Anatomi Klinis Keith l Moore

April 20, 2018 | Author: Jon Bellion | Category: N/A
Share Embed Donate


Short Description

JKHKJBMNBN...

Description

Sejarah Singkat Anatomi  Anatomi  _______________ natomi^-pelajaran tentang struktur tubuh — merupakan merupakan salah satu ilmu kedokteran dasar tertua; pertama kali dipelajari secara formal di Mesir (sekitar 500 SM). Deskripsi paling awal tentang anatomi ditulis di atas papirus (sejenis  buluh kertas) antara 3000 sampai sampai 2500 SM (Persaud, 1984). Kemudian, anatomi manusia diajarkan di Yunani oleh Hippocrates oleh Hippocrates (460 — 377 377 SM), yang dianggap sebagai Bapak Kedokteran dan penemu ilmu anatomi. Selain Sumpah Hipokrates, Hippocrates menulis beberapa buku anatomi. Dalam salah satu buku nya ia menyatakan, "Sifat tubuh adalah awal ilmu kedokteran". Aristoteles kedokteran". Aristoteles (384-322 B.C.E.) adalah orang pertama yang menggunakan istilah anatome, suatu kata dalam bahasa Yunani yang berarti "memotong atau memisahkan". Kata Latin dissecare memiliki arti yang hampir sama. Karya besar Andreas besar Andreas Vesalius (1514-1564 C.E. [A.D.]), De [A.D.]), De Humani Corporis Fabrica, yang diterbitkan pada 1543, menandai suatu era baru dalam sejarah kedokteran. Pada waktu itu, pelajaran anatomi menjadi suatu disiplin objektif yang didasarkan pada observasi langsung serta prinsip-prinsip ilmiah. Vesalius memperkenalkan anatomi "sebagai dasar yang kuat bagi keseluruhan seni kedokteran dan pendahuluan/persiapan esensialnya".  Hieronymus Fabricius (1537-1619) berperan dalam konstruksi ruang anatomis yang terkenal di Padua pada 1594. Ia adalah salah satu guru William Harvey, dan dianggap bahwa penemuan katup dalam vena oleh Fabriciuslah yang membuat Harvey dapat menjelaskan sirkulasi darah. Publikasi buku Harvey pada 1628 yang  berjudul  Exercitatio Anatomica de Motu Cordis et Sanguinis in Animalibus, gerakan-gerakan jantung dan sirkulasi darah pada hewan, men ggambarkan satu tonggak sejarah kedokteran (Persaud, 1997). Pada abad ke-17, diseksi manusia menjadi  pelajaran penting pada fakultas kedokteran di Eropa, dan museum anatomi didirikan di  banyak kota. Selama abad ke-18 dan 19, para ahli anatomi menerbitkan risalat impresif dan atlas mewah dengan ilustrasi yang memperkenalkan standar-standar baru untuk menggambarkan tubuh manusia. Kekurangan kadaver untuk diseksi dan demonstrasi anatomis menyebabkan terjadinya tindakan-tindakan ilegal dalam mendapatkan tubuh manusia. Perampok kuburan yang profesional menyediakan kadaver-kadaver untuk fakultas kedokteran, pada beberapa kasus dengan membunuh korban-korbannya. Mahasiswa kedokteran dan para gurunya juga terlibat dalam penculikan tubuh (Persaud, 1997). Di Inggris, Akta Anatomi (Anatomy Act) diloloskan oleh Parlemen pada 1832. Akta tersebut membuat ketetapan hukum bagi fakultas kedokteran untuk menerima tubuh yang tidak diklaim dan didonasikan untuk pelajaran anatomi. Hal tersebut membuka jalan untuk perundang-undangan yang sama di negara-negara lain.

Pendekatan untuk Mempelajari Anatomi ______ Anatomi ______ Anatomi adalah suatu keadaan (struktur) di mana peristiwa (fungsi) kehidupan  berlangsung. Meskipun secara historis dan fundamental, perhatian utama anatomi adalah mengenai struktur, namun pemahaman sejati timbul bila struktur dan fungsi diperhatikan bersamaan. Anatomi modern adalah i anatomi fungsional. Buku ini terutama membahas anatomi i makroskopis manusia —   pemeriksaan struktur-struktur manusia yang dapat dilihat tanpa mikroskop. Tiga pendekatan utama > dalam mempelajari anatomi adalah regional, sistemik, dan klinis (terapan), yang merefleksikan organisasi tubuh dan prioritas i serta tujuan mempelajarinya.

' Anatomi Regional Anatomi regional (anatomi topografis) mempertimbangkan organisasi tubuh manusia sebagai segmen-segmen atau bagian utama yang didasarkan pada bentuk dan massa (Gbr. 1.1): bagian utama tubuh, yang terdiri dari kepala, leher, dan batang tubuh (dibagi lagi menjadi toraks, abdomen, punggung. ■ dan pelvis/perineum), serta sepasang ekstremitas atas dan bawah. Semua bagian utama selanjutnya dibagi lagi menjadi regio-regio dan zona-zona. Anatomi regional adalah metode mempelajari struktur tubuh dengan memfokuskan perhatian pada bagian tertentu (misalnya, kepala), regio (wajah), atau subregio (mata); memeriksa susunan dan hubungan berbagai struktur sistemik (otot, saraf, arteri, dll) di dalamnya; dan kemudian biasanya dilanjutkan

dengan mempelajari regio yang berdekatan dalam rangkaian berurutan. Pendekatan itulah yang diikuti dalam buku ini; setiap bab membahas anatomi bagian utama tubuh, dan pendekatan biasanya diambil pada perjalanan anatomi lanjutan yang memiliki komponen laboratorium yang melibatkan diseksi. Ketika mempelajari anatomi dengan  pendekatan ini, penting untuk selalu membayangkan anatomi regional ke dalam konteks regio-regio yang berdekatan dan sebagai bagian dari tubuh sebagai suatu kesatuan. Anatomi regional juga mengenal organisasi tubuh berdasarkan lapisan-lapisan; kulit, jaringan subkutan, dan fascia profunda yang menutupi struktur yang terletak lebih dalam. otot, skeleton, dan kavitas, yang mengandung viscera (organ interna). Banyak struktur yang lebih dalam tersebut sebagian terlihat di bawah lapisan luar tubuh dan dapat dipelajari serta diperiksa pada orang yang hidup melalui anatomi  permukaan. Anatomi permukaan adalah suatu bagian esensial dari pembelajaran anatomi regional. Secara spesifik dibahas dalam buku ini pada "bagian anatomi permukaan" (deskripsi pada kolom berwarna oranye pada buku ini) yang memberikan  pengetahuan apa yang terletak di bawah kulit dan struktur apa yang dapat dipersepsi oleh sentuhan (dapat diraba) pada tubuh yang hidup saat istirahat dan bekerja. Kita dapat mempelajari banyak hal dengan mengobservasi bentuk dan permukaan luar tubuh dan mengobservasi atau merasakan aspek superfisial struktur-struktur di  bawah permukaannya. Tujuan metode tersebut adalah a dalah visualisasi (mengingat citra atau gambar yang jelas pada) struktur-struktur yang memberi kontur pada  permukaan atau dapat d apat diraba di raba di bawahnya, dan dalam d alam praktik p raktik klinis, membedakan temuan apa pun yang tidak lazim atau abnormal. Dengan kata lain, anatomi  permukaan memerlukan pemahaman menyeluruh tentang anatomi struktur di bawah  permukaan. Misalnya, pada pa da orang dengan den gan luka tusuk, seorang dokter harus mampu melihat struktur dalam yang mungkin mengalami cedera. Pengetahuan mengenai anatomi permukaan

□ Kepala ■ Toraks □ Abdomen ■Ekstremitas bawah □ Leher H Punggung □Pelvis/perineum ■ Ekstremitas atas

Pandangan anterior

Pandangan posterior 

Gambar 1.1. Bagian-bagian utama tubuh yang dipelajari dalam anatomi regional.  Anatomi dideskripsikan relatif terhadap posisi anatomis yang diilustrasikan.

 juga dapat mengurangi kebutuhan untuk mengingat berbagai fakta karena tubuh selalu siap sedia untuk diobservasi dan dipalpasi.  Pemeriksaan fisik adalah aplikasi klinis pada anatomi permukaan.  Palpasi adalah teknik klinis untuk memeriksa anatomi yang hidup. Sebagai contoh,  palpasi denyut arteri merupakan bagian pemeriksaan fisik rutin. Mahasiswa berbagai ilmu kesehatan akan belajar menggunakan instrumen-instrumen untuk mempermudah pemeriksaan tubuh (seperti oftalmoskop untuk mengobservasi tampilan mata) dan men-dengarkan  bagian-bagian yang berfungsi pada tubuh {stetoskop untuk mendengar  jantung dan paru). Palu refleks dapat digunakan untuk memeriksa keadaan fungsional saraf dan otot. Ketika membaca bagian anatomi permukaan dalam teks ini, berusahalah untuk menghubungkan anatomi yang hidup dengan anatomi yang Anda pelajari dari kuliah, diseksi, dan/ atau demonstrasi. Pelajaran regional tentang struktur dalam dan kelainan pada orang yang hidup saat ini juga dapat diberikan dengan pencitraan radiologis. Anatomi radiografik memberikan informasi yang berguna mengenai struktur normal  pada individu hidup, dan dipengaruhi oleh tonus otot, cairan tubuh dan tekanan, serta gaya gravitasi; radiologi diagnostik memperlihatkan efek-efek trauma, patologi, dan penuaan pada struktur-struktur normal. Dalam buku ini, "bagian pencitraan

medis" (deskripsi pada kolom berwarna hijau) pada akhir setiap bab, memberikan pendahuluan pada anatomi radiografik. Namun, pembelajaran menyeluruh dan detail tentang anatomi tiga dimensi struktur dalam dan hubungannya, paling baik dilakukan dengan transeksi atau mengangkat lapisan luar tubuh untuk mengobservasi struktur-struktur secara langsung melalui proses diseksi. Dalam praktik klinis, anatomi permukaan, citra radiografik, dan pengalaman Anda dalam mempelajari anatomi, digabungkan untuk memberikan Anda pengetahuan mengenai setiap anatomi pasien. Komputer adalah alat bantu yang berguna dalam mengajarkan anatomi regional (Cahill dan Leonard, 1997) karena mempermudah aspek tertentu dalam hal instruksi dan tinjauan. Komputer membantu proses belajar dengan memungkinkan terjadinya interaktivitas dan manipulasi pem-buatan anatomis dua dan tiga dimensi; pertunjukan sekuensial dan sisi-ke-sisi pada citra planar, seperti potongan serial anatomis, computed tomography (CT), dan magnetic resonance imaging (MRI); serta pemisahan lapisan jaringan  pada diseksi rekayasa. Proseksi, diseksi yang dibuat secara hati-hati untuk demonstrasi struktur-struktur anatomis, juga berguna. Namun, pembelajaran  paling efisien dan retensi paling tinggi bila belajar didaktik digabungkan dengan pengalaman diseksi sebenarnya — yaitu, belajar dengan cara melakukan praktik (Amadio, 1996; Mutyala dan Cahill, 1996). Selama diseksi, lakukan observasi, palpasi, menggerakkan, dan secara berurutan memperlihatkan bagian-bagian tubuh. Pada 1770, Dr. William Hunter, seorang ahli anatomi dan kebidanan dari Skotlandia menyatakan: "Diseksi saja dapat mengajarkan kita di mana kita seharusnya memotong atau menginspeksi tubuh yang hidup secara bebas."

 Anatomi Sistemik Anatomi sistemik memperkenalkan organisasi organ-organ tubuh menjadi sistem-sistem atau aparatus kolektif yang bekerja bersama untuk melakukan fungsi yang rumit; oleh karena itu, anatomi merupakan pelajaran sekuensial tentang sistem fungsional tubuh. Sistem-sistem dasar dan bidang studi atau  pengobatan setiap sistem (dalam tanda kurung) adalah:



Sistem integumen (dermatologi) terdiri dari kulit (L. integumentum, suatu lapisan) dan bagian tambahannya —  rambut, kuku, dan kelenjar keringat, misalnya — dan jaringan subkutan tepat di bawahnya. Kulit, suatu organ sensorik yang luas, membentuk lapisan dan wadah pelindung luar.



Sistem skeletal {osteologi) terdiri dari tulang dan kartilago; sistem ini memberikan bentuk dasar tubuh kita dan menopang tubuh. Sistem otot  bekerja pada sistem skeletal untuk menghasilkan gerakan. Sistem tersebut juga melindungi organ-organ vital seperti jantung, paru, dan organ-organ pelvik.



Sistem artikular (artrologi) terdiri dari persendian dan ligamen yang terkait, yang menghubungkan bagian-bagian tulang pada sistem rangka dan menjadi tempat untuk terjadinya gerakan.

PENGANTAR ANATOMI BERORIENTASI KLINIS

Sistem muskular (miologi) terdiri dari otot yang bekerja (kontraksi) untuk menggerakkan atau memposisikan bagian-bagian tubuh (misalnva, tulang yang berartikulasio pada sendi). Sistem saraf (neurologi) terdiri dari  sistem sarafpusat (otak dan medulla spinalis) serta  sistem saraf perifer (saraf dan ganglia, bersama dengan ujung motorik dan sensoriknya). Sistem saraf mengontrol dan mengkoordinasikan fungsi-fungsi sistem organ, yang memungkinkan respons tubuh terhadap aktivitas di dalam lingkungannya. Sistem sirkulasi {angiologij terdiri dari sistem kardiovaskular dan limfatik, yang berfungsi dalam transpor cairan tubuh. • Sistem kardiovaskular (kardiologt) terdiri dari jantung dan pembuluh darah yang mengeluarkan dan mengonduksi darah melalui tubuh, mengirimkan oksigen, zat makanan, dan hormon-hormon ke sel-sel dan mengeluarkan produk buangannya. • Sistem limfatik adalah suatu jejaring pembuluh limfatik yang menarik cairan jaringan  berlebih (limfe) dari kompartemen cairan interstisial tubuh (interselular), menyaringnya melalui kelenjar getah bening, dan membawa kembali ke aliran darah. Sistem pencernaan arau alimentari (gastroenterologi) terdiri dari organ dan kelenjar yang  berhubungan dengan ingesti, mastikasi (mengunyah), deglutisi (menelan), digesti, dan absorpsi makanan serta eliminasi feses (hasil buangan padat) yang menetap setelah zat makanan diabsorpsi. Sistem pernapasan (pulmonologi) terdiri dari pasase udara dan paru yang menyuplai oksigen ke darah untuk respirasi cairan dan mengeliminasi karbon dioksida dari sistem tersebut. Diaphragma dan larynx mengontrol aliran udara ke sistem, yang juga dapat menghasilkan tonus dalam larynx yang selanjutnya dimodifikasi oleh lidah, gigi, dan bibir menjadi wicara. Sistem urinari (urologi) terdiri dari ren (ginjal), ureter, vesica urinaria (kandung kemih), dan urethra (urerra), yang menyaring darah dan akhirnya menghasilkan, membawa, menyimpan, dan secara intermiten mengekskresi urin (hasil buangan cair). Sistem reproduksi atau  genital [ginekologi untuk perempuan; andrologi untuk laki-laki) terdiri dari gonad (ovarium dan testis) yang menghasilkan oosit (telur) dan sperma, duktus yang membawanya, dan genitalia yang memungkinkan penyatuannya. Setelah konsepsi, saluran reproduksi perempuan mengandung dan melahirkan janin. Sistem endokrin (endokrinologi) terdiri dari kelenjar tanpa duktus diskret (seperti kelenjar tiroid) serta sel-sel tersendiri dan berkelompok pada usus dan dinding pembuluh darah serta ujung saraf yang khusus yang menyekresi hormon-hormon. Hormon adalah molekul organik yang dibawa oleh sistem sirkulasi ke sel-sel efektor yang terletak jauh pada semua bagian tubuh. Oleh karena itu, pengaruh sistem endokrin didistribusikan secara luas sama seperti sistem saraf. Kelenjar-kelenjar tersebut mempengaruhi metabolisme dan proses-proses lain, seperti siklus menstruasi.

Sistem artikular dan skeletal yang pasif serta sistem muskular yang aktif, secara  bersama-sama merupakan suatu supersistem, aparatus atau sistem lokomotor (ortopedik), karena harus bekerja bersama-sama untuk menghasilkan lokomosi tubuh. Meskipun struktur yang secara langsung menghasilkan lokomosi adalah otot, tulang, sendi, dan ligamen ekstremitas, namun sistem-sistem lain secara tidak langsung terlibat juga: arteri dan vena sistem sirkulasi menyuplai oksigen dan zat makanan dan mengeluarkan hasil  buangan dari struktur-struktur tersebut, dan saraf pada sistem saraf merangsangnya bekerja. Sebenarnya, tidak ada sistem yang berfungsi sendiri. Anatomi sistemik adalah pendekatan yang dilakukan oleh sebagian besar pelatihan (pengenalan) yang tidak melibatkan diseksi dan digunakan ketika seluruh kurikulum mengikuti suatu pendekatan sistemik.

 Anatomi Klinis Anatomi klinis (terapan) menekankan aspek struktur dan fungsi tubuh yang penting dalam praktik kedokteran, kedokteran gigi, dan ilmu kesehatan terpadu. Anatomi klinis menggabungkan pendekatan regional dan sistemik untuk mempelajari anatomi dan menekankan aplikasi klinis. Teknik endoskopik dan pencitraan (misalnya, pemeriksaan  bagian dalam lambung) juga memperlihatkan anatomi hidup. Dalam mempelajari anatomi klinis sering terjadi pemutarbalikan proses berpikir yang secara khas diikuti saat mempelajari anatomi regional atau sistemik. Misalnya,  bukan berpikir bahwa, "Kerja otot ini adalah untuk ...", anatomi klinis malah bertanya, "Bagaimana manifestasi tidak adanya aktivitas otot ini?" Bukan memperhatikan bahwa, "Saraf .... memberikan inervasi ke area kulit ini," a natomi klinis bertanya, "Mati rasa di area ini menunjukkan suatu lesi pada saraf yang mana?" Anatomi klinis menyenangkan untuk dipelajari karens perannya dalam menyelesaikan masalah klinis. "Kotak korelasi klinis (biru)" (deskripsi pada kolom berwarna biru) dalam buku ini menjelaskan aplikasi  praktis anatomi. CATATAN PENTING: Anatomi adalah pelajaran mengena struktur tubuh manusia, Anatomi regional menjelaskan tubuh yang terorganisasi menjadi segmen-segmen atau bagian bagian; anatomi sistemik melihat tubuh terorganisasi menjad sistem-sistem organ. Anatomi permukaan memberikar  informasi mengenai struktur-struktur yang dapat diobservas atau dipalpasi di bawah kulit, dan anatomi radiografil memungkinkan apresiasi struktur-struktur dalam tubuh yanc hidup, karena dipengaruhi oleh tonus otot, cairan tubul dan tekanan, serta berat jenis. Anatomi klinis menekankar  aplikasi pengetahuan anatomis tentang praktik kedokteran

Terminologi Anatomiko medis ____________ .

Suatu perbendaharaan kata internasional telah ditentukan untuk anatomi dan kedokteran. Meskipun Anda telah terbiasa dengan istilah yang lazim untuk bagian dan regio tubuh, Anda, harus mempelajari tata nama yang benar (misalnya, fossa axillaris bukan ketiak dan clavicula bukan tulang selaneka

yang memungkinkan komunikasi tepat di antara para petugas kesehatan di seluruh dunia serta di antara para mahasiswa ilmu kesehatan dasar dan terapan. Anda juga harus mengetahui istilah umum dan sehari-hari yang biasa digunakan orang ketika menjelaskan keluhan-keluhan mereka. Lebih jauh lagi, Anda harus mampu menggunakan istilah yang dipahami orang ketika menjelaskan masalah kesehatan pada mereka. Terminologi dalam buku ini disesuaikan dengan Terminologia Anatomica  baru:  International Anatomical Terminology (Federative Committee on Anatomical Terminology, 1998) —   panduan referensi internasional tentang bahasa anatomis yang disahkan. Terminologia Anatomica (TA) memuat daftar istilah anatomis baik dalam bahasa Latin maupun bahasa Inggris (misalnya, otot bahu adalah musculus deltoideus dalam bahasa Latin dan deltoid dalam bahasa Inggris). Sebagian besar istilah dalam buku ini ekuivalen dengan  bahasa Inggris. Sayangnya, terminologi yang sering digunakan dalam arena klinis dapat  berbeda dengan terminologi resmi. Karena ketidaksesuaian tersebut dapat membingungkan, teks ini menjelaskan istilah-istilah yang sering dikacaukan dengan menempatkan  penunjukan tidak resmi dalam tanda kurung bila istilah tersebut baru pertama kali digunakan — misalnya, tube faringotimpanik (tuba auditorius, tuba eustachi) dan arteria thoracica internal (arteria mammaria interna).  Eponim, istilah yang menggabungkan nama-nama orang, tidak digunakan pada terminologi baru karena tidak memberikan  petunjuk mengenai tipe atau lokasi struktur yang terlibat. Selain itu, beberapa eponim secara historis tidak akurat — misalnya, Poupart bukan ahli anatomi pertama yang menjelaskan ligamentum inguinalis (ligamentum Poupart). Meskipun demikian, eponim yang sering digunakan terdapat dalam tanda kurung di seluruh buku bila istilah tersebut pertama kali digunakan — seperti angulus sternalis (angulus Louis) — karena Anda pasti akan menemukan kata-kata tersebut. Perhatikan bahwa istilah eponim tidak menunjukkan bahwa angulus ada  pada sternum. Terminologi anatomis memperkenalkan dan menyusun sebagian besar terminologi kedokteran. Untuk dipahami, Anda harus mengekspresikan diri sendiri secara jelas, menggunakan istilah yang tepat dengan cara yang benar. Karena sebagian besar istilah  berasal dari bahasa Latin dan Yunani, pada awalnya bahasa kedokteran tampak sulit; namun, seiring Anda mempelajari asal istilah, kata-kata tersebut akan menjadi masuk akal. Misalnya, istilah decidua, digunakan untuk menjelaskan lapisan uterus yang hamil, berasal dari bahasa Latin dan berarti "jatuh". Istilah tersebut tepat karena endometrium "jatuh" atau dikeluarkan setelah bayi dilahirkan, yang mengakhiri kehamilan, seperti daun-daun pohon yang jatuh pada akhir musim panas. Untuk menguraikan tubuh secara jelas dan menunjukkan posisi bagian-bagian dan organ-organnya satu sama lain, ahli anatomi di seluruh dunia setuju menggunakan istilah deskriptif yang sama tentang posisi dan arah. Karena para klinisi juga menggunakan istilah-istilah tersebut, penting untuk menguasai penggunaan perbendaharaan kata ini. Mempraktikkan dan meninjau kembali penggunaan terminologi yang tepat sesuai yang Anda pelajari sehingga Anda mengerti artinya ketika

menjelaskan bagian-bagian tubuh dalam riwayat kesehatan pasien atau selama diskusi  pasien dengan para klinisi.

Posisi Anatomis Semua penjelasan anatomis diekspresikan berhubungan dengan satu posisi anatomis yang konsisten, yang memastikan bahwa penjelasan tidak ambigu (Gbr. I.l dan 1.2). Posisi anatomis menunjukkan posisi tubuh seolah-olah orang berdiri tegak, tanpa memandang  posisi atau postur sebenarnya, dengan: • Kepala, pandangan (mata), dan ibu jari yang mengarah ke anterior (ke depan). • Permukaan lengan yang terletak satu sisi dengan telapak tangan menghadap ke anterior. • Ekstremitas bawah merapat dengan kaki sejajar dan ibu jari menghadap ke anterior. Posisi anatomis tersebut diadopsi secara global untuk deskripsi anatomikomedis. Dengan menggunakan posisi dan terminologi yang tepat ini, Anda dapat menghubungkan setiap bagian tubuh secara tepat dengan bagian yang lain. Meskipun gaya gravitasi menyebabkan pergeseran organ-organ internal ke bawah pada posisi berdiri, kita perlu menjabarkan posisi organ-organ pada posisi telentang karena biasanya merupakan posisi tubuh orang saat diperiksa. Memvisualisasikan posisi anatomis melalui mata Anda ketika menjabarkan pasien (atau kadaver), apakah berbaring miring, telentang (berbaring, wajah menghadap ke atas), atau tengkurap (wajah menghadap ke bawah).

Bidang Anatomis Penjabaran anatomis didasarkan pada empat bidang imajinasi (median, sagital, frontal, dan transversa) yang memotong tubuh pada posisi anatomis (Gbr. 1.2): • Bidang median,  bidang vertikal yang berjalan longitudinal melalui tubuh, membagi tubuh menjadi separuh kanan dan kiri. Bidang median memotong garis tengah  permukaan anterior dan posterior tubuh. Garis tengah {midline) sering salah digunakan sebagai suatu sinonim untuk bidang median. • Bidang sagital adalah bidang vertikal yang berjalan melalui tubuh  sejajar dengan bidang median. Bidang-bidang tersebut membantu memberikan suatu titik referensi dengan menyebutkan suatu struktur yang dipotong oleh bidang yang Anda inginkan, seperti bidang sagital melalui titik tengah clavicula. Istilah bidang midsagital adalah suatu istilah yang berlebih untuk bidang median (O'Rahilly, 1997). Parasagital, sering digunakan oleh ahli neuroanatomi dan ahli saraf, juga tidak diperlukan karena setiap  bidang sejajar dan berdasarkan definisi terhadap setiap sisi bidang adalah sagital.  Namun, suatu bidang yang sejajar dan dekat dengan bidang median dapat disebutbidang  paramedian. • Bidang frontal (koronal) adalah bidang vertikal yang berjalan melalui tubuh tegak lurus terhadap bidang median, yang membagi tubuh menjadi bagian anterior (depan)

(A)

Bidang median

(B) Bidang frontal (koronal)

Bidang sagital

Bidang transversa (aksial)

Bidang median pada tangan

Bidang frontal (koronal) pada kaki

Bidang median pada kaki

(C ) Gambar 1.2. Bidang-bidang anatomis. Ilustrasi bidang-bidang utama referensi pada tubuh.

dan posterior (belakang). Sekali lagi, suatu titik referensi diperlukan untuk menunjukkan posisi  bidang (misalnya, bidang frontal melalui caput mandibulae). • Bidang transversa adalah bidang yang berjalan melalui tubuh tegak lurus terhadap bidang median dan frontal, yang membagi tubuh menjadi bagian superior (atas) dan inferior (bawah). Bidang tersebut membantu memberikan titik referensi untuk mengidentifikasi level bidang, seperti "bidang transversa melalui umbilicus" atau melalui vertebra tertentu. Ahli radiologi menyebut bidang transversa sebagai transaksial, yang sering disingkat menjadi bidang aksial. Seringkali potongan tubuh pada bidang frontal dan transversa bersifat simetris, berjalan melalui kedua struktur yang berpasangan di kanan dan kiri, yang memungkinkan terjadi beocrapa  perbandingan. jumlah bidang sagital, frontal, dan transversa tidak terbatas. Penggunaan utama  bidang anatomis adalah untuk menjabarkan potongan-potongan. Ahli anatomi menciptakan  potongan tubuh dan bagian-bagiannya secara anatomis(Gbr. 1.3) dan para klinisi menciptakannya dengan teknik pencitraan planar, seperti CT, untuk menjabarkan atau memperlihatkan struktur-struktur internal. Potongan pandangan tubuh seolah-seolah dipotong ; bidang tertentu. Potongan longitudinal berjalan sejajar dengan sumbu panjang tubuh atau setiap  bagian-bagiannya, dan istilah ini digunakantanpa memandang posisi tubuh. Potongan transversa. Atau potongan menyilang, adalah irisan tubuh atau  bagian-bagiannya yang dipotong tegak lurus terhadap sumbu longitudinal tubuh atau setiap bagiannya; karena sumbu panjang kaki  betjalan horizontal, potongan transversa kaki terletak pada bidang frontal (Gbr. 1.2 C). • Potongan oblik adalah irisan tubuh atau setiap bagiannya yang tidak memotong sepanjan g salah satu bidang anatomis yang telah disebut sebelumnya. Dalam praktik, ban yak citra radiografik dan  potongan anatomis tidak terletak tepat di bidang-bidang sagital, frontal, atau transversa; seringkali agak oblik.

Istilah dalam Hubungan dan Perbandingan Berbagai objektif, disusun sebagai pasangan berlawanan, menjelaskan hubungan bagian-bagian tubuh pada posisi anatomis dan membandingkan posisi dua sttuktur relatif satu sama lain (Gbr. 1.4). Superfisial, intermedia, dan profunda menjelaskan posisi struktur relatif terhadap  permukaan tubuh atau hubungan satu struktur terhadap yang lain yang berada di bawah atau di atas sttuktur. Medial digunakan untuk menunjukkan bahwa (pada posisi anatomis) suatu struktur, seperti  jari V tangan (jari kelingking), lebih dekat dengan bidang median tubuh daripada jari-jari lain. Sebaliknya, lateral nienetapkan bahwa suatu struktur, seperti ibu jari tangan, menjauh dari bidang median. Lateral dan median tidak sinonim dengan istilah eksternal (luar) dan internal (dalam). Eksternal dan internal masing-masing berarti lebih jauh dari dan lebih dekat dengan pusat suatu organ atau rongga, tanpa memandang arah.

Potongan longitudinal Potongan transversa (A)

if Ml y^

(B)

 jp *

Potongan oblik (C)

Gambar 1.3. Potongan ekstremitas. Potongan dapat diperoleh dengan pemotongan anatomis atau teknik pencitraan medis.

Posterior (dorsal) menunjukkan permukaan belakang tubuh arau lebih dekar dengan  punggung. Anterior (ventral) menunjukkan bagian depan permukaan tubuh. Rostral lebih sering digunakan daripada anterior ketika menjabarkan bagian-bagian ot ak; rostral berarti ke arah rostrum (L. dari paruh); namun, pada manusia menunjukkan lebih dekat dengan bagian anterior kepala (misalnya, lobus frontalis otak terletak rostral terhadap serebelum). Inferior menunjukkan suatu struktur yang terletak lebih dekat de ngan telapak kaki. Kaudal (L. cauda, ekor) adalah istilah arah yang berguna yang berarti ke arah regio ekor, direpresentasikan  pada manusia dengan koksigeus, tulang kecil di ujung inferior (kaudal) kolumna vertebralis. Istilah kaudal digunakan dalam embriologi karena embrio manusia memiliki eminensia kaudal seperti ekor sampai pertengahan minggu ke-8 (Moore dan Persaud, 2003). Superior menunjukkan suatu struktur yang lebih dekat dengan verteks, titik paling tinggi di kranium. Kranial  berkaitan dengan kranium (L. Mediev. tengkorak) dan merupakan suatu istilah arah yang berarti ke arah kepala.  Istilah-istilah kombinasi menjelaskan susunan posisional: inferomedial  berarti lebih dekat dengan kaki dan bidang median — misalnya, bagian anterior iga berjalan inferomedial; superolateral  berarti lebih dekat dengan kepala dan lebih jauh dari bidang median. Proksimal dan distal, masing-masing secara berturut-turut digunakan untuk membandingkan posisi yang lebih dekat atau lebih jauh dari pelekatan ekstremitas atau aspek pusat suatu struktur linear. Dorsum  biasanya menunjukkan permukaan superior atau posterior (punggung) setiap bagian yang menonjol ke anterior dari tubuh, seperti dorsum lidah, hidung,  penis, atau kaki. Dorsum juga digunakan untuk menjelaskan punggung tangan. Lebih mudah untuk memahami mengapa permukaan-permukaan tersebut dianggap posterior jika memikirkan hewan  berkaki empat yang berjalan dengan telapak kaki dan telapak tangann ya, seperti seekor

 beruang. Telapak kaki menunjukkan aspek inferior atau bagian bawah kaki, sebagian besar  bersentuhan dengan tanah bila berdiri dengan kaki telanjang. Telapak tangan menunjukkan  bagian tangan yang rata, khususnya ibu jari dan jari lain, dan berlawanan dengan bagian dorsum tangan.

Istilah Lateralitas Struktur-struktur berpasangan yang memiliki anggota kanan dan kiri (misalnya, ginjal) disebut bilateral, sedangkan yang terdapat hanya pada satu sisi (misalnya, limpa) disebut unilateral. Ipsilateral menunjukkan sesuatu yang terdapat pada sisi tubuh yang sama seperti struktur lain; misalnya, ibu jari tangan kanan dan ibu jari kaki kanan terletak ipsilateral. Kontralateral menunjukkan yang terdapat pada sisi tubuh berlawanan yang relatif terhadap struktur lain; tangan kanan kontralateral terhadap tangan kiri. Istilah Gerakan Berbagai istilah menjelaskan gerakan ekstremitas dan bagian tubuh lainnya (Gbr. 1.5). Sementara itu, sebagian besar gerakan terjadi pada sendi tempat artikulasi dua atau lebih tulang atau kartilago satu sama lain, beberapa struktur non-skeletal memperlihatkan gerakan (misalnya, lidah, bibir, kelopak mata). Fleksi menunjukkan membeloknya atau berkurangnya sudut antara tulang-tulang atau  bagian-bagian tubuh. Untuk sebagian besar sendi (misalnya, siku), fleksi biasanya melibatkan gerakan pada arah anterior; namun, fleksi pada sendi lutut melibatkan gerakan posterior. Dorsifleksi menjelaskan fleksi pada sendi pergelangan kaki, dan terjadi ketika berjalan jinjit atau mengangkat ibu jari dari tanah. Plantarfleksi membalikkan kaki atau ibu jari kaki ke arah  permukaan plantar (misalnya, ketika berdiri pada jari kaki Anda). Ekstensi menunjukkan lurusnya atau bertambahnya sudut antara tulang-tulang atau  bagian-bagian tubuh. Ekstensi biasanya terjadi pada arah posterior, tetapi ekstensi sendi (bersambung ke him. 11)

8

PENGANTAR ANATOMI BERORIENTASI KLINIS

Superfisial

Superior (kranial)

Tangan

Lebih dekat dengan permukaan

Lebih dekat dengan kepala

Permukaan dorsal (dorsum)

Jantung terletak superior terhadap lambung

Permukaan palmar (telapak tangan)

Otot lengan terletak superfisial terhadap tulangnya (humerus) Intermedia  Antara struktur superfisial dan profunda Otot biseps terletak intermedia antara kulit dan humerus

Profunda Lebih jauh dari permukaan Humerus terletak profunda terhadap otot lengan

Lebih dekat dengan bidang median Jari kelima (jari kelingking) terletak pada sisi medial tangan

Lebih jauh dari bidang median Ibu jari tangan terletak pada sisi lateral tangan

Posterior (dorsal) Lebih dekat dengan belakang/punggung Tumit terletak di sebelah posterior jari kaki

Anterior (ventral)

Dorsum Telapak tangan J

Lebih dekat dengan bagian depan Jari kaki terletak di sebelah anterior pergelangan kaki

Inferior (kaudal) Lebih dekat dengan kaki Pergelangan tangan terletak distal terhadap siku, dan bagian distal ekstremitas

Lambung terletak inferior terhadap jantung Gambar 1.4. Istilah hubungan dan perbandingan. Istilah-istilah tersebut menjelaskan posisi satu struktur relatif terhadap struktur lain.

Ekstensi

7— _J

Vl

Fleksi

Ekstensi

/^—'

0\

^ Ekstensi

Fleksi

Fleksi dan ekstensi ekstremitas atas pada sendi bahu dan ekstremitas bawah pada sendi panggul

Fleksi

Fleksi

Fleksi dan ekstensi lengan bawah pada sendi siku dan tungkai pada sendi lutut

Fleksi dan ekstensi kolumna vertebralis pada sendi intervertebralis

Oposisi

Reposisi

Ekstensi

Fleksi

Ekstensi Fleksi dan ekstensi tangan pada sendi pergelangan tangan

Fleksi dan ekstensi jari pada sendi metakarpofalangeal dan interfalangeal

Oposisi dan reposisi ibu jari dan jari kelingking

Pronasi dan supinasi lengan bawah pada sendi radioulnar 

Ekstensi Fleksi

Ekstensi Fleksi dan ekstensi tangan pada sendi pergelangan tangan

Fleksi dan ekstensi jari pada sendi metakarpofalangeal dan interfalangeal

Oposisi dan reposisi ibu jari dan jari kelingking

Pronasi dan supinasi lengan bawah pada sendi radioulnar 

lateral medial  Abduksi jari ketiga Abduksi dan adduksi  jari pertama, kedua, keempat, dan kelima

Abduksi, adduksi, ekstensi, dan fleksi ibu ari  J

Gambar 1.5 Istilah gerakan. Istilah-istilah tersebut menjelaskan gerakan ekstremitas dan bagian lain tubuh; gerakan terjadi pada sendi, tempat artikulasi dua atau lebih tulang atau kartilago satu sama lain.

 Abduksi dan adduksi ekstremitas kanan dan rotasi ekstremitas kiri masing-masing secara berturut-turut pada sendi glenohumeral dan nanaaul

Sirkumduksi (gerakan memutar) ekstremitas bawah pada sendi panggul

Inversi dan eversi kaki pada sendi subtalar dan talar transversa

 Abduksi dan adduksi ekstremitas kanan dan rotasi ekstremitas kiri masing-masing secara berturut-turut pada sendi glenohumeral dan nanaaul

Sirkumduksi (gerakan memutar) ekstremitas bawah pada sendi panggul

Inversi dan eversi kaki pada sendi subtalar dan talar transversa

lutut terjadi pada arah anterior. Ekstensi suatu ekstremitas atau bagian melebihi batas normal — hiperekstensi (ekstensi berlebih) — dapat menyebabkan cedera, seperti "salah urat" (yaitu hiperekstensi leher selama tabrakan mobil di ujung belakang). Perhatikan pada Gambar 1.5 bahwa  bila kaki diekstensi pada sendi pergelangan kaki, disebut plantar/Z?&» (bila berdiri pada jari kaki Anda). Kecuali untuk ibu jari, dari posisi anatomis, fleksi dan ekstensi adalah gerakan-gerakan pada  bidang sagital. Abduksi  berarti bergerak menjauh dari bidang median pada bidang frontal (misalnya, ketika menggerakkan ekstremitas atas menjauh dari sisi tubuh). Abduksi jari (jari tangan atau kaki) berarti memisahkan jari-jari — menggerakkan jari lain menjauh dari jari ketiga (jari tengah) pada posisi netral atau menggerakkan jari kaki lain menjauh dari jari kedua dalam posisi netral. Jari tangan ketiga dan jari kaki kedua abduksi ke medial atau lateral menjauh dari posisi netral. Fleksi lateral kanan dan kiri (membengkok ke samping) adalah bentuk khusus abduksi hanya untuk leher dan  batang tubuh. Wajah dan tubuh atas mengarah ke anterior bersamaan dengan miringnya kepala dan/atau bahu ke kanan atau kiri, yang menyebabkan garis tengah tubuh itu sendiri membengkok ke samping. Keadaan tersebut merupakan gerakan campuran yang terjadi di antara banyak vertebra yang berdekatan. Adduksi  berarti bergerak ke arah bidang median pada bidang frontal (misalnya, bila menggerakkan ekstremitas atas ke sisi tubuh). Adduksi jari berarti mendekatkan kembali jari-jari tangan atau kaki yang tersebar atau menggerakkan jari lain ke arah posisi netral jari tangan ketiga atau jari kaki kedua. Jari tangan ketiga abduksi ke lateral atau medial atau jari kaki kedua adduksi kembali ke posisi netral. Seperti yang dapat Anda lihat dengan memperhatikan gerak permukaan kuku ibu jari (ke lateral bukan ke posterior pada posisi anatomis), ibu jari berotasi 90° relatif terhadap jari-jari lain. Oleh karena itu, ibu jari mengalami fleksi dan ekstensi pada bidang frontal, dan mengalami abduksi dan adduksi pada bidang sagital. Sirkumduksi adalah suatu gerakan melingkar yang merupakan kombinasi antara fleksi, ekstensi, abduksi, dan adduksi yang terjadi sedemikian rupa sehingga ujung distal bagian bergerak melingkar. Sirkumduksi dapat terjadi di semua sendi pada gerakan-gerakan yang telah disebutkan yang mungkin terjadi (misalnya, sendi panggul). Rotasi melibatkan pembalikan atau pemutaran suatu bagian tubuh di sekitar sumbu longitudinalnya, seperti memutar kepala seseorang ke samping.  Rotasi medial (rotasi internal) membawa permukaan anterior suatu ekstremitas lebih dekat dengan bidang median, sedangkan rotasi lateral (rotasi eksternal) menyebabkan permukaan anterior menjauh dari bidang median. Pronasi adalah gerakan rotasional lengan bawah dan tangan yang mengayun radius (tulang  panjang lateral lengan bawah) ke medial di sekitar sumbu longitudinalnya sehingga telapak tangan menghadap ke posterior dan permukaan dorsumnya ke anterior. Bila sendi siku difleksikan, pronasi menggerakkan tangan sehingga telapak tangan menghadap ke inferior (misalnya, menempatkan telapak tangan rata di atas meja). Bila diterapkan pada kaki, pronasi menunjukkan suatu

kombinasi eversi dan abduksi yang menyebabkan merendahnya tepi medial kaki. (Kaki seseorang dengan permukaan kaki rata merupakan contoh pro nasi). Supinasi adalah gerakan rotasional lengan bawah dan tangan yang mengayun radius ke lateral di sekitar sumbu longitudinalnya sehingga dorsum tangan menghadap ke posterior dan telapak tangan menghadap ke anterior (yaitu, meng-gerakkannya ke posisi anatomis). Bila sendi siku fleksi, supinasi menggerakkan tangan sehingga telapak tangan menghadap ke superior. (Cara mengingat: Anda dapat memegang sabun di telapak tangan ketika lengan bawah yang difleksikan pada posisi supinasi tetapi mudah [kemungkinan] menjatuhkannya jika lengan bawah kemudian berbalik menjadi pronasi!) Bila diterapkan pada kaki, supinasi menunjukkan gerakan-gerakan yang menyebabkan meningginya tepi medial kaki. Oposisi adalah gerakan bantalan jari pertama (ibu jari) mendekati bantalan jari lain. Gerakan tersebut digunakan untuk mencubit, memasang kancing, dan mengangkat gelas teh melalui  pegangannya. Reposisi menjelaskan gerakan jari pertama dari posisi oposisi kembali ke posisi anatomisnya. Protrusi adalah suatu gerakan ke anterior (ke depan) seperti memprotrusikan mandibula (dagu), bibir, atau lidah. Retrusi adalah suatu gerakan ke posterior (ke arah belakang), seperti saat meretrusikan mandibula, bibir, atau lidah. Istilah yang sama protraksi dan retraksi  paling sering digunakan untuk gerakan anterior dan posterior bahu. Elevasi menaikkan atau menggerakkan suatu bagian ke arah superior, seperti elevasi bahu ketika mengangkat bahu, kelopak mata atas ketika membuka mata, atau lidah ketika mendorongnya melawan langit-langit. Depresi merendahkan atau menggerakkan suatu bagian ke inferior, seperti depresi bahu ketika beristirahat, kelopak mata atas ketika menutup mata, atau menarik lidah menjauh dari langit-langit. Eversi menggerakkan telapak kaki menjauh dari bidang median (membalikkan telapak kaki ke lateral). Bila kaki di eversi penuh, kaki juga dalam posisi dorsifleksi. Inversi menggerakkan telapak kaki ke arah bidang median (menghadapkan telapak kaki ke medial). Bila kaki diinversi penuh, kaki  juga dalam posisi plantarfleksi.

Struktur Istilah Anatomi adalah suatu ilmu pengetahuan deskriptif dan memerlukan nama untuk banyak struktur dan  proses tubuh. Para mahasiswa yang baru memulai pelajaran anatomi sering merasa kewalahan dengan banyaknya istilah anatomikomedis baru. Untungnya, terdapat sumber pelajaran untuk membantu Anda mempelajari istilah tersebut (Mehta dkk. 1996; Stedman's Medical Dictionary, 2005; Willis, 1995). Banyak istilah memberikan informasi mengenai suatu bentuk, ukuran, lokasi, atau fungsi srruktur atau mengenai kemiripan saru struktur dengan yang lain. Beberapa otot memiliki nama deskriptif untuk menunjukkan karakteristik utamanya — misalnya, musculus deltoideus, yang menutupi titik bahu, berbentuk segitiga, seperti lambang untuk delta, huruf keempat dalam abjad Yunani. Akhiran — ozW berarti "seperti"; oleh karena itu, deltoid berarti seperti delta. Biceps berarti berkepala dua dan triceps berarti berkepala tiga. Beberapa

variasi luas dalam ukuran, bentuk, dan bentuk pelekatan otot. Demikian pula, terdapat variasi yang luas pada pola percabangan vena, arteri, dan saraf. Variasi vena paling banyak dan variasi saraf  paling sedikir. Variasi individual hams diperrimbangkan pada pemeriksaan fisik, diagnosis, dan  pengobaran. Sebagian besar deskripsi pada teks ini menggunakan asumsi kisaran variasi yang normal. Namun, frekuensi variasi sering berbeda di antara kelompok manusia, dan variasi yang dikumpulkan pada saru populasi mungkin ridak dapat digunakan pada anggota populasi lain. Beberapa variasi, seperri yang terjadi dalam hal asal dan perjalanan arteria cystica ke kandung kemih, secara Minis pen ting (lihat Bab 2), dan setiap ahli bedah yang melakukan operasi tanpa pengetahuan pasti mengalami masalah. Dalam buku ini, variasi yang signifikan secara klinis rampak pada kotak korelasi klinis (biru). Terlepas dari perbedaan ras dan jenis kelamin, manusia memperlihatkan variasi generik yang luas, seperti polidaktili (jari berlebih). Sekitar 3% bayi baru lahir memperlihatkan satu atau lebih anomali kongenital yang signifikan (Moore dan Persaud, 2003). Defek-defek lain (misalnya, atresia atau  blokade usus) tidak terdeteksi sampai timbul gejala. Menemukan variasi dan anomali kongeniral  pada kadaver sebenarnya merupakan satu dari banyak keuntungan melakukan diseksi pada sumbernya langsung, karena memungkinkan mahasiswa mengetahui adanya variasi dan menyadari frekuensinya.

CATATAN PENTING: Variasi anatomis sering terjadi dan mahasiswa harus berharap menemukannya selama diseksi. Penting untuk mengetahui bagaimana variasi tersebut dapat mempengaruhi pemeriksaan fisik, diagnosis, dan pengobatan.

Sistem Integumen __________________ Katena_lajlLr^tmjda!^
View more...

Comments

Copyright ©2017 KUPDF Inc.
SUPPORT KUPDF