Anestesi PDF

July 24, 2022 | Author: Anonymous | Category: N/A
Share Embed Donate


Short Description

Download Anestesi PDF...

Description

 

ILMU ANESTESIOLOGI DAN TERAPI INTENSIF

BUKU PANDUAN BELAJAR KOAS

ILMU ANESTESIOLOGI DAN TERAPI INTENSIF

i

 

BUKU PANDUAN BELAJAR KOAS

Undang-Undang Republik Indon esia Nomor 28 Tahun 2014 Tentang Hak Cipta Lingkup Hak Cipta Pasal 1 1. Hak Cipta adalah adalah hak eksklusif pencipta pencipta yang timb timbul ul secara otomatis berdasarkan prinsip deklaratif setelah suatu ciptaan diwujudkan dalam bentuk nyata tanpa mengurangi pembatasan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. Ketentuan Pidana Pasal 113 1. Setiap Orang yang d dengan engan tanpa hak melak melakukan ukan pelanggaran pelanggaran hak ekonomi sebagaimana sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9 ayat (1) huruf I untuk Penggunaan Secara Komersial dipidana dengan pidana penjara paling lama 1 (satu) tahun dan / atau pidana denda paling  banyak Rp. 100.000.000,00 100.000.000,00 (seratus juta rupiah) rupiah).. 2. Setiap Orang yang denga dengan n tanpa hak dan / atau tanpa izin P Pencipta encipta atau pemegang Hak Hak Cipta melakukan pelanggaran hak ekonomi Pencipta sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9 ayat (1) huruf c, huruf d, huruf f, dan / atau huruf h untuk Penggunaan Secara Komersial dipidana dengan pidana penjara paling paling lama 3 (tiga) tahun dan / atau pidana denda paling banyak Rp. 500.000.000,00 (lima ratus j uta rupiah).

ii

 

ILMU ANESTESIOLOGI DAN TERAPI INTENSIF

BUKU PANDUAN BELAJAR KOAS

ILMU ANESTESIOLOGI DAN TERAPI INTENSIF

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS UDAYANA RUMAH SAKIT UMUM PUSAT SANGLAH DENPASAR 2017 iii

 

BUKU PANDUAN BELAJAR KOAS

BUKU PANDUAN BELAJAR KOAS

ILMU ANESTESIOLOGI DAN TERAPI INTENSIF Tim Penyusun:

Made Wiryana I Ketut Sinardja IB Gde Sujana I Made Subagiartha I Gusti Putu Sukrana Sidemen I Wayan Suranadi I Gede Budiarta I Putu Pramana Suarjaya Tjokorda Gde Agung Senapathi I Made Gede Widnyana Putu Agus Surya Panji

I Ketut Wibawa Nada Dewa Ayu Mas ShintyaDewi I Gusti Ngurah Mahaalit Aribawa IGAG. Utara Hartawan Pontisomaya Parami I Putu Kurniyanta Kadek Agus Heryana Putra Cynthia Dewi Sinardja I Made Agus Kresna Sucandra IB Krisna Jaya Sutawan Tjahya Aryasa EM

I Wayan Aryabiantara Tim Editor: Putu Wardani IGA Harry Sundariyati

Repro

Hak Cipta pada Penulis. Hak Cipta Dilindungi Undang-Undang : Dilarang mengutip atau memperbanyak sebagian atau seluruh isi buku ini tanpa izin tertulis dari penerbit.

iv

 

ILMU ANESTESIOLOGI DAN TERAPI INTENSIF

PRAKATA

P

uji syukur kami panjatkan kehadapan Ida Sang Hyang Widhi Wasa (Tuhan Yang Maha Esa), karena Buku Panduan Belajar Ilmu Anestesiologi dan Reanimasi ini dapat terselesaikan. Buku ini dibuat dengan tujuan sebagai pegangan bagi mahasiswa pendidikan dokter tingkat profesi (koas) agar lebih terarah dalam mengikuti proses belajar mengajar di Bagian Ilmu Anestesiologi dan Terapi Intensif, maupun saat bertugas di  bagian lain.

Buku ini mengacu pada Standar Kompetensi Dokter Indonesia tahun 2012 yang berisi daftar kasus klinik dan keterampilan klinik yang harus dikuasai oleh seorang dokter muda. Pendekatan dalam buku ini menggunakan pendekatan terhadap gejala klinis (symptom (symptom approached) dari keluhan pada penyakit di bidang Ilmu Anestesiologi dan Terapi Intensif yang sering dijumpai. Berdasarkan gejala yang didapatkan, maka dokter muda diajak untuk berpikir secara sistematis dan komprehensif dengan cara melakukan proses anamnesis, pemeriksaan fisik, pemeriksaan penunjang, perumusan masalah atau diagnosis klinis, hingga menetapkan manajemen terapi pada kasus tersebut. Ucapan terimakasih kami haturkan kepada semua pihak yang telah membantu tersusunnya buku ini, terutama kepada Dekan, Wakil Dekan Bidang Akademik dan Kemahasiswaan, Tim Pendidik Klinik, Department of Medical Education , dan dan seluruh seluruh staf Program Studi Anestesiologi dan Terapi Intensif Fakultas

v

 

BUKU PANDUAN BELAJAR KOAS

Kedokteran Universitas Udayana. Kami menyadari buku ini  belumlah sempurna dan akan akan terus mengalami perbaikan seiring perkembangan kemajuan pendidikan kedokteran, utamanya di bidang Ilmu Anestesiologi dan Terapi Intensif, sehingga masukan untuk perbaikan di masa yang akan datang sangat kami nantikan. Akhirnya kami berharap semoga Buku Panduan ini dapat memberikan manfaat utamanya bagi calon dokter umum yang akan menjalankan kepaniteraan klinik di Bagian Ilmu Anestesiologi dan Terapi Intensif.

 Januari, 2017 Tim Penyusun

vi

 

CARA MENGGUNAKAN PANDUAN BELAJAR

B

uku panduan belajar ini ditujukan untuk mempelajari kasus klinis dan keterampilan klinik di bidang Anestesiologi dan Reanimasi saat bertugas stase di Bagian Anestesiologi dan Terapi Intensif. Kompetensi yang tercakup dalam buku panduan ini adalah kompetensi minimal seorang dokter umum yang harus anda kuasai saat anda belajar dan  bertugas di rotasi pendidikan pendidikan klinik.   Buku ini tersusun atas 6 (enam) bab, berdasarkan kasus yang dapat ditangani seorang dokter umum. Setiap bab memuat

tujuan belajar, pertanyaan terkait kesiapan dokter muda, daftar keterampilan/ prosedur klinik, dan algoritma kasus yang harus dikuasai. Hal yang perlu diperhatikan dalam menggunakan buku panduan ini adalah : 1. Bacalah daftar kompetensi kasus klinis dan keterampilan klinik yang harus anda kuasai selama anda belajar dan  bertugas di Bagian Anestesiologi Anestesiologi dan Terapi Terapi Intensif. Daftar kompetensi ini juga dapat anda temukan di buku kerja 2.

harian (buku log dokter muda). Pada setiap bab, bacalah tujuan belajar yang harus dicapai saat mempelajari bab tersebut. Selanjutnya cobalah menjawab pertanyaan-pertanyaan pertanyaa n-pertanyaan yang tersedia dengan menggunakan  prior knowledge anda. Apabila anda mengalami kesulitan saat menjawabnya, anda dapat menggunakan buku referensi yang dianjurkan, akhir  buku ini. Setelah ini. anda mampu mamptercantum u menjawab menjawabpada semua semubagian a pertanyaan pertany aan

vii

 

BUKU PANDUAN BELAJAR KOAS

pertanyaan tersebut, mulailah membaca algoritma kasus

3.

yang digunakan. Anda dapat menggunakan referensi untuk mengklarifikasi algoritma tersebut. Baca juga beberapa keterangan tambahan yang terdapat pada algoritma kasus. Kemudian bacalah daftar keterampilan yang diperlukan untuk menangani kasus yang bersangkutan. Beberapa prosedur penting yang belum anda peroleh di Skill Lab dijelaskan dalam buku ini.

 Jika terdapat pertanyaan yang berkaitan dengan materi yang ada dalam buku panduan belajar ini, dan anda kesulitan mendapat jawabannya meskipun telah membaca referensi yang ada, tanyakan dan diskusikan pada saat kegiatan pendidikan klinik.

viii

 

STANDAR KOMPETENSI DOKTER INDONESIA  ILMU ANESTESIOLOGI DAN REANIMASI

D

alam melaksanakan praktek kedokteran, seorang dokter harus mampu bekerja berdasarkan keluhan atau masalah pasien, melakukan pemeriksaan, menganalisis data klinis sehingga dapat membuat diagnosis yang tepat agar dapat melakukan penatalaksanaan yang sesuai. Untuk itu diperlukan pembelajaran dan pelatihan yang berkesinambungan. Agar pembelajaran terarah maka dibuatlah standar minimal yang harus dimiliki seorang dokter dengan diterbitkannya Standar Kompetensi Dokter Indonesia. Diharapkan lulusan dokter dapat

memiliki keterampilan minimal sesuai yang telah ditetapkan. Untuk mencapai kompetensi sesuai Standar Kompetensi Dokter Indonesia diperlukan strategi pembelajaran dengan menerapkan target. Target Target tingkat kompetensi dibagi menjadi 4, yaitu: 1. Tingkat kompetensi 1 (Knows Knows))   Mampu mengetahui pengetahuan teroritis termasuk aspek  biomedik dan psikososial keterampilan tersebut sehingga dapat menjelaskan kepada pasien atau klien dan keluarganya, keluarganya, teman sejawat, serta profesi lainnya tentang prinsip, indikasi,

2.  

dan komplikasi yang mungkin timbul. Keterampilan ini dapat dicapai mahasiswa melalui perkuliahan, diskusi, penugasan, dan belajar mandiri, sedangkan penilaiannya dapat menggunakan ujian tulis. Tingkat Kompetensi 2 (Knows How) How) Pernah melihat atau didemonstrasikan. Menguasai pengetahuan teoritis dari keterampilan dengan penekanan pada clinical reasoning dan  problem ini solving serta

ix

 

BUKU PANDUAN BELAJAR KOAS

 berkesempatan untuk melihat dan mengamati keterampilan keterampilan

3.  

4.  

tersebut dalam bentuk demonstrasi atau pelaksanaan langsung pada pasien atau masyarakat. masyarakat. Tingkat Kompetensi 3 (Shows Shows)) Pernah melakukan atau pernah menerapkan di bawah supervisi. Menguasai pengetahuan teori keterampilan ini termasuk latar belakang biomedik dan dampak psikososial keterampilan tersebut, berkesempatan untuk melihat dan mengamati keterampilan tersebut dalambentuk demonstrasi atau pelaksanaan langsung pada pasien atau masyarakat, serta berlatih keterampilan tersebut pada alat peraga dan atau pasien standar. Tingkat kompetensi 4 (Does Does): ): Mampu melakukan secara mandiri. Dapat memperlihatkan keterampilannya tersebut dengan menguasai seluruh teori, prinsip, indikasi, langkah-langkah cara melakukan,

komplikasi, dan pengendalian komplikasi. 4A. Kompetensi yang dicapai pada saat lulus dokter. Pada akhir siklus stase, diharapkan kompetensi yang harus dimiliki oleh seorang Koas di Bagian Anestesiologi Anestesiologi dan Reanimasi  berdasarkan Standar Standar Kompetensi Dokter Indonesia Indonesia tahun 2012: 1. Mampu mendiagnosis dan mendeteksi kegawatdaruratan kegawatdaruratan medis. 2. Mampu mengelola kasus kegawatdaruratan kegawatdaruratan medis (advance life support). support). 3. Mampu untuk menjawab kasus yang seharusnya dirujuk. 4. Mengelola pasien yang sedang dirujuk dengan baik. 5. Mampu mengelola nyeri.

x

 

DAFTAR DAFT AR KOMPETENSI KLINIK

Daftar Kompetensi Keterampilan Klinik 

NO

I

Target Kompetensi

Pengelolaan JJaalan Na Nafas 1. Inspeksi Leher  2. Penilaian Respirasi 3. Inspeksi Dada

4A 4A 4A

4. 5. 6. 7.

4A 4A 4A 4A

Palpasi Perkusi Dada Dada Auskultasi Dada Terapi Oksigen Oksige n

8. 9. 10. 11. II

III

Laringoskopi, Intubasi Manuver Heimlich Membuka dan membersihkan jalan jalan nafas    (Bantuan (Bantuan Hidup Dasar) Tri Triple ple Airway Manuver 

Syok   1. Syok Septik  2. Syok Hipovolemik  3. Syok Kardiogenik  4. Syok Neurogenik 

3 4A 4A 4A

3B 3B 3B 3B

Terapi Ca Cairan da dann Nu Nutrisi 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8.

Resusitasi Cairan Punksi Vena Punksi Arteri Pemeriksaan turgor kulit untuk menilai dehidrasi Inspeksi bibir & kavitas oral Pemasangan Pipa Nasogastrik  Nasogastric Suction Manajemen Cairan pada Shock 

xi

4A 4A 3 4A 4A 4A 4A 4A

 

BUKU PANDUAN BELAJAR KOAS

IV

Res esus usit itas asii JJan antu tunng P Paaru da dann Ot Otak  1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9.

 (Bantuan Hidup Dasar)  Airway  (Bantuan  Breathing (Bantuan Hidup Dasar)  Mask Ventilation Ventilation Circulation (Bantuan Hidup Dasar) Pijat Jantung Luar   Drug & Fluids Resusitasi Cairan  Life Threatening Electrocardiography  Electrocardiography  EKG pemasangan & interpretasi hasil EKG sederhana (VES, AMI, VT, AF) 10. Penilaian Kesadaran 11. Koma

V

Monitoring 1. Tanda vital 2. Pengukuran Pengukura n Tekanan Darah 3. Pengukuran Pengukura n Tekanan Vena Jugularis Jugular is 4. Palpasi Denyut Arteri Ekstremitas

4A 4A 4A 4A 4A 4A 4A 4A 4A 4A 3B

4A 4A 4A 4A

5.

EKG Pemasangan & Interpretasi Hasil EKG (VES, AMI, VT, VF) 6. Fibrilasi Ventrikel 7. Aritmia Lainnya 8. Henti Napas Henti Jantung 9. Penilaian Tingkat Kesadaran GCS 10. Pemeriksaan Refleks gag 11. Koma VI

Pengelolaan Ny Nyeri 1. Anestesi Infiltrasi 2. Pemberian Analgesik  3. Nyeri Alih 4. Nyeri Neuropatik 

xii

4A 3B 2 3B 4A 4A 3B

4A 4A 3A 3A

 

ILMU ANESTESIOLOGI DAN TERAPI INTENSIF

DAFTAR ISI

PRAKAT PRAKA TA .......................................................................... ......................................................................................... ............... v CARA MENGGUNAKAN MENGGUNAKAN PANDUAN BELAJAR ................vii ................vii STANDAR KOMPETENSI STANDAR KOMPETENSI DOKTER INDONESIA INDONESIA ILMU ANESTESIOLOGI ANESTESIOLOGI DAN REANIMASI ......................... ix DAFTAR DAFT AR KOMPETENSI KLINIK .................................. .............................................. ............ xi

BAB 1 AIRWA AIRWAY MANAGEMENT ...............................................1 ...............................................1 BAB 2 SYOK..................................................................... .....................................................................................6 ................6 BAB 3 TERAPI TERAPI CAIRAN DAN NUTRISI .......... ............... ........... ........... ........... ......17 17 BAB 4 RESUSIT RESUSITASI ASI JANTUNG JANTUNG PARU PARU DAN OTAK OTAK ......... ............21 ...21 BAB 5 MONITORI MONITORING NG PASIEN........... ................. .......... .......... ........... .......... ........... ........... ......29 .29 BAB 6 PENGELOL PENGELOLAAN AAN NYERI NYERI............. .................. .......... ........... ........... ........... ........... .........3 ....33 3 D A F TA R P U S TA K A ........... ................. ............ ........... .......... .......... .......... ........... .......... .......... ........... ......38 .38

xiii

 

BUKU PANDUAN BELAJAR KOAS

xiv

 

BAB 1 AIRWAY MANAGEMENT

Tujuan Pembelajaran Mahasiswa

1. 2.

Mampu menjelaskan anatomi dan fisiologi jalan nafas. Mampu mengetahui gejala dan tanda kegawatdaruratan kegawatdaruratan  jalan nafas.

3.

Mampu membebaskan jalan nafas secara manual dan dengan alat sederhana. Membersihkan jalan nafas dari benda asing.

4.

5. 6. 7.

Mampu melakukan bantuan nafas dengan sungkup muka. Mampu melakukan terapi oksigen. Mampu melakukan pemeriksaan laringoskopi dan intubasi endotrakeal. 8. Mengetahui indikasi dan indikasi kontra intubasi endotrakeal. 9. Mengetahui komplikasi dan tatalaksanakomplikasi tatalaksanakomplikasi intubasi endotrakeal. 10. Mengetahui beberapa teknik pengelolaan jalan nafas darurat. 11. Mampu menjelaskan dan melakukan beberapa teknik airway management terkini. management  terkini.

1

 

BUKU PANDUAN BELAJAR KOAS

Pertanyaan dan Kesiapan Dokter Muda 1. Jelaskan anatomi dan fisiologi jalan nafas? 2. Jelaskan fisiologi pertukaran gas pernafasan di alveolus? 3. Sebutkan gejala dan tanda kegawatan jalan nafas? 4. Jelaskan cara sederhana membebaskan jalan nafas tanpa alat?

5. 6. 7. 8.

Apa indikasi kontra untuk triple airway maneuver? maneuver? Jelaskan cara membersihkan benda asing di jalan nafas secara manual. Jelaskan cara memberikan bantuan nafas dengan sungkup muka. Jelaskan bagaimana cara-cara memberikan terapi oksigen.

9. Sebutkan tanda intubasi berhasil. 10. Jelaskan komplikasi laringoskopi dan intubasi. 11. Jelaskan macam-macam pengelolaan jalan nafas pada

kondisi yang darurat. 12. Sebutkan beberapa teknik pengelolaan pengelolaan jalan nafas nafas terkini. terkini. 13. Jelaskan posisi posisi stabil stabil untuk untuk pasien yang tidak sadar. sadar.

1. 2. 3. 4. 5.

Melakukan pemasangan oropharyngeal airway Melakukan laringoskopi dan intubasi endotrakea Melakukan assessment assessment   dan koreksi setiap langkah airway management.. management Melakukan bantuan nafas dengan sungkup muka. Memposisikan pasien pada posisi stabil.

2

 

ILMU ANESTESIOLOGI DAN TERAPI INTENSIF

Pasien Pas ien kesada kesadaran ran menurun

Tida Tidak k mamp mampu u menj menjag agaa jalan jalan na nafa fass (airway airway))

 Head-tilt chin lift ( lift ( tidak tidak ada trauma trauma servika servikall )

 Jaw thrust ( thrust ( bila bila ada kecuri kecurigaa gaan n traum traumaa servi servikal kal )

3

 

BUKU PANDUAN BELAJAR KOAS

A

B

C

Jaw thrust Keterangan : (A) Kehilangan kesadaran sering disertai dengan hilangnya tonus otot sub-mandibula. sub-mandibula. (B) Sumbatan jalan nafas akibat lidah dapat dapat diatasi dengan head–tilt chin lift atau lift atau (C) Jaw thrust. thrust.

4

 

ILMU ANESTESIOLOGI DAN TERAPI INTENSIF

Keterangan : Kedua tangan penolong mengepal dan saling mengkait satu sama lain, diletakkan pada ulu hati perut penderita di bawah processus xyphoideus kemudian menekan abdomen keatas

 belakang dengan hentakan hentakan keras.  A. Heimlich Maneuver Maneuver on an an unconscious victim B. Heimlich Maneuver Maneuver on conscious victim ( standing victim )

Tabel Alat dan Sistem Yang Digunakan Dalam Terapi Oksigen Pemberian Oksigen Alat dan Sistem

 Nasal Cannula Cannula

Simple Mask   Mask With Reservoir   Partial rebreathing rebreathing maskmask-bag bag  Nonrebreathing  Nonrebrea thing mask-b mask-bag ag Venturi Mask and jet   nebulizer 

Ketepatan Aliran Oksigen ( L/min )

FiO2 Range

1 2 3 4 5-6 5-6 7-8

0,21-0,24 0,23-0,28 0,27-0,34 0,31-0,38 0,32-0,44 0,30-0,45 0,40-0,60

5 7 15 7-15 4-6 (total Flow = 15 ) 4-6 (total Flow = 45 ) 8-10 (total Flow =45 ) 8-10 (total Flow =33 ) 8-12 (total Flow  =33  =33 )

0,35-0,50 0,35-0,75 0,65-1,00 0,40-1,00 0,24 0,28 0,35 0,40 0,50

5

 

BAB SYOK2

Tujuan Pembelajaran Dokter Muda

1. 2. 3. 4. 5. 6.

Mampu menjelaskan patofisiologi syok. Mampu menganalisa tanda dan gejala syok. Mampu melakukan tatalaksana awal syok. Mampu menerangkan komplikasi dan kegawatan syok. Mampu menerangkan jenis-jenis syok. Mengetahui dan bisa menggunakan obat-obat inotropic inotropic dan  dan

vasopressor.

Pertanyaan dan Kesiapan Dokter Muda

1. 2. 3. 4. 5.

Mampu menjelaskan patofisiologi syok. Sebutkan pembagiansyok pembagiansy ok berdasarkan berdasark an penyebabnya! Bagaimana penatalaksanaan awal pasien syok? Apakah definisi dan contoh inotropic contoh inotropic dan  dan vasopressor vasopressor?? Bagaimanakah cara menggunakaninotropic menggunakaninotropic dan  dan vasopressor vasopressor??

6.

Apakah indikasi dan indikasi kontra obat-obat inotropic inotropic dan  dan vasopressor?? vasopressor Apakah komplikasi syok? Kapan pasien dengan syok harus dirujuk?

7. 8.

6

 

ILMU ANESTESIOLOGI DAN TERAPI INTENSIF

1. 2. 3.

Mampu mengetahui tanda dan gejala syok. Mampu melakukan bantuan hidup dasar pada penderita syok. Mampu melakukan pemasangan kanul intravena.

4.

Mampu memberikan cairan resusitasi secara cepat.

5. 6.

Mengetahui obat-obat inotropic inotropic dan  dan vasopressor vasopressor.. Mengetahui indikasi dan kontraindikasi obat inotropic inotropic   dan vasopressor.. vasopressor Mengetahui tatalaksana merujuk pasien syok.

7.

7

 

BUKU PANDUAN BELAJAR KOAS

ALGORITME KASUS

8

 

ILMU ANESTESIOLOGI DAN TERAPI INTENSIF

Syok Anafilaksis

Reaksi Rea ksi Anaf Anafilak ilaksis sis

 Airway, Breathing, Breathing, Circ Circulation, ulation, Disab Disability, ility,  Exposuree  Exposur

Diagnosis Onset Akut Ancaman airway da dan n atau atau breathing da breathing  dan n ata atau u circulation Seringka Serin gkali li disertai disertai per perubah ubahan an pada pada kulit

Minta Pert Pertolon olongan gan Posisika Posi sikan n pasien pasien telentang telentang /  supine Tinggikan kaki pasien

Adrenaline

Apabila Apa bila memiliki memiliki kete keteramp rampilan ilan dan  peralatan tersedia: Amankan airway Oksige Oks igen n tinggi tinggi IV fluid IV fluid challenge challenge Chlorpeniramine Hydrocortisone Monitoring : Oksimeter Nadi Elektrokardiografi Tekana Tek anan n darah darah

9

 

BUKU PANDUAN BELAJAR KOAS



Masalah yang mengancam:  Airway    Airway edema, suara serak, stridor Breathing   Breathing takipneu, wheezing , , fatique  fatique , sianosis, SpO2 < 92%, bingung Circulation   Circulation pucat, basah berkeringat, tekanan darah rendah, faintness rendah,  faintness , drowsy drowsy/coma /coma

•  

 

Adrenalin : Berikan IM, kecuali berpengalaman memberikan adrenalin IV Dosis IM 1:1000 adrenalin (diulang setiap 5 menit apabila  belum ada perbaikan) perbaikan) Dewasa 500 mikrogram mikrogra m IM (0,5 mL)

     

Anak> 12 tahun Anak 6-12 tahun Anak< 6 tahun

 

500 mikrogram mikrogra m IM (0,5 mL) 300 mikrogram mikrogra m IM (0,3 mL) 150 mikrogram mikrogra m IM (0,15 mL)

   

Adrenalin IV hanya diberikan oleh spesialis yang  berpengalaman, dengan dengan dosis titrasi. Dewasa 50 mikrogram, anak-anak 1 mikrogram/kgbb

•      

IV Fluid challenge : Dewasa 500-1000 mL Anak kristaloid 20 mL/kg Stop IV koloid bila hal ini yang dianggap sebagai penyebab anafilaksis

•        

Chlorpeniramine (IM atau IV perlahan) Dewasa / anak>12 tahun 10 mg Anak 6-12 tahun 5 mg Anak 6 bulan – 6 tahun 2,5 mg Anak< 6 bulan 2 50 mikrogram/kgbb mikrogram/kgbb

10

 

ILMU ANESTESIOLOGI DAN TERAPI INTENSIF

•        

Hidrokortison (IM atau IV perlahan) Dewasa / anak>12 tahun Anak 6-12 tahun Anak 6 bulan – 6 tahun Anak< 6 bulan

200 mg 100 mg 50 mg 25 mg

Keterangan

Klasifikasi Syok: Berdasarkan mekanisme dan penyebabnya, syok dapat diklasifikasikan sebagai berikut : 1. Syok hipovolemik • Syok hemoragik (kehilangan darah)



Perdarahan eksternal (trauma) Perdarahan internal (hematoma, hematothoraks, dll) Kehilangan plasma



Luka bakar Dermatitis eksfoliatif Kehilangan cairan dan elektrolit

 

2.

3.

Kehilangan eksternal (muntah, diare, keringat, keadaan hiperosmolar,dll)   Kehilangan internal (pankreatitis, ascites, obstruksi saluran cerna) Syok kardiogenik • Disritmia • Kegagalan pompa (sekunder akibat miokard infark, kardiomiopati) • Disfungsi katup akut (terutama regurgitasi) • Ruptur septum ventrikel Syok obstruktif • Tension peumothoraks • Per Pericardial icardial diseases • •

Left atrial mural thrombus Obstructive valvular diseases ( diseases (aortic aortic /  / mitral stenosis) stenosis) 11

 

BUKU PANDUAN BELAJAR KOAS

4.

Syok distributif • Septik syok • Anafilaksis syok • Neurogenik syok • Obat vasodilatasi Disfungsi Sistem Organ dalam Syok

Sist Si stem em Saraf raf P Pus usaat

Ens nsef efaalopa lopati ti (I (Isk skem emik ik atau atau sep septik) tik)

Jantung

Takikardia, Bradikardia Supraventrikular takikardia Ventrikular Ektopik  Miokardial iskemia Miokardial depresi

Sustem Pernapasan

Gagal napas akut Sindrom Gangguan Napas

Ginjal

Gagal ginjal prerenal  Acute tubular tubular necrosis Ileus Gastritis erosifa

Sistem Gastrointestinal

Pankreatitis Kolesistitis Akalkulus Pendarahan submucosa kolon Transluminal translocation of bacteria/antigens

Hati

Hepatitis iskemik  Syok hati Kolestatis intrahepatic

Sistem Hematologi

DIC  Dilutional thrombocy thrombocytopenia topenia

Metabolic

Hiperglikemia Glikogenolisis Glukoneogenesis Hipoglikemia Hipertrigliseridemia

Sistem Imun

Depresi fungsi sawar usus Depresi imunitas seluler  Depresi imunitas humoral

12

 

ILMU ANESTESIOLOGI DAN TERAPI INTENSIF

Respon Kompensasi Syok

13

 

BUKU PANDUAN BELAJAR KOAS

Pendekatan Pada Syok: Diagnosis Awal dan Evaluasi Klinis (Diagnosis primer) Ta Takikarkadia, kikarkadia, takipnea, sianosis, oliguria, en ensefalopati, sefalopati, (bingung), hipoperfusi perifer   (mottled  anggota  mottled   anggota gerak), hipotensi (tekanan darah sistol < 90 mmHg) Laboratorium Hemogloblin, Sel Darah Putih, Trombosit PT/PTT

Elektrolit, Analisa Gas Darah Arterial Ca, Mg BUN, Kreatinin Serum Laktat EKG Pemantauan Pantau napas dan EKG berkelanjutan Kateter tekanan arteri Monitor tekanan vena sentral Oksimetri vena Kateter arteri pulmonalis

  Curah Jantung   Tekanan oklusi arteri paru   Saturasi oksigen oksigen darah vena/arteri vena/arteri campuran (Berkala (Berkala atau bberkelanjutan) erkelanjutan) Oksimetri Ekokardiogram Pencitraan Rontgen dada Rontgen abdomen CT-Scan CT-Sc an dada dan abdomen Ekokardiogram  Pulmonary  Pulmo nary perfusion scan

14

View more...

Comments

Copyright ©2017 KUPDF Inc.
SUPPORT KUPDF