Angina Pektoris Stabil (1) Referat

 

ANGINA PEKTORIS STABIL Rayhan Fajar Matheza, S.Ked Rizky Putra Is I smeldi, S. S .Ked Ranti, S.Ked Rizka Fatiha, S.Ked Muhammad Fikri Jamil, S.Ked

1940312038 1940312039 1940312040 1940312041 1940312042

Preseptor : dr. Yose Ramda Ilhami, Sp.JP

 

PENDAHULUAN

 

Latar  bela kanjantung g Penyakit

APS

iskemik 

 supply and and demand Tidak seimba seimbang ng

aterosklerosis arteri koronaria Di Amerika Amerika Serik Serikat, at, 13 juta juta orang memiliki penyak penyakit it jantung jantung iskemik, iskemik, lebih dari 6 juta memiliki angina pektoris stabil, dan lebih dari dari 7 juta dengan dengan infark infark miokard

 

tinggi gi lema lemak k dan dan Diet ting kalori, merokok, gaya hidup sedentary hidup sedentary

Penyakit jantung iskemik 

Obesitas, resistensi insulin, dan diabete diabetess mellit me llitus us tip tipe e2

 

Penyebab kematian utama di seluruh dunia pada tahun 2020 Penyakit jantung iskemik 

Di INDONESIA INDONESIA Angka Ang ka ke kema matia tian n mencapai 53,5 per100.000 penduduk 

 

PENDAHULUAN

 

TINJAUAN PUSTAKA

 

DEFINISI 

Rasa nyeri karena iskemia miokardium yang disebabkan oleh ketidakseimbangan antara kebutuhan (demand demand)) dan suplai aliran darah koroner 

 

EPIDEMIOLOGI meningkat seiring bertambahnya usia pada kedua jenis kedua jenis kelamin

5-7% pada wanita berusia 45-64 tahun hingga 10-12% pada wanita berusia 65-84 tahun

4-7% pada pria berusia 45-64 tahun hingga 12-14% pada pria berusia 65-84 tahun

 

KLASIFIKASI NYERI DADA

Kelas I

CCS

Angina ttim imb bul pa pada ssaa aatt llat atiihan b beerat, te terrgesaa-ge gessa, d dan an berkepanjangan.

Kela Ke lass II

Ad Adan anya ya pe pem mba bata tasa san n ak akti tivi vita tass be bera rat, t, se sepe pert rtii jala jalan n ce cepa patt at atau au menaiki tangga, jalan mendaki

Kela Ke lass III

Ad Adan anya ya tand tanda-t a-tan anda da ke kete terb rbat atas asan an ak aktiv tivita itass fi fisik sik seha sehari ri-h -hari ari,, angina timbul jika berjalan sekitar 100-200 meter, menaiki tangga satu tingkat pada kecepatan dan kondisi yang normal

Kel elas as IV

Ke Keti tida dakm kmam amp pua uan n mel melak akuk ukan an ak akti tivi vita tass ffis isik ik ap apap apun un ta tanp npa a keluhan kelu han rasa nyam nyaman an atau angina saati stir stirahat. ahat.

 

Jenis angina pe pektori riss stabil

 

Fak ktor resiko Fa

 

etiopatofisiologi Meka Me kani nism sme e das asar ar te terj rjad adin inya ya AP APS S 1. 2. 3. 4.

Obstru Obst ruks ksii ak akib ibat at pl plak  ak  Spasme fokal atau dif ifu us Disfun Dis fungs gsii mik mikrov rovask askul ular  ar  Disf Di sfun ungs gsii ve vent ntri rike kell ki kiri ri ka kare rena na ne nekr kros osis is mio iok kard akut sebelumnya dan atau hiber hib erna nasi si (k (kar ardi diom omio iopa pati ti isk iskem emik ik))

 

etiopatofisiologi

 



Rasa Ra sa tida tidak k ny nyam aman an be berh rhub ubun unga gan n

dengan deng an ok oksi sige gena nasi si mi miok okar ardi dium um ti tida dak  k  adekuat Arteroskler sklerotik otik 50% diame diameter ter lumen  Artero  Sa Saat at ak akti tivi vita tass me meni ning ngka katk tkan an HR HR,, kontraktil kontra ktilita itas, s, ste stess ss din dindin ding g pem pembul buluh uh darah

 

Ma Mani nife fest stas asii kl klin inis is

 

Diagnosis Riwayat Klinis - Us Usia ia dan jenis jenis kelamin kelamin,, Gejala Gejala nyeri nyeri dada dada a angi ngina na pek pekto toris ris ya yang ng khas khas Riwayat infark Riwayat infark sebelumnya sebelumnya,, Fakt Faktor or resiko resiko hiperten hipertensi, si, sindr sindroma oma metabolik  Pemeriksaan fisik  - Umumny Umumnya a dalam dalam ba bata tass nor normal mal kecual kecualii terda terdapa patt kompli komplikas kasii atau atau komorbid.

Pemeriksa Pemer iksaan an penunjang penunjang.. - Resting elektrokardiog elektrokardiogram, ram, Pemeriksaan Pemeriksaan rongent  rongent thorak, Pemeriksaan EKG treadmill, Angiografi.

 

Terapi

 

Terapi Nonmedikamentosa

Modifik Modif ikas asii ga gaya ya hidup  Be Berh rhen enti ti me mero roko kok  k   Diet  Olahraga Kont ntro roll be bera ratt  Ko badan 

Medikamentosa  BB  CCB  Nitrat 

Nicorandil Ivabradin  Ranolazin  Trimetazidin 

Andrikop And ikopo oul ulo os G, Par Pariss issis J, Filip ilipp patos G, Nik iko olaou laou M, Pant ntou ouss K, Vou oud dris V et al. Expert perspective: medical management of stable angina.

Helle He lleni nic c J Card Cardio ioll 2014 2014;5 ;55: 5:27 2722-28 280. 0.  

Medikamentosa Calcium channel blocker

Beta blocker 



Beta1 sel Beta1 select ective, ive, bisoprolol, atenolol, metoprolol Mengurangi kons ko nsum umsi si ok oksi sige gen n



reseptor kalsium tipe L> vasodilatasi pembuluh darah sistemik dan koroner, menurunkan afterload, dan meningkatkan aliran darah miokard.

Andrikopoulos G, Parissis J, Filippatos G, Nikolaou M, Pantous K, Voudris V et al. Expert perspective: medical management of stable angina. Hellenic J Cardiol 2014;55:272-280.

Tarkin JM, Kaski Kaski JC. Pha Pharmacologic rmacological al treatment treatment of chronic stable angina  

Medikamentosa Nitrat Short acting (NTG)  Long acting (isosorbide 

Nicorandil 

meningkatkan aliran darah koroner, mencegah spasme pembuluh darah,

mononitrat)

dan mengakibatkan dilatasiF,arteri Montalescot G, Sechtem U, Achenbach S, Andreotti Arden -> C, Budaj A, et al. menurunkan ESC guidelines on the management of stabledapat coronary artery disease: The task force on the management of stable coronarytekanan artery disease of the european darah. society of cardiology. European Heart Journal. 2013; 34: 2949-3003. Rousan TA, Mathew ST, Thadani U. Drug Therapy for Stable Angina Pectoris. Drugs. 2017;77(3):265 – 284. 284.

 

Medikamentosa Ivabradin

Ranolazin  inhibitor selektif dari natrium dengan sifat antiiskemik dan metabolik.

menghamba mengha mbatt kanal kanal If pada pa da no nodu duss si sino noat atri rial al,, > menurunkan kebutuhan oksigen miokard tanpa memengaruhi Diber Dib erik ikan an pa pada da kontraktilitas, konduksi pasie pa sien n ya yang ng tida tidak  k  atrioventr atrio ventrikula ikular, r, atau dap apat at dik iko o ntro nt rollangina BB Tarkin JM, Kaski Katekanan ski JC. Pha Pharmacologic rmacological al treatment treatm ent of chronic stable darah. 

dan/ n/at atau au CC CCB B pectoris. Clinical Medicine. 2013;13(1):63-70. da Montalescot G, Sechtem U, Achenbach S, Andreotti F, Arden C, Budaj A, et al. ESC guidelines on the management of stable coronary artery disease: The task force on the management of stable coronary artery disease of the european

society of cardiology. European Heart Journal. 2013; 34: 2949-3003.  

Medikamentosa Trimetazidine 

Pada pasien yang tetap simptomatik meski dengan pemakaian BB, nitrat long acting, acting, dan/atau CCB, trimetazidine menurunkan frekuensi angina ang ina tanpa tanpa dam dampak pak pada denyut jantung maupun tekanan darah.

Rousan TA, Mathew ST, Thadani U. Drug Therapy for Stable Angina Pectoris.  – 284. Drugs. 2017;77(3):265 284.

 

Algoritma

Rousan TA, Mathew ST, Thadani U. Drug Ther herapy for Stable Angin ina a

Pecto Pec toris ris.. Drugs. Drugs. 2017;7 2017;77( 7(3): 3):265 265 – 284. 284.  

Prognosis

 

Prognosis dipengaruhi oleh fungsi fung si ve vent ntri rike kell ki kiri ri  jumlah pembuluh darah koroner dengan stenos ste nosis is yan yang g signifi signifikan kan  lu luas as mi miok okar ard d ya yang ng di dipe peng ngar aruh uhii ol oleh eh iskemia  gaya hidup  manajemen faktor risiko 

Valgimigli M, Biscaglia S. Stable angina pectoris. Curr Atheroscler Rep  

Kesimpulan O2 demand

>

O2 Supply

Angina Sindro Sind rom m kli klini niss rasa tidak nyaman di dada, rahang, bahu, punggung atau at au le leng ngan an muncul saat aktivitas atau stres emosional berkurang deng de ngan an is isti tira raha hatt da dan n pe pemb mber eria ian n ni nitr trog oglilise seri rin. n.

 

Prevalensi angina dalam studi berbasis populasi meningkat seiring bertambahnya usia pada kedua jenis kelamin

Tatalaksana yang paling penting pada angina pektoris stabil adalah pencegahan nonfarmakologis, misalnya berhenti merokok dan berolahraga dan pengelolaan faktor risiko kardiovaskular misalnya hipertensi dan dislipidemia.