Anatomi & Fisiologi Regio Antebrachii Et Manus

August 30, 2022 | Author: Anonymous | Category: N/A
Share Embed Donate


Short Description

Download Anatomi & Fisiologi Regio Antebrachii Et Manus ...

Description

 

ANATOMI REGIO ANTEBRACHII ET MANUS Osteologi  

Struktur Tulang panjang Pada tulang panjang, umumnya terdapat batang (diaphysis) dapat dibedakan dari 2 ujungnya (epiphysis bagian proksimal dan bagian distal). Pada bagian ujung epiphysis dijumpai tulang rawan sendi; antara epiphysis dan diaphysis terletak zona pertumbuhan yang bertulang rawan, selama pertumbuhan memanjang (penyatuan epiphysis). Pada  penampang tulang, diakhir masa pertumbuhan tulang, dapat dilihat zona pertumbuhan tersebut sebagai garis epiphysis. Dari zona pertumbuhan atau garis epiphysis ini langsung diikuti dengan bagian metaphysis. (Gunardi,S. 2018)

Gambar 1: Struktur Tulang Panjang (Sumber: Gunardi,S dan Liem,I.K,ed. 2018. Buku Ajar Anatomi Sobotta. Singapore(SGP): Waschke, Bockers, Paulsen)

 

  Os radius



-  -  -  - 

 

-  -  -  -  -  -  -  - 

Fovea articularis capituli radii Circumverentia articularis radii Collum radii Tuberositas radii Foramen nutricium Margo interossea Margo anterior Facies posterior Facies anterior Processus styloideus Incisura ulnaris Margo posterior Facies lateralis

  Os ulna



-  -  -  -  -  -  -  -  -  -  - 

Olecranon Incisura trochlearis Processus coronoideus Incisura radialis Crista supinatoris Tuberositas ulnae Foramen nutricium Margo posterior Margo anterior Margo interossea Facies anterior

-   -  -  - 

Facies posterior Caput ulnae Circumverentia articularis ulnae Processus styloideus Facies medialis

Gambar 2: Os Radius dan Os Ulna (Sumber : Jon C. Thompson, M.D. 2001.  Netter's Concise Concise  Atlas Of Orthopaedic Anatomy Anatomy.. Saunders,an Imprint Of Elsevi Elsevier. er.

 

  Ossa carpalia



-  -  -  - 

 

-  -  - 

Os schapoideum Os capitatum Os trapezoideum Os trapezium Os lunatum Os triguetrum Os pisiforme Os hamatum

  Ossa metacarpalia



  Ossa phalanges



- Phalanges Proximal - Phalanges Median

Gambar 3: Os Carpalia (Sumber : Jon C. Thompson, M.D. 2001.  Netter's Concise Atlas Of Orthopaedic Anatomy. Anatomy. Saunders,an Imprint Of Elsevier.)

- Phalanges Distal

Gambar 4: Os Carpalia (Sumber : Jon C. Thompson, M.D. 2001.  Netter's Concise Concise Atlas Of Orthopaedi Orthopaedicc  Anatomy.. Saunders,an Imprint Of Elsevier.)  Anatomy

 

Arthrologi

Hubungan antar tulang akan membentuk sendi (articulatio, joint). (Gunardi,S. 2018) Jenis Sendi: 1.  Synarthrosis (immovable)

: Persendian yang tidak dapat digerakkan  

2.  Amphiarthrosis (slightly (slightly movable) : Persendian yang dapat digerakkan sedikit 3.  Diarthrosis (freely movable) : Persendian yang dapat digerakkan bebas (Gunardi,S. 2018) 

  Articulatio cubiti (Hinge Joint atau Elbow Joint)



Sendi ini merupakan articulation composita yang dibentuk oleh 3 tulang yaitu humerus, radius, dan ulna. Terdapat 2 sendi, yaitu articulatio humeroradialis dan humeroulnaris yang bila bekerja bersama-sama akan membentuk sendi tipe ginglymus dengan 2 arah gerak yaitu fleksi dan ekstensi (aksis transversal). Ligamen yang memperkuat sendi ini adalah lig. collateral ulnare dan lig. collateral radiale. (Gunardi,S. 2018)  

 



Gambar 5: Elbow Joint

Gambar 6: Ligamen Regio Cubiti

(Sumber: Snell, Richard S. 2012. Clinical Anatomy. Anatomy. Regions 9th) 

(Sumber : Jon C. Thompson, M.D. 2001. Netter's 2001.  Netter's Concise Atlas Of Orthopaedic Anatomy. Anatomy. Saunders,an Imprint Of Elsevier.)

Articulatio radioulnaris distalis (Wrist Joints)  Merupakan hubungan antara radius dan ulna yang berupa: a. Articulatio radioulnaris  proximalis (diarthrosis) yang memiliki kemampuan gerak rotasi; b. Articulatio radioulnaris distalis (diarthrosis) yang memiliki kemampuan gerak rotasi (supinasi dan  pronasi); c. Syndesmosis radioulnaris berupa membrana interossea (synarthrosis). (Gunardi,S. 2018)

 

 

Gambar 7: Wrist Joints

Gambar 8: Carpal Tunnel palmar

(Sumber: Snell, Richard S. 2012. Clinical Anatom . Re ions ions 9th  

(Sumber : Jon C. Thompson, M.D. 2001. Netter's 2001.  Netter's Concise Atlas Of Orthopaedic Anatomy. Anatomy. Saunders,an Imprint Of Elsevier.)

  Articualtio radiocarpae



Merupakan sendi ovoid (articulatio ellipsoidea) antara os radius dan os ulna dengan os carpal ( os schapoideum, os lunatum, os triquetum). Sendi ini diperkuat oleh ligamen radiocarpeum dorsale, ligamen radiocarpeum palmare, ligamen collaterale carpi ulnare, dan ligamen collaterale carpi radiale. Gerak yang dapat dilakukan adalah volairfleksi tangan, dorsafleksi tangan (hiperekstensi), abduksi (radialfleksi), adduksi (ulnairfleksi), dan sirkumduksi. (Gunardi,S. 2018)

  Articulatio manus



-  Articulationes intercarpeae -  Articulatio carpometacarpalia (Saddle joints)

Gambar 9: Saddle Joints

Gambar 10: Ligamen Interphalangeal

(Sumber: Snell, Richard S. 2012. Clinical  Anatomy.. Regions 9th)   Anatomy

(Sumber : Jon C. Thompson, M.D. 2001.  Netter's Concise Concise Atlas Of Orthopaedic Anatomy. Anatomy. Saunders,an Imprint Of Elsevier.)

 

-  Articulatio metacarpophalangeae (Condyloid joints)

Gambar 11: Condyloid Joints

Gambar 12: Ligamen Metacarpophalangeae

(Sumber: Snell, Richard S. 2012. Clinical  Anatomy.. Regions 9th)   Anatomy

(Sumber : Jon C. Thompson, M.D. 2001.  Netter's Concise Concise Atlas Of Orthopaedic Anatomy. Anatomy. Saunders,an Imprint Of Elsevier.)

Miologi  

Regio Antebrachii A.  Regio Antebrachii kompartemen anterior Superfisial

Gambar 13: Muskuli superfisialis regio antebrachii kompartemen anterior (Sumber: Moore, Keith L. Et.Al. 2018. Clinically Oriented Anatomy. Anatomy. Eighth Edition) 

 

 

  M. Pronator Teres



  M. Flexor Carpi Radialis



  M. Palmaris Longus



  M. Flexor Digitorum Superficialis



  M. Flexor Carpi Ulnaris



Profunda

Gambar 14: Muskuli profunda regio antebrachii kompartemen anterior (Sumber: Moore, Keith L. Et.Al. 2018. Clinically Oriented Anatomy. Anatomy. Eighth Edition) 

  M. Flexor Digitorum Profundus



  M. Flexor Pollicis Longus



  M. Pronator Quadratus



 

B.  Regio Antebrachii kompartemen posterior Superfisial

Gambar 15: Muskuli superfisialis regio antebrachii kompartemen posterior (Sumber: Moore, Keith L. Et.Al. 2018. Clinically Oriented Anatomy. Anatomy. Eighth Edition) 

  M. Brachioradialis



  M. Ekstensor carpi radialis longus et berevis



  M. Ekstensor digitorum



  M. Ektensor digitiminimi



  M. Ektensor carpi ulnaris



  M. Anconeus



Profunda

Gambar 16: Muskuli profunda regio antebrachii kompartemen posterior po sterior (Sumber: Moore, Keith L. Et.Al. 2018. Clinically Oriented Anatomy. Anatomy. Eighth Edition) 

  M. Supinator



  M. Abductor pollicis longus



  M. Ekstensor pollicis longus et brevis



  M. Ekstensor Indicis



 

 

Regio Manus   M. Thenar •

Gambar 17: Muskuli Thenar (Sumber: Snell, Richard S. 2012. Clinical Anatomy. Anatomy. Regions 9th)

-  M. Flexor Pollicis Brevis -  M. Abductor Pollicis Brevis -  M. opponens pollicis

  M. Hypothenar



Gambar 18: Muskuli Hypothenar (Sumber: Snell, Richard S. 2012. Clinical Anatomy. Anatomy. Regions 9th)

-  M. Flexor digiti minimi brevis -  M. Abductor digiti minimi -  M. Opponens digiti minimi

 

  M. Lumbricals  muskuli diantara metacarpal



N. Medianus

N. Ulnaris

Gambar 19: Muskuli Lumbricals (Sumber: Snell, Richard S. 2012. Clinical Anatomy. Anatomy. Regions 9th)

Vaskularisasi

Vaskularisasi pada regio antebrachii dan manus meliputi arteri, vena dari radialis dan ulnaris dan juga percabangannya. (Gunardi,S. 2018) 1.  Arteri Radialis

Gambar 20: Arteri Radialis (Sumber: Gunardi,S dan Liem,I.K,ed. 2018. Buku Ajar Anatomi Sobotta. Singapore(SGP): Waschke, Bockers, Paulsen)

 

 

Dalam Fossa cubiti, A.Brachialis bercabang menjadi A.Radialis dan A.Ulnaris. Arteri radialis terletak di dalam fossa cubiti pada sisi radial dari M.pronator teres dan  berjalan sepanjang M.Brachioradialis ke arah distal. Pada ujung distal radius dapat teraba pulsasi arteri. Pada daerah distal, A.radialis berbelok ke arah dorsal dan melintas dalam Tabatiere Tabatiere pada  pada sisi radial os carpalia. Setelah itu akan masuk melalui M.Interossei dorsalis I yang akan membentuk Arcus palmaris profundus. (Gunardi,S. 2018)

Gambar 21: Percabangan Arteri Radialis (Sumber: Gunardi,S dan Liem,I.K,ed. 2018. Buku Ajar Anatomi Sobotta. Singapore(SGP): Waschke, Bockers, Paulsen)

 

Percabangan dari A.Radialis yaitu: a)  A. reccurens radialis, yang berkolateral dengan cabang A.profunda brachii  b)  R. carpalis palmaris, yang berjalan dalam canalis carpalis dan vaskularisasi daerah sekitarnya c)  R. palmaris superficialis, bersama dengan A.Ulnaris membentuk arcus  palmaris superficialis d)  R. Carpalis dorsalis, yang memvaskularisasi sebagian besar rete carpalis dorsalis e)  A. princeps pollicis, yang memvaskularisasi daerah palmar dan ibu jari f)  A. radialis indicis, berjalan sepanjang sisi radial jari telunjuk g)  Arcus Palmaris Profundus, berjalan di bawah M.Adductor policis dan  berhubungan dengan R.Palmaris profundus dari A.Ulnaris (Gunardi,S. 2018) 2.  Arteri Ulnaris

Gambar 22: Arteri Ulnaris (Sumber: Gunardi,S dan Liem,I.K,ed. 2018. Buku Ajar Anatomi Sobotta. Singapore(SGP): Waschke, Bockers, Paulsen)

 

  Arteri ulnaris berjalan di bawah N.Medianus dan M.Pronator teres menuju sisi ulnar dari lengan bawah. Arteri ini berjalan bersama N.Ulnaris dan berjalan sepanjang M.Flexor carpi ulnaris. (Gunardi,S. 2018)

Gambar 23: Percabangan Arteri Ulnaris (Sumber: Gunardi,S dan Liem,I.K,ed. 2018. Buku Ajar Anatomi Sobotta. Singapore(SGP): Waschke, Bockers, Paulsen)

Percabangan dari Arteri ulnaris yaitu: a)  A. Recurrens ulnaris, berjalan di bawah M.Pronator teres dan berjalan  proksimal menuju rete cubiti  b)  A. Interossea communis, merupakan cabang yang terkuat dan berjalan median dari M.flexor digitorum profundus. Terdapat 3 percabangan (A.Interossea anterior, A. Interossea posterior, A.comitans nervi median) c)  R.Carpalis Dorsalis d)  R. Palmaris profundus, yang akan bergabung bersma dengan arcus  palmaris profundus (percabangan arteri radialis) h)  Arcus Palmaris Superficialis, berjalan bersama dengan R.palmaris superficialis dari a.radialis. Terletak di dalam apeneurosis palmaris. (Gunardi,S. 2018)

 

3.  Vena

Gambar 24: a) Sistem superfisial b) Sistem profunda (Sumber: Gunardi,S dan Liem,I.K,ed. 2018. Buku Ajar Anatomi Sobotta. Singapore(SGP): Waschke, Bockers, Paulsen)

Vena pada lengan dapat dibedakan menjadi sistem vena yang terletak di dalam yang didampingi arteri (sistem profunda) dengan sistem vena yang berada di  permukaan (superfisial). (Gunardi,S. 2018)

 

a)  Vena Superfisial Vena superfisial yang disebut sebagai vena kulit selalu terletak di atas fascia dari lengan atas dan bawah yaitu fascia brachii dan fascia antebrachii. Terdapat dua batang vena besar, yaitu:

  V.basilica, vena ini ditemukan pada sisi sisi ulnaris lengan bawah. Vena ini



 berjalan ke atas pada bagian posterior atau belakang lengan dan kemudian melengkung ke arah permukaan anterior atau region antekubiti. Vena ini kemudian berjalan lurus ke atas dan memasuki jaringan yang lebih dalam.

  V.cephalica, merupakan pembuluh darah vena yang terletak di lengan



 bagian bawah pada pad a posisi po sisi radial lengan yang posisinya sejajar dengan ibu  jari. Vena ini berjalan ke atas sepanjang bagian luar dari lengan bawah dalam region antekubiti. Vena cephalica lebih kecil dan biasanya lebih melengkung dari vena basilica. (Gunardi,S. 2018)  b)  Vena Profunda Pada vena profunda, dua vena didampingi satu arteri. Vena-vena ini seringkali seperti jembatan tali yang dihubungkan satu sama lain. Karena pada sistem bagian profunda hanya terdapat vena yang mendampingi arteri, maka vena ini dinamakan seperti nama masing-masing arteri. (Gunardi,S. 2018) c)  Vena pada Manus

Gambar 25: Vena pada manus (Sumber: Gunardi,S dan Liem,I.K,ed. 2018. Buku Ajar Anatomi Sobotta. Singapore(SGP): Waschke, Bockers, Paulsen)

 

  Vena cephalica dari sisi lateral akan melewati anatomical snuffbox. snuffbox. Vena  basilica dari sisi medial akan melewati aspek dorsomedial dari regio antebrachii. Pada daerah distal vena superficialis cephalica dan basilica akan  bergabung membentuk plexus venosus dorsalis. (Gunardi,S. 2018)

Innervasi

Innervasi pada regio antebrachii dan manus meliputi nervus medianus, nervus ulnaris dan nervus radialis. (Gunardi,S. 2018) 1.   Nervus Medianus

Gambar 26: Nervus Medianus (Sumber: Gunardi,S dan Liem,I.K,ed. 2018. Buku Ajar Anatomi Sobotta. Singapore(SGP): Waschke, Bockers, Paulsen)

 

  Fungsi Motorik nervus ini yaitu innervasi sebagian besar kompartemen anterior



regio antebrachii (kecuali M. Flexor carpi ulnaris dan M. Flexor digitorum  profundus)

  Fungsi Sensoriknya yaitu memberikan percabangan cutaneous palmaris untuk



innervasi 3 ½ palmar jari sisi lateral. (Gunardi,S. 2018) 2.   Nervus Ulnaris

Gambar 27: Nervus Ulnaris (Sumber: Gunardi,S dan Liem,I.K,ed. 2018. Buku Ajar Anatomi Sobotta. Singapore(SGP): Waschke, Bockers, Paulsen)

 

  Fungsi Motorik yaitu untuk innervasi sisi medial regio antebrachii (M.flexor carpi



ulnaris)

  Fungsi Sensorik yaitu untuk innervasi 1 ½ palmar & 1 ½ sisi dorsal. (Gunardi,S.



2018) 3.   Nervus Radialis

Gambar 28: Nervus Radialis (Sumber: Gunardi,S dan Liem,I.K,ed. 2018. Buku Ajar Anatomi Sobotta. Singapore(SGP): Waschke, Bockers, Paulsen

  Fungsi Motorik yaitu innervasi pada regio extensor antebrachii



  Fungsi Sensorik yaitu untuk innervasi 3 ½ palmar jari sisi dorsal. (Gunardi,S.



2018)

 

FISIOLOGI  

Otot

Otot adalah sebuah jaringan yang terbentuk dari sekumpulan sel-sel yang  berfungsi sebagai alat gerak. Ada tiga jenis otot, yaitu otot rangka, otot polos dan otot  jantung. (Guyton, 2016) Ciri-ciri otot rangka yaitu: 1.  Memiliki bentuk selindris, panjang, dan memiliki banyak inti sel (multinuklei) yaitu di tepi 2.  Mempunyai ribuan serabut yang membentuk jaringan otot yang tersusun rapi 3.  Bergerak dibawah kesadaran (Volunter) 4.  Terdapat pada otot paha, otot betis, otot dada, dan seluruh rangka tubuh manusia.

 

Gambar 29: Organisasi otot rangka (Sumber: Guyton dan Hall. 2016. Buku 2016.  Buku Ajar Fisiologi Kedokteran Kedokteran.. Singapore: Elsevier)

Organisasi otot rangka memperlihatkan bahwa semua otot rangka dibentuk oleh sejumlah serabut yang diameternya berkisar dari 10 sampai 80 8 0 μm. Sarkolema adalah membran tipis yang membungkus serabut otot. Serabut otot o tot disusun oleh myofibril yang tersusun dari filamen aktin (tipis) dan filamen tebal (miosin). Kepala miosin ada dua yaitu untuk menempel di aktin dan yang satu untuk miosinATP-ase yaitu untuk memecah ATP. Aktin disusun oleh tropomiosin dan troponin. Troponin terdiri dari tiga sub unit yaitu troponin I, T dan C. Fungsi Fun gsi troponin I yaitu untuk menghalangi aktin ak tin berikatan dengan miosin. Fungsi troponin T adalah untuk berikatan tropomiosin. Fungsi troponin C adalah untuk berikatan dengan kalsium. Ada molekul yang berbentuk filamen yaitu titin. Titin berfungsi untuk menjaga filamen miosin dan aktin tetap berada di tempat. (Guyton, 2016)

  Mekanisme Kontraksi Otot Rangka



 

Gambar 30: Mekanisme kontraksi otot rangka (Sumber: Guyton dan Hall. 2016. Buku 2016.  Buku Ajar Fisiologi Kedokteran Kedokteran.. Singapore: Elsevier)

Tahap-tahap kontraksi otot rangka sebagai berikut, yaitu: (Guyton, 2016) 1.  Suatu potensial aksi berjalan sepanjang sebuah saraf motorik sampai ke ujungnya  pada serabut otot 2.  Di setiap ujung, saraf menyekresi zat neurotransmitter, yaitu asetilkolin 3.  Asetilkolin bekerja pada daerah setempat pada membran serabut otot untuk membuka banyak kanal kation “berpintu asetilkolin” melalui molekul protein yang terapung pada membran 4.  Terbukanya kanal berpintu asetilkolin memungkinkan sejumlah besar ion natrium untuk berdifusi ke bagian dalam membran serabut otot. Hal ini menyebabkan depolarisasi setempat yang kemudian menyebabkan pembukaan kanal natrium  berpintu listrik. Peristiwa ini menimbulkan suatu potensial aksi aksi pada membran 5.  Potensial aksi akan berjalan di sepanjang membran serabut otot dengan cara yang sama seperti potensial aksi yang berjalan di sepanjang membran m embran saraf 6.  Potensial aksi akan menimbulkan depolarisasi membran otot, dan banyak aliran listrik potensial aksi mengalir melalui pusat serabut. Di sini, potensial aksi menyebabkan reticulum sarkoplasma melepaskan sejumlah besar ion kalsium, yang telah tersimpan di dalam retikulum ini 7.  Ion kalsium menginisiasi kekuatan menarik antara filamen aktin dan miosin, yang menyebabkan kedua filament tersebut bergeser satu sama lain, dan menghasilkan  proses kontraksi 8.  Setelah kurang dari satu detik, ion kalsium dipompa kembali ke dalam retikulum sarkoplasma oleh pompa membran Ca++ , dan ion ini tetap disimpan dalam retikulum sampai potensial aksi otot yang baru datang lagi l agi ; pengeluaran ion kalsium dari myofibril akan menyebabkan kontraksi otot terhenti.

 

 

 

Tendon

Merupakan tali fibrosa jaringan ikat yang bersambungan dengan serabut otot. Fungsinya untuk melekatkan otot ke tulang atau tulang rawan. (Gartner,L. 2007)  

Sendi

Fungsi sendi adalah untuk proteksi organ visceral dan memfasilitasi pergerakan. Klasifikasi gerak sendi ada tiga yaitu: 1.  Synarthrosis, yaitu tidak ada pergerakan (sangat minimal) 2.  Amphiarthrosis, yaitu pergerakannya sedikit 3.  Diarthrosis, yaitu pergerakannya bebas Jenis persendian dibagi dua yaitu sendi sejati yaitu Sendi synovial yaitu yaitu yang dibungkus oleh capsula articularis. Sendi palsu yaitu dibagi d ibagi dua menjadi fibrosa dan cartilaginosa. (Gartner,L. 2007)

  Fibrosa: dihubungkan oleh jaringan fibrosa (sutura, tibiofibular)

o

  Kartilaginosa: dihubungkan oleh jaringan cartilago (sympisis)

o

 

Tulang

Fungsi dari tulang adalah sebagai berikut, yaitu: (Gartner,L. 2007) 1.  Mendukung jaringan tubuh dan memberikan bentuk tubuh 2.  Melindungi organ tubuh (jantung, otak, paru-paru, dan jaringan jaringan lunak) 3.  Memberikan pergerakan (otot berhubungan dengan kontraksi dan pergerakan)  

Tulang Rawan

Jenis tulang rawan ada tiga, yaitu tulang rawan elastin, fibrokartilago dan tulang rawan hialin. Fungsi dari tulang rawan adalah sebagai bantalan. (Gartner,L. 2007)

 

Ligamen

Ligamen adalah suatu susunan serabut yang yan g terdiri dari jaringan ikat yang kenyal dan fleksibel. Ligamen Ligamen berfungsi untuk mempertemukan kedua ujung tulang dan mempertahankan stabilitas. (Gartner,L. 2007).

 

 

Referensi

Gartner Leslie P. dan James L., Hiatt, 2007. Color Textbook of Histology, Histology, 3rd ed., Elseivier: Philadelphia. Gunardi,S dan Liem,I.K. 2018. Buku 2018. Buku Ajar Anatomi Sobotta. Singapore(SGP): Waschke, Bockers, Paulsen Guyton dan Hall. 2016. Buku 2016. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran. Kedokteran. Singapore: Elsevier Jon C. Thompson, M.D. 2001. Netter's 2001. Netter's Concise Atlas Of Orthopaedic Anatomy. Anatomy. Saunders,an Imprint Of Elsevier. Snell, Richard S. 2012. Clinical Anatomy. Anatomy. Regions 9th  Moore, Keith L. Et.Al. 2018 Clinically Oriented Anatomy. Anatomy. Eighth Edition

View more...

Comments

Copyright ©2017 KUPDF Inc.
SUPPORT KUPDF