Anatomi Fisiologis Dan Vaskularisasi Paru
September 9, 2022 | Author: Anonymous | Category: N/A
Short Description
Download Anatomi Fisiologis Dan Vaskularisasi Paru...
Description
Tugas Makalah. Anatomi, Fisiologi dan Vaskularisasi Jantung Paru.
Oleh: Arya Utama Timur Galang Adil
Rumah Sakit RSUDZA Banda Aceh 2013
Anatomi Fisiologis dan Vaskularisasi paru-paru Pulmo adalah organ pernafasan yang penting karena udara yang masuk dapat berhubungan secara erat dengan darah kapilaer didalam paru-paru. Tiap paru-paru melekat pada jantung dan trachea melalui radix pulmonalis dan ligamentum pulmonale. Tiap paru-paru mempunyai sebuah apex, sebuah basis, tiga buah facies yaitu facies costalis, facies mediastinalis, facies diphragmatica dan tiga buah margo yaitu margo anterior, margo inferior dan margo superior, Paru-paru kiri dibagi menjadi lobus superior dan lobus inferior oleh sebuah fissure oblique. Paru-paru kanan menjadi lobus superior, lobus inferior, dan lobus medius oleh fissure oblique dan fissure horizontalis. Bronchi dan vasa pulmonales muncul dari trachea dan jantung menuju tiap paru-paru. Kesuluruhannya membentuk radix pulmonalis yang akan memasuki hilum pulmonalis. Paru kanan memiliki tiga lobus dan paru kiri memiliki dua lobus, bronchus principalis bercabang menjadi bronchus lobaris.yang mas masuk uk pada tiap-tiap lobus, lalu bercabang lagi menjadi bronchus segmentalis. Pembuluh darah pada paru trunchus pulmonalis muncul dari ventrikel kanan. Setelah berjalan sepanjang 5 cm, kemudian bercabang dua menjadi arteri pulmonalis dextra dan ateria pulmonalis sinistra lalu bercabang kembali menjadi arteri lobares dan selanjutnya menjadi arteri segemntales. Darah yang akan mengalami oksigenisasi dibawa oleh arteria pulmonalis kedalam paru-paru, sedangkan jaringan paru-paru sendiri menerima darah dari arteri bronchialis. Arteri pulmonalis bercabang-cabang mengikuti percabangan bronchi dan berjalan disebelah posterolateralnya. Cabang terminalnya menjadi kapiler-kapiler pada permukaan dinding alveoli sebagai tempat pertukaran gas. Arteria bronchialis berasal dari aorta dan bercabang mengikuti percabangan bronchus disebelah belakangnya. Vena pulmonalis membawa darah bersih dari paru-paru menuju arium kiri. Biasanya ada empat buah venae pulmonalis. Vena bronchialis bermuara pada vena azygos, vena hemi azygos dan vena intercostalis posterior.
Radix pulmonails terdiri dari struktur yang masuk dan keluar dari paru-paru
melalui hilum pulmonalis. Radix pulmonalis diliputi oleh pleura yang memanjang ke bawah sebagai ligamentum ligamen tum pulmonale. Radix pulmonale berisi bronchus principalis, vasa pulmonalis, saraf, vasa bronchialis, pembuluh getah bening dan nadi lymphodei. Persarafan paru-paru dilakukan oleh dsaraf otonom berupa cabang-cabang sarag simpatis thoracica dan nervus vagus. Paru merupakan bagian sistem respirasi yang berfungsi menukar CO2 yang berada dalam darah dengan O2 yang masuk kedalam paru-paru melalului saluran napas. Paru paru juga mempunyai fungsi lain yaitu, sebagai penyeimbang asam basa, meningkatkan aliran balik vena, vokalisasi, sistem pertahanan terhadap benda asing yang dihirup, memodifikasi berbagai bahan yang melewati sirkulasi paru. Sistem respirasi terdiri dari saluran pernapasan dimulai dari hidung, faring, trachea, bronkus, bronkiolus dan berakhir pada alveolus. Petrukaran oksigen dan CO2 terjadi pada alveolus secara difusi. Yang mana nantinya akan dilanjutkan oleh sistem sirkulasi menuju kejaringan. Mekanika pernapasan sendiri, terjadi karena perbedaan tekanan luar dan dalam paru. Dimana ini memungkinkan udara untuk masuk dan keluar paru. Paru pada keadaan normal teregang untuk mengisi rongga thorax yang ukurannya lebih besar hal ini diakibatkan oleh adanya daya kohesi cairan intra pleura dan gradient tekanan transmural. Inspirasi terjadi ketika otot-otot pernapasan khususnya otot dafragma dan otot interkostalis anterior berkontraksi. Hal ini terjadi karena ketika otot-otot tersebut berkontraksi maka volume paru-paru akan bertambah dan menyebabkan men yebabkan tekanan didalam paru-paru turun dan secara otomatis udara dari luar paru-paru akan masuk. Ekspirasi terjadi bila otot diafragma serta otot interkostalis anterior bereleksas.
Anatomi Fisiologis dan Vaskularisasi Jantung Jantung terdiri dari empat ruangan dari atrium kanan dan kiri, ventrikel kanan dan kiri yang mana antra jantung kanan dan kiri dibatasi oleh septum. Jantung juga memiliki empat katup yaitu katup mitral, katup tricuspid, katup aorta, katup pulmonal. Apex jantung dibentuk oleh ujung ventrikel sinistra yang mengarah kedep kedepan an kiri. Basis jantung dibentuk oleh atrium terutama atrium sinistra. Sistem konduksi jantung terdiri dari nodus sinuatrialis, nodus atrioventricularis, berkas his dan serabut purkinje. Dimana implus dimulai dari nodus SA dilanjutkan ke nodus AV dan diteruskan keventrikel melalui berkas his dan terakhir menuju ke serabut purkinje. Jantung deperdarahi oleh arteri coronaria. Arteri coronaria bercabang menjadi dua, yaitu arteri coronasia sinistra dan arteri coronaria dextra. Dimana arteri coronaria dextra akan bercabang menjadi ramus marginalis dan ramus interventricularis posterior. Sedngkan arteri coronaria sinistra bercabang menjadi ramus circumflex dan ramus interventricularis anterior. Vena yang membawa darah dari arteri coronaria sebagian besar akan masuk ke sinus coronaries dan langsung masuk ke jantung sebelah kanan. Jantung dipersarafi oleh nervus vagus sebagai saraf para simpatico dan saraf simpatic didapat dari medulla spinalis segment thoracal I-II. Fisiologi jantung berkenaan dengan system sirkulasi yang mana bertujuan untuk menyebarkan darah ke seuruh tubuh. Secara fisiologi, jantung berfungsi sebagai pompa. Aliran darah dimulai dari ventrikel kiri, dialirkan ke seluruh tubuh, masuk sampai kekapiler, lalu kevenul, menuju ke vena cava, masuk ke atrium kanan, lalu masuk ke ventrikel kanan melalui katup tricuspid, alu dipompa ke paru utnuk dioksigenisasi melalui arteri pulmonalis dan melewati katup pulmonal, darah teroksogenisasi dibawa ke atrium kiri oleh vena pulmonalis dan dipompa ke ventrikel kiri untuk kembali disebarkan keseluruh tubuh. Curah jantung atau banyaknya darah yang dipompakan oleh masing-masing ventrikel jantung dalam satu menit dipengaruhi oleh isi sekuncup dan juga heart rate
jantung. Dimana semakin banyak isi sekuncup sekunc up dan heart rate semakin banyak maka curah jantung akan dialirkan begitu juga sebliknya. Volume sekuncup dipengaruhi oleh aliran balik dari vena, semakin banyak aliran balik maka semakin banyak volume sekuncup, volume sekuncup juga dipengaruhi dari kontraktilitas otot jantung dimana hal ini dipengaruhi oleh saraf simpatis, semakin dia besar meregang dan berkontraksi kuat, maka volume sekuncup akan bertambah. Sedangkan heart rate dipengaruhi oleh saraf simpatis dan para simpatis, dimana saraf simpatis memacu jantung untuk berdetak lebih kencang, dan para simpatis untuk memperlambat laju jantung. Pada keadaan normal aktivitas denyut jantung dipengaruhi oleh implus yang berasal dari nodus SA, bila terjadi kesalahan pada nodus SA maka implus akan dihasilakn oleh nodus selanjutnya yaitu nodus AV, bila nodus AV terjadi kesalahan maka akan terjadi implus yang dilakukan oleh serabut purkinje. Ketidak normalan penghasilan implus kan menyebabkan tidak normalnya orama listrik jantung, hal ini disebut aritmia. Siklus jantung terdiri dari sistol dan diastol yang bergantian. Kontraksi terjadi karena penyebaran eksitasi keseluruh jantung, sementara relaksasi mengikuti repolarisasi otot jantung. Secara lebih detail sikuls jantung bias dijabarkan menjadi pengisian pasif selama diastole ventrikel dan atrium, dilanjutkan kontraksi atrium, lalu dilanjutkan kontraksi ventrikel isovolumetrik, lalu ejeksi ventrikel dan selanjutnya relaksasi ventrikel isovolumetrik. Bunyi jantung sendiri disebabkan oleh adanya penutupan katup jantung. Pembukaan katup jantung tidak disertai dengan suara. Hukum frank-sterling jantung scara sederhana menyatakan semakin banyak aliran darah balik maka akan semakinbanyak volume sekuncup yang dihasilkan, hal ini dikarenakan aliran darah balik yang memasuki ventrikel akan mengakibatkan daya renggang pada ventrikel jantung dimana akan memperbanyak volume darah yang berada pada ventrikel kiri selama diastol, dan selanjutnya akan dipompa oleh darah keseluruh tubuh pada fase sistol.
View more...
Comments