Anatomi Dan Fisiologi Pernapasan Bayi

March 29, 2019 | Author: Mecha E Lectra | Category: N/A
Share Embed Donate


Short Description

hbyugv...

Description

Anatomi Dan Fisiologi System Pernapasan Pada Respiratory Distress Sindrom Oleh Nurhamidah Rangkuti,1106089123

A. Anatomi Dan Fisiologi System Pernapasan Ketika kita menghirup udara, udara akan masuk melalui saluran hidung dan nasal . Setelah udara dihangatkan dan di lembabkan di hidung,udara masuk ke faring. Di Faring terdapat dua saluran yang memiliki tugas berbeda yakni trachea sebagai saluran udara masuk  keparu dan esophagus sebagai saluran pencernaan masuk ke lambung. Sebelum ke trachea, udara akan melewati laring (kotak suara), ketika udara masuk pita suara akan bergetar sehingga menimbulkan bunyi. Trakhea memiliki cabang utama, bronkus kanan dan kiri dan masingmasing cabang masuk ke paru kanan kiri. Setiap cabang akan terus bercabang-cabang sampai cabang terkecil,sempit dan banyak. Cabang terkecil disebut bronkiolus dan paling ujung  bronkiolus terdapat alveolus sebagai tempat pertukaran udara dengan darah.

Alveolus adalah suatu kantung udara kecil,bendinding tipis dan dapat mengembang yang di kelilingi oleh kapiler paru. Alveolus memiliki satu lapisan sel alveolus tipe 1 yang gepeng, dan jaringan padat kapiler paru juga memiliki satu lapisan sel. Ruang interstisium memisahkan udara dalam alveolus dan darah dan udara dalam kapiler paru. Selain itu, epitel alveolus juga mengandung sel alveolus tipe II

yang berfungsi untuk mengeluarkan surfaktan paru yakni

kompleks fosfolipoprotein yang mempermudah pengembangan paru dan di dalam lumen kantung udara juga terdapat magrofag untuk pertahanan tubuh. Pori  –  pori khon terdapat pada dinding alveolus berfungsi sebagai tempat aliran udara antara alveolus-alveolus yang berdekatan ketika alveolus tersumbat. Proses ini di sebut ventilasi kolateral.

B. Defenisi Respiratory Distress Sindrom System pernapasan pada bayi sebelum lahir belumlah lengkap dan matang. Pada saat di dalam rahim, organ yang bertanggung jawab untuk proses oksigenasi bayi adalah plasenta. Bayi memperoleh nutrisi dan oksigen oksigen melalui plasenta. Otot  – otot otot yang digunakan untuk bernapas  baru mulai terbentuk pada trimester II dan III dengan adanya gerakan-gerakan janin di dalam rahim. Paru-paru belum siap sebagai saluran pernapasan karena keterbatasan permukaan

Umur Kehamilan

Perkembangan

24 hari

Bakal paru-paru terbentuk 

26  –  28 hari

Kedua bronchi membesar 

6 minggu

Di bentuk segmen bronchus

12 minggu

Differensial lobus

24 minggu

Dibentuk alveolus

28 minggu

Dibentuk Surfaktan

34  –  36 minggu

Struktur Matang

Table 1 Perkembangan system Pulmoner, alveolus, ketidakmatangan sistem kapiler paru-paru dan tidak tercukupinya jumlah surfaktan alveolus, ketidakmatangan sistem kapiler paru-paru dan tidak tercukupinya jumlah surfaktan. Pernapasan pertama bayi baru lahir tujuannya untuk mengeluarkan cairan dlm paru  –   paru dan mengembangkan jaringan Alveolus paru  –  paru untuk pertama kali . Pada bayi yang  belum cukup bulan atau bayi prematur sering mengalami respiratory distress sindrom , yakni sindrom akibat defisiensi surfaktan paru. Surfaktan berfungsi pada pengembangan jaringan alveolus paru untuk pertama kali menghadapi tegangan paru yang tinggi, kolaps akibat kurangnya surfaktan untuk setiap ekspirasi. Dalam hal ini surfaktan akan mengurangi tekanan  permukaan paru dan membantu untuk menstabilkan dinding alveolus sehingga tidak kolaps pada akhir pernapasan. Disamping alveolus yang kolaps, otot pernapasan bayi juga masih lemah sehingga pertukaran gas tidak efisien akibatnya kematian pada bayi baru lahir akibat defesiensi surfaktan sering terjadi.

Referensi : 1. Sloane,ethel (2004) Anatomi Dan Fisiologi Untuk Pemula, Jakarta :EGC

Alih Bahasa James Veldman 2. Sherwood, lauralee (2001), Fisiologi Manusia : Dari Sel ke System Ed 2,Jakarta : EGC  Alih Bahasa Braham U 3. Hidayat, Azis Alimul A. Pengantar Ilmu Keperawatan Anak. Salemba Medika. Jakarta. 2008. 4. Kliegman,Robert .M & Arvin, Ann .M. Ilmu Kesehatan Anak Nelson Edisi 15. Buku Kedokteran EGC. Jakarta. 2000.

View more...

Comments

Copyright ©2017 KUPDF Inc.
SUPPORT KUPDF