Analisis Statik Gable Frame 3d
July 25, 2018 | Author: LindaDjamaluddin | Category: N/A
Short Description
Analisis Statik Gable Frame...
Description
ANALISIS STATIK GABLE FRAME 3D 1. Untuk membuat model Gable yang diinginkan, langkah-langkahnya yaitu: a. Aktifkan program SAP, klik File pada toolbar,kemu toolbar,kemudian dian pilih New model.
b. Ubah unit satuan menjadi KN, m, C. Pilih Grid Only untukmembuat
model kemudian klik
.
c. Ubah Number of Grid Lines sesuai dengan rangka. Juga ubah Grid
Spacing sesuai jumlah jarak antar Grid. Kemudian klik
.
d. Maka pada layar akan mucul rangka sebagai berikut: e. Karena jarak pada grid sumbu Z berbeda, berbeda, sesuaikan jarak jarak grid dengan :
klik 2 kali pada batang grid
akan muncul kotak dialog Define Grid System Data,
isi jarak antar grid pada sumbu X dan Sumbu Z sesuai pada rangka kuda-kuda yang diinginkan.
Klik Spacing pada kolom Display Grid As.
Setelah mengedit semua data grid sesuai dengan model, klik
2. Membentuk Bahan Material yang akan digunakan: A. Untuk BAJA a. a. Klik
pada Toolbar
b. Klik Add New Material
pilih
c. Mengubah
Material
Name
dan
Material Type pada General Data
kolom dengan BAJA dan Steel. d. Memasukkan data Weight and Mass pada kolom Weight per Unit Volumes = 7850 kg.
e. Kemudian Perhatikan Satuan Units dengan mengubah Satuan menjadi N, mm, C.
f. Masukkan nilai :
pada kolom Isotropic Property Data,
Modulus
Elastisitas
=
200000
MinimumYeild Stress, Fy = 250
Minimum Tensile Stress, Fu = 410
g. Setelah semua data yang diperlukan dimasukkan, klik
3. Menentukan Penampang Elemen Struktur yang digunakan. A. KOLOM ( Wide Flange 350x175x7x11 ) a. Klik
pada Toolbar
Section
b. Akan
pilih
Properties
muncul
klik
Tabel
Properties,
Klik
Properties
untuk
Frame
Add
New
menentukan
penampang yang diinginkan. c. Pada
kolom
Frame
Sections
Property Type pilih Steel pilih I / Wide Flange.
d. Memasukkan data yang diinginkan :
Pada Section Name =KOLOM
Pada Material ubah mejadi BAJA
Pada (t3) isikan
= 0,35
Pada (t2) isikan
= 0,175
Pada (tf) isikan
=0,011
Pada (tw) isikan
= 0,007
Pada (t2b) isikan
= 0,175
Pada (tfb) isikan
= 0,011
e. Setelah semua data yang diperlukan dimasukkan, klik
B. ATAP ( Wide Flange 400x200x8x13 ) f. Klik Section
pada Toolbar Properties
pilih klik
g. Akan
muncul
Tabel
Properties,
Klik
Properties
untuk
Frame
Add
New
menentukan
penampang yang diinginkan. h. Pada
kolom
Frame
Sections
Property Type pilih Steel pilih I / Wide Flange.
i.
j.
Memasukkan data yang diinginkan :
Pada Section Name = ATAP
Pada Material ubah mejadi BAJA
Pada (t3) isikan
= 0,4
Pada (t2) isikan
= 0,2
Pada (tf) isikan
= 0,013
Pada (tw) isikan
= 0,008
Pada (t2b) isikan
= 0,2
Pada (tfb) isikan
= 0,011
Setelah semua data yang diperlukan dimasukkan, klik
B. Penampang GORDING ( BAJA C 100x50x5x7,5 ) a. Klik Section
pada Toolbar Properties
pilih klik
b. Akan muncul kotak dialog Frame Properties,
Klik
Properties
untuk
Add
New
menentukan
penampang yang diinginkan.
c. Pada
kolom
Property
Frame
Sections
pilih
Type
Steel
pilihCannel. d. Memasukkan data yang diinginkan :
Pada Section Name = ATAP
Pada Material ubah mejadi BAJA
Pada (t3) isikan = 0,1
Pada (t2) isikan = 0,05
Pada (tf) isikan =0,075
Pada (tw) isikan = 0,005
4. Menggambarkan
model
struktur
yang
diinginkan Menggambar model struktur batang a. Klik
Draw
pilih
Draw
Frame/Cable/Tendon.
b. Pilih frame Section sesuai kebutuhan pada kotak dialog Properties of Object.
c. Gambarkan Struktur sesuai soal.
5. Membuat Type Tumpuan pada Rangka Model
a. Klik
pada
Titik
Grid
yang
ingin
pilih
Joint
ditambahkan tumpuan, b. Klik Assign pada Toolbar Klik
Reistrant
c. Kemudian klik type tumpuan jepit.
d. Klik 6. Menggambar Model Struktur GORDING pada model GABLE. a. Blok semua struktur gable telah digambar.
yang
b. Klik Edit
klik Replicate.
c. Memasukkan data gording yang diinginkan :
Pada dy isikan = 7,5 (jarak antar bidang)
Pada number isikan = 4 (banyaknya bidang yang ingin direplicate)
Klik
.
d. Pilih Frame Section sesuai dengan kebutuhan (GORDING) e. Gambarkan struktur sesuai soal.
7. Menentukan Macam-macam Beban yang bekerja pada model :
a.
Klik
pada toolbar, kemudian
pilih
b.
Untuk
membuat
macam – macam
beban, langkah pertama klik Add Load Patterns pada tabel.
c.
Selanjutnya Ubah nama pada kolom Load Pattern namenya,
kemudian
pilih
Type
dari
beban
yang
diinginkan.
d.
Ulang semua langkah diatas hingga semua bebean yang diinginkan dibuat.
e.
Setelah semua beban sudah dibuat, klik .
8. Menentukan Kombinasi Beban : jika diadakan
Kombinasi pada beban,
berikut langkah-langkah yang digunakan: a.
Klik
pada toolbar, kemudian
pilih
b.
untuk membuat kombinasi baru, klik Add New Combination pada kotak
dialogDefine Loads Combination. c.
Selanjutnya Ubah nama pada kolom Load
Combination
namenya, pilih
beban dan besarnya jumlah beban
yang
diinginkan
kombinasi
denganmemilih Load Case Namenya
dan isi jumlah besarnya beban pada kolom Scale faktornya.
d.
Setelah
jumlah
kombinasi
sudah
dimasukkan, klik Add.
e.
Ulang semua langkah diatas hingga semua kombinasi telah didata.
f.
Setelah semua kombinasi beban sudah dibuat, klik
.
9. Menentukan Beban – beban yang bekerja pada struktur: A. Untuk beban MATI pada GORDING ; a. Klik pada GORDING yang akan diberi beban. b. Klik Assign pada Toolbar Frame Loads
pilih
Klik Distributed.
c. Maka akan muncul kotak dialog Frame Distributed Loads.
Untuk Beban Merata mati, pada gording Options pilih DEAD.
pada
Coord
System
pilih
GLOBAL
pada
Direction
pilih
GRAVITY
pada Uniform Load isikan atap tengah : 376 kg atap tepi
: 176 kg
pada Options klik Add to Existing Loads.
d. Setelah memasukkan beban yang diinginkan pada atap gording, klik .
B. Untuk beban HIDUP pada GORDING ;
a. Klik pada Gording yang akan diberi beban. b. Klik Assign pada Toolbar Frame Loads
pilih
Klik Distributed.
c. Maka akan muncul kotak dialog Frame Distributed Loads.
Untuk Beban Merata hidup, pada kolom Options pilih LIVE.
pada
Coord
System
pilih
GLOBAL
pada
Direction
pilih
GRAVITY
pada Uniform Load isikan : atap tengah : 167 kg atap tepi
: 167 kg
pada Options klik Add to Existing Loads.
d. Setelah memasukkan beban yang diinginkan pada atap gording, klik .
C. Untuk beban ANGIN HORISONTAL pada GORDING ; a. Klik pada Gording yang akan diberi beban. b. Klik Assign pada Toolbar Frame Loads
pilih
Klik Distributed.
c. Maka akan muncul kotak dialog Frame Distributed Loads
Pada Options pilih WIND
Pada
Coord
System pilih
LOCAL
Pada Directions pilih 3
Pada Uniform loads isikan Untuk angin tekan
= 376
kN/m Untuk angin hisap
= 267
kN/m
pada Options klik Add to Existing Loads.
d. Setelah memasukkan beban yang diinginkan
pada
gording,
klik
. D. Untuk beban ANGIN VERTIKAL pada GORDING ; a. Klik pada Gording yang akan diberi beban. b. Klik Assign pada Toolbar Frame Loads
pilih
Klik Distributed.
c. Maka akan muncul kotak dialog Frame Distributed Loads
Pada Options pilih WIND
Pada
Coord
System pilih
LOCAL
Pada Directions pilih 2
Pada Uniform loads isikan Untuk angin tekan
= 367
kN/m Untuk angin hisap
kN/m
= 176
pada Options klik Add to Existing Loads.
d. Setelah memasukkan beban yang diinginkan
pada
gording,
klik
. E. Untuk beban GEMPA arah X ; a. Klik pada Joint yang berada di sumbu Y yang ingin diberikan beban gempa. b. Klik Assign pada Toolbar Join Loads
pilih
Klik Forces.
c. Maka akan muncul kotak dialog Joint Forces
Pada Options pilih GEMPA X
Pada Force Global X isikan 376 kN
pada Options klik Add to Existing Loads.
d. Setelah memasukkan beban gempa yang diinginkan pada joint, klik .
F. Untuk beban GEMPA arah Y ; a. Klik pada Joint yang berada di sumbu X yang ingin diberikan beban gempa. b. Klik Assign pada Toolbar Join Loads
pilih
Klik Forces.
c. Maka akan muncul kotak dialog Joint Forces
Pada Options pilih GEMPA Y
Pada Force Global Y isikan 267 kN
pada Options klik Add to Existing Loads.
d. Setelah memasukkan beban gempa yang diinginkan pada joint, klik .
10. Menentukkan Type Analysis Structure ( Truss 3D )
a.
Klik pada toolbar Analyze Analysis options.
klik Set
b. Klik pada gambar Space Frame pada kotak dialog Analysis Options. c. Klik
11. Untuk
.
menganalisis
struktur,
berikut
langkah – langkahnya; a. Klik pada toolbar Analyze analysis
pilih Run
klik Run Now.
b. Setelah muncul tabel Set Load Cases to Run, klik pada Case Name untuk
memilih Run Case atau Do Not Run Case.
c. Selanjutnya klik Run Now.
d. Maka akan muncul data analisis struktur seperti, 12. Untuk melihat analisis hasil gaya momen dan gaya geser : A. Menentukan Reaksi Frame a. Klik Display pada toolbar pilih klik
. b. Ubah Case / Combo Name sesuai Kombinasi Beban
yang bekerja
pada gaya. c. Selanjutnya
pada
kolom
Component , Klik Moment 3-3
d. Klik
.
e. Maka akan muncul hasil analisis data struktur: B. Untuk mengetahui momen maksimal dari gaya-gaya batang: a. Klik kanan pada batang, maka akan muncul
Diagram
For
Frames
Object.
b. Pada Display Option , pilih Show Max.
C. Untuk melihat hasil Tabel Analisis momen dan geser Struktur, dengan;
a. Klik Display pada toolbar
b. Tandai
Analysis
Results
klik
yang
meliputi Joint Output, Element Output, Structure Output pada
tabel Choose Tables For Display
yang
mucul
pada
layar ,
Klik
c. selanjutnya mengubah Units pada tabel Assembled Joint Masses yang muncul dilayar menjadi Element joint Forces – Frames.
d. maka akan mucul tabel hasil analisis pada
Element
Frames.
joint
Untuk
Forces –
memudahkan
melihat data yang telah dihasilkan program SAP 2000, tabel analisis berikut dapat di Export ke dalam Microsoft Excel dengan cara; Klik File pada Toolbar tabel Export All Tables Excel.
pilih Klik To
e. dengan mengeksport seluruh table ke Excel, akan memudahkan Engineer
untuk menganalisis hasil data gaya geser dan gaya momen pada Portal.
D. Setelah
data
dimasukkan
ke
dalam
Microsoft Excel, klik save pada toolbar.
Kemudian klik Close untuk Keluar dari Aplikasi.
13.
View more...
Comments