Anatomi Dan Fisiologi Kelenjar Thyroid

April 24, 2018 | Author: Nisa Khairati Syukri | Category: N/A
Share Embed Donate


Short Description

Download Anatomi Dan Fisiologi Kelenjar Thyroid...

Description

Anatomi dan Fisiologi Kelenjar Thyroid I. PENDAHULUAN

Kelenjar thyroid berperan dalam mempertahankan tingkat metabolisme di berbagai jaringan agar optimal sehingga mereka berfungsi normal. Hormon thyroid merangsang konsumsi O2 pada sebagian besar sel tubuh, memb antu mengatur  metabolisme lemak dan karbohidrat, dan penting untuk pertumbuhan dan pematangan normal.1, 2 Kelenjar thyroid tidak esensial bagi kehidupan, tetapi ketiadaannya menyebabkan keterlambatan perkembangan fisik dan mental, berkurangnya daya tahan terhadap dingin, serta pada anak-anak timbul retardasi mental dan kecebolan (dwarfisme). Sebaliknya, sekresi thyroid yang berlebihan menyebabkan badan menjadi kurus, gelisah, takhikardi, tremor  dan kelebihan pembentukan panas.1, 2 Pada mammalia, kelenjar thyroid juga mensekresi kalsitonin, yaitu suatu hormon yang berfungsi menurunkan kadar kalsium dalam darah.1, 2

thyroglossus/lingua thyroid) dan pada bagian leher yang lain. III. ANATOMI KELENJAR THYROID

Thyroid adalah suatu kelenjar endokrin yang sangat vaskular, berwarna merah kecoklatan dengan konsistensi yang lunak. Kelenjar thyroid terdiri dari dua buah lobus yang simetris. Berbentuk konus dengan ujung cranial yang kecil dan ujung caudal yang besar. Antara kedua lobus dihubu ngkan oleh isthmus, dan dari tepi superiornya terdapat lobus pi ramidalis yang bertumbuh ke cranial, dapat mencapai os hyoid eum. Pada umumnya lobus piramidalis berada di sebelah ki ri linea mediana.5, 6, 7 Setiap lobus kelenjar thyroid mempunyai ukuran kira-kira 5 cm, dibungkus oleh fascia propria yang disebut true capsule, dan di sebelah superficialnya terdapat fascia pretrachealis yang membentuk false capsule.7, 8 Topografi Kelenjar Thyroid

II. EMBRIOLOGI KELENJAR THYROID

Kelenjar thyroid berada di bagian anterior leher, di sebelah ventral bagian caudal larynx dan bagian cranial tr achea, terletak Kelenjar thyroid berkembang mulai pada minggu keempat berhadapan dengan vertebra C 5-7 dan vertebra Th 1. Kedua kehidupan fetal dengan membentuk endoderm di medial, tumbuh ke bawah dari pangkal lidah. Proses tumbuh ke bawah ini lobus bersama-sama dengan isthmus memberi bentuk huruf U. Ditutupi oleh m. sternohyoideus dan m.sternothyroideus. Ujung dengan cepat membentuk saluran yang disebut ductus cranial lobus mencapai linea obliqua cartilaginis thyreoideae thyreoideae,, thyroglossus. Saluran ini bermuara pada lidah berhubungan ujung inferior meluas sampai cincin trachea 5-6. I sthmus difiksasi dengan foramen secum. Ujung bawah terbelah menjadi dua pada cincin trachea 2,3 dan 4. Kelenjar thyroid juga difiksasi pada lobus dan akhirnya terletak berhubungan dengan trachea pada trachea dan pada tepi cranial cartilago cri coidea oleh penebalan sekitar minggu ketujuh. Ductus thyroglossus kemudian fascia pretrachealis yang dinamakan ligament of Berry. Fiksasimenghilang, tetapi bagian terbawah sering tetap ada dalam fiksasi tersebut menyebabkan kelenjar thyroid ikut bergerak pada bentuk lobus piramidalis. saat proses menelan berlangsung. Topografi kelenjar thyroid Melalui pertumbuhan ke dalam dari mesenkim vaskular yang adalah sebagai berikut: mengelilinginya, sel-sel endodermal dipisahkan menjadi kelompokan sel kecil, yang dengan cepat membentuk suatu lumen yang dikelilingi oleh selapis sel-sel. Koloid tampak dalam  Di sebelah anterior terdapat m. infrahyoideus, yaitu m. lumen pada sekitar minggu kesebelas dan strukturnya sekarang sternohyoideus, m. sternothyroideus, m. thyrohyoideus dan m. disebut folikel. Tiroksin tampak ada dalam kelenjar pada omohyoideus. perkembangan saat ini.  Di sebelah medial terdapat larynx, pharynx, trachea dan Bersamaan dengan pembentukan lobus thyroid, berkembang oesophagus, lebih ke bagian profunda terdap at nervus laryngeus pula badan ultimobranchial dari kantong insang keempat. Badan superior ramus externus dan di antara oesophagus dan trachea ini terdiri atas sel-sel yang berasal dari kri sta neuralis. Badan berjalan nervus laryngeus recurrens. Nervus laryngeus superior  ultimobranchial menjadi satu dengan primordium thyroid dan sel- dan nervus laryngeus recurrens merupakan percabangan dari selnya menyebar menjadi sel-sel C. nervus vagus. Pada regio colli, nervus vagus mempercabangkan ramus meningealis, ramus auricularis, ramus pharyngealis, nervus laryngeus superior, ramus cardiacus superior, ramus cardiacus Secara embriologi , tahap pembentukan kelenjar tiroid adalah: inferior, nervus laryngeus reccurens dan ramus untuk sinus Kelenjar tiroid mulanya merupakan dua buah tonjolan caroticus dan carotid body. dari dinding depan bagian tengah farings, yang  Di sebelah postero-lateral terletak carotid sheath yang terbentuk pada usia kelahiran 4 minggu. Tonjolan membungkus a. caroticus communis, a. c aroticus internus, vena pertama disebut pharyngeal pouch, yaitu antara arcus jugularis interna dan nervus vagus. Carotid sheath terbentuk dari brachialis 1 dan 2. Tonjolan kedua pada foramen ceacum, ceacum, fascia colli media, berbentuk lembaran pada sisi arteri dan menjadi tipis pada sisi vena jugularis interna. Carotid sheath yang berada ventral di bawah cabang fari ngs I. Pada minggu ke-7, tonjolan dari foramen caecum akan mengadakan perlekatan pada tepi foramen caroticum, meluas ke menuju pharyngeal pouch melalui saluran yang disebut caudal mencapai arcus aortae. Fascia colli media juga membentuk fascia pretrachealis yang berada di bagi an profunda otot-otot thyroglossus. ductus thyroglossus. Kelenjar tiroid akan mencapai kematangan pada akhir  infrahyoideus. Pada tepi kelenjar thyroid, fascia i tu terbelah dua bulan ke-3, dan ductus thyroglossus akan menghilang. dan membungkus kelenjar thyroid tetapi tidak melekat pada Posisi akhir kelenjar tiroid terletak di depan vertebra kelenjar tersebut, kecuali pada bagian di antara isthmus d an cincin trachea 2, 3 dan 4.8 cer vi 5, 6, dan 7. vicalis 5, y

y

y

y

Namun

pada kelainan klinis, sisa kelenjar tiroid ini juga masih sering ditemukan di pangkal lidah (ductus 1

Vaskularisasi

Kelenjar Thyroid

Kelenjar thyroid memperoleh darah dari arteri thyroidea sup erior, arteri thyroidea inferior dan kadang-kadang arteri thyroidea ima (kira-kira 3 %). Pembuluh darah tersebut terletak antara kapsula fibrosa dan fascia pretrachealis.8 Arteri thyroidea superior merupakan cabang pertama arte ri caroticus eksterna, melintas turun ke kutub atas masing-masing lobus kelenjar thyroid, menembus fascia pretrachealis dan membentuk ramus glandularis anterior dan ramus glandularis posterior.8 Arteri thyroidea inferior merupakan cabang truncus thyrocervicalis, melintas ke superomedial di belakang caroted sheath dan mencapai aspek posterior kelenjar thyroid. Truncus thyrocervicalis merupakan salah satu percabangan dari arteri subclavia. Arteri thyroidea inferior terpecah menjadi cabangcabang yang menembus fascia pretrachealis dan memasok darah ke kutub bawah kelenjar thyroid.8 Arteri thyroidea ima biasanya dipercabangkan oleh truncus brachiocephalicus atau langsung dipercabangkan dari arcus aortae.8 Tiga pasang vena thyroidea menyalurkan darah dari pleksus vena pada permukaan anterior kelenjar thyroid dan trac hea. Vena thyroidea superior menyalurkan darah dari kutub atas, vena thyroidea media menyalurkan darah dari bagian tengah kedua lobus dan vena thyroidea inferior menyalurkan darah dari kutub bawah. Vena thyroidea superior dan vena thyroidea media bermuara ke dalam vena jugularis interna, dan vena thyroidea inferior bermuara ke dalam vena brachiocephalica.8 Innervasi Kelenjar Thyroid

Persarafan simpatis diperoleh dari ganglion cervicalis superior  dan ganglion cervicalis media yang mencapai kelenjar thyroid dengan mengikuti arteri thyroidea superior dan art eri thyroidea inferior atau mengikuti perjalanan nervus laryngeus su perior  ramus eksternus dan nervus laryngeus recurrens. S erat-serat saraf simpatis mempunyai efek perangsangan pada aktifi tas sekresi kelenjar thyroid.3, 8 Nervus laryngeus superior mengandung komponen motoris untuk m. cricothyroidea, dan komponen sensoris untuk dinding larynx di sebelah cranial plica vocalis. Nervus laryngeus recurrens mengandung komponen motoris untuk semua otot intrinsik laryngeus dan komponen sensoris untuk dinding larynx di sebelah caudal dari plica vocalis.8 Nervus laryngeus superior mempercabangkan ramus i nternus dan ramus eksternus. Ramus i nternus berjalan menembus membrana thyrohyoidea, dinding anterior fossa piriformis dan mencapai otot-otot lateral serta membawa komponen se nsoris untuk dinding larynx di cranial plica voc alis dan aditus laryngeus. Sedangkan ramus eksternus mempersarafi m. c ricothyroidea. Kerusakan pada nervus laryngeus superior menyebabkan perubahan suara yang khas dan hilangnya sensasi dalam larynx di cranial plica vocalis.8 Nervus laryngeus recurrens yang terletak dalam sulkus tracheoesophagus memasuki pharynx dengan melewati bagian profunda tepi inferior m. constrictor pharyngeus inferior dan berada pada bagian dorsal articulatio c ricothyroidea. Kerusakan pada nervus recurrens menyebabkan paralisis plica vocalis.8

Aliran Limfe Kelenjar Thyroid

Pembuluh limfe kelenjar thyroid melintas di dalam jaringan ikat antar lobulus dan berhubungan dengan anyaman pembuluh limfe kapsular. Dari sini pembuluh limfe menuju ke lymphonodus cervicalis anterior profunda prelaryngealis, lymphonodus cervicalis anterior profunda pretrachealis dan lymp honodus cervicalis anterior profunda paratrachealis.8 Di sebelah lateral, pembuluh limfe mengikuti vena thyroidea superior dan melintas ke lymphonodus cervicalis profunda.8 Struktur Histologis Kelenjar Thyroid

Kelenjar thyroid hampir seluruhnya terdiri atas kista-kista bulat yang disebut folikel. Folikel adalah unit struktural dan unit fungsional, terdiri atas epitel selapis kubis y ang mengelilingi suatu ruangan yang berisi koloid. Folikel- folikel bervariasi ukurannya dari diameter sekitar 50 m sampai 1 mm dan y ang terbesar tampak secara makroskopis. Folikel dikelilingi oleh membrana basalis yang tipis dan jaringan i kat interstisial membentuk jala-jala retikulin sekeliling membrana basalis.3 Sel-sel folikular biasanya berbentuk kubis, t etapi tingginya berbeda-beda, tergantung pada keadaan fu ngsional kelenjar itu. Jika thyroid secara relatif tidak aktif, sel-selnya hampir gepeng. Sedangkan dalam keadaan kelenjar sangat aktif, sel-sel akan berbentuk kolumnar. Namun keadaan fungsional kelenjar  tidaklah harus secara ekslusif berdasarkan pada tingginya epi tel.3 Sel-sel folikular semuanya membatasi lumen dan mempunyai i nti bulat dengan warna agak pucat. Di ruang interfolikular, terdapat fibroblast yang tersebar dan serat-serat kolagen yang tipi s. Selain itu, terdapat sejumlah besar kapilar ti pe fenestrata yang sering berhubungan langsung dengan lamina basalis foli kel. Ultrastruktur sel-sel folikular memperlihatkan semua ciri-ciri sel yang pada saat yang sama membuat, mengekskresikan, menyerap dan mencerna protein. Bagian basal sel-sel ini penuh dengan retikulum endoplasma kasar. Inti umumnya bulat dan terletak di pusat sel. Kompleks Golgi terdapat pa da kutub apikal. Di daerah ini terdapat banyak lisosom dan beberapa fagosom besar. Membran sel kutub apikal memili ki mikrovili. Mitokondria, retikulum endoplasma kasar dan ribosom tersebar di seluruh sitoplasma.3, 11 Sel-sel C terletak di antara membrana basalis dan sel-sel fol ikular. Berbentuk lonjong, lebih besar dan lebih pucat daripada s el folikular dan juga berisi inti lebih besar dan lebih pucat.3, 11 IV. FISIOLOGI KELENJAR THYROID Biosintesis Hormon Thyroid

Iodium adalah adalah bahan dasar yang sangat pe nting dalam biosintesis hormon thyroid. Iodium yang dikonsumsi diubah menjadi iodida kemudian diabsorbsi. Kelenjar thyroid mengkonsentrasikan iodida dengan mentransport aktif i odida dari sirkulasi ke dalam koloid. Mekanisme transport tersebut dikenal dengan  iodide trapping mechanism. Na+ dan Iditransport dengan mekanisme cotransport ke dalam sel thyroid, kemudian Na+ dipompa ke interstisial oleh Na+-K+ATPase.1 Di dalam kelenjar thyroid, i odida mengalami oksidasi menjadi iodium. Iodium kemudian berikatan dengan molekul tirosin yang melekat ke tiroglobulin. Tiroglobulin adalah molekul glikoprotein yang disintesis oleh retikulum endoplasma dan kompleks Golgi

2

sel-sel thyroid. Setiap molekul tiroglobulin mengandung 140 asam jawab atas ekskresi 70 % hormon yang disekresi. 30 % lainnya hilang dalam feses melalui ekskresi empedu sebagai glukuronida amino tirosin.1, 2 atau persenyawaan sulfat. Akibat deiodinasi, 80 % T4 dapat diubah menjadi 3,5,3-triiodotironin, sedangkan 20 % sisanya Enzim yang berperan dalam oksidasi dan pengikatan iodida diubah menjadi reverse 3,3,5-triiodotironin (rT3) yang adalah thyroid peroksidase. Senyawa yang terbentuk adalah merupakan hormon metabolik yang tidak aktif.12 monoiodotirosin (MIT) dan diodotirosin (DIT). Dua molekul DIT kemudian mengalami suatu kondensasi oksidatif membentuk tetraiodotironin (T4). Triiodotironin (T3) mungkin terbentuk Mekanisme Kerja Hormon Thyroid melalui kondensasi MIT dengan DIT. Sejumlah kecil reverse triiodotironin (rT3) juga terbentuk, mungkin melal ui kondensasi Mekanisme kerja hormon thyroid ada yang bersifat genomik DIT dengan MIT. Dalam thyroid manusia normal, distri busi ratamelalui pengaturan ekspresi gen, dan non genomik melalui efek rata senyawa beriodium adalah 23 % MIT, 33 % DIT, 35 % T4 dan 7 % langsung pada sitosol sel, membran dan mitokondria.1, 1 2 T3. RT3 dan komponen lain terdapat hanya dalam jumlah yang Mekanisme kerja yang bersifat genomik dapat dijel askan sebagai sangat sedikit.1, 2, 3, 11 berikut, hormon thyroid yang tidak terikat melewati membran sel, kemudian masuk ke dalam inti sel dan beri katan dengan reseptor thyroid (TR). T3 dan T4 masing- masing berikatan dengan Sekresi Hormon Thyroid reseptor tersebut, tetapi ikatannya tidak sama erat. T3 terikat lebih erat daripada T4.1,12 Sel-sel thyroid mengambil koloid melalui proses endositosis. Di Kompleks hormon-reseptor kemudian berikatan dengan D NA dalam sel, globulus koloid menyatu dengan lisosom. Ikatan melalui jari-jari zinc dan meningkatkan atau pada beberapa peptida antara residu beriodium dengan tiroglobulin terputus keadaan menurunkan ekspresi berbagai gen ya ng mengkode oleh protease di dalam lisosom, dan T4, T3, DIT serta MIT enzim yang mengatur fungsi sel.1, 12 dibebaskan ke dalam sitoplasma. T4 dan T3 b ebas kemudian Ada dua gen TR manusia, yaitu gen reseptor  pada kromosom 17 melewati membran sel dan dilepaskan ke dalam sirkulasi.1, 2, 1 1 dan gen reseptor  pada kromosom 3. Dengan ikatan alternatif, MIT dan DIT tidak disekresikan ke dalam darah karena iodiumnya setiap gen membentuk paling tidak dua mR NA yang berbeda, sehingga akan terbentuk dua protein reseptor yang berbeda. sudah dibebasakan sebagai akibat dari kerja intraselular  TR2 hanya ditemukan di otak, sedangkan TR1, TR2 dan TR1 iodotirosin dehalogenase. Hasil dari reaksi enzimatik ini adalah tersebar secara luas. TR2 berbeda dari ketiga reseptor yang lai n, iodium dan tirosin. Iodium digunakan kembali oleh kelenjar dan yaitu tidak mengikat T3 dan fungsinya belum diketahui. Reseptor  secara normal menyediakan iodium dua kali lipat dibandingkan thyroid (TR) berikatan dengan D NA sebagai monomer, dengan yang dihasilkan oleh pompa iodium.1, 2, 11 homodimer dan heterodimer bersama dengan reseptor inti yang lain.1, 12 Transport dan Metabolisme Hormon Thyroid Dalam hampir semua kerjanya, T3 bekerja lebih c epat dan 3-5 kali lebih kuat daripada T4. Hal ini disebabkan karena ikatan T3 Hormon thyroid yang bersirkulasi dalam plasma terikat pada dengan protein plasma kurang erat, tetapi terikat lebih erat pada protein plasma, yaitu: globulin pengikat tiroksin (thyroxinereseptor hormon thyroid.1, 12 binding globulin, TBG), prealbumin pengikat tiroksin (thyroxinebinding prealbumin, TBPA) dan albumin pengi kat tiroksin Efek Hormon Thyroid (thyroxine-binding albumin, TBA). Kebanyakan hormon dalam sirkulasi terikat pada protein-protein tersebut dan hanya Secara umum efek hormon thyroid adalah meningkatkan aktifitas sebagian kecil saja (kurang dari 0,05 %) berada dalam bentuk metabolisme pada hampir semua jaringan dan organ tubuh, bebas. 1, 2, 12 karena perangsangan konsumsi oksigen semua sel-sel tubuh. Hormon yang terikat dan yang bebas berada dalam Kecepatan tumbuh pada anak-anak meningkat, aktifi tas keseimbangan yang reversibel. Hormon yang bebas merupakan beberapa kelenjar endokrin terangsang dan aktifitas mental lebih fraksi yang aktif secara metabolik, sedangkan fraksi yang lebih cepat.3 banyak dan terikat pada protein tidak dapat mencapai jaringan sasaran.1, 2, 12  Efek Kalor i geni k Hormon thyroid Dari ketiga protein pengikat tiroksin, TBG merupakan protein T4 dan T3 meningkatkatkan konsumsi O2 hampir pada semua pengikat yang paling spesifi k. Selain itu, tiroksin mempunyai jaringan yang metabolismenya aktif, kecuali pada jari ngan otak afinitas yang lebih besar terhadap protein pengikat ini orang dewasa, testis, uterus, kelenjar limfe, li mpa dan hipofisis dibandingkan dengan triiodotironin. Akibatnya triiodotironin anterior.1 ,2, 13 lebih mudah berpindah ke jaringan sasaran. Faktor ini yang Beberapa efek kalorigenik hormon thyroid disebabkan oleh merupakan alasan mengapa aktifitas metabolik triiodotironin metabolisme asam lemak yang dimobilisasi oleh hormon ini. Di lebih besar.1, 2, 12 samping itu hormon thyroid meningkatkan aktivitas Na+Perubahan konsentrasi TBG dapat menyebabkan perubahan K+ATPase yang terikat pada membran di banyak jaringan.1, 2, 13 kadar tiroksin total dalam sirkulasi. Peningkatan TBG, seperti Bila pada orang dewasa taraf metabolisme ditingkatkan oleh T4 pada kehamilan, pemakaian pil kontrasepsi, hepatitis, si rosis dan T3, maka akan terjadi peningkatan ekskresi nitrogen. Bila primer kandung empedu dan karsinoma hepatoselular dapat masukan makanan tidak ditingkatkan pada kondisi tersebut, mengakibatkan peningkatan kadar tiroksin yang terikat pada maka protein endogen dan simpanan lemak akan diuraikan yang protein. Sebaliknya, penurunan TBG, misalnya pada sindrom berakibat pada penurunan berat badan.1, 2 nefrotik, pemberian glukokortikoid dosis tinggi, androgen dan steroid anabolik dapat menyebabkan pe nurunan kadar tiroksin yang terikat pada protein.12  Efek Hormon Thyroid pada Si stem Saraf  Hormon-hormon thyroid diubah secara kimia sebelum diekskresi. Hormon thyroid memiliki efek yang kuat pada perkembangan Perubahan yang penting adalah deiodinasi yang bertanggung otak. Bagian SSP yang pali ng dipengaruhi adalah korteks serebri 3

dan ganglia basalis. Di samping itu, kokhlea juga dipengaruhi. Akibatnya, defisiensi hormon thyroid yang terjadi selama masa perkembangan akan menyebabkan retardasi mental, kekakuan motorik dan ketulian.1, 2 Hormon thyroid juga menimbulkan efek pada refleks. Waktu reaksi refleks regang menjadi lebi h singkat pada hipertiroidisme dan memanjang pada hipotiroidisme. 1 Pada hipertiroidisme, terjadi tremor halus pada otot. Tremor  tersebut mungkin disebabkan karena peningkatan aktivitas pada daerah-daerah medula spinalis yang mengatur tonus otot.2

Pengaturan Sekresi Hormon Thyroid

 Efek Hormon Thyroid dalam Sintesis Protein Peranan hormon thyroid dalam peningkatan sintesis protein dapat dijelaskan sebagai berikut: (1) Hormon thyroid memasuki inti sel, kemudian berikatan dengan reseptor hormon thyroid. (2) Kompleks hormon-reseptor kemudian berikatan dengan D NA dan meningkatkan transkripsi mR NA serta sintesis protein.1, 2, 12

Hipotiroidisme Hipotiroidisme adalah penurunan produksi hormon thyroid. Hal ini mengakibatkan penurunan aktifitas metabolik, konstipasi, letargi, reaksi mental melambat dan peningkatan simpanan lemak.6 Pada orang dewasa, kondisi ini menyebabkan miksedema, yang ditandai dengan adanya akumulasi air dan musin di bawah kulit, sehingga terlihat penampakan edema. Sedangkan p ada anak kecil, hipotiroidisme mengakibatkan retardasi mental dan fisik.6, 15

Fungsi thyroid diatur terutama oleh kadar TSH hipofisi s dalam darah. Efek spesifik TSH p ada kelenjar thyroid adalah:  Meningkatkan proteolisis tiroglobulin dalam folikel  Meningkatkan aktifitas pompa iodida  Meningkatkan iodinasi tirosin  Meningkatkan ukuran dan aktifitas sel-sel thyroid  Meningkatkan jumlah sel-sel thyroid.1, 2 Sekresi TSH meningkat oleh hormon hipotalamus, thyrotropin releasing hormone (TRH) yang disekresi oleh ujung-ujung saraf  Efek Hormon Thyroid pada Jantung  pada eminensia media hipotalamus. TRH mempunyai efek Hormon thyroid memberikan efek multipel pada j antung. langsung pada sel kelenjar hipofisis anterior untuk meningkatkan Sebagian disebabkan karena kerja langsung T3 pada miosit, dan pengeluaran TRHnya.2, 14 sebagian melalui interaksi dengan katekolamin dan sistem saraf Salah satu rangsang yang paling dikenal untuk meningkatkan simpatis.1, 2 kecepatan sekresi TSH oleh hipofisis anterior adalah pemaparan Hormon thyroid meningkatkan jumlah dan afinitas reseptor dengan hawa dingin. Berbagai reaksi emosi juga dapat adrenergik pada jantung, sehingga meningkatkan kepekaannya mempengaruhi pengeluaran TRH dan TSH sehingga secara tidak terhadap efek inotropik dan kronotropik katekolamin.1, 2 langsung dapat mempengaruhi sekresi hormon thyroid.2 , 14 Hormon-hormon ini juga mempengaruhi jenis miosin yang Peningkatan hormon thyroid dalam cairan tubuh akan ditemukan pada otot jantung. Pada pengobatan dengan hormon menurunkan sekresi TSH oleh hipofisi s anterior. Bila kecepatan thyroid, terjadi peningkatan kadar myosin heavy chain- (MHC- ), sekresi hormon thyroid meningkat sekitar 1, 75 kali dari normal, maka kecepatan sekresi TSH akan turun sampai nol. Penekanan sehingga meningkatkan kecepatan kontraksi otot jantung.1, 2 sekresi TSH akibat peningkatan sekresi hormon thyroid terjadi melalui dua jalan, yaitu efek langsung p ada hipofisis anterior   Efek Hormon Thyroid pada Otot Rangka Pada sebagian besar p enderita hipertiroidisme terjadi kelemahan sendiri dan efek yang lebih lemah yang bekerja melalui hipotalamus.2, 14 otot (miopati tirotoksisitas). Kelemahan otot mungkin disebabkan oleh peningkatan katabolisme protein. Hormon thyroid mempengaruhi ekspresi gen-gen myosin heavy chain Abnormalitas Sekresi Hormon Thyroid (MHC) baik di otot rangka maupu n otot jantung. Namun , efek yang ditimbulkan bersifat kompleks dan kaitannya dengan Abnormalitas sekresi terjadi akibat defisiensi iodium, malfungsi miopati masih belum jelas.1,2 hipotalamus, hipofisis atau kelenjatr thyroid.6

 Efek Hormon Thyroid pada Metabol isme Karbohidrat Hormon thyroid merangsang hampir semua aspek metabolisme karbohidrat, termasuk ambilan glukosa yang cepat oleh sel- sel, meningkatkan glikolisis, meningkatkan glukoneogenesis, meningkatkan kecepatan absorbsi dari traktus gastrointestinalis dan juga meningkatkan sekresi insuli n dengan efek sekunder  yang dihasilkan atas metabolisme karbohidrat.2  Efek Hormon Thyroid pada Metabol isme Kolesterol Hormon thyroid menurunkan kadar kolesterol dalam darah. Kadar kolesterol plasma turun sebelum kecepatan metabolisme meningkat, yang menunjukkan bahwa efek ini tidak bergantung pada stimulasi konsumsi O2. Penurunan konsentrasi kolesterol plasma disebabkan oleh peningkatan p embentukan reseptor LDL di hati, yang menyebabkan peningkatan penyingkiran kolesterol oleh hati dari sirkulasi.1

Hipertiroidisme Hipertiroidisme adalah terjadinya produksi hormon thyroid y ang berlebihan. Hal ini mengakibatkan aktifitas metabolik meningkat, berat badan menurun, gelisah, tremor, diare, frekuensi jantung meningkat dan pada hipertiroidisme b erlebihan gejalanya adalah toksisitas hormon.6, 15 Hipertiroidisme berlebihan dapat menyebabkan goiter  eksoftalmik (penyakit Grave). Gejalanya berupa pembengkakan jaringan di bawah kantong mata, sehingga bola m ata menonjol.6, 15

 Efek Hormon Thyroid pada Pertumbuhan Hormon thyroid penting untuk pertumbuhan dan pematangan tulang yang normal. Pada anak dengan hipotiroi d, pertumbuhan tulang melambat dan penutupan epifisi s tertunda. Tanpa adanya hormon thyroid, sekresi hormon pertumbuhan juga terhambat, dan hormon thyroid memperkuat efek hormon pertumbuhan pada jaringan.1 4

Sintesis dan Sekresi Hormon Tiroid

Kurang dari 1% T3 dan kurang dari 0,1% T4 tetap berada dalam bentuk tidak terikat (bebas). Keadaan ini memang luar biasa mengingat bahwa hanya hormon bebas dari keseluruhan hormon tiroid memiliki akses ke sel sasaran dan mampu menimbulkan suatu efek. Terdapat 3 protein plasma yang penting dalam pengikatan hormon tiroid: 1.

1.

Trapping , yaitu pejeratan iodium oleh pompa a+/K+ ATPase. N 2. Yodium masuk ke dalam koloid dan mengalami oksidasi . Kelenjar tiroid merupakan satu-satunya jaringan yang dapat mengoksidasi I hingga mencapai status valensi yang lebih tinggi. Tahap ini melibatkan enzim peroksidase. 3. Iodinasi tirosin , dimana yodium yang teroksidasi akan bereaksi dengan residu tirosil dalam tiroglobulin di dalam reaksi yang mungkin pula melibatkan enzi m tiroperoksidase (tipe enzim peroksidase). 4. Perangkaian iodotironil , yaitu perangkaian dua molekul DIT (diiodotirosin) menjadi T4 (tiroksin, tetraiodotirosin) atau perangkaian MIT (monoiodotirosin) dan DIT menjadi T3 (triiodotirosin). reaksi ini diperkirakan juga dipengaruhi oleh enzi m ti roperoksidase. 5. Hidrolisis yang dibantu oleh TSH (Thyroid-Stimulati ng  Hormone) tetapi dihambat oleh I, sehingga senyawa inaktif (MIT dan DIT) akan tetap b erada dalam sel folikel. 6. Tiroksin dan triiodotirosin keluar dari sel folikel dan masuk ke dalam darah. Proses ini dibantu oleh TSH. 7. MIT dan DIT yang tertinggal dalam sel folikel akan mengalami deiodinasi , dimana tirosin akan dipisahkan lagi dari I. Enzim deiodinase sangat berperan dalam proses ini. 8. Tirosin akan dibentuk menjadi tiroglobuli n oleh retikulum endoplasma dan kompleks golg i. Iodide

TBG (Thyroxine-Bi nding Globuli n) yang secara selektif mengikat 55% T4 dan 65% T3 yang ada di dalam darah. 2.  Albumi n yang secara nonselektif mengikat banyak hormone lipofilik, termasuk 10% dari T4 dan 35% dari T3. 3. TBPA (Thyroxine-Bi nding Prealbumin) yang mengikat sisa 35% T4. Di dalam darah, sekitar 90% hormon tiroid dalam bentuk T4, walaupun T3 memiliki aktivitas biologis sekitar empat kali lebih poten daripada T4. Namun, sebagian besar T4 yang disekresikan kemudian dirubah menjadi T3, atau diaktifkan, melalui proses pengeluaran satu yodium di hati dan ginjal. Sekitar 80% T3 dalam darah berasal dari sekresi T4 yang mengalami proses pengeluaran yodium di  jar ingan per ifer . Dengan demikian, T3 adalah bentuk hormon tiroid yang secara biologis aktif di ti ngkat sel. Fungsi Fisiologis Hormon Tiroid

1.

2. 3. 4.

Meningkatkan transkr ipsi gen ketika hormon tiroid (kebanyakan T3) berikatan dengan reseptornya di inti sel. Meningkatkan  j umlah dan aktivitas mitokondr ia sehingga pembentukkan ATP (adenosin trifosfat) meningkat. Meningkatkan transfor aktif ion melalui membran sel. Meningkatkan pertumbuhan dan perkembangan otak, terutama pada masa janin.

Pengaturan Sekresi Hormon Tiroid

Pengangkutan Tiroksin dan Triiodotirosin ke Jaringan

Mula-mula, hipotalamus sebagai pengatur mensekresikan TRH Setelah dikeluarkan ke dalam darah, hormon tiroid yang sangat (Thyrotropin-Releasing Hormone), yang disekresikan oleh ujungli pof ili k secara cepat berikatan dengan beberapa protein plasma. ujung saraf di dalam eminansi a mediana hipotalamus. Dari 5

mediana tersebut, TRH kemudian diangkut ke hipofisis anterior  volume darah menurun, konstipasi, kelemahan mental lewat darah porta hipotalamus-hipof isis. TRH langsung (kurangnya pertumbuhan rambut, kulit bersisi k, suara parau), mempengaruhi hifofisis anterior untuk meningkatkan dan kasus berat mengakibatkan miksedema. pengeluaran TSH. 3. Kretinisme TSH merupakan salah satu kelenjar hipofisis anterior yang mempunyai efek spesifik terhadap kelenjar tiroid:  Penyebabnya karena hipotiroidisme ekstrem pada masa janin bayi dan anak-anak. 1. Meningkatkan proteol isi s tiroglobulin yang disimpan dalam folikel, dengan hasil akhirnya adalah terlepasnya  Gejala: gagalnya pertumbuhan anak, retardasi mental, hormon-hormon tiroid ke dalam sirkulasi darah dan kretinisme endemik (kekurangan iodium), pertumbuhan rangka berkurangnya subtansi folikel tersebut. lebih kecil dari pertumbuhan jaringan lunak (badan pendek dan 2. Meningkatkan aktif itas pompa yodium, yang gemuk), lidah besar (menelan dan bernafas terhambat sehingga meningkatkan kecepatan proses iodide trapping di dalam pernafasan bunyi tercekik/ guttural). sel-sel kelenjar, kadangakala meningkatkan rasio konsentrasi iodida intrasel terhadap konsentrasi iodida ekstrasel sebanyak delapan kali normal. 3. Meningkatkan iodinasi tirosi n untuk membentuk hormon Bruit adalah bunyi yang dihasilkan akibat turbulensi tiroid. ketika darah melewati pembuluh arteri yang mengalami 4. Meningkatkan ukuran dan akti f itas sensor i k sel-sel tiroid. penyempitan. Bruit dapat terjadi pada aorta abdominal, a. renalis, 5. Meningkatkan  j umlah sel-sel ti roid, disertai dengan a. carotis, a. brachialis, a. femoralis dan a. tiroidea. dengan perubahan sel kuboid menjadi sel kolumner dan menimbulkan banyak lipatan epitel tiroid ke dalam Bruit pada pemeriksaan fisik tiroid didapatkan pa da folikel. pembesaran kelenjar tiroid, seperti pada penyakit Grave dan Goiter. Arteri tyroidea akan mengalami penyempitan akibat Efek Umpan Balik Hormon Tiroid dalam Menurunkan Sekresi pembesaran sehingga pada saat melakukan auskultasi daerah TSH oleh Hipofisis Anterior leher akan didengar bunyi bruit. Meningkatnya hormon tiroid di dalam cairan tubuh akan menurunkan sekresi TSH oleh hipofisis anterior. Hal ini terutama dikarenakan efek langsung hormon tiroid terhadap hipofisis anterior. Kelainan Kelenjar Tiroid

1. Hipertiroidisme/Goutertoksika/T irotoksi kosi s/Penyakit Grave  Penyebabnya adalah gangguan antibodi, timbul akibat autoimunitas yang berkembang terhadap jaringan tiroid.  Gejala: a. mudah tersinggung, intoleransi terhadap panas, berkeringat banyak, berat badan berkurang, diare, kelemahan otot, kecemasan, insomnia, dan tremor. b. eksoftalmos (protrusi bola mata). 2. Hipoti roidisme  Penyebabnya hampir sama dengan hipertiroidisme, yaitu autoimunitas terhadap jaringan tiroid tersebut.  Penyebab lainnya adalah pembesaran kelenjar tiroid: a. Goiter koloid endemik: kekurangan iodium. b. Goiter koloid nontoksik idiopatik: b ukan karena kekurangan iodium tetapi sekresi hormonnya tertekan.  Gejala: rasa capek, rasa mengantuk, kelemahan otot, kecepatan denyut jantung menurun, curah j antung menurun, 6

View more...

Comments

Copyright ©2017 KUPDF Inc.
SUPPORT KUPDF