Anatomi Dan Fisiologi Organ Leher (Regio Colli)
December 29, 2017 | Author: Adel Cesar | Category: N/A
Short Description
anatomi dan fisiologi organ leher...
Description
Anatomi dan Fisiologi organ-organ leher (Regio Colli) Beberapa organ yang terdapat di regio colli : 1.
Pharynx
2.
larynx
3.
Glandula Thyroidea
4.
Glandula Parathyroidea
5.
Trachea
6.
Thymus
7.
Oesopagus
8.
Glandula submandibularis
Pharynx
1
merupakan suatu kantong fibromuskuler yang berbentuk seperti corong yang besar di bagian atas dan sempit di bagian bawah. Pharynx terletak di belakang lubang hidung dan mulut, di mulai dari dasar kranium sampai servikal vertebra ke enam dimana bagian bawah berbatasan dengan tulang rawan cricoid. Panjang pharynx berkisar antara 12 – 14 cm dan terbagi atas tiga bagian yaitu nasopharynx, oropharynx dan laryngopharynx. Nasopharynx membentuk bagian teratas dari sistem pernafasan, terdapat di belakang rongga hidung dan di atas palatum lunak. Pada bagian anterior, nasopharynx berhubungan dengan rongga hidung dan di bagian inferior nasopharynx berhubungan dengan oropharynx. Oropharynx disebut juga mesopharynx dengan batas superior palatum mole, batas inferior dengan tepi atas epiglotis, ke anterior dengan rongga mulut sedangkan ke posterior dengan vertebra servikal. Laryngopharynx mempunyai batas sebelah superior dengan tepi atas epiglotis, batas anteriornya dengan larynx, batas inferiornya dengan esofagus serta batas posteriornya dengan vertebra servikal. Fungsi pharynx : yang utama ialah untuk respirasi, resonansi suara dan untuk artikulasi. Pharynx akan membesar untuk mempertahankan saluran udara saat bernafas, tetapi akan mengecil untuk mendorong bolus makanan ke bawah dan ke dalam esophagus saat menelan. Begitu juga saat berbicara terjadi juga gerakan terpadu dari otot-otot palatum dan pharynx, gerakan ini berupa pendekatan palatum mole ke arah dinding belakang pharynx. Larynx
2
adalah bagian dari saluran pernafasan bagian atas yang merupakan suatu rangkaian tulang rawan yang berbentuk corong dan terletak setinggi vertebra cervicalis IV – VI, dimana pada anak-anak dan wanita letaknya relatif lebih tinggi. Laring pada umumnya selalu terbuka, hanya kadang-kadang saja tertutup bila sedang menelan makanan. Lokasi laring dapat ditentukan dengan inspeksi dan palpasi dimana didapatkannya kartilago tiroid yang pada pria dewasa lebih menonjol kedepan dan disebut Prominensia Laringatau disebut juga Adam’s appleatau jakun. Batas-batas laring berupa sebelah kranial terdapat Aditus Laringeus yang berhubungan dengan Hipofaring, di sebelah kaudal dibentuk oleh sisi inferior kartilago krikoid dan berhubungan dengan trakea, di sebelah posterior dipisahkan dari vertebra cervicalis oleh otot-otot prevertebral, dinding dan cavum laringofaring serta disebelah anterior ditutupi oleh fascia, jaringan lemak, dan kulit. Sedangkan di sebelah lateral ditutupi olehotot-otot sternokleidomastoideus,
3
infrahyoid dan lobus kelenjar tiroid. Laring berbentuk piramida triangularterbalik dengan dinding kartilago tiroidea di sebelah atas dan kartilago krikoidea di sebelah bawahnya. Os Hyoid dihubungkan dengan laring oleh membrana tiroidea. Tulang ini merupakan tempat melekatnya otot-otot dan ligamenta serta akan mengalami osifikasi sempurna pada usia 2 tahun.Secara keseluruhan laring dibentuk oleh sejumlah kartilago, ligamentum dan otot-otot. fungsi larynx : sebagai proteksi, batuk, respirasi, sirkulasi, menelan, emosi dan fonasi. Fungsi laring untuk proteksi adalah untuk mencegah agar makanan dan benda asing masuk kedalam trakea dengan jalan menutup aditus laring dan rima glotis yang secara bersamaan. Benda asing yang telah masuk ke dalam trakea dan sekret yang berasal dari paru juga dapat dikeluarkan lewat reflek batuk. Fungsi respirasi laring dengan mengatur besar kecilnya rima glotis. Dengan terjadinya perubahan tekanan udara maka didalam traktus trakeo-bronkial akan dapat mempengaruhi sirkulasi darah tubuh. Oleh karena itu laring juga mempunyai fungsi sebagai alat pengatur sirkulasi darah. Fungsi laring dalam proses menelan mempunyai tiga mekanisme yaitu gerakan laring bagian bawah keatas, menutup aditus laringeus, serta mendorong bolus makanan turun ke hipofaring dan tidak mungkin masuk kedalam laring. Laring mempunyai fungsi untuk mengekspresikan emosi seperti berteriak,mengeluh, menangis dan lain-lain yang berkaitan dengan fungsinya untuk fonasi dengan membuat suara serta menentukan tinggi rendahnya nada. Glandula Thyroidea Tiroid berarti organ berbentuk
perisai
segi empat.Kelenjar tiroid
merupakan
organ
yang
bentuknya
seperti
4
kupu-kupu dan terletak pada leher bagian bawah di sebelah anterior trakea. Kelenjar ini merupakan kelenjar endokrin yang paling banyak vaskularisasinya, dibungkus oleh kapsula yang berasal dari lamina pretracheal fascia profunda. Kapsula ini melekatkan tiroid kelaring dan trakea. Kelenjar ini terdiri atas dua buah lobus lateral yang dihubungkan oleh suatu jembatan jaringan isthmus tiroid yang tipis dibawah kartilago krikoidea dileher, dan kadang-kadang terdapat lobus piramidalis yang muncul dari isthmus di depan laring. Kelenjar tiroid terletak di leher depan setentang vertebra cervicalis 5 sampai thoracalis 1, terdiri dari lobus kiri dan kanan yang dihubungka n oleh isthmus. Setiap lobus berbentuk seperti buah pear, dengan apeks di atas sejauh linea oblique lamina cartilage thyroidea, dengan basis di bawah cincin trakea 5 atau 6. Kelenjar tiroid mempunyai panjang ± 5 cm, lebar 3 cm, dan dalam keadaan normal kelenjar tiroid pada orang dewasa beratnya antara 10 sampai 20 gram. Aliran darah kedalam tiroid per gram jaringan kelenjar sangat tinggi (± 5 ml/menit/gram tiroid) Tiroid terdiri dari nodula-nodula yang tersusun dari folikel-folikel kecil yang dipisahkan satu dengan lainnya oleh suatu jaringan ikat. Setiap folikel dibatasi oleh epitel kubus dan diisi oleh bahan proteinaseosa berwarna merah muda yang disebut ko lo id. Sel-sel epitel folikel merupakan tempat sintesis hormon tiroid dan mengaktifkan pelepasannya dalam sirkulasi. Zat koloid, triglobulin, merupakan tempat hormon tiroid disintesis dan pada akhirnya disimpan. Dua hormon tiroid utama yang dihasilkan oleh folikel-folikel adalah tiroksin (T4) dan triiodotironin (T3). Sel pensekresi hormon lain dalam kelenjar tiroid yaitu sel parafolikular yang terdapat pada dasar folikel dan berhubungan dengan membran folikel, sel ini mensekresi hormon kalsitonin, suatu hormon yang dapat merendahkan kadar kalsium serum dan dengan demikian ikut berperan dalam pengaturan homeostasis kalsium.Tiroksin (T4) mengandung empat atom yodium dan triiodotironin (T3) mengandung tiga atom yodium. T4disekresi dalam jumlah lebih banyak dibandingkan dengan T3, tetapi apabila dibandingkan milligram per milligram, T3 merupakan hormon yang lebih aktif daripada T4. Sekresi hormon tiroid dikendalikan oleh kadar hormon perangsang tiroid yaitu Thyroid Stimulating Hormon (TSH) yang dihasilkan oleh lobus anterior kelenjar hipofisis.
5
Fungsi utama hor mon tiroid T3 dan T4 adalah mengendalikan aktivitas metabolik seluler. Kedua hormon ini bekerja sebagai alat pacu umum dengan mempercepat proses metabolisme. Efeknya pada kecepatan metabolisme sering ditimbulkan oleh peningkatan kadar enzim-enzim spesifik yang turut berperan dalam konsumsi oksigen, dan oleh perubahan sifat responsif jaringan terhadap hormon yang lain. Hormon tiroid mempengaruhi replikasi sel dan sangat penting bagi perkembangan otak. Adanya hormon tiroid dalam jumlah yang adekuat juga diperlukan untuk pertumbuhan normal. Melalui efeknya yang luas terhadap metabo lisme seluler, hormon t iro id mempengaruhi set iap sistem organ yang penting. Kelenjar tiroid berfungsi untuk mempertahankan tingkat metabolisme di berbagai jaringan agar optimal sehingga mereka berfungsi normal. Hormon tiroid merangsang konsumsi O2 pada sebagian besar sel di tubuh, membantu mengatur metabolisme lemak dan karbohidrat, dan penting untuk pertumbuhan dan pematangan normal.Hormon-hormon tiroid memiliki efek pada pertumbuhan sel, perkembangan dan metabolisme energi. Efek-efek ini bersifat genomic, melalui pengaturan ekspresi gen, dan yang tidakbersifat genomic, melalui efek langsung pada sitosol sel, membran sel, dan mitokondria. Hormon tiroid juga merangsang pertumbuhan somatis dan berperan dalam perkembangan normal sistem saraf pusat. Hormon ini tidak esensial bagi kehidupan, tetapi ketiadaannya menyebabkan perlambatan perkembangan mental dan fisik, berkurangnya daya tahan tubuh terhadap dingin, serta pada anak-anak timbul retardasi mental dan kecebolan (dwarfisme). Sebaliknya, sekresi tiroid yang berlebihan menyebabkan badan menjadi kurus, gelisah, takikardia, tremor, dan kelebihan pembentukan panas. Fungsi hormon tiroid : 1. Mengatur laju metabolisme tubuh 2. Pertumbuhan testis,saraf ,dan tulang 3. Mempertahankan sekresi GH dan gonadotropin 4. Menambah kekuatan kontraksi otot dan irama jantung 5. Merangsang pembentukan sel darah merah 6. Mempengaruhi kekuatan dan ritme pernafasan,sebagai kompensasi tubuh terhadap kebutuhan Oksigen akibat metabolisme 7. Antagonis insulin.
6
Glandula Parathyroidea Kelenjar tumbuh
paratiroid di
endoderm
dalam
menempel
pada bagian anterior dan posterior kedua lobus kelenjar tiroid yang berjumlah 4 buah terdiri dari chief cells dan oxyphill cells. Kelenjar paratiroid berwarna kekuningan dan berukuran kurang lebih 3 x 3 x 2 mm dengan berat keseluruhan sampai 100 mg. Kelenjar paratiroid orang dewasa terutama terutama mengandung s e l utama (chie) cell yang mengandung apparatus -olgi yang mencolok plus
retikulum
endoplasma
dan
granula
sekretorik
yang
m e n s i n t e s i s d a n m e n s e k r e s i h o r m o n paratiroid (/0. Sel oksi)il yang lebih sedikit namun lebih besar mengandung granula oksi)il dan sejumlah besar mitokondria dalam sitoplasmanya ada manusia, sebelum pubertas hanya sedikit dijumpai, dan setelah itu jumlah sel ini meningkat seiring usia, tetapi pada sebagian besar binatang dan manusia muda, sel oksi)il ini tidak ditemukan.ungsi sel oksi)il masih belum jelas, sel+sel ini mungkin merupakan modi)ikasi atau sisa sel utama yang tidak lagi mensekresi sejumlah hormon. Kelenjar paratiroid mensintesa dan mengeluarkan hormon paratiroid (Parathyroid Hormon,PTH). Sintesis PTH dikendalikan oleh kadar kalsium dalam plasma. Sintesis PTH dihambat apabila kadar kalsium rendah.PTH bekerja pada tiga sasaran utama dalam pengendalian homeostasis kalsium,yaitu di ginjal, tulang dan usus. Di dalam ginjal PTH meningkatkan reabsorbsi kalsium. Di tulang PTH merangsang aktifitas osteoplastik sedangkan di usus PTH meningkatkan absorbsi kalsium. Trachea
7
Trakea merupakan sistem
organ
pernafasan
bagian bawah yang terletak di bawah larink,
bentuknya
menyerupai
pipa
yang tersusun memanjang ke bawah dan berbatasan dengan percabangan bronkus. Pada manusia, panjang trakea mencapai 4 inchi (10-12 cm) dengan ukuran diameter ±2 cm. Dinding trakea tersusun atas tulang rawan yang menyerupai huruf C (C-shape), terdiri dari 16-20 cincin tulang rawan. Bagian belakang dari tulang rawan berbatasan dengan esofagus yang dihubungkan oleh serabut otot polos trakea. Trakea bersifat fleksibel, sehingga mampu mengalami kontraksi dan kembali mengalami relaksasi ke ukuran semula. Kontraksi otot polos trakea akan mengurangi ukuran diameter rongga trakea, dan pada keadaan ini dibutuhkan tenaga yang cukup besar untuk mengeluarkan udara dari paru-paru. Tulang rawan berfungsi mencegah terjadinya penyumbatan dan menjamin keberlangsungan jalannya udara, walaupun terjadi perubahan tekanan selama pernafasan.Trakea berfungsi sebagai tempat perlintasan udara setelah melewati saluran pernafasan bagian atas yang membawa udara bersih, hangat dan lembab. Berbagai reseptor banyak terdistribusi pada membran sel otot polos trakea, diantaranya adalah reseptor β2-adrenergik, asetilkolin muskarinik (Ach-1, Ach-M2, Ach-M3 dan AchM4) dan reseptor histamin (H1) Semua reseptor ini memiliki peranan penting dalam regulasi sistem pernafasan dan terlibat pada beberapa keadaan patologi penyakit, seperti pada gangguan saluran pernafasan yang berhubungan dengan penyumbatan saluran pernafasan karena alergi dan asma. Thymus
8
Thymus
atau
glandula
thymus
merupakan limfatik berperan khususnya
organ yang penting, dalam
pembuatan sel darah putih yang disebut limfosit T (bagian system imun tubuh) dan membantu dalam menanggulangi infeksi. Thymus terletak di mediastinum aspek anterosuperior, yaitu suatu kompartement yang dibatasi bagian anterior oleh sternum, lateral oleh pleura dan posterior oleh pericardium. Pada saat anak-anak, besarnya tidak sebanding/proporsional dan secara bertahap akan diganti oleh jaringan lemak dan mengalami involusi seluruhnya pada saat maturasi/dewasa. Meskipun demikian, thymus masih berfungsi setiap saat dan sepanjang usia. Glandula thymus memproduksi dan mematurasi/mematangkan
T limfosit yang
kemudian bergerak ke jaringan limfatik yang lain,dimana T limfosit dapat berespon terhadap benda asing. Thymus mensekresi 2 hormon thymopoetin dan thymosin yang menstimulasi perkembangan dan aktivitas limfosit T. 1) Limfosit T sitotoksik limfosit yang berperan dan imunitas yang diperantarai sel. Sel T sitotoksik memonitor sel di dalam tubuh dan menjadi aktif bila menjumpai seldengan antigen permukaan yang abnormal. Bila telah aktif sel T sitotoksik menghancurkan sel abnormal. 2) Limfosit T helper Limfosit yang dapat meningkatkan respon sistem imun normal. Ketika distimulasi oleh antigen presenting sel sepeti makrofag, T helper melepas faktor yang yang menstimulasi proliferasi sel B limfosit.
9
Fungsi kelenjar timus :sel yang mempunyai kemampuan imunologis ,hormone timik
yang
mempersiapkan
proloferasi
dan
maturasi
sel-s e l
yang
m e m p u n y a i k e m a m p u a n p o t e n s i a l i m u n o l o g i s d a l a m b a n y a k jaringan lain, M e n g u r a n g i a k t v i t a s k e l a m i n Oesopagus
10
Esofagus merupakan sebuah saluran berupa tabung berotot yang menghubungkan dan menyalurkan makanan dari rongga mulut ke lambung. Dari perjalanannya dari faring menuju gaster, esofagus melalui tiga kompartemen dan dibagi berdasarkan kompartemen
11
tersebut, yaitu leher (pars servikalis), sepanjang 5 cm dan berjalan di antara trakea dan kolumna vertebralis. Dada (pars thorakalis), setinggi manubrium sterni berada di mediastinum posterior mulai di belakang lengkung aorta dan bronkus cabang utama kiri, lalu membelok kekanan bawah di samping kanan depan aorta thorakalis bawah. Abdomen (pars abdominalis), masuk ke rongga perut melalui hiatus esofagus dari diafragma dan berakhir di kardia lambung, panjang berkisar 2-4 cm (Chandramata, 2000). Pada orang dewasa, panjang esofagus apabila diukur dari incivus superior ke otot krikofaringeus sekitar 15-20 cm,ke arkus aorta 20-25 cm, ke v.pulmonalis inferior, 3035cm, dan ke kardioesofagus joint kurang lebih 40-45cm.Pada anak, panjang esofagus saat lahir bervariasi antara 8 dan 10 cm dan ukuran sekitar 19 cm pada usia 15 tahun (Chandramata, 2000). Bagian servikal: 1.Panjang 5-6 cm, setinggi vertebra cervicalis VI sampai vertebrathoracalis I 2.Anterior melekat dengan trachea 3.Anterolateral tertutup oleh kelenjar tiroid 4.Sisi dextra/sinistra dipersarafi oleh nervus recurren laryngeus 5.Posterior berbatasan dengan hipofaring 6.Pada bagian lateral ada carotid sheathbeserta isinya(Chandramata,2000). Bagian torakal: 1.Panjang 16-18 cm, setinggi vertebra torakalis II-IX 2.Berada di mediastinum superior antara trakea dan kolumnavertebralis 3.Dalam rongga toraks disilang oleh arcus aorta setinggi vertebratorakalis IV dan bronkus utama sinistra setinggi vertebra torakalisV 4.Arteri pulmonalis dextra menyilang di bawah bifurcatio trachealis 5.Pada bagian distal antara dinding posterior esofagus dan ventralcorpus vertebralis terdapat ductus thoracicus, vena azygos, arteri danvena intercostalis(Chandramata, 2000). Bagian abdominal: 1.Terdapat pars diaphragmatica sepanjang 1 - 1,5 cm, setinggi vertebratorakalis X sampai vertebra lumbalis III 2.Terdapat pars abdominalis sepanjang 2 - 3 cm, bergabung dengan cardia gaster disebut
12
gastroesophageal junction(Chandramata, 2000). Esofagus mempunyai tiga daerah normal penyempitan yang sering menyebabkan benda asing tersangkut di esofagus. Penyempitan pertama adalah disebabkan oleh muskulus krikofaringeal, dimana pertemuan antara serat otot striata dan otot polos menyebabkan daya propulsif melemah. Daerah penyempitan kedua disebabkan oleh persilangan cabang utama bronkus kiri dan arkus aorta.Penyempitan yang ketiga disebabkan olehmekanisme sfingter gastroesofageal (Chandramata, 2000).
13
Glandula submandibularis Kelenjar
ini
merupakan kelenjar berbentuk seperti kacang
dan
memiliki kapsul dengan batas yang jelas. Di dalam kelenjar ini terdapat arteri fasialis yang melekat dengan kelenjar ini. Kelenjar ini terletak di dasar mulut di bawah ramus mandibula dan meluas ke sisi leher melalui bagian tepi bawah mandibula dan terletak di permukaan muskulus mylohyoid. Pada proses sekresi kelenjar ini memiliki dukstus Wharton yang bermuara di ujung lidah. Kelenjar ini terdiri dari jaringan ikat yang padat. Kelenjar submandibularis adalah kelenjar tubuloasinosa kompleks, yang pada manusia terutama pada kelenajr campur dengan sel-sel serosa yang dominan, karena itu disebut mukoserosa. Terdapat duktus interkalaris, tetapi saluran ini pendek karena itu tidak banyak dalam sajian , sebaliknya duktus striata yang berkembang banyak. Saluran keluar utama adalah duktus submandibularis Wharton bermuara pada ujung papila sublingulais pada dasar rongga mulut dekat sekali dengan frenulum lidah, dibelakang gigi insisivus bawah. Baik kapsula maupun jaringan ikat stroma berkembang baik pada kelenjar submandibularis. Kelenjar submandibularis menghasilkan 80% serous (cairan saliva encer) dan 20% mukus (cairan saliva yang kental). Kelenjar submandibularis merupakan kelenjar yang memproduksi saliva terbanyak. Saliva pada manusia terdiri atas 70% sekresi kelenjar
14
submandibularis.
15
View more...
Comments