Annual Report PT. Jembo Cable Company, Tbk. 2011
Short Description
Annual Report PT. Jembo Cable Company, Tbk. 2011...
Description
DAFTAR ISI TABLE OF CONTENTS 01 • Visi, Misi, Nilai Nilai dan Kebijakan Mutu Perusahaan The Company’s Vision, Mission, Value and Quality Policies 02 • Ikhtisar Keuangan Financial Highlight 03 • Laporan Dewan Komisaris Report from the Board of Commissioners 05• Profil Dewan Komisaris Profile of the Board of Commissioners 06 • Laporan Direksi Report from the Board of Directors 08 • Profil Direksi Profile from the Board of Directors 10 • Profil Perseroan Company Profile 17 • Ikhtisar Mengenai Saham Highlight on Shares 18 • Tata Kelola Perusahaan Yang Baik Good Corporate Governance 25 • Laporan Komite Audit Audit Committee Report 28 • Analisa dan Pembahasan Managemen Management Analysis and Review 34 • Struktur Organisasi Organization Structure 35 • Lembar Persetujuan Dewan Komisaris dan Direksi Approval of the Board Commissioners and the Board of Directors 37 • Laporan Auditor Auditor’s Report
VISI, MISI, NILAI - NILAI DAN KEBIJAKAN MUTU PERUSAHAAN THE COMPANY’S VISION, MISSION, VALUES AND QUALITY POLICIES Visi
Vision To turn PT Jembo Cable Company Tbk. into the
Menjadikan PT Jembo Cable Company Tbk. sebagai produsen yang
foremost producer in the wire and cable industry:
terdepan dalam industri kawat dan kabel :
• Very good reputation.
• Reputasi yang sangat baik.
• Sound financial position.
• Posisi keuangan yang sehat. • Lingkungan kerja yang sehat. • Pengembangan yang berkesinambungan.
• Healthy work environment. • Continual development. Mission To make all our stakeholders as winners,
Misi Menjadikan seluruh mitra usaha kita sebagai pemenang, antara lain : • Pelanggan, • Karyawan,
among others : • Customers, • Employees, • Distributor, agent and supplier, • Shareholders.
• Penyalur, agen dan pemasok, • Pemegang saham.
Provide opportunities to the employees to become excellent so that it will have a good
Memberi peluang kepada karyawan untuk menjadi unggul sehingga
impact on the Company’s growth.
berdampak baik bagi pertumbuhan Perusahaan.
• By laying a good and strong foundation
• Dengan meletakkan dasar yang baik dan kuat sehingga memungkinkan karyawan untuk meraih target mereka sesuai dengan kemampuannya.
enabling employees to achieve their target according to their capabilities. Values • Provide added value to all that we work on.
Nilai-Nilai • Memberikan nilai tambah dari apapun yang kita kerjakan. • Pelanggan adalah pusat sasaran dari seluruh yang kita kerjakan. • Pengembangan yang berkesinambungan merupakan kunci sukses kita • Setiap orang, tanpa pengecualian, terlibat, diberdayakan dan kontribusi mereka diakui serta prestasi mereka dihargai. • Kami bertanggung jawab terhadap komunitas di tempat tinggal kita dan masyarakat dunia. • Menjadikan PT Jembo Cable Company Tbk. tempat bekerja yang baik, menyenangkan, aman dan sehat. Kita bekerja sebagai kelompok di dalam lingkungan yang saling mempercayai,
• The customer is the center of the objective of all what we do. • Ongoing development is the key to our success • Everybody without exception are involved, enabled and their contribution acknowledged and their performance appreciated. • We are responsible to the community in our place and the global public. • To make PT Jembo Cable Company Tbk. a good place to work, comfortable, safe and healthy. We work as a group in a trustworthy environment respecting each other, honestly and fair.
menghormati menghargai, jujur dan adil. Quality Policy
• PT Jembo Cable Company Tbk. berusaha untuk menjadi produsen yang terdepan dalam industri kawat dan kabel di Indonesia. • Kami bertekad untuk memproduksi produk yang sesuai dengan kebutuhan dan persyaratan yang diinginkan oleh pelanggan. • Setiap orang terlibat, bermotivasi dan berpengetahuan untuk
• PT Jembo Cable Company Tbk. efforts to become the foremost producer in the wire and cable industry in Indonesia. • We are determined to produce products which are according to the needs and requirements needed by our customers. • Everybody is involved, motivated and has the
membuat kemajuan yang berkesinambungan dalam rangka
knowledge to continually advance in the
menghasilkan prestasi yang luar biasa.
framework of an extraordinary performance
01 Laporan Tahunan - Annual Report 2011
Kebijakan Mutu
IKHTISAR KEUANGAN FINANCIAL HIGHLIGHT
Dalam Miliar Rupiah In Billion Rupiahs (Kecuali jumlah Saham yang beredar dan laba bersih per saham)
2011
2010
2009
2008
2007
(Except for Number of outstanding Shares and Net Profit per share) Permodalan Equity Jumlah Saham yang beredar (dalam juta lembar)
151,2
151,2
151,2
151,2
151,2
75,6
75,6
75,6
75,6
75,6
521,1
461,1
459,6
558,9
363,5
1,8
2,7
1,0
1,5
1,6
Aset Tetap Fixed Assets
80,0
79,8
83,2
90,1
93,9
Aset lain-lain Other Assets
24,1
18,5
43,5
22,9
11,5
Jumlah Aset Total Assets
627,0
562,0
587,3
673,4
470,5
Liabilitas Lancar Current Liability
467,8
438,9
465,8
568,5
359,8
31,8
24,4
19,0
17,7
23,4
Number of outstanding Shares (in million) Modal Saham Share Capital Posisi Keuangan Financial Position Aset Lancar Current Assets Investasi dalam Saham Investment in Stock
Liabilitas Tidak Lancar Non-Current Liability Ekuitas Equity
127,4
98,7
102,5
87,2
87,3
Jumlah Liabilitas & Ekuitas Total Liability & Equity
627,0
562,0
587,3
673,4
470,5
Penjualan Bersih Net Sales
1.267,4
830,7
762,9
1131,1
735,6
Beban Pokok Penjualan Cost of Good Sales
1.148,4
784,4
694,3
1026,6
634,5
119,0
46,3
68,6
104,5
101,1
Hasil Usaha Operational Income
Laba (Rugi) Kotor Gross (Loss) Profit Laba (Rugi) dari Usaha Income (Loss) from Expense
59,6
3,5
23,3
55,4
51,1
Laba (Rugi) Bersih Net (Loss) Profit
29,7
(1,0)
15,8
0,08
22,9
Laba Komprehensif Comprehensive Profit
28,8
0,7
-
-
-
196,4
(6,7)
104,7
0,52
152
%
%
%
%
%
Laba (Rugi) Bersih per Saham (dalam rupiah penuh) Net (Loss) Profit per Share (in full rupiah) Rasio-Rasio Keuangan Financial Ratios Laba (Rugi) Bersih / Jumlah Aset Net (Loss) Profit / Total Assets
4,7
-
2,7
-
4,9
Laba (Rugi) Bersih / Ekuitas Net (Loss) Profit / Equity
23,3
-
15,4
-
26,2
Rasio Lancar Current Ratio
111
105
99
154
101
Liabilitas / Ekuitas Liability / Equity
392
469
473
672,3
438,9
Liabilitas / Jumlah Aset Liability / Total Assets
79,7
82,4
82,5
87
81,4
Ekuitas / Jumlah Aset Equity / Total Assets
20,3
17,6
17,5
12,9
18,6
Laba Kotor / Penjualan Bersih Gross Profit / Net Sales
9,4
5,6
9
9,2
13,7
Laba (Rugi) Usaha / Penjualan Bersih
4,7
0,4
3,1
4,9
6,9
2,3
-
2,1
-
3,1
Operating (Loss) Profit / Net Sales Laba (Rugi) Bersih / Penjualan Bersih Net (Loss) Profit / Net Sales
LAPORAN DEWAN KOMISARIS REPORT FROM THE BOARD OF COMMISSIONERS
Dear Shareholders, Praise to the Lord Almighty by whose love and grace, has led PT Jembo Cable Company Tbk. through the year 2011 in good conditions.
Para Pemegang Saham yang terhormat,
The Company’s business operation throughout
Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan yang Maha Esa yang oleh
can be seen from the improvement in achieving
2011 may be said to be quite encouraging. This
karena kasih dan anugrah-Nya, telah menghantarkan PT Jembo Cable
the Company’s final performance compared to
Company Tbk. dapat melalui tahun 2011 dengan baik.
the previous year, the Board of Commissioners highly appreciate the hard work conducted by
Perjalanan usaha Perseroan sepanjang tahun 2011 dapat dikatakan cukup menggembirakan. Hal ini terlihat dari adanya perbaikan dalam
the Board of Directors, in their efforts to improve the Company’s productivity.
pencapaian akhir kinerja Perseroan dibanding tahun 2010 lalu, oleh
The Board of Commissioners has studied and
karena itu Dewan Komisaris sangat menghargai kerja keras yang telah
reviewed the Company’s Consolidated Financial
dilakukan oleh jajaran Direksi, dalam upaya meningkatkan produktifitas
Statement of 2011 audited by the Accountant
Perseroan.
Public Office Tanubrata Sutanto Fahmi &
Dewan Komisaris telah meneliti dan mempelajari Laporan Keuangan Konsolidasian Perseroan tahun 2011 yang telah diaudit oleh Kantor
Associates (member firm of BDO International) with an “Unqualified” opinion, and understood the results obtained by the Company in 2011, where the Company’s consolidated sales result
Akuntan Publik Tanubrata Sutanto Fahmi & Rekan (member firm of
shows an increase of Rp.436.7 billion or an
BDO International) dengan pendapat ”Wajar”, dan memahami hasil
increase around 52.6% from Rp.830.7 billion in
yang diperoleh Perseroan di tahun 2011, dimana hasil penjualan
2010 to become Rp.1,267.4 billion in 2011. Such
konsolidasian Perseroan mengalami kenaikan sebesar Rp436,7 miliar atau naik sekitar 52,6%, dari Rp830,7 miliar pada tahun 2010 menjadi Rp1.267,4 miliar pada tahun 2011. Peningkatan tersebut diikuti juga
increase was also followed by improvement in the Company’s final performance result, where in 2011 the Company booked a Net Profit of Rp.29.7 billion. This is an improvement
dengan peningkatan hasil akhir kinerja Perseroan, dimana pada tahun
compared to the previous year where the
2011 Perseroan membukukan Laba Bersih sebesar Rp29,7 miliar. Hasil
Company experienced a loss.
ini merupakan perbaikan bila dibanding dengan tahun sebelumnya dimana Perseroan mengalami kerugian. Demi mempertahankan dan meningkatkan kinerja Perseroan, Dewan Komisaris meminta kepada jajaran Direksi untuk tetap meningkatkan
By maintaining and improving the Company’s perfomance, the Board of Commissioners request the Board of Directors to continue improving its supervision in conducting the Company’s activities, and still observe risks
pengawasan dalam pelaksanaan kegiatan Perseroan, serta tetap
which may arise due to operational and also
memperhatikan risiko yang mungkin timbul akibat dari operasional dan
steps taken as anticipation of overcoming it, and
sekaligus dengan langkah-langkah sebagai antisipasi penanggulangan-
prepare main strategic steps in anticipating the
nya, serta mempersiapkan langkah-langkah strategis terutama dalam mengantisipasi dampak dari pasar bebas. Kemudian selalu menjaga konsistensi dalam menjalankan Perseroan agar searah dengan tekad
impact from the free market. Further to it, to always maintain consistency in running the Company to be in line with the intention to apply good company governance. Continue to improve the capability of human resources and
kemampuan sumber daya manusia dan seluruh perangkat yang terkait
all related instruments by application of
dengan penggunaan sistem teknologi informasi agar dapat memberi-
information technology system to provide
kan informasi secara cepat, tepat dan akurat bagi penunjang pengelo-
precise and accurate quick information to
laan Perseroan. Sumber daya manusia Perseroan harus dibangun di atas landasan disiplin kerja yang ketat namun dengan kreatifitas yang tinggi. Di atas itu semua maka semangat kerja harus selalu dipelihara dengan motivasi yang kuat.
support the Company’s management. The Company’s human resources must be developed on the basic of tight work discipline but still with high creativity. Ultimately work spirit must always be maintained with strong motivation.
Laporan Tahunan - Annual Report 2011
penerapan tata kelola perusahaan yang baik. Terus meningkatkan
03
Dewan Komisaris menyetujui prospek usaha Perseroan yang telah
The Board of Commissioners approve the
disampaikan oleh Direksi. Untuk masa mendatang, industri kabel masih
Company’s business prospect submitted by the
tetap memiliki peluang yang besar, karena walaupun persaingan antara
Board of Directors. For the coming years, the
produsen kabel akan semakin ketat yang diakibatkan oleh pasar bebas namun hal itu juga sekaligus menjadikan semakin terbukanya peluang di pasar internasional dengan perkembangan dan pembangunannya di
cable industry has still great opportunities, although the competition between cable producers shall be more stringent due to the free market but this also provide a more open
berbagai belahan dunia. Dan hal yang tidak dapat dipungkiri adalah
opportunity in the international market with the
akan terus bertambahnya kebutuhan kabel di pasar domestik seiring
growth and development in various part of the
dengan pembangunan di berbagai daerah baik yang dilakukan oleh
world. And it cannot be denied that there shall
Pemerintah maupun swasta.
always be an increase in the need for cable in
Dalam menjalankan tugasnya Dewan Komisaris dibantu oleh Komite
the domestic market parallel to the development in various regions both conducted by the Government or private sector.
Audit yang melakukan fungsi pengawasan terhadap jalannya Perseroan, agar pengelolaan Perseroan tetap sejalan dengan peraturan
In conducting its duties the Board of Commis-
perundang-undangan yang berlaku serta memenuhi ketentuan tata
sioners is assisted by the Audit Committee who
kelola perusahaan yang baik.
conducted its supervisory function on the
Pada akhirnya, Dewan Komisaris menyampaikan terima kasih kepada para Pemegang Saham, Pelanggan, mitra kerja dan semua pihak yang
management of the Company, so that the Company’s management is still consistent with applicable laws and regulation and meet the provisions of good Company governance.
telah memberikan dukungan serta kepercayaan bagi kami dalam usaha terus memajukan Perseroan.
Lastly, the Board of Commissioners wish to convey their heartiest thanks to the Shareholders, Customers, partners and all parties giving us their support and trust in our efforts to promote the Company.
Tangerang, April 2012
Drs. IGM. Putera Astaman Presiden Komisaris & Komisaris Independen President Commissioner & Independent Commissioners
PROFIL DEWAN KOMISARIS PROFILE OF THE BOARD OF COMMISSIONERS Drs. I Gusti Made Putera Astaman Presiden Komisaris & Komisaris Independen President Commissioners & Independent Commissioners Beliau adalah Purnawirawan Kepolisian Republik Indonesia dengan pangkat terakhir Mayor Jenderal Polisi. Menjabat sebagai Komisaris Perseroan sejak tahun 1994. Aktif dalam berbagai organisasi di Indonesia. He is a Retired Police of the Republic Indonesian Police Force with the latest rank of Police Major General. Held the Company’s Commissioner since 1994. Active in various organizations in Indonesia.
Ny. Hauw Ay Lan Komisaris Commissioners Menjabat sebagai Komisaris Perseroan sejak tahun 1977 hingga saat ini. Selain itu beliau merupakan Direktur Utama PT Monas Permata Persada sejak tahun 1992. Held the position of the Company’s Commissioner since 1977 until present. She is concurrently also the President Director of PT Monas Permata Persada since 1992.
Drs. Andreas S. Soedjijanto MBA, FLMI Komisaris Independen Independent Commissioners Menjabat sebagai Komisaris Independen sejak tahun 2001. Mendapat gelar Master of Business Administration dari RVB Trisakti. Saat ini beliau menjabat sebagai Direktur PT. Indolife Pensiontama.
Laporan Tahunan - Annual Report 2011
Held the position of Independent Commissioner since 2001. Obtained his Master of Business Administration from RVB Trisakti. He is currently also Director of PT. Indolife Pensiontama.
05
LAPORAN DIREKSI REPORT FROM THE BOARD OF DIRECTORS Para Pemegang Saham yang terhormat, Dengan penuh rasa syukur terhadap Tuhan Yang Maha Esa, yang atas rahmat dan anugrah-Nya, kita berhasil melewati tahun 2011 dengan baik. Dear Shareholders,
Tahun 2011 merupakan tahun yang penuh harapan bagi industri Kabel
Praise to the Lord Almighty, on whose grace we
Indonesia, dengan peningkatan penjualan yang cukup signifikan
succeeded in passing the year 2011 successfully.
terutama penjualan dalam negeri. Demikian pula laba bersih yang diperoleh Perseroan meningkat dibanding tahun lalu.
2011 was a year full of hope for the Cable Industry in Indonesia, with the increase of quite
Berbagai langkah kebijakan strategis telah ditempuh oleh Perseroan dalam rangka perbaikan kinerja, seperti melakukan restrukturisasi
significant sales especially domestic sales. The net profit achieved by the Company also increased compared to the previous year.
organisasi, kemudian tetap menjalin kerjasama di bidang pemasaran dengan berbagai pihak. Langkah yang lainya adalah meningkatkan
Several strategic policy steps were conducted by
kapasitas produksi dan pengawasan kualitasnya yaitu dengan cara
the Company in the framework of improving its
meningkatkan kemampuan beberapa mesin produksi serta melakukan
performance, such as conducting organization
penambahan beberapa unit mesin serta beberapa alat uji. Meningkatkan produksi terhadap produk tertentu yang memberikan margin tinggi juga merupakan langkah yang ditempuh oleh Perseroan. Kemudian
restructurization, still continuing its cooperation in the field of marketing with various parties. Further to it improvement in production capacity and quality supervision by improving
terus menjalankan program penghematan dan perbaikan terhadap
the capability of several production machinery
semua departemen serta memajukan dan menggiatkan gerakan Gugus
and providing several additional machinery units
Kendali Mutu, yang mendorong partisipasi karyawan dalam hal
and several testing equipments. Improve
perbaikan dalam segala bidang dari unit kerja terhadap hasil ataupun usaha yang dilakukannya. Penerapan sistem Manajemen Mutu, Manajemen Lingkungan, serta Manajemen Kesehatan dan Keselamatan
production on certain products which high margins was also a step taken by the Company. Further to it cost saving programs were executed and improvement in all departments
(K-3) juga telah memberikan dampak positif bagi kinerja Perseroan
and improve and activate the Quality Control
pada tahun 2011.
Unit, which boosted the participations of employees in improvement in all lines of work units on the results or business conducted. The application of Quality Management system, Environment Management, and Occupational Health Management and Work Safety has also given positive impact on the Company’s performance in 2011. Results of such performance during 2011 was an increase in the Consolidated Sales of the Company of Rp.436.7 billion or around 52.6%, from Rp.830.7 billion in 2010 to become Rp.1,267.4 billion in 2011. This Consolidated Sales increase in 2011 was mainly due to the increase in domestic sales of 64.1% compared to the previous year while export sales also increased 9.9% compared to the previous year.
Dari hasil kinerja yang telah dilakukan selama tahun 2011, Penjualan Konsolidasian Perseroan pada tahun 2011 mengalami peningkatan sebesar Rp436,7 miliar atau sekitar 52,6%, yaitu dari Rp830,7 miliar pada tahun 2010 menjadi Rp1.267,4 miliar pada tahun 2011. Peningkatan Penjualan Konsolidasian tahun 2011 terjadi terutama karena kenaikan penjualan dalam negeri mengalami kenaikan sebesar 64,1% dibanding tahun lalu sedangkan penjualan ekspor mengalami kenaikan 9,9% dibanding tahun lalu. The Company’s Consolidated Sales increase in
Peningkatan Penjualan Konsolidasian Perseroan pada tahun 2011, juga diikuti dengan perbaikan kinerja akhir Perseroan, dimana pada tahun 2011 Perseroan memperoleh Laba Bersih sebesar Rp29,7 miliar. Pencapaian ini merupakan hal yang cukup menggembirakan bila
2011 was also followed by the Company’s final performance improvement, where in 2011 the Company achieved a Net Profit of Rp29.7 billion. This is quite a satisfactory achievement compared to the previous year where the
dibandingkan dengan tahun sebelumnya dimana Perseroan mengalami
Company experienced a loss of Rp1.0 billion. A
kerugian sebesar Rp1,0 miliar. Secara rinci gambaran tentang kinerja
detailed depiction regarding the Company’s
Perseroan dapat dilihat dalam laporan keuangan konsolidasian
performance may be seen in the Company’s
Perseroan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2011,
consolidated financial statement for the year
yang telah diaudit oleh kantor Akuntan Publik Tanubrata Sutanto Fahmi dan Rekan (member firm of BDO International).
which ended on 31 December 2011, audited by the Accountant Public office Tanubrata Sutanto Fahmi and Associates (member firm of BDO International).
Diperkirakan dalam tahun-tahun mendatang permintaan kabel di dalam negeri akan terus meningkat sejalan dengan peningkatan
It’s estimated that in the coming years domestic
pembangunan dan infrastruktur, peningkatan pembangunan properti
demand for cable shall continue to increase in
dan pemukiman baru, rencana-rencana PT PLN (Persero) dalam hal peningkatan pelayanan untuk memenuhi kebutuhan listrik dari sabang sampai Merauke tentunya memberikan peluang pasar yang besar.
line with the upgrading of development and infrastructure, upgrading of property development and new housing, PT PLN plans to increase its services to meet electric need from
Kemudian pada kabel telepon, jenis metalik (tembaga) masih akan
Sabang until Merauke shall of course give a
tetap diperlukan, demikian pula pada kabel serat optik permintaannya
great oportunity to the market. For phone
akan terus meningkat baik untuk pemasangan baru dan penggantian
cables of the metallic type (copper) shall still be
dari kabel metalik ke serat optik.
needed, also optic fiber cable shall undergo an
Kami menyadari sepenuhnya bahwa pencapaian yang berhasil diraih
increase in demand for new installation and replacement of metallic cable to optical fiber.
pada tahun 2011 merupakan hasil dari kerjasama yang baik, dan tidak
We are fully aware that the results attained in
lepas dari kepercayaan dan dukungan yang terus diberikan oleh para
2011 is the result of good cooperation, and
Pemegang Saham, Pelanggan, Pemasok, Perbankan, Penyalur dan
inseparable from the trust and support
Karyawan Perseroan. Untuk itu perkenankan kami menyampaikan
constantly given by the Shareholders,
terima kasih yang tak terhingga atas seluruh bantuan dan dukungan yang telah diberikan kepada Perseroan hingga saat ini.
Customers, Suppliers, Banking and the Company’s Employees. Allow us to convey our heartiest thanks on all assistance and support given to the Company until the present.
Tangerang, April 2012
Presiden Direktur President Director
Laporan Tahunan - Annual Report 2011
Santoso
07
PROFIL DIREKSI PROFILE OF THE BOARD OF DIRECTORS Santoso Presiden Direktur President Director Beliau merupakan pendiri Perseroan. Menjabat sebagai Presiden Direktur sejak tahun 1973 hingga sekarang ini. Berpengalaman luas dalam dunia bisnis, industri dan perdagangan. One of the founding fathers of the Company. Held the position of President Director since 1973 up to the present. Widely experienced in the business world, trade and industry.
Antonius Benady Direktur Director Menjabat sebagai Direktur Perseroan sejak tahun 1996. Memulai karier sebagai auditor. Bergabung di Perseroan setelah sebelumnya menjabat sebagai Manajer Divisi Akuntansi di Direktorat Keuangan Perseroan. Lulusan Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia. Held the position of Director since 1996. Began his career as an Auditor. He has joined the company after previously holding the position of Accountancy Division Manager in the Company’s Financial Directorate. A graduate from the Faculty of Economics, University of Indonesia.
Nany Ang Santoso Direktur Director Menjabat sebagai Direktur Perusahaan sejak tahun 2011. Lulusan dari Universitas Toronto. Beliau pernah menjabat sebagai Komisaris Perusahaan sejak tahun 1994 – 2004. Dan saat ini beliau juga menjabat sebagai Direktur Utama PT Multi Tembaga Utama. Appointed as the Director of the company since 2011. A Graduate from Toronto University. She was formerly the Commissioner of the company in 1994 to 2004. Currently she is also the President Director of PT Multi Tembaga Utama.
Nobuo Ninomiya Direktur Director Menjabat sebagai Direktur Perseroan sejak tahun 2008. Lulusan dari Fakultas Teknik Elektro Univesitas Miyazaki, Miyazaki, Jepang dan sangat berpengalaman dalam bidang teknik. Lebih dari 25 tahun bergabung dengan Fujikura Limited, salah satu perusahaan kabel terkemuka di Jepang, dan saat ini juga menjabat sebagai President Direktur Fujikura Federal Malaysia. Appointed as the Company’s Director since 2008. Graduated from the Faculty of Electric, Miyazaki University, Miyazaki, Japan and widely experienced in technical field. Joined Fujikura Limited, one of the foremost cable companies in Japan for more than 25 years. Currently, he is currently also positioned as the President Director of Fujikura Federal Malaysia Sdn. Bhd.
09 Laporan Tahunan - Annual Report 2011
PROFIL PERSEROAN COMPANY PROFILE Data Perusahaan
Company’s Data
Tanggal didirikan Date of Establishment
17 April 1973
Pencatatan di Bursa Efek
18 November 1992
Listing at Jakarta Stock Exchange Jumlah saham yang tercatat
151.200.000
Total shares listed Susunan Modal (Setelah Penawaran Umum) Capital Structure (After PO) • Modal Dasar Authorized Capital
Rp300 miliar billion
• Jumlah Saham Total Shares
600.000.000
• Nominal per Saham Nominal Value per Share
Rp500
• Modal Ditempatkan Subscribed and paid-up
Rp75,6 miliar billion
Pemegang Saham Share Holders
PT Monas Permata Persada
52,57%
PT. Indolife Pensiontama
17,58%
Fujikura Ltd, Japan
13,51%
Produk-Produk Products
Fujikura Asia Ltd, Singapore
6,49%
Masyarakat Umum The Public
9,85%
Kabel Listrik Tegangan Rendah Tembaga LV-CU Insulated Cable Kabel Listrik Tegangan Menengah Aluminium LV-AI Insulated Cable Kabel Listrik Tegangan Menengah Medium Voltage Cable Kabel Telekomunikasi Telecommunication Cable Kabel Serat Optik Optical Fiber Cable Kabel Data Data Cable Energi Listrik Power Energy
Alamat Kantor Pusat dan Pabrik
Jl. Pajajaran, Kel. Gandasari – Jatiuwung, Tangerang 15137 Indonesia.
Address of Head Office and Factory
Telp.
(62-21) 591-9442 (Hunting)
Fax.
(62-21) 556-50466
Web :
http://www.jembo.com
Alamat Kantor Pemasaran
Mega Glodok Kemayoran, Office Tower B 6th Floor
Address of Marketing Office
Jl. Angkasa Kav B – 6, Jakarta Pusat - Indonesia Telp.
(62-21) 6570-1511 (Hunting)
Fax.
(62-21) 6570-1488, 6570-1556
(62-21) 2664-6933 (Hunting) Entitas Anak dan Alamat
PT Jembo Energindo
Subsidiaries and Address
Pembangkit : Jl. Kuda Laut No. 4, Batu Ampar - Batam Telp.
(62-778) 430-164
Fax.
(62-778) 430-165
Kantor Pencatat Saham
Puri Datindo, Wisma Sudirman
Share Registration Office
Jl. Jend. Sudirman Kav. 34-35 Jakarta 10220, Indonesia Telp.
(62-21) 570-9009
Fax.
(62-21) 570-9026
Riwayat Singkat Perseroan
Brief History of the Company
PT Jembo Cable Company Tbk. berdiri pada bulan April 1973 dengan
PT Jembo Cable Company Tbk. was incorporated
produksi awalnya adalah kabel listrik penghantar tembaga tegangan
on April 1973 with the initial production low
rendah dan sejak itu Perseroan terus memberi sumbangan pada pertumbuhan ekonomi Indonesia dengan menambah varietas kabelnya dan juga memperluas serta meningkatkan kemampuan produksinya.
voltage copper insulated electrical cable and since then the Company constantly provided contribution to the Indonesian economic growth by adding its cable variety and also expanding and improving its production capacity.
Mutu adalah hal yang paling diutamakan oleh Perseroan dan hal ini terintegrasi erat dalam kinerja harian Perseroan. Investasi besar telah
Quality is a main factor conducted by the
dilakukan demi menunjang terjaganya mutu barang dan jasa secara
Company and this is tightly integrated in the
terus-menerus, dengan melakukan pengadaan peralatan dan perlengkapan dibidang Quality Control. Dan dalam upaya meningkatkan mutu
Company’s daily performance. Big investment was conducted for the sake of supporting the maintenance of goods quality and continual
barang dan jasa, Perseroan mendapatkan sertifikat ISO 9002 dari TUV
services, by providing tools and equipment in
Product Service GmbH pada tahun 1995 dan sertifikat ISO 9001 di
the field of Quality Control. In its efforts to
tahun 2000 yang kemudian diperbaharui dengan sertifikat ISO
improve the goods and services quality, the
9001:2008, dimana Perseroan telah dinyatakan layak menerimanya
Company obtained an ISO 9002 certificate from
pada bulan April 2010. Pada tahun 1992, Perseroan membuat perjanjian kerjasama dalam bidang teknik dengan Fujikura Ltd., yang merupakan salah satu
TUV Product Service GmbH in 1995 and the ISO 9001 certificate in 2000 which was later renewed with the ISO 9001:2008, where the Company was stated to be worthy to receive it on April 2010.
perusahaan kabel terkemuka dari Jepang. In 1992, the Company entered into a
Penerapan Sistem Managemen Lingkungan yang dilakukan oleh Perseroan sejak pertengahan tahun 2007 menjadikan Perseroan dinyatakan layak untuk mendapatkan sertifikat ISO 14001:2004 oleh
cooperation agreement in the field of technique with Fujikura Ltd., which is one of the main cable industries in Japan.
Badan Sertifikasi TUV Product Service GmbH pada bulan Desember
Application of the Environment Management
2007. Sedangkan untuk penerapan Sistem Managemen Kesehatan dan
System conducted by the Company since medio
Keselamatan Kerja, pada akhir Desember 2009, Perseroan juga telah
2007 made the Company feasible to obtain the
dinyatakan layak untuk menerima sertifikat OHSAS 18001:2007 oleh
ISO 14001:2004 by the TUV Product Service
Badan Sertifikasi TUV Product Service GmbH.
Certification Agency GmbH on December 2007. While to apply the Occupational Health Management System, at the end of December 2009, the Company was also stated to be worthy to obtain the OHSAS certificate 18001:2007 by
Laporan Tahunan - Annual Report 2011
the Product Service GmbH Certification Agency.
11
Perseroan mencatatkan sahamnya pada Bursa Efek Jakarta atau yang
The Company listed its chares in the Jakarta
sekarang dikenal dengan Bursa Efek Indonesia, pada tahun 1992, dan
Stock Exchange or currently known as the
hingga saat ini saham yang beredar sebanyak 151,2 juta lembar atau
Indonesian Stock Exchange, in 1992, and until
bernilai nominal sebesar Rp75,6 miliar, yang masing-masing dimiliki oleh PT Monas Permata Persada sebanyak 79.485.000 lembar saham atau 52,57%, PT. Indolife Pensiontama sebanyak 26.578.300 lembar
present its outstanding shares numbers 151.2 million shares with a nominal value of Rp.75.6 billion, respectively owned by PT Monas Permata Persada 79,485,000 shares or 52.57%,
saham atau 17,58%, Fujikura Ltd. Japan sebanyak 20.430.000 lembar
PT. Indolife Pensiontama 26,578,300 shares or
saham atau 13,51%, Fujikura Asia Ltd., Singapore sebanyak 9.810.000
17.58%, Fujikura Ltd. Japan 20,430,000 shares or
lembar saham atau 6,49% dan Masyarakat sebanyak 14.896.700
13.51%, Fujikura Asia Ltd., Singapore 9,810,000
lembar saham atau 9,85%.
shares or 6.49% and the Public 14,896,700
Dengan kemajuan dan pengalaman lebih dari tiga puluh lima tahun,
shares or 9.85%. Improvement and experience of more than
serta semangat “TOGETHER WE GROW”, PT Jembo Cable Company Tbk.
thirty-five years, and the spirit of “TOGETHER
telah mampu menjadi produsen terkemuka dalam industri
WE GROW”, enabled PT Jembo Cable Company
kawat dan kabel.
Tbk. to become a foremost producer in the wire and cable industry.
Produksi
Production
Sejak awal berdirinya hingga saat ini, Perseroan telah memproduksi
Since its incorporation until present, the
berbagai jenis kabel dengan berbagai macam ukuran yang telah
Company has produced various types of cables with various sizes meeting national and also
memenuhi standar nasional maupun internasional, dan ini menjadikan
international standards, making such products
produk-produk tersebut dapat diterima dengan baik oleh pasar
well accepted in the domestic and also
domestik maupun internasional. Beberapa standar tersebut, seperti ;
international market. Several such standards,
Standar Nasional Indonesia (SNI), Standar Perusahaan Listrik Negara
such as; Indonesian National Standard (SNI),
(SPLN), Standard Telkom (STEL-K-QA), Japanese Industrial Standar (JIS),
State Electrical Company Standard (SPLN),
Deutsche Industrial Norm (DIN) International Electroctechical
Telkom Standard (STEL-K-QA), Japanese
Commision (IEC), American Society for Testing and Materials (ASTM),
Industrial Standard (JIS), Deutsche Industrial Norm (DIN), International Electrotechnical
British Standar (BS) Australian Standard (AS) dan lain-lain.
Commission (IEC), American Society for Testing and Materials (ASTM), British Standard (BS), Australian Standard (AS), etc.
Adapun berbagai jenis kabel yang dihasilkan tersebut antara lain : 1. Kabel listrik tegangan rendah dengan konduktor tembaga dan
The types of cable produced are among other:
aluminium
1. Low voltage electrical cable with copper and
2. Kabel listrik tegangan menengah dengan konduktor tembaga dan
aluminium conductors
aluminium
2. Mid voltage electrical cable with copper and aluminium conductor
3. Kabel transmisi udara/ Distribusi 4. Kabel telekomunikasi dengan konduktor tembaga dan serat optik
3. Air transmission cable/Distribution
5. Kabel instrumen
4. Telecommunication cable with copper and fiber optic conductors
6. Kabel kontrol
5. Instrument cable
7. Kabel data
6. Control cable
8. Kabel tahan api dan kabel flame retardant
7. Data cable 8. Fire resistant cable and flame retardant cable
Selain memproduksi berbagai jenis kabel, Perseroan juga memiliki Besides producing various types of cable, the
usaha lain yaitu energi listrik melalui Entitas Anak yang dihasilkan
Company also own other business such as
untuk melayani kebutuhan energi listrik sebagian area di Pulau Batam.
power energy through its Subsidiary produced to serve the need of power energy in the area of
Pemasaran
Batam Island.
Perseroan memasarkan produk-produknya baik ke pasar domestik Marketing
maupun ekspor.
The Company market its product both domestically and also export.
Pada pasar lokal atau domestik penjualan Perseroan naik sebesar Rp419,1 miliar atau 64,1%, yaitu dari Rp653.5 miliar pada tahun 2010,
The local market or domestic sales of the
menjadi Rp1.072,6 miliar pada tahun 2011, dengan pelanggan antara
Company increases Rp.419.1 billion or 64.1%,
lain, PT PLN (Persero), PT Telkom (baik penjualan secara langsung
from Rp.653.5 billion in 2010, to become
maupun melalui rekanannya) kemudian pasar bebas yang terdiri dari
Rp.1,072.6 billion in 2011, with customers such
distributor, para kontraktor serta perusahaan swasta yang masuk
as PT PLN (Persero), PT Telkom (both direct sales
dalam kategori pasar bebas.
or through its suppliers) further to it the free market consisting of distributors, contractors and private companies which enter into the free market category.
Lokal Domestic Ekspor Export Penjualan Bersih Net Sales (dalam miliar rupiah) (in billion rupiah)
2011
2010
1.072,6
653,5
194,8
177,2
1.267,4
830,7
Laporan Tahunan - Annual Report 2011
Pasar Market
13
Sedangkan untuk pasar ekspor penjualan konsolidasian juga mengalami kenaikan sebesar Rp17,6 miliar atau 9,9%, yaitu dari Rp177,2 miliar pada tahun 2010, menjadi Rp 194,8 miliar pada tahun 2011. Adapun beberapa Negara yang menjadi tujuan ekspor antara lain: Australia, Oman, Thailand, Singapore, Vietnam dan Inggris. Dengan kenaikan penjualan yang terjadi pada pasar lokal maupun ekspor, maka secara keseluruhan pada tahun 2011 Penjualan Konsolidasian Perseroan mengalami peningkatan sebesar Rp436,7 miliar atau naik 52,6%, yaitu dari Rp830,7 pada tahun 2010 menjadi Rp1.267,4 miliar pada tahun 2011.
While for export the company’s consolidated sales also underwent an increase of Rp.17.6 billion or 9.9%, from Rp.177.2 billion in 2010, to become Rp.194.8 billion in 2011. Several Countries which are place of export destination
Selain berfokus pada pengembangan pasar domestik serta memperluas
are among others: Australia,Oman,Thailand,
area cakupannya, Perseroan juga terus berupaya untuk meningkatkan
Singapore, Vietnam and England.
dan memperluas ekspor ke mancanegara.
With the increase in the local market sales and also export, in overall the Company’s Consolidated Sales in 2011 underwent an increase of Rp.436.7 billion or 52.6% from Rp.830.7 in 2010 to become Rp.1,267.4 billion. Besides focusing on developing domestic market and expand its area coverage, the Company is also striving to improve and expand its export to all over the world.
Sumber Daya Manusia
Human Resources
Memberikan peluang kepada karyawan untuk menjadi unggul sehingga
Providing opportunities to employees to
berdampak baik bagi pertumbuhan Perseroan yaitu dengan
become expert so that it will have a good impact for the growth of the Company by placing good
meletakkan dasar yang baik dan kuat sehingga memungkinkan
and strong fundaments which shall enable
karyawan untuk meraih target mereka sesuai dengan kemampuannya
employees’ to achieve targets according to their
merupakan Misi dari Perseroan. Hal ini mencerminkan, bahwa
capacity is the Mission of the Company. This
karyawan merupakan aset yang sangat berharga bagi Perseroan.
matter reflects, that employees are valuable assets for the Company.
Pada tahun 2011, Perseroan memiliki 577 orang karyawan. Beberapa
In 2011, the Company has 577 people. Several
cara dilakukan oleh Perseroan dalam rangka mengembangkan kualitas
ways for the Company in developing its human
sumber daya manusia yang dimilikinya, antara lain:
resources quality, are among others: 1. Education and Training program:
1. Program Pendidikan dan Pelatihan,
This program is held both inside and outside
Program Pendidikan dan Pelatihan diselengarakan baik di dalam
the environtment of the Company by
maupun di luar lingkungan Perseroan dengan pelaksana baik dari
organizers both from inside our outside of the
internal maupun pihak eksternal Perseroan, atau merupakan
Company, or a combination thereof. The
gabungannya. Realisasi dari rencana pelatihan adalah sebesar 95 %,
realization of this program is 95%, detailed
dengan rincian sebagai berikut:
as follows:
Realisasi Training Tahun 2011 Realization of Train in 2011 Jumlah Program Number of Program
Periode Period
Realisasi Realization
% Realisasi Realization
Jan
17
17
100%
Feb
15
15
100%
Mar
23
22
96%
Apr
14
14
100%
May
14
13
93%
Jun
23
22
96%
Jul
20
16
80%
Aug
10
10
100%
Sep
21
21
100%
Oct
15
14
93%
Nov
10
8
80%
Dec
18
18
100%
200
190
95%
15 Laporan Tahunan - Annual Report 2011
Rencana Plan
2. Program Beasiswa
2. Scholarship Program
Program ini merupakan upaya untuk memberikan kesempatan
This program efforts to provide opportunity to
kepada karyawan menjadi lebih maju dan berkembang yaitu dengan
the employees to progress and improve by
memberikan Bea Siswa untuk program pendidikan tingkat : D3, Strata I, Strata II kepada beberapa karyawan yang berhasil melewati seleksi. Pada tahun 2011, 2 orang karyawan berhasil lolos seleksi
providing Scholarships for Strata education : D3, Strata I, Strata II to several employees passing selection. In 2011, 2 employees succeeded in passing the selection to continue
guna melanjutkan pedidikan ke jenjang Strata I dengan dukungan
study to the Strata I level with the education
program beasiswa pendidikan, dan secara keseluruhan pada tahun
scholarship program, and in total in 2011, 8
2011, sebanyak 8 orang karyawan yang sedang menjalankan
employees are following education at the
pendidikan di jenjang Strata I dengan dukungan program beasiswa
Strata I level supported by the education
pendidikan.
scholarship program. 3. Selection and Appreciation Program for Best
3. Program Pemilihan dan Penghargaan bagi Karyawan Terbaik
Employee
Pada tahun 2011, program ini tetap dilakukan dengan tujuan guna
In 2011, this program was continued with the
memacu karyawan agar lebih bersemangat untuk maju dan
objective to motivate employees to be more
berprestasi. Program ini dilakukan kepada karyawan mulai dari
spirited to progress and achieve. This program
tingkat Operator sampai dengan tingkat Manager. Kemudian kepada para karyawan terbaik dipastikan memperoleh hadiah-hadiah menarik baginya dan keluarga.
Perpustakaan juga di sediakan di lingkungan Perseroan, hal ini merupakan bagian dari program pengembangkan karyawan, dengan jumlah buku sekitar 575 buku dari berbagai disiplin ilmu, seperti Teknik, Manajemen, Teknologi Informatika dan lainnya serta 33 film
is conducted for employees from the level of Operator until Manager. The best employees are given attractive present for themselves and their familiy. A library is also provided in the Company environment, this is part of the employee development programs, with books numbering 575 from various science discipline, such as Technique, Management, Information
tentang motivasi dalam bentuk soft copy sebagai salah satu media
Technology and etc. and 33 motivational films in
pembelajaran.
the form of soft copy as one of the educational media
IKHTISAR MENGENAI SAHAM HIGHLIGHT ON SHARES Pada tanggal 31 Desember 2011, modal yang disetor Perseroan tidak
On 31 December 2011, the company’s paid-in
mengalami perubahan yaitu sebesar Rp75,6 miliar yang terdiri dari
capital did not experience any change
151,2 juta lembar saham biasa masing-masing dengan nilai nominal
amounting to Rp.75.6 billion consisting of 151.2 million shares with a respective nominal value of
Rp500,00 (lima ratus rupiah) per lembar saham. Saham-saham
Rp.500.00 (five hundred rupiah) per share. Such
Perseroan tersebut, seluruhnya telah dicatatkan di Bursa Efek Indone-
company’s share is totally listed in the
sia (sebelumnya Bursa Efek Jakarta) sejak tanggal 18 November 1992.
Indonesian Stock Exchange (previously Jakarta Stock Exchange) since 18 November 1992.
Tabel Harga Saham Perseroan pada Bursa Efek Indonesia untuk periode yang bersangkutan Table of the Company’s Share in Indonesian Stock Exchange for the concerned period
Terendah Lowest
Harga Per Saham (Rp)
Total Transaksi
Prize per Share (Rp)
Total Transaction
Terendah Lowest
Terendah
Tertinggi
Penutupan
Volume
Nilai
2011
Lowest
Highest
Closing
Volume
Value
Triwulan ke 1
500
630
520
1.900.000
1.029.500.000
(Jan-Mar) Triwulan ke 2
455
560
500
1.255.000
650.125.000
450
760
480
7.388.500
4.584.625.000
430
690
600
1.704.500
982.377.500
760
600
12.248.500
7.246.627.500
2010
2010 485
710
610
16.748.500
10.645.142.500
(Jan-Mar) 500
1.030
560
209.113.500
190.279.570.000
2nd Quarter (Apr-Jun)
520
680
610
2.926.000
1.733.980.000
(Jul-Sep)
3rd Quarter (Jul-Sep)
560
760
620
18.647.500
12.739.065.000
(Okt-Des)
4th Quarter (Okt-Dec)
485
1.030
620
247.435.500
215.739.757.500
17 Laporan Tahunan - Annual Report 2011
Triwulan ke 4
1st Quarter (Jan-Mar)
(Apr-Jun) Triwulan ke 3
4th Quarter (Okt-Dec)
430
Triwulan ke 2
3rd Quarter (Jul-Sep)
(Okt-Des)
Triwulan ke 1
2nd Quarter (Apr-Jun)
(Jul-Sep) Triwulan ke 4
1st Quarter (Jan-Mar)
(Apr-Jun) Triwulan ke 3
2011
TATA KELOLA PERUSAHAAN YANG BAIK GOOD CORPORATE GOVERNANCE Tata kelola perusahaan yang baik memiliki arti yang sangat penting
Good corporate governance has an important
bagi Perseroan, selain berguna untuk meningkatkan kinerja dan
meaning for the company, beside useful to
akuntabilitas Perseroan kepada publik, pelaksanaan tata kelola
improve the Company’s performance and
perusahaan yang baik juga memiliki arti penting dalam melindungi aset Perseroan dari pengelolaan yang tidak benar, dan memberikan jaminan bahwa Perseroan beroperasi dengan berorientasi kepada keuntungan,
accountability to the public, the implementation of a good corporate governance has also a very important meaning in protecting the company’s assets from erroneous management and provide
serta menjamin bahwa setiap keputusan yang diambil adalah
a guarantee that the company operate by
berdasarkan keputusan yang terbaik. Dan dalam pelaksanaannya
orientation to profit, and ensure that any
Perseroan menganut lima prinsip utama, yaitu Transparansi,
decision taken are based on the best decision.
Kemandirian, Akuntabilitas, Pertanggung-jawaban, serta Kewajaran.
And in its implementation the Company adheres
Sebagai badan hukum di Indonesia, Perseroan patuh pada
to five main principles, Transparency, Independency, Accountability, Responsibility and Fairness.
Undang-Undang Perusahaan. Di bawah Undang-Undang ini dan sesuai dengan akte Notaris No. 26 tanggal 27 Juni 2008 tentang Perubahan
As a legal entity in Indonesia, the Company
Anggaran Dasar PT Jembo Cable Company Tbk., struktur tata kelola
complied with Company’s Law. According to this
Perseroan, terdiri atas Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS), Dewan
Law and according to Notarial deed Number 26
Komisaris, dan Direksi. Rapat Umum Pemegang Saham Rapat Umum Pemegang Saham Perseroan terdiri dari: Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPS Tahunan) dan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPS Luar Biasa). RUPS Tahunan, diselenggarakan setiap tahun untuk melindungi kepentingan Pemegang Saham, RUPS Tahunan diselenggarakan pada waktunya dan sesuai dengan Pasal 12 Anggaran Dasar Perseroan. Dalam RUPS Tahunan,
of 27 June 2008 regarding PT Jembo Cable Company Tbk amendment of the Articles of Association, the company’s governance, consist of the General Meeting of Shareholders, Board of Commissioners, and Board of Directors. General Meeting of Shareholders The Company’s General Meeting of Shareholders (GMS) consists of: Annual General Meeting of Shareholders (Annual GMS) and Extra Ordinary General Meeting of Shareholders.
dibahas antara lain: Laporan Tahunan, Penetapan penggunaan laba,
The Annual GMS is held annually to protect the
Penunjukan Akuntan Publik, dan dapat dilakukan pengangkatan
interest of Shareholders, the Annual GMS is held
anggota Dewan Komisaris dan Direksi. Rapat Umum Pemegang Saham
in time and according to Article 12 of the
Luar Biasa (RUPS Luar Biasa), yang diadakan sewaktu-waktu
Company’s Articles of Association. In such
berdasarkan kebutuhan atau atas permintaan tertulis dari Dewan Komisaris, atau dari 1 Pemegang Saham atau lebih yang bersama-sama mewakili 1/10 (satu per sepuluh) bagian dari seluruh jumlah saham dengan hak suara.
Annual GMS are discussed, among others: Annual Report, Appropriation of profit distribution, Appointment of a Public Accountant and can also be an appointment of the members of the Board of Commissioners and Board of Directors. An Extraordinary GMS may be held anytime based on needs or on written request of the Board of Commissioners, or one of the Shareholders or more representing 1/10 (one per ten) part of all the number of shares with voting right.
Dewan Komisaris
Board of Commissioners
Dewan Komisaris terdiri dari sedikitnya 3 (tiga) orang anggota
The Board of Commissioners consist of at least 3
Komisaris dan salah seorang diantaranya dapat diangkat sebagai
(three) Commissioner members and one of
Presiden Komisaris. Dengan formasi 1 (satu) orang Presiden Komisaris dan 2 (dua) orang anggota Komisaris atau lebih. Anggota Dewan Komisaris diangkat oleh RUPS sesuai dengan peraturan
them shall be appointed as President Commissioner. With the formation of 1 (one) President Commissioner and 2 (two) members of Commissioners or more. The members of the
perundang-undangan yang berlaku, masing-masing untuk jangka waktu
Board of Commissioners are appointed by GMS
sejak tanggal yang ditentukan dalam RUPS yang mengangkatnya
according to prevailing Laws and regulation
sampai dengan penutupan RUPS Tahunan yang ke-3 (tiga) setelah
respectively for period since the date of
tanggal pengangkatan.
stipulation in GMS appointing until the closing of
Adapun tugas dari Dewan Komisaris adalah untuk melakukan
the third Annual GMS after the date of appointment.
pengawasan dan memberikan arahan kepada Direksi dalam
It is the duty of the Board of Commissioners to
melaksanakan tugas sebaik-baiknya demi kepentingan Perseroan dan
conduct supervision and provide guidance for
Pemegang Saham serta memantau efektifitas dari penerapan tata
the Board of Directors in conducting its best
kelola perusahaan yang baik.
duties for the interest of the Company and
Sepanjang tahun 2011, dalam menjalankan tugas dan wewenangnya,
Shareholders and monitor the affectivity of a good company governance implementation.
Dewan Komisaris telah melakukan rapat khusus sebanyak 4 kali dan
During 2011, in conducting its duty and
rapat gabungan yang dihadiri oleh Direksi juga sebanyak 4 kali, dengan
authority, the Board of Commissioners has
rata-rata kehadiran anggota Komisaris sebesar 100%.
conducted 4 special meetings and join meeting attended by the Board of Directors also 4 times,
Nama dan profil setiap anggota Dewan Komisaris, ditampilkan setelah halaman Laporan Dewan Komisaris pada Laporan Tahunan ini.
with an average attendance of the Board of Commissioners members of 100%. The names and profile of the respective Board of
Direksi
Commissioners is depicted in the Board of
Direksi terdiri dari 3 (tiga) orang atau lebih anggota Direksi, dan
Commissioners message of this Annual Report.
seorang diantaranya dapat diangkat sebagai Presiden Direktur dengan susunan anggota Direksi adalah seorang Presiden Direktur dan 2 (dua) orang Direktur atau Lebih. Dan para anggota Direksi diangkat melalui RUPS Tahunan.
Board of Directors The Board of Directors consist of 3 (three) persons or more members of the Board of Directors, and one of them may be appointed as President Director with the formation of one
Direksi bertanggung jawab penuh dalam melaksanakan tugasnya untuk
President Director and 2 (two) or more
kepentingan Perseroan dalam mencapai tujuannya. Adapun tugas
Directors. The members of the Board of
pokok Direksi, yaitu memimpin dan mengurus Perseroan sesuai dengan
Directors are appointed by the Annual GMS.
kekayaan Perseroan sesuai dengan ketentuan dan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
The Board of Directors is fully responsible in conducting its duties for the interest of the Company in achieving its objectives. It is the main duty of the Board of Directors to lead and manage the Company according to the objectives of the Company and control, maintain and manage the Company’s asset according to prevailing Laws and regulation.
Laporan Tahunan - Annual Report 2011
tujuan Perseroan serta menguasai, memelihara dan mengurus
19
Para anggota Direksi secara kolektif maupun perorangan memiliki
Collectively the member of the Board of
keahlian dengan kualifikasi profesional yang memadai untuk
Directors or individually have expertise with
menjalankan tugas dan tanggung jawabnya. Beberapa program
sufficient professional qualification to execute its
pelatihan diikuti oleh para anggota Direksi dengan tujuan guna meningkatkan kompetensi dari para anggota Direksi.
responsible duties. Several training programs are followed by the members of the Board of Directors with the objective to improve their competence.
Dalam menjalankan tugasnya di tahun 2011, Direksi telah melakukan rapat khusus bersama Dewan Komisaris sebanyak 4 kali, sedangkan
In conducting its duties in 2011, the Board of
rapat khusus yang hanya dihadiri oleh para anggota Direksi sebanyak
Directors has conducted special collective
45 kali, dengan kehadiran anggota Direksi rata-rata sebesar 91,3%.
meeting with the Board of Commissioners 4
Nama dan profil dari para anggota Direksi ditampilkan setelah halaman
times, while special meetings which are only attended by members of the Board of Directors 45 times, with an average attendance of 91.3%
Laporan Direksi pada Laporan Tahunan ini.
of the members.
Remunerasi Dewan Komisaris dan Direksi
Name and profile of the members of the Board
Dalam menjalankan tugasnya, setiap anggota Dewan Komisaris dan Direksi menerima remunerasi yang pemberiannya diatur dalam
of Directors is depicted in the page of Board of Directors Report in this Annual Report.
Anggaran Dasar dengan nilai sebagaimana yang ditetapkan dalam
Remuneration of the Board of Commissioners
Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan.
and Board of Directors In executing their duties, the respective member
Untuk tahun 2011, total remunerasi anggota Dewan Komisaris dan
of the Board of Commissioners and Board of
Direksi sebesar Rp1,68 miliar.
Directors receive a remuneration which is regulated in the Articles of Association with a value as stipulated in the Annual General Meeting of Shareholders. For 2011, the total remuneration of the members of the Board of Commissioners and Board of Directors amounted to Rp.1.68 billion.
Komite Audit
Audit Committee
Komite Audit merupakan Komite yang membantu Dewan Komisaris
The Audit Committee is a Committee assisting
dalam melaksanakan fungsi pengawasan atas kinerja Perseroan,
the Board of Commissioners in conducting its
terutama yang berkaitan dengan tinjauan terhadap sistim pengendalian intern Perseroan, memastikan kualitas laporan keuangan dan meningkatkan efektifitas fungsi audit, serta dipatuhinya ketentuan
supervisory function on the Company’s performance, especially related to the review in the Company’s internal Control, ensures the quality of the financial statement and improves
perundang-undangan yang berlaku. Selain itu Komite Audit juga
the audit function effectiveness and compliance
bertugas untuk memberikan pendapat profesional yang independen
to prevailing laws and regulation. Beside it the
kepada Dewan Komisaris terhadap laporan atau hal-hal yang disampai-
Audit Committee also has the duty to provide
kan oleh Direksi kepada Dewan Komisaris serta mengindentifikasi
professional opinion to provide independent
hal-hal yang memerlukan perhatian Dewan Komisaris.
professional opinion to the Board of Commissioners on the report on matters submitted by the Board of Directors to the
Komite Audit beranggotakan 3 (tiga) orang yang terdiri dari 1 (satu)
Board of Commissioners and identify matters
orang Komisaris Independen yang bertindak sebagai Ketua merangkap
which need attention from the
anggota, dan 2 (dua) orang anggota independent dari luar Perseroan,
Board of Commissioners.
seorang berkeahlian bidang keuangan dan akuntansi, dan seorang lagi mempunyai keahlian dalam pengendalian internal. Anggota Komite Audit untuk tahun 2011 diangkat oleh Dewan
The Audit Committee consist of 3 (three) persons, one independent Commissioner acting as Chairman concurrently member, and 2 (two) independent members from outside the
Komisaris dan dilaporkan kepada Rapat Umum Pemegang Saham, serta
Company, expert in the field of finance and
ditetapkan dengan Keputusan Presiden Komisaris, dengan susunan
accountancy, and another one with experience
sebagai berikut:
in internal control.
Ketua
: Drs. I. Gusti Made Putera Astaman
Anggota : - Hartono - Subagya Hadi Yuwono, SE.
The members of the Audit Committee of 2011 was appointed by the Board of Commissioners and reported to the General Meeting of Shareholders, and stipulated with a decision of the President Commissioner, with the following
Riwayat Hidup Ketua dan Anggota Komite Audit adalah: 1. Drs. I Gusti Made Putera Astaman, Presiden Komisaris dan Komisaris Independen. Riwayat Hidup singkat ditampilkan setelah Laporan Dewan
formation: Chairman
: Drs. I. Gusti Made Putera Astaman
Members
: - Hartono - Subagya Hadi Yuwono, SE.
Komisaris pada Laporan Tahunan ini. 2. Hartono, Anggota independen dari luar Perseroan Adalah pensiunan pegawai PT PLN (Persero) dengan pangkat golongan IV D/ peringkat II dan jabatan terakhir Inspektur bidang Teknik pada SPI PT PLN (Persero), dengan pengalaman: - Mengelola kegiatan Administrasi & Keuangan Proyek Pembangunan
Resume of the Chairman and members of the Audit Committee: 1. Drs. I Gusti Made Putera Astaman, President Commissioner and Independent Commissioner A brief resume is depicted after the Board of Commissioners Message in this Annual Report. 2. Hartono, independent member from outside
- Melakukan pemeriksaan khusus dan operasional
the Company
- Instruktur bidang Pengawasan & Pemeriksaan Operasional.
Is a retired employee of PT PLN (Persero) with
- Sebagai anggota Komite Audit PT Jembo Cable Company Tbk. sejak
position as Inspector in the field of Technique in SPI PT PLN (Persero) with experience: - Manage Administration activity and Finance of Development Project - Conduct special examination and operational - Instructor in the field of Supervision and Operational Examination. - As member of Audit Committee of PT Jembo Cable Company Tbk. Since 2002
21 Laporan Tahunan - Annual Report 2011
tahun 2002.
an echelon rank of IV D/level II and latest
3. Subagya Hadi Yuwono, SE, independent member from outside the Company with experience: - As Financial and Accountancy Manager in various companies and Senior Auditor in the Accountant Public Office
3. Subagya Hadi Yuwono, SE, Anggota independen dari luar Perseroan, dengan pengalaman:
- As Audit Committee member of PT Jembo Cable Company Tbk. since 2004.
- Pengalaman sebagai Manajer Keuangan & Akuntansi di berbagai perusahaan dan Senior Auditor pada Kantor Akuntan Publik. - Sebagai anggota Komite Audit PT Jembo Cable Company Tbk. sejak
In conducting its duties in 2011, the Audit Committee has conducted 38 times meetings with average attendance of 92.1%.
tahun 2004. Changes of the members of the Audit
Dalam menjalankan tugasnya di tahun 2011, Komite Audit telah
Committee happened after the book year of
melakukan rapat sebanyak 38 kali dengan tingkat kehadiran anggota
2011, on 2 January 2012, Helmy Darwin Siregar
rata-rata sebesar 92,1%. Pergantian anggota Komite Audit, terjadi setelah tahun buku 2011,
and Ali Masykur replaced the position of Hartono and Subagya Hadi Yuwono, SE. as members of the Audit Committee.
yaitu pada tanggal 2 Januari 2012, dimana Helmy Darwin Siregar dan
Company’s Secretary
Ali Masykur mengantikan posisi Hartono dan Subagya Hadi Yuwono, SE.
The Company’s Secretary is responsible in
sebagai anggota Komite Audit.
assisting the Board of Commissioners and Board of Directors to follow up procedures which
Sekretaris Perseroan Sekretaris Perseroan bertanggung jawab membantu Dewan Komisaris
regulate the work activities or interaction between those two, coordinate the Annual GMS and Extraordinary GMS, prepare the report of
dan Direksi mengikuti prosedur yang mengatur kegiatan kerja maupun
the Board of Directors’ responsibility, act as
interaksi antara keduanya, mengkoordinir penyelenggaraan RUPST dan
liaison with related institution and administrate
RUPSLB, menyiapkan laporan pertanggung jawaban Direksi, menjadi
official documents such as minutes of meeting
penghubung dengan lembaga terkait, serta mengadministrasikan
of the Board Of Commissioners and Board of
dokumen resmi seperti risalah rapat Dewan Komisaris dan Direksi, daftar pemegang saham, dan berbagai Surat Perjanjian dengan pihak ketiga.
Directors, register of Shareholders, and various Letters of Agreement with third parties. The Company’s Secretary position for 2011 is concurrently held by Antonius Benady who is
Untuk tahun 2011, jabatan Sekretaris Perseroan dirangkap oleh
also one of the Directors.
Antonius Benady yang juga merupakan salah seorang Direktur. Internal Control and Internal Supervision
Pengendalian Internal dan Pengawasan Intern Dalam menjalankan tata kelola perusahaan secara baik serta mencapai dan visi Perseroan, proses pengendalian dan pengawasan intern dilakukan oleh unit yang disebut Satuan Pengawasan Internal (SPI)
In conducting the Company’s good governance and achieve the company’s vision, the internal controlling process and supervision is conducted by a unit called Internal Supervisory Unit (SPI) which evaluate the Company’s transactions, so
yaitu dengan mengevaluasi transaksi Perseroan, agar proses tersebut
that such process may run better and conducted
dapat berjalan lebih baik dan transaksi Perseroan dapat dilakukan
more economic, effective and efficient. The
secara ekonomis, efektif dan efisien. Kemudian hasil evaluasi dibahas
result of such evaluation is discussed together
bersama dengan auditee, untuk menentukan solusinya.
with the audittee to determine its solution.
Diluar skedul audit, SPI berperan aktif dalam memenuhi permintaan dari Direksi atau Auditee, serta memberi solusi kepada unit-unit kerja yang ada.
Outside its audit schedule, SPI take active part in meeting the request of the Board of Directors or Auditee and provide solution to existing working units. SPI proposes to eradicate causes with high risk
Adapun sumbang saran SPI, untuk menghilangkan penyebab-penyebab
impact, with the intention that the Company’s
yang berakibat risiko tinggi, dengan maksud agar tujuan Perseroan
objective may be attained.
dapat tercapai. Risiko Usaha
Business Risk Same as the previous years, the Company face several business activity risk factor which must
Tidak berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya, Perseroan
be calculated and anticipated by precise action
menghadapi beberapa faktor risiko kegiatan usaha yang harus
to minimize it, among others:
diperhitungkan dan diantisipasi dengan tindakan yang tepat guna meminimalisirnya, antara lain: 1. Harga Bahan Baku, dimana Tembaga dan Aluminium merupakan bahan baku utama yang memiliki harga sangat fluktuatif, hal ini
1. Raw Material Price, where Copper and Aluminum are the main raw materials with very fluctuative prices, this is due to the fact that such materials are very dependent to the demand and offer in the world trade (Copper
disebabkan bahan-bahan tersebut sangat bergantung pada
and Aluminum based on bench mark prices of
permintaan dan penawaran dalam perdagangan dunia (Tembaga dan
LME/London Metal Exchange)
Aluminium berdasarkan harga patokan LME/London Metal Exchange). 2. Nilai Tukar Mata Uang Asing yang tidak tetap atau berfluktuasinya mata uang asing terutama nilai Dollar Amerika merupakan salah
2. Fluctuating Foreign Currency exchange or fluctuation in foreign currency especially the US Dollar is also one of the risk factors. This is closely related with the fact that many of the Company’s needs for raw material are
satu faktor risiko. Hal ini erat kaitannya dengan banyaknya
obtained through import and the Company’s
pengadaan kebutuhan bahan baku Perseroan yang didapatkan
loan using such foreign exchange. And to
melalui impor serta pinjaman Perseroan yang menggunakan mata
mitigate risk on changes of the foreign
uang tersebut. Dan untuk meminimalisir resiko atas perubahan mata
currency, the Company efforts to improve its
uang asing, maka Perseoran berusaha untuk meningkatkan penjualan dalam nilai Dollar Amerika baik untuk ekspor maupun domestik. 3. Teknologi, khusus perkembangannya di bidang Telekomunikasi,
sales in American Dollar both in export and domestically. 3. Technology, especially its development in the field of telecommunication, such as the use of non cable communication channel has
seperti penggunaan saluran komunikasi nir kabel, membawa
decreasing impact on the level of phone
dampak pada menurunnya tingkat permintaan kabel telepon jenis
metallic cable demand, which also directly
metalic, yang juga secara langsung menjadikan penjualan kabel
decreases the sales in phone cable.
telepon menurun. 4. Persaingan yang ketat diantara pabrik kabel di Indonesia yang
4. Stringent competition between cable plants in Indonesia estimated to be around 30 companies and aggravated with the possibility of participation from overseas cable suppliers
dimungkinkannya partisipasi pemasok kabel dari luar negeri, yang
with the potential of decreasing sales prices
mungkin berpotensi menurunkan harga jual dan perolehan
and the Company’s profit attainment.
laba Perseroan. 5. Kerusakan pada mesin pembangkit energi listrik yang dimiliki oleh Entitas Anak, yang menjadikan menurunnya energi listrik yang dihasilkan akan membawa pengaruh besar bagi Perseroan.
5. Damage on the power generator owned by the Subsidiary Entity, which result of decrease in the electrical energy produce shall severely impact the Company.
23 Laporan Tahunan - Annual Report 2011
diperkirakan sekitar 30 perusahaan dan ditambah lagi dengan
Tanggung Jawab Sosial
Social Responsibility
Perseroan memiliki kepedulian terhadap masyarakat, hal ini diwujud-
The Company has awareness on the community
kannya dengan beberapa aktifitas sosial, dan di tahun 2011 beberapa
which is shown by several social activities, and in
kegiatan sosial telah dilakukan antara lain Memberikan santunan kepada anak yatim-piatu di sekitar Perseroan, Melakukan kunjungan dan menyerahkan bantuan dana bagi panti asuhan, Memberikan
2011 several social activities were conducted among others provide alms to orphans in the vicinity of the Company, conduct visit and financial assistance to orphanage, provide
bantuan beasiswa kepada putera-puteri karyawan yang berprestasi di
scholarship to the employees’ children, conduct
sekolah, Melakukan penghijauan di Pulau Untung Jawa – Kepulauan
greening on the Island Untung – Java Thousand
Seribu dengan menanam Mangrove, serta memberi dukungan bagi
Island by planting Mangrove, and provide
iklan sosial pendidikan.
support to education social advertisement.
LAPORAN KOMITE AUDIT AUDIT COMMITTEE REPORT
To become an effective Oversight Committee in supporting the attainment of good company governance, according to the Company’s philosophy in implementing the Company’s
Menjadi Komite Pengawas (Oversight Committee) yang efektif dalam
vision and mission with the motto “Together We
menunjang tercapainya tata kelola perusahaan yang baik, sesuai
Grow” is the vision of the Audit Committee of PT
dengan falsafah Perseroan dalam mewujudkan visi dan sasaran Perseroan dengan moto “Together We Grow” adalah merupakan visi Komite Audit PT Jembo Cable Company Tbk. Adapun misi Komite Audit
Jembo Cable Company Tbk. The Audit Committee mission in executing its oversight function is to ensure the effectiveness of the internal control system, objectivity and accuracy
dalam menjalankan fungsi oversight adalah untuk meyakinkan
of financial statement and compliance to
efektivitas sistim pengendalian intern, objektivitas dan akurasi
prevailing laws and regulation, in the
pelaporan keuangan serta dipatuhinya ketentuan perundang-undangan
management of the Company.
yang berlaku, dalam pengelolaan Perseroan. Fungsi pengawasan dilakukan terhadap proses audit baik yang dilakukan oleh Internal Auditor (Satuan Pengawas Internal = SPI)
Oversight function is conducted on the audit process both is conducted by Internal Auditor (Internal Supervision Unit = SPI) and also the External Auditor.
maupun Eksternal Auditor. To achieve its mission in 2011, the Audit
Untuk mencapai misinya, dalam tahun 2011, Komite Audit melakukan
Committee conducted supervision on:
pengawasan terhadap :
- The implementation of audit process
- Pelaksanaan proses audit yang dilakukan oleh SPI mengenai kualitas dari temuan dan pemantauan tindak lanjut temuan. - Pelaksanaan audit laporan keuangan oleh eksternal auditor untuk
conducted by SPI regarding the quality on findings and monitoring of follow up findings. - Implementation on the financial statement audit by the external auditor to ensure that
menyakini bahwa eksternal auditor yang ditunjuk merupakan auditor
the appointed external auditor is auditor with
yang memiliki kompetensi dan integritas.
competence and integrity.
- Implementasi pengelolaan perusahaan, untuk memastikan bahwa Perseroan telah dijalankan sesuai dengan undang-undang dan peraturan yang berlaku (termasuk peraturan perpajakan), dan taat terhadap etika bisnis (Code of Conduct) yang disusun Perseroan.
- Implementation of the Company’s management, to ensure that the Company has complied to prevailing laws and regulation (including taxation regulation) and comply to business Code of Conduct formulated by the Company.
Kegiatan Pengawasan dilakukan dengan beberapa hal, sebagai berikut : - Berhubungan dengan kegiatan-kegiatan keuangan, persediaan dan produksi. - Melakukan penelaahan serta analisa terhadap laporan dan informasi manajemen. - Membuat laporan hasil penelaahan dan analisanya untuk disampaikan kepada Dewan Komisaris dan Direksi. penelaahan dan analisannya sebagai masukan bagi Manajemen dalam mengelola Perseroan.
matters as follows: - Related to the financial activity, inventory and production. - Conduct examination and analysis on the management report and information - Formulate report on the examination result and analysis to be submitted to the Board of Commissioners and Board of Directors - Conduct discussion with the management regarding the result of examination and analysis as an input for management in managing the Company.
25 Laporan Tahunan - Annual Report 2011
- Melakukan pembahasan dengan Manajemen mengenai hasil
Supervisory activities are conducted on several
In examining and analyzing the report and information obtained, the Audit Committee
Dalam menelaah dan menganalisa laporan dan informasi yang diperoleh, Komite Audit melakukan beberapa hal sebagai berikut : - Melakukan rapat setiap minggu satu kali untuk menelaah,
conducted the following action: - Conduct weekly meeting once to research, analysis report and information received regarding SPI examination result report and
menganalisa laporan dan informasi yang diterima mengenai: laporan
conduct a follow up on the examination result;
hasil pemeriksaan SPI dan pelaksanaan tindak lanjut hasil
management report; Interim Auditor Report
pemeriksaan; laporan Manajemen; laporan
and External Auditor; and financial report and
Interim Auditor dan
Eksternal Auditor; dan laporan keuangan, serta kepatuhan Perseroan terhadap peraturan perundang-undangan yang berlaku di bidang pasar modal dan peraturan perundang-undangan lainnya yang berhubungan dengan kegiatan usaha Perseroan. - Menyampaikan hasil penelaahan dan analisa kepada Dewan Komisaris dan Direksi setiap 3 bulan. - Melakukan pembahasan laporan hasil penelaahan dan analisa bersama Dewan Komisaris dengan Direksi setiap 3 bulan.
the Company’s compliance on prevailing laws and regulation in the field of the capital market and other laws and regulation related to the Company’s business - Submit the result of such study and analysis to the Board of Commissioners and Board of Directors every three months - Conduct review on the report as a result of examination and analysis together with the Board of Commissioners and Board of Directors every three months.
Berdasarkan hasil penelaahan, analisa laporan dan informasi mengenai jalannya proses kegiatan Perseroan, Komite Audit berpendapat sebagai berikut : - Tidak terdapat laporan/ informasi yang menyebabkan Komite Audit berkesimpulan bahwa laporan keuangan Perseroan untuk tahun buku 2011 disajikan tidak sesuai dengan prinsip-prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia. - Tidak terdapat laporan/ informasi yang menyebabkan Komite Audit berkesimpulan bahwa Perseroan telah melakukan kegiatan yang
Based on research result, analysis report and information regarding the execution of the Company’s activity process, the Audit Committee is of the following opinion: - There is no report/information which causes the Audit Committee to conclude that the Company’s financial statement for the book year of 2011 is presented not according to general principle of accountancy in Indonesia. - There is no report/information which causes
dapat dipandang sebagai unsur tindakan pelanggaran hukum
the Audit Committee to conclude that the
ataupun penyimpangan dari peraturan perundang-undangan yang
Company has conducted activities which may
berlaku di pasar modal dan peraturan lainnya yang sehubungan dengan kegiatan usaha Perseroan.
be regarded as violation or deviation from prevailing laws and regulation in the capital market and other regulation related to the Company’s business activities.
Untuk meningkatkan kinerja Perseroan dalam mencapai tata kelola perusahaan yang baik (GCG) beberapa hal yang perlu mendapat
To improve the Company performance in
perhatian dari Manajemen:
achieving its good corporate governance (GCG)
- Meningkatkan ketertiban dalam pencatatan seluruh proses kegiatan Perseroan, terutama pada proses kegiatan produksi. - Meningkatkan terwujudnya pengendalian intern yang efektif di Perseroan mulai dari sistem dan prosedur, mekanisme pengawasan dan pengambilan keputusan. - Penyesuaian dan kelengkapan petunjuk pelaksanaan kegiatan Perseroan sesuai kondisi terkini. - Mengefektifkan fungsi pengawasan melekat (Build in Control) dan pengawasan atasan langsung dalam setiap proses pelaksanaan kegiatan Perseroan.
several matters which need attention from the Management are: - Improve the discipline in recording all the Company’s activity process especially the process of production activities - Improve the effective internal control in the Company starting from the system and procedure, supervising and mechanism in taking resolutions - Adaptation and completeness of implementation guidance to the Company’s activities according to the latest condition - Make effective the build in control function and control of direct superior in every process which conduct the Company’s activities
- Improve the implementation of Risk Management
- Meningkatkan pelaksanaan Manajemen Resiko. - Memelihara semangat kerja seluruh karyawan dengan berbagai kiat motivasi dengan motto “Jembo Luar Biasa”. - Meningkatkan kemampuan sumber daya manusia dan perangkat lunaknya terkait dengan penggunaan sistem teknologi informasi,
- Maintain the work spirit of all employee with various motivation with the motto “Extra Ordinary Jembo” - Improve the capability of human resources and its software related to the execution of information technology system, so that it may provide fast, precise, and accurate information
agar dapat memberikan informasi secara cepat, tepat dan akurat
for the Management in managing the
bagi Manajemen dalam mengelola Perseroan.
Company.
Tangerang, April 2012 Komite Audit Audit Committee
Drs. IGM. Putera Astaman Ketua Komite Audit Chairman of the Audit Committee
27 Laporan Tahunan - Annual Report 2011
ANALISA DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN MANAGEMENT ANALYSIS AND REVIEW 1.Business Overview In 2011 the cable industry in Indonesia underwent a quite significant improvement compared to the previous year. The amount of
1.Tinjauan Usaha
cable industry sales is estimated to increase
Dalam tahun 2011 industri kabel di Indonesia mengalami peningkatan
around 50% to 60% compared to the previous
yang cukup berarti dibanding tahun lalu. Jumlah nilai penjualan
year, higher than the increase of the previous
industri kabel diperkirakan mengalami kenaikan sekitar 50% s/d 60% dibanding tahun lalu, melampaui besarnya kenaikan tahun lalu yang diperkirakan sebesar 33%. Kenaikan nilai penjualan industri kabel
year estimated at around 33%. The cable industry sales value increase in 2011 was recorded at 95% originating from domestic sales and the remaining from export sales.
tahun 2011 tercatat sebesar 95% berasal dari penjualan dalam negeri sisanya kenaikan dari penjualan ekspor.
In line with such increase in the cable industry sales value in Indonesia, the Company in 2011
Sejalan dengan peningkatan nilai penjualan industri kabel di Indonesia
also experiences an increase in it sales amounting to Rp.436.7 billion or 52.6% from
tersebut, Perseroan dalam tahun 2011 juga mengalami kenaikan
Rp.830.7 billion in 2010 to become Rp.1.267
penjualan sebesar Rp436,7 miliar atau sebesar 52,6 %, dari Rp830,7
billion in 2011. Such sales increase was followed
miliar pada tahun 2010 menjadi 1.267 miliar pada tahun 2011.
by the Company’s final performance result
Kenaikan penjualan tersebut diikuti dengan kenaikan hasil kinerja akhir
increase.
perseroan. Selama kurun waktu tahun 2011, Perseroan telah melakukan tambahan
During the period of 2011, the Company has conducted machinery investment addition to increase its production capacity especially on
investasi mesin untuk menambah kapasitas produksinya terutama
products yielding high margins. While to
terhadap hasil produksi yang memberikan margin tinggi. Sedangkan
maintain the production capacities stability, the
untuk tetap menjaga stabilitas kapasitas produksinya, Entitas anak
Company’s subsidiary in 2011 still maintain its
Perseroan, pada tahun 2011 ini tetap melakukan pemeliharan berkala
periodical maintenance on the power generator
terhadap diesel secara terjadwal agar suplai energi ke PLN Batam berjalan lancar. 2. Kinerja Operasional
according to its schedule so that the energy supply to PLN Batam can run smoothly. 2. Operational Performance. a. Asset
a. Aset
Consolidated asset in 2011 underwent an
Aset konsolidasian Perseroan tahun 2011 mengalami kenaikan sebesar
increase to Rp.65 billion or 11.6% from Rp.562
Rp65 miliar atau 11,6% dari Rp562 miliar pada tahun 2010 menjadi
billion to become Rp.627 billion in 2011. Such
Rp627 miliar pada tahun 2011. Kenaikan masing-masing terjadi pada; persediaan sebesar Rp97,6 miliar, deposito berjangka Rp3,7 miliar, Pajak dibayar dimuka sebesar Rp1 miliar, sedangkan penurunan terjadi
increase are respectively in stock of Rp.97.6 billion, term deposit Rp.3.7 billion, Pre-paid tax amounting to Rp.1 billion and decrease in the business receivable amounting to Rp.32 billion,
pada piutang usaha sebesar Rp32 miliar, uang muka, piutang lain-lain
advanced money, other outstanding and
dan biaya dibayar dimuka.
pre-paid services.
b. Liabilities Parallel to the cash increase the Company’s liabilities in 2011 underwent an increase of
b. Kewajiban
Rp.36.2 billion or 7.8% from Rp.463.3 billion in
Sejalan dengan kenaikan kas, kewajiban Perseroan tahun 2011
2010 to become Rp.499.5 billion in 2011. The
mengalami kenaikan sebesar Rp36,2 miliar atau 7,8%, dari Rp463,3
respective increase was; operating expenses
miliar pada tahun 2010 menjadi Rp499,5 miliar pada tahun 2011.
amounting to Rp.30.3 billion, post work
Kenaikan masing-masing terjadi pada; hutang usaha sebesar Rp30,3 miliar, liabilitas imbalan paska kerja Rp6,4 miliar, uang muka penjualan
compensation liabilities of Rp.6.4 billion, down payment sales Rp.13 billion, lease payment debt Rp.1.5 billion. Meanwhile decrease happened in
Rp13 miliar, hutang sewa pembayaran Rp1,5 miliar. Sedangkan
the bank loan of Rp.10.7 billion and other loan
penurunan terjadi pada pinjaman bank Rp10,7 miliar, hutang lain-lain
of Rp.4 billion.
Rp4 miliar. c. Business Sales/Revenue The Company’s Consolidated Sales for the year
c. Penjualan / Pendapatan Usaha Penjualan Konsolidasian Perseroan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2011 sebesar Rp1.267,4 miliar mengalami
which ended on 31 December 2011 of Rp.1,267.4 billion an increased of Rp.436.7 billion or 52.6% compared to 2010 of Rp.830.7
kenaikan sebesar Rp436,7 miliar atau naik 52,6% dibanding tahun 2010
billion.
sebesar Rp830,7 miliar. Seen from the product group, sales increase in 2011 was in the metallic cable sales of 259.7%,
Jika dilihat pada kelompok produk, kenaikan penjualan tahun 2011 terjadi pada penjualan kabel telepon metalik sebesar 259,7%, kabel listrik tegangan rendah aluminium naik sebesar 122,3%. Kabel listrik
low voltage electrical cable increased by 122.3%, copper low voltage cable increased by 22.2%. While decrease took place in the optic fiber
tegangan rendah tembaga naik sebesar 22.2%. Sedangkan yang
phone cable, around 25.2% and power energy
mengalami penurunan adalah kabel telepon serat optik, sebesar 25,2%
decreased by 1.2%.
dan energi listrik turun 1,2%. Quite significant high in the metallic phone cable sales of 259.7% was due to the mutual
Kenaikan yang cukup berarti pada penjualan kabel telepon metalik
cooperation with the contractors from the
sebesar 259,7% karena adanya kerjasama dengan kontraktor dari proyek-proyek Telkom, demikian pula kenaikan kabel tegangan rendah
Telkom projects, also the increase in aluminum low voltage cable and copper low voltage
aluminium dan kabel listrik tegangan rendah tembaga, karena kenaikan
electrical cable due to the high demand by PT
permintaan kebutuhan kabel oleh PT PLN (Persero).
PLN (Persero)
Pasar Market
Tahun 2011 Year
Tahun 2010 Year
% Naik (Turun) Increase (Decrease)
Kabel Listik Tegangan Rendah (TR) Low Voltage Cable (LV) Rp. 540,8 M
Rp. 442,5 M
22,2
Kabel Alumunium Alumunium Cable
Rp. 363,9 M
Rp. 163,7 M
122,3
Kabel Listrik Tegangan Menengah (TM)
Rp. 231,3 M
Rp. 144.2 M
60,4
Kabel Serat Optik Fiber Optic Cable
Rp. 29,7 M
Rp. 39,7 M
(25,2)
Kabel Metalik Metallic Cable
Rp. 84,9 M
Rp. 23,6 M
259,7
Rp. 16,7 M
Rp. 16,9 M
(1,2)
Rp. 1.267,4 M
Rp. 830,7 M
52,6
Medium Voltage Electric Cable (MV) Kabel Telepon Phone Cable
Energi Listrik Power Energy Jumlah Total
29 Laporan Tahunan - Annual Report 2011
Kabel Tembaga Copper Cable
550
540,8
2011
2010
500 450
442,5
400
363,9
350 300 250
231,3
200
84,9
163,7
150
144,2
100 50
29,7 39,7
23,6
0 Kabel TR Tembaga LV Copper Cable
Kabel TR Alumunium LV Alumunium Cable
Kabel TM MV Cable
Kabel Serat Optik Fiber Optic Cable
Kabel Metalik Metallic Cable
16,7 16,9 Energi Listrik Power Energy
Grafik Penjualan Per Jenis Produk Selling Product Graphic
d. Laba Kotor
d. Gross Profit
Laba Kotor Konsolidasian Perseroan tahun 2011 mengalami kenaikan
The Company’s consolidated gross profit in 2011
sebesar Rp72,7 miliar atau sebesar 157,0% dari Rp46,3 miliar pada
increased by Rp.72.7 billion or 157.0% from
tahun 2010 menjadi Rp119,0 miliar pada tahun 2011. Kenaikan laba kotor ini sejalan dengan kenaikan margin kotor sebesar 3,8% dari 5,6% pada tahun 2010, menjadi 9,4% pada tahun 2011. Kenaikan ini
Rp.46.3 billion in 2010 to become Rp.119.0 billion in 2011. This gross profit is parallel to the high in gross margin of 3.8% to 5.6% in 2010 to become 9.4% in 2011. This increase was mainly
terutama diperoleh dari penjualan di dalam negeri.
obtained from domestic sales.
e. Beban Usaha
e. Operating Expenses
Beban Usaha Konsolidasian Perseroan tahun 2011 mengalami kenaikan
The Company’s consolidated operating expenses
sebesar Rp16,6 miliar dari Rp42,8 miliar pada tahun 2010 menjadi Rp59,4 miliar pada tahun 2011. Kenaikan beban usaha tersebut terjadi
in 2011 underwent a hike of Rp.16.6 billion from Rp.42.8 billion in 2010 to become Rp.59.4 billion in 2011. Such operational expenses increase
pada beban penjualan serta beban umum dan administrasi yang
happened in the sales expenses and general
masing-masing sebesar Rp8,9 miliar atau 48,4% dan Rp7,7 miliar atau
expenses and administration respectively Rp.8.9
31,6% dibanding tahun lalu, jumlah kenaikan beban tersebut
billion or 48.4% and Rp.7.7 billion or 31.6%
sebanding dengan meningkatnya nilai penjualan konsolidasian
compared to the previous year, such increase in
Perseroan tahun 2011 naik dibandingkan tahun lalu. f. Laba Bersih
total expenses was compatible with the increase in the Company’s consolidated sales in 2011 which shows an increase compared to the previous year.
Selama tahun 2011, Perseroan mencatat Laba Bersih Konsolidasian sebesar Rp29,7 miliar atau 2,3% dari nilai penjualan. Laba Bersih
f. Net Profit
Konsolidasian tersebut masih dibawah target yang ditentukan
During 2011 the Company recorded a
walaupun mengalami peningkatan yang cukup berarti jika dibanding
consolidated net profit around Rp.29.7 billion or
tahun lalu.
2.3% of the sales value. Such Consolidated Nett Profit is still under target stipulated although undergoing a quite significant increase compared to the previous year.
Analisa Keuangan
Financial Analysis
31 Desember / December 31
(Dalam Milyar Rupiah)
(In Billion Rupiah)
Uraian
2011
2010
2009
2008
2007
Description
Laba Usaha
59,6
3,5
23,3
55,4
51,1
Operating Income
Laba Bersih
29,7
(1,0)
15,8
0,08
22,9
Net Income
Aset
627,0
562,0
587,3
673,4
470,5
Total Asset
Kewajiban
499,6
463,3
484,8
586,3
383,2
Liabilities
Ekuitas
127,5
98,7
102,5
87,2
87,3
Stockholder’s Equity
60,0
59,6 55,4
55,0
Laba Usaha
51,1
50,0
Laba Bersih
45,0 40,0 35,0 30,0
29,7
25,0
23,3
20,0
22,9 15,8
15,0 10,0 5,0
3,5
0,08
0,0 (1,0)
-5,0 2011
2010
2009
2008
2007
Grafik Perbandingan Laba Income Compare Graphic
3. Pembayaran Hutang dan Kolektibilitas Piutang
3. Debt Payment and Outstanding Collectability
Rata-rata pembayaran hutang usaha adalah 97 hari pada tahun 2011.
The average business debt payment was 97 days
Jauh lebih baik jika dibandingkan dengan tahun 2010 yaitu 152 hari,
in 2011. Far more better compared to 2010 of
pada tahun 2011 mengalami penurunan 55 hari disebabkan ada beberapa L/C berjangka (usance L/C) dibayar sebelum jatuh temponya. Ini dilakukan karena pagu fasilitas pembukaan L/C (fasilitas non cash
152 days, in 2011 started to decrease to 55 days due to several issuance L/C which was paid in advance. This was conducted due to the fact that the L/C facility ceiling (non cash loan
loan) sudah mencapai limit, dengan dibayarnya L/C berjangka sebelum
facility) has reached its limit, with the payment
jatuh tempo maka memungkinkan untuk dapat membuka L/C baru.
of term L/C prior to due date there is an opportunity to open a new L/C.
Rata-rata kolektibilitas piutang usaha tahun 2011 adalah 47 hari mengalami penurunan 38 hari jika dibandingkan tahun 2010 yaitu 85 hari. Ternyata bahwa kolektibilitas piutang usaha lebih cepat 38 hari
The operating outstanding collectability average in 2011 is 47 days a decrease of 38 days compared to 2010 of 85 days. Such acceleration of 38 days could be applied to pay the term L/C
cepat dari jatuh temponya.
earlier to the due date.
4. Ikatan Yang Material Untuk Investasi Barang Modal
4. Material Commitment for Capital Goods
Pada tahun 2011 tidak ada ikatan yang material untuk investasi barang modal.
Investment In 2011 there was no material commitment for capital goods investment.
31 Laporan Tahunan - Annual Report 2011
tersebut dipergunakan untuk membayar hutang L/C berjangka lebih
5. Dampak Perubahan Harga Terhadap Penjualan dan Pendapatan Bersih Harga rata-rata tahun 2011 sampai dengan triwulan ke 3 relatif stabil. Pada triwulan ke 4 ada sedikit penurunan harga rata-rata sehingga mempengaruhi pencapaian laba kotor lebih tinggi dari triwulan sebelumnya pada tahun 2011. 6. Informasi dan Fakta Material Yang Terjadi Setelah Tanggal Laporan Akuntasi
5. Impact of Price Changes on Sales and Net Income The average price in 2011 until the third quarter
Tidak ada informasi dan fakta material yang terjadi setelah tanggal
was relatively stable. In the fourth quarter there
laporan akuntasi.
was slight decrease in the average price
7. Prospek Usaha Penjualan Bersih Perseroan tahun 2011 mengalami kenaikan sebesar 52,6% bila dibandingkan dengan tahun lalu. Hal ini mengindikasikan pertumbuhan industri kabel masih sangat menjanjikan.
affecting the achievement of higher gross profit from the previous quarter in 2011. 6. Information and Material Fact Happening After the Accounting Report Date There is no information and material fact happening after the date of accountancy report.
Hingga saat ini peluang pasar dalam negeri masih sangat besar untuk industri kabel, PLN memiliki visi 75 -100, yang artinya dalam usia
7. Business Prospect
Republik Indonesia yang ke 75 yakni pada tahun 2020, seluruh wilayah
The Company’s net sales in 2011 increased
telah terlayani listrik.
52.6% compared to the previous year. This indicates that the cable industry growth is still
Kebutuhan kabel untuk proyek pembangunan gedung perkantoran dan perumahan saat ini sangat besar. Hal ini memberikan dampak bisnis yang besar bagi industri kabel di Indonesia terutama untuk kabel listrik. Demikian pula untuk kabel telepon serat optik juga mempunyai
promising. Until present the domestic market opportunity is still great for cable industry, PLN has a vision of 75 – 100, which means that in its 75
peluang besar, apalagi pemerintah telah memiliki rencana
anniversary of the Republic of Indonesia which
pengembangan Ring Palapa, yang akan mendorong meningkatnya
is in 2020 all the regions are provided with
permintaan produk kabel serat optik.
electricity.
Selain pasar lokal, peluang di pasar internasional juga cukup besar
The need for cable for this development project
walaupun untuk tahun 2011 penjualannya rendah. hal ini tentunya
of offices and housing is presently very great.
tidak akan mengurangi rasa optimis bahwa Perseroan akan terus
This provides business impact for cable industry
mengalami pertumbuhan. Kinerja entitas anak Perseroan juga diharapkan akan terus meningkat seiring dengan meningkatnya kebutuhan energi listrik.
in Indonesia especially electric cable. Also for optic fiber phone cable has a great opportunity considering that the government has a plan for the development of Palapa Ring, which shall boost the increase of optic fiber cable product demand. Besides the local market, opportunity in the international market is still big although for 2011 the sales are still low. This shall of course not decrease the optimism of the Company to continual growth. The performance of the Company’s subsidiary is hoped to be constantly increasing in line with the increase in the need of power energy.
8. Aspek Pemasaran
8. Marketing Aspect
Infrastruktur, Industri, serta Konstruksi dan Bangunan merupakan tiga
Infrastructure, industry, and Construction and
pasar utama yang dilayani oleh Perseroan dengan berbagai macam
Buildings are three main aspects serviced by the
produk yang dihasilkan, baik pada pasar lokal maupun internasional. Dalam usaha meningkatkan penjualan, selain terus meningkatkan kualitas dan kemampuan, Perseroan juga terus berusaha untuk
Company by various product types resulted both in the local and international market. In its effort to improve sales, besides continuity in improving its quality and capability, the
menambah jenis kabel yang dapat diproduksi terutama pada jenis-jenis
Company also efforts to add types of cable
kabel khusus, serta mendorong naiknya angka ekspor melalui
which may be produced especially the special
penjualan produk-produk unggulan.
cable types, and boosts the increase of export value through the sales of eminent products.
9. Kebijakan Dividen Untuk mencapai keseimbangan yang baik antara kepentingan dari para Pemegang Saham dengan kondisi keuangan serta pertumbuhan Perseroan, pembayaran atau pembagian dividen ditentukan dalam
9. Dividend Policy To achieve good balance between the interest of shareholders and the financial condition and the growth of the Company, payment or distribution
Rapat Umum Pemegang Saham selama tidak bertentangan dengan
of dividend shall be stipulated in a General
Anggaran Dasar Perseroan.
Meeting of Shareholders as long as there is no contradiction to the Articles of Association.
33 Laporan Tahunan - Annual Report 2011
STRUKTUR ORGANISASI ORGANIZATION STRUCTURE
Board of Commissioners
Audit Committee
President Director
Management Representative
Manufacturing Director
Internal Control
Finance Director &
Human Resources
Corporate Secretary
General Affairs Director
Marketing Director
Manufacturing General Manager Risk Management
Sales
Manager
Manager
Supply Chain
General Affairs
Sales Support
Manager
Manager
Manager
Production 3 Manager
Information Technology
Human Resources
Plan E
Manager
Manager
Production Planning
Production 1 Manager
Finance & Accounting
Manager
Plan A & D
Manager
Maintenance
Production 2 Manager
Manager
Plan B & C
Quality Assurance Manager
Proccess Engineering & Product Development Manager
Legal & CSO
Corporate Communication Officer
PT JEMBO CABLE COMPANY Tbk DAN ENTITAS ANAK/AND ITS SUBSIDIARY LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN/ CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2011, 2010 DAN 1 JANUARI 2010/31 DESEMBER 2009 SERTA UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2011 DAN 2010/ AS OF 31 DECEMBER 2011, 2010 AND1 JANUARY 2010/31 DECEMBER 2009 AND FOR THE YEARS ENDED 31 DECEMBER 2011 AND 2010 DAN/AND LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN/ INDEPENDENT AUDITORS’ REPORT
PT JEMBO CABLE COMPANY Tbk DAN ENTITAS ANAK PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2011, 2010 DAN 1 JANUARI 2010/31 DESEMBER 2009 SERTA UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2011 DAN 2010
PT JEMBO CABLE COMPANY Tbk AND ITS SUBSIDIARY AS OF 31 DECEMBER 2011, 2010 AND 1 JANUARY 2010/31 DECEMBER 2009 AND FOR THE YEARS ENDED 31 DECEMBER 2011 AND 2010
DAFTAR ISI
CONTENTS
Pernyataan Direksi
Laporan Auditor Independen
Directors’ Statement Ekshibit Exhibit
Independent Auditors’ Report
Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian
A
Consolidated Statements of Financial Position
Laporan Laba Rugi Komprehensif Konsolidasian
B
Consolidated Statements of Comprehensive Income
Laporan Perubahan Ekuitas Konsolidasian
C
Consolidated Statements of Changes in Equity
Laporan Arus Kas Konsolidasian
D
Consolidated Statements of Cash Flows
Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian
E
Notes to Consolidated Financial Statements
These Consolidated Financial Statements are Originally Issued in Indonesian Language
Ekshibit A
Exhibit A
PT JEMBO CABLE COMPANY Tbk DAN ENTITAS ANAK LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 DAN 1 JANUARI 2010 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Catatan/ Notes
A S E T
ASET LANCAR Kas dan setara kas 2c,f,3 Deposito berjangka 2c,f,4 Piutang usaha 2c,d,e,g,5 Pihak-pihak berelasi 2d,29 Pihak ketiga - setelah dikurangi cadangan kerugian penurunan nilai sebesar Rp 2.871.821 (2010: Rp 2.328.274) Piutang lain-lain - Pihak ketiga 2e Persediaan 2h,6 Pajak dibayar dimuka 2q,25a Uang muka 7 Biaya dibayar dimuka 2i Jumlah Aset Lancar
PT JEMBO CABLE COMPANY Tbk AND ITS SUBSIDIARY CONSOLIDATED STATEMENTS OF FINANCIAL POSITION 31 DECEMBER 2011 AND 2010 AND 1 JANUARY 2010 (Expressed in thousands Rupiah, unless otherwise stated)
31 Desember/ December 2011
31 Desember 2009 31 Desember/ (1 Januari 2010)/ December 31 December 2009 2010 1 January 2010
A
S
S E T S
41,545,531 5,802,151
41,503,063 2,055,186
45,692,060 -
58,686,873
51,133,134
48,252,480
105,111,136 4,042,307 260,051,578 14,962,157 28,667,908 2,252,959
144,707,620 7,362,264 162,474,328 13,935,623 31,561,229 6,329,749
177,663,273 9,883,250 142,060,270 23,159,385 11,762,749 1,188,372
CURRENT ASSETS Cash and cash equivalents Time deposits Trade receivables Related parties Third parties - net of allowance for impairment losses of Rp 2,871,821 (2010: Rp 2,328,274) Other receivables - Third parties Inventories Prepaid taxes Advances Prepaid expenses
521,122,600
461,062,196
459,661,839
Total Current Assets
25b 2j,8
8,122,267 1,785,000
8,122,267 2,700,000
2k,l,9 2q,25f 2c,10
79,980,139 4,750,216 11,277,713
79,812,810 2,475,194 7,826,227
83,207,561 4,401,284 39,135,106
NON-CURRENT ASSETS Estimated claim corporate income Investment in shares of stocks Property, plant and equipment – net of accumulated depreciation of Rp 236,860,619 (2010 : Rp 222,275,773) Deferred tax assets Security deposits
Jumlah Aset Tidak Lancar
105,915,335
100,936,498
127,718,951
Total Non-Current Assets
JUMLAH AS E T
627,037,935
561,998,694
587,380,790
TOTAL ASSETS
ASET TIDAK LANCAR Taksiran klaim pajak penghasilan Investasi dalam saham Aset tetap - setelah dikurangi akumulasi penyusutan sebesar Rp 236.860.619 (2010 : Rp 222.275.773) Aset pajak tangguhan Uang jaminan
Lihat Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian pada Ekshibit E terlampir yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan Konsolidasian secara keseluruhan
975,000
See accompanying Notes to Consolidated Financial Statements on Exhibit E which are an integral part of the Consolidated Financial Statements taken as a whole
These Consolidated Financial Statements are Originally Issued in Indonesian Language
Ekshibit A/2
Ekshibit A/2
PT JEMBO CABLE COMPANY Tbk DAN ENTITAS ANAK LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 DAN 1 JANUARI 2010 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
LIABILITAS DAN EKUITAS LIABILITAS LANCAR Pinjaman bank jangka pendek Hutang usaha Pihak-pihak berelasi Pihak ketiga Hutang perolehan aset tetap Hutang lain-lain - Pihak ketiga Hutang pajak Uang muka penjualan Pihak-pihak berelasi Pihak ketiga Biaya masih harus dibayar Hutang sewa pembiayaan jangka panjang yang jatuh tempo dalam waktu satu tahun
31 Desember/ December 2010
31 Desember 2009 (1 Januari 2010)/ 31 December 2009 1 January 2010
Catatan/ Notes
31 Desember/ December 2011
2c,m,11
74,046,221
85,740,672
104,676,089
2d,29
39,271,886 308,455,550
50,509,458 266,850,867
70,619,459 211,991,583
2c,k,13
14,905,242 2,265,870
674,325 18,895,438 791,504
2,151,053 26,027,492 1,251,432
16
9,869,940 11,194,071 6,203,742
1,642,519 6,452,549 6,323,579
15,234,936 18,976,023 14,202,595
2n,17
1,545,438
1,002,632
722,812
CURRENT LIABILITIES Short-term bank loans Trade payables Related parties Third parties Liabilities for acquisition of property, plant and equipment Other payables - Third parties Taxes payables Advances from customers Related parties Third parties Accrued expenses Current maturities of long - term finance lease liabilities
467,757,960
438,883,543
465,853,474
Total Current Liabilities
2c,m,12
14 2q,25c
2c,15 2d,29
Jumlah Liabilitas Lancar LIABILITAS TIDAK LANCAR Hutang sewa pembiayaan jangka panjang - setelah dikurangi bagian yang jatuh tempo dalam waktu satu tahun Liabilitas imbalan pasca-kerja
PT JEMBO CABLE COMPANY Tbk AND ITS SUBSIDIARY CONSOLIDATED STATEMENTS OF FINANCIAL POSITION 31 DECEMBER 2011 AND 2010 AND 1 JANUARY 2010 (Expressed in thousands Rupiah, unless otherwise stated)
LIABILITIES AND EQUITY
NON-CURRENT LIABILITIES
2n,17 2p,28
Jumlah Liabilitas Tidak Lancar
2,540,398 29,242,554
1,560,022 22,841,412
998,233 17,991,813
Long-term finance lease liabilities - net of current maturities Provision for post-employment benefits
31,782,952
24,401,434
18,990,046
Total Non-Current Liabilities
19
75,600,000 3,900,000
75,600,000 3,900,000
75,600,000 3,900,000
2j,8
1,385,000
2,300,000
575,000
3,774,497 42,805,996
3,774,497 13,104,219
774,497 21,660,757
EQUITY Share capital - par value Rp 500 per share *) Authorized - 600,000,000 shares Subscribed and paid-up 151,200,000 shares Additional on paid in capital Unrealized gain on increase in value of investments in shares of stocks Retained earnings Appropriated Unappropriated
127,465,493
98,678,716
102,510,254
Equity attributable to equity holders of
31,530
35,001
27,016
the parent Company Non-controlling interest
Jumlah Ekuitas
127,497,023
98,713,717
102,537,270
Total Equity
JUMLAH LIABILITAS DAN EKUITAS
627,037,935
561,998,694
587,380,790
TOTAL LIABILITIES AND EQUITY
EKUITAS Modal saham - nilai nominal Rp 500 per saham*) Modal dasar - 600.000.000 saham Modal ditempatkan dan disetor 151.200.000 saham Agio saham Laba belum direalisasi dari pemilikan efek Saldo laba Ditentukan penggunaannya Tidak ditentukan penggunaannya
18
Ekuitas yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk Kepentingan Non Pengendali
In full Rupiah *)
*) Dalam Rupiah penuh
Lihat Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian pada Ekshibit E terlampir
See accompanying Notes to Consolidated Financial Statements on Exhibit E
yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan
which are an integral part of
dari Laporan Keuangan Konsolidasian secara keseluruhan
the Consolidated Financial Statements taken as a whole
These Consolidated Financial Statements are Originally Issued in Indonesian Language
Ekshibit B
Exhibit B
PT JEMBO CABLE COMPANY Tbk DAN ENTITAS ANAK LAPORAN LABA RUGI KOMPREHENSIF KONSOLIDASIAN TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT JEMBO CABLE COMPANY Tbk AND ITS SUBSIDIARY CONSOLIDATED STATEMENTS OF COMPREHENSIVE INCOME YEARS ENDED 31 DECEMBER 2011 AND 2010 (Expressed in thousands Rupiah, unless otherwise stated)
2011
Catatan/ Notes
PENJUALAN BERSIH
1,267,418,214
2c,d,m,o,20,29
830,723,138
NET SALES
BEBAN POKOK PENJUALAN
1,148,418,143
2h,k,m,o,21,22
784,397,161
COST OF GOODS SOLD
46,325,977
GROSS PROFIT
LABA KOTOR
2010
119,000,071
BEBAN USAHA Beban penjualan Beban umum dan administrasi
27,327,831 32,050,325
18,445,480 24,362,464
OPERATING EXPENSES Selling expenses General and administrative expenses
Jumlah Beban Usaha
59,378,156
42,807,944
Total Operating Expenses
LABA DARI USAHA
59,621,915
3,518,033
PROFIT FROM OPERATIONS
2k,o,p,23
OTHER INCOME (CHARGES)
PENDAPATAN (BEBAN) LAIN-LAIN Penjualan barang rusak Keuntungan atas penjualan aset tetap Penghasilan bunga ( Beban bunga pinjaman (Rugi) Laba selisih nilai tukar mata uang asing - Bersih ( ( Provisi dan administrasi bank Lain-lain - Bersih
4,161,180 404,212 441,047 11,352,468) 10,743,029) 2,287,334) 1,027,121
Beban Lain-Lain - Bersih
18,349,271)
(
LABA SEBELUM PAJAK
2o 2k 4,5 24
(
2c
(
(
41,272,644
3,709,414 3,320,458 525,189 15,064,441) 7,181,396 2,651,565) 1,684,657
Sales of scrap Gain on sale of property, plant and equipment Interest income Interest expenses Loss (gain) on foreign exchange - Net Provision and bank administration Others - Net
1,294,892)
Other Charges - Net
2,223,141
INCOME BEFORE TAX
MANFAAT (BEBAN) PAJAK Pajak kini Pajak tangguhan
(
13,849,360) 2,275,022
( (
1,312,589) 1,926,090)
TAX BENEFIT (EXPENSES) Current tax Deferred tax
Jumlah Beban Pajak
(
11,574,338)
(
3,238,679)
Total Tax Expenses
1,015,538)
PROFIT (LOSS) FOR THE YEAR
2q,25e,f
(
LABA (RUGI) BERSIH TAHUN BERJALAN
29,698,306
Laba yang dapat diatribusikan kepada: Pemilik entitas induk Kepentingan non-pengendali
29,701,777 3,471)
(
1,020,538) 5,000
Profit attributable to: Equity holders of the parent company Non-controlling interest
29,698,306
(
1,015,538)
Total
(
Jumlah PENDAPATAN KOMPREHENSIF LAIN
(
915,000)
1,725,000
OTHER COMPREHENSIVE INCOME
JUMLAH PENDAPATAN KOMPREHENSIF LAIN
28,783,306
709,462
TOTAL COMPREHENSIVE INCOME FOR THE YEAR
Jumlah pendapatan yang dapat diatribusikan kepada: Pemilik entitas induk ( Kepentingan non-pengendali
28,786,777 3,471)
704,462 5,000
Total comprehensive income attributable to: Equity holders of the parent company Non-controlling interest
Jumlah
28,783,306
709,462
Total
LABA (RUGI) PER SAHAM *)
196.44
2r,26
(
6.75)
EARNINGS (LOSS) PER SHARE *) *) In full Rupiah
*) Dalam Rupiah penuh
Lihat Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian pada Ekshibit E yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan Konsolidasian secara keseluruhan
See accompanying Notes to Consolidated Financial Statements on Exhibit E which are an integral part of the Consolidated Financial Statements taken as a whole
2j, 8, 18, 19
3,900,000
-
(
75,600,000
1,385,000
915,000)
2,300,000
1,725,000
3,900,000
-
-
575,000
Laba belum direalisasi dari pemilikan efek/ Unrealized gain on investment in stock
-
Lihat Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian pada Ekshibit E terlampir yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan Konsolidasian secara keseluruhan
Saldo 31 Desember 2011
Laba komprehensif tahun berjalan
75,600,000
-
Laba komprehensif tahun berjalan
Saldo 31 Desember 2010
-
Dividen
-
3,900,000
75,600,000 -
Agio saham/ Additional on paid-in capital
Modal disetor/ Paid-in capital
Cadangan umum
Saldo 31 Desember 2009
Catatan/ Notes
PT JEMBO CABLE COMPANY Tbk DAN ENTITAS ANAK LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS KONSOLIDASIAN TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
3,774,497
-
3,774,497
-
-
3,000,000
774,497
1,020,538)
(
42,805,996
29,701,777
13,104,219
4,536,000)
3,000,000)
(
(
21,660,757
Saldo laba/ Retained earnings Tidak Ditentukan ditentukan pengunaanpengunaannya/ nya/ appropriated unappropriated
Exhibit C
(
(
-
-
31,530
3,471)
35,001
7,985
27,016
Kepentingan non pengendali/ Non-controlling interest
(
Dividend
Appropriation for general reserve
Balance as of 31 December 2009
Exhibit C
Balance as of 31 December 2010
127,497,023
Balance as of 31 December 2011
28,783,306 Total comprehensive income for the year
98,713,717
712,447 Total comprehensive income for the year
4,536,000)
-
102,537,270
Jumlah ekuitas/ Total equity
See accompanying Notes to Consolidated Financial Statements on Exhibit E which are an integral part of the Consolidated Financial Statements taken as a whole
127,465,493
28,786,777
98,678,716
704,462
4,536,000)
-
102,510,254
kepada pemilik entitas induk/ Equity attributable to equity holders of the parent company
Jumlah pendapatan yang diatribusikan
PT JEMBO CABLE COMPANY Tbk AND ITS SUBSIDIARY CONSOLIDATED STATEMENTS OF CHANGES IN EQUITY YEARS ENDED 31 DECEMBER 2011 AND 2010 (Expressed in thousands Rupiah, unless otherwise stated )
in Indonesian Language
These Consolidated Financial Statements are Originally Issued
These Consolidated Financial Statements are Originally Issued in Indonesian Language
Ekshibit D
Exhibit D
PT JEMBO CABLE COMPANY Tbk DAN ENTITAS ANAK LAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASIAN TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 (Disajikan dalam Ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT JEMBO CABLE COMPANY Tbk AND ITS SUBSIDIARY CONSOLIDATED STATEMENTS OF CASH FLOWS YEARS ENDED 31 DECEMBER 2011 AND 2010 (Expressed in Thousand Rupiah, unless otherwise stated)
2011 ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI Penerimaan kas dari pelanggan Pembayaran kas kepada: Pemasok Direksi dan karyawan
( 1,022,896,118) ( 81,841,665)
Kas dihasilkan dari operasi Pembayaran bunga dan beban keuangan Beban operasi Pembayaran pajak penghasilan
( ( (
1,299,460,959
194,723,176 20,273,435) 53,947,910) 109,952,244)
(
3,746,965) 167,329) 3,451,486)
(
7,365,780)
( (
809,977,405) 15,870,684)
CASH FLOWS FROM OPERATING ACTIVITIES Cash receipts from customers Cash paid to: Suppliers Directors and employees
34,950,048 17,716,006) 9,468,128)
Cash generated from operations Interest and financial charges paid Operation expenses Payments of income taxes
860,798,137 ( ( ( (
7,765,914
10,549,587
Arus kas bersih diperoleh dari aktivitas operasi ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI Penerimaan bunga Deposito berjangka Perolehan aset tetap Pendapatan investasi Pembayaran uang jaminan
2010
( (
525,189 2,055,186) 9,155,330) 210,000 31,306,079
Net cash flows provided by operating activities CASH FLOWS FROM INVESTING ACTIVITIES Interest received Time deposits Acquisitions of property, plant and equipment Investment income Payments of security deposits
Arus kas bersih (digunakan untuk) diperoleh dari aktivitas investasi
20,830,752 Net cash flows (used in) provided by investing activities
ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN Pembayaran hutang lain-lain Pembayaran hutang bank Pembayaran hutang pembelian aset tetap Pembayaran dividen Pembayaran hutang sewa pembiayaan Arus kas bersih digunakan aktivitas pendanaan
CASH FLOWS FROM FINANCING ACTIVITIES ( (
3,990,196) 674,325) 1,523,182
( ( ( ( (
6,508,751) 18,935,417) 1,476,728) 4,536,000) 1,328,767)
Payment of due to related parties Proceeds from (payments of) bank loan Payments of loan for property, plant, and equipment Dividend payment Payments of finance leases
(
3,141,339)
(
32,785,663)
Net cash flows used in financing activities
(
4,188,997)
NET INCREASE (DECREASE) IN CASH AND CASH EQUIVALENTS
KENAIKAN (PENURUNAN) BERSIH DALAM KAS DAN SETARA KAS
42,468
KAS DAN SETARA KAS PADA AWAL TAHUN
41,503,063
45,692,060
CASH AND CASH EQUIVALENTS AT BEGINNING OF YEAR
KAS DAN SETARA KAS PADA AKHIR TAHUN
41,545,531
41,503,063
CASH AND CASH EQUIVALENTS AT END OF YEAR
1,949,349
SUPPLEMENTAL DISCLOSURES Noncash investing and financing activities: Ordinary activities: Increase in leased assets through finance lease
PENGUNGKAPAN TAMBAHAN Aktivitas investasi dan pendanaan yang tidak mempengaruhi kas: Aktivitas normal: Penambahan aset sewa pembiayaan melalui hutang sewa pembiayaan
-
Lihat Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi pada Ekshibit E terlampir yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan Konsolidasi secara keseluruhan
See accompanying Notes to Consolidated Financial Statements on Exhibit E which are an integral part of the Consolidated Financial Statements taken as a whole
These Consolidated Financial Statements are Originally Issued in Indonesian Language
Ekshibit E PT JEMBO CABLE COMPANY Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 (Disajikan dalam Ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
1.
UMUM
Exhibit E PT JEMBO CABLE COMPANY Tbk AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2011 AND 2010
(Expressed in Thousands Rupiah, unless otherwise stated)
1. G E N E R A L
a. Pendirian dan Informasi Umum
a. Establishment and General Information
PT Jembo Cable Company Tbk (Perusahaan) didirikan dalam rangka Undang-Undang Penanaman Modal Dalam Negeri No. 6 Tahun 1968 juncto No. 12 Tahun 1970 pada tanggal 17 Aprill 1973 berdasarkan akta Notaris No. 51 dari Lody Herlianto, S.H, Notaris di Jakarta. Anggaran dasar beserta perubahannya telah mendapat pengesahan dari Menteri Kehakiman Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No. Y.A.5/106/17 tanggal 30 Maret 1974 dan telah diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 35 tanggal 3 Mei 1983, Tambahan No. 490 dan No. 491. Anggaran dasar tersebut telah mengalami beberapa kali perubahan, yang terakhir diubah dengan akta Notaris No. 26 tanggal 27 Juni 2008 dari Ati Mulyati, S.H Notaris di Jakarta mengenai perubahan pengurus Perusahaan dan perubahan seluruh anggaran dasar Perusahaan untuk disesuaikan dengan Undang-Undang No. 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas. Akta perubahan ini telah mendapat persetujuan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia sebagaimana penerimaan laporan akta perubahan anggaran dasar perusahaan dengan Surat Keputusan No. AHU-56016.AH.01.02.Tahun 2008 tanggal 27 Agustus 2008 dan telah diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 17 tanggal 27 Februari 2009, Tambahan No. 6027.
PT Jembo Cable Company Tbk (the Company) was established based on Notarial deed No. 51 dated 17 April 1973 of Lody Herlianto, SH, Notary in Jakarta, under the framework of Domestic Capital Investment Law No. 6 of Year 1968 as amended by Law No. 12 of Year 1970. The Company’s articles of association together with its amendments were approved by the Minister of Justice of the Republic of Indonesia in his Decision Letter No. Y.A.5/106/17 dated 30 March 1974 and were published in the State Gazette No. 35 dated 3 May 1983, Supplement No. 490 and No. 491. The Company’s articles of association have been amended several times, the latest by Notarial deed No.26 dated 27 June 2008, of Ati Mulyati, S.H., Notary in Jakarta, regarding the exchange of the Company’s management’s and to conform with Law No. 40 Year 2007 regarding Limited Liability Companies. These amendments were approved by the Minister of Justice and Humand Rights of the Republic of Indonesia as reflected in the acknowledgment of notification on changes of the article of association of the Company in his Decision Letter No. AHU56016.AH.01.02.Tahun 2008 dated 27 August 2008 and were published in the State Gazette No. 17 dated 27 February 2009, Supplement No. 6027.
Perusahaan berdomisili di Tangerang, Banten, dengan pabrik berlokasi di Jl. Pajajaran, Keluarahan Gandasari, Kecamatan Jatiuwung, Kota Tangerang. Kantor perusahaan beralamat di Mega Glodok Kemayoran, Office Tower B Lantai 6, Jl. Angkasa Kav B-6, Kemayoran, Jakarta Pusat – Indonesia.
The Company is domiciled in Tangerang, Banten and factory located in Jl. Pajajaran, Kelurahan Gandasari, Kecamatan Jatiuwung, Kota Tangerang. The Company’s office is located in Mega Glodok Kemayoran, Office Tower B 6th Floor, Jl. Angkasa Kav B-6, Kemayoran, Jakarta Pusat – Indonesia.
Sesuai dengan Pasal 3 anggaran dasar Perusahaan, ruang lingkup kegiatan Perusahaan adalah bergerak dalam bidang usaha industri kabel listrik dan telekomunikasi. Kegiatan usaha komersial Perusahaan dimulai sejak tahun 1974.
In accordance with Article 3 of the Company’s articles of association, the scope of its activities comprises manufacturing of electrical and telecommunications cables. The Company started commercial operations since 1974.
Berdasarkan akte notaris No. 39 tanggal 15 Juni 2011 Charles Hermawan, S.H. Notaris di Tangerang telah dilakukan perubahan Susunan Dewan Komisaris dan Direksi Perusahaan. Pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 adalah sebagai berikut :
Based on notarial deed No. 39 dated 15 June 2011 of Charles Hermawan, S.H., Notary in Tangerang, has been changed in the composition of the boards of Commisioners and Directors of the Company In which as of 31 December 2011 and 2010 consisted of the following : 2011
2011 Dewan Komisaris Presiden Komisaris Komisaris Komisaris
Drs IGM Putera Astaman Hauw Ay Lan Drs Andreas Soewatjono Soedjianto, MBA
Board of Commissioners President Commissioner Commissioner Commissioner
These Consolidated Financial Statements are Originally Issued in Indonesian Language
Ekshibit E/2
Exhibit E/2
PT JEMBO CABLE COMPANY Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2011 DAN 2010
PT JEMBO CABLE COMPANY Tbk AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2011 AND 2010
1. U M U M (Lanjutan)
1.
(Disajikan dalam Ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
(Expressed in Thousands Rupiah, unless otherwise stated)
a. Pendirian dan Informasi Umum (Lanjutan) Dewan Direksi Presiden Direktur Direktur Direktur Direktur
G E N E R A L (Continued) a. Establishment (Continued)
and
General
Board of Directors President Director Director Director Director
Santoso Nanyang Santoso Antonius Benady Nobuo Ninomiya
2010 Dewan Komisaris Presiden Komisaris Komisaris Komisaris Dewan Direksi Presiden Direktur Direktur Direktur
Information
2010 Drs IGM Putera Astaman Hauw Ay Lan Drs Andreas Soewatjono Soedjianto, MBA
Board of Commissioners President Commissioner Commissioner Commissioner Board of Directors President Director Director Director Director
Santoso Mary Ang Santoso Antonius Benady Nobuo Ninomiya
Imbalan yang dibayarkan kepada Komisaris dan Direksi untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2011 Rp 1.685.710 (2010: Rp 1.390.241). Jumlah karyawan Perusahaan rata-rata sejumlah 577 karyawan (2010: 614 karyawan) (Tidak diaudit). b. Entitas Anak Perusahaan memiliki penyertaan saham sebesar 99,89% pada PT Jembo Energindo, entitas anak yang berkedudukan di Jakarta dengan bidang usaha industri pembangkit tenaga listrik. Anak perusahaan tersebut mulai berproduksi secara komersial pada tanggal 5 Agustus 2002. Pada tanggal 31 Desember 2011, jumlah aset sebesar Rp 53.206.173 (2010: Rp 60.999.429). c. Penawaran Umum Efek Pada tanggal 9 Oktober 1992, Perusahaan memperoleh pernyataan efektif dari Ketua Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam - LK) dengan suratnya No. S-1676/PM/1992 untuk melakukan penawaran umum atas 10.000.000 saham Perusahaan kepada masyarakat. Pada tanggal 18 Nopember 1992, saham tersebut dicatatkan pada Bursa Efek. Pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010, seluruh saham atau sejumlah 151.200.000 saham telah dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia.
Total remuneration paid to Commissioners and Directors for the year ended 31 December 2011 amounted to Rp 1,685,710 (2010: Rp 1,390,241). The Company has average total number of employees of 577 (2010: 614 employees) (Unaudited). b. Subsidiary The Company has 99.89% ownership interest in PT Jembo Energindo, a subsidiary which is located in Jakarta and engaged in providing electrical power. The subsidiary started commercial operations on 5 August 2002. On 31 December 2011, total assets are amounted to Rp 53,206,173 (2010: Rp 60,999,429). c. Public Offering of Shares On 9 October 1992, the Company obtained the Notification of Effectivity of Share Registration No. S-1676/PM/1992 from the Chairman of the Capital Market Supervisory Agency and Financial Institution (Bapepam - LK) for the Company’s public offering of 10,000,000 shares. On 18 November 1992, these shares were listed in the Jakarta Stock Exchange (currently known as Indonesia Stock Exchange). As of 31 December 2011 and 2010, all of the Company’s 151,200,000 shares were listed in the Indonesia Stock Exchange (formerly known as Jakarta Stock Exchange).
These Consolidated Financial Statements are Originally Issued in Indonesian Language
Ekshibit E/3 PT JEMBO CABLE COMPANY Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 (Disajikan dalam Ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2.
IKHTISAR (Lanjutan)
KEBIJAKAN
AKUNTANSI
SIGNIFIKAN
a. Penyajian Laporan Keuangan Konsolidasian
Exhibit E/3 PT JEMBO CABLE COMPANY Tbk AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2011 AND 2010 (Expressed in Thousands Rupiah, unless otherwise stated)
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (Continued) a. Consolidated Financial Statements Presentation
Laporan keuangan konsolidasian disusun sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia yang dikeluarkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan Ikatan Akuntan Indonesia dan Peraturan Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam – LK) No VIII G.7. tentang Pedoman Penyajian Laporan Keuangan yang terdapat dalam Lampiran Keputusan Ketua Bapepam – LK No. KEP06/PM/2000 tanggal 13 Maret 2000.
The consolidated financial statements have been prepared based on Indonesian Financial Accounting Standard as issued by the Financial Accounting Standards Board of Institute of Accountants in Indonesia and Regulation of Capital Market Supervisory and Financial Institution (Bapepam – LK) No VIII. G.7. regarding to Financial Statement Presentation Guildelines included in appendix of the decree of the chairman of the Capital Market Supervisory Board and Financial Institution No. KEP06/PM/2000 dated 13 March 2000.
Dasar penyusunan laporan keuangan konsolidasian, kecuali untuk laporan arus kas, adalah dasar akrual. Mata uang pelaporan yang digunakan untuk penyusunan laporan keuangan konsolidasian adalah mata uang Rupiah (Rp ), dan laporan keuangan konsolidasian tersebut disusun berdasarkan nilai historis, kecuali beberapa akun tertentu disusun berdasarkan pengukuran lain sebagaimana diuraikan dalam kebijakan akuntansi masing-masing akun tersebut. Seluruh angka dalam laporan keuangan konsolidasian ini kecuali dinyatakan lain, disajikan dalam ribuan Rupiah.
These consolidated financial statements, except for the consolidated statements of cash flows, are prepared under the accrual basis of accounting. The reporting currency used in the preparation of the financial statements is the Indonesian Rupiah, while the measurement basis used is the historical cost, except for certain accounts which are measured on the bases described in the related accounting policies. All of figures in the financial statements are expressed in thousands Rupiah, unless otherwise stated.
Laporan arus kas konsolidasian disusun dengan menggunakan metode langsung dengan mengelompokkan arus kas dalam aktivitas operasi, investasi dan pendanaan.
The consolidated statements of cash flows are prepared by using the direct method with classifications of cash flows into operating, investing and financing activities.
Adopsi PSAK Revisian dan ISAK Revisian
Adoption of Revised Indonesian Financial Accounting Standards (PSAK) and Revised Interpretations to Indonesian Financial Accounting Standards (ISAK)
Kebijakan akuntansi yang diadopsi adalah konsisten dengan kebijakan akuntansi tahun buku sebelumnya, kecuali pada tahun buku yang bersangkutan, Perusahaan mengadopsi seluruh PSAK dan ISAK yang baru maupun yang direvisi yang berlaku efektif pada awal atau setelah tanggal 1 Januari 2011. Perubahan pada kebijakan akuntansi Perusahaan telah disesuaikan sebagaimana dipersyaratkan oleh ketentuan transisi yang relevan di dalam PSAK dan ISAK terkait.
Accounting policies adopted are consistent with those of the previous financial year, except that in the current financial year, the Company adopted all the new or revised PSAK and ISAK that are effective for annual periods beginning on or after 1 January 2011. Changes to the Company's accounting policies have been made as required, in accordance with the relevant transitional provisions in the respective PSAK and ISAK.
Berikut ini adalah PSAK dan ISAK yang baru maupun yang telah mengalami perubahan yang relevan terhadap penyusunan dan penyajian laporan keuangan Perusahaan:
The following are the new or amended PSAK and ISAK that are relevant to the Company:
PSAK 1 (R2009)
Penyajian Laporan Keuangan
PSAK 1 (Revised 2009)
PSAK 2 (R2009)
Laporan Arus Kas
PSAK 3 (R2010)
Laporan Keuangan Interim
PSAK 2 (Revised 2009) PSAK 3 (Revised 2010)
PSAK 4 (R2009)
Laporan Keuangan Konsolidasian dan Laporan Keuangan Tersendiri Segmen Operasi
PSAK 5 (R2009)
PSAK 4 (Revised 2009) PSAK 5 (Revised 2009)
Financial Statements Presentation Statement of Cash Flows Interim Financial Statements Consolidated and Separate Financial Statements Operating Segments
These Consolidated Financial Statements are Originally Issued in Indonesian Language
Ekshibit E/4 PT JEMBO CABLE COMPANY Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 (Disajikan dalam Ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN (Lanjutan)
AKUNTANSI
a. Penyajian Laporan (Lanjutan)
Keuangan
Exhibit E/4 PT JEMBO CABLE COMPANY Tbk AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2011 AND 2010 (Expressed in Thousands Rupiah, unless otherwise stated)
SIGNIFIKAN
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (Continued)
Konsolidasian
a. Consolidated Financial Statement Presentation (Continued)
Adopsi PSAK Revisian dan ISAK Revisian (Lanjutan)
Adoption of Revised Indonesian Financial Accounting Standards (PSAK) and Revised Interpretations to Indonesian Financial Accounting Standards (ISAK) (Continued)
PSAK 7 (2010)
PSAK 7 (Revised 2010)
Related Party Disclosures
PSAK 8 (Revised 2010)
Events After the Reporting Period Investment in Associates Intangible Assets Business Combination Revenue Accounting Policies, Changes in Accounting Estimates and Errors Impairment of Assets Provision, Contingent Liabilities and Contingent Assets Consolidation of SpecialPurpose Entities Customer Loyalty Programs Distribution of Non-Cash Assets to Owners Interim Financial Reporting and Impairment
PSAK 8 (R2010) PSAK 15 (R2009) PSAK 19 (R2010) PSAK 22 (R2010) PSAK 23 (R2010) PSAK 25 (R2009) PSAK 48 (R2009) PSAK 57 (R2009) ISAK 7 (R2009) ISAK 10 ISAK 11 ISAK 17
Pengungkapan Pihak-pihak Berelasi Peristiwa Setelah Periode Pelaporan Investasi pada Entitas Asosiasi Aset Tak Berwujud Kombinasi Bisnis Pendapatan Kebijakan Akuntansi, Perubahan Estimasi Akuntansi dan Kesalahan Penurunan Nilai Aset Provisi, Liabilitas Kontinjensi, dan Aset Kontinjensi
PSAK 15 (Revised 2009) PSAK 19 (Revised 2010) PSAK 22 (Revised 2010) PSAK 23 (Revised 2010) PSAK 25 (Revised 2009) PSAK 48 (Revised 2009) PSAK 57 (Revised 2009)
Konsolidasi Entitas Bertujuan Khusus Program Loyalitas Pelanggan
ISAK 7 (Revised 2009)
Distribusi Aset Non-Kas Kepada Pemilik Laporan Keuangan Interim dan Penurunan Nilai
ISAK 11
ISAK 10
ISAK 17
Adopsi PSAK dan ISAK di atas, tidak memiliki dampak terhadap laporan keuangan konsolidasian Perusahaan kecuali bagi PSAK dan ISAK berikut sebagaimana diungkapkan di bawah ini.
The adoption of the above PSAK and ISAK did not have any effect on the consolidated financial statements of the Company except for the following PSAK and ISAK as disclosed below.
PSAK 22 (R2010), “Kombinasi Bisnis”
PSAK 22 (Revised 2010), “Business Combinations”
PSAK 22 (R2010) mengemukakan perubahan akuntansi bagi akuntansi kombinasi bisnis yang mempengaruhi jumlah goodwill yang diakui, hasil yang dilaporkan pada periode di mana akuisisi terjadi, dan hasil-hasil yang dilaporan di masa depan. Perubahan di dalam kebijakan akuntansi signifikan yang merupakan hasil adopsi PSAK 22 (R2010) meliputi:
The PSAK 22 (Revised 2010) introduces changes to the accounting for business combinations which affect the amount of goodwill recognized, the reported results in the period that an acquisition occurs, and future reported results. Changes in significant accounting policies resulting from the adoption of the revised PSAK 22 include:
•
•
•
Biaya transaksi yang tidak lagi dikapitalisasi sebagai bagian biaya akuisisi, namun langsung dibebankan; Pertimbangan akan kontinjensi terhadap kejadian di masa yang akan datang yang diakui sebesar nilai wajar pada tanggal akuisisi, dan segala perubahan nilai yang dipertimbangkan akan dibayarkan, tidak lagi disesuaikan dengan mengurangi nilai goodwill, namun diakui di dalam laporan laba rugi;
•
Transaction costs are no longer capitalized as part of the cost of acquisition but are expensed immediately; Consideration contingent on future events is recognized at fair value on the acquisition date, and any changes in the amount of consideration to be paid are no longer adjusted against goodwill but are recognized in profit and loss;
These Consolidated Financial Statements are Originally Issued in Indonesian Language
Ekshibit E/5 PT JEMBO CABLE COMPANY Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 (Disajikan dalam Ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN (Lanjutan)
AKUNTANSI
SIGNIFIKAN
a. Penyajian Laporan Keuangan Konsolidasian (Lanjutan) Adopsi PSAK (Lanjutan)
Revisian
dan
ISAK
Revisian
Exhibit E/5 PT JEMBO CABLE COMPANY Tbk AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2011 AND 2010 (Expressed in Thousands Rupiah, unless otherwise stated)
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (Continued)
a. Consolidated Financial Statement Presentation (Continued) Adoption of Revised Indonesian Financial Accounting Standards (PSAK) and Revised Interpretations to Indonesian Financial Accounting Standards (ISAK) (Continued)
PSAK 22 (R2010), “Kombinasi Bisnis” (Lanjutan)
PSAK 22 (Revised 2010), “Business Combinations” (Continued)
•
•
The Company elects for each acquisition of a business, to measure non-controlling interest (“NCI’’) at fair value, or at the noncontrolling interest’s proportionate share of the acquiree’s identifiable net assets;
•
When a business is acquired in stages, the previously held equity interest in the acquiree is remeasured to fair value at the acquisition date with any corresponding gain or loss recognized in profit and loss; Goodwill is no longer amortized and the accumulated amortization is written off against its cost. It will be subjected to annual impairment testing in accordance with PSAK 48 (Revised 2009), “Impairment of Assets”; Negative goodwill at the date of transaction will be adjusted directly to profit or loss and will no longer be amortized. The carrying amount of negative goodwill beginning 1 January 2011, if any, will be adjusted to the beginning balance of retained earnings as at 1 January 2011.
•
•
•
Perusahaan memilih untuk setiap akuisisi bisnis, untuk mengukur kepentingan nonpengendali (KNP) pada nilai wajar, atau pada bagian proporsional kepentingan nonpengendali pada aset bersih yang terindentifikasi entitas yang diakuisisi; Pada saat suatu bisnis diakuisisi secara bertahap, kepemilikan sebelumnya pada entitas yang diakusisi, diukur pada nilai wajar pada tanggal akuisisi dengan laba atau rugi yang diakui di dalam laporan laba-rugi; Goodwill tidak lagi diamortisasi dan akumulasi amortisasi goodwill dihapuskan dengan mengurangi pada nilai goodwill. Penurunan nilai goodwill diuji berdasarkan PSAK 48 (R2009), “Penurunan Nilai Aset”; Pada saat tanggal transaksi, goodwill negatif langsung disesuaikan pada laporan laba rugi dan tidak lagi diamortisasi. Nilai tercatat goodwill negatif, bila ada, pada awal tanggal 1 Januari 2011 disesuaikan pada saldo awal saldo laba per tanggal 1 Januari 2011.
•
•
Berdasarkan ketentuan transisi PSAK 22 (R2010), PSAK 22 (R2010) diterapkan secara prospektif. Aset dan liabilitas yang timbul dari kombinasi bisnis dengan tanggal akuisisi sebelum 1 Januari 2011 tidak disesuaikan. Dengan demikian, penerapan PSAK ini tidak memiliki dampak material terhadap laporan keuangan konsolidasian Perusahaan.
According to its transitional provisions, the PSAK 22 (Revised 2010) has been applied prospectively. Assets and liabilities that arose from business combinations with acquisition dates before 1 January 2011 are not adjusted. Therefore, the application of this PSAK had no material impact to the Company’s consolidated financial statements.
PSAK 04 (R2009), “Laporan Keuangan Konsolidasian dan Laporan Keuangan Tersendiri”
PSAK 04 (Revised 2009), “Consolidated and Separate Financial Statements”
Berdasarkan ketentuan transisi PSAK 04 (R2009), PSAK 04 revisian diterapkan secara retrospektif kecuali bagi perubahan kebijakan akuntansi signifikan berikut ini yang diterapkan secara prospektif:
According to its transitional provisions, the revised PSAK 04 has been applied retrospectively except for the following changes in significant accounting policies which have been applied prospectively:
•
•
Kerugian yang terjadi pada entitas anak, dialokasikan kepada kepentingan nonpengendali, bahkan apabila kerugian tersebut melebihi kepemilikan kepentingan nonpengendali pada entitas anak;
Losses incurred by a subsidiary are allocated to the non-controlling interest even if the losses exceed the non-controlling interest in the subsidiary’s equity.
These Consolidated Financial Statements are Originally Issued in Indonesian Language
Ekshibit E/6 PT JEMBO CABLE COMPANY Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 (Disajikan dalam Ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN (Lanjutan)
AKUNTANSI
a. Penyajian Laporan (Lanjutan)
Keuangan
SIGNIFIKAN
Exhibit E/6 PT JEMBO CABLE COMPANY Tbk AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2011 AND 2010 (Expressed in Thousands Rupiah, unless otherwise stated)
2.
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (Continued)
Konsolidasian
a. Consolidated Financial Statement Presentation (Continued)
Adopsi PSAK Revisian, PSAK Baru, dan ISAK Revisian (Lanjutan)
Adoption of Revised Indonesian Financial Accounting Standards (PSAK) and Revised Interpretations to Indonesian Financial Accounting Standards (ISAK) (Continued)
PSAK 04 (R2009), “Laporan Keuangan Konsolidasian dan Laporan Keuangan Tersendiri”
PSAK 04 (Revised 2009), “Consolidated and Separate Financial Statements”
•
•
•
•
•
Perubahan bagian kepemilikan yang bukan merupakan hilangnya pengendalian, diperhitungkan sebagai transaksi ekuitas. Oleh karena itu, perubahan tersebut tidak memiliki dampak terhadap goodwill dan tidak menimbulkan laba atau rugi yang diakui dalam laporan laba rugi; Pada saat pengendalian terhadap entitas anak hilang, semua kepentingan yang dimiliki diukur pada nilai wajar dengan laba rugi yang diakui di dalam laporan laba rugi; Pertimbangan keberadaan dan dampak hak suara potensial yang dapat dilaksanakan dan dikonversi, termasuk hak suara potensial yang dimiliki oleh entitas lain, di dalam penilaian pengendalian; Ketika entitas induk mengakuisisi entitas anak sebelum tanggal 1 Januari 2011 yang bertujuan untuk dijual dalam jangka pendek dan entitas anak dengan pembatasan jangka panjang signifikan yang mempengaruhi kemampuan untuk mengalihkan dana kepada entitas induk, entitas induk harus mengkonsolidasikan entitas-entitas tersebut sesuai dengan PSAK 04 (R2009) secara prospektif.
•
•
•
A change in the ownership interest of a subsidiary that does not result in a loss of control is accounted for as an equity transaction. Therefore, such a change has no impact on goodwill, nor does it give rise to a gain or loss recognized in profit and loss; When control over a subsidiary is lost, any interest retained is measured at fair value with the corresponding gain or loss recognized in profit and loss. Considerations for the existence and effect of potential voting rights that are currently exercisable or convertible, including potential voting rights held by another entity, in assessment of control. When the parent entity have acquired subsidiaries before 1 January 2011 for the purpose of short-term disposal and subsidiaries with significant long-term restriction that affects the ability to transfer funds to the parent entity, the parent entity shall consolidate these entities in accordance with the PSAK 04 (Revised 2009) prospectively.
Adopsi PSAK 04 (R2009) tidak memiliki dampak material kepada laporan keuangan konsolidasian Perusahaan dalam hal transaksi dengan kepentingan nonpengendali, yang diatribusikan kepada kerugian kepentingan nonpengendali dan pelepasan entitas anak sebelum tanggal 1 Januari 2011.
The adoption of the PSAK 04 (Revised 2009) has no material impact to the Company’s consolidated financial statements in respect of transactions with non-controlling interests, attribution of losses to non-controlling interests and disposal of subsidiaries prior to 1 January 2011.
Informasi komparatif telah disajikan kembali dalam hal kepentingan nonpengendali yang disajikan sebagai bagian ekuitas. Dengan demikian kepatuhan terhadap standar revisian telah dicapai.
Comparative information has been re-presented with respect to non-controlling interest presented as part of equity, so that compliance with the revised standard is achieved.
PSAK 01 (R2009), “Penyajian Laporan Keuangan”
PSAK 01 (Revised 2009), Financial Statements”
Standar revisian memisahkan perubahan pemilik dan nonpemilik di dalam ekuitas. Laporan perubahan ekuitas hanya meliputi rincian transaksi dengan pemilik, dengan perubahan non pemilik di dalam ekuitas yang disajikan dalam rekonsiliasi tiap komponen ekuitas.
The revised standard separates owner and nonowner changes in equity. The statement of changes in equity includes only details of transactions with owners, with non-owners changes in equity presented in a reconciliation of each component of equity.
“Presentation
of
These Consolidated Financial Statements are Originally Issued in Indonesian Language
Ekshibit E/7
Exhibit E/7
PT JEMBO CABLE COMPANY Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2011 DAN 2010
PT JEMBO CABLE COMPANY Tbk AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2011 AND 2010
(Disajikan dalam Ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI SIGNIFIKAN (Lanjutan) a. Penyajian Laporan Keuangan Konsolidasian (Lanjutan)
(Expressed in Thousands Rupiah, unless otherwise stated)
2.
SUMMARY OF (Continued) a. Consolidated (Continued)
SIGNIFICANT Financial
ACCOUNTING Statement
POLICIES
Presentation
Adopsi PSAK Revisian dan ISAK Revisian (Lanjutan)
Adoption of Revised Indonesian Financial Accounting Standards (PSAK) and Revised Interpretations to Indonesian Financial Accounting Standards (ISAK) (Continued)
PSAK 01 (R2009), “Penyajian Laporan Keuangan” (Lanjutan)
PSAK 01 (Revised 2009), “Presentation of Financial Statements” (Continued)
Sebagai tambahan, standar memperkenalkan laporan laba rugi komprehensif: laporan laba rugi komprehensif semua item pendapatan dan beban yang diakui, baik dalam bentuk tunggal satu laporan, atau dalam dua laporan yang terkait. Perusahaan memilih untuk menyajikan dalam bentuk laporan tunggal. Sebagai tambahan, laporan posisi keuangan disyaratkan pada awal periode komparatatif paling awal yang diikuti dengan perubahan kebijakan akuntansi, koreksi kesalah atau reklasifikasi item di dalam laporan keuangan. Informasi komparatif telah disajikan kembali, sehingga kepatuhan terhadap standar revisian dapat dicapai.
In addition, the standard introduces the statement of comprehensive income: it presents all items of recognized income and expenses, either in one single statement, or in two linked statements. The Company has elected to present a single statement. In addition, a statement of financial position is required at the beginning of the earliest comparative period following a change in accounting policy, the correction of an error or the reclassification of items in the financial statements. Comparative information has been represented so that compliance with the revised standard is achieved.
PSAK Baru dan PSAK Revisian dan ISAK Baru yang telah diterbitkan namun belum berlaku efektif
New and Revised PSAK and New ISAK issued but not yet effective
Perusahaan belum mengadopsi PSAK dan ISAK yang telah diterbitkan namun belum berlaku efektif untuk periode yang berawal 1 Januari 2012 ataupun setelahnya sebagai berikut:
The Company has not yet adopted the following PSAK and ISAK that have been issued but and will be effective for annual periods beginning on 1 January 2012 or later periods:
PSAK 10 (R2010)
PSAK 10 (Revised 2010) Effects of Changes in Foreign Exchange Rates PSAK 18 (Revised 2010) Accounting and Reporting by Retirement Benefit Plans PSAK 24 (Revised 2010) Employee Benefits
PSAK 24 (R2010)
Pengaruh Perubahan Nilai Tukar valuta Asing Akuntansi dan Pelaporan Program Manfaat Purna Karya Imbalan Kerja
PSAK 33 (R2010)
Akuntansi Pertambangan Umum
PSAK 34 (R2010)
Kontrak Konstruksi
PSAK 36 (R2010)
Akuntansi Asuransi Jiwa
PSAK 46 (R2010)
Pajak Penghasilan
PSAK 33 (Revised 2010) Exploration and Evaluation of Mineral Resources PSAK 34 (Revised 2010) Construction Contracts
PSAK 50 (R2010)
Instrumen Keuangan: Penyajian
PSAK 36 (Revised 2010) Insurance Contracts
PSAK 53 (R2010)
Pembayaran Berbasis Saham
PSAK 46 (Revised 2010) Income Taxes
PSAK 56 (R2010)
Laba Per Saham
PSAK 12 (R2009)
Bagian Partisipasi Dalam Ventura
PSAK 50 (Revised 2010) Financial Instruments: Presentation PSAK 53 (Revised 2010) Share-based Payments
PSAK 60
Instrumen Keuangan: Pengungkapan Akuntansi Hibah Pemerintah dan Pengungkapan Bantuan Pemerintah Kontrak Asuransi
PSAK 18 (R2010)
PSAK 61 PSAK 62 PSAK 63 PSAK 64 ISAK 13 ISAK 15
Pelaporan Keuangan dalam Ekonomi Hiperinflasi Eksplorasi dan Evaluasi Sumber Daya Mineral Lindung Nilai Investasi Neto Dalam Kegiatan Usaha Di Luar Negeri PSAK 24 – Batas Aset Imbalan Pasti, Persyaratan Pendanaan Minimum dan Interaksinya
PSAK 56 (Revised 2010) Earnings per share PSAK 12 (Revised 2009) Interest in Joint Ventures PSAK 60 PSAK 61 PSAK 62 PSAK 63 PSAK 64 ISAK 13 ISAK 15
Financial Instruments: Disclosure Accounting for Government Grants and Disclosures of Government Assistance Insurance Contracts Financial Reporting in Hyperinflationary Economies Exploration and Evaluation of Mineral Resources Hedges of a Net Investment in a Foreign Operation PSAK 24 – The Limit on a Defined Benefit Asset, Minimum Funding Requirements and Their Interaction
These Consolidated Financial Statements are Originally Issued in Indonesian Language
Ekshibit E/8
Exhibit E/8
PT JEMBO CABLE COMPANY Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2011 DAN 2010
PT JEMBO CABLE COMPANY Tbk AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2011 AND 2010
(Disajikan dalam Ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN (Lanjutan)
AKUNTANSI
SIGNIFIKAN
b. Dasar Konsolidasian
(Expressed in Thousands Rupiah, unless otherwise stated)
2.
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (Continued) b. Basis of Consolidation
Kombinasi Bisnis
Business Combination
Kombinasi bisnis dihitung dengan menggunakan metode akuisisi pada tanggal akuisisi, yaitu tanggal pengendalian beralih kepada Perusahaan. Pengendalian adalah kekuasaan untuk mengatur kebijakan keuangan dan kebijakan operasi entitas untuk memperoleh manfaat dari aktivitasnya. Di dalam menilai pengendalian, Perusahaan mempertimbangkan hak suara potensial yang saat ini dilaksanakan.
Business combinations are accounted for using the acquisition method as at the acquisition date, which is the date on which control is transferred to the Company. Control is the power to govern the financial and operating policies of an entity so as to obtain benefits from its activities. In assessing control, the Company takes into consideration potential voting rights that are currently exercisable.
Imbalan yang dialihkan tidak termasuk jumlah yang terkait dengan penyelesaian pada hubungan yang sebelumnya ada. Jumlah tersebut, umumnya diakui di dalam laporan laba rugi komprehensif.
The consideration transferred does not include amounts related to the settlement of preexisting relationships. Such amounts are generally recognized in statements of comprehensive income.
Biaya-biaya terkait dengan akuisisi, selain yang terkait dengan penerbitan surat utang maupun kepemilikian, yang terjadi dalam kaitan kombinasi bisnis Perusahaan, dibebankan pada saat terjadinya.
Costs related to the acquisition, other than those associated with the issue of debt or equity securities, that the Company incurs in connection with a business combination are expensed as incurred.
Semua imbalan kontinjensi diakui pada nilai wajar pada saat tanggal akuisisi. Apabila imbalan kontinjensi diklasifikasikan sebagai ekuitas, maka hal tersebut tidak diukur kembali dan penyelesaiannya dicatat di dalam ekuitas. Selain itu, perubahan berikutnya terhadap nilai wajar imbalan kontinjensi diakui di dalam laporan laba rugi komprehensif.
Any contingent consideration payable is recognized at fair value at the acquisition date. If the contingent consideration is classified as equity, it is not remeasured and settlement is accounted for within equity. Otherwise, subsequent changes to the fair value of the contingent consideration are recognized in statements of comprehensive income.
Entitas Anak
Subsidiaries
Entitas Anak adalah entitas yang dikendalikan oleh Perusahaan. Laporan keuangan entitas anak termasuk ke dalam laporan keuangan konsolidasian sejak tanggal pengendalian dimulai sampai dengan tanggal pengendalian dihentikan. Kebijakan akuntansi entitas anak diubah apabila dipandang perlu untuk menyelaraskan kebijakan akuntansi yang diadopsi oleh Perusahaan.
Subsidiaries are entities controlled by the Company. The financial statements of subsidiaries are included in the consolidated financial statements from the date that control commences until the date that control ceases. The accounting policies of subsidiaries have been changed when necessary to align them with the policies adopted by the Company.
Kerugian yang terjadi pada kepentingan nonpengendali pada entitas anak dialokasikan kepada kepentingan nonpengendali bahkan apabila dialokasikan kepada kepentingan nonpengendali tersebut dapat menimbulkan saldo defisit. Kepentingan nonpengendali disajikan di dalam laporan keuangan konsolidasian pada bagian ekuitas, yang terpisah dari ekuitas pemilik entitas induk.
Losses applicable to the non-controlling interests in a subsidiary are allocated to the noncontrolling interests even if doing so causes the non-controlling interests to have a deficit balance. Non-controlling interests is presented in the consolidated statement of financial position within equity, separately from the equity of the owners of the parent.
These Consolidated Financial Statements are Originally Issued in Indonesian Language
Ekshibit E/9 PT JEMBO CABLE COMPANY Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 (Disajikan dalam Ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2.
IKHTISAR (Lanjutan)
KEBIJAKAN
AKUNTANSI
SIGNIFIKAN
b. Dasar Konsolidasian (Lanjutan)
Exhibit E/9 PT JEMBO CABLE COMPANY Tbk AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2011 AND 2010 (Expressed in Thousands Rupiah, unless otherwise stated)
2.
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (Continued) b. Basis of Consolidation (Continued)
Setelah terjadi hilangnya pengendalian, Perusahaan menghentikan pengakuan aset dan liabilitas entitas anak, semua kepentingan nonpengendali dan komponen ekuitas lainnya terkait dengan entitas anak. Segala surplus atau defisit yang timbul dari hilangnya pengendalian, diakui di dalam laporan laba rugi. Apabila Perusahaan menahan semua bagian di dalam entitas anak sebelumnya, maka bagian tersebut diukur pada nilai wajar pada tanggal saat pengendalian dihentikan. Selanjutnya, bagian tersebut dicatat sebagai investee dengan ekuitas yang dihitung atau sebagai aset keuangan tersedia untuk dijual bergantung pada besarnya pengaruh.
Upon the loss of control, the Company derecognizes the assets and liabilities of the subsidiary, any noncontrolling interests and the other components of equity related to the subsidiary. Any surplus or deficit arising on the loss of control is recognized in profit or loss. If the Company retains any interest in the previous subsidiary, then such interest is measured at fair value at the date that control is lost. Subsequently, it is accounted for as an equityaccounted investee or as an available-for-sale financial asset depending on the level of influence retained.
Transaksi yang dieliminasi pada konsolidasian
Transactions eliminated on consolidation
Saldo dan transaksi antar Perusahaan dan semua pendapatan dan beban yang belum terealisasi yang timbul dari transaksi antar Perusahaan, dieliminasi di dalam penyusunan dan penyajian laporan keuangan konsolidasian. Laba yang belum terealisasi yang timbul dari transaksi dengan entitas asosiasi dieliminasi terhadap investasi dari bagian Perusahaan di dalam investee. Kerugian yang belum terealisasi dieliminasi dengan cara yang sama dengan keuntungan yang belum terealisasi, hanya apabila tidak terdapat bukti penurunan nilai.
Intra-Company balances and transactions, and any unrealized income and expenses arising from intraCompany transactions, are eliminated in preparing the consolidated financial statements. Unrealized gains arising from transactions with associates are eliminated against the investment to the extent of the Company’s interest in the investee. Unrealized losses are eliminated in the same way as unrealized gains, but only to the extent that there is no evidence of impairment.
Akuntansi bagi entitas anak dan entitas asosiasi di dalam laporan keuangan tersendiri
Accounting for subsidiaries separate financial statements
Apabila Perusahaan menyajikan laporan keuangan tersendiri sebagai informasi tambahan yang dikonsolidasikan kepada laporan keuangan konsolidasian, investasi pada entitas anak, entitas asosiasi dan ventura bersama, disajikan di dalam laporan posisi keuangan Entitas senilai nilai tercatat dikurangi akumulasi kerugian penurunan nilai.
If the Company presents separate financial statements as additional information to the consolidated financial statements, investments in subsidiaries, associates and joint ventures are stated in the Company’s separate statement of financial position at cost less accumulated impairment losses.
Terhadap pelepasan investasi pada entitas anak dan entitas asosiasi, perbedaan antara jumlah neto hasil pelepasan dan jumlah tercatat dari investasi diakui di dalam laporan laba rugi komprehensif.
On disposal of investments in subsidiaries and associates, the difference between disposal proceeds and the carrying amounts of the investments are recognized in statements of comprehensive income.
c. Transaksi dan Saldo Dalam Mata Uang Asing Transaksi-transaksi selama tahun berjalan dalam mata uang asing dicatat dengan kurs yang berlaku pada saat terjadinya transaksi. Pada tanggal neraca, aset dan kewajiban moneter dalam mata uang asing disesuaikan untuk mencerminkan kurs yang berlaku pada tanggal tersebut. Keuntungan atau kerugian kurs yang timbul dikreditkan atau dibebankan dalam laporan laba rugi tahun yang bersangkutan.
d. Pihak-pihak berelasi Untuk tujuan penyajian laporan keuangan ini, suatu pihak disebut sebagai pihak berelasi terhadap Perusahaan, apabila:
and
associates
in
c. Foreign Currency Transactions and Balances Transactions during the year involving foreign currencies are recorded at the rates of exchange prevailing at the time the transactions are made. At balance sheet date, monetary assets and liabilities denominated in foreign currencies are adjusted to reflect the rates of exchange prevailing at that date. The resulting gains or losses are reflected in the current operations.
d. Related Parties For the purposes of these financial statements, a party is considered to be related to the Company if:
These Consolidated Financial Statements are Originally Issued in Indonesian Language
Ekshibit E/10 PT JEMBO CABLE COMPANY Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 (Disajikan dalam Ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN (Lanjutan)
AKUNTANSI
SIGNIFIKAN
d. Pihak-pihak berelasi (Lanjutan)
Exhibit E/10 PT JEMBO CABLE COMPANY Tbk AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2011 AND 2010 (Expressed in Thousands Rupiah, unless otherwise stated)
2.
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (Continued) d. Related Parties (Continued)
i. entitas tersebut, baik secara langsung maupun tak langsung melalui satu atau lebih perantara, untuk mengendalikan Perusahaan atau melakukan pengaruh signifikan terhadap Perusahaan di dalam membuat keputusan kebijakan keuangan dan operasional, atau memiliki pengendalian bersama terhadap; ii. Perusahaan dan entitas tersebut adalah subjek pengendalian bersama; iii. entitas tersebut adalah entitas asosiasi Perusahaan atau ventura bersama di mana Perusahaan adalah venturer; iv. pihak tersebut adalah anggota personel manajemen kunci atau anggota keluarga dekat individu yang bersangkutan, atau merupakan entitas di bawah pengendalian, pengendalian bersama atau pengaruh signifikan Perusahaan; v. pihak tersebut adalah anggota keluarga dekat pihak yang disebut pada butir (i) atau merupakan entitas di bawah pengendalian, pengendalian bersama atau pengaruh signifikan individu tersebut; atau vi. pihak tersebut merupakan program imbalan pasca kerja yang merupakan manfaat karyawan atau merupakan entitas yang berelasi dengan pihak berelasi dengan Perusahaan.
i. the party has the ability, directly or indirectly through one or more intermediaries, to control the Company or exercise significant influence over the Company in making financial and operating policy decisions, or has joint control over the Company; ii. the Company and the party are subject to common control; iii. the party is an associate of the Company or a joint venture in which the Company is a venturer; iv. the party is a member of the key management personnel of the Company or a close family member of such an individual, or is an entity under the control, joint control or significant influence of the Company; v. the party is a close family member of a party referred to in (i) or is an entity under the control, joint control or significant influence of such individuals; or
Anggota keluarga dekat merupakan individu anggota keluarga yang diharapkan mempengaruhi, atau dipengaruhi oleh orang, dalam hubungan mereka dengan entitas.
Close family members of an individual are those family members who may be expected to influence, or be influenced by, that individual in their dealings with the entity.
e. Aset keuangan
vi. the party is a post-employment benefit plan which is for the benefit of employees of the Company or of any entity that is a related party of the Company.
e. Financial assets
Aset keuangan dalam ruang lingkup PSAK 55 (R2006) diklasifikasikan baik sebagai aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi, pinjaman dan piutang, investasi dimiliki hingga jatuh tempo, atau tersedia untuk dijual. Aset keuangan diakui di dalam laporan posisi keuangan konsolidasian, jika dan hanya jika, Perusahaan menjadi entitas provisi kontraktual instrumen keuangan.
Financial assets within the scope of PSAK 55 are classified as either financial assets at fair value through profit or loss, loans and receivables, held-to-maturity investments, or available-forsale financial assets, as appropriate. Financial assets are recognized in the consolidated statement of financial position when, and only when, the Company becomes a party to the contractual provisions of the financial instrument.
Pengakuan dan pengukuran awal
Initial recognition and measurement
Ketika aset keuangan diakui pertama kali, aset keuangan tersebut diukur pada nilai wajar, ditambah, dalam hal aset keuangan tidak diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi, lansung biaya transaksi yang dapat diatribusikan. Perusahaan menentukan klasifikasi aset keuangan pada pengakuan awal dan, apabila diizinkan dan jika diperbolehkan dan sesuai, akan dievaluasi kembali setiap akhir tahun keuangan.
When financial assets are recognized initially, they are measured at fair value, plus, in the case of financial assets not at fair value through profit or loss, directly attributable transaction costs. The Company determines the classification of its financial assets at initial recognition and, where allowed and appropriate, re-evaluates this designation at the end of each reporting period.
These Consolidated Financial Statements are Originally Issued in Indonesian Language
Ekshibit E/11 PT JEMBO CABLE COMPANY Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 (Disajikan dalam Ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN (Lanjutan)
AKUNTANSI
SIGNIFIKAN
e. Aset keuangan (Lanjutan)
Exhibit E/11 PT JEMBO CABLE COMPANY Tbk AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2011 AND 2010 (Expressed in Thousands Rupiah, unless otherwise stated)
2.
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (Continued)
e. Financial assets (Continued)
Pengukuran setelah pengakuan awal
Subsequent measurement
Pengukuran setelah pengakuan awal aset keuangan bergantung pada klasifikasi sebagai berikut:
The subsequent measurement of financial assets depends on their classification as follows:
i. Aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi
i. Financial assets at fair value through profit or loss
Kategori ini meliputi aset keuangan “yang dimiliki untuk diperdagangkan” dan aset keuangan yang ditetapkan pada nilai wajar melalui laporan laba rugi pada awal penentuan. Suatu aset keuangan diklasifikasikan sebagai dimiliki untuk dijual apabila secara prinsip diperoleh untuk tujuan dujual dalam jangka pendek. Aset keuangan yang ditetapkan pada nilai wajar melalui laporan laba rugi pada saat penetapan awal adalah aset keuangan yang dikelola, dan kinerjanya dievaluasi berdasarkan nilai wajar, sesuai dengan suatu strategi investasi yang terdokumentasi. Derivatif juga dikategorikan sebagai investasi yang dimiliki untuk tujuan diperdagangkan, kecuali ditetapkan sebagai lindung nilai efektif. Aset yang termasuk dalam katagori ini diklasifikasikan sebagai aset lancar apabila aset tersebut baik dimiliki untuk diperdagangkan atau diharapkan untuk direalisasikan dalam jangka waktu 12 bulan setelah akhir periode pelaporan. Perusahaan tidak memiliki aset keuangan yang diukur melalui nilai wajar melalui laporan laba rugi. Aset keuangan,yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi diukur pada nilai wajar, dan segala perubahan nilai wajar diakui pada laporan laba rugi.
This category includes financial assets “held for trading” and those designated at fair value through profit or loss at inception. A financial asset is classified as held for trading if acquired principally for the purpose of selling in the short term. Financial assets designated at fair value through profit or loss at inception are those that are managed, and their performance evaluated on a fair value basis, in accordance with a documented investment strategy. Derivatives are also categorized as held for trading, unless they are designated as effective hedges. Assets in this category are classified as current assets if they are either held for trading or are expected to be realized within 12 months after the end of the reporting period. The Company does not have any financial assets at fair value through profit and loss. Financial assets, at fair value through profit or loss are measured at fair value, and any fair value changes are recognized in profit or loss.
ii. Pinjaman dan piutang Pinjaman dan piutang merupakan aset keuangan non derivative dengan pembayaran tetap atau yang telah ditentukan yang tidak memiliki kuotasi harga di pasar aktif. Pinjaman dan piutang timbul pada saat Perusahaan memberikan sejumlah uang, barang atau jasa secara langsung kepada debitur tanpa tujuan memperdagangkan piutang. Pinjaman dan piutang terdiri dari kas dan setara kas, piutang dagang dan piutang lainnya dan utang dari pihak berelasi. Pinjaman dan piutang tersebut diklasifikasikan ke dalam aset lancar, kecuali yang memiliki jatuh tempo lebih dari 12 bulan setelah akhir periode pelaporan, yang diklasifikasikan sebagai aset tak lancar.
ii. Loans and receivables Loans and receivables are non-derivative financial assets with fixed or determinable payments that are not quoted in an active market. These arise when the Company provides money, goods or services directly to a debtor with no intention of trading the receivable. Loans and receivables consist of cash and cash equivalents, trade receivables, other receivables.. They are included in current assets, except those maturing more than 12 months after the end of the reporting period, which are classified as non-current assets.
These Consolidated Financial Statements are Originally Issued in Indonesian Language
Ekshibit E/12 PT JEMBO CABLE COMPANY Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 (Disajikan dalam Ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2.
IKHTISAR (Lanjutan)
KEBIJAKAN
AKUNTANSI
SIGNIFIKAN
e. Aset keuangan (Lanjutan) ii. Pinjaman dan piutang (Lanjutan) Aset-aset tersebut dinilai pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan suku bunga efektif. Keuntungan dan kerugiannya diakui dalam laporan laba rugi ketika pinjaman dan piutang dihentikan pengakuannya atau mengalami penurunan nilai, sebagaimana dilakukan melalui proses amortisasi. iii. Aset keuangan tersedia untuk dijual
Exhibit E/12 PT JEMBO CABLE COMPANY Tbk AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2011 AND 2010 (Expressed in Thousands Rupiah, unless otherwise stated)
2.
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (Continued) e. Financial assets (Continued) ii. Loans and receivables (Continued) Such assets are carried at amortized cost using the effective interest method. Gains and losses are recognized in profit or loss when the loans and receivables are derecognized or impaired, as well as through the amortization process.
iii. Available-for-sale financial assets
Aset keuangan tersedia untuk dijual merupakan aset keuangan non derivative yang ditetapkan baik sebagai investasi tersedia untuk dijual atau tidak diklasifikasikan di dalam kategori manapun. Setelah pengakuan awal, aset keuangan tersedia untuk dijual diukur pada nilai wajar dengan keuntungan atau kerugian diakui sebagai pendapatan komprehensif lain di dalam cadangan investasi tersedia untuk dijual, kecuali bagi kerugian penurunan dan nilair tukar valuta asing di mana diakui di dalam laporan laba rugi. Ketika investasi dihentikan pengakuannya atau investasi ditentukan untuk diturunkan nilainya, maka laba atau rugi kumulatif sebelumnya yang diakui di dalam pendapatan komprehensif lain direklasifikasi ke laporan laba rugi sebagai biaya transaksi. Kategori ini meliputi investasi Perusahaan dalam bentuk saham.
Available-for-sale financial assets are nonderivative financial assets that are either designated as available-for-sale or not classified in any of the other categories. After initial recognition, available-for-sale financial assets are measured at fair value with gains or losses being recognized as other comprehensive income in the available-for-sale reserve, except for impairment losses and foreign exchange which are recognized in profit or loss. When the investment is derecognized or the investment is determined to be impaired, the cumulative gain or loss previously recognized in other comprehensive income is reclassified to profit and loss as finance costs. This category includes the Company’s investment in shares of stocks
Investasi di dalam instrumen ekuitas dengan nilai wajar yang tidak dapat diukur dengan andal, diukur pada biaya perolehan dikurangi kerugian penurunan nilai.
Investments in equity instruments whose fair value cannot be reliably measured are measured at cost less impairment loss.
Penghentian Pengakuan
Derecognition
Suatu aset keuangan dihentikan pengakuannya apabila hak untuk menerima arus kas aset telah berakhir. Pada penghentian aset keuangan secara keseluruhan, selisih antara nilai tercatat dengan jumlah yang akan diterima dan semua kumulatif keuntungan atau kerugian yang telah diakui di dalam pendapatan komprehensif lainnya diakui di dalam laporan laba rugi.
A financial asset is derecognized when the rights to receive cash flows from the asset have expired. On derecognition of a financial asset in its entirety, the difference between the carrying amount and the sum of the consideration received and any cumulative gain or loss that had been recognized in other comprehensive income is recognized in profit or loss.
Semua penjualan dan pembelian yang lazim aset keuangan diakui dan dihentikan pengakuannya pada saat tanggal perdagangan, yaitu tanggal di mana Perusahaan berkomitmen untuk membeli atau menjual aset. Pembelian atau penjualan yang lazim (reguler) adalah pembelian atau penjualan aset keuangan berdasarkan kontrak yang mensyaratkan penyerahan aset dalam kurun waktu yang ditetapkan dengan peraturan atau kebiasaan yang berlaku di pasar.
All regular way purchases and sales of financial assets are recognized or derecognized on the trade date i.e., the date that the Company commits to purchase or sell the asset. Regular way purchases or sales are purchases or sales of financial assets that require delivery of assets within the period generally established by regulation or convention in the marketplace concerned.
These Consolidated Financial Statements are Originally Issued in Indonesian Language
Ekshibit E/13
Exhibit E/13
PT JEMBO CABLE COMPANY Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2011 DAN 2010
PT JEMBO CABLE COMPANY Tbk AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2011 AND 2010
(Disajikan dalam Ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2.
IKHTISAR (Lanjutan)
KEBIJAKAN
AKUNTANSI
SIGNIFIKAN
e. Aset keuangan (Lanjutan) iii. Aset keuangan tersedia untuk dijual (Lanjutan)
(Expressed in Thousands Rupiah, unless otherwise stated)
2.
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (Continued) e. Financial assets (Continued) iii. Available-for-sale financial assets (Continued)
Penurunan nilai aset keuangan
Impairment of financial assets
Perusahaan menilai pada tiap akhir periode pelaporan apakah terdapat bukti objektif suatu aset keuangan atau kelompok aset keuangan mengalami penurunan nilai.
The Company assesses at the end of each reporting period whether there is any objective evidence that a financial asset or Company of financial assets is impaired.
i. Aset yang dinilai dengan biaya perolehan diamortisasi
i. Assets carried at amortized cost
Untuk aset keuangan yang dinilai pada biaya perolehan diamortisasi, pertama, Perusahaan menilai aset keuangan tersebut secara individual untuk menentukan apakah terdapat bukti penurunan nilai aset keuangan secara individual bagi aset yang signifikan secara individual maupun secara kolektif bagi aset keuangan yang tidak signifikan secara individual. Apabila Perusahaan menentukan tidak terdapat bukti objektif penurunan nilai yang terjadi bagi aset keuangan yang dinilai secara individual, apakah signifikan atau tidak, maka aset tersebut dikatagorikan ke dalam aset keuangan yang memiliki karakteristik risiko kredit yang serupa dan menilai aset keuangan tersebut secara kolektif. Aset yang dinilai secara individual untuk penurunan nilai dan di mana kerugian penurunan nilai terjadi, atau melanjutkan untuk diakui, tidak dikategorikan ke dalam penilaian kolektif penurunan nilai.
For financial assets carried at amortized cost, the Company first assesses individually whether objective evidence of impairment exists individually for financial assets that are individually significant, or collectively for financial assets that are not individually significant. If the Company determines that no objective evidence of impairment exists for an individually assessed financial asset, whether significant or not, it includes the asset in a Company of financial assets with similar credit risk characteristics and collectively assesses them for impairment. Assets that are individually assessed for impairment and for which an impairment loss is, or continues to be recognized are not included in a collective assessment of impairment.
Apabila terdapat bukti objektif penurunan nilai aset keuangan yang dinilai pada biaya perolehan diamortisasi, telah terjadi, jumlah kerugiannya diukur sebagai selisih antara nilai tercatat aset dan nilai kini diskonto arus kas di masa depan pada suku bunga efektif awal aset keuangan. Apabila suatu pinjaman memiliki suku bunga variable, maka suku bunga diskonto untuk mengukur semua kerugian penurunan nilai adalah suku bunga efektif. Jumlah tercatat aset dikurangi melalui penggunaan akun penyisihan. Kerugian penurunan nilai diakui di dalam laporan laba-rugi.
If there is objective evidence that an impairment loss on financial assets carried at amortized cost has been incurred, the amount of the loss is measured as the difference between the asset's carrying amount and the present value of estimated future cash flows discounted at the financial asset's original effective interest rate. If a loan has a variable interest rate, the discount rate for measuring any impairment loss is the current effective interest rate. The carrying amount of the asset is reduced through the use of an allowance account. The impairment loss is recognized in profit or loss.
Ketika aset menjadi tidak tertagih, nilai tercatat aset keuangan yang mengalami penurunan nilai langsung dikurangi atau apabila suatu jumlah dibebankan kepada akun penyisihan, jumlah yang dibebankan kepada akun penyisihan dihapuskan terhadap nilai tercatat aset keuangan.
When the asset becomes uncollectible, the carrying amount of impaired financial assets is reduced directly or if an amount was charged to the allowance account, the amounts charged to the allowance account are written off against the carrying value of the financial asset.
These Consolidated Financial Statements are Originally Issued in Indonesian Language
Ekshibit E/14 PT JEMBO CABLE COMPANY Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 (Disajikan dalam Ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2.
IKHTISAR (Lanjutan)
KEBIJAKAN
AKUNTANSI
SIGNIFIKAN
e. Aset keuangan (Lanjutan) iii. Aset keuangan tersedia untuk dijual (Lanjutan)
Exhibit E/14 PT JEMBO CABLE COMPANY Tbk AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2011 AND 2010 (Expressed in Thousands Rupiah, unless otherwise stated)
2.
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (Continued) e. Financial assets (Continued) iii. Available-for-sale financial assets (Continued)
Penurunan nilai aset keuangan (Lanjutan)
Impairment of financial assets (Continued)
i.
i. Assets carried at amortized cost (Continued)
Aset yang dinilai dengan biaya perolehan diamortisasi (Lanjutan)
To determine whether there is objective evidence that an impairment loss on financial assets has been incurred, the Company considers factors such as the probability of insolvency or significant financial difficulties of the debtor and default or significant delay in payments.
Untuk menentukan apakah terdapat bukti objektif suatu kerugian penurunan nilai aset keuangan yang telah terjadi, Perusahaan mempertimbangkan faktor-faktor seperti kemungkinan ketidak mampuan untuk membayar atau kesulitan keuangan signifikan debitur dan wanprestasi atau penundaan signifikan di dalam pembayaran. Apabila di dalam periode berikutnya, jumlah kerugian penurunan nilai menurun dan penurunan tersebut dapat dikaitkan secara objektif kepada peristiwa yang terjadi setelah kerugian penurunan nilai diakui, maka kerugian penurunan nilai yang diakui sebelumnya dibalikkan nilainya kepada nilai tercatat aset selama tidak melebihi biaya diamortisasinya pada saat tanggal pembalikkan. Jumlah yang dibalikkan nilainya diakui di dalam laporan laba rugi.
If in a subsequent period, the amount of the impairment loss decreases and the decrease can be related objectively to an event occurring after the impairment was recognized, the previously recognized impairment loss is reversed to the extent the carrying amount of the asset does not exceed its amortized cost at the reversal date. The amount of reversal is recognized in profit or loss. ii. Assets carried at cost
ii. Aset yang dinilai pada biaya perolehan
If there is objective evidence (such as significant adverse changes in the business environment where the issuer operates, probability of insolvency or significant financial difficulties of the issuer) that an impairment loss on financial assets carried at cost has been incurred, the amount of the loss is measured as the difference between the asset's carrying amount and the present value of estimated future cash flows discounted at the current market rate of return for a similar financial asset. Such impairment losses are not reversed in subsequent periods.
Apabila terdapat bukti objektif (seperti memburuknya lingkungan bisnis di mana entitas penerbit menjalankan bisnisnya, kemungkinan ketidakmampuan di dalam membayar atau kesulitan keuangan signifikan entitas penerbit) di mana kerugian penurunan nilai aset keuangan dinilai berdasarkan biaya yang terjadi, jumlah kerugian dihitung sebagai selisih nilai tercatat dan nilai kini arus kas yang didiskontokan pada tingkat pengembalian yang berlaku di pasar untuk aset keuangan yang serupa. Kerugian penurunan nilai tersebut tidak dapat dibalikkan nilainya pada periode berikutnya. iii. Aset keuangan tersedia untuk dijual Penurunan yang signifikan atau penurunan jangka panjang di dalam nilai wajar lebih rendah dari biaya perolehan, kesulitan keuangan signifikan entitas penerbit atau entitas peminjam, dan hilangnya pasar aktif perdagangan merupakan bukti objektif investasi ekuitas diklasifikasikan sebagai aset keuangan tersedia untuk dijual yang mungkin mengalami penurunan nilai. ‘Signifikan’ akan dievaluasi terhadap biaya awal investasi dan ‘jangka panjang’ terhadap periode di mana nilai wajar lebih rendah dari biaya awalnya.
iii.
Available-for-sale financial assets Significant or prolonged decline in fair value below cost, significant financial difficulties of the issuer or obligor, and the disappearance of an active trading market are objective evidence that equity investments classified as available-for-sale financial assets may be impaired. ‘Significant’ is to be evaluated against the original cost of the investment and ‘prolonged’ against the period in which the fair value has been below its original cost.
These Consolidated Financial Statements are Originally Issued in Indonesian Language
Ekshibit E/15 PT JEMBO CABLE COMPANY Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 (Disajikan dalam Ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN (Lanjutan)
AKUNTANSI
SIGNIFIKAN
tersedia
(Expressed in Thousands Rupiah, unless otherwise stated)
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (Continued)
Impairment of financial assets (Continued)
Penurunan nilai aset keuangan (Lanjutan)
Aset keuangan (Lanjutan)
PT JEMBO CABLE COMPANY Tbk AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2011 AND 2010
e. Financial assets (Continued)
e. Aset keuangan (Lanjutan)
iii.
Exhibit E/15
untuk
dijual
iii. Available-for-sale (Continued)
financial
assets
Di mana terdapat bukti penurunan nilai, kumulatif kerugian – diukur sebagai selisih antara biaya akuisisi dan nilai wajar kini, dikurangi semua kerugian penurunan niali pada investasi yang sebelumnya diakui pada laporan laba rugi – dikeluarkan dari pendapatan komprehensif lain dan diakui di dalam laporan laba rugi. Kerugian penurunan nilai pada investasi ekuitas tidak dibalikkan nilainya melalui laporan laba rugi; kenaikan di dalam nilai wajar wajar setelah penurunan nilai diakui langsung di dalam pendapatan komprehensif lainnya.
Where there is evidence of impairment, the cumulative loss – measured as the difference between the acquisition cost and the current fair value, less any impairment loss on that investment previously recognized in profit or loss – is removed from other comprehensive income and recognized in profit or loss. Impairment losses on equity investments are not reversed through profit or loss; increases in their fair value after impairment are recognized directly in other comprehensive income.
Dalam hal instrumen utang diklasifikasikan sebagai tersedia untuk dijual, penurunan nilai diuji berdasarkan kriteria yang sama dengan aset keuangan yang dinilai berdasarkan biaya perolehan diamortisasi. Namun demikian, jumlah tercatat bagi penurunan nilai adalah kerugian kumulatif yang diukur sebagai selisih antara biaya perolehan diamortisasi dan nilai wajar kini, dikurangi segala kerugian penurunan nilai pada investasi yang sebelumnya diakui di dalam laporan laba rugi. Apabila di dalam tahun berikutnya, nilai wajar instrumen utang meningkat dan peningkatan tersebut dapat secara objektif dikaitkan dengan peristiwa yang terjadi setelah kerugian penurunan nilai yang diakui di dalam laporan laba rugi, maka kerugian penurunan nilai tersebut dibalikkan nilainya di dalam laporan laba rugi.
In the case of debt instruments classified as available-for-sale, impairment is assessed based on the same criteria as financial assets carried at amortized cost. However, the amount recorded for impairment is the cumulative loss measured as the difference between the amortized cost and the current fair value, less any impairment loss on that investment previously recognized in profit or loss. If in a subsequent year, the fair value of a debt instrument increases and the increases can be objectively related to an event occurring after the impairment loss was recognized in profit or loss, the impairment loss is reversed in profit or loss.
f. Kas dan Setara Kas Laporan arus kas konsolidasian disusun dan disajikan dengan menggunakan metode tidak langsung yang diklasifikasikan sebagai aktivitas operasi, aktivitas pendanaan, dan aktivitas investasi. Untuk tujuan penyusunan dan penyajian laporan arus kas konsolidasian, kas dan setara kas meliputi kas, depositor dengan lembaga keuangan dan cerukan bank. Cerukan bank disajikan sebagai hutang dan pinjaman yang diklasifikasikan sebagai ‘liabilitas lancar’ di dalam laporan posisi keuangan konsolidasian.
f. Cash and Cash Equivalents For the purpose of presentation in the consolidated statement of cash flows, cash and cash equivalents include cash on hand, deposits with financial institutions and bank overdrafts. Bank overdrafts are presented as loans and borrowings under “current liability” section in the consolidated statement of financial position.
These Consolidated Financial Statements are Originally Issued in Indonesian Language
Ekshibit E/16 PT JEMBO CABLE COMPANY Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 (Disajikan dalam Ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN (Lanjutan)
AKUNTANSI
SIGNIFIKAN
PT JEMBO CABLE COMPANY Tbk AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2011 AND 2010 (Expressed in Thousands Rupiah, unless otherwise stated)
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (Continued)
g. Trade Receivables
g. Piutang Usaha Piutang usaha diklasifikasikan sebagai pinjaman yang diberikan dan piutang (Catatan 2.e). Piutang usaha disajikan bersih setelah dikurangi cadangan kerugian penurunan nilai. Perusahaan menetapkan cadangan kerugian penurunan nilai berdasarkan penelaahan terhadap masing-masing akun piutang pada akhir tahun. h. Persediaan
Trade receivables are classified as loans and receivables (note 2.e). Trade receivables are stated net of allowance for decline impairment of loss. Allowance for impairment losses is provided based on a review of the status of the individual receivable accounts at the end of the year. h. Inventories
Persediaan dinyatakan sebesar nilai terendah antara biaya perolehan atau nilai realisasi bersih. Biaya perolehan ditentukan dengan basis masukpertama, keluar pertama (a first-in, first-out basis). Nilai realisasi bersih adalah estimasi harga jual di dalam kegiatan usaha biasa dikurangi beban-beban penjualan variabel yang diterapkan. i. Biaya Dibayar Dimuka Biaya dibayar dimuka diamortisasi manfaat masing-masing biaya menggunakan metode garis lurus.
Exhibit E/16
Inventories are stated at the lower of cost and net realizable value. Cost is determined on a first-in, first-out basis. Net realizable value is the estimated selling price in the ordinary course of business, less applicable variable selling expenses. i. Prepaid Expenses
selama dengan
j. Investasi Saham Investasi dalam efek yang tersedia untuk dijual dinyatakan sebesar nilai wajarnya. Keuntungan dan kerugian yang berasal dari perubahan nilai wajar diakui langsung dalam ekuitas sampai pada saat efek tersebut dijual atau telah terjadi penurunan nilai. Pada saat itu, keuntungan atau kerugian kumulatif yang sebelumnya telah diakui dalam ekuitas dibebankan dalam laporan laba rugi tahun berjalan. k. Aset Tetap
Prepaid expenses are amortized over their beneficial periods using the straight-line method. j. Investment in Shares of Stock Investments in shares of stocks are categorized as available for sale financial assets and are stated at fair values. Unrealized gains or losses from the increase or decrease in fair value are recorded as part of other comprehensive income and recognized in profit and loss of the the period when realized.
k. Property, Plant and Equipment
Pada pengakuan awal, aset tetap dinilai sebesar biaya perolehan. Biaya perolehan aset meliputi harga pembelian dan semua biaya yang dapat diatribusikan langsung untuk membawa aset tersebut ke suatu kondisi kerja dan kondisi lokasi bagi tujuan penggunaannya.
Property, plant and equipment are initially carried at cost. The cost of an asset comprises its purchase price and any directly attributable costs of bringing the asset to the working condition and location for its intended use.
Perusahaan menerapkan model biaya di dalam pengakuan selanjutnya bagi aset tetap. Aset tetap selain tanah, diakui pada biaya dikurangi akumulasi penyusutan dan akumulasi kerugian penurunan nilai.
The Company has applied the cost model in subsequent recognition for its property, plant and equipment. Property, plant and equipment, other than land, are recognized at cost less accumulated depreciation and accumulated impairment losses.
Tanah diakui pada biaya perolehan dan tidak disusutkan.
Land is recognized at cost and is not depreciated.
Penyusutan pada aset tetap lainnya dihitung dengan basis garis lurus untuk menghapus biaya aset tetap terhadap masa manfaat yang diharapkannya. Estimasi masa manfaatnya adalah sebagai berikut :
Depreciation on other property, plant and equipment is calculated on a straight-line basis to write off the cost of property, plant and equipment over their expected useful lives. The estimated useful lives are as follows:
These Consolidated Financial Statements are Originally Issued in Indonesian Language
Ekshibit E/17 PT JEMBO CABLE COMPANY Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2011 DAN 2010
PT JEMBO CABLE COMPANY Tbk AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2011 AND 2010
(Disajikan dalam Ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN (Lanjutan)
AKUNTANSI
Exhibit E/17
(Expressed in Thousands Rupiah, unless otherwise stated)
SIGNIFIKAN
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (Continued)
k. Property, Plant and Equipment (Continued)
k. Aset Tetap (Lanjutan) Tahun/ Years Bangunan Instalasi listrik Mesin Peralatan pabrik Peralatan pembangkit listrik Peralatan laboratorium Peralatan kantor Kendaraan bermotor
8 - 20 5 5 - 15 4 - 15 8 - 15 4-5 4 4
Buildings Electrical installations Machinery Factory equipment Electrical equipment Laboratory equipment Office equipment Motor vehicles
Beban penyusutan diperhitungkan di dalam laporan laba rugi selama tahun buku di mana beban tersebut terjadi.
Depreciation expenses are taken to profit or loss during the financial year in which they are incurred.
Perbaikan dan perawatan diperhitungkan ke dalam laporan laba rugi selama tahun di mana perbaikan dan perawatan terjadi. Biaya renovasi dan restorasi utama digabungkan ke dalam nilai tercatat aset jika biaya tersebut memiliki kemungkinan untuk memberikan manfaat di masa depan yang jumlahnya melebihi standar kinerja pada penilaian awal aset yang ada yang akan mengalir ke dalam Perusahaan dan disusutkan sebesar sisa umur manfaat aset tersebut.
Repair and maintenance expenses are taken to profit or loss during the financial year in which they are incurred. The cost of major renovations and restorations is included in the carrying amount of the asset when it is probable that future economic benefits in excess of the originally assessed standard of performance of the existing asset will flow to the Company, and depreciated over the remaining useful life of the asset.
Nilai sisa, masa manfaat, dan metode depresiasi, diriview pada tiap akhir periode pelaporan, dan disesuaikan secara prospektif, sesuai dengan keadaan.
The residual value, useful life and depreciation method are reviewed at the end of each reporting period, and adjusted prospectively, if appropriate.
Ketika terdapat indikasi penurunan nilai, nilai tercatat aset dinilai dan segera dicatat berdasarkan jumlah terpulihkan.
Where an indication of impairment exists, the carrying amount of the asset is assessed and written down immediately to its recoverable amount.
Keuntungan atau kerugian pelepasan aset tetap ditentukan dengan membandingkan penerimaan dengan nilai tercatat dan dicatat ke dalam laba rugi dari operasi.
Gains or losses on disposal are determined by comparing proceeds with the carrying amount and are included in profit or loss from operations.
l. Penurunan nilai aset nonkeuangan persediaan dan aset pajak tangguhan)
(selain
Perusahaan menilai pada tiap tanggal pelaporan apakah terdapat indikasi penurunan nilai pada aset. Apabila terdapat indikasi penurunan nilai, atau ketika penilaian penurunan nilai bagi aset secara tahunan disyaratkan, Perusahaan membuat estimasi nilai terpulihkan aset.
l. Impairment of non-financial assets (excluding inventories and deferred tax assets) The Company assesses at each reporting date whether there is any indication that an asset may be impaired. If any such indication exists, or when annual impairment assessment for an asset is required, the Company makes an estimate of the asset's recoverable amount.
These Consolidated Financial Statements are Originally Issued in Indonesian Language
Ekshibit E/18 PT JEMBO CABLE COMPANY Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 (Disajikan dalam Ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN (Lanjutan)
AKUNTANSI
SIGNIFIKAN
Exhibit E/18 PT JEMBO CABLE COMPANY Tbk AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2011 AND 2010 (Expressed in Thousands Rupiah, unless otherwise stated)
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (Continued)
l. Penurunan nilai aset nonkeuangan (selain persediaan dan aset pajak tangguhan) (Lanjutan)
l. Impairment of non-financial assets (excluding inventories and deferred tax assets) (Continued)
Suatu nilai terpulihkan aset lebih tinggi dibandingkan nilai wajar dikurangi biaya untuk menjual aset atau unit penghasil kas dan nilai pakainya dan ditentukan sebagai suatu aset individual, kecuali aset tersebut tidak menghasilkan arus kas masuk yang sebagian besar independen dari aset lain. Di dalam menilai nilai pakai, estimasi arus kas yang diharapkan diperoleh dari aset didiskontokan terhadap nilai kininya dengan menggunakan suku bunga diskon sebelum pajak yang mencerminkan penilaian pasar kini terhadap nilai waktu uang dan risiko spesifik aset. Di dalam menilai nilai wajar dikurangi biaya untuk menjual, dibutuhkan model penilaian yang tepat.
An asset's recoverable amount is the higher of an asset's or cash-generating unit's fair value less costs to sell and its value in use and is determined for an individual asset, unless the asset does not generate cash inflows that are largely independent of those from other assets. In assessing value in use, the estimated future cash flows expected to be generated by the asset are discounted to their present value using a pretax discount rate that reflects current market assessments of the time value of money and the risks specific to the asset. In assessing fair value less costs to sell, an appropriate valuation model is used.
Ketika nilai tercatat aset melebihi nilai terpulihkannya, maka aset tersebut dicatat sebesar nilai terpulihkan. Kerugian penurunan nilai diakui di dalam laporan laba rugi kecuali aset yang relevan dinilai pada jumlah yang direvaluasi, yang dalam hal ini kerugian penurunan nilai diperlakukan sebagai penurunan revaluasi.
Where the carrying amount of an asset exceeds its recoverable amount, the asset is written down to its recoverable amount. Impairment losses are recognized in profit or loss unless the relevant asset is carried at a revalued amount, in which case the impairment loss is treated as a revaluation decrease.
Suatu penilaian dilakukan pada setiap tanggal pelaporan sebagaimana apabila terdapat segala indikasi bahwa kerugian penurunan nilai yang diakui sebelumnya sudah tidak ada lagi atau mengalami penurunan. Suatu kerugian penurunan nilai yang diakui sebelumnya, dibalikkan nilainya jika terdapat perubahan estimasi yang digunakan untuk menentukan nilai terpulihkan aset sejak pengakuan terakhir kerugian penurunan nilai. Apabila demikian kondisinya, nilai tercatat aset meningkat pada jumlah terpulihkannya. Kenaikan tersebut tidak dapat melebihi nilai tercatat yang telah ditentukan, penyusutan bersih, tidak ada kerugian penurunan nilai yang diakui sebelumnya. Pembalikkan nilai tersebut diakui di dalam laporan laba rugi kecuali aset tersebut diukur pada jumlah revaluasian, yang dalam hal ini diperlakukan sebagai kenaikan revaluasi.
An assessment is made at each reporting date as to whether there is any indication that previously recognized impairment losses may no longer exist or may have decreased. A previously recognized impairment loss is reversed only if there has been a change in the estimates used to determine the asset's recoverable amount since the last impairment loss was recognized. If that is the case, the carrying amount of the asset is increased to its recoverable amount. That increase cannot exceed the carrying amount that would have been determined, net of depreciation, had no impairment loss been recognized previously. Such reversal is recognized in profit or loss unless the asset is measured at revalued amount, in which case the reversal is treated as a revaluation increase.
m. Liabilitas keuangan Pengakuan dan pengukuran awal Liabilitas keuangan diakui di dalam laporan posisi keuangan konsolidasian, jika dan hanya jika, Perusahaan menjadi bagian ketentuan kontraktual instrument keuangan. Perusahaan menentukan klasifikasi liabilitas keuangan pada saat pengakuan awal.
m. Financial liabilities Initial recognition and measurement Financial liabilities are recognized in the consolidated statement of financial position when, and only when, the Company becomes a party to the contractual provisions of the financial instrument. The Company determines the classification of its financial liabilities at initial recognition.
These Consolidated Financial Statements are Originally Issued in Indonesian Language
Ekshibit E/19 PT JEMBO CABLE COMPANY Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 (Disajikan dalam Ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2.
IKHTISAR (Lanjutan)
KEBIJAKAN
AKUNTANSI
SIGNIFIKAN
m. Liabilitas keuangan (Lanjutan) Pengakuan dan pengukuran awal (Lanjutan) Semua liabilitas keuangan diakui pada nilai wajar pada saat pengakuan awal, dan dalam hal liabilitas keuangan lainnya, ditambahkan dengan biaya transaksi yang dpat diatribusikan langsung. Liabilitas keuangan Perusahaan terdiri dari utang dagang dan utang lainnya, utang sewa pembiayaan dan utang dan pinjaman, yang diklasifikasikan sebagai liabilitas keuangan lainnya. Perusahaan tidak memiliki liabilitas keuangan pada nilai wajar yang diukur melalui laporan laba rugi. Pengukuran selanjutnya
Exhibit E/19 PT JEMBO CABLE COMPANY Tbk AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2011 AND 2010 (Expressed in Thousands Rupiah, unless otherwise stated)
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (Continued) m. Financial liabilities (Continued) Initial recognition and measurement (Continued) All financial liabilities are recognized initially at fair value and, in the case of other financial liabilities, plus directly attributable transaction costs. The Company’s financial liabilities comprise trade and other payables, finance lease payables and loans and borrowings, which are classified as other financial liabilities. The Company does not have any financial liabilities at fair value through profit and loss. Subsequent measurement
Liabilitas keuangan lainnya yang selanjutnya diukur pada biaya perolehan diamortisasi, menggunakan metode suku bunga efektif. Keuntungan dan kerugiannya diakui di dalam laporan laba rugi pada saat liabilitas dihentikan pengakuannya, dan melalui proses amortisasi.
Other financial liabilities are subsequently measured at amortized cost, using the effective interest method. Gains and losses are recognized in profit and loss when the liabilities are derecognized, and through the amortization process.
Liabilitas keuangan disajikan sebagai liabilitas lancar kecuali Perusahaan memiliki hak tanpa syarat untuk menunda penyelesaian liabilitas selama sekurangkurangnya duabelas bulan setelah periode pelaporan.
Financial liabilities are presented as current liabilities unless the Company has an unconditional right to defer settlement for at least 12 months after the end of the reporting period.
Suatu liabilitas keuangan dihentikan pengakuannya ketika kewajiban yang ditetapkan di dalam kontrak dilepaskan atau dibatalkan atau kadaluwarsa. Ketika liabilitas keuangan saat ini ditukar dengan liabilitas keuangan lain dari peminjam yang sama dengan persyaratan yang berbeda secara substansial, atau persyaratan liabilitas yang ada dimodifikasi secara substansial, maka pertukaran maupun modifikasi tersebut diperlakukan sebagai penghentian pengakuan liabiltias awal dan pengakuan liabilitas baru dan selisih masing-masing jumlah diakui di dalam laporan laba rugi.
A financial liability is derecognized when the obligation under the liability is discharged or cancelled or expires. When an existing financial liability is replaced by another from the same lender on substantially different terms, or the terms of an existing liability are substantially modified, such an exchange or modification is treated as a derecognition of the original liability and the recognition of a new liability, and the difference in the respective carrying amounts is recognized in profit or loss.
n. Sewa Pembiayaan
n. Finance Leases
Sewa pembiayaan - ketika Perusahaan adalah lessee
Finance leases - when the Company is a lessee
Sewa diklasifikasikan sebagai sewa pembiayaan apabila persyaratan sewa mengalihkan secara substansial manfaat dan risiko kepemilikan kepada lessee.
Leases are classified as finance leases whenever the terms of the lease transfer substantially all the risks and rewards of ownership to the lessee.
Aset yang disewakan dan liabilitas sewa (jumlah neto beban keuangan) menurut sewa pembiayaan diakui pada laporan posisi keuangan konsolidasian masing-masing sebagai aset tetap dan utang sewa pembiayaan, pada saat dimulainya sewa berdasarkan nilai yang lebih rendah antara nilai wajar aset sewa dan nilai kini pembayaran sewa minimum. Setiap pembayaran sewa dipisahkan antara beban keuangan dan pengurangan saldo liabilitas sewa.
The leased assets and the corresponding lease liabilities (net of finance charges) under finance leases are recognized on the consolidated statement of financial position as plant and equipment and finance lease payables respectively, at the inception of the leases based on the lower of fair value of the leased assets and the present value of the minimum lease payments. Each lease payment is apportioned between the finance expense and the reduction of the outstanding lease liability.
These Consolidated Financial Statements are Originally Issued in Indonesian Language
Ekshibit E/20
Exhibit E/20
PT JEMBO CABLE COMPANY Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2011 DAN 2010
PT JEMBO CABLE COMPANY Tbk AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2011 AND 2010
(Disajikan dalam Ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN (Lanjutan)
AKUNTANSI
SIGNIFIKAN
n. Sewa Pembiayaan (Lanjutan)
(Expressed in Thousands Rupiah, unless otherwise stated)
2.
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (Continued) n. Finance Leases (Continued)
Sewa pembiayaan - ketika Perusahaan adalah lessee (Lanjutan)
Finance leases - when the Company is a lessee (Continued)
Biaya keuangan diakui di dalam laporan laba rugi menurut dasar yang mencerminkan tingkat suku bunga periodik yang konstan pada liabilitas sewa pembiayaan.
The finance cost is recognized in the profit or loss on a basis that reflects a constant periodic rate of interest on the finance lease liability.
Sewa operasi – ketika Perusahaan adalah lessee Sewa di mana lessor secara substansial menerima semua manfaat dan risiko kepemilikan aset sewa, diklasifikasikan sebagai sewa operasi. Pembayaran sewa operasi diakui sebagai beban di dalam laporan laba rugi berdasarkan garis lurus selama masa sewa. o. Pengakuan Pendapatan dan Beban
Operating leases - when the Company is a lessee Leases where the lessor effectively retains substantially all the risks and benefits of ownership of the leased assets are classified as operating leases. Operating lease payments are recognised as expense in the profit or loss on a straight-line basis over the lease term. o. Revenue and Expenses Recognition
Penjualan lokal diakui pada saat penyerahan barang kepada pelanggan, sedangkan penjualan ekspor diakui pada saat barang dikapalkan (F.O.B. Shipping Point) dan hak kepemilikan berpindah ke pelanggan.
Local sales are recognized when the goods are delivered to the customers, while export sales are recognized when the goods are shipped (F.O.B Shipping Point) and title has passed to the customer.
Penjualan tenaga listrik oleh anak perusahaan diakui pada saat penyerahan atau supply tenaga listrik PT Pelayanan Listrik Nasional (PLN) Batam.
Energy sales by subsidiary are recognized when it is delivered or energy is supplied to PT Pelayanan Listrik Nasional (PLN) Batam.
Beban diakui sesuai manfaatnya pada tahun yang bersangkutan (accrual basis).
Expenses are recognized when incurred (accrual basis).
p. Imbalan Pasca-Kerja
p. Post-Employment Benefits
Program imbalan pasti
Defined benefit plans
Sesuai dengan Undang-undang Tenaga Kerja yang berlaku di Indonesia, entitas anak yang beroperasi di Indonesia menyelenggarakan program imbalan pasti manfaat pasca kerja kepada para karyawannya.
In accordance with the relevant Labour Law prevailing in Indonesia, The Company and its subsidiary operating in Indonesia provide defined benefit post-employment benefits to their employees.
Provisi bagi manfaat pasca kerja ditentukan dengan menggunakan metode projected unit credit. Akumulasi keuntungan dan kerugian aktuarial yang belum terealisasi yang melebihi 10% nilai kini kewajiban manfaat pasti, diakui berdasarkan metode garis lurus terhadap ratarata sisa usia kerja yang diharapkan dari karyawan peserta program. Biaya jasa lalu diakui segera pada saat manfaat menjadi vested, dan bila selain itu diamortiasi berdasarkan metode garis lurus terhadap periode rata-rata sampai manfaat menjadi vested.
Provision for post-employment benefits is determined using the projected unit credit method. The accumulated unrecognized actuarial gains and losses that exceed 10% of the present value of the defined benefit obligations is recognized on the straight-line method over the expected average remaining working lives of the participating employees. Past service cost is recognized immediately to the extent that the benefits are already vested, and otherwise is amortized on the straight-line method over the average period until the benefits become vested.
Kewajiban manfaat pensiun diakui di dalam laporan posisi keuangan konsolidasian yang mencerminkan nilai kini kewajiban imbalan pasti, yang disesuaikan bagi keuntungan dan kerugian aktuarial yang belum terealisasi dan biaya jasa lalu yang belum direalisasi.
The pension benefit obligations recognized in the consolidated statement of financial position represent the present value of the defined benefit obligation, as adjusted for unrecognized actuarial gains and losses and unrecognized past service costs.
These Consolidated Financial Statements are Originally Issued in Indonesian Language
Ekshibit E/21 PT JEMBO CABLE COMPANY Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 (Disajikan dalam Ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2.
IKHTISAR (Lanjutan)
KEBIJAKAN
AKUNTANSI
SIGNIFIKAN
p. Imbalan Pasca-Kerja (Lanjutan)
Exhibit E/21 PT JEMBO CABLE COMPANY Tbk AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2011 AND 2010 (Expressed in Thousands Rupiah, unless otherwise stated)
2.
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (Continued) p. Post-Employment Benefits (Continued)
Manfaat jangka pendek karyawan
Short-term employee benefits
Imbalan karyawan berupa cuti tahunan diakui pada saat entitas mengakru kepada karyawan. Suatu provisi dicadangkan bagi liabilitas diestimasi bagi cuti sebagai hasil dari jasa yang diberikan oleh karyawan sampai tanggal laporan posisi keuangan konsolidasian.
Employee entitlements to annual leave are recognized when they accrue to employees. A provision is made for the estimated liability for leave as a result of services rendered by employees up to the consolidated statement of financial position date.
Ketidakhadiran yang dikompensasi secara non akumulatif seperti cuti sakit dan cuti melahirkan tidak diakui sampai waktu cuti.
Non-accumulating compensated absences such as sick leave and maternity leave are not recognized until the time of leave.
q. Pajak Penghasilan
q. Income Tax
Pajak kini
Current tax
Aset dan/ atau liabilitas pajak kini terdiri dari kewajiban kepada, atau klaim dari kantor pelayanan pajak terkait dengan periode kini dan periode sebelumnya pelaporan, yang belum dibayar pada tanggal laporan posisi keuangan konsolidasian. Pendapatan aset dan/ atau liabilitas pajak dihitung sesuai dengan tarif pajak dan ketentuan perpajakan yang berlaku pada periode fiskal yang terkait, berdasarkan laba kena pajak periode berjalan. Semua perubahan aset atau liabilitas pajak kini diakui sebagai komponen beban pajak penghasilan di dalam laporan laba rugi komprehensif.
Current income tax assets and/or liabilities comprise those obligations to, or claims from, tax authorities relating to the current or prior reporting period, that are unpaid at the consolidated statement of financial position date. They are calculated according to the tax rates and tax laws applicable to the fiscal periods to which they relate, based on the taxable profit for the period. All changes to current tax assets or liabilities are recognized as a component of income tax expense in the statement of comprehensive income.
Pajak tangguhan
Deferred tax
Aset dan liabilitas pajak tangguhan diakui bagi perbedaan temporer antara basis komerial dan basis fiskal aset dan liabilitas pada setiap tanggal pelaporan. Aset pajak tangguhan diakui bagi seluruh perbedaan temporer yang dapat dikurangkan yang memiliki kemungkinan tersedianya laba kena pajak di masa depan terhadap perbedaan temporer yang dapat dikurangkan yang dapat diutilisasi. Liabilitas pajak tangguhan diakui bagi seluruh perbedaan kena pajak temporer. Manfaat pajak di masa depan, seperti saldo rugi fiskal yang belum digunakan juga diakui apabila besar kemungkinan manfaat pajak tersebut dapat direalisasi.
Deferred tax assets and liabilities are recognized for temporary differences between the financial and the tax bases of assets and liabilities at each reporting date. Deferred tax assets are recognized for all deductible temporary differences to the extent that it is probable that future taxable profit will be available against which the deductible temporary difference can be utilized. Deferred tax liabilities are recognized for all taxable temporary differences. Future tax benefits, such as the carryforward of unused tax losses, are also recognized to the extent that realization of such benefits is probable.
Aset dan liabilitas aset pajak tangguhan diukur dengan tarif pajak yang diharapkan berlaku pada tahun ketika aset direalisasi atau liabilitas diselesaikan, berdasarkan tarif pajak (dan peraturan perpajakan) yang telah berlaku atau secara substansial berlaku pada tanggal laporan posisi keuangan konsolidasian interim. Jumlah tercatat aset pajak tangguhan ditelaah pada setiap tanggal laporan posisi keuangan dan diturunkan apabila laba fiskal mungkin tidak memadai untuk mengkompensasi sebagian atau semua aset pajak tangguhan. Aset pajak tangguhan yang belum diakui, diukur kembali pada tiap tanggal laporan posisi keuangan dan diakui apabila terdapat kemungkinan pendapatan kena pajak di masa depan memulihkan aset pajak tangguhan.
Deferred tax assets and liabilities are measured at the tax rates that are expected to apply to the year when the asset is realized or the liability is settled, based on tax rates (and tax laws) that have been enacted or substantially enacted at the interim consolidated statements of financial position date. The carrying amount of deferred tax assets is reviewed at each statement of financial position date and reduced to the extent that it is no longer probable that sufficient taxable profit will be available to allow all or part of the deferred tax asset to be utilized. Unrecognized deferred tax assets are reassessed at each statement of financial position date and are recognized to the extent that it has become probable that future taxable income will allow the deferred tax asset to be recovered.
These Consolidated Financial Statements are Originally Issued in Indonesian Language
Ekshibit E/22
Exhibit E/22
PT JEMBO CABLE COMPANY Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2011 DAN 2010
PT JEMBO CABLE COMPANY Tbk AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2011 AND 2010
(Disajikan dalam Ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN (Lanjutan)
AKUNTANSI
SIGNIFIKAN
q. Pajak Penghasilan (Lanjutan)
2.
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (Continued) q. Income Tax (Continued)
Hal perpajakan lainnya
Other taxation matters
Penyesuaian atas liabilitas pajak dicatat pada saat hasil pemeriksaan diterima atau pada saat keberatan yang diajukan Perusahaan dan entitas anak ditetapkan.
Amendments to tax obligations are recorded when an assessment letter is received and/or, if objected to and/or appealed against by the Company and Subsidiaries, when the result of the objection and/or appeal is determined.
r. Laba per Saham Laba per saham dasar dihitung dengan membagi laba bersih residual dengan jumlah rata-rata tertimbang saham yang beredar pada tahun yang bersangkutan. s. Informasi Segmen
t.
(Expressed in Thousands Rupiah, unless otherwise stated)
r. Earnings per Share Basic earning per share is computed by dividing net income by the weighted average number of shares outstanding during the year. s. Segment Information
Informasi segmen disusun sesuai dengan kebijakan akuntansi yang dianut dalam penyusunan dan penyajian laporan keuangan konsolidasian. Bentuk primer pelaporan segmen adalah segmen usaha sedangkan segmen sekunder adalah segmen geografis.
Segment information is prepared using the accounting policies which are adopted for preparing and presenting the consolidated financial statements. The primary reporting segment is based on business segments, while secondary segment is based on geographical segments.
Segmen usaha adalah komponen perusahaan yang dapat dibedakan dalam menghasilkan produk atau jasa (baik produk atau jasa individual maupun kelompok produk atau jasa terkait) dan komponen itu memiliki risiko dan imbalan yang berbeda dengan risiko dan imbalan segmen lain.
A business segment is a distinguishable component of an enterprise that which is engaged in providing an individual product or service or a Company of related products or services that are subject to risks and returns that are different from those of other business segments.
Segmen geografis adalah komponen perusahaan yang dapat dibedakan dalam menghasilkan produk atau jasa pada lingkungan (wilayah) ekonomi tertentu dan komponen itu memiliki risiko dan imbalan yang berbeda dengan risiko dan imbalan pada komponen yang beroperasi pada lingkungan (wilayah) ekonomi lain.
A geographical segment is a distinguishable component of an enterprise that which is engaged in providing products or services within a particular economic environment and that is subject to risks and returns that are different from those of components operating in other economic environments.
Aset dan kewajiban yang digunakan bersama dalam satu segmen atau lebih dialokasikan kepada setiap segmen jika, dan hanya jika, pendapatan dan beban yang terkait dengan aset tersebut juga dialokasikan kepada segmen-segmen tersebut.
Assets and liabilities that relate jointly to two or more segments are allocated to their respective segments if, and only if, their related revenues and expense also are allocated to those segments and the relative autonomy of that segments.
Estimasi nilai wajar aset keuangan dan liabilitas keuangan
t. Fair value estimation of financial assets and liabilities
Nilai wajar aset keuangan yang diperdagangkan di dalam pasar aktif didasarkan kuotasi harga pasar yang berlaku pada penutupan pada tanggal laporan keuangan posisi keuangan konsolidasian.
The fair values of financial assets traded in active markets are based on quoted market bidprices at the consolidated statement of financial position date.
These Consolidated Financial Statements are Originally Issued in Indonesian Language
Ekshibit E/23 PT JEMBO CABLE COMPANY Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 (Disajikan dalam Ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2. IKHTISAR (Lanjutan) t.
KEBIJAKAN
AKUNTANSI
SIGNIFIKAN
Estimasi nilai wajar aset keuangan dan liabilitas keuangan (Lanjutan) Nilai wajar instrumen keuangan yang tidak diperdagangkan pada pasar aktif, ditentukan dengan menggunakan teknik penilaian. Perusahaan menggunakan berbagai metode dan membuat asumsi yang didasarkan pada kondisi pasar yang ada pada tiap tanggal laporan posisi keuangan. Apabila tepat, harga pasar kuotasi atau kuotasi perantara bagi instrument sejenis, digunakan. Teknik penilaian, seperti analisis arus kas diskonto, juga digunakan untuk menentukan nilai wajar instrumen keuangan. Nilai wajar aset dan liabilitas keuangan lancar dinilai pada biaya perolehan diamortisasi mendekati nilai tercatat.
u.
Provisi
w.
PT JEMBO CABLE COMPANY Tbk AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2011 AND 2010 (Expressed in Thousands Rupiah, unless otherwise stated)
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (Continued) t. Fair value estimation of financial assets and liabilities (Continued) The fair values of financial instruments that are not traded in an active market are determined by using valuation techniques. The Company uses a variety of methods and makes assumptions that are based on market conditions existing at each statement of financial position date. Where appropriate, quoted market prices or dealer quotes for similar instruments are used. Valuation techniques, such as discounted cash flow analyses, are also used to determine the fair values of the financial instruments. The fair values of current financial assets and liabilities carried at amortized cost approximate their carrying amounts. u. Provision
Provisi diakui ketika Perusahaan memiliki liabilitas legal maupun konstruktif sebagai hasil peristiwa lalu, yaitu kemungkinan besar arus keluar sumber daya ekonomi diperlukan untuk menyelesaikan kewajiban dan suatu estimasi terhadap jumlah dapat dilakukan.
Provisions are recognized when the Company has a legal or constructive obligation as a result of past events, it is more likely than not that an outflow of resources will be required to settle the obligation and a reliable estimate of the amount can be made.
Provisi diriview pada akhir tiap periode pelaporan dan disesuaikan untuk mencerminkan estimasi terbaik. Apabila tidak ada lagi kemungkinan arus keluar sumber daya ekonomi diperlukan untuk menyelesaikan liabilitas, maka provisi tersebut dicadangkan.
Provisions are reviewed at the end of each reporting period and adjusted to reflect the current best estimate. If it is no longer probable that an outflow of economic resources will be required to settle the obligation, the provision is reversed.
Apabila dampak nilai waktu uang adalah material, maka provisi didiskontokan dengan menggunakan tarif sebelum pajak, jika lebih tepat, untuk mencerminkan risiko spesifik liabilitas. Ketika pendiskontoan digunakan, kenaikan provisi terkait dengan berlalunya waktu diakui sebagai beban keuangan. v.
Exhibit E/23
Kontinjensi
If the effect of the time value of money is material, provisions are discounted using a current pre tax rate that reflects, where appropriate, the risk specific to the liability. When discounting is used, the increase in the provision due to the passage of time is recognized as a finance cost.
v. Contingencies
Liabilitas kontinjensi tidak diakui di dalam laporan keuangan. Liabilitas kontinjensi diungkapkan di dalam catatan atas laporan keuangan kecuali kemungkinan arus keluar sumber daya ekonomi adalah kecil.
Contingent liabilities are not recognized in the financial statements. They are disclosed in the notes to the financial statements unless the possibility of an outflow of resources embodying economic benefits is remote.
Aset kontinjensi tidak diakui di dalam laporan keuangan, namun diungkapkan di dalam catatan atas laporan keuangan jika terdapat kemungkinan suatu arus masuk manfaat ekonomis mengalir ke dalam entitas.
Contingent assets are not recognized in the financial statements but are disclosed in the notes to the financial statements when an inflow of economic benefits is probable.
Peristiwa setelah periode pelaporan
w. Events after the reporting period
Peristiwa setelah periode pelaporan menyajikan bukti kondisi yang terjadi pada akhir periode pelaporan (peristiwa penyesuai) yang dicerminkan di dalam laporan keuangan.
Events after the reporting period that provide evidence of conditions that existed at the end of the reporting period (adjusting events) are reflected in the financial statements.
Peristiwa setelah periode pelaporan yang bukan merupakan peristiwa penyesuai, diungkapkan di dalam catatan laporan keuangan bila material.
Events after the reporting period that are not adjusting events are disclosed in the notes to the financial statements when material.
These Consolidated Financial Statements are Originally Issued in Indonesian Language
Ekshibit E/24 PT JEMBO CABLE COMPANY Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 (Disajikan dalam Ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
3.
KAS DAN SETARA KAS 2011 Kas
465.941
Exhibit E/24 PT JEMBO CABLE COMPANY Tbk AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2011 AND 2010 (Expressed in Thousands Rupiah, unless otherwise stated)
3. CASH AND CASH EQUIVALENTS 2010 195.994
Bank Pihak ketiga Rupiah PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk
Cash on hand Cash in banks Third parties Rupiah PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk
1.437.342
542.877
PT Bank Central Asia Tbk
357.091
197.614
PT Bank CIMB Niaga Tbk
309.551
171.414
PT Bank CIMB Niaga Tbk
PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk
384.262
134.655
PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk
17.670.928
113.402
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk
PT Bank Central Asia Tbk
PT Bank Danamon Indonesia Tbk
25.017
27.295
PT Bank Danamon Indonesia Tbk
PT Bank Sinarmas
47.555
19.342
PT Bank Sinarmas
PT Bank Agris
-
6.253
PT Bank Agris
PT Bank OCBC NISP Tbk
4.694.413
-
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk
311.823
PT Bank Agris
-
42.303
-
Dolar Amerika Serikat Standard Chartered Bank
PT Bank OCBC NISP Tbk Euro
Euro 758.200
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk PT Bank Agris U.S Dollar
11.408.228
Standard Chartered Bank
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk
1.744.475
13.929.083
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk
PT Bank Danamon Indonesia Tbk
4.993.711
4.724.886
PT Bank Danamon Indonesia Tbk
PT Bank Sinarmas
42.447
172.975
PT Bank Sinarmas
DBS Singapura
189.980
80.551
DBS Singapura
PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk
494.205
40.250
PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk
PT Bank Agris
-
39.732
PT Bank Agris
PT Bank OCBC NISP Tbk Dolar Singapura PT Bank Mandiri (Persero) Tbk PT Bank CIMB Niaga Tbk DBS Singapura Poundsterling Inggris PT Bank Mandiri (Persero) Tbk
2.271.884
-
PT Bank OCBC NISP Tbk Singapore Dollar
20.519
138.403
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk PT Bank CIMB Niaga Tbk
15.848
24.435
660.561
78.622
2.365.282
187.570
Dolar Australia
DBS Singapura GBP PT Bank Mandiri (Persero) Tbk Australian Dollar
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk Yen Jepang
1.263.696
18.520
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk Yen Japan
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk
33.000
35.279
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk
39.799.531
33.087.883
Deposito Pihak ketiga Rupiah Jumlah
Deposits Third parties 1.746.000
8.415.180
41.545.531
41.503.063
Tingkat bunga deposito rupiah pada 2011 sebesar 5% - 6,75% (2010 : 5,25%)
Rupiah Total
Interest rate time deposit rupiah per annum amounting to 5% - 6.75% (2010 : 5.25%)
These Consolidated Financial Statements are Originally Issued in Indonesian Language
Ekshibit E/25
Exhibit E/25
PT JEMBO CABLE COMPANY Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2011 DAN 2010
PT JEMBO CABLE COMPANY Tbk AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2011 AND 2010
(Disajikan dalam Ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
4.
DEPOSITO BERJANGKA
(Expressed in Thousands Rupiah, unless otherwise stated)
4.
2011
TIME DEPOSITS
2010
Pihak ketiga Rupiah
Third party 5.802.151
2.055.186
Represent of time deposits with period 6 months with interest rate 5% - 6.75% (2010: 5.25%) per annum.
Merupakan deposito berjangka dengan jangka waktu 6 bulan dengan tingkat bunga 5% - 6,75% (2010: 5,25%) per tahun. 5.
PIUTANG USAHA
Rupiah
5.
TRADE RECEIVABLES a. Total trade receivables by customers are as follows:
a. Jumlah piutang usaha berdasarkan pelanggan adalah sebagai berikut
2011
2010
Pihak ketiga Pelanggan Dalam Negeri
82.119.462
118.862.359
Third parties Domestic Customers
Pelanggan Luar Negeri
25.863.495
28.173.535
Foreign Customers
107.982.957
147.035.894 Allowance for decline
Cadangan kerugian penurunan nilai
(
Pihak-pihak berelasi (Catatan 29) Jumlah
2.871.821)
(
impairment losses
105.111.136
144.707.620
58.686.873
51.133.134
Related parties (Note 29)
163.798.009
195.840.754
Total
b. Total trade receivables by age (days) are as follows:
b. Jumlah piutang usaha berdasarkan umur (hari) adalah sebagai berikut
Belum jatuh tempo
2.328.274)
2011
2010
71.174.459
120.993.951
Not yet due
Lewat jatuh tempo 1 s/d 30 hari
50.073.689
38.342.094
1 - 30 days past due
Lewat jatuh tempo 31 s/d 60 hari
11.874.258
9.857.857
31 - 60 days past due
Lewat jatuh tempo 61 s/d 90 hari
10.377.494
4.104.241
61 - 90 days past due
Lewat jatuh tempo 91 s/d 120 hari
4.873.157 18.296.773
6.366.148 18.504.737
91 - 120 days past due
166.669.830
198.169.028
Lewat jatuh tempo > 120 hari
Cadangan kerugian penurunan nilai Bersih
More than 120 days past due
Allowance for impairment (
2.871.821) 163.798.009
(
2.328.274) 195.840.754
losses Net
These Consolidated Financial Statements are Originally Issued in Indonesian Language
Ekshibit E/26
Exhibit E/26
PT JEMBO CABLE COMPANY Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2011 DAN 2010
PT JEMBO CABLE COMPANY Tbk AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2011 AND 2010
(Disajikan dalam Ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
(Expressed in Thousands Rupiah, unless otherwise stated)
5. PIUTANG USAHA (Lanjutan)
5. TRADE RECEIVABLES (Continued) c. Total trade receivables by currency follows: 2010
c. Jumlah piutang usaha berdasarkan mata uang adalah sebagai berikut: 2011
Rupiah Dolar Amerika Serikat Dolar Singapura EURO Pounsterling Inggris Australia Dollar
Cadangan kerugian penurunan nilai Bersih
(
131.277.615 15.289.627 10.230.740 9.457.417 252.564 161.867
115.148.091 65.206.726 7.756.733 34.768 10.022.710 -
166.669.830
198.169.028
2.871.821)
(
2.328.274)
163.798.009
195.840.754
2011
2010
Saldo akhir
Allowance for impairment losses Net
impairment losses
penurunan nilai Saldo awal
Rupiah U.S Dollar Singapore Dollar EURO GBP AUD
Changes in the allowance for
Mutasi cadangan kerugian
Penambahan
are as
2.328.274
1.700.201
Beginning balance
543.547
628.073
Provisions
2.871.821
2.328.274
Ending balance
Manajemen berpendapat bahwa cadangan kerugian penurunan nilai atas piutang pada pihak ketiga adalah cukup untuk menutupi kerugian yang mungkin timbul dari tidak tertagihnya piutang tersebut, sedangkan terhadap piutang pada pihak yang mempunyai hubungan berelasi tidak diadakan penurunan nilai piutang usaha karena manajemen berpendapat seluruh piutang tersebut dapat ditagih.
Management believes that the allowance for impairment losses of trade receivables from third parties is adequate to cover possible losses on collectibility of these accounts. No allowance for impairment losses was provided on trade receivables from related parties as management believes that all such receivables are collectible.
Manajemen juga berpendapat bahwa tidak terdapat risiko yang terkonsentrasi secara signifikan atas piutang kepada pihak ketiga.
Management also believes that there are no significant concentrations of credit risk in third party receivables.
Piutang usaha dijadikan jaminan atas pinjaman PT Bank Mandiri (Persero) Tbk dan PT Bank Danamon Indonesia Tbk dan PT Bank Sinar Mas (Catatan 11).
The trade receivables are used as collaterals for the loans obtained from PT Bank Mandiri (Persero) Tbk and PT Bank Danamon Indonesia Tbk and PT Bank Sinar Mas (Note 11).
These Consolidated Financial Statements are Originally Issued in Indonesian Language
Ekshibit E/27 PT JEMBO CABLE COMPANY Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 (Disajikan dalam Ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
6.
PERSEDIAAN
Barang jadi Barang dalam proses Bahan baku Suku cadang Bahan pembungkus Jumlah
7.
PT JEMBO CABLE COMPANY Tbk AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2011 AND 2010 (Expressed in Thousands Rupiah, unless otherwise stated)
6. INVENTORIES
2011
2010
84.500.845 75.060.888 87.609.648 10.126.327
63.876.154 63.847.919 23.240.384 8.858.594
2.753.870
2.651.277
Finished goods Work in process Raw materials Spare parts Packaging materials
260.051.578
162.474.328
Total
Pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010, seluruh persediaan telah diasuransikan terhadap segala risiko kepada konsorsium asuransi yang dikoordinasi oleh PT Asuransi Allianz Utama Indonesia dengan jumlah pertanggungan masing-masing sebesar Rp 100 milliar. Manajemen berpendapat bahwa nilai pertanggungan tersebut cukup untuk menutup kemungkinan kerugian yang dialami Perusahaan dan entitas anak.
On 31 December 2011 and 2010, inventories were insured with insurance consortium which was coordinated by PT Asuransi Allianz Utama Indonesia against all risks for Rp 100 billion. Management believes that the insurance coverage is adequate to cover possible risk of losses to the Company and its subsidiary.
Perusahaan tidak membentuk penyisihan penurunan nilai persediaan karena manajemen berpendapat bahwa seluruh persediaan masih dapat dijual dengan harga di atas nilai tercatat persediaan.
The Company has decline in value of believes that all of above the recorded
Persediaan dijadikan jaminan atas pinjaman PT Bank Mandiri (Persero) Tbk dan PT Bank Danamon Indonesia Tbk (Catatan 11).
Inventories are used as a collateral for loans obtained from PT Bank Mandiri (Persero) Tbk and PT Bank Danamon Indonesia Tbk (Note 11).
UANG MUKA PEMBELIAN
2011
8.
Exhibit E/27
not provided an allowance for inventories because management inventories can be sold at a price value.
7. ADVANCES 2010
Pihak ketiga Pembelian bahan baku dan pembantu Uang muka impor Uang muka lain-lain
20.392.955 1.833.309 6.441.644
26.623.932 1.833.309 3.103.988
Third parties Purchases of raw material and supplies Advance for importation Other advances
Jumlah
28.667.908
31.561.229
Total
INVESTASI DALAM SAHAM
8. 2011
INVESTMENT IN SHARES OF STOCK 2010
Biaya perolehan
Cost PT Tembaga Mulia Semanan Tbk
Saham PT Tembaga Mulia Semanan Tbk sebanyak 300.000 lembar
400.000
400.000
Laba yang belum direalisasi
1.385.000
2.300.000
Unrealized gain
Nilai Pasar
1.785.000
2.700.000
Fair value
consisting of 300,000 shares
These Consolidated Financial Statements are Originally Issued in Indonesian Language
Ekshibit E/28
Exhibit E/28
PT JEMBO CABLE COMPANY Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2011 DAN 2010
PT JEMBO CABLE COMPANY Tbk AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2011 AND 2010
(Disajikan dalam Ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
9.
ASET TETAP 2011
(Expressed in Thousands Rupiah, unless otherwise stated)
9. PROPERTY, PLANT AND EQUIPMENT
Saldo awal/
Penambahan/
Pengurangan/
Saldo akhir/
Beginning
Additions
Disposals
Ending balance
2011
Biaya perolehan Pemilikan langsung Tanah Bangunan Instalasi listrik Mesin Peralatan pabrik Peralatan pembangkit listrik Peralatan laboratorium Peralatan kantor Kendaraan bermotor Sewa pembiayaan Kendaraan bermotor
15.090.854 26.966.814 27.700.333 167.268.737 28.085.965 8.925.412 7.257.496 10.521.784 5.191.372
258.351 219.199 7.470.837 1.809.560 439.647 1.329.079 172.658
110.739 28.900 -
15.090.854 27.225.165 27.919.532 174.739.574 29.784.786 8.925.412 7.697.143 11.821.963 5.364.030
5.079.816
3.689.320
496.837
8.272.299
Cost Direct ownership Land Buildings Electrical installation Machinery Factory equipment Electrical equipment Laboratory equipment Office equipment Motor vehicles Finance lease Motor vehicles
Jumlah
302.088.583
15.388.651
636.476
316.840.758
To t a l
17.157.482 19.697.413 143.290.394 26.946.680 4.587.815 7.087.994 9.763.667 4.586.719
Akumulasi penyusutan Pemilikan langsung Bangunan Instalasi listrik Mesin Peralatan pabrik Peralatan pembangkit listrik Peralatan laboratorium Peralatan kantor Kendaraan bermotor Sewa pembiayaan Kendaraan bermotor
15.831.829 18.469.688 135.126.744 26.102.278 4.091.059 6.812.193 8.856.762 4.458.107
1.325.653 1.227.725 8.163.650 844.402 496.756 275.801 906.905 128.612
2.527.113
1.519.725
304.383
3.742.455
Accumulated depreciation Direct ownership Buildings Electrical installation Machinery Factory equipment Electrical equipment Laboratory equipment Office equipment Motor vehicles Finance lease Motor vehicles
Jumlah
222.275.773
14.889.229
304.383
236.860.619
Total
79.980.139
Carrying value
Nilai tercatat
79.812.810
-
These Consolidated Financial Statements are Originally Issued in Indonesian Language
Ekshibit E/29 PT JEMBO CABLE COMPANY Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 (Disajikan dalam Ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
9. ASET TETAP (Lanjutan) 2010
Exhibit E/29 PT JEMBO CABLE COMPANY Tbk AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2011 AND 2010 (Expressed in Thousands Rupiah, unless otherwise stated)
9. PROPERTY, PLANT AND EQUIPMENT (Continued) Saldo awal/ Beginning
Penambahan/ Pengurangan/ Additions
Disposals
Saldo akhir/
2010
Ending balance
Biaya perolehan Pemilikan langsung Tanah Bangunan Instalasi listrik Mesin Peralatan pabrik Peralatan pembangkit listrik Peralatan laboratorium Peralatan kantor Kendaraan bermotor Sewa pembiayaan Kendaraan bermotor
15.090.854 27.832.392 27.700.333 166.367.986 27.534.114 8.925.412 7.014.418 13.782.271 4.700.210
1.618.129 5.038.437 668.611 243.078 867.822 719.253
2.483.707 4.137.686 116.760 4.128.309 228.091
15.090.854 26.966.814 27.700.333 167.268.737 28.085.965 8.925.412 7.257.496 10.521.784 5.191.372
5.503.263
1.949.349
2.372.796
5.079.816
Cost Direct ownership Land Buildings Electrical installation Machinery Factory equipment Electrical equipment Laboratory equipment Office equipment Motor vehicles Finance lease Motor vehicles
Jumlah
304.451.253
11.104.679
13.467.349
302.088.583
To t a l
Akumulasi penyusutan Pemilikan langsung Bangunan Instalasi listrik Mesin Peralatan pabrik Peralatan pembangkit listrik Peralatan laboratorium Peralatan kantor Kendaraan bermotor Sewa pembiayaan Kendaraan bermotor
15.203.866 17.241.963 132.609.823 25.509.375 3.592.607 6.603.433 12.062.422 4.496.671
1.358.150 1.227.725 6.654.607 709.663 498.452 208.760 877.560 282.471
730.187 4.137.686 116.760 4.083.220 321.035
15.831.829 18.469.688 135.126.744 26.102.278 4.091.059 6.812.193 8.856.762 4.458.107
3.923.532
883.433
2.279.852
2.527.113
Accumulated depreciation Direct ownership Buildings Electrical installation Machinery Factory equipment Electrical equipment Laboratory equipment Office equipment Motor vehicles Finance lease Motor vehicles
Jumlah
221.243.692
12.700.821
11.668.740
222.275.773
Total
79.812.810
Carrying value
Nilai tercatat
83.207.561
Perusahaan dan entitas anak memiliki beberapa bidang tanah yang terletak di Jakarta, Tangerang dan Pulau Batam dengan hak legal berupa Hak Guna Bangunan yang berjangka waktu 20-30 tahun yang akan jatuh tempo antara tahun 2028. Manajemen berpendapat tidak terdapat masalah dengan perpanjangan hak atas tanah karena seluruh tanah diperoleh secara sah dan didukung dengan bukti pemilikan yang memadai.
The Company and its subsidiary own several pieces of land located in Jakarta, Tangerang and Batam Island with Building Use Rights (Hak Guna Bangunan or HGB) for 20 to 30 years until 2028. Management believes that there will be no difficulty in the extension of the landrights since all the land were acquired legally and supported by sufficient evidence of ownership.
These Consolidated Financial Statements are Originally Issued in Indonesian Language
Ekshibit E/30 PT JEMBO CABLE COMPANY Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 (Disajikan dalam Ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
9. ASET TETAP (Lanjutan)
Exhibit E/30 PT JEMBO CABLE COMPANY Tbk AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2011 AND 2010 (Expressed in Thousands Rupiah, unless otherwise stated)
9. PROPERTY, PLANT AND EQUIPMENT (Continued)
2011
2010 Depreciation are allocated to: to the following
Penyusutan dialokasikan pada:
Manufacturing expenses
Beban produksi tidak langsung (Catatan 22)
12.089.193
10.117.731
2.282.382
2.146.095
517.654
436.995
14.889.229
12.700.821
General and administrative expenses
Beban umum dan administrasi (Catatan 23) Beban penjualan (Catatan 23) Jumlah
(Note 22) (Note 23) Selling expenses (Note 23) Total
Pada tahun 2011 dan 2010, seluruh aset tetap kecuali tanah dan persediaan telah diasuransikan terhadap segala risiko masing-masing kepada kepada PT Asuransi Allianz Utama Indonesia dengan jumlah pertanggungan sebesar Rp 192.000.000 dan PT Asuransi Bringin Sejahtera dengan nilai pertanggungan sebesar Rp 2.388.000 dan US$ 8 juta. Manajemen berpendapat bahwa nilai pertanggungan tersebut cukup untuk menutupi kemungkinan kerugian atas aset yang dipertanggungkan.
On 2011 and 2010, property, plant and equipment together with inventories, except for land, were insured with PT Asuransi Allianz Utama Indonesia against all risk for Rp 192,000,000 and PT Asuransi Bringin Sejahtera for Rp 2,388,000 and US$ 8 million respectively. Management believes that the insurance coverage is adequate to cover possible losses on the assets insured.
Aset tetap dijadikan jaminan atas hutang PT Bank Mandiri (Persero) Tbk dan PT Bank Danamon Indonesia Tbk (Catatan 11).
Property, plant and equipment are used as a collateral for the loans obtained from PT Bank Mandiri (Persero) Tbk and PT Bank Danamon Indonesia Tbk (Note 11).
Pada tahun 2010 tanah milik perusahaan dengan luas 2.190 m² digugat secara perdata di Pengadilan Negeri Tangerang oleh pemilik lama dengan tuntutan ganti rugi sebesar Rp 600.000 / m² sampai saat ini gugatan tersebut belum memperoleh keputusan tetap (Catatan 32).
In 2010, the company owned land with an area of 2190 m² was under litigation in civil law at the Tangerang District Court by the previous owners with claims for compensation amounting to Rp 600,000 / m² for which no final court decision has been rendered on (Note 32).
Berdasarkan hasil penelaahan akun masing-masing jenis aset tetap pada akhir tahun, manajemen Perusahaan dan entitas anak berpendapat tidak terjadi penurunan nilai aset tetap Perusahaan dan anak perusahaan untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010.
Based on management review and estimation of the status of individual property, plant and equipment of the end of the year, the management believes that there is no impairment write down that is to be applied to property, plant and equipment for the years ended 31 December 2011 and 2010.
These Consolidated Financial Statements are Originally Issued in Indonesian Language
Ekshibit E/31 PT JEMBO CABLE COMPANY Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 (Disajikan dalam Ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
10. UANG JAMINAN
Exhibit E/31 PT JEMBO CABLE COMPANY Tbk AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2011 AND 2010 (Expressed in Thousands Rupiah, unless otherwise stated)
10. SECURITY DEPOSIT
2011
2010 PT Bank Mandiri (Persero) Tbk
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (Catatan 11) Lain-lain Jumlah
7.311.610
514.617
514.617
Others
11.277.713
7.826.227
Total
11. PINJAMAN BANK JANGKA PENDEK
11. SHORT-TERM BANK LOANS
2011
2010 PT Bank Mandiri (Persero) Tbk
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk Rupiah
(Note 11)
10.763.096
70.317.815
79.206.599
Rupiah
332.566
342.268
US$ 36,675 (2010: 38,068) (full amount)
US Dollar
Dolar Amerika Serikat US$ 36.675 (2010: 38.068) (angka penuh)
PT Bank Danamon Indonesia Tbk
PT Bank Danamon Indonesia Tbk Rupiah US$ 355.000 (angka penuh) PT Bank Sinarmas Tbk Jumlah
3.219.140 176.700 74.046.221
3.000.000
Rupiah
3.191.805
US$ 355,000 (full amount)
85.740.672
PT Bank Sinarmas Tbk Total
Ringkasan perjanjian untuk masing-masing pinjaman tersebut, adalah sebagai berikut:
A summary of the terms of agreements for each loan, is as follow:
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk
Perusahaan memperoleh fasilitas kredit modal kerja dan non cash loan, sebagai berikut:
The Company obtains working capital facility and non cash loan, as follows:
a. Kredit Modal Kerja sebesar Rp 18.490.000 dengan suku bunga masing-masing sebesar 10,75% dan 11,25% per tahun untuk tahun 2011 dan 2010.
a. Working Capital Facility amounting to Rp 18,490,000 with interest rates 10.75% and 11.25% per annum for years 2011 and 2010.
b. Kredit Modal Kerja sebesar Rp 19.269.500 dan Rp 19.594.000 dengan suku bunga masing-masing sebesar 6% pertahun untuk tahun 2011 dan 2010 telah dikonversi menjadi dolar Amerika Serikat sebesar US$ 2.125.
b. Working Capital Facility amounting to Rp 19,269,500 and Rp 19,594,000 with interest rates 6% for years 2011 and 2010 was converted to US Dollar amounting to US$ 2,125.
c. Kredit Modal Kerja (Fixed loan) maksimum sebesar Rp 68 milyar (angka penuh) dengan suku bunga 10,75% dan 11,25% per tahun untuk tahun 2011 dan 2010.
c. Working Capital Facility (Fixed loan) maximum amounting to Rp 68 billion (full amount) with interest rate 10.75% and 11.25% per annum for years 2011 and 2010.
d. Non Cash Loan sebesar US$ 20 (2010: 11) juta (angka penuh) untuk pembukaan L/C atau SKBDN – pembelian bahan baku. Perusahaan diwajibkan melakukan setoran tunai (setoran jaminan) sebesar 5% untuk tahun 2011 dan 2010 dari nominal L/C yang akan diterbitkan. Jumlah setoran tunai pada tanggal 31 Desember 2011 sebesar Rp 10.763.096 dicatat sebagai uang jaminan (2010: Rp 7.311.610) (Catatan 10).
d. Non cash loan of US$ 20 (2010: 11) milion (full amount) for Letter of Credits (L/C) or SKBDN for raw materials purchases. The Company has to provide cash guarantee 5% for years 2011 and 2010 for each L/C that will be issued. Total amount of cash guarentee collateral as of 31 December 2011 amounted to Rp 10,763,096 and is recorded as security deposit (2010: Rp 7,311,610) (Note 10).
These Consolidated Financial Statements are Originally Issued in Indonesian Language
Ekshibit E/32 PT JEMBO CABLE COMPANY Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 (Disajikan dalam Ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
11. PINJAMAN BANK JANGKA PENDEK (Lanjutan)
Exhibit E/32 PT JEMBO CABLE COMPANY Tbk AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2011 AND 2010 (Expressed in Thousands Rupiah, unless otherwise stated)
11. SHORT-TERM BANK LOANS (Continued)
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (Lanjutan)
PT Bank Mandiri (Perseroan) Tbk (Continued)
e. Trust receipt sebesar Rp 19 milyar (angka penuh) dengan jumlah maksimum tidak boleh melebihi nilai Non Cash Loan untuk pembukaan L/C atau SKBDN – pembelian bahan baku.
e. Trust receipt of Rp 19 billion (full amount) with maximum amount shall not exceed Non Cash Loan for L/C or SKBDN for raw materials purchases.
f. Non Cash Loan sebesar US$ 3 juta (angka penuh) untuk pembukaan bank garansi / Standby LC. Perusahaan wajib melakukan setoran tunai (setoran jaminan) sebesar 5% dari nominal bank garansi /Standby L/C yang akan diterbitkan.
f. Non cash loan amounting to US$ 3 million (full amount) for opening bank guarantee / standby LC purposes. The Company has to provide guarantee 5% of each of bank guarantee/stand by LC that will be issued.
g. Treasury line sebesar US$ 3 Juta (angka penuh) untuk pelaksanaan transaksi produk-produk treasury dengan tujuan lindung nilai dan tidak untuk spekulasi.
g. Treasury line amounting to US$ 3 million (full amount) for the implementation of transaction treasury products for hedging purposes and not for speculation.
h. Bill purchasing line sebesar US$ 3.5 juta (angka penuh) untuk pengambilalihan dokumen wesell ekspor atas dasar LC unjuk maupun berjangka dengan hak recource.
h. Bill purchasing line amounting to US$ 3,5 million (full amount) for acquisition of export document based on LC sight or usance with resource right.
Seluruh fasilitas kredit tersebut mempunyai jangka waktu satu tahun yang dapat diperpanjang, jatuh tempo pada tanggal 14 Juni 2012 dan dijamin dengan seluruh piutang usaha, persediaan dan aset tetap Perusahaan.
The term of credit facility is one year and can be extended until 14 June 2012 and secured by all trade receivables, inventories and property, plant and equipment.
Perjanjian pinjaman juga mencakup persyaratan tertentu antara lain membatasi hak Perusahaan untuk mengubah anggaran dasar, susunan direksi dan komisaris, menambah hutang selain hutang yang sudah ada dan melakukan pembayaran dividen serta mengharuskan Perusahaan untuk mempertahankan rasio laporan keuangan dalam jumlah tertentu.
The loan agreements relating to the above facilities contain certain covenants, which among others, restrict the Company to amend their articles of association, change the composition of the board of commissioners and directors, incur additional indebtedness, and pay dividends to shareholders; the Company is also required to maintain the ratio of financial statement in certain amount.
PT Bank Danamon Indonesia Tbk
PT Bank Danamon Indonesia Tbk
a. Sight LC atau SKBDN sebesar US$ 5 juta (angka penuh) untuk pembukaan L/C – pembelian bahan baku. Perusahaan mempunyai jangka waktu maksimum 120 hari sejak diterbitkannya L/C.
a. Sight LC or SKBDN amounting to US$ 5 million (full amount) for opening L/C – purchase of raw material. The Company has maximum 120 days since the issuance date of L/C.
b. Usance LC atau SKBDN sebesar US$ 4 juta (angka penuh) untk pembukaan LC – pembelian bahan baku. Perusahaan mempunyai jangka waktu maksimum 120 hari sejak diterbitkannya L/C.
b. Usance LC or SKBDN amounting to US$ 4 million (full amount) for opening L/C – purchase of raw material. The Company has maximum 120 days since the issuance date of L/C.
c. Bank garansi sebesar US$ 3 juta (angka penuh) untuk tujuan bid bond, performance bond, pembayaran bond/uang muka dan custom bond atau garansi lainnya.
c. Bank guarantee amounting to US$ 3 million (full amount) for the purpose of the bond offering, bonds performance, bonds payment/advanced and customary bond or other security.
d. Loan against trust receipt sebesar US$ 4 juta (angka penuh) untuk pembayaran LC yang jatuh tempo dengan tenor 180 hari.
d. Loan against trust receipt amounting to US$ 4 million (full amount) for payment of due date LC with the period 180 days.
These Consolidated Financial Statements are Originally Issued in Indonesian Language
Ekshibit E/33 PT JEMBO CABLE COMPANY Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 (Disajikan dalam Ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
11. PINJAMAN BANK JANGKA PENDEK (Lanjutan)
Exhibit E/33 PT JEMBO CABLE COMPANY Tbk AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2011 AND 2010 (Expressed in Thousands Rupiah, unless otherwise stated)
11. SHORT-TERM BANK LOANS (Continued)
PT Bank Danamon Indonesia Tbk (Lanjutan)
PT Bank Danamon Indonesia Tbk (Continued)
e. Open Account Financing Payable sebesar US$ 4 juta (angka penuh) untuk pembiayaan pre ekspor dan/atau post ekspor financing terhadap kontrak penjualan yang dapat diterima bank.
e. Open Account Financing Payable amounting to US$ 4 million (full amount) for pre-export financing and / or post-export financing for sales contracts that acceptable by the bank.
f. Open Account Financing receivable sebesar US$ 5 juta (angka penuh) untuk pembiayaan pre ekspor dan/atau post ekspor financing terhadap kontrak penjualan yang dapat diterima bank.
f. Open Account Financing receivable amounting to US$ 5 million (full amount) for pre-export financing and / or post-export financing for sales contracts that acceptable by the bank.
g. Fasilitas overdraft sebesar US$ 1 juta (angka penuh) untuk digunakan sebagai modal kerja.
g. Overdraft facilities amounting to US$ 1 million (full amount) for working capital.
Untuk semua fasilitas diatas, dapat digunakan bersama-sama dengan nilai maksimum US$ 8 juta (angka penuh). Dengan jangka waktu satu tahun sampai dengan 14 Juni 2012 dan dapat diperpanjang.
All facility above, can be used at the same time with the plafond US$ 8 million (full amount). With the period until 14 June 2012 and can be extended.
Untuk pinjaman dari PT Bank Danamon Indonesia Tbk, Perusahaaan memberikan jaminan berupa mesin, peralatan, piutang, persediaan dan tanah / bangunan milik entitas anak.
For loan from PT Bank Danamon Indonesia Tbk, the Company has pledge their machineries, equipment, trade receivables, inventories and land / building from its subsidiary.
PT Bank Sinar Mas
PT Bank Sinar Mas
Perusahaan memperoleh fasilitas Kredit Modal Kerja sebesar Rp 5.000.000 dan US$ 1.000.000 (angka penuh) dengan tingkat suku bunga 12% dan 8% jatuh tempo tanggal 1 Maret 2012. Perusahaan memberikan jaminan berupa piutang usaha.
The Company obtained working capital facility amounting to Rp 5,000,000 and US$ 1,000,000 (full amount) with interest rate 12% and 8% due date on 1 March 2012. The Company has pledge trade receivables.
12. HUTANG USAHA
12. TRADE PAYABLES
Akun ini merupakan kewajiban kepada pemasok atas pembelian bahan baku, suku cadang dan bahan pembantu dengan rincian sebagai berikut:
This account represents amounts due to suppliers arising from purchases of raw materials, spare parts and supplies, with details as follows:
a. Jumlah hutang usaha berdasarkan pemasok, adalah sebagai berikut:
a.
2011
Total trade payables by suppliers, are as follows:
2010
Pihak ketiga PT Tembaga Mulia Semanan Tbk Glencore PT Walsin Lippo Industries Rio Tinto Alcan Inc PT Titan Petrokimia Nusantara Shanghai Beltronic Wire & Cable Dow Chemical Pacific PT Riken Indonesia Sam Hwan Industry Co., Ltd PT JJ - Lapp Cable SMI Yangtze Optical Fibre and Cable Company PT Panca Surya Gemilang Dipindahkan
Third parties 180.202.435 25.180.679 23.164.808 17.425.123 9.806.632 9.838.054 5.702.316 4.349.054 3.118.791 2.613.976 2.353.690 1.581.713 285.337.271
185.126.765 12.630.898 8.113.550 2.239.712 2.575.601 210.686.526
PT Tembaga Mulia Semanan Tbk Glencore PT Walsin Lippo Industries Rio Tinto Alcan Inc PT Titan Petrokimia Nusantara Shanghai Beltronic Wire & Cable Dow Chemical Pacific PT Riken Indonesia Sam Hwan Industry Co., Ltd PT JJ - Lapp Cable SMI Yangtze Optical Fibre and Cable Company PT Panca Surya Gemilang Brought forward
These Consolidated Financial Statements are Originally Issued in Indonesian Language
Ekshibit E/34 PT JEMBO CABLE COMPANY Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 (Disajikan dalam Ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
12. HUTANG USAHA (Lanjutan)
Exhibit E/34 PT JEMBO CABLE COMPANY Tbk AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2011 AND 2010 (Expressed in Thousands Rupiah, unless otherwise stated)
12. TRADE PAYABLES (Continued) 2011
2010
Pihak ketiga
Third parties 285.337.271
210.686.526
Carried forward
PT Indonesia Asahan Aluminium
1.508.658
1.238.612
PT Indonesia Asahan Aluminium
Shanghai Henghwa
1.475.854
-
CV Gelora Mas
1.101.112
945.781
Pindahan
Shanghai Wangxun New Material
1.079.694
Shanghai Henghwa CV Gelora Mas Shanghai Wangxun New Material
-
Shanghai Wanyi Co., Ltd
979.344
1.440.988
Shanghai Wanyi Co., Ltd
Hanhwa Corporation
941.984
2.858.347
Hanhwa Corporation
PT Haspelindo Jaya
905.345
586.732
PT Haspelindo Jaya
PT Wawasan
795.476
-
PD Karya Alam
723.273
812.018
PD Karya Alam
PT KMI Wire and Cable Tbk
618.900
9.393.879
PT KMI Wire and Cable Tbk
PT Prima Karya Nusa
578.538
653.870
PT Prima Karya Nusa
544.854 601.569
PT Kemasindo Cepat Nusantara
PT Kemasindo Cepat Nusantara PT Ryu Ei Kogyo Daewoo Rio Tinto Aluminium Limited Shanghai Wellwin International Business PT Petrokimia Nusantara Interindo Metal Reclamation Lain-lain (Saldo di bawah Rp 500 Juta)
Pihak-pihak berelasi (Catatan 29) Jumlah
321.785 315.217 -
Dolar Singapura GBP Yen Jepang Euro Jumlah
25.616.274 3.862.849 2.257.019 799.808 549.910
PT Ryu Ei Kogyo Daewoo Rio Tinto Aluminium Limited Shanghai Wellwin International Business PT Petrokimia Nusantara Interindo Metal Reclamation Others (Balance below under Rp 500 million)
11.773.099
4.001.831
308.455.550
266.850.867
39.271.886
50.509.458
Related parties (Note 29)
347.727.436
317.360.325
Total
b. Jumlah hutang usaha berdasarkan mata uang adalah sebagai berikut:
Dolar Amerika Serikat Rupiah
PT Wawasan
b. Total trade payables by currency are as follows:
2011
2010
318.600.303 28.329.850
270.029.479 37.299.243
U.S Dollar Rupiah
606.117
7.203.449
133.143 58.023
2.797.693 15.923 14.538
Singapore Dollar GBP Japan Yen
347.727.436
317.360.325
Jangka waktu kredit yang timbul dari pembelian bahan baku utama dan pembantu, baik dari pemasok dalam maupun luar negeri berkisar 30 sampai dengan 180 hari.
Euro Total
Purchases of raw and indirect materials, both from local and foreign suppliers, have credit terms of 30 to 180 days.
These Consolidated Financial Statements are Originally Issued in Indonesian Language
Ekshibit E/35 PT JEMBO CABLE COMPANY Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 (Disajikan dalam Ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
13. HUTANG PEROLEHAN ASET TETAP
PT JEMBO CABLE COMPANY Tbk AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2011 AND 2010 (Expressed in Thousands Rupiah, unless otherwise stated)
13. LIABILITIES FOR ACQUISITION OF PROPERTY, PLANT AND EQUIPMENT
2011 Guangdong Shineng E. AP & E Co. Ltd.
Exhibit E/35
-
Hutang tersebut merupakan hutang yang timbul dalam rangka pemasangan dan pembelian impor suku cadang untuk mesin pembangkit listrik entitas anak . Hutang tersebut tidak ada jaminan dan tidak dikenakan bunga. 14. HUTANG LAIN-LAIN 2011
2010 674.325
Guangdong Shineng E. AP & E Co. Ltd.
The liabilities arose mainly from installation and purchase of imported spareparts by the subsidiary for electric generator. These payables are without collateral and are non-interest bearing. 14. OTHER PAYABLES 2010
Pihak ketiga Sugama Sutanto Sus i Suhendro Lisa Ongko Jaya H a li m Eddy Arifin
5.165.317 2.500.000 2.000.000 1.500.000 1.000.000 -
5.165.317 2.500.000 2.000.000 2.000.000 1.000.000 2.500.000 1.500.000 1.000.000 1.000.000
Third parties Sugama Sutanto Sus i Suhendro Lis a Ongko Jaya Hal im Eddy A rifin
Lain-lain (Saldo di bawah Rp 500 juta)
2.739.925
230.121
Others (Balance below 500 million)
14.905.242
18.895.438
Total
Ju mlah
Hutang tersebut merupakan pinjaman modal kerja dalam rupiah dengan tingkat bunga 1% (2010: 1% - 1,3%) per bulan. Semua pinjaman tunai ini tanpa jadual pengembalian yang pasti. 15. UANG MUKA PENJUALAN
2011
The payables represent working capital loans in rupiah amount with interest1% (2010: 1% - 1.3%) per month. The loans have no fixed terms of repayment. 15. ADVANCES FROM CUSTOMERS 2010
Pihak ketiga
Third parties 1.358.613
Sansaine
Sansaine
2.482.553
Arena Maju Bersama
1.644.322
-
Alstom Grid
857.112
-
Alstom Grid
Buana Power
839.993
-
Buana Power
Jampa Indotama
819.885
-
Jampa Indotama
Boa Ventura
549.270
-
Boa Ventura
Polyprima Karya
466.794
-
Polyprima Karya
Yuditha Nugraha
438.657
-
Yuditha Nugraha
Analum Jior
385.600
-
Analum Jior
Rutherford
366.556
-
ABB Salalah
-
2.003.949
Arena Maju Bersama
Rutherford ABB Salalah
Tridaya
-
665.380
Tridaya
KMI Wire
-
452.101
KMI Wire
Sumber Rezeki Lain-lain (Saldo di bawah Rp 400 juta)
Pihak berelasi (Catatan 29) Jumlah
2.343.329
425.482
Sumber Rezeki
1.547.024
Others (Balance below Rp 400 million)
11.194.071
6.452.549
9.869.940
1.642.519
Related parties (Note 29
21.064.011
8.095.068
Total
These Consolidated Financial Statements are Originally Issued in Indonesian Language
Ekshibit E/36 PT JEMBO CABLE COMPANY Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 (Disajikan dalam Ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
16. BIAYA MASIH HARUS DIBAYAR
Gaji dan tunjangan Jasa teknik Asuransi Lain-lain Ju mlah
PT JEMBO CABLE COMPANY Tbk AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2011 AND 2010 (Expressed in Thousands Rupiah, unless otherwise stated)
16. ACCRUED EXPENSES 2011
Komisi Listrik Pengangkutan
Exhibit E/36
3.366.295 1.090.361 887.544 39.795
2010 Commission Electricity Transportation
766.550 385.953 109.489
Salaries and allowances
4.135.860 57.605
Technical fees Insurance
819.747
868.122
Others
6.203.742
6.323.579
Total
-
17. HUTANG SEWA PEMBIAYAAN
17. FINANCE LEASE
Rincian sewa pembiayaan berdasarkan jatuh tempo: 2011
The details of finance lease by due dates: 2010
3.717.936
3.006.515
Between one and five years
367.900
443.861
Less future finance charge
Nilai kini sewa pembiayaan
4.085.836
2.562.654
Present value of finance lease
Dikurangi bagian jangka pendek
1.545.438
1.002.632
Less current maturities
Bagian jangka panjang
2.540.398
1.560.022
Net of current maturities
Antara satu sampai lima tahun Dikurangi biaya pembiayaan masa datang
Manajemen Perusahaan dan anak perusahaan menetapkan kebijakan untuk membeli kendaraan melalui pembiayaan sewa pembiayaan. Jangka waktu sewa adalah 3-5 tahun dengan tingkat bunga berkisar 6% - 10% flat per tahun. Semua hutang sewa pembiayaan didenominasi dalam Rupiah yang dibayar setiap bulan dalam suatu jumlah tetap. Hutang ini dijamin dengan aset tetap pembiayaan yang bersangkutan (Catatan 9).
The management of the Company and its subsidiary established a policy to purchase vehicles for operations through finance lease. The leases have terms between 3-5 years with effective interest rate ranged from 6% - 10% flat per annum. All the finance lease are denominated in Rupiah, payable every month at fixed amounts. The finance lease is secured by the related leased assets (Note 9).
These Consolidated Financial Statements are Originally Issued in Indonesian Language
Ekshibit E/37 PT JEMBO CABLE COMPANY Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2011 DAN 2010
Exhibit E/37 PT JEMBO CABLE COMPANY Tbk AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2011 AND 2010
(Disajikan dalam Ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
(Expressed in Thousands Rupiah, unless otherwise stated)
18. MODAL SAHAM
18. SHARE CAPITAL
Susunan pemegang saham dan pemiliknya per tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 adalah sebagai berikut:
The shareholders’ and their respective shareholdings as of 31 December 2011 and 2010 are as follows:
Jumlah
Persentase
saham/
pemilikan/
disetor/
Number of
Percentage
Total paid-up
shares
of ownership
Pemegang saham PT Monaspermata Persada PT Indolife Pensiuntama Fujikura Ltd, Japan Fujikura Asia Ltd, Singapore Masyarakat (masing-masing di bawah 5%)
Jumlah modal
Shareholders
79.485.000 26.578.300 20.430.000 9.810.000
52,57% 17,58% 13,51% 6,49%
39.742.500 13.289.150 10.215.000 4.905.000
14.896.700
9,85%
7.448.350
151.200.000
100,00%
75.600.000
Sesuai dengan Undang-undang No.40 tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas, Perusahaan disyaratkan membuat cadangan penyisihan laba bersih paling sedikit 20% dari jumlah modal yang ditempatkan. Sampai dengan tanggal 31 Desember 2011, Perusahaan telah membentuk dana cadangan sebesar Rp 3.774.497. 19. AGIO SAHAM
(each under 5%)
Under limited liability No.40 (“Law”) the Company required to set up statutory reserve amounting to at least 20% of the Company’s issued and paid up capital. Until 31 December 2011, the Company has established its reserve amounting Rp 3,774,497.
19. ADDITIONAL ON PAID-IN CAPITAL
Pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010, akun ini merupakan agio saham sehubungan dengan penjualan saham Perusahaan pada penawaran umum kepada masyarakat tahun 1992:
2011
On 31 December 2011 and 2010, this account consists of additional paid-in capital related to sale of shares thorugh public offering in 1992:
2010 In 1992:
Tahun 1992:
Proceeds from issuance of
Jumlah yang diterima untuk pengeluaran 10.000.000 saham
PT Monaspermata Persada PT Indolife Pensiuntama Fujikura Ltd, Japan Fujikura A sia Ltd, Singapore Public
47.500.000
47.500.000
( 10.000.000)
( 10.000.000)
10,000,000 shares
Jumlah yang dicatat sebagai modal disetor
Additional paid-in capital - net before
Saldo agio saham - bersih sebelum kapitalisasi
37.500.000
37.500.000
Saldo agio saham
capitalization Capitalization to paid-up share capital
Kapitalisasi menjadi modal saham pada tahun 1994
Total par value of share capital
( 33.600.000) 3.900.000
( 33.600.000) 3.900.000
in 1994 Additional paid-in capital
These Consolidated Financial Statements are Originally Issued in Indonesian Language
Ekshibit E/38 PT JEMBO CABLE COMPANY Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 (Disajikan dalam Ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
20. PENJUALAN BERSIH
Exhibit E/38 PT JEMBO CABLE COMPANY Tbk AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2011 AND 2010 (Expressed in Thousands Rupiah, unless otherwise stated)
20. NET SALES
a. Rincian penjualan bersih menurut kelompok barang, adalah sebagai berikut:
2011
a.
Details of net sales by type of products, are as follows:
2010 Low voltage power cables:
Kabel listrik tegangan rendah: Kabel tembaga
540.793.287
442.470.000
Copper
Kabel aluminium
363.929.828
163.731.000
Aluminium
231.323.090
144.232.000
Kabel listrik tegangan menengah
Medium voltage power cables Telephone cables:
Kabel telepon: Kabel metalik
84.909.336
23.637.000
Metallic
Kabel serat optic
29.698.080
39.708.379
Fiber optic
16.764.593
16.944.759
Electrical power
1.267.418.214
830.723.138
Total Net Sales
Energi listrik Jumlah Penjualan Bersih
b. Rincian penjualan bersih menurut kelompok langganan, adalah sebagai berikut: 2011 Lokal Ekspor Penjualan bersih
b. The details of net sales customers, are as follows:
by
Company
of
2010
1.072.620.099
653.510.144
Local
194.798.115
177.212.994
Export
1.267.418.214
830.723.138
Net sales
Persentase penjualan kepada pihak pihak berelasi adalah sebesar 27,94% (2010: 29,48%) dari jumlah penjualan (Catatan 29).
Percentage of sales made to related parties is amounted to 27.94% (2010: 29.48%) of total sales (Note 29).
These Consolidated Financial Statements are Originally Issued in Indonesian Language
Ekshibit E/39
Exhibit E/39
PT JEMBO CABLE COMPANY Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2011 DAN 2010
PT JEMBO CABLE COMPANY Tbk AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2011 AND 2010
(Disajikan dalam Ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
(Expressed in Thousands Rupiah, unless otherwise stated)
21. BEBAN POKOK PENJUALAN
21. COST OF GOODS SOLD
2011
2010
23.240.384
23.607.303
At beginning of year
Pembelian
1.117.728.373
659.277.842
Purchases
Tersedia untuk dipakai
1.140.968.757
682.885.145
Available for use
Persediaan bahan baku
Raw materials
Awal tahun
Akhir tahun
(
Bahan baku yang digunakan Upah langsung
87.609.648)
(
23.240.384)
At end of year
1.053.359.109
659.644.761
Raw materials used
23.473.180
22.823.868
Direct labor
49.588.710
39.605.874
Manufacturing expenses (Note 22)
1.126.420.999
722.074.503
Total manufacturing costs
63.847.919
33.354.675
At beginning of year
Beban produksi tidak langsung (Catatan 22) Jumlah beban produksi Persediaan barang dalam proses
Work in process
Awal tahun Akhir tahun
(
Beban pokok produksi
75.060.888)
(
63.847.919)
1.115.208.030
691.581.259
Cost of goods manufactured
63.876.154
75.454.516
At beginning of year
Persediaan barang jadi
Finished goods
Awal tahun Pembelian Akhir tahun Jumlah Beban Pokok Penjualan
At end of year
53.834.804 (
84.500.845) 1.148.418.143
81.237.540 (
63.876.154) 784.397.161
Purchases At end of year Total Cost of Goods Sold
Persentase pembelian bahan baku pada tahun 2011 sebesar 20,21% (2010: 13,39%) dilakukan dengan pihak yang mempunyai hubungan istimewa (Catatan 29).
Percentage of purchases raw materials in 2011 amounting to 20.21% (2010: 13.39%) were from related parties (Note 29).
Berikut ini adalah rincian pembelian bahan baku dari pihak pihak berelasi yang melebihi 10% dari jumlah pembelian bersih tahun 2011 dan 2010:
The following are details of purchases from related parties which representing more than 10% of total net purchases for 2011 and 2010:
PT Tembaga M ulia Semanan Tbk
2011
2010
371.671.713
305.973.353
PT Tembaga Mulia Semanan Tbk
These Consolidated Financial Statements are Originally Issued in Indonesian Language
Ekshibit E/40 PT JEMBO CABLE COMPANY Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 (Disajikan dalam Ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
22. BEBAN PRODUKSI TIDAK LANGSUNG
Penyusutan (Catatan 9)
Exhibit E/40 PT JEMBO CABLE COMPANY Tbk AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2011 AND 2010 (Expressed in Thousands Rupiah, unless otherwise stated)
22. MANUFACTURING EXPENSES
2011
2010
12.089.193
10.117.731
Depreciation (Note 9)
Listrik, air dan gas
11.604.771
8.921.858
Electricity, water and gas
Perbaikan dan pemeliharaan
10.204.118
8.701.193
Repairs and maintenance
Bahan bakar dan pelumas
7.829.067
5.534.906
Fuel and oil
Jasa profesional
3.562.863
1.821.108
Professional fees
Gaji dan tunjangan
2.119.567
2.106.747
Salaries and allowance
Pertemuan dan pergaulan
276.279
229.974
Meeting and entertainment
Perjalanan dinas
241.757
280.331
Traveling
Laboratorium dan pengujian
215.820
245.337
Laboratory and testing
Pemakaian suku cadang
209.757
382.816
Using spare part
Komunikasi
51.365
63.262
Communication
Asuransi
47.692
128.073
Insurance
25.200
25.100
Warehouse lease
1.111.261
1.047.438
Others
Sewa gudang Lain-lain Jumlah Beban Produksi Tidak Langsung
Total Manufacturing 49.588.710
23. BEBAN USAHA
39.605.874 23. OPERATING EXPENSES
2011
2010
Beban Penjualan Pengangkutan
Expenses
Selling Expenses 11.786.953
7.472.879
Freight out
Gaji, upah dan tunjangan-tunjangan
3.617.628
2.692.361
Salaries, wages and allowances
Komisi penjualan
2.544.089
1.115.708
Sales commission
Denda keterlambatan pengiriman
1.938.591
356.311
Penalties for late deliveries
Perjalanan dinas
1.002.427
1.231.518
Traveling
543.547
628.073
Provision for impairment of accounts receivable
Beban penurunan nilai piutang Pertemuan dan pergaulan
522.062
714.793
Meeting and entertainment
Penyusutan (Catatan 9)
517.654
436.995
Depreciation (Note 9)
Alat tulis dan cetak
339.168
243.150
Office supplies and stationeries
Perbaikan dan pemeliharaan
215.900
152.881
Repairs and maintenance
Bahan bakar dan pelumas
176.454
195.869
Fuel and oil
54.179
13.726
Advertising and promotion
3.310
77.500
Research and development
4.065.869
3.113.716
Others
27.327.831
18.445.480
Total Selling Expenses
Advertensi dan promosi Riset dan pengembangan Lain-lain Jumlah Beban Penjualan
These Consolidated Financial Statements are Originally Issued in Indonesian Language
Ekshibit E/41 PT JEMBO CABLE COMPANY Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 (Disajikan dalam Ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
23. BEBAN USAHA (Lanjutan)
Exhibit E/41 PT JEMBO CABLE COMPANY Tbk AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2011 AND 2010 (Expressed in Thousands Rupiah, unless otherwise stated)
23. OPERATING EXPENSES (Continued)
Beban penjualan (pindahan)
2011
2010
27.327.831
18.445.480
Beban Umum dan Administrasi
Selling expenses (carry forward) General and Administrative Expenses
Gaji, upah dan tunjangan-tunjangan Beban imbalan pasca-kerja (Catatan 28)
13.477.953
11.071.576
Salaries, wages and allowances
6.876.101
5.418.588
Employee benefits expenses (Note 28)
Jasa profesional
4.535.277
1.949.056
Professional fees
Penyusutan (Catatan 9)
2.282.382
2.146.095
Depreciation (Note 9)
Perbaikan dan pemeliharaan
1.663.883
1.466.216
Repairs and maintenance
Perjalanan dinas
542.666
593.572
Traveling
Representasi dan sumbangan
457.505
796.241
Representation and donation
454.517
574.264
Communication
1.760.041
346.856
Others
Jumlah Beban Umum dan Administrasi
32.050.325
24.362.464
Jumlah Beban Usaha
59.378.156
42.807.944
Komunikasi Lain-lain
Total General and
24. BEBAN PINJAMAN Akun ini meliputi beban pinjaman sebagai berikut:
Administrative Expenses Total Operating Expenses
24. INTEREST EXPENSES bunga
atas pinjaman-
2011 Pinjaman bank Sewa pembiayaan Lain-lain Jumlah
This account consist of interest expenses ofthe loan as following :
2010
9.385.921
12.547.958
Bank loans
345.012
307.771
Finance lease
1.621.535
2.208.712
Others
11.352.468
15.064.441
Total
25. PERPAJAKAN
25. TAXATION
a. Pajak dibayar dimuka
a. Prepaid taxes
2011
2010
Pajak Pertambahan Nilai - Bersih Pajak Penghasilan Pasal 4 (2)
14.706.017 256.140
13.935.623 -
Income Tax Article 4 (2)
Jumlah
14.962.157
13.935.623
Total
b. Taksiran klaim pajak penghasilan
Taksiran klaim pajak penghasilan
Value Added Tax - Net
2011
b. Estimated claim corporate income 2010
8.122.267
8.122.267
Estimated claim corporate income
These Consolidated Financial Statements are Originally Issued in Indonesian Language
Ekshibit E/42
Exhibit E/42
PT JEMBO CABLE COMPANY Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2011 DAN 2010
PT JEMBO CABLE COMPANY Tbk AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2011 AND 2010
(Disajikan dalam Ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
(Expressed in Thousands Rupiah, unless otherwise stated)
25. PERPAJAKAN (Lanjutan)
25. TAXATION (Continued)
c. Hutang Pajak
c. Tax Payable
2011
2010
Pajak Penghasilan: Pasal 21 Pasal 23 Pasal 25 Pasal 29
401.300 100.864 319.762 1.443.944
263.732 527.772 -
Income Taxes: Article 21 Article 23 Article 25 Article 29
Jumlah
2.265.870
791.504
Total
d. Pajak penghasilan
d. Income tax Tax expense of the Company consists of the following:
Beban pajak Perusahaan, terdiri dari:
2011 Pajak kini Pajak tangguhan
2010
13.849.360 (
Jumlah
2.275.022) 11.574.338
e. Pajak Kini
1.312.589)
Current tax
(
1.926.090)
Deferred tax
(
3.238.679)
Total
e. Current Tax A reconciliation between income before tax per consolidated statements of comprehensive income and taxable income, is as follow :
Rekonsiliasi antara rugi sebelum pajak menurut laporan laba rugi komprehensif dengan laba kena pajak, adalah sebagai berikut: 2011 Laba sebelum pajak menurut laporan laba rugi komprehensif konsolidasi Rugi entitas anak
(
2010
41.272.644 (
Laba Perusahaan
3.710.707)
2.223.141 (
44.983.351
2.791.721) 5.014.862
Perbedaan temporer:
Income before tax per consolidated statements of comprehensive income Subsidiary's loss Income of the Company Temporary differences : Depreciation of property,
Penyusutan aset tetap
632.145
(
201.490)
Perbedaan tetap:
Permanent differences :
Beban imbalan pasca-kerja Penyusutan aset sewa pembiayaan Beban pergaulan dan pertemuan Biaya kantin dan tunjangan lainnya Penurunan nilai piutang usaha Penghasilan bunga Beban bunga sewa pembiayaan Amortisasi biaya keuangan
Pendapatan kena pajak
plant and equipment
6.582.665 1.105.178 1.008.396
(
610.119 543.547 412.977) 345.018 -
922.623 1.529.735
( (
Employee benefits expense Depreciation of leased assets Meeting and entertainment
261.792 628.073 509.934) 300.402
Canteen expense and other allowance Impairment of accounts receivable Interest income Interest expenses of lease liabilities
2.695.709)
Amortization of finance expense
9.781.946
3.132.691
55.397.441
7.946.063
Taxable income
These Consolidated Financial Statements are Originally Issued in Indonesian Language
Ekshibit E/43
Exhibit E/43
PT JEMBO CABLE COMPANY Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2011 DAN 2010
PT JEMBO CABLE COMPANY Tbk AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2011 AND 2010
(Disajikan dalam Ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
(Expressed in Thousands Rupiah, unless otherwise stated)
25. PERPAJAKAN (Lanjutan)
25. TAXATION (Continued)
e. Pajak Kini (Lanjutan)
e. Current Tax (Continued) 2011
2010
Tarif pajak 25%
13.849.360
1.312.589
Pajak penghasilan dibayar di muka: Pajak Penghasilan Pasal 25 Pajak Penghasilan Pasal 23
2.324.351 13.140
1.411.554 36.500
10.067.925
7.986.802
12.405.416
9.434.856
Pajak Penghasilan Pasal 22
Tax rate 25%
Prepayment of income taxes : Income Tax Article 25 Income Tax Article 23 Income Tax Article 22
Taksiran hutang (klaim)
Estimated payable (claim)
pajak penghasilan
1.443.944
(
corporate income tax
8.122.267)
Pada tanggal 17 Mei 2010, perusahaan telah menerima pengembalian kelebihan pembayaran pajak penghasilan 2008 sebesar Rp 11.880.521 berdasarkan surat ketetapan lebih bayar (SKPLB) No 00154/406/08/054/10 tanggal 23 April 2010 dari kantor pajak.
On 17 May 2010, the company has received refund of overpayment corporate income tax 2008 amounting to Rp 11,880,521 based on tax assesment letter (SKPLB) No. 00154/406/08/054/ 10 dated 23 April 2010 from tax offices.
Taksiran penghasilan kena pajak tahun 2011 dan 2010 sebagaimana yang disajikan di atas adalah sesuai dengan jumlah yang akan dilaporkan dalam Surat Pemberitahuan Tahunan untuk tahun – tahun yang bersangkutan kepada kantor Pelayanan Pajak Perusahaan Masuk Bursa (KPP-PMB).
Estimated of taxable income for 2011 and 2010 which are presented above is in accordance with the amounts reported in the annual for that year to the Tax Office Enterance Stock (KPP-PMB).
f. Pajak Tangguhan
f. Deferred Tax The details of the Company and its subsidiary’s deferred tax assets ( liabilities ), are as follows :
Rincian dari aset dan kewajiban pajak tangguhan Perusahaan dan entitas anak, adalah sebagai berikut:
2009
Penyesuaian perubahan tarif pajak dari 28% menjadi 25% /Adjutment for change the tax rate from 28% to 25%
2010
Dibebankan (dikreditkan) ke laba rugi/ Charged (credited) to statements of income
2011
Aset pajak tangguhan
Deferred tax assets
Kesejahteraan karyawan
2.213.366
66.598
2.279.964
Rugi fiskal
3.242.513
(
1.944.235)
1.298.278
Jumlah
5.455.879
(
1.877.637)
3.578.242
3.998.989
Employee benefits
365.795
1.664.073
Fiscal loss
2.084.820
5.663.062
Total
1.719.025
Kewajiban pajak tangguhan
Deferred tax liabilities Property, plant
Aset tetap
(
1.054.595) (
48.453) (
1.103.048)
190.202
(
912.846)
Jumlah
(
1.054.595) (
48.453) (
1.103.048)
190.202
(
912.846)
Aset tangguhan – Bersih
4.401.284
(
1.926.090)
2.475.194
2.275.022
4.750.216
and equipment Total Deferred tax assets – Net
These Consolidated Financial Statements are Originally Issued in Indonesian Language
Ekshibit E/44 PT JEMBO CABLE COMPANY Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 (Disajikan dalam Ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
25. PERPAJAKAN (Lanjutan)
Exhibit E/44 PT JEMBO CABLE COMPANY Tbk AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2011 AND 2010 (Expressed in Thousands Rupiah, unless otherwise stated)
25. TAXATION (Continued)
Rekonsiliasi antara penghasilan beban pajak dan hasil perkalian laba akuntansi sebelum pajak dengan tarif pajak yang berlaku adalah sebagai berikut:
A reconciliation between the tax expense and the amounts computed by applying the effective tax rates to income before tax of the Company is as follows:
f. Pajak Tangguhan (Lanjutan)
f. Deferred Tax (Continued) 2011
2010
Laba Perusahaan sebelum pajak
44.983.351
5.014.862
Income before tax of the Company
Pajak penghasilan sesuai tarif
11.245.838
1.253.716
Tax expense at effective tax rate
Pengaruh pajak atas penghasilan (beban) Tax effects of non deductible
yang tidak dapat diperhitungkan
income (expenses) :
menurut fiskal :
Depreciation of finance assets
Penyusutan aset sewa pembiayaan
276.295
230.656
Beban pergaulan dan pertemuan
252.099
382.434
Meeting and entertainment
Penurunan nilai piutang usaha
135.887
157.018
Impairment of accounts receivable
Penghasilan bunga
(
Beban bunga sewa pembiayaan
(
69.768) 577.523
Beban pajak Beban pajak entitas anak Jumlah Beban Pajak
(
86.255
Amortisasi biaya keuangan Lain-lain
103.244)
11.823.361 (
249.023) 11.574.338
26. LABA PER SAHAM
75.101 (
Interest income
127.484)
Interest expenses of lease liabilities
673.927)
Amortization of finance expense Others
65.449 109.247 1.362.963
Tax expense of the Company
1.875.716
Tax expenses of the Subsidiary
3.238.679
Total Tax Expense
26. EARNINGS PER SHARE
Laba Per Saham Dasar
Basic Earnings per Share
Pada tahun 2011 dan 2010, laba (rugi) bersih yang digunakan Perusahaan untuk perhitungan laba per saham dasar masing-masing adalah Rp 29.701.777 dan (Rp 1.020.538). Jumlah rata-rata saham yang beredar untuk tahun 2011 dan 2010 adalah 151.200.000 saham.
In 2011 and 2010, profit (loss) used by the Company to calculate earnings per share amounted to Rp 29,701,777 and (Rp 1,020,538), respectively. The weighted average number of shares outstanding was 151,200,000 shares in 2011 and 2010.
27. DIVIDEN Berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan sebagaimana tercantum dalam Akta Risalah Rapat No. 8 tanggal 19 Juli 2010 dari notaris Ati Mulyani, SH., MKn. notaris di Jakarta. Pemegang saham menyetujui pembagian dividen tunai sebesar Rp 4.536.000 dan membentuk cadangan umum sebesar Rp 3.000.000. Dividen tunai telah dibagikan pada tanggal 27 Agustus 2010.
27. DIVIDEND Based on the Annual General Shareholders' Meeting as stated by notarial deed No. 8 dated 19 July 2010 from notary Ati Mulyani, SH., Mkn. notary in Jakarta. The shareholders approved to distributed a cash dividend of Rp 4,536,000 and provided a general reserve amounting to Rp 3,000,000. The cash dividend had been distributed on 27 August 2010.
These Consolidated Financial Statements are Originally Issued in Indonesian Language
Ekshibit E/45 PT JEMBO CABLE COMPANY Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 (Disajikan dalam Ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
28. IMBALAN PASCA-KERJA
Exhibit E/45 PT JEMBO CABLE COMPANY Tbk AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2011 AND 2010 (Expressed in Thousands Rupiah, unless otherwise stated)
28. POST-EMPLOYMENT BENEFITS
Perusahaan membukukan imbalan pasca-kerja imbalan pasti untuk karyawan sesuai dengan UndangUndang Ketenagakerjaan No. 13/2003. Jumlah karyawan yang berhak atas imbalan pasca-kerja tersebut adalah karyawan tahun 2011 (2010: 581 karyawan).
The Company provided post - employment benefits for its qualifying employees in accordance with Labor Law No. 13/2003. The total of employees entitled to the benefits is employees in 2011 (2010: 581 employees).
Perhitungan imbalan pasca kerja dihitung oleh aktuaris independen PT Lastika Dipa dan PT Jasa Aktuaria Tiwikrama tanggal 16 Januari 2012 dan 23 Februari 2011, yang digunakan dalam menentukan penilaian aktuarial adalah sebagai berikut :
The cost of providing post-employment benefits is calculated by an independent actuary PT Lastika Dipa and PT Jasa Aktuaria Tiwikrama dated 16 January 2012 and 23 February 2011, the actuarial valuation was carried out using the following key assumptions:
2011
2010
Tingkat diskonto per tahun
10,00%
10,00%
Discount rate
Tingkat kenaikan gaji per tahun
7,00%
7,00%
Salary increment rate
Tingkat kematian
TMI-II
TMI-II
Mortality rate
Tingkat cacat
5,00%
5,00%
Disability rate
4% s/d 20 tahun dan
4% s/d 25 tahun dan
(years and)
(years and)
1% pada usia/age 54
1% pada usia/age 45
tahun/years
tahun/years
100,00%
100,00%
Tingkat pengunduran diri per tahun
Tingkat pensiun normal
Resignation rate
Normal retirement
Post-employment benefits expense is recognized in statement of income as follows :
Beban imbalan pasca-kerja yang diakui di laporan laba rugi adalah sebagai berikut: 2011
2010
Beban jasa kini
1.462.356
1.313.785
Beban bunga
2.279.487
1.620.684
Interest cost
Amortisasi kerugian aktuaria
2.554.997
1.614.274
Amortization actuarial losses
74.999
74.999
Amortization past service cost
15.013)
Gain recognized on the excess
Amortisasi jasa masa lalu Keuntungan yang diakui dari kelebihan
210.827
(
6.582.665
4.608.729
293.436
266.392
subsidiary company
6.876.101
4.875.121
Total
Post employment benefits expense -
Beban imbalan pasca-kerja – entitas anak Jumlah
Current service cost
These Consolidated Financial Statements are Originally Issued in Indonesian Language
Ekshibit E/46
Exhibit E/46
PT JEMBO CABLE COMPANY Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2011 DAN 2010
PT JEMBO CABLE COMPANY Tbk AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2011 AND 2010
(Disajikan dalam Ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
(Expressed in Thousands Rupiah, unless otherwise stated)
28. IMBALAN PASCA-KERJA (Lanjutan)
28. POST-EMPLOYMENT BENEFITS (Continued) Provision for post-employment benefits is recognized in balance sheets, are as follows :
Liabilitas imbalan pasca-kerja di neraca, adalah sebagai berikut : 2011 Nilai kini liabilitas Biaya jasa lalu yang belum diakui
2010
28.132.327 (
(Laba) rugi aktuarial yang belum diakui Liabilitas imbalan pasca-kerja anak perusahaan Saldo akhir
(
541.547)
Unrecognized past service cost
456.982
(
475.745)
Unrecognized actuarial (gain) losses
28.122.761
22.015.055
1.119.793
826.357
Provision for post-employment benefits - subsidiary company
29.242.554
22.841.412
Ending balance
Movements in the liability recognized in the balance sheet, are as follows : 2010
Mutasi liabilitas bersih di neraca, adalah sebagai berikut : 2011 Saldo awal Pembayaran manfaat Beban tahun berjalan Liabilitas imbalan pasca-kerja anak perusahaan Saldo akhir
(
Present value of obligation
23.032.347
466.548)
22.015.055 474.959) 6.582.665
(
28.122.761
22.015.055
1.119.793
826.357
29.242.554
22.841.412
29. PIHAK-PIHAK BERELASI
Beginning balance Benefit payments Expense in current year
17.421.186 14.860) 4.608.729
Provision for post-employment benefits subsidiary company Ending balance
29. RELATED PARTIES
Sifat Berelasi:
Nature of Relationship:
a. PT Monaspermata Persada dan Fujikura Asia Ltd., Singapore adalah pemegang saham Perusahaan.
a. PT Monaspermata Persada and Fujikura Asia Ltd., Singapore are shareholders of the Company.
b. Pemegang saham mayoritas Perusahaan juga merupakan pemegang saham PT Multi Tembaga Utama, PT Aluminametal Utama dan PT Sinarmonas Industries.
b. The Companies with stockholder also majority shareholders of the Company are PT Multi Tembaga Utama, PT Aluminametal Utama and PT Sinarmonas Industries.
c. Perusahaan dimana pengurusnya merupakan keluarga dari pengurus Perusahaan adalah CV Sarihon Elektrik dan Nextrom Enterprise Pte. Ltd., Singapura (NEL).
c. The Companies with common member of the family of the Company’s management are CV Sarihon Elektrik and Nextrom Enterprise Pte. Ltd., Singapore (NEL).
d. Perusahaan menyewa bangunan kantor di Mega Kemayoran milik PT Monaspermata Glodok Persada. Beban sewa tahun 2011 dan 2010 sebesar Rp 350.532.
d. The Company leases the PT Monaspermata Persada’s office at Mega Glodok Kemayoran. Lease expenses for the 2011 and 2010 amounting to Rp 350,532.
e. Perusahaan menjual tembaga sisa dan aluminium sisa (barang scrap) kepada PT Multi Tembaga Utama dan PT Sinar Monas Industries.
e. The Company sold scrap to PT Multi Tembaga Utama and PT Sinar Monas Industries.
f. Pada tahun 2011 dan 2010, penjualan kepada Nextrom Enterprise Pte. Ltd. merupakan penjualan barang jadi dan piutang yang timbul dicatat sebagai piutang usaha.
f. In 2011 and 2010, sales the Company to Nextrom Enterprise Pte., Ltd. represent sales of finished goods and receivable arise from its sales were recorded as trade receivable.
These Consolidated Financial Statements are Originally Issued in Indonesian Language
Ekshibit E/47 PT JEMBO CABLE COMPANY Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 (Disajikan dalam Ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
29. PIHAK-PIHAK BERELASI (Lanjutan)
Exhibit E/47 PT JEMBO CABLE COMPANY Tbk AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2011 AND 2010 (Expressed in Thousands Rupiah, unless otherwise stated)
29. RELATED PARTIES (Continued)
Saldo piutang dan hutang pihak-pihak berelasi :
The balances of trade receivables and trade payables with related parties :
Piutang usaha
Trade receivables 2011
2010
PT Monaspermata Persada
40.013.554
26.900.768
PT Monaspermata Persada
Nextrom Enterprise Pte. Ltd.
10.557.146
8.051.706
Nextrom Enterprise Pte. Ltd.
7.064.942
2.794.176
PT Sinarmonas Industries
Fujikura
874.777
13.358.792
Fujikura
PT Multi Tembaga Utama
176.454
27.692
PT Multi Tembaga Utama
58.686.873
51.133.134
PT Sinarmonas Industries
Jumlah
(Catatan 5)
Berdasarkan penelaahan terhadap kondisi keuangan pihak yang mempunyai hubungan berelasi, manajemen berpendapat seluruh piutang tersebut dapat ditagih sehingga atas piutang kepada pihak tersebut tidak diadakan penyisihan penurunan nilai piutang usaha.
(Note 5)
Total
Based on the review of the status of related parties, the Company’s management release the opinion that all the accounts are collectible, no allowance for impairment of trade receivables is necessary accordingly.
Hutang usaha
Trade payables 2011
2010
PT Multi Tembaga Utama
15.154.685
3.843.530
PT Multi Tembaga Utama
PT Sinarmonas Industries
11.516.738
37.399.161
PT Sinarmonas Industries
PT Alumina Metal Utama
9.791.637
2.151.725
PT Alumina Metal Utama
Fujikura Asia Ltd
1.570.598
1.955.150
Fujikura Asia Ltd
PT Monas Permata Persada
1.094.966
39.213
PT Monas Permata Persada
Koperasi Karyawan PT JCC
143.262
145.909
Koperasi Karyawan PT JCC
Fujikura Federeal Cable Sdn Bhd
-
4.796.318
Fujikura Federeal Cable Sdn Bhd
CV Sarihon Electrik
-
178.452
CV Sarihon Electrik
Jumlah
(Catatan 12)
39.271.886
50.509.458
Uang muka penjualan
(Note 12)
Total
Advances from customer 2011
2010
PT Aluminametal Utama
9.869.940
1.453.892
PT Aluminametal Utama
PT Sinarmonas Industries
-
188.627
PT Sinarmonas Industries
Jumlah
(Catatan 15)
9.869.940
1.642.519
(Note 15)
Total
These Consolidated Financial Statements are Originally Issued in Indonesian Language
Ekshibit E/48 PT JEMBO CABLE COMPANY Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 (Disajikan dalam Ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
29. PIHAK-PIHAK BERELASI (Lanjutan)
Exhibit E/48 PT JEMBO CABLE COMPANY Tbk AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2011 AND 2010 (Expressed in Thousands Rupiah, unless otherwise stated)
29. RELATED PARTIES (Continued)
Transaksi-transaksi Pihak-pihak Berelasi
Transaction with Related Parties
Dalam kegiatan usahanya, Perusahaan melakukan transaksi tertentu dengan pihak-pihak berelasi, yang meliputi antara lain:
In the normal course of business, the Company entered into certain transaction with related parties, including the following :
a. Tahun 2011, 27,94% dari jumlah penjualan (2010: 29,48%), merupakan penjualan kepada pihak yang mempunyai hubungan berelasi, dimana menurut manajemen dilakukan dengan tingkat harga dan syarat-syarat normal sebagaimana halnya bila dilakukan dengan pihak ketiga. Pada tanggal neraca, piutang atas penjualan tersebut dicatat sebagai bagian dari piutang usaha, yang meliputi 9,35% (2010: 11,51%) dari jumlah aset.
a. In 2011, 27.94% from total sales (2010: 29.48%), represent of the net sales to related parties, according to management, were made at normal price and conditions as those done with third parties. At balance sheet dates, the receivables from these sales were presented as trade receivable, which constitutes 9.35% (2010: 11.51 %) respectively, of the total assets.
Rincian penjualan kepada pihak-pihak berelasi, sebagai berikut:
The details of sales to related parties, are as follows:
2011 PT Monaspermata Persada
2010
C.V Sarihon Elektrik
219.460.117 94.518.840 17.346.716 14.361.524 6.652.135 1.521.546 297.132
147.610.120 50.503.078 17.473.071 26.301.753 2.363.290 619.041 -
Jumlah
354.158.010
244.870.353
PT Alumina Metal Utama Nextrom Enterprise Pte. Ltd. Fujikura Limited PT Sinarmonas Industries PT Multi Tembaga Utama
b. Tahun 2011, 20,21% (2010: 13,39%) dari jumlah pembelian masing-masing merupakan pembelian dari pihak yang mempunyai hubungan berelasi, dimana menurut pendapat manajemen dilakukan dengan tingkat harga dan syarat-syarat normal sebagaimana halnya bila dilakukan dengan pihak ketiga. Pada tanggal neraca, hutang atas pembelian tersebut dicatat sebagai bagian dari hutang usaha, yang meliputi 6,26% (2010: 9,89%) dari jumlah liabilitas dan ekuitas. Rincian pembelian kepada pihak-pihak berelasi, sebagai berikut:
b.
PT Monaspermata Persada PT Alumina Metal Utama Nextrom Enterprise Pte. Ltd. Fujikura Limited PT Sinarmonas Industries PT Multi Tembaga Utama C.V Sarihon Elektrik Total
In 2011, 20.21% (2010: 13.39 %) from total purchases represented of purchase from related parties, which, according to management, were made at normal prices and conditions as those done with third parties. At balance sheet dates, the liabilities for these purchases were presented as trade account payable, which is constituted 6.26% (2010: 9.89%) respectively, of the total liabilities and equity. The details of purchases from related parties, are as follows:
2011
2010
PT Sinarmonas Industries PT Multi Tembaga Utama
83.690.634 75.684.910
56.590.649 10.484.928
PT Sinarmonas Industries PT Multi Tembaga Utama
Glencore PT Alumina Metal Utama Fujikura Asia Ltd., Singapura
35.974.341 29.237.771 1.317.841
21.191.429 -
Glencore PT Alumina Metal Utama Fujikura Asia Ltd., Singapore
225.905.497
88.267.006
Total
Jumlah
These Consolidated Financial Statements are Originally Issued in Indonesian Language
Ekshibit E/49
Exhibit E/49
PT JEMBO CABLE COMPANY Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2011 DAN 2010
PT JEMBO CABLE COMPANY Tbk AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2011 AND 2010
(Disajikan dalam Ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
(Expressed in Thousands Rupiah, unless otherwise stated)
30. INFORMASI SEGMEN
30. BUSINESS SEGMENT INFORMATION
Kabel listrik/
2011
Kabel telepon/
Power cable Rp’ Juta/
%
%
Energi/
Telephone cable Rp’ Juta/
Rp’million
Jumlah/
Energy Rp’ Juta/
%
Rp’million
2011
Total Rp’ Juta/
%
Rp’million
Rp’million
Penjualan
90%
1.136.046
10%
114.607
1%
16.765
100%
1.267.418
Sales
Beban pokok penjualan
90%
1.033.576
10%
114.842
1%
11.484
100%
1.148.418
Cost of goods sold
Laba kotor
(
102.470
235)
5.281
119.000
Gross profit Unallocated operating
Beban usaha yang tidak dapat dialokasikan
59.378
Laba dari usaha
59.622
expenses Income from operation Unallocated other
Penghasilan lain - lain yang tidak dapat dialokasikan
(
18.349)
Laba sebelum pajak
41.273
Pajak penghasilan
(
11.574)
Laba bersih tahun berjalan
charge-net Income before tax Income tax
29.699
Profit for the year
29.702
Equity holders of the parent company
Profit attributable to :
Laba yang dapat diatribusikan kepada : Pemilik entitas induk Kepentingan non-pengendali
(
3)
Non-controlling interest
29.699 Pendapatan komprehensif lain
(
915)
Jumlah pendapatan komprehensif lain
28.784
Pemilik entitas induk
28.787
Kepentingan non-pengendali
(
3)
Jumlah
28.784 Kabel listrik/ Power cable Rp’ Juta/
%
Total comprehensive income for the year Total comprehensive income attributable to :
Jumlah pendapatan yang dapat diatribusikan kepada :
2010
Other comprehensive income
Kabel telepon/ %
Telephone cable Rp’ Juta/
Rp’million
Energi/
Jumlah/
Energy Rp’ Juta/
%
Rp’million
Equity holders of the parent company Non-controlling interest Total 2010
Total Rp’ Juta/
%
Rp’million
Rp’million
Penjualan
90%
750.433
8%
63.345
2%
16.945
100%
830.723
Sales
Beban pokok penjualan
90%
708.443
8%
59.791
2%
16.163
100%
784.397
Cost of goods sold
Laba kotor
41.990
3.554
782
46.326
dialokasikan
42.808
Laba dari usaha
3.518
expenses Income from operation Unallocated other
Penghasilan lain - lain yang tidak dapat dialokasikan
Gross profit Unallocated operating
Beban usaha yang tidak dapat
(
Laba sebelum pajak
1.295)
charge-net
2.223
Income before tax
Pajak penghasilan
(
3.239)
Income tax
Laba bersih tahun berjalan
(
1.016)
Profit for the year
(
1.021)
Equity holders of the parent company
Profit attributable to :
Laba yang diatribusikan kepada : Pemilik entitas induk Kepentingan non-pengendali
5 (
Pendapatan komprehensif lain Jumlah pendapatan komprehensif lain
1.016) 1.725
Other comprehensive income
709
Total comprehensive income for the year Total comprehensive income attributable to :
Jumlah pendapatan yang dapat diatribusikan kepada : Pemilik entitas induk Kepentingan non-pengendali Jumlah
Non-controlling interest
704
Equity holders of the parent company
5
Non-controlling interest
709
Total
These Consolidated Financial Statements are Originally Issued in Indonesian Language
Ekshibit E/50
Exhibit E/50
PT JEMBO CABLE COMPANY Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2011 DAN 2010
PT JEMBO CABLE COMPANY Tbk AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2011 AND 2010
31. ASET DAN LIABILITAS MONETER DALAM MATA UANG ASING
31. MONETARY ASSETS AND LIABILITIES DENOMINATED IN FOREIGN CURRENCY
Pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010, Perusahaan dan anak perusahaan mempunyai aset dan liabilitas moneter dalam mata uang asing sebagai berikut:
As of 31 December 2011 and 2010, the Company and its Subsidiary have monetary assets and liabilities denominated in foreign currencies as follows:
(Disajikan dalam Ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
(Expressed in Thousands Rupiah, unless otherwise stated)
2011
2010
Mata uang asing/
Ekuivalen Rupiah/
Mata uang asing/
Ekuivalen Rupiah/
Foreign currency
Rupiah Equivalent
Foreign currency
Rupiah Equivalent
Aset Kas dan setara kas
Assets US$
1.707.715
15.485.558
3.418.842
30.738.806
SG$
98.478
686.819
23.327
162.847
EUR
26.563
311.823
66.955
800.514
GBP
169.320
2.319.057
13.500
187.569
JPY
282.529
33.023
319.888
35.188
AUD
139.058
1.279.709
2.026
18.524
US$
376.604
3.415.046
1.723.184
15.493.147
SG$
1.466.915
10.230.747
1.020.128
7.121.514
Piutang usaha Pihak-pihak berelasi
Trade receivables
EUR Pihak ketiga
Uang muka
-
US$
-
1.309.504
11.874.582
514
6.145
5.759.821
51.786.551
90.993
635.222
SG$
-
-
EUR
805.642
9.457.421
2.394
28.623
GBP
18.080
247.629
721.370
10.022.715
AUD
17.589
161.867
-
US$
2.437.637
22.104.492
EUR
6.500
76.303
1.687.510 -
Purchase advances
132.209.767
Ekuivalen Rupiah/ Rupiah equivalent
Mata uang asing/
Ekuivalen Rupiah/
Foreign currency
Rupiah equivalnet Liabilities
Liabilitas US$
391.675
3.551.709
393.068
3.534.074
US$
3.995.778
36.233.715
3.625.720
32.598.849
578.374
Bank loan Trade payable
Hutang usaha
Pihak ketiga
Total Asset
2010
Mata uang asing/
Pihak-pihak berelasi
Third parties
15.172.402 -
2011
Foreign currency
Related parties
-
77.684.077
Jumlah Aset
Hutang bank
Cash and cash equivalents
SG$
82.929
1.005.035
7.016.149
EUR
-
-
192.321
2.299.390
JPY
-
-
143.840
15.822
US$
31.138.794
282.366.588
26.457.648
237.880.713
SG$
3.978
27.744
18.207
127.103
EUR
5.403
63.423
-
-
GBP
9.531
130.541
-
-
Related parties
Third parties
Liabilities for acquisition of Hutang perolehan aset tetap Jumlah Liabilitas Jumlah Liabilitas - Bersih
US$
-
322.952.093 245.268.016
75.000
674.325 284.146.425 151.936.658
property, plant and equipments Total Liabilities Total Liabilities -Net
These Consolidated Financial Statements are Originally Issued in Indonesian Language
Ekshibit E/51
Exhibit E/51
PT JEMBO CABLE COMPANY Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2011 DAN 2010
PT JEMBO CABLE COMPANY Tbk AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2011 AND 2010
31. ASET DAN LIABILITAS MONETER DALAM MATA UANG ASING (Lanjutan)
31. MONETARY ASSETS AND LIABILITIES DENOMINATED IN FOREIGN CURRENCY (Continued)
(Disajikan dalam Ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
(Expressed in Thousands Rupiah, unless otherwise stated)
16 Maret 2012/
31 Desember 2011/
31 Desember 2010/
16 March 2012
31 December 2011
31 December 2010
Mata uang
Foreign Currencies
1 EUR
12.010,80
11.738,99
11.955,79
1 US $
9.178,00
9.068,00
8.991,00
1 US $
1 SG $
7.279,52
6.974,33
6.980,61
1 SG $
100 JPY
10.001,51
11.680,32
11.028,53
100 JPY
1.439,16
1.357,61
I CNY
1 CNY
1.452,22
1 EUR
Pada masa mendatang, nilai kurs masih mungkin berubah-ubah, dan mata uang Rupiah mungkin mengalami depresiasi atau apresiasi secara signifikan terhadap mata uang lainnya.
In the future the rates still fluctuate, and Rupiah has a possibility to depreciate significantly against other currencies.
Apabila liabilitas bersih dalam mata uang asing pada tanggal 31 December 2011 dinyatakan dengan kurs tengah Bank Indonesia per tanggal 16 Maret 2012, maka jumlah liabilitas akan naik sebesar Rp 2.386.785.
If net assets and liabilities in foreign currencies on 31 December 2011 are expressed using Bank Indonesia middle rates as on 16 March 2012, total liabilities will increase by Rp 2,386,785.
32. KOMITMEN DAN KONTINJENSI a. Perjanjian Jual Beli Tenaga Listrik Pada tanggal 16 Mei 2001, Perusahaan dan anak perusahaan mengadakan perjanjian kerjasama jual beli tenaga listrik berjangka 20 MW dengan PT Pelayanan Listrik Nasional Batam (PLN Batam). Perusahaan dan anak perusahaan akan membangun dan mengoperasikan sebuah fasilitas pembangkit listrik tenaga diesel dengan kapasitas 20 MW yang berlokasi di Baloi, Batam. PLN Batam akan membeli tenaga listrik dari PT Jembo Energindo (anak perusahaan) sebesar Rp 160 per kwh tidak termasuk bahan bakar. Perjanjian ini berlaku selama 8 tahun, sejak tanggal operasi komersil yang telah ditetapkan antara PLN Batam dan Perusahaan yaitu tanggal 15 Mei 2002. Pada akhir masa perjanjian, PLN Batam mempunyai hak opsi untuk membeli seluruh hak, kepemilikan dan kepentingan Perusahaan atas fasilitas pembangkit tenaga listrik diesel tersebut dengan harga yang ditetapkan kemudian. Pada tahun 2009, perjanjian tersebut diamandemen dimana PLN Batam diperbolehkan mengurangi pembayaran Rp 1 milyar (angka penuh) dari total tagihan Perusahaan setiap bulannya. Hal ini berlaku mulai dari bulan Juli 2009 sampai dengan Desember 2009. Disamping itu disepakati penambahan masa kontrak selama 2 tahun kedepan dengan harga Rp 250 per Kwh (berlaku 1 Januari 2010).
32. COMMITMENTS AND CONTINGENCIES a. Purchase and Agreement
Sale
of
Electrical
Energy
On 16 May 2001, the Company and its subsidiary entered into a purchase and sale of electrical energy agreement for 20 MW with PT Pelayanan Listrik Nasional Batam (PLN Batam). The Company and its subsidiary will develop and operate a diesel electrical power generator facility with 20 MW capacity located in Baloi, Batam, PLN Batam will buy electrical energy from PT Jembo Energindo (the subsidiary) at Rp 160 per kwh excluding cost of fuel. The agreement is valid for a period of 8 years, starting from the commercial operations, which will be determined by PLN Batam and the Company, which has been 15 May 2002. At the expiration of the agreement, PLN Batam has the option right to buy the Company’s every rights, ownership and interests on the diesel electrical power generator at a price that will be agreed later. On 2009, the agreement had amended which PLN Batam is allowed to reduce payments Rp 1 billion (full amount) from the total of monthly billing starting from July 2009 to December 2009. Beside it, the company agreed to extend the contact for the next 2 years with the price Rp 250 per Kwh (effective per1 January 2010).
These Consolidated Financial Statements are Originally Issued in Indonesian Language
Ekshibit E/52 PT JEMBO CABLE COMPANY Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 (Disajikan dalam Ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
32. KOMITMEN DAN KONTINJENSI (Lanjutan) b. Bank Garansi Dalam rangka kontrak penjualannya, Perusahaan telah menyerahkan bank garansi sebagai jaminan pelaksanaan yang diterbitkan oleh Bank Mandiri untuk kepentingan langganannya terutama PT (Persero) Perusahaan Listrik Negara, tender dan ekspor. Pada tanggal 31 December 2011, jumlah bank garansi yang masih berlaku adalah sebesar Rp 10.763.097. c. Standard Chartered Bank
Exhibit E/52 PT JEMBO CABLE COMPANY Tbk AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2011 AND 2010 (Expressed in Thousands Rupiah, unless otherwise stated)
32. COMMITMENTS AND CONTINGENCIES (Continued) b. Bank Guarantees In relation to the sales agreements, the Company has submitted bank guarantees which are issued by Bank Mandiri for the benefit of its customers, mainly PT (Persero) Perusahaan Listrik Negara, bid bond and export. On 31 December 2011, total bank guarantees outstanding amounted to Rp 10,763,097. c. Standard Chartered Bank
Standard Chartered Bank (SCB) telah memperkenalkan transaksi derivatif kepada direktur pemasaran. Tidak ada persetujuan untuk semua transaksi, diberikan oleh rapat para pemegang saham dan / atau komisaris. SCB mengklaim bahwa transaksi tersebut dilakukan di London Metal Exchange sesuai dengan Swaps dan Derivatif Internasional Association (ISDA), sehingga dengan itu, SCB mengajukan gugatan kepada Perusahaan dengan jumlah US $ 14.355.578. Perusahaan telah menolak untuk mengakui / menerima klaim / kewajiban dan menunjuk pengacara untuk menuntut bahwa transaksi tidak adil dan bertentangan dengan hukum di Indonesia dan juga anggaran dasar Perusahaan. Dengan tidak adanya hasil negosiasi yang berguna dengan SCB di mana hasilnya tidak menguntungkan Perusahaan, Perusahaan telah menunjuk pengacara untuk menyelesaikan secara hukum, termasuk mendapatkan kompensasi dan pengecualian dari semua tanggung jawab.
Standard Chartered Bank (SCB) has introduced a derivative transaction to the director of marketing. There is no approval for all transactions, given by shareholders' meeting and/or by commissioners. SCB claims that the transaction is held in London Metal Exchange in accordance with the International Swaps and Derivatives Association (ISDA), which with it, SCB proposed a claim to the Company for an amount of US$ 14,355,578. The Company has refused to admit/accept any claim/liability and assigned to a lawyer to demand that the transaction was not fair and against the laws in Indonesia and also against the Company's articles of association. In the absence of any useful negotiations with SCB where the results are not beneficial to the Company, the Company will refer the matter to the lawyer to resolve legal, including obtaining compensation and exclusion from all liability.
Berdasarkan pendapat hukum dari penasehat atau konsultan hukum di Jakarta, beberapa aspek yang dapat disebutkan antara lain, tidak ada satupun dokumen kontrak atau transaksi yang dilakukan Perusahaan sebagai pembeli tembaga dengan pihak lain sebagai penjual tembaga, dimana transaksi jual beli ini dalam kaitannya dengan perjanjian ISDA di atas, kemudian di pergunakan dan berfungsi sebagai dasar (underlying transaction).
Based on legal opinion of legal advisors, who are advocates and consultants in Jakarta, amongst other aspect raised, there is no contract or transaction documents made by the Company as a buyer of copper with any other party as a seller of copper, where the transaction of the sale and purchase of copper should be then used as a basis of transaction (underlying transaction) in creating the ISDA agreement.
Dengan demikian, perjanjian ISDA, dengan semua dokumen yang berhubungan dan telah ditandatangani oleh SCB dan Perusahaan, pada dasarnya bukan kontrak derivatif atau transaksi karena perjanjian yang mendasari transaksi derivatif ("underlying transaction") tidak ada. Maka, transaksi derivatif tersebut dapat dikategorikan sebagai transaksi derivatif yang tidak nyata.
Accordingly, then the ISDA agreement, with its entire associated documents signed by SCB and the Company, basically is not a derivative agreement or transaction because the agreement underlying the derivative transaction ("underlying transaction") does not exist. Thus, the derivative transaction can be categorized as an unreal derivative transaction.
These Consolidated Financial Statements are Originally Issued in Indonesian Language
Ekshibit E/53 PT JEMBO CABLE COMPANY Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 (Disajikan dalam Ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
32. KOMITMEN DAN KONTIJENSI (Lanjutan) c. Standard Chartered Bank (Lanjutan)
Exhibit E/53 PT JEMBO CABLE COMPANY Tbk AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2011 AND 2010 (Expressed in Thousands Rupiah, unless otherwise stated)
32. COMMITMENT AND CONTIGENCIES (Continued) c. Standard Chartered Bank (Continued)
Dengan demikian, jumlah dan harga tembaga yang terkandung dalam dokumen yang berkaitan dengan transaksi derivatif (ISDA) adalah perkiraan dan bukan transaksi yang nyata, sehingga perjanjian atau transaksi derivatif tersebut berlawanan atau bertentangan dengan transaksi derivatif sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1 angka 2 Peraturan Bank Indonesia No 7/31/PBI/2005 tanggal 13 September 2005 yang berbunyi sebagai berikut: "Transaksi Derivatif adalah transaksi yang didasari oleh suatu kontrak atau perjanjian pembayaran yang nilainya merupakan suatu turunan dari nilai instrument yang mendasari seperti suku bunga, nilai tukar, komoditi, ekuiti dan indeks, baik yang diikuti dengan pergerakan atau tanpa pergerakan dana atau instrumen, namun tidak termasuk transaksi derivatif kredit.
Accordingly, the number and price of copper contained in documents relating to the derivative transaction (ISDA) is an estimation and it’s not a real character, so that the derivative agreement or transaction is in the opposite or contrary to derivative transaction referred in Article 1 point 2 of Bank Indonesia Regulation No. 7/31/PBI/2005 dated on September 13 of 2005 which reads as follows: "Derivative Transaction is the payment transaction based on contracts or agreements whose value derived from underlying instrument such as interest rates, exchange rates, commodities, equities and indices, followed either by movement or without movement of funds or instruments, but excluding credit derivative transactions." Accordingly, the ISDA agreement is then invalid and null and void since its inception.
Berdasarkan surat No 005 tahun 2011 (ARB005/11/AU) 28 Januari 2011, SCB telah berinisiatif mendaftarkan kasus ini di Singapore International Arbitration Centre (SIAC). Perusahaan dalam suratnya tanggal 28 Pebruari 2011 yang disampaikan kepada SIAC menegaskan bahwa Yurisdiksi dan hukum yang cocok dan sesuai untuk penentuan masalah hukum adalah hukum Indonesia.
Based on the letter No. 005 of 2011 (ARB005/11/AU) dated on January 28 of 2011, SCB has initiated case registration in the Singapore International Arbitration Centre (SIAC). The Company has in its letter dated on 28th February 2011 to SIAC reiterated that the appropriate jurisdiction and the appropriate law for the determination of matters is Indonesia and Indonesian law respectively.
Sehubungan dengan kondisi di atas, manajemen Perusahaan belum bisa memperkirakan hasil dan jumlah kerugian.
In connection with the above conditions, the Company's management has not been yet able to estimate the yield and the amount of loss.
d. Gugatan Perdata PT Monaspermata Persada
d.
Dispute PT Monas Permata Persada
Pada tanggal 27 September 2011 sesuai dengan nomor gugatan 429/PDT.G/2011/PN.TNG, PT Monaspermata Persada yang merupakan salah satu pemilik Perusahaan melakukan gugatan terhadap tergugat yaitu Standard Chartered Bank dan PT Jembo Cable Company Tbk di Pengadilan Tinggi Tangerang untuk membatalkan perjanjian ISDA 2002 Master Agreement karena bertentangan dengan hukum yang berlaku di Indonesia (salah satunya melanggar peraturan Bank Indonesia) serta menuntut SCB untuk mengembalikan pembayaran yang telah diterimanya serta membayar sejumlah uang tertentu sebagai ganti rugi.
On 27 September 2011 based on law suit No. 429/PDT.G/2011/PN.TNG, PT Monaspermata Persada represent one of shareholder of the Company to carry on lawsuit against Standard Chartered Bank and PT Jembo Cable Company Tbk in the High Court of Tangerang, to cancel of agreement ISDA 2002 Master Agreement because it is against to the law force in Indonesia (one of violation Bank Indonesia Regulation) and SCB demanded to return the payment has been received and pay a certain amount of money as compensation.
Sampai dengan tanggal laporan auditor belum ada keputusan yang dibuat oleh Pengadilan Negeri Tangerang.
As of the date of the auditor’s report, no decision has been made by District Court of Tangerang.
These Consolidated Financial Statements are Originally Issued in Indonesian Language
Ekshibit E/54 PT JEMBO CABLE COMPANY Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 (Disajikan dalam Ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
32. KOMITMEN DAN KONTIJENSI (Lanjutan) e. Gugatan Perdata atas Tanah
Exhibit E/54 PT JEMBO CABLE COMPANY Tbk AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2011 AND 2010 (Expressed in Thousands Rupiah, unless otherwise stated)
32. COMMITMENT AND CONTIGENCIES (Continued) e. Land Dispute On March 12 of 2010, based on lawsuit No. 114/Pdt.G/20lO/PN.TNG, parties claiming to be the previous owner of a piece of land with area of 2,190 M2, which is now owned and possessed by the Company, sued the Company and other defendants in the Tangerang District Court. Based on the lawsuit, the Company was sued by the value of claims for compensation of Rp 600,000 /M2 or at total of Rp 1,314,000,000 or discharge of the disputed land. The Company has a lawyer to represent it in this case. Based on the Banten High Court result No. 97/PDT/2011/ PT.BTN dated 24 January 2012 the lawsuit of claiming was rejected in both of Tangerang District Court or the High Court of Banten so there is no contingent liability.
Pada tanggal 12 Maret 2010 sesuai dengan Nomor gugatan 114/Pdt.G/20lO/PN.TNG, Pihak pengugat yang merupakan pemilik sebelumnya dari tanah 2.190 M2, yang kini dimiliki oleh Perusahaan, Perusahaan dan tergugat lainnya digugat di Pengadilan Kabupaten Tangerang. Berdasarkan gugatan tersebut, Perusahaan digugat dengan nilai tuntutan ganti rugi sebesar Rp 600.000 / M2 atau sebesar Rp 1.314.000.000 atau meninggalkan tanah sengketa. Perusahaan sudah menunjuk pengacara untuk mewakili mereka dalam hal ini. Berdasarkan putusan Pengadilan Tinggi Banten No. 97/PDT/2011/PT.BTN tanggal 24 Januari 2012 gugatan penggugat ditolak baik di Pengadilan Negeri Tangerang maupun di Pengadilan Tinggi Banten sehingga tidak ada liabilitas bersyarat. 33. MANAJEMEN RISIKO a. Pendahuluan dan tinjauan
33. RISK MANAGEMENT a.
Introduction and overview
Dewan Direksi memiliki tanggung jawab keseluruhan untuk menetapkan dan mengawasi kerangka manajemen risiko. Direksi telah menetapkan fungsi keuangan yang bertanggung jawab untuk mengembangkan dan memantau kebijakan manajemen risiko Perusahaan. Sedangkan fungsi internal audit memiliki tanggung jawab untuk memantau kepatuhan terhadap kebijakan dan prosedur manajemen risiko, dan untuk menelaah kecukupan kerangka manajemen risiko yang terkait dengan risikorisiko yang dihadapi oleh Perusahaan dengan memberikan laporannya kepada Direksi.
The Board of Directors has overall responsibility for setting and overseeing risk management framework, and has established a financial function that is responsible for developing and monitoring the Company's risk management policy. The internal auditor function has the responsibility to monitor compliance with risk management policies and procedures, and to review the adequacy of risk management framework related to the risks faced by the Company and to provide its report to the Board of Directors.
Tujuan keseluruhan dari manajemen risiko adalah untuk mengidentifikasi dan menganalisa risikorisiko yang dihadapi Perusahaan, menetapkan batasan risiko dan pengendalian yang sesuai, serta untuk mengawasi risiko dan kepatuhan terhadap batasan yang telah ditetapkan, namun tanpa terlalu mempengaruhi daya saing Perusahaan dan fleksibilitas.
The overall objective of risk management is to identify and analyze the risks faced by the Company, set risk limits and ensure appropriate controls, and to monitor risks and adherence to a predetermined limit, but without unduly affecting the Company's competitiveness and flexibility.
Perusahaan menghadapi risiko dari instrumen keuangan sebagai berikut: • Risiko kredit • Risiko pasar • Risiko likuiditas • Risiko operasional
The Company faces the following financial instruments as follows: • Credit risk • Market risk • Liquidity risk • Operational risk
risks of
These Consolidated Financial Statements are Originally Issued in Indonesian Language
Ekshibit E/55 PT JEMBO CABLE COMPANY Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 (Disajikan dalam Ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
33. MANAJEMEN RESIKO (Lanjutan) b. Risiko kredit
Exhibit E/55 PT JEMBO CABLE COMPANY Tbk AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2011 AND 2010 (Expressed in Thousands Rupiah, unless otherwise stated)
33. RISK MANAGEMENT (Continued) b. Credit risk
Risiko kredit adalah risiko terjadinya kerugian keuangan yang disebabkan nasabah atau counterparty gagal memenuhi liabilitasnya.
Credit risk is the risk of financial loss due to the failure of customers or counterparties fails to meet their obligations.
Risiko kredit yang dihadapi oleh Perusahaan berasal dari kredit yang diberikan kepada pelanggan. Untuk mengurangi resiko ini, kebijakan untuk melakukan penjualan hanya kepada pelanggan yang dapat dipercaya dan terbukti mempunyai sejarah kredit yang baik .
Credit risk which is faced by the Company derived from credits granted to customers. To reduce this risk, the policy to sell only to customers who can be trusted and proven to have a good credit history.
Perusahaan akan melakukan analisa pemberian kredit kepada semua calon pelanggan yang akan melakukan pembelian produk dengan terlebih dahulu melakukan penilaian 5C (Character, Capacity, Capital, Colateral, Condition) dari calon pelanggan. Terhadap pelanggan yang tidak mampu memenuhi liabilitasnya dalam jangka waktu yang telah diberikan, Perusahaan akan terus menerus melakukan penagihan. Jika belum ada hasilnya perusahaan akan menindaklanjuti melalui jalur hukum.
The company will perform credit analysis to all prospective customers who will buy the product by first doing an assessment 5C (Character, Capacity, Capital, Collateral, Condition) from prospective customers. Against customers who can not meet its obligations within the time period has been granted, the Company will continue to do the billing. If there is still no result the company will follow up through legal channels.
c. Risiko pasar
c.
Market risk
Risiko pasar adalah risiko yang timbul karena adanya pergerakan faktor pasar dari portofolio yang dimiliki oleh Perusahaan, yang dapat merugikan Perusahaan. Yang dimaksud dengan risiko pasar adalah nilai tukar.
Market risk is the risk arising from movements in the market of the prices portfolio of financial assets owned by the Company, which could harm the Company. The Company also faces market risk from movement in exchange rates.
Risiko pasar yang dihadapi Perusahaan berasal dari selisih nilai tukar mata uang asing. Pembelian bahan baku dilakukan dengan mata uang terutama dengan dollar Amerika Serikat sedangkan penjualan produk sebagian dilakukan dengan beberapa mata uang asing , perusahaan telah melakukan lindung nilai transaksi beberapa mata uang asing terhadap nialai dollar Amerika Serikat. Sedangkan lindung nilai rupiah terhadap dollar Amerika Serikat Perusahaan belum melakukan secara formal, kebijakan yang dilakukan adalah melakukan lindung nilai secara natural dimana setiap penerimaan rupiah dari hasil pelunasan piutang akan dikonversi kedalam dollar Amerika Serikat sebagai persiapan dana pembayaran hutang dagang dalam dollar Amerika Serikat.
Market risk which is faced by the Company is derived from foreign currency exchange differences. Purchases of raw materials made with primarily denominated in U.S. dollars, while sales of some products made by several foreign currencies, the company has done some hedging transactions of foreign currencies against the U.S. dollar Period. While the hedging of the rupiah against the U.S. dollar company has not formally, the policy is carried out with natural hedging where dollars every revenue from the settlement of accounts will be converted into United States dollar in preparation for the payment of debt funds in U.S. dollars.
d. Risiko likuiditas Risiko likuiditas adalah risiko yang antara lain disebabkan karena Perusahaan tidak mampu memenuhi liabilitas yang telah jatuh tempo.
d. Liquidity risk Liquidity risk is the risk that the Company is unable to meet its obligations that have matured.
These Consolidated Financial Statements are Originally Issued in Indonesian Language
Ekshibit E/56 PT JEMBO CABLE COMPANY Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 (Disajikan dalam Ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
33. MANAJEMEN RESIKO (Lanjutan) d. Risiko likuiditas (Lanjutan)
Exhibit E/56 PT JEMBO CABLE COMPANY Tbk AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2011 AND 2010 (Expressed in Thousands Rupiah, unless otherwise stated)
33.
RISK MANAGEMENT (Continued) d. Liquidity risk Continued) Liquidity risk is the risk that the company can not comply with the obligations of payment at maturity. To reduce this risk, the company has reviewed, monitored, and establish policies under the terms of payment of the income from the sale of the company's products. In general, needs funds to pay its obligations with maturities longer than the product of the clearance of accounts receivable from customers.
Risiko likuiditas adalah risiko dimana Perusahaan tidak dapat memenuhi kewajiban pembayaran pada saat jatuh tempo. Untuk mengurangi risiko ini, Perusahaan telah menelaah, memantau, serta menetapkan kebijakan syarat pembayaran yang sesuai dengan penerimaan penjualan produk Perusahaan. Secara umum, kebutuhan dana untuk pelunasan kewajiban yang jatuh tempo lebih panjang waktunya dari dana yang diperoleh dari pelunasan piutang pelanggan. e. Risiko operasional
e.
Operational risk
Risiko operasional adalah risiko kerugian yang diakibatkan oleh kurang memadainya atau kegagalan dari proses internal, faktor manusia dan sistem atau dari kejadian-kejadian eksternal. Risiko ini melekat dalam semua proses bisnis, kegiatan operasional, sistem dan produk Perusahaan.
Operational risk is the risk of losses resulting from inadequate or failed internal processes, human factors, inadequate systems or from external events. This risk is inherent in all business processes, operations, systems and products of the Company.
Risiko operational terjadi antara lain mesin berhenti proses produksi karena putus pasokan listrik dari PLN. Untuk mengurangi risiko ini Perusahaan menyediakan generator sebagai pengganti pasokan listrik . Demikian pula mesin berhenti karena kekurangan bahan baku atau kerusakan mesin untuk mengurangi risiko tersebut Perusahaan membentuk stock penyangga bahan baku dan suku cadang mesin.
Operating risks, among other things, the machine stops the process of production due to the end of the source of electricity. For the reducing this risk the company provides generators as a replacement power supply. In the same way, the engine stopped due to lack of raw materials or equipment to reduce the risk of damage to the company to establish a reserve of stabilization of raw materials and machine parts.
34. PENGELOLAAN PERMODALAN
34. CAPITAL MANAGEMENT
Tujuan utama pengelolaan permodalan Perusahaan adalah untuk memastikan bahwa Perusahaan memelihara peringkat kredit yang kuat dan rasio permodalan yang sehat untuk mendukung bisnis dan memaksimumkan nilai pemegang saham Perusahaan.
The primary objective of the Company’s capital management is to ensure that it maintains a strong credit rating and healthy capital ratios in order to support its business and maximize shareholder value.
Perusahaan mengelola struktur permodalan dan membuat penyesuaian terhadap struktur permodalan tersebut terkait dengan perubahan kondisi ekonomi. Untuk memelihara atau menyesuaikan struktur permodalan, Perusahaan melakukan kebijakan dengan menunda pembayaran dividen kepada pemegang saham.
The Company manages its capital structure and makes adjustments to it, in light of changes in economic conditions. To maintain or adjust the capital structure, the Company may adjust dividend payments to shareholders, return capital to shareholders or issue new shares.
Perusahaan memantau penggunaan modal dengan menggunakan rasio gear yaitu hutang neto dibagi dengan total modal ditambah hutang neto. Perusahaan memasukkan hutang neto, hutang sewa pembiayaan, hutang dagang dan hutang lainnya dan pinjaman, dikurangi kas dan setara kas. Modal meliputi ekuitas yang dapat diatribusikan kepada pemegang ekuitas Perusahaan. Tidak terdapat perubahan dari periode sebelumnya terhadap manajemen permodalan Perusahaan.
The Company monitors capital using a gearing ratio, which is net debt divided by total capital plus net debt. The Company includes within net debt, finance lease payables, trade and other payables and loans and borrowings, less cash and cash equivalents. Capital includes equity attributable to the equity holders of the Company. There were no changes from the previous period for the Company’s capital management.
Pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 total liabilitas bersih terhadap total ekuitas adalah sebesar Rp 526.539.727 dan Rp 481.769.743, dan rasio gear adalah sebesar 76% dan 80%.
On 31 December 2011 and 2010 total net liabilities to total equity amounting to Rp 526,539,727 and Rp 481,769,743, and gearing ratio amounting to 76% and 80%.
Untuk tahun-tahun yang berakhir 31 Desember 2011 dan 2010, Perusahaan telah taat dengan persyaratan manajemen permodalan.
For the years ended 31 December 2011 and 2010, the Company has complied with its capital management requirements.
These Consolidated Financial Statements are Originally Issued in Indonesian Language
Ekshibit E/57 PT JEMBO CABLE COMPANY Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 (Disajikan dalam Ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
35. PERISTIWA SETELAH PERIODE PELAPORAN
Exhibit E/57 PT JEMBO CABLE COMPANY Tbk AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2011 AND 2010 (Expressed in Thousands Rupiah, unless otherwise stated)
35. EVENTS AFTER THE REPORTING PERIOD
Pada tanggal 9 Februari 2012, Perusahaan telah menandatangani Letter of Intent (LOI) dengan Samsung Engineering Co, Ltd mengenai pengadaan, penjualan kabel tembaga jenis Electrical MV, LV Cable pada proyek Banyu Urip sebanyak 857 ton dengan harga US$ 13.053.786,86 berdasarkan harga tembaga LME US$ 8.000 per ton. Jaminan yang diberikan sampai dengan 5 Agustus 2016, dimulai pada saat barang tersebut dikirimkan. Selama jangka waktu perjanjian pihak Perusahaan diwajibkan untuk menyediakan jaminan dalam bentuk Bank Garansi sebesar 10% dari total Purchase Order dan berlaku sampai barang tersebut dikirimkan.
On 9 February 2012, the Company has entered into Letter of Intent (LOI) with Samsung Engineering Co, Ltd regarding the procurement, sales of copper for Electrical MV, LV Cable for Banyu Urip project amounting to 857 tons at price US$ 13,053,786.86 based on LME copper US$ 8,000 per ton. The guarantee until 5 August 2016, beginning at the time goods are delivered. During period of agreement the Company should provided Bank Guarantee as a deposit amounting to 10% of the total Purchase Order and valid until the goods are shipped.
Untuk memenuhi kontrak penjualan tersebut Perusahaan telah membuat perjanjian pengadaan tembaga sebanyak 500 ton dengan PT Tembaga Mulia Semanan Tbk. Kemudian Perusahaan juga mengadakan kontrak komoditas berjangka lindung nilai (hedging) atas tembaga dengan Ong First Tradition Private Limited sebagai broker sebanyak 100 ton.
To fulfill the sales contracts the Company has made a supply agreement of 500 tons copper with PT Tembaga Mulia Semanan Tbk. Then the Company also entered into commodity futures contracts (hedging) for copper with Ong First Tradition Private Limited as broker for 100 tons.
36. PERSETUJUAN LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Manajemen Perusahaan bertanggung jawab atas penyusunan laporan keuangan konsolidasian terlampir yang telah diselesaikan pada tanggal 16 Maret 2012.
36. APPROVAL OF STATEMENTS
CONSOLIDATED
FINANCIAL
The Company’s management is responsible for the preparation of the consolidated financial statements which were completed on 16 March 2012.
View more...
Comments