

PARADIGMA: Bagaimana kita melihat dunia?

 Paradigma adalah dasar teori yang kita gunakan atau yang kita baca.

 Klein & White (1996:10); intellectual tradision adalah cara melihat dunia atau cara berpikir umum yang telah disetujui bersama oleh para ilmuan  Thomas Kuhn (1970); menyatakan bahwa paradigma telah mengakar

dari waktu ke waktu hingga luntur oleh cara baru mengatur dunia yang terlihat lebih masuk akal oleh para peneliti (revolusi). Contohnya teori newton digantikan oleh relativitas Einstein

West, R., & Turner, L. H. Introducing Communication Theory, 46-67

AREA PARADIGMA

 Ontology -

Mencoba memahami apa yang disebut realitas (tentang ada)

-

Ontologi adalah pelajaran tentang keberadaan beradaan atau pelajaran tentang kenyataan

-

Ontologi berasal dari bahasa Yunani yang berarti prinsip umum sebuah keberadaan

dari

ketidak

 Epistemology -

Mempertanyakan bagaimana kita mengetahui barbagai hal

-

Memahami apa yang disebut ilmu pengetahuan

 Axiology -

Mempertanyakan apa yang berharga

-

Memahami apa yang disebut nilai

METATHEORY

Adalah teori bagaimana mengembangkan teori. Ada tiga jenis metatheory tradisional yakni pendekatan covering law, pendekatan rules (aturan), pendekatan system.

 Covering Law -

Menekankan pada hubungan sebab akibat dalam komunikasi. West, R., & Turner, L. H. Introducing Communication Theory, 46-67

-

Pertamakali diperkalkan oleh William Dray (1957)

-

berusaha untuk menjelaskan suatu kejadian di dunia nyata dengan mengacu pada aturan umum

-

berpendapat bahwa ada hubungan tetap antara dua atau lebih persistiwa atau obejek yang terjadi

Contoh: jika satu kejadian terjadi akan mengakibatkan kejadian yang lain. Misalnya seseorang menutup diri dari temannya maka temannya juga akan menutup diri.

-

Namun penjelasan covering law tidak harus selalu sebab akibat. Bisa saja mengenai hubungan kebersamaan.

Contoh: jika seseorang menutup diri dari temannya maka temannya juga akan menutup diri. Namun ini tidak mengklaim bahwa tindakan menutup diri yang satu akan menyebabkan tindakan menutup diri yang lain. Bisa saja tindakan menutup diri yang lain tersebut disebabkan oleh norma sosial, atau lingkungan (keintiman, mabuk)

-

Banyak peneliti menyadari bahwa tipe aturan umum ini tidak realistis. Peneliti lebih memilih menggunakan “probabilistic laws” atau pernyataan yang bisa kita prediksi dengan tingkat kemungkinan tertentu.

 Rules Approach -

Menekankan pada pengaruh kebebasan dan pilihan individual

-

James Lull (1982) mengidentifikasi tiga tipe aturan yang melingkupi perilaku menonton televisi (para peneliti menggunakan sampel perilaku menontonton televisi untuk menerapkan rules theory):

West, R., & Turner, L. H. Introducing Communication Theory, 46-67

1. Habitual rules: aturan yang dibuat oleh pihak berkuasa dalam

keluarga dan tidak dapat dinegosiasikan.

Contoh: saat orang tua menyatakan pada anaknya tidak boleh menonton televisi hingga pekerjaan rumah selesai. Aturan yang dibuat ini adalah habitual rules

2. Parametic rules: aturan yang juga dibuat oleh pihak yang

berkuasa dalam keluarga namun bisa dinegosiasikan.

Contoh: orang tua menciptakan aturan tidak berbicara saat menonton televisi kecuali ketika jeda. Namun saat ada yang menarik terjadi dengan salah satu anggota keluarga maka mereka diperbolehkan membicarakannya.

3. Tactical rules: aturan yang diciptakan untuk mendapatkan tujuan

pribadi

Contoh: Dian dan suaminya menonton televisi bersama. Namun untuk menyenangkan suaminya, Dian rela menonton sepakbola meskipun ia tidak menyukainya.

 System Approach -

Menekankan pada interaksi, interdependensi, dan koordinasi dari tingkah laku diantara individu

-

Pendekatan system mengalihkan perhatian peneliti komunikasi karena pendekatan ini mengubah fokus dari sebuah individu ke seluruh keluarga, kelompok atau organisasi

-

Pendekatan system menggantikan asumsi dari covering law dengan yang lebih realistis West, R., & Turner, L. H. Introducing Communication Theory, 46-67

-

(Monge, 1973); pemikiran system membutuhkan sistemik, non universal generalizations, tidak tergantueng pada alasan inductive, memisahkan logika dengan empirical (bisa dibuktikan dengan teori), tidak membatasi adanya penjelasan alternatif untuk fenomena yang sama, dan memperbolehkan penjelasan parsial (sebagian)

-

Cakupan system approach 1. Wholeness Adalah yang konsep paling dasar dalam pendekatan sistem. Wholeness mengacu pada pemikiran bahwa system tidak bisa dipahami dari penelitian masing-masing bagian yang dipisahkan dengan bagian lainnya.

Contoh: cerita mengenai Emile & Irene Hirches. Wholeness menyarankan bahwa kita harus menganalisa interaksi mereka daripada hanya menganalisa emosi atau pernyataan Emile saja.

2. Interdependence Bagian dari teori system yang menyatakan bahwa elemenelemen system saling berhubungan.

Contoh: keputusan Emile dan Irene untuk pindah rumah akan memiliki dampak pada semua anaknya.

3. Hierarchy Semua system memiliki tingkatan atau subsistem, dan semua system ada dalam system lainnya atau suprasistem. System adalah organisasi yang rumit. Masing-masing system berdiri sendiri dalam kesatuan tetapi saling berhubungan. West, R., & Turner, L. H. Introducing Communication Theory, 46-67

Contoh: Emile membuat rencana dengan anak laki-lakinya di Florida untuk pindah sementara Irene berbicara dengan anak perempuannya. Koalisi antara Irene dan anak perempuannya akan membuat interaksi akan semakin rumit.

4. Boundaries System membangun batasan diantara system itu sendiri dan subsistem di dalamnya. Karena manusia adalah sebuah system terbuka (tidak mungkin mengontrol informasi apa yang keluar dan masuk), batasan mungkin bisa ditembus.

Contoh: meski Manajer General Motor (GM) di Ohio berharap karyawannya tidak mengetahui pemogokan karyawan di GM Michigan, ia tidak akan bisa mencegah informasi dan komunikasi masuk melewati batasan system organisasi mereka.

5. Calibration/feedback Calibration adalah bagian dari teori system yang menyatakan bahwa system secara periodic mengecek skala perilaku yang diperbolehkan dan me-reset system.

Feedback adalah subproses calibration yang tidak membatasi perubahan dalam system.

6. Equifinality

Bagian teori system yang menyatakan bahwa system dapat menerima tujuan yang sama melalui makna yang berbeda.

West, R., & Turner, L. H. Introducing Communication Theory, 46-67

KRITERIA UNTUK MENGEVALUASI TEORI

 Scope (lingkup keluasan)

Didasari pada keluasan perilaku komunikasi yang dicakup oleh teori. Meski teori harus bisa menjelaskan komunikasi menjadi bermakna namun tetap harus ada batasan pada keluasan lingkup atau cakupannya.

 Logical Consistency Teori harus masuk akal dan memiliki konsistensi logic yang dan tidak bertentangan. Teori harus dapat membuat penjelasan yang baik, yang menunjukkan bahwa konsep-konsep saling bekerjasama dan hasil apa yang didapat dari interaksinya.

 Parsimony Apakah bisa se-simpel mungkin menjelaskan fenomena. Jika sebuah teori dapat menejelaskan perilaku komunikator hanya dengan satu konsep, tidak perlu lagi menggunakan konsep-konsep lainnya.

 Utility Apakah teori bisa digunakan? Teori seharusnya dapat menjelaskan elemen-elemen komuniksi yang tadinya tidak jelas.

 Testability West, R., & Turner, L. H. Introducing Communication Theory, 46-67

Testability mengacu keakuratan teori.

kepada

kemampuan

untuk

menginvestigasi

 Heurism Apakah teori telah digunakan dalam penelitian secara intensif untuk menciptakan cara baru berpikir mengenai komunikasi.

 Test of time Sudah berapa komunikasi.

lama

sebuah

teori

digunakan

dalam

penelitian

West, R., & Turner, L. H. Introducing Communication Theory, 46-67

View more...

Comments

Copyright ©2017 KUPDF Inc.
SUPPORT KUPDF