Analisis Skandal Panama Papers

April 2, 2017 | Author: Da'Is Setyawan | Category: N/A
Share Embed Donate


Short Description

Download Analisis Skandal Panama Papers...

Description

BAB I PENDAHULUAN

1.1.

Latar Belakang Penghindaran pajak atau perlawanan terhadap pajak adalah hambatanhambatan yang terjadi dalam pemungutan pajak sehingga mengakibatkan berkurangnya penerimaan kas negara. Perlawanan terhadap pajak terdiri dari perlawanan aktif dan perlawanan pasif. Perlawanan pasif terhadap pajak adalah perlawanan yang inisiatifnya bukan dari wajib pajak itu sendiri tetapi terjadi karena keadaan yang ada di sekitar wajib pajak itu. Hambatanhambatan tersebut berasal dari struktur ekonomi, perkembangan moral dan intelektual penduduk, dan teknik pemungutan pajak itu sendiri. Sedangkan Perlawanan aktif adalah perlawanan yang inisiatifnya berasal dari wajib pajak itu sendiri. Hal ini merupakan usaha dan perbuatan yang secara langsung ditujukan terhadap fiscus dan bertujuan untuk menghindari pajak atau mengurangi kewajiban pajak yang seharusnya dibayar. Ada 3 cara perlawanan aktif terhadap pajak, yaitu: Penghindaran Pajak (Tax Avoidance), Pengelakan Pajak (Tax Evation), Melalaikan Pajak. Seperti Skandal “The Panama Papers” yang saat ini menjadi bahan pembicaraan hangat di berbagai media. Kasus ini termasuk tindak pidana penggelapan pajak (Tax Evation ) dimana informasi atau dokumen meliputi transaksi rahasia keuangan para pimpinan politik dunia, skandal global, dan data detil mengenai perjanjian keuangan tersembunyi oleh para pengemplang dana, pengedar obat-obatan terlarang, miliarder, selebriti, bintang olahraga,

1

dan lainnya yang dibuat dan ditutupi oleh penyedia jasa perusahaan asal Panama, Mossack Fonseca, akhirnya terbongkar dan tersebar di masyarakat. Berdasarkan uraian diatas, maka penulis tertarik untuk melakukan analisis kasus “Panama Papers” dengan mengkaitkan teori auditing yang ada.

1.2.

Rumusan Masalah Mengacu pada latar belakang, rumusan masalah dari makalah ini adalah: 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7.

1.3.

Bagaimana latar belakang Mossack Fonseca? Apa itu Panama Papers? Bagaimana kebocoran Panama Papers bisa terjadi? Siapa saja tokoh yang disebutkan dalam Panama Papers? Apa saja persuhaan-perusahaan yang terlibat? Apa dampaknya khususnya bagi Indonesia? Bagaimana kaitannya kasus tersebut dengan audit kecurangan

(Fraud Auditing)? Tujuan Adapun tujuan-tujuan yang ingin dicapai dalam pembuatan makalah ini adalah sebagai berikut: 1. Memenuhi tugas yang diberikan pada mata kuliah Auditing. 2. Memberikan informasi sejarah terjadinya Panama Papers. 3. Memberikan informasi tokoh yang disebutkan dalam Panama Papers. 4. Memberikan informasi perusahaan-perusahaanyang terlibat. 5. Untuk mengetahui dampak yang terjadi akibat kasus tersebut khususnya di Indonesia. 6. Untuk mengetahui kaitannya kasus yang dimuat di Panama Papers dengan audit kecurangan (Fraud Auditing).

1.4.

Manfaat

2

Berikut ini akan dijabarkan mengenai manfaat-manfaat yang dapat diambil dari penulisan makalah ini: 1. Menelaah masalah penggelapan pajak yang dimuat di Panama Papers. 2. Sebagai

bentuk

perhatian

Mahasiswa

terhadap

masalah

penggelapan pajak. 3. Membangun kualitas subyek pajak yang taat terhadap pajak.

3

BAB II PEMBAHASAN

2.1.

Latar belakang Mossack Fonseca. Mossack Fonseca adalah badan hukum dan penyedia jasa perusahaan

asal Panama yang didirikan tahun 1977 oleh Jürgen Mossack dan Ramón Fonseca. Perusahaan ini menyediakan jasa pembentukan perusahaan di negara lain, pengelolaan perusahaan luar negeri, dan manajemen aset. Perusahaan ini memiliki lebih dari 500 karyawan di 40 negara. Badan ini beroperasi atas nama lebih dari 300.000 perusahaan yang kebanyakan terdaftar di Britania Raya atau surga pajak milik Britania. Mossack Fonseca bekerja sama dengan lembaga-lembaga keuangan terbesar di dunia seperti Deutsche Bank, HSBC, Société Générale, Credit Suisse, UBS, dan Commerzbank. Badan ini kadang membantu nasabah bank tersebut membangun struktur yang rumit sehingga kolektor pajak dan penyidik sulit melacak arus uang dari satu tempat ke tempat lain. Sebelum kebocoran Panama Papers, majalah The Economist menyebut Mossack Fonseca sebagai pemimpin industri keuangan luar negeri “penuh rahasia”. 2.2. Panama Papers Panama Papers adalah kumpulan 11,5 juta dokumen rahasia (2,6TB) yang dibuat oleh penyedia jasa perusahaan asal Panama, Mossack Fonseca. Dokumen ini berisi informasi rinci mengenai lebih dari 214.000 perusahaan luar negeri, termasuk identitas pemegang saham dan direkturnya. Dokumen tersebut mencantumkan nama pemimpin lima negara: Argentina, Islandia, Arab Saudi,Ukraina, dan Uni Emirat Arab, serta pejabat pemerintahan, kerabat dekat, dan teman dekat sejumlah

4

kepala pemerintahan sekitar 40 negara lainnya, termasuk Brasil, Cina, Perancis, India, Malaysia, Meksiko, Malta, Pakistan, Rusia, Afrika Selatan, Spanyol, Suriah, dan Britania Raya. Rentang waktu dokumen ini dapat ditelusuri hingga tahun 1970-an. Dokumen berukuran 2,6 terabita ini diberikan oleh seorang sumber anonim kepada Süddeutsche Zeitung pada bulan Agustus 2015 dan International Consortium of Investigative Journalists (ICIJ). Dokumen bocoran ini kemudian disebarkan kepada dan dianalisis oleh kurang lebih 400 wartawan di 107 organisasi media di lebih dari 80 negara. Laporan berita pertama berdasarkan dokumen ini bersama 149 berkas dokumennya diterbitkan pada tanggal 3 April 2016. Dan daftar lengkap perusahaan yang terlibat dirilis pada awal Mei 2016. Sejarah Terjadinya Kebocoran Panama Papers Bocornya data firma hokum Mossack Fonseca bermula ketika koalisi

2.3.

media internasional International Consortium of Investigative Journalism (ICIJ) dan surat kabar Jerman Sueddeutsche Zeitung menerima data dari seorang sumber anonim, lebih dari setahun yang lalu. Menurut ICIJ, data itu berupa e-mail spreadsheet keuangan, paspor, dan catatan-catatan perusahaan yang merinci bagaimana orang-orang kuat ini memanfaatkan bank, firma hukum, dan perusahaan-perusahaan kategori shell company untuk menyimpan aset mereka. Data itu membentang sekitar 40 tahun, dari 1977 hingga akhir 2015. Para wartawan berkomunikasi dengan sumber lewat saluran terenkripsi karena ia ingin identitasnya tidak diketahui: "Ada dua syarat. Nyawa saya terancam. Obrolan kita harus terenkripsi. Kita tidak boleh bertemu sama sekali." Wartawan Süddeutsche Zeitung Bastian Obermayer menyatakan bahwa sumbernya memutuskan untuk membocorkan

5

dokumen tersebut karena ia menganggap Mossack Fonseca bertindak secara tidak etis. Menurutnya, "sumber mengira bahwa kantor hukum di Panama ini membahayakan dunia, dan sumber ingin mengakhirinya. Itu salah satu motivasinya." International Consortium of Investigative Journalists memimpin penelitian dan peninjauan dokumen. Mereka mengerahkan wartawan dan staf The Guardian, BBC England, Le Monde, SonntagsZeitung, Falter, dan La Nación serta stasiun TV Jerman Norddeutscher Rundfunk dan Suddeutscher Rundfunk dan stasiun TV Austria ORF. Tim wartawan awalnya bertemu di Munich, Lillehammer, London, dan Washington, D.C., untuk menyusun penelitian mereka. Datanya kemudian disebarkan dan dianalisis oleh kurang lebih 400 wartawan di 107 organisasi media di lebih dari 80 negara. Setelah lebih dari satu tahun, laporan berita pertama berdasarkan dokumen ini beserta 149 berkas dokumennya diterbitkan tanggal 3 April 2016. Dan daftar lengkap perusahaan yang terlibat dirilis pada awal Mei 2016. Ukuran dokumen yang dibocorkan ini mengalahkan Wikileaks Cablegate (1,7 GB), Offshore Leaks (260 GB), Lux Leaks (4 GB), dan Swiss Leaks (3,3 GB). Data bocoran ini terdiri dari surat elektronik, berkas PDF, foto, dan berkas pangkalan data internal Mossack Fonseca. Semua data diterbitkan mulai tahun 1970-an sampai musim semi 2016. Panama Papers mencantumkan nama 214.000 perusahaan. Terdapat folder untuk setiap perusahaan cangkang (shell company) yang berisi surel, kontrak, transkrip, dan dokumen pindaian. Bocoran ini terdiri dari

6

4.804.618 surel, 3.047.306 berkas format pangkalan data, 2.154.264 PDF, 1.117.026 foto, 320.166 berkas teks, dan 2.242 berkas berformat lain. Semua data ini diindeks secara rapi. Pengindeksan dilakukan menggunakan perangkat lunak berbayar bernama Nuix yang juga dipakai oleh para penyidik internasional. Dokumen menjalani proses OCR oleh komputer berkecepatan tinggi agar datanya dapat dibaca dan dicari secara digital. Daftar tokoh penting diperiksa ulang dengan dokumen yang diproses tadi. Tahap selanjutnya adalah menghubungkan tokoh, peran, arus uang, dan keabsahan strukturnya. 2.4. Tokoh yang Disebutkan di Panama Papers Laporan awal menyebutkan hubungan antara uang dan kekuasaan, dan juga hubungan antara beberapa tokoh politik ternama dan kerabatnya telah bocor. Presiden Argentina Mauricio Macri tercantum sebagai direktur perusahaan dagang Bahama. Ia tidak mengungkapkan hal ini ketika masih menjabat walikota Buenos Aires, saat itu belum jelas apakah jabatan direktur non-pemegang saham perlu diungkapkan ke publik. The Guardian melaporkan bahwa bocoran ini mengungkapkan hubungan konflik kepentingan yang besar antara seorang anggota FIFA Ethics Committee dan mantan wakil presiden FIFA Eugenio Figueredo. Beberapa

pemimpin

negara

disebutkan

dalam

Panama

Papers,

diantaranya termasuk : - Presiden Argentina Mauricio Macri - Khalifa bin Zayed Al Nahyan dari Uni Emirat Arab - Petro Poroshenko dari Ukraina - Raja Salman dari Arab Saudi - Perdana Menteri Islandia, Sigmundur Davíð Gunnlaugsson - Mantan Perdana Menteri Georgia, Bidzina Ivanishvili - Mantan Perdana Menteri Irak, Ayad Allawi - Mantan Perdana Menteri Yordania, Ali Abu al-Ragheb - Mantan Perdana Menteri Qatar, Hamad bin Jassim bin Jaber Al Thani - Mantan Perdana Menteri Ukraina, Pavlo Lazarenko - Mantan Presiden Sudan, Ahmed al-Mirghani

7

-

Emir Qatar Hamad bin Khalifa Al Thani, dan masih banyak lagi orang-orang penting dunia lainnya. Presiden Ukraina Petro Poroshenko berjanji kepada masyarakat

bahwa

ia

akan

menjual

perusahaan

permennya,

Roshen,

saat

mencalonkan diri tahun 2014. Bocoran dokumen justru menunjukkan bahwa ia malah mendirikan perusahaan holding luar negeri untuk memindahkan bisnisnya ke Kepulauan Virgin Britania Raya. Atas tindakan tersebut, ia mampu menghindari pajak di Ukraina senilai jutaan dolar Amerika Serikat. Dokumen Panama Papers leaks hacked: Warna merah adalah negaranegara yang politikus, pengusaha, olahragawan, aktifits dan mafianya terlibat “Panama Papers”. Pejabat pemerintahan beserta kerabat dekat dan teman dekat berbagai kepala pemerintahan dari kurang lebih 40 negara juga tercantum, termasuk pejabat pemerintah Aljazair, Angola, Argentina, Azerbaijan, Botswana, Brasil, Kamboja, Chili, Cina, Republik Demokratik Kongo, Republik Kongo, Ekuador, Mesir, Perancis, Ghana, Yunani, Guinea, Honduras, Hongaria, Islandia, India, Israel, Italia, Pantai Gading, Kazakhstan, Kenya, Malaysia, Meksiko, Maroko Malta, Nigeria, Pakistan, Panama, Peru, Polandia, Rusia, Rwanda, Arab Saudi, Senegal, Afrika Selatan, Spanyol, Suriah Taiwan, Britania Raya, Venezuela, dan Zambia. Meski awalnya dinyatakan bahwa Panama Papers tidak mencantumkan warga negara Amerika Serikat, namun pernyataan tersebut terbukti salah. Menurut The Guardian, nama Vladimir Putin “tidak muncul di catatan manapun”, tetapi surat kabar ini menerbitkan artikel utama tentang tiga

8

teman Putin yang namanya tercantum. The Guardian menulis bahwa keberhasilan bisnis teman-teman Putin “tidak mungkin terjadi tanpa arahan dari Putin sendiri”. Misalnya, surat kabar ini mengutip Sergei Roldugin yang disebut-sebut sebagai “sahabat baik” Putin. Tokoh terkenal yang juga ada dalam daftar, berhubungan dengan badan sepak bola dunia, FIFA, adalah mantan Presiden CONMEBOL Eugenio Figueredo, mantan Presiden UEFA Michel Platini, mantan Sekretaris Jenderal FIFA Jérôme Valcke, dan mantan pesepakbola Argentina Lionel Messi. Pemeran India Amitabh Bachchan dan Aishwarya Rai Bachchan juga tercantum dalam Panama Papers menurut The Indian Express . Tokoh ternama di Indonesia yang namanya masuk dalam Panama Papers: - James Riady (grup Lippo) - Franciscus Welirang (Direktur PT Indofood Sukses Makmur) - Sandiaga Uno (pebisnis sekaligus calon Gubernur DKI Jakarta -

mendatang) Rini Soemarno (Menteri BUMN) klan Widjaja (Sinar Mas Group) bidang plantations, pupl and paper,

-

finance, property. klan Ciputra (Ciputra Development) bidang property. klan Tjandra klan Hartono (Djarum Group) bidang cigarettes, banking, property. klan Salim (Salim Group) bidang foods, plantations,

-

telecommunications, property. klan Sampoerna (Sampoerna Capital Group) bidang plantations,

-

telecommunications, investment. klan Halim (Gudang Garam Group) bidang cigarettes. klan Tanoto (Raja Garuda Mas) bidang plantations, pupl and paper,

-

investments. klan Katuari (Wings Group) bidang consumer goods.

9

-

klan Riady (Lippo Group) bidang property, retail, healthcare,

-

education. klan Rachmat

-

manufacturing. klan Angkosubroto (Gunung Sewu Group) bidang property,

-

agribusiness, manufacturing, insurance. salah satu dari klan Pangestu (Barito Pacific) bidang timber,

-

petrochemicals, mining. salah satu dari klan Panigoro (Medco) bidang energy, mining,

-

plantations. salah satu dari klan Soeryadjaya (Saratoga Investama) bidang mining,

-

infrastructure. salah satu dari klan Bakrie (Bakrie Group) bidang energy, property,

-

telecommunication Hashim Djojohadikusumo (Arsari Group, Tirtamas Comexindo,

-

bidang oil, pulp and paper, petrochemicals, pertambangan, program Chairul Tanjung (Para Group, bidang banking, consumer goods) bio-

-

ethanol, perkebunan karet) Muhammad Aksa Mahmud (Bosowa Group, bidang infrastructures,

-

property, agriculture) Rusdi Kirana (Lion Air Airlines) taipan minyak Muhammad Riza Chalid pengusaha properti Djoko Soegiarto Tjandra (Tjan Kok Hui)

(Triputra

Group/Adaro)

bidang

coal

mining,

Dengan jumlah 2.961 nama dari Indonesia di bocoran “Panama Papers”.

2.5.

Perusahaan-perusahaan yang Terlibat Mossack Fonseca mengelola banyak perusahaan selama bertahuntahun. Jumlah perusahaan aktif yang dikelola mencapai puncaknya pada tahun 2009, yaitu sebanyak 80.000 perusahaan. Lebih dari 210.000

10

perusahaan di 21 negara muncul di Panama Papers. Lebih dari separuhnya didirikan di Kepulauan Virgin Britania Raya dan sisanya di Panama, Bahama, Seychelles, Niue, dan Samoa. Selama sekian tahun, Mossack Fonseca menangani klien di lebih dari 100 negara yang sebagian besar perusahaan berasal dari Hong Kong, Swiss, Britania Raya, Luxemburg, Panama, dan Siprus. Mossack Fonseca bekerja sama dengan lebih dari 14.000 bank, badan hukum, notaris, dan pihak lainnya untuk mendirikan perusahaan, yayasan, dan trust sesuai pesanan klien. Lebih dari 500 bank mendaftarkan hampir 15.600 ‘perusahaan cangkang’ (shell company) bersama Mossack Fonseca. HSBC dan rekanrekannya mendirikan lebih dari 2.300 perusahaan cangkang. Dampak Khusus yang Disebabkan bagi Indonesia Transaksi rahasia yang pada umumnya dilakukan

2.6.

untuk

menghindarkan pajak Negara asal dan diduga berasal dan digunakan untuk bisnis illegal ini tergolong upaya money laundering yang dilarang oleh pemerintah. Pengertian tindak pidana pencucian uang atau money laundering adalah suatu perbuatan yang bertujuan untuk mencuci atau membersihkan asal usul perolehan harta kekayaan seseorang dari suatu tindak pidana sehingga harta kekayaan berubah status, menjadi alat pembayaran yang sah. Kita ketahui bahwa kejahatan penggelapan pajak, pencucian uang dan korupsi merupakan rangkaian kejahatan yang saling terkait satu sama lain. Hal ini berdampak merugikan Negara atau berkurangnya kekayaan Negara (asset forfeiture) yang jumlah yang cukup signifikan. Kaitannya Skandal “Panama Papers” dengan Audit Kecurangan Dalam skandal Panama Papers jika dikaitkan dengan teori audit maka

2.7.

masuk pada kesalahan yang disengaja atau kesalahan tersebut merupakan

11

kecurangan (fraudulent). Kecurangan ini berupa penggelapan pajak dimana kejahatan pajak para kepala negara, agen rahasia, pesohor sampai buronan, disembunyikan di surga bebas pajak. The Professional Standards and Responsibilities Committee dari The Institute of Internal Auditors dalam Statement of Internal Auditing Standard

No.3-

Mei

1985

Mendefinisikan

kecurangan

sebagai:

“Kecurangan yang didesain untuk memberi manfaat kepada organisasi umumnya menghasilkan manfaat tersebut dengan mengeksploitasi suatu keuntungan yang tidak wajar atau tidak jujur, yang mungkin dapat menipu pihak luar. Pelaku dari kecurangan demikian biasanya mendapat manfaat secara tidak langsung, karena manfaat pribadi biaya diakru (accrues) bertambah, sedangkan organisasi ditolong oleh tindakan yang bersangkutan.” Sebagai contoh adalah skandal Panama Papers, (1) penyelundupan pajak. Kecurang yang dilakukan atas kerugian organisasi umumnya adalah untuk manfaat langsung atau tidak langsung dari seorang karyawan, individual luar, atau perusahaan lain. (2) Penggelapan (embezzlement) yang ditandai oleh penyalahgunaan uang atau harta, dan pemalsuan catatan keuangan untuk menutup tindakan dengan demikian membuat diteksi sulit dilakukan.

12

BAB III PENUTUP

3.1.Simpulan Terungkapnya skandal Panama Papers membuktikan dengan jelas bahwa pajak yang sifatnya wajib dan mengikat dianggap sebagai beban yang cukup serius bagi kalangan atas yang terjerat dalam kasus ini. Jumlah pajak yang harus dibayarkan dianggap begitu besar sehingga terjadi kasus penggelapan pajak untuk menghindari pembayaran pajak atau menekan jumlah pajak. Rasa tidak bersyukur dari kalangan rakus juga memotivasi mereka kalangan elit untuk melakukan korupsi yang tersembunyi begitu cantik di sebuah firma hukum di Panama. Pepatah lama mengatakan, 'sepandai-pandainya menyimpan bangkai, suatu saat baunya akan tercium juga'. Jutaan dokumen finansial rahasia bocor dan mengungkapkan bagaimana jejaring korupsi dan kejahatan pajak para kepala negara, agen rahasia, pesohor sampai buronan, disembunyikan di surga bebas pajak. Skandal yang terungkap tersebut tentu merugikan Negara atau berkurangnya kekayaan Negara (asset forfeiture) yang jumlah yang cukup signifikan. Dan kaitannya kasus tersebut dengan teori audit maka masuk pada kesalahan yang disengaja atau kesalahan tersebut merupakan kecurangan (fraudulent). Sebagai contoh adalah penyelundupan dan penggelapan pajak. 3.2.Saran Dari kesimpulan di atas, saran yang dapat diberikan adalah: 1. Jadilah pribadi yang baik, jujur, dan taat pada aturan. 2. Pemerintah hendaknya meminta perusahaan atau nama yang masuk dalam Panama papers, untuk melaporkan transaksi yang dilakukan. 3. Apabila ada pajak terutang yang belum dibayar harus dibayarkan, termasuk dendanya bila ada. 4. Jika terbukti tokoh yang bersalah atau perusahaan yang terdaftar illegal harus dijatuhkan hukuman sesuai dengan Undang-undang. 5. Untuk perusahaan system keamanan lebih ditingkatkan supaya tidak bisa diterobos oleh orang lain.

DAFTAR PUSTAKA

13

Tuanakotta, Theodorus M. 2015. Audit Kotemporer. Jakarta: Salemba Empat.

https://investigasi.tempo.co/panama/ diakses tanggal 16/04/2016. https://panamapapers.icij.org/ diakses tanggal 16/04/2016. https://en.wikipedia.org/wiki/Panama_Papers diakses tanggal 16/04/2016 https://indocropcircles.wordpress.com/2016/04/06/inilah-ribuan-nama-indonesia-dipanama-papers-alphabetical-order/ diakses tanggal 24/04/2016. https://dwiermayanti.wordpress.com/2010/03/22/audit-kecurangan/ diakses tanggal 24/04/2016.

14

View more...

Comments

Copyright ©2017 KUPDF Inc.
SUPPORT KUPDF