ANALISIS RASIO ICBP

January 31, 2019 | Author: M SAMSUL ZAENI | Category: N/A
Share Embed Donate


Short Description

ANALISIS KEUANGAN...

Description

ANALISIS LAPORAN KEUANGAN PT. Indofood CBP Sukses Makmur. Tbk

PAPER UNTUK MEMENUHI TUGAS MATA KULIAH Analisis Laporan Keuangan yang dibina oleh Bapak Yuli Soesetio, S.E, M.M.

oleh : Kelompok 7 Ariq Viki Irawan Aulia Claraning Sukmawati Chintya Noliviasari Cholifah Nur Anggraeni Muhammad Ilyas  Ninik Rian Puspitasari  Nurul Muzdalifah

160413600355 160413600355 160413607226 160413607226 160413607221 160413607221 160413607220 160413607220 150413603239 150413603239 150413601319 150413601319 150413604655 150413604655

UNIVERSITAS NEGERI MALANG FAKULTAS EKONOMI MANAJEMEN Mei 2018

BAGIAN 1

1. Analisis Rasio Profitabilitas

Rasio yang digunakaan untuk mengukur kemampuan suatu perusahaan dalam mendapatkan laba. Rasio profitabilitas yang digunakan adalah sebagai  berikut.

fi t M ar gin gi n On Sales Sales (GPM) a. G r oss Pr ofit Rasio ini adalah rasio yang mengukur kemampuan perusahaan dalam mendapatkan laba kotor dari hasil penjualan.Rasio ini mengukur efisiensi perhitungan harga pokok atau biaya produksi. Semakin besar rasio ini maka semakin baik (efisien) kegiatan operasional perusahaan yang menunjukkan harga pokok penjualan lebih rendah daripada penjualan yang  berguna untuk audit audit operasional.

 =

      −   

  %

Sumber :www.adra.biz/ekonomi-keuangan-profitabilitas-profitability-ratio

ur n On Sa S ales les Ra R ati o (ROS) b. R eturn Rasio ini mengetahui seberapa baik perusahaan memproduksi  produk atau layanan utamanya dan juga seberapa baik manajemen mengoperasikan bisnis intinya untuk menghasilkan laba untuk perusahaan. Rasio ini menunjukkan tingkat keuntungan yang diperoleh dari setiap rupiah penjualan yang juga disebut margin operasional atau margin  pendapatan operasional.

() =

  

Sumber : www.kajianpustaka.com : www.kajianpustaka.com

c. N et Pro Pr ofit fi t M argi rg i n(NMP) Rasio ini menggambarkan seberapa besar penjualan mampu menghasilkan laba bersih bagi perusahaan.Semakin tinggi rasio ini maka semakin baik operasi suatu perusahaan.

 =

  

Sumber : www.adra.biz/ekonomi-keuangan-profitabilitas-profitability-ratio

nvestm ment (ROI) d. R eturn On I nvest (ROI) Rasio ini menggambarakan hasil pengembalian investasi. ROI merupakan suatu ukuran tentang efektivitas dalam mengelola investasinya. Semakin besar rasio ini semakin baik.

 =

  

Sumber: www.kajianpustaka.com Sumber: www.kajianpustaka.com

ur n On A ssets ssets(ROA) e. R eturn ROA digunakan untuk mengukur imbal hasil atau laba bersih  perusahaan melalui pengelolaan aset total perusahaan. Semakin tinggi ROA, maka artinya perusahaan dapat memanfaatkan aset totalnya secara efisien untuk menghasilkan laba bersih.

 =

   

Sumber: Hanafi, Mamduh. M. 2016.  Analisis Laporan Keuangan. Keuangan. Yogyakarta: UPP STIM YKPN.

f. R eturn On E quit   (ROE)

ROE adalah rasio yang digunakan untuk mengukur keuntungan  bersih yang diperoleh dari pengelolaan modal yang diinvestasikan oleh  pemilik perusahaan.Rasio ini menunjukkan seberapa berhasil perusahaan mengelola modalnya sehingga tingkat keuntungan diukur dari dari investasi  pemilik modal atau pemegang saham perusahaan.

      () () =

  

Sumber: Hanafi, M, dan Halim, A. 2016.  Analisis Laporan Keuangan. Keuangan. Yogyakarta: STIM YKPN. g. Operating Margin (OM)

Mengukur kemampuan manajemen dalam menghasilkan laba operasi (laba usaha) dari penjualan bersih perusahaan selama periode waktu tertentu.

 =

  

Sumber : Murhadi, Warner, R. 2013.  Analisis Laporan Keuangan, Keuangan, Proyeksi dan Valuasi Saham. Jakarta: Salemba Empat.

2. Analisis Rasio Solvabilitas

Rasio yang menunjukkan kemampuan perusahaan dalam memenuhi segala kewajibannya baik jangka pendek maupun jangka panjang apabila  perusahaan dilikuidasi.Rasio solvabilitas yang digunakan adalah sebagai  berikut.

to Asset Rat R atii o (DAR) a. D ebt to Adalah rasio yang mengukur seberapa besar total aset yang dimiliki  perusahaan yang didanai oleh seluruh krediturnya. Dengan kata lain seberapa besar aktiva perusahaan dibiayai oleh hutang atau seberapa besar hutang perusahaan berpengaruh terhadap pengelolaan aktiva.

 =

   

Sumber :https://ilmumanajemenindustri.com

to E quity ui ty R ati ati o (DER) b. D ebt to Adalah rasio yang mengukur perbandingan antara utang dan ekuitas atau modal perusahaan.

 =

   

Sumber: Murhadi, Warner, R. 2013.  Analisis Laporan Keuangan, Proyeksi dan Valuasi Saham. Saham . Jakarta: Salemba Empat. c. Time Interest Earned Ratio

Adalah rasio yang menggambarkan besarnya jaminan keuntungan untuk membayar bunga hutang jangka panjang.

        =

  

Sumber: Murhadi, Warner, R. 2013.  Analisis Laporan Keuangan, Proyeksi dan Valuasi Saham. Saham . Jakarta: Salemba Empat.

ur r ent Li L i abi lit li ti es to N etWor tWor th d. C urr Adalah rasio yang digunakan untuk menunjukkan dana pinjaman yang segera ditagih terdapat sekian kalinya modal sendiri. Tujuan rasio ini untuk

mengetahui seberapa besar bagian dari modal sendiri yang dijadikan  jaminan untuk hutang lancar.

          =

   

Sumber: Murhadi, Warner, R. 2013.  Analisis Laporan Keuangan, Proyeksi dan Valuasi Saham. Saham . Jakarta: Salemba Empat.

 Solvency ncy R ati o (SR) e.  Solv Adalah rasio yang mengukur kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban jangka panjangnya.      =

      +       +     

Sumber : Murhadi, Warner, R. 2013.  Analisis Laporan Keuangan, Proyeksi dan Valuasi Saham. Saham . Jakarta: Salemba Empat. f. Long-Term Debt To Equity Ratio

Adalah rasio yang mengukur perbandingan antara utang jangka panjang dan ekuitas perusahaan.

 =

     

Sumber : Murhadi, Warner, R. 2013.  Analisis Laporan Keuangan, Proyeksi dan Valuasi Saham. Saham . Jakarta: Salemba Empat. g. Total Utang terhadap Total Aset (Aktiva)

Adalah rasio yang mengukur mengukur kemampuan aset perusahaan untuk memenuhi kewajiban hutangnya.

     =

   

Sumber : Hanafi, Mamduh. M. 2016.  Analisis Laporan Keuangan. Keuangan. Yogyakarta: UPP STIM YKPN.

3. Rasio Likuiditas

Rasio yang menggambarkan kemmapuan suautu perusahaan untuk melunasi semua kewajiban yang harus segera dipenuhi (hutang jangka pendek). Formula rasio likuiditas yang digunakan adalah sebagai berikut.

a. Current Ratio

Rasio untuk melihat kemampuan perusahaan dalam membayar / melunasi kewajiban finansial jangka pendek dengan mengunakan aktiva lancar yang dimiliki.

     =

   

Sumber : Murhadi, Warner, R. 2013.  Analisis Laporan Keuangan, Proyeksi dan Valuasi Saham. Saham . Jakarta: Salemba Empat. b. Quick Ratio Adalah rasio yang mengukur kemampuan aset lancar perusahaan setelah dikurangi persediaan dan prepayment untuk memenuhi kewajiban hutang  jangka pendek.       =

    − ( (   +   ) )  

Sumber : Murhadi, Warner, R. 2013.  Analisis Laporan Keuangan, Proyeksi dan Valuasi Saham. Saham . Jakarta: Salemba Empat. c. Cash Ratio Adalah rasio yang mengukur kemampuan kemampuan

kas dan setara kas ditambah

marketabel securities perusahaan untuk memenuhi kewajiban hutang jangka  pendek.       =

 +      

Sumber : Murhadi, Warner, R. 2013.  Analisis Laporan Keuangan, Proyeksi dan Valuasi Saham. Saham . Jakarta: Salemba Empat.

BAGIAN 2

1. Profil Perusahaan

PT. Indofood CBP Sukses Makmur Tbk. (ICBP) beroperasi di sektor makanan dan minuman dimana perusahaan mempunyai berbagai macam  produk seperti: mie instan, produk susu, bumbu makanan, makanan ringan, dan makanan bernutrisi dan spesial. ICBP telah tercatat pada bursa saham Indonesia pada tanggal 7 Oktober 2010. Perusahaan Indofood ini didirikan sebagai produk konsumen bermerek (CBP) grup dari PT. Indofood Sukses Makmur (ISM), perusahaan induk yang tercatat pada bursa saham Indonesia sejak tahun 1994. ISM memberikan solusi total makanan melalui empat kelompok usaha strategis, yaitu produk makanan bermerek, Bogasari (produser tepung), agribisnis, dan distribusi. Melalui restrukturisasi internal, semua kegiatan usaha CBP yang menyangkut mie instan, produk susu, bumbu makanan, makanan ringan, makanan bernutrisi dan khusus, dan juga biskuit dimana sebelumnya di bawah Grup Bogasari, telah dipindahkan dari ISM ke ICBP, dimana terbentuk pada September 2009. Merek utama PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbkmeliputi berbagai macam merek mie instan (Indomie, Supermi, dan Sarimi), produk susu (Indomilk), bumbu makanan (Sambal Indofood, Sirup Indofood, dan Bumbu Racik), makanan ringan (Chitato dan Qtela), dan juga makanan bernutrisi dan khusus (Promina dan SUN).

2. Laporan Keuangan Reklsifikasi a. Laporan Posisi Keuangan PT.INDOFOODCBP PT.INDOFOODCBP SUKSES MAKMUR Tbk DAN ENTITAS ANAK  LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN (DALAM JUTAAN RUPIAH) Tahun  No. A

1 2 3 4

B

1 2 3

Keterangan Aktiva Lancar Kas dan Setara Kas Piutang

Persediaan Aset lain-lain Total Aktiva Lancar Aktiva Tetap Aktiva Tetap

Goodwill Aset lain-lain Total Aktiva Tetap Total Aktiva

C

1 2 3

D

Hutang/Liabilitas Hutang Dagang/Hutang Usaha Hutang Jangka Pendek Hutang Jangka Panjang Total Hutang Ekuitas

2012 (Rp)

2013 (Rp)

2014 (Rp)

2015 (Rp)

2016 (Rp)

2017 (Rp)

5,484,318

5,526,173

7,342,986

7,657,510

8,371,980

8,796,690

2,359,334

2,549,415

2,902,202

3,363,697

3,893,925

4,126,439

1,812,887

2,868,722

2,821,618

2,546,835

3,109,916

3,261,635

536,721

393,458

195,541

394,567

231,901

377,405

9,888,440

11,321,715

13,603,527

13,961,500

15,571,362

16,579,331

3,839,756

4,844,407

5,838,843

6,555,660

7,114,288

8,120,254

1,424,030

1,424,030

1,424,030

1,424,030

1,424,030

1,424,030

2,601,254

3,677,318

4,043,811

4,619,434

4,792,268

5,495,899

7,865,040

9,945,755

11,306,684

12,599,124

13,330,586

15,040,183

17,753,480

21,267,470

24,910,211

26,560,624

28,901,948

31,619,514

1,928,370

2,530,602

2,813,284

2,580,953

3,083,114

3,519,343

1,651,117

2,165,981

3,417,713

3,421,391

3,386,671

3,308,245

2,187,195

3,305,156

3,639,267

4,171,369

3,931,340

4,467,596

5,766,682

8,001,739

9,870,264

10,173,713

10,401,125

11,295,184

11,986,798

13,265,731

15,039,947

16,386,911

18,500,823

20,324,330

b. Laporan Laba Rugi PT.INDOFOOD CBP SUKSES MAKMUR Tbk DAN ENTITAS ANAK  LAPORAN LABA RUGI KONSOLIDASIAN (DALAM JUTAAN RUPIAH)  No. 1 2 3 4

Keterangan Laba Operasi Laba Kotor EBIT EAT

2012 (Rp)

2013 (Rp)

Tahun 2014 (Rp)

2,842,060

2,771,924

3,128,693

3,992,132

4,864,168

5,778,609

6,425,691

8,059,854

9,619,137 9,619,137

10,859,314

3,027,190

2,966,990

3,388,725

4,009,634

4,989,254

2,282,371

2,235,040

2,531,681

2,923,148

3,631,301

2015 (Rp)

2016 (Rp)

c. Laporan Arus Kas PT.INDOFOOD CBP SUKSES MAKMUR Tbk DAN ENTITAS ANAK  LAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASIAN (DALAM JUTAAN RUPIAH)  No.

1 2 3

Keterangan

Arus Kas Operasi Arus Kas Investasi Arus Kas Pendanaan

2012 (Rp)

2013 (Rp)

Tahun 2014 (Rp)

3,041,616

1,993,496

3,860,843

3,485,533

4,584,964

(1,492,041)

(2,378,918)

(1,749,908)

(2,047,434)

(1,560,132)

(592,602)

207,792

(286,458)

(1,264,853)

(2,159,227)

2015 (Rp)

2016 (Rp)

3. PERHITUNGAN a. Analisis Akun dalam Laporan Keuangan PT. Indofood 1) Kas Tahun

2012

2013

2014

2015

2016

2017

Pertumb

100 %

100,76%

133,890%

139,62%

152,65%

160,39%

uhan

Analisis Trend pada Kas PT. Indofood Indofood CBP Periode 2012-2017 2012-2017

KAS 200% 150% 100%

100.76%

2012

2013

133.89%

139.62%

2014

2015

152.65%

100% 50% 0% 2016

2017

Analisis:Kondisi kas pada PT. Indofood adalah naik landai. Hal Ini

menandakan bahwa PT. Sariguna Primatirta telah berhasil dalam melakukan

peningkatan

pada

penjualan

sehingga

dapat

meningkatkan kas perusahaan.

2) Piutang

Tahun

2012

2013

2014

2015

2016

2017

100% 108,05% 123% 142,56% 165,04% 174,89%

Analisis Trend pada Piutang PT. Indofood Indofood CBP Periode 2012-2017 2012-2017

PIUTANG 200%

165.04%

150%

100%

108.05%

2012

2013

123%

174.89%

142.56%

100% 50% 0% 2014

2015

2016

2017

Analisis:Kondisi piutang perusahaan 2012-2017 seperti pada grafik diatas adalah mengalami kenaikan tiap tahunnya. Hal ini berarti bahwa semakin tinggi piutang, maka semakin banyak perusahaan melakukan penjualan kredit dan pihak yang melakukan pembelian kredit banyak yang belum melakukan pembayaran. Kondisi ini menunjukkan kemampuan

 perusahaan dalam

mengelola piutang kurang baik. Semakin

tinggi piutang menunjukkan semakin banyak modal kerja yang tertanam dalam piutang yang tidak dapat dimanfaatkan oleh  perusahaan dan semakin tinggi pula risiko piutang piutang tidak tertagih.

3) Persediaam

Tahun

2012

2013

2014

2015

2016

2017 20 17

Pertumbuhan 100% 158,240% 155,64% 140,48% 171,54% 179,91%

Analisis Trend pada Persediaan Persediaan PT. Indofood Indofood CBP Periode 2012-2017 2012-2017

PERSEDIAAN 200% 150% 100% 50% 0% 2012

2013

2014

2015

2016

2017

Analisis:Persentase

persediaan

perusahaan

bersifat

fluktuatif

dan

cenderung naik, hal ini mengindikasikan bahwa permintaan terhadap produk perusahaan mengalami kenaikan. Namun, ini  juga menandakan bahwa perusahaan belum cukup mampu dalam mengelola persediaannya. Tingginya tingkat persediaan tidak menguntungkan perusahaan karena dapat menimbulkan biaya  penyimpanan, risiko kerusakan dan menghambat cash flow karena banyaknya dana yang tertanam pada persediaan (dana menganggur). 4) Aset Tetap

Tahun

2012

2013

2014

2015

2016

2017

Pertumbuhan 100% 126,16% 152,06% 170,73% 185,27% 211,47% Analisis Trend pada Aset Tetap PT. Indofood Indofood CBP Periode 2012-2017 2012-2017

ASET T ETAP ETAP 250%

211.47%

200%

170.73%

185.27%

152.06% 126.16%

150% 100% 100% 50% 0% 2012

2013

2014

2015

2016

2017

Analisis:Kondisi aset tetap perusahaan periode 2012-2017 seperti pada grafik

diatas adalah mengalami kenaikan tiap tahunnya. Dengan adanya kenaikan, hal ini mengindikasikan bahwa perusahaan kurang efisien dalam mengelola aktiva tetapnya. Pada tanggal 31 Desember 20122017, aset tetap Kelompok Usaha yang telah disusutkan penuh namun masih digunakan terutama terdiri dari (i) bangunan, struktur dan pengembangan bangunan; (ii) mesin dan peralatan; dan (iii) alatalat transportasi dengan nilai perolehan. Pada tanggal 31 Desember

2012-7 aset tetap dilindungi dengan asuransi terhadap risiko kebakaran dan risiko lainnya berdasarkan paket polis dengan jumlah  pertanggungan masing-masing sebesar Rp7.995.290, Rp 10.747.355, Rp12.429.248, Rp 14.186.517, Rp 14.949.625, Rp 16.101.173 yang menurut pendapat manajemen cukup untuk menutup kemungkinan kerugian dari risiko yang dipertanggungkan.

5) Liabilitas Jangka Pendek Tahun 2012 2013 2014

100%

131,20%

174,07%

2015

2016

2017

167,68%

180,74%

190,73%

Analisis Trend pada Liabilitas Jangka Pendek PT. Indofood Indofood CBP Periode 2012-2017 2012-2017

LIABILITAS JANGKA PENDEK 250% 200% 150% 100% 50% 0% 2012

2013

2014

2015

2016

2017

Analisis: Liabilitas jangka pendek dari tahun 2012 - 2017 mengalami tren naik. Hal ini disebabkan karena hutang pendek perusahaan, yaitu hutang kepada pihak bank terus mengalami peningkatan serta hutang jangka pendek perusahaan yang telah jatuh tempo terus meningkat setiap tahunnya. 6) Liabilitas Jangka Panjang Tahun 2012 2013 2014

100%

151,11%

166,38%

2015

2016

2017

190,71%

179,74%

204,26%

Analisis Trend pada Persediaan Persediaan PT. Indofood Indofood CBP Periode 2012-2017 2012-2017

LIABILI TAS JANGKA PANJANG 250% 190.71% 200% 151.11%

166.38%

204.26% 179.74%

150% 100% 100% 50% 0% 2012

2013

2014

2015

2016

2017

Analisis: Liabilitas jangka pendek dari tahun 2012 - 2017 mengalami tren

naik. Hal ini disebabkan karena pada tahun 2013-2015 hutang  panjang perusahaan yaitu hutang kepada pihak bank terus mengalami peningkatan. Namun pada tahun 2016 perusahaan  berupaya untuk mengurangi hutang jangka panjangnya kepada  pihak bank. Namun pada tahun 2017 hutang jangka panjang  perusahaan kepada pihak bank kembali meningkat serta liabilitas perusahaan pada karyawan juga meningkat. Hal inilah yang menyebabkan liabilitas hutang jangka panjag perusahaan  pada tahun 2017 kembali meningkat. 7) Ekuitas Tahun 2012

2013

2014

2015

2016

2017

100% 110,66% 125,47% 136,70% 154,34% 169,55%

Analisis Trend pada Ekuitas PT. Indofood Indofood CBP Periode 2012-2017 2012-2017

EKUITAS 169.55%

180%

154.34%

160% 125.47%

140% 120%

136.70%

110.66%

100%

100% 80% 60% 40% 20% 0% 2012

2013

2014

2015

2016

2017

Analisis:Ekuitas perusahaan dari tahun 2012 - 2017 mengalami tren naik.

Hal ini disebabkan karena saldo laba yang belum ditentukan  penggunaannya terus mengalami peningktan setiap tahunnya sehingga menyebabkan tren ekuitas naik. Hal ini menandakan  bahwa perusahaan terus mengalami laba setiap s etiap tahunnya sehingga menambah modal perusahaan. Tren ekuitas naik ini sangat baik  bagi perusahaan dan investor yang akan menanamkan modalnya diperusahaan.

b. Analisis Profitabilitas 1. GPM On Sales Beban Pokok Tahun

Penjualan

Penjualan

Total

2012

35606593

25547757

28%

2013

25094681

18668990

26%

2014

30022463

21962609

27%

2015

31741094

22121957

30%

2016

34466069

23606755

32%

Analisis Trend GPM on Sales PT. Indofood Indofood CBP Periode 2012-2017 2012-2017

Gross Profit Margin on Sales 0.35 0.3    t    i     f    o    r    P    s    s    o    r    G

0.28

0.3 0.26

0.27

2013

2014

0.32

0.31

2016

2017

0.25 0.2 0.15 0.1 0.05 0 2012

2015

Tahun

Makna :Selama periode 2012 sampai tahun 2017 trend cenderung naik.

Dimana disebabkan oleh penjualan dan beban pokok penjualan semakin tahun semakin naik. Gross profit margin terendah pada tahun 2013 sebesar 25%, hal ini menunjukkan Rp 0,75 digunakan untuk menutup Harga Pokok Penjualan dan RP 0,25 digunakan untuk menutup biaya operasional. Sedangkan gross profit margin tertinggi pada tahun 2016 sebesar 31%, hal ini menunjukkan Rp 0,69 digunakan untuk menutup Harga Pokok Penjualan dan Rp 0,3 digunakan untuk menutup biaya operasional. Hal ini menunjukan

bahwa

tahun

2014-2017

perusahaan

meningkatkan laba kotor dari hasil penjualan.

2. ROS Tahun

EBIT

Penjualan Penjuala n

Jumlah

2012

3.027.190

21574792

14%

2013

2.966.990

25094681

12%

2014

3.388.725

30022463

11%

2015

4.009.634

31741094

13%

2016

4.989.254

34466069

14%

2017

5.206.561

35606593

15%

mampu

Analisis Trend ROS pada PT. Indofood Indofood CBP Periode 2012-2017 2012-2017 16

14

14

ROS

12

13

14

15

2016

2017

11

12 10 8 6 4 2 0 2012

2013

2014

2015 Tahun

Makna :Selama periode 2012 sampai tahun 2017 trend cenderung naik.

Dimana disebabkan oleh EBIT dan penjualan semakin tahun semakin naik. ROS terendah terjadi pada tahun 2014 yang tingkat pengembalian penjualannya hanya sebesar 11%. Hal ini menunjukkan adanya kemungkinan adanya permasalahan keuangan pada PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk.  Namun, hal ini dapat diatasi atau diimbangi dengan tingkat  penjualan yang semakin tinggi dari tahun ke tahun hingga pada tahun 2017 meningkat menjadi 15%.

3. Operating Margin (OM) Analisis Trend Ratio Operating Magin pada PT. Indofood Indofood CBP Periode 2012-2017 2012-2017

Operating Margin (OM)     s     a     t      i      l      i      b     a     t      i      f     o     r      P     n     a      h     u      b     m     u     t     r     e      P

16% 14% 12% 10% 8% 6% 4% 2% 0% Operating Margin (OM) 2

20 1 2

20 13

2 01 4

20 1 5

20 16

20 17

14%

12 %

11 %

13 %

14 %

15%

Makna :Perkembangan pertumbuhan profitabilitas dari tahun ke tahun

mengalami FLUKTUASI. Di tahun 2014 diperoleh OM sebesar 11%, artinya setiap Rp 1 Penjualan akan mampu memberikan laba operasi sebesar Rp 0,11. Sedangkan di tahun 2017 diperoleh OM sebesar 15%, artinya setiap Rp 1 Penjualan akan mampu memberikan laba kotor sebesar Rp 0,15. Fluktuasi rasio ini menunjukkan bahwa kemampuan penjualan  perusahaan dalam menghasilkan laba Operasi tidak stabil.

4. Return On Asset (ROA)

Formula:

      () () =

  

a) Tahun 2012

 =

2282371 17753480

= , %

Makna :Setiap Rp 1 Aset akan mampu memberikan laba bersih

sebesar 12, 86 % atau ata u Rp 0,1286.  b) Tahun 2013

 =

2235041 21267470

= , %

Makna :  Setiap Rp 1 Aset akan mampu memberikan laba bersih

sebesar 10,51 % atau Rp 0,1051. c) Tahun 2014

 =

2531681 24910211

= , %

Makna :  Setiap Rp 1 Aset akan mampu memberikan laba bersih

sebesar 10,16 % atau Rp 0,1016. d) Tahun 2015

 =

2923148 26560624 = , %

Makna :  Setiap Rp 1 Aset akan mampu memberikan laba bersih

sebesar 11,01 % atau Rp 0,1101.

e) Tahun 2016

 =

3631301 28901948

= = , ,  %

Makna :  Setiap Rp 1 Aset akan mampu memberikan laba bersih

sebesar 12,56 % atau Rp 0,1256. f) Tahun 2017

 =

3543173 31619514

= ,  %

Makna :  Setiap Rp 1 Aset akan mampu memberikan laba bersih

sebesar 11,21 % atau Rp 0,1121.

Analisis Trend Ratio Return On Assets (ROA) PT. Indofood Indofood CBP Periode 2012-2017 Tahun Tahun Tahun Tahun Tahun

Tahun 2012

2013

2014

2015

2016

2017

12,86%

10,51%

10,16%

11,01

12,59%

11,21%

ROA 14

12.86

12

12.56 10.51

10.16

201 3

2014

11.21

11.01

10 8 6 4 2 0 2012

2 015

20 16

201 7

TAHUN Kesimpulan:Pada perusahaan ICBP dalam rentang waktu 2012-2017,

 pengembalian atas aset (ROA) paling efisien terdapat pada tahun 2012, dimana ROA yang dihasilkan sebesar 0,128559 atau 12,86%. Di tahun 2013 2013 dan 2014 mengalami mengalami penurunan dalam jumlah akhir namun pada total asset mengalami kenaikan , yang berarti kinerja manajemen dalam mengelola

aktiva perusahaan tak se efisien dan efektif tahun 2012 yang menyebabkan rendahnya nilai EAT dari tahun sebelumnya. Kemudian tahun 2015,2016,2017 hasil ROA mengalami kenaikan yang diikuti dengan bertambahnya jumlah aset yang dimiliki perusahaan dan meningkatnya nilai EAT, berarti  perusahaan sudah memperbaiki kinerja manajemennya dalam mengelola aktivanya sehingga mengalami peningkatan. Namun masih bersifat stagnan.

 5. R eturn On E quity (R OE )  Formula:

      () () =

  

a) Tahun 2012

      () () =

  =  %

Makna: Setiap Rp 1 aset yang ditanamkan oleh pemegang saham pada

tahun 2017 mampu memberikan laba neto sebesar 391% atau Rp 3,91. b) Tahun 2013

      () () =

  =  %

Makna: Setiap Rp 1 aset yang ditanamkan oleh pemegang saham pada

tahun 2017 mampu memberikan laba neto sebesar 383% atau Rp 3,83 c) Tahun 2014

      () () =

  =  %

Makna: Setiap Rp 1 aset yang ditanamkan oleh pemegang saham pada

tahun 2017 mampu memberikan laba neto sebesar 434% atau Rp 4,34. d) Tahun 2015

   () =

  = %

Makna: Setiap Rp 1 aset yang ditanamkan oleh pemegang saham

 pada tahun 2017 mampu memberikan memberikan laba neto sebesar 501% atau Rp 5,01. e) Tahun 2016

      () () =

  =  %

Makna: Setiap Rp 1 aset yang ditanamkan oleh pemegang saham pada

tahun 2017 mampu memberikan laba neto sebesar 623% atau Rp 6,23. f) Tahun 2017

      () () =

  =  %

Makna: Setiap Rp 1 aset yang ditanamkan oleh pemegang saham pada

tahun 2017 mampu memberikan laba neto sebesar 608% atau Rp 6,08. Analisis Trend Ratio Return On Equity (ROE) pada PT. Indofood Indofood CBP Periode 2012-2017 2012-2017 Tahun Tahun Tahun Tahun Tahun Tahun

2012 391%

2013 383%

2014 434%

2015 501%

2016 623%

2017 608%

ROE

800 600 391

383

2012

2013

623

608

2016

2017

501

434

400 200 0 201Tahun 4

2015

Kesimpulan:ROE yang dihasilkan dari tahun ke tahun

bersifat

fluktuasi namun mengalami kenaikan. Ini menandakan  bahwa perusahaan mendapatkan kenaikan keuntungan  bersih yang diperoleh dari pengelolaan modal yang telah dikeluarkan. Kondisi ini menunjukkan kemampuan  perusahaan yang efektif dalam menggunakan ekuitasnya untuk menghasilkan laba. 6) Net Profit Margin Tahun

EAT

Penjualan

Jumlah

2012

2282371

35606593

6,41%

2013

2235041

25094681

8,91%

2014

2531681

30022463

8,43%

2015

2923148

31741094

9,21%

2016

3631301

34466069

10,54%

2017

3543173

35606593

9,95%

Analisis Trend Ratio NPM pada PT. Indofood Indofood CBP Periode 2012-2017 2012-2017

Net Profit Margin 12.00%

10.54%

10.00% 8.00%

8.91%

9.95%

9.21% 8.43%

6.41%

6.00% 4.00% 2.00% 0.00% 2012

2013

2014

2015 Tahun

2016

2017

Makna :Kemampuan perusahaan Indofood dalam menghasilkan laba atau

 pendapatan cukup baik untuk mengendalikan pabrik, operasi, dan pinjaman-pinjaman perusahaan. Hal ini dapat dicerminkan dicerminkan dari rata-rata laba yang diperoleh tahun ke tahun mengalami kenaikan meskipun pada tahun 2014 sedikit mengalami  penurunan dalam segi penjualan. Tahun 2013 meskipun mes kipun jumlah akhir mengalami kenaikan namun dalam jumlah penjualan mengalami penurunan dari tahun sebelumnya. Dan tahun 2014 dalam jumlah akhir mengalami penurunan, namun sebenarnya dalam segi penjualan mereka mengalami kenaikan. Begitu pula dengan tahun 2015-2017 yang mengalami kenaikan dari segi  penjualan. 7)

Return On Investment (ROI) Tahun EAT Total Aktiva 2012 2.282.371 17.753.480 2013 2.235.041 21.267.470 2014 2.531.681 24.910.211 2015 2.923.148 26.560.624 2016 3.631.301 28.901.948 2017 3.543.173 31.619.514

Jumlah 12,86% 10,51% 10,16% 11,01% 12,56% 11,21%

Analisis Trend Ratio ROI pada PT. Indofood Indofood CBP Periode 2012-2017

ROI 14.00%

12.86%

12.00%

12.56% 10.51%

10.16%

2013

2014

11.21%

11.01%

10.00% 8.00% 6.00% 4.00% 2.00% 0.00% 2012

2015

2016

2017

Tahun

Makna :Rasio ini menggambarakan hasil pengembalian investasi.

ROI merupakan suatu ukuran tentang efektivitas dalam mengelola investasinya. Semakin besar rasio ini semakin

 baik. Pada rentang tahun 2012-2017, trennya turun tetapi cenderung stabil. Penunan terjadi pada tahun 2013, 2014, dan 2017, hal ini disebabkan laba bersih turun dari tahun sebelumnya, sedangkan total aktiva naik. Mengalami nilai tertinggi pada tahun 2016, hal ini menunjukan laba bersih yang dibagikan kepada pemilik perusahaan lebih besar selama tahun 2016.

Kesimpulan Akhir Rasio Profitabilitas:

Berdasarkan analisis rasio profitabilitas, kinerja PT. Indofood CBP Sukses Makmur menunjukkan peningkatan tiap tahunnya yang dilihat dari Groos Profit Margin, Operating Margin, Net Profit Margin, Return On  Equity, Return On Assets, Return On Sales Ratio, Return On Capital  Employed, dan  Return On Investment . Hal ini mencerminkan perusahaan mampu dalam memperoleh keuntungan dari kegiatan operasinya pada tingkat penjualan, aset dan modal yang ada.

c.

Analisis Solvabilitas 1. Debt to Asssets Ratio (DAR)

 =

   

Tahun

Total Hutang

Total Aset

Jumlah

2012

5.766.682

17.753.480

32,48%

2013

8.001.739

21.267.470

37,62%

2014

9.870.264

24.910.211

39,62%

2015

10.173.713

26.560.624

38,30%

2016

10.401.125

28.901.948

35,99%

2017

11.295.084

31.619.514

35,72%

a) Tahun 2012

 =

5.766.682

17.753.480 = , %

Makna :32,48% asset yang dimiliki oleh perusahaan utang. a) Tahun 2013 8.001.739  = 21.267.470 = , % Makna :37,62%asset yang dimiliki oleh perusahaan utang. b) Tahun 2014 9.870.264  = 24.910.211 = , % Makna :39,62% asset yang dimiliki oleh perusahaan utang. c) Tahun 2015 10.173.713  = 26.560.624 = , % Makna :38,30% asset yang dimiliki oleh perusahaan utang.

diperoleh dari

diperoleh dari

diperoleh dari

diperoleh dari

d) Tahun 2016

 =

10.401.125

28.901.948 = , % Makna :35,99% asset yang dimiliki oleh perusahaan diperoleh dari utang. e) Tahun 2017 11.295.084  = 31.619.514 = , % Makna :35,72% asset yang dimiliki oleh perusahaan diperoleh dari utang.

Analisis Trend Ratio DAR pada PT. Indofood Indofood CBP Periode 2012-2017 2012-2017

DAR 50.00%

37.62%

40.00% 30.00%

39.62%

38.30%

2014

2015

35.99%

35.72%

2016

2017

32.48%

20.00% 10.00% 0.00% 2012

2013

Kesimpulan : Tren DAR ratio yang dihasilkan dari tahun ke tahun

 bersifat

stagnan.

Dalam

grafik

tren

di

atas,menunjukkan bahwa total hutang dibandingkan dengan total aset perusahaan masih lebih besar total aset

perusahaan.

Hal

ini

menunjukkan

bahwa

 perusahaan solvabel.

to Eq E quity ui ty R atio (DER) 2. D ebt to  =

   

Tahun 2012

Total Utang 5.766.682

Modal 11.986.798

Jumlah 48,11%

2013 2014

8.001.739 9.870.264

13.265.731 15.039.947

60,32% 65,63%

2015 2016 2017

10.173.713 10.401.125 11.295.084

16.386.911 18.500.823 20.324.330

62,08% 56,22% 55,57%

a) Tahun 2012

 =

5.766.682

11.986.798 = , %

Makna :48,11%total kekayaan perusahaan diperoleh dari hutang. b) Tahun 2013 8.001.739  = 13.265.731 = , % Makna :60,32% total kekayaan perusahaan diperoleh dari hutang.

c) Tahun 2014

 =

9.870.264

15.039.947 = , % Makna :65,63% total kekayaan perusahaan diperoleh dari hutang. d) Tahun 2015 10.173.713  = 16.386.911 = , % Makna :62,08% total kekayaan perusahaan diperoleh dari hutang. e) Tahun 2016 10.401.125  = 18.500.823 = , % Makna :56,22% total kekayaan perusahaan diperoleh dari hutang. f) Tahun 2017 11.295.084  = 20.324.330 = , % Makna :55,57% total kekayaan perusahaan diperoleh dari hutang. Analisis Trend Ratio DER pada PT. Indofood Indofood CBP Periode 2012-2017 2012-2017

Debt to Equity Ratio 70.00% 60.00% 50.00%

60.32%

65.63%

62.08%

56.22%

55.57%

48.11%

40.00% 30.00% 20.00% 10.00% 0.00% 2012

2013

2014

2015

2016

2017

Kesimpulan : Tren DER ratio yang dihasilkan dari tahun ke tahun

 bersifat stagnan. Dalam grafik tren di atas, menunjukkan  bahwa total kekayan yang diperoleh dari hutang bersifat stagnan dan perusahan masih bisa mengelola hutangnya.

nter est E ar ned ned Ra R ati o 3. Ti mes I nte  Formula:

      =

  

Tahun

EBIT

Biaya Bunga

Jumlah

2012

3,027,190

50,504

5994%

2013

2,966,990

102,733

2888%

2014

3,388,725

212,539

1594%

2015

4,009,634

253,872

1579%

2016

4,989,254

176,844

2821%

2017

5,206,561

127,732

4076%

a) Tahun 2012

        =

3,027,190 50,504

= 5994 5994% %

Makna: Kepastian dalam membayar bunga sebesar 5994%  b) Tahun 2013

         =

2,966,990 102,733

= 2888 2888% %

Makna:Kepastian dalam membayar bunga sebesar 2888% c) Tahun 2014

         =

3,388,725 212,539

= 1594 1594% %

Makna:Kepastian dalam membayar bunga sebesar 1594% d) Tahun 2015

         =

4,009,634 253,872

= 1579 1579% %

Makna:Kepastian dalam membayar bunga sebesar 1579% e) Tahun 2016

         =

4,989,254 176,844

= 2821 2821% %

Makna:Kepastian dalam membayar bunga sebesar 2821%

f) Tahun 2017

         =

5,206,561 127,732

= 4076 4076% %

Makna:Kepastian dalam membayar bunga sebesar 4076%

Times Interest Earned Ratio Times Interest Earned Ratio 7000% 6000%

5994%

5000% 4076%

4000% 3000%

2888%

2821%

2000% 1000%

1594%

1579%

2014

2015

0% 2012

2013

2016

2017

Kesimpulan:PT ICBP Sukses Makmur memiliki kemampuan membayar

bunga

yang

fluktuatif.

Kemampuan

tertinggi terjadi pada tahun 2012 yaitu sebesar 5994% dan kemampuan terendah terjadi pada tahun 2015 yaitu sebesar 1579%.

ur r ent Li L i abi lit li ti es to N et Wor Wor th 4. C urr           = Tahun

Hutang Jangka Pendek

   

Ekuitas

Jumlah

2012

1,651,117

11,986,798

13,8%

2013

2,165,981

13,265,731

16,3%

2014

3,417,713

15,039,947

22,7%

2015

3,421,391

16,386,911

20,9%

2016

3,386,671

18,500,823

18,3%

2017

3,308,245

20,324,330

16,3%

a) Tahun 2012

       ℎ ℎ =

1,651,117 11,986,798

= 13,8 3,8%

Makna: Bagian dari modal sendiri yang dijadikan jaminan hutang lancer adalah sebesar 13,8%  b) Tahun 2013

       ℎ ℎ =

2,165,981 13,265,731

= 16,3 6,3%

Makna: Bagian dari modal sendiri yang dijadikan jaminan hutang lancer adalah sebesar 16,3% c) Tahun 2014

       ℎ ℎ =

3,417,713 15,039,947

= 22,7 2,7%

Makna: Bagian dari modal sendiri yang dijadikan jaminan hutang lancer adalah sebesar 22,7% d) Tahun 2015

       ℎ ℎ =

3,421,391 16,386,911

= 20,9 0,9%

Makna: Bagian dari modal sendiri yang dijadikan jaminan hutang lancer adalah sebesar 20,9% e) Tahun 2016

       ℎ ℎ =

3,386,671 18,500,823

= 18,3 8,3%

Makna: Bagian dari modal sendiri yang dijadikan jaminan hutang lancer adalah sebesar 18,3% f) Tahun 2017

       ℎ ℎ = Makna:

3,308,245 20,324,330

= 16,3 6,3%

Bagian dari modal sendiri yang dijadikan jaminan hutang lancer adalah sebesar 16,3%

Current Liabilities to Net Wo Worth rth Current Liabilities to Net Worth 25.00% 22.70% 20.00% 15.00%

20.90% 18.30%

16.30%

16.30%

13.80%

10.00% 5.00% 0.00% 2012

5.

2013

2014

2015

2016

2017

 Solv  Solvency ncy R ati o      = Tahun After Tax Net Profit 2012 2,282,371 2013 2,235,040 2014 2,531,681 2015 2,923,148 2016 3,631,301 2017

      +       +     

Depreciation Depreciation

Long Term Liabilities 2,187,195 3,305,156 3,639,267 4,171,369 3,931,340 4,467,596

Short Term Liabilities 1,651,117 2,165,981 3,417,713 3,421,391 3,386,671 3,308,245

a) 2012

     =

, , ,   +    , , ,   + , , ,   = .........

b) 2013

     =

, , ,   +    , , ,   + , , ,   = ........

c) 2014

     =

, , ,   +    , , ,   + , , ,  

Jumlah

= .......

d) 2015

     =

, , ,   +    , , ,   + , , ,  

e) 2016

     =

, , ,   +    , , ,   + , , ,   = ........

f) 2017

  =

      +       +     

otal Utang T er hadap hadap T otal otal Ase A set  t  6. T otal        =

   

Tahun

Total Hutang

Total Aset

Jumlah

2012

5,766,682

17,753,480

32%

2013

8,001,739

21,267,470

38%

2014

9,870,264

24,910,211

39%

2015

10,173,713

26,560,624

38,3%

2016

10,401,125

28,901,948

36%

2017

11,295,184

31,619,514

36%

a) Tahun 2012

       =

, , ,   , , , ,  

= %

Makna : Kemampuan aset perusahaan untuk memenuhi kewajiban hutangnya sebesar 32%  b) Tahun 2013 , , ,  

       =

, , , ,  

= %

Makna : Kemampuan aset perusahaan untuk memenuhi kewajiban hutangnya naik menjadi 38% c) Tahun 2014

       =

9,870,264 24,910,211

= %

Makna : Kemampuan aset perusahaan untuk memenuhi kewajiban hutangnya naik menjadi 39% d) Tahun 2015

          =

10,173,713 26,560,624

= , %

Makna : Kemampuan aset perusahaan untuk memenuhi kewajiban hutangnya turun menjadi 38,3% e) Tahun 2016

       =

10,401,125 28,901,948

= %

Makna : Kemampuan aset perusahaan untuk memenuhi kewajiban hutangnya turun menjadi 36% f) Tahun 2017

       =

11,295,184 31,619,514

= %

Makna : Kemampuan aset perusahaan untuk memenuhi kewajiban hutangnya turun menjadi 36%

7.

L ong Te T er m D ebt to to E quity  ui ty         =

Tahun

Total Long Term Debt

     

Total Equity

Jumlah

2012 2013

2,187,195 3,305,156

11,986,798

18%

13,265,731

25%

2014

3,639,267

15,039,947

24%

2015

4,171,369

16,386,911

25%

2016

3,931,340

18,500,823

21%

2017

4,467,596

20,324,330

22%

Adalah rasio yang mengukur perbandingan antara utang jangka panjang dan ekuitas perusahaan.

a) 2012

       =

2,187,195 11,986,798

= %

Makna : perbandingan antara utang jangka panjang dan ekuitas perusahaan  pada tahun 2012 sebesar 18% b) 2013

       =

3,305,156 13,265,731

= %

Makna : perbandingan antara utang jangka panjang dan ekuitas perusahaan naik menjadi 25% c) 2014

       =

3,639,267 15,039,947

= %

Makna : perbandingan antara utang jangka panjang dan ekuitas perusahaan turun menjadi 24%

d) 2015

       =

4,171,369 16,386,911

= %

Makna : perbandingan antara utang jangka panjang dan ekuitas perusahaan naik menjadi 25%

e) 2016

       =

3,931,340 18,500,823

= %

Makna : perbandingan antara utang jangka panjang dan ekuitas perusahaan turun menjadi 21%

f) 2017

       =

4,467,596 20,324,330

= %

Makna : perbandingan antara utang jangka panjang dan ekuitas perusahaan naik menjadi 22%

Kesimpulan:PT ICBP Sukses Makmur memiliki bagian dari modal sendiri yang dijadikan jaminan hutang lancer yang sedikit stagnan. stagnan. Keadaan terburuk terjadi pada pada tahun tahun 2014 dimana nilai current liabilities to net worth sebesar 22,7%. Dan keadaan terbaik terjadi pada tahun 2012 dimana nilai current liabilities to net worth sebesar 13,8%. Karena Semakin kecil rasio ini semakin  baik sebab modal sendiri yang ada diperusahaan semakin besar untuk menjamin hutang lancar yang ada  pada perusahaan.

Kesimpulan Akhir Rasio Solvabilitas:

Dari ke beberapa analisis tersebut, dapat diketahui bahwa ratarata rasio tinggi pada tahun 2014 dan setelahnya pada tahun 2016. Semakin tinggi rasionya maka dapat dikatakan bahwa semakin t inggi utang yang ditanggung oleh perusahaan dengan aset atau modal. Untuk PT.INDOFOOD CBP sendiri dapat dilihat bahwa kemampuan  perusahaan dalam membayar kewajiban hutang jangka panjangnya

sangat tinggi. Namun dari situ juga dapat dilihat bahwa terlalu  banyak aset yang digunakan untuk untuk membiayai utang.

d. Analisis Likuiditas

1. Rasio Lancar (Current Ratio) Formula:

    = Tahun

Current Aset

    Current

Hasil

Liabilities 2012

9.888.440

1651117

599%

2013

11.321.715

2165981

523%

2014

13.603.527

3417713

398%

2015

13.961.500

3421391

408%

2016

15.571.362

3386671

460%

2017

16.579.331

3308245

501%

Rasio Lancar/Current Ratio 700% 600% 500% 400%

Rasio Lancar/Current Ratio

300% 200% 100% 0% 20 1 2 20 1 3 20 14 20 15 2 0 16 2 0 17

Kesimpulan: Perkembangan pertumbuhan likuiditas dari tahun ke tahun mengalami FLUKTUASI. Di tahun 2014 diperoleh Current Ratio sebesar 398% artinya, setiap Rp 1 liabilitas lancar akan dicover atau dijamin Rp 3,98 aset lancar. Sedangkan pada tahun 2017, diperoleh Current Ratio sebesar 501%, artinya setiap Rp 1 liabilitas lancar akan dicover atau dijamin oleh Rp 5,01 aset lancar. Disini dapat diketahui bahwa PT INDOFOOD CBP memiliki tingkat likuiditas yang sangat tinggi, namun karena terlalu tinggi itu berarti masih banyak aset lancar yang tidak produktif.

2. Quick Ratio

Quick Ratio 600% 500% 400% 300%

Quick Ratio

200% 100% 0% 20 12

20 1 3

20 1 4

2 0 15

2 0 16

20 17

Kesimpulan: Perkembangan pertumbuhan likuiditas dari tahun ke tahun mengalami FLUKTUASI. Di tahun 2014 diperoleh Quick Ratio sebesar 315% artinya, setiap Rp 1 liabilitas lancar akan dicover atau dijamin Rp 3,15 aset lancar. Sedangkan pada tahun 2017, diperoleh Quick Ratio sebesar 403%, artinya setiap Rp 1 liabilitas lancar akan dicover atau dijamin oleh Rp 4,03 aset lancar. Disini dapat diketahui bahwa PT INDOFOOD CBP memiliki tingkat likuiditas yang sangat tinggi, namun sudah berkurang ketika dikurangi dengan persediaan dan prepayment. Meskipun begitu karena masih terlalu tinggi itu berarti masih banyak aset lancar yang tidak produktif atau dgunakan untuk aktivitas lain untuk tetap menghasilkan laba bagi perusahaan.

3. Cash Ratio

Cash Ratio 350% 300% 250% 200% Cash Ratio

150% 100% 50% 0% 20 1 2

2 0 13

2 0 14

20 15

20 16

20 17

Kesimpulan: Perkembangan pertumbuhan profitabilitas dari tahun ke tahun mengalami FLUKTUASI. Di tahun 2014 diperoleh Cash Ratio sebesar 215% artinya, setiap Rp 1 liabilitas lancar akan dicover atau dijamin Rp 3,15 kas dan setara kas. Sedangkan pada tahun 2017, diperoleh Cash Ratio sebesar 266%, artinya setiap Rp 1 liabilitas lancar akan dicover atau dijamin oleh Rp 4,03 kas dan setara kas. Disini dapat

diketahui bahwa PT INDOFOOD CBP memiliki tingkat likuiditas yang tinggi, dan bisa dikatakan likuid dalam melunasi kewajiban jatuh temponya.

Kesimpulan dari perhitungan rasio likuiditas: Dari

ketiga

jenis

analisis

rasio

likuiditias,

mereka

semua

menggambarkan bahwa PT INDOFOOD CBP likuid dalam memenuhi kewajiban jangka pendeknya. Namun dari kedua analisi yaitu Current Ratio dan Quick Ratio likuiditasnya terlalu tinggi sehingga dapat dikatakan masih banyak dana menganggur yang belum di gunakan untuk mengelola aktivitas perusahaan. Sedangkan untuk Cash Ratio likuiditasnya bisa dikatakan normal karena tidak terlalu tinggi, sehingga dapat dikatakan bahwa kas dan setara kas yang digunakan untuk membiayai membiayai utang jangka pendeknya cukup likuid.

4. Analisis Common Size PT. Indofood CBP Sukses Makmur Tbk pada Laporan Keuangan

 Nama Akun

2012

2013

2014

2015

2016

2017

%

%

%

%

%

%

AKTIVA LANCAR 

Kas

31

26

29

29

29

28

Piutang Usaha

13

12

12

13

13

13

Persediaan

10

13

11

10

11

10

Aset Lancar Lain-Lain

1

2

2

1

1

1

55

53

55

53

54

52

Aset Tetap

22

23

23

25

25

26

Goodwill

8

7

6

5

5

5

Lain-Lain

15

17

16

17

17

17

Total Aset Tetap

45

47

45

47

46

48

TOTAL AKTIVA

100

100

100

100

100

100

Total Aset Lancar AKTIVA TETAP

LIABILITAS Liabilitas Jangka Pendek 

Hutang Dagang

11

12

11

10

11

11

Jangka

9

10

14

13

12

10

Total Liabilitas Jangka

20

22

25

23

32

21

Jangka

12

16

15

16

14

14

Total Liabilitas Jangka

12

16

15

16

14

14

12

38

40

39

46

35

Ekuitas

68

62

60

61

64

65

TOTAL PASIVA

100

100

100

100

100

100

Hutang Pendek

Pendek

Liabilitas Jangka Panjang

Hutang Panjang

Panjang TOTAL LIABILITAS

EKUITAS

Dapat dilihat pada proporsi asset lancar tahun 2012 sebesar 55 % , tahun 2013 sebesar 53 %, tahun 2014 sebesar 55 %, tahun 2015 sebesar 53%, tahun 2016 sebesar 54% dan untuk tahun 2017 sebesar 52 %. Sedangkan proporsi pada akun asset tetap perusahaan tahun 2012 sebesar 54%, tahun 2013 sebesar 47 %, tahun 2014 sebesar 45%, tahun 2015 sebesar 47%, tahun 2016 sebesar 46%, dan untuk tahun 2017 2017 sebesar 48%. Sehingga dapat disimpulkan bahwa proporsi pada akun asset lancar lebih dominan daripada proporsi pada akun asset tetap. Karena  perusahaan lebih banyak proporsi pada asset asse t lancar berarti PT. Indofood CBP Sukses Makmur belum mampu memberikan tingkat investasi yang lebih tinggidengan adanya asset tetap.

5. Analisis Common Size PT. Indofood CBP Sukses Makmur Tbk pada Laporan Laba Rugi Keterangan Laba

2012

2013

2014

2015

2016

2017

2.842.060

2.771.924

3.128.693

3.992.132

4.864.168

5.221.746

20%

19%

18%

19%

20%

21%

5.778.609

6.425.691

8.059.854

9.619.137

10.859.314

11.058.836

41%

45%

47%

47%

45%

44%

3.027.190

2.966.990

3.388.725

4.009.634

4.989.254

5.206.561

22%

21%

20%

20%

20%

21%

2.282.371

2.235.041

2.531.681

2.923.148

3.631.301

3.543.173

16%

16%

15%

14%

15%

14%

13.930.230

14.399.646

17.108.953

20.544.051

24.344.037

25.030.316

Operasi

Laba Kotor

EBIT

EAT

TOTAL

Dapat dilihat pada tabel reklasifikasi laporan laba rugi tahun 20122017 bahwa persentase laba yang diperoleh dari kegiatan operasi dari tahun 2012 sebesar 20%, tahun 2013 sebesar 19 %, tahun 2014 sebesar 18%, tahun 2015 sebesar 19%, tahun 2016 sebesar 20%, dan untuk tahun 2017 sebesar 21 %, sehingga dapat disimpulkan bahwa laba operasi  perusahaan stagnan tidak mengalami kenaikan yang signifikan laba dari kegiatan operasi.Untuk laba kotor tahun 2012 sebesar 41%, tahun 2013 sebesar 45%, tahun 2014 sebesar 47%, 47%, tahun 2015 sebesar 47%, 47%, tahun 2016 sebesar 45 % dan untuk tahun 2017 sebesar 44%, sehingga untuk laba kotor yang dihasilkan oleh perusahaan bahwa tingkat penjualan dikurangi harga pokok penjualan dan dikurangi biaya-biaya yang dikeluarkan menghasilkan laba kotor yang tidak mengalami kenaikan signifikan tiap tahunnya. Untuk laba sebelum pajak dan bunga dari tahun mulai tahun 20122017

juga

bersifat

stagnan

tidak

mengalami

signifikan.Dan untuk untuk laba bersih perusahaan

kenaikan

laba

yg

tahun 2012-2017 bersifat

stagnan tidak mengalami kenaikan yang banyak dan tahun 205 dan 2017

mengalami penurunan laba bersih tetapi penurunannya tidak terlalu  banyak dengan alasan bahwa biaya yang yang dikeluarkan mengalami kenaikan.

6. Analisis Du Pont Analisis DU pont PT Indofood Indofood CBP Sukses Makmur Tbk Tahun 2012 Penjualan = 35.606.593 Dikurangi Laba setelah Pajak = 2.282.37 1

% Laba Bersih = 15,60%

Total Biaya yang dikeluarkan = 33.324.222

Dibagi Penjualan = 35.606.593

ROI (Return on Investment ) = 31,28 %

Dikali Penjualan = 35.606.593 Total Aset Turnover = 2,005 kali

Dikali

Dibagi

Total Aset = 17.753.480

ROE ( Return on  Equity)  Equity) 391 %

Total Aset Lancar = 9.888.440

Ditambah Total Aktiva Tetap = 7.865.040

Equity = 11.986.798

Total Aset = 17.753.480

Equity Multipier

= 1,48 kali

Dibagi

Ditambah

Total Liabilities = 5.766.682

Long Term Debt = 2.187.195

Ditambah Current Liabilities = 3.579.482

Equity = 11.986.798

Analisis DU pont PT Indofood Indofood CBP Sukses Makmur Tbk Tahun 2013 Penjualan = 25.094.681 Dikurangi Laba setelah Pajak = 2.235.041

% Laba Bersih =11,23 %

Total Biaya yang dikeluarkan = 22.859640

Dibagi Penjualan = 25.094.681

ROI (Return on Investment ) = 13,25%

Dikali Penjualan = 25.094.681 Total Aset Turnover = 1.18 kali

Dikali

Dibagi

Total Aset = 21.267.470

ROE ( Return  Return on  Equity)  Equity) 383 %

Total Aset Lancar =11 .321.715

Ditambah Total Aktiva Tetap = 9.945.755

Equity = 13.265.731

Total Aset = 21.267.470

Equity Multipier

= 1,603 kali

Dibagi

Ditambah

Total Liabilities = 8.001.739

Long Term Debt = 3.305.156

Ditambah Current Liabilities 4.696.583

Equity = 13.265.731

Analisis DU pont PT Indofood Indofood CBP Sukses Makmur Tbk Tahun Tahun 2014 Penjualan = 30.022.463 Dikurangi Laba setelah Pajak = 2.531.681

% Laba Bersih = 11,85 %

Total Biaya yang dikeluarkan = 27.490.782

Dibagi Penjualan = 30.022.463

ROI (Return on Investment ) =10, 16%

Dikali Penjualan = 30.022.463 Total Aset Turnover = 1.20 kali

Dikali

Dibagi

Total Aset = 24.910.211

ROE ( Return  Return on  Equity)  Equity) 434 %

Total Aset Lancar

= 13.603.527

Ditambah Total Aktiva Tetap = 11.306.684

Equity = 15.039.947

Total Aset = 24.910.211

Equity Multipier

= 1.65 kali

Dibagi

Ditambah

Total Liabilities = 9.870.264

Long Term Debt = 3.639.267

Ditambah Current Liabilities = 6.230.997

Equity = 15.039.947

Analisis DU pont PT Indofood Indofood CBP Sukses Makmur Tbk Tahun 2015 Penjualan = 31.741.094 Dikurangi Laba setelah Pajak = 2.923.148

% Laba Bersih

Total Biaya yang dikeluarkan = 28.817.946

Dibagi

= 10,85% Penjualan = 31.741.094 ROI (Return on Investment ) = 11,01 %

Dikali Penjualan = 31.741.094 Total Aset Turnover = 1.19 kali

Dikali

Dibagi

Total Aset = 26.560.624

ROE ( Return  Return on  Equity)  Equity) 501 %

Total Aset Lancar = 13.961.500

Ditambah Total Aktiva Tetap = 12.599. 124

Equity = 16.386.911

Total Aset = 26.560.624

Equity Multipier

= 1,620 kali

Dibagi

Ditambah

Total Liabilities = 10. 173.713

Long Term Debt = 4.171.369

Ditambah Current Liabilities = 6.002.344

Equity = 16.386.911

Analisis DU pont PT Indofood Indofood CBP Sukses Makmur Tbk Tahun 2016 Penjualan = 34.466.069 Dikurangi Laba setelah Pajak = 3.631.301

% Laba Bersih = 9,49 %

Total Biaya yang dikeluarkan =

Dibagi Penjualan = 34.466.069

ROI (Return on Investment ) 12,56 %

Dikali Penjualan = 34.466.069 Total Aset Turnover = 1.19 kali

Dikali

Dibagi

Total Aset = 28.901.948

ROE ( Return  Return on  Equity)  Equity) 623 %

Total Aset Lancar = 15.571.362

Ditambah Total Aktiva Tetap = 13.330.586

Equity = 18.500.823

Total Aset = 28.901.948

Equity Multipier

= 1,56 kali

Dibagi

Ditambah

Total Liabilities = 10.401. 125

Long Term Debt = 3.931.340

Ditambah Current Liabilities = 6.469.785

Equity = 18.500.823

Analisis DU pont PT Indofood Indofood CBP Sukses Makmur Tbk Tahun 2017

Penjualan = 35.606.593 Dikurangi Laba setelah Pajak = 3.543.173

% Laba Bersih

Total Biaya yang dikeluarkan = 32.063.420

Dibagi

= 10,04% Penjualan = 35.606.593 ROI (Return on Investment ) = 11,21 %

Dikali Penjualan = 35.606.593 Total Aset Turnover = 1.12 kali

Dikali

Dibagi

Total Aset = 31.619.514

ROE ( Return  Return on  Equity)  Equity) 608 %

Total Aset Lancar = 16.579.331

Ditambah Total Aktiva Tetap = 15.040. 183

Equity = 20.324.330

Total Aset = 31.619.514

Equity Multipier

= 1,533 skali

Dibagi

Ditambah

Total Liabilities = 11.295.084

Long Term Debt = 4.467.596

Ditambah Current Liabilities = 6.827.488

Equity = 20.324.330

Dari analisis di atas dapat disimpulkan bahwa: Untuk mendapatkan keuntungan yang maksimal, perusahaan dapat meningkatkan efisiensi masing-masing komponen yang ada di atas. Hubungan setiap

komponen

mengindikasikan

bahwa

setiap

komponen

mampu

mempengaruhi yang lain sehingga kenaika atau penurunan nilai di setiap komponen dapat mempengaruhi tingkat pendapatan atau keuntungan yang akan di terima perusahaan.

View more...

Comments

Copyright ©2017 KUPDF Inc.
SUPPORT KUPDF