Anestesi Pada Anak
March 19, 2019 | Author: Audra Lovita | Category: N/A
Short Description
anestesi pada anak ppt...
Description
Teknik Aneste tessi Pediatrik Oleh : Rima Karlina Audra Lovita Vianny
Pres Pr esep epto torr : dr.Rinal dr.R inal Effe Effendi, ndi, Sp.A Sp.An n
Bagi Ba gian an Il Ilmu mu An Anes este tesi si
PENDAHULUAN
Lata Latarr Bela Belaka kang ng - An Anat atom omii Perbedaan penatalaksanaan anestesi pediatri dengan dewasa
Tahapan penting anestesi pediatri
- Fis Fisiol iolog ogii - Res Respon pon farma farmakolog kologii - Ps Psik ikol olog ogii
- Taha Tahapan pan evalu evaluasi asi - Pers Persiapa iapan n pra beda bedah h - Pre medikas medikasi-ind i-induksi uksi
Tujuan Penulisan • Untuk mengetahui tahapan evaluasi,
persiapan anestesi pada tahap pra bedah, tahap intra bedah, dan tahap pasca bedah
Metode Penulisan • Melalui tinjauan pustaka dari
berbagai literatur
Sistem Ekskresi dan Elektrolit
• Filtrasi glomerulus hanya sekitar 30% dibanding
orang dewasa kemampuan mengekskres mengekskresii obat-obatan obat-obata n menjadi diperpanjang • Fungsi tubulus belum matang resorpsi rendah terhadap natrium, glukosa, fosfat organik, asam amino dan bikarbonat kehilangan abnormal atau pemberian air tanpa sodium dapat dengan cepat jatuh pada : dehidrasi berat dan ketidakseimbangan elektrolit.
Fungsi Hati
• Fungsi detoksifikasi obat dan metabolisme
karbohidrat masih rendah • Cadangan glikogen hati sangat rendah • Sintesis vitamin K belum sempurna
Sistem Saraf • myelinisasi pada neonatus belum sempurna, baru
matang dan lengkap pada usia 3-4 tahun, sedangkan berat otak sampai 80% akan dicapai pada umur 2 tahun. Waktu-waktu ini otak sangat sensitif terhadap keadaan-keadaan hipoksia. • Persepsi tentang rasa nyeri telah mulai ada, namun neonatus belum dapat melokalisasinya dengan baik seperti pada bayi yang sudah besar. • Saraf simpatis belum berkembang dengan baik sehingga aktivitas parasimpatis lebih dominan, yang mengakibatkan kecenderungan terjadinya refleks vagal
Pengaturan Temperatur
• Pusat pengaturan suhu di hipotalamus belum
berkembang, walaupun sudah aktif. Kelenjar keringat belum berfungsi normal, mudah kehilangan panas tubuh neonatus sulit mengatur suhu tubuh dan sangat terpengaruh oleh suhu lingkungan (bersifat poikilotermik). • Temperatur lingkungan yang direkomendasikan untuk neonatus adalah 27˚C
Respon Farmakologi
Perbandingan volume cairan intravaskuler terhadap cairan ekstravaskuler berbeda dengan orang dewasa.
Laju filtrasi glomerulus masih rendah
Laju metabolisme yang tinggi
Kemampuan obat berikatan dengan protein masih rendah
Liver/hati yang masih immature akan mempengaruhi proses biotransformasi obat. Aliran darah ke organ relatif lebih banyak (seperti pasa otak, jantung, liver dan ginjal)
Anamnesis Preoperatif Masalah selama kehamilan & persalinan+ APGAR
Usia Gestasi dan Berat Lahir
RPD
RPS
Kelainan Kongenital/Metabolik
Anamnesis Preoperatif
Riwayat Pembedahan
Riwayat kesulitan anestesi
Batuk, Asma, ISPA
Riwayat Alergi
Waktu terakhir makan & minum
KU Sist. Neurologi
Kardiovaskuler
TTV
P. Fisik
Respirasi
Antropometrik
gigi lepas/goyang
Pemeriksaan Penunjang Kadar Hb
Kadar Elektrolit
X-Ray
• Resiko
• Peny. Ginjal
• Peny. Paru
Perdarahan • Bayi Prematur • Peny. Sistemik • PJK
• Peny.
• Skoliosis
Metabolik • Dehidrasi
• Peny.
Jantung
Anestesi pada Neonatus
Neonatus: usia 36 bulan
2 jam
4 jam
6 jam
6 jam
2 jam
-
6 jam
8 jam
Masa Anestesi • Trauma seminimal mungkin
Induksi
• Umumnya induksi inhalasi
dengan Halotan-O2 atau Halotan-O 2/N2O • Pipa trakea yang dianjurkan
Intubasi
adalah dari bahan plastik, tembus pandang dan tanpa cuff. • Untuk prematur digunakan ukuran diameter 2-3 mm sedangkan pada bayi aterm 2,5-3,5 mm
Pemeliharaan Anestesi
Pemantauan pernapasan
sirkulasi
perdarahan
air kemih
suhu
Pengakhiran Anestesi
• Pembersihan sekret dalam rongga hidung dan
mulut dilakukan secara hati-hati. • Pemberian O2 100% selama 5-15 menit setelah agen dihentikan. • Bila masih ada pengaruh obat pelumpuh obat non-depol, dapat dilakukan penetralan dengan neostigmin (0,04 mg/kg) bersama atropin (0,02 mg/kg), kemudian dilakukan ekstubasi.
Anestesi pada Anak
Sistem Pernapasan Anak
Perbedaan Fisiologi Pernapasan Anak dan Dewasa Variable
Anak-anak
Dewasa
Frekuensi pernapasan
30-50
12-16
Tidal Volume ml/kg
6-8
7
Dead space ml/kg
2-2.5
2.2
Alveolar ventiltion
100-150
60
FRC
27-30
30
Konsumsi Oxygen
6-8
3
Peralatan Jalan Napas untuk Pasien Pediatrik Prematur Naonatus
Bayi
Prasekolah
Anak kecil
Anak
Umur
0-1 bl
0-1 bl
1-12 bl
1-3 th
3-8 th
8-12 th
BB (kg)
0.5-3
3-5
4-10
8-16
14-30
25-50
ETT (mmID)
2,5-3
3-3,5
3,5-4
4-4,5
4,5-5,5
5,5-6
6-9
9-10
10-12
12-14
14-16
16-18
Isap lendir (F)
6
6
8
8
10
12
Laryngoskop Masker
00
0
1,5
1,5
2
3
Ukuran Masker
00
0
1
1
2
3
000-00
00
1
1
2
3
Dalam ET
Oral Airway
Sistem Sirkulasi dan Hematologi
Ventrikel kiri anak lebih nonkomplians + serat kontraktil sedikit
metabolism anak >> dewasa = CO tinggi
Volume kuncup
HR
CO
Ventrikuler Ekstrasistol
Anak-anak rentan terhadap peningkatan tonus parasimpatis, dicetuskan oleh:
Hypoxia Bradikardi pemberian Oksigen & Ventilasi baik
Stimulus menyakitkan Pemasangan laryngoskopi
Intubasi
Menurunkan CO secara dramatis atropine
diatasi dengan pemberian
Variasi Laju Nadi dan Tekanan Darah pada Pasien Anak Usia
Laju Nadi 130-150
Tekanan Systolik 45
Tekanan Diastolik 25
Preterm (1000g) Newborn
110-150
60-75
27
6 bulan
80-150
95
45
2 tahun
85-125
95
50
4 tahun
75-115
98
57
8 tahun
60-110
112
60
Kadar Hb Usia
Proses Transisi HbF menjadi HbA pada Anak
1. 7 hari
Kadar Hb (g/dL) 16-20
1 – 4 minggu
11-16
2 – 3 bulan
10-12
1 tahun
10-12
5 tahun
11-13 7
Volume Darah
[ABL : EBV x (Ht1-Ht2) : Ht1)]
EBV : Estimated Blood Volume HT1 : Hematocrit (atau bisa hemoglobin) awal (normal pria: 42-52%, wanita : 37-47%), HT2 : Hematocrit (atau bisa hemoglobin) akhir.
Kadar Volume darah pada Anak dan Dewasa
Premedikasi
Tujuan
:
Mengurangi ansietas
Mengurangi rasa nyeri
Menurunkan dosis obat untuk induksi
Mengurangi sekresi jalan napas
Memfasilitasi perpisahan pada orang tua
Memudahkan proses intubasi (bila dibutuhkan)
Trauma Operasi
Menangis & tidak kooperatif
Premedikasi dan Sedasi
Terbatas komunikasi
Tidak dapat dipisahkan dari orangtua
Keberadaan Orang Tua
Menurunkan tingkat kecemasan
Anak >4tahun = lebih mudah
Orangtua hanya diikutsertakan bila benar-benar dibutuhkan
Pergi setelah anak telah tersedasi
Masa Anestesi
Induksi
Kamar Operasi
Sikap Kooperatif Pasien
Obat induksi anestesi
Monitoring pasien
Induksi Inhalasi
Dikerjakan pada :
Sulit dicari vena
Takut disuntik
Halotan rendah vol 1%
Dinaikkan setiap beberapa kali nafas
0,5 vol 1% sampai tidur
Induksi Intravena
Dikerjakan pada :
Tidak takut disuntik / terpasang infus
Induksi IV dengan :
Tiopenton (pentonal) 2-4mg/kg (neonatus)
4-7mg/kg (anak)
Ketamin (ketalar) 1-2mg/kg
Intubasi
Intubasi :
Dalam keadaan sadar
Dalam keadaan tidur
Pelumpuh otot digunakan :
Cholin 2mg/kg IV atau IM
Intubasi
Pipa Trachea
Dari bahan plastic, tembus pandang & tanpa cuff Modified Cole Formula & Khine Formula • [(Usia/4) + (4, bila
tanpa cuff jadinya ditambah 3)].
Kedalaman ETT • (Usia/2) + (12) bila
pada anak berusia >2 tahun • (Ukuran ETT X 3) bila usia anak tindakan ringan & cepat Gas yang digunakan :
N2O : O2 = 0-65% : 35-100%
Dicampur dengan halotan, enfluran, atau isoflurane
Narkotika
>1 tahun atau berat >10kg
Morfin dosis 0,1mg/kg atau 1-2mg/kg per dosis
Pelumpuh otot non depolarisasi sensitive harus diencerkan
Kebutuhan Cairan Perioperatif
Harus hati-hati --> sempitnya toleransi kesalahan Infus pump / mikrodrip buret
Dimasukkin jalur yang paling dekat ke vena anak mengurangi masuknya cairan yang tidak diperlukan
Vena membesar
Hilangnya lipatan kulit pada kelopak mata atas
Kadar Natrium Plasma menurun
Kulit memerah
Tanda kelebihan cairan
TD meningkat
Kebutuhan Cairan Pemeliharaan
Pemilihan cairan :
D5 ½ NS dengan 20 mEq/L + potassium dextrose
D5 ¼ NS Neonatus
Defisit Cairan
Mencegah hiperglikemia dihindari cairan yang banyak mengandung dextrose
Diganti dengan : RL atau ½ NS
NaCL asidosis hiperkloremik
50% jam I
25% jam II
25% jam III
Cairan Pengganti
Mengganti Darah
Diganti dengan
cairan kristaloid 3:1
Larutan koloid 1:1
Sampai mencapai hematocrit normal 26%
pada anak 20-
Volume IV yang kecil mudah terjadi gangguan elektrolit Trombosit & FFP 10-15ml/kg diberikan pada kehilangan darah 12x volume darah Dosis pediatrik kriopresipitat 1 U / 10 kgBB
Tahap Pasca Bedah
Ekstubasi Pediatrik
Dikerjakan jika bayi/anak sudah :
Sadar penuh
Anggota badan bergerak
Mata terbuka
Napas spontan adekuat
Anestesia Ringan
Anestesia Dalam
Batukbatuk
Kurang traumatis
Spasme Laring
Keadaan umum lebih baik
Bronkus
Kesimpulan
Pediatrik berbeda dengan dewasa
Anatomi & Fisiologi lebih harus hati-hati
Pemantauan terusmenerus
Pemberian obat harus tepat, system metabolism obat belum sempurna
Lebih mudah dehidrasi
Jalan napas harus dipantau ketat
View more...
Comments