Analisis Perancangan Sistem Penggerak Roda Belakang Pada MPV

October 14, 2022 | Author: Anonymous | Category: N/A
Share Embed Donate


Short Description

Download Analisis Perancangan Sistem Penggerak Roda Belakang Pada MPV...

Description

 

ANALISIS PERANCANGAN SISTEM PENGGERAK RODA BELAKANG MOBIL MPV (MULTI PURPOSE VEHICLE)

Disusun oleh: Bima Agustian Prianto

1751010024

Dicky Luthfi Muafa

1751010028

Fredi Pratama

1751010029

Ipung Adi Kurniawan

1751010030

Susilo Adi Prasetyo

1751010032

Megan Wahyu Nugroho

1751010038

TEKNIK MESIN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS MERDEKA MADIUN 2018 1

 

BAB I PENDAHULUAN

1.1. LATAR BELAKANG  Axle shaft atau porospenggerak roda adalah salah satu komponen sistem pemindah tenaga, dimana roda-roda dipasang pada  flens axle  shaft   beban rodanya bertumpu di tumpu oleh axle shaft house. house.  Axle shaf    berfungsi untuk meneruskan tenaga tenaga gerak dari differential ke roda-roda.

 Axle shaft  pada kendaraan dibedakan menjadi dua yakni front yakni front axle  shaft (poros penggerak roda depan) dan rear axle shaft   (poros penggerak roda  belakang). Pada kendaraan  Front Engine Front Drive  Drive  (FF) ,  front axle shaft   sebagai penggerak (driving axle shaft), shaft), sedangkan pada kendaraan tipe Front  Engine Rear Drive  Drive  (FR), rear axle shaft  sebagai   sebagai penggerak (driving (driving axle shaft ). ). Sedangkan pada kendaraan Four kendaraan  Four Wheel Drive Driv e (4WD) atau AWD, front AWD,  front axle shaft   maupun rear axle shaft  sebagai sama-sama sebagai penggerak (driving axle  shaft).    shaft). Pada umum nya mobil MPV ( Multi Purpose Vehicle) Vehicle) menggunakan  penggerak roda depan yang langsung memutar roda. Poros yang (keseluruhanya  berputar) adalah untuk mendukung momen putar dan mendapat tegangan puntir dan tarik. Sehingga poros roda depan MPV berfungsi untuk meneruskan tenaga  bersama  –  sama   sama dengan putaran yang di hasilkan oleh mesin penggerak nya Pada  poros roda depan terdapat beberapa komponen pendukung. pendukung. Antara lain adalah  braket karet angkatan, braket gear, dan penghubung roda. Komponen tersebut di gunakan untuk mendukung momen putar dari mesin ke roda r oda dan untuk mendukung sistem pengereman. Karena itu kontruksi dari penggerak roda depan harus di  pastikan kuat untuk memenuhi memenuhi kebutuhannya.

2

 

Ada beberapa kelebihan dari sistem mobil penggerak roda depan, dibandingkan dengan sistem penggerak roda belakang;

1.  Biaya produksi pembuatan mobil penggerak roda depan lebih murah, jika dibandingkan dengan biaya produksi pembuatan mobil penggerak roda  belakang (tentunya di kategori mobil yang yang sama. Dikarenakan oleh spare  part pada sistem penggerak roda depan lebih sedikit, penggerak penggerak roda depan menggunakan sebuah rangkaian komponen yang berfungsi untuk memindahkan tenaga mobil ke roda sehingga mobil dapat bergerak. Dengan biaya produksi yang lebih sedikit, membuat mobil penggerak roda depan, harga jual barunya lebih murah dibandingkan dengan sistem  penggerak roda belakang, tentunya tentunya di kategori mobil yang sama.

2.  Berat mobil jadi berkurang, karena tidak adanya gigi transmisi dan poros gardan untuk menyalurkan daya ke roda belakang. Dengan mobil yang lebih ringan, akan signifikan mengurangi konsumsi bahan bakar. Oleh sebab itu, mobil penggerak roda depan (FWD) ( FWD) lebih banyak ditemukan  pada mobil city car  dan  dan low MPV keluarga.

3.  Kelebihan penggerak roda depan ada pada traksi mobil di jalanan licin terutama pada saat hujan. Traksi mobil penggerak roda depan lebih bagus  pada jalan licin. Karena roda depan yang menarik roda roda belakang bukan roda belakang yang mendorong roda depan. Selain itu berat mesin mobil yang berada di depan, membantu traksi roda depan pada FWD saat hujan.

Penggerak roda belakang jarang digunakan pada mobil mpv dikarenakan konstruksi lebih berat dikarenakan terdapat poros propeler, gardan, gardan, dan poros axle sehingga akselerasi dari poros penggerak belakang kalah unggul ketimbang  poros penngerak roda depan, namun namun poros penggerak belakang memiliki keuggulan tersendiri dibanding penggerak roda depan diataranya;

3

 

1.  Desain penggerak mobil dengan penggerak roda belakang sangat san gat sederhana. Terutama desain pada as roda, sangat kokoh dan kuat. Walaupun sering digunakan di jalanan yang rusak, biaya perbaikan tidak akan sebesar dari mobil penggerak roda depan. Dibandingkan penggerak depan saat melewati jalanan berlubang atau polisi tidur dengan kecepatan tinggi, pada mobil penggerak roda belakang lebih sering tidak akan terjadi kerusakan. Mobil penggerak roda depan, sangat rawan akan kerusakan as roda jika anda melewati jalanan rusak tanpa sengaja dengan kecepatan lumayan tinggi. 2.  Keunggulan mobil penggerak roda belakang juga terdapat pada kesimbangan mobil yang lebih bagus. Terutama keseimbangan mobil saat s aat anda berakselerasi dan pada saat mobil di kemudikan di kecepatan tinggi. Penyebabnya adalah berat kendaraan yang seimbang dari depan sampai ke  belakang, karena terdapat as panjang ke roda belakang. Oleh Oleh karena itu, sebagian besar mobil balap memakai sistem penggerak roda belakang. Selain itu, mobil dengan sistem penggerak roda belakang, di saat mengakut beban berat lebih mudah dikendalikan.

 Multi purpose vehicle atau vehicle atau biasa yang yang dikenal dengan dengan MPV adalah adalah jenis mobil yang memilik banyak banyak peminat di Indonesia, banyak pilihan pilihan mobil MPV di Indonesia baik yang menggunakan menggunakan penggerak roda depan maupun pengerak roda  belakang. Pemilahan baik penggerak penggerak roda depan maupun belakang tergantung dari karakter penggunaan sehari-hari, pemilihan MPV yang menggunakan penggerak roda depan diperuntukan sebagai mobil keluarga yang n notabenya otabenya digunakan untuk kota-kota yang memiliki muatan tidak terlalu berat, sedangkan mobil MPV yang diperuntukkan untuk jasa anggkut barang maupun mobil keluarga yang  pemakaianya didaerah pegunungan pegunungan lebih baik menggunakan pengg penggerak erak roda  belakang dikarenakan lebih bertenaga dan mudah mudah dalam melibas tanjakan. Dari  penjelasan diatas penulis tertarik untuk menulis Analisis Perancangan Sistem Penggerak Roda Belakang Mobil MPV ( MULTI  MULTI PURPOSE VEHICLE  VEHICLE ). ).

4

 

1.2 RUMUSAN MASALAH 1.  Bagaimanakah perancangan sistem penggerak roda belakang pada MPV? 2.  Apa keuntungan dan kerugian perancangan sistem penggerak roda  belakang pada MPV?

1.3 TUJUAN 1.  Untuk memgetahui perancangan sistem penggerak roda belakang yang diterapkan pada MPV 2.  Untuk mengetahui keuntungan dan kerugian MPV yang menggunakan sistem penggerak roda belakang

1.4 MANFAAT

 



Manfaat Teoritis :

Penelitian ini menyumbang gagasan untuk perkembangan pengetahuan mengenai penggerak roda pada MPV

 



Manfaat Praktis :

Manfaat penelitian ini bagi penelitilain penelitilai n yaitu dapat menjadi rujukan, sumber informasi dan bahan referensi penelitian selanjutnya agar bisa lebih dikembangkan dalam materi-materi yang lainnya untuk meningkatkan kualitas  pembelajaran. Selain itu peneliti juga berharap agar penelitian ini dapat memberikan motivasi kepada penelitilain agar dapat lebih baik dalam merancang desain pembelajaran dengan menggunakan dan mengembangkan pendekatan pendekatan pembelajaran inovatif lainnya.

1.5 BATASAN MASALAH Agar dalam pembahasan tidak terlalu meluas, penulis merasa perlu memberikan batasan, penulis hanya membahas tentang Analisis Perancangan Sistem Penggerak Roda Belakang Mobil MPV ( MULTI  MULTI PURPOSE VEHICLE ). ).

5

 

BAB II LANDASAN TEORI

2.1 TINJAUAN PUSTAKA Dalam penelitian IGAK Suriadi et al. (2016) Gaya traksi yang terjadi pada  bidang kontak roda penggerak dan jalan dipengaruhi oleh banyak faktor diantaranya adalah karakteristik torsi mesin, karakteristik kopling, rasio dan tingkat transmisi, rasio gardan, karakteristik propeller shaft, diameter efektif roda, karakteristik kontak roda dan jalan. Dari sekian banyak parameter yang mempengaruhi salah satu yang sangat besar pengaruhnya adalah rasio dan tingkat transmisi atau disebut rasio sistem transmisi. Besar kecilnya traksi untuk setiap tingkat gigi serta kecepatan kendaraan yang mampu dicapai dapat dikendalikan dengan mengatur atau merancang rasio dan jumlah tingkat kecepatan gigi transmisi, sehingga didapatkan kinerja traksi yang optimum. Penelitian ini  bertujuan untuk menguji dan mengkaji kinerja traksi sistem transmisi kendaraan roda

empat

kondisi

standar

dengan

penggerak

roda

belakang,

memodifikasi/merancang sistem tersebut. Kemudian melakukan analisa kebutuhan gaya traksi yang diperlukan serta kemampuan traksi yang mampu dihasilkan sistem transmisi standar dan sistem transmisi hasil perancangan ketika melewati  berbagai kondisi jalan. Metode penelitian yang dilakukan dimulai dengan  pengujian/eksperimen, dimana

pengujian

dilakukan untuk

menguji mesin

kendaraan penggerak roda belakang pada chassis dinamometer untuk mendapatkan data besarnya daya di poros penggerak, torsi dan kecepatan yang mampu dihasilkan oleh kendaraan pada setiap interval kenaikan mesin pada tiap rasio gigi transmisi. Selanjutnya dari data-data yang terkumpul dilakukan modeling, simulasi, dan analisa dengan menggunakan sistem transmisi standar, sistem transmisi hasil perancangan dengan progresi geometri bebas terhadap kebutuhan traksi pada kendaraan ketika melintasi kondisi jalan tertentu. Sistem tranmsisi hasil rancangan menghasilkan traksi maksimum sebesar 12000 N sedangkan sistem transmisi standar sebesar 10500 N, denganjarak antara kurva gigi yang berdekatan semakin dekat. Perancangan atau modifikasi ratio dengan 6 tingkat kecepatan menghasilkan kinerja traksi yang paling baik.

6

 

Dalam penelitian Wahap Rifanli at al. (2016) Axle (2016)  Axle Shaft  atau   atau poros penggerak roda merupakan suatu komponen dari kendaraan yang berfungsi meneruskan  putaran dari differensia differensiall ke roda. Adapun tujuan dari penelitian ini yaitu mendapatkan distribusi life life,, damage damage,, dan safety dan safety factor  pada  pada axle shaft  akibat  akibat beban lelah, dengan bantuan  software Ansys  Ansys  14 dan mengetahui lokasi pada axle shaft   yang paling berpotensi mengalami kerusakan akibat beban lelah. Kegiatan  penelitian dimulai dengan studi literatur mengenai Axle mengenai  Axle Shaft kemudian dilakukan  pengambilan data, setelah itu membuat model  Axle Shaft menggunakan SolidWorks 2013. Kemudian dilakukan analisis kelelahan dengan perangkat lunak  Ansys Workbench  Workbench  2014. Dari analisis tersebut didapat life, damage,  damage,  dan  safety factor dari  Axle Shaft . Selain itu dilakukan juga observasi makroskopik pada  permukaan patahan Axle Shaft yang sudah rusak. Distribusi nilai nil ai life, safety factor,  factor,  dan damage damage akibat  akibat beban lelah sudah dapat diperoleh. Dan lokasi pada Axle pada  Axle Shaft   yang paling berpotensi mengalami kerusakan adalah berkisar 3,3 cm dari ujung kiri. Dari hasil observasi makroskopik pada  Axle Shaft   yang sudah rusak diputuskan bahwa kelelahan pada poros dikarenakan torsi yang terjadi pada poros. Jadi ada perbedaan penelitian ini dengan penelitian sebelumnya penelitian ini  berjudul Analisis Perancangan Sistem Penggerak Roda Belakang Pada Mobil MPV. Dalam penelitian diatas

mempunyai perbedaan dengan penelitian

sebelumnya yaitu dari penelitian IGAK Suriyadi mempengaruhi kendaraan  penggerak roda belakang pada chassis dinamometer   untuk mendapatkan data  besarnya daya di poros penggerak, torsi dan kecepatan yang mampu dihasilkan oleh kendaraan pada setiap interval kenaikan mesin pada tiap rasio gigi transmisi sedangkan menurut Wahap Rifanli Dari analisis tersebut didapat life, damage, dan damage, dan  safety factor  dari Axle  dari Axle Shaft . Selain itu dilakukan juga observasi makroskopik pada  permukaan patahan Axle patahan Axle Shaft  yang  yang sudah rusak. Distribusi nilai life, safety life,  safety factor,  factor,  dan damage akibat beban lelah sudah dapat diperoleh. Dan lokasi pada  Axle Shaft   yang paling berpotensi mengalami kerusakan adalah berkisar 3,3 cm dari ujung kiri.

7

 

2.2 LANDASAN TEORI 2.2 1. Pengertian Poros Penggerak Roda Menurut Kanzi Habib Prabowo (2016)  Axle Shaft atau poros  penggerak roda adalah salah satu komponen system pemindah tenaga, merupakan poros penggerak roda- roda dimana roda- roda dipasang pada Axle Shaft sehingga beban roda ditumpu oleh Axle Shaft. Raharjo Setyo (2016)  Axle shaf t atau poros penggerak roda adalah salah satu komponen sistem pemindah tenaga, merupakan poros penggerak roda-roda dimana roda-roda dipasang pada axle shaft sehingga beban roda ditumpu oleh axle shaft .  Axle shaft  berfungsi untuk meneruskan tenaga gerak dari differential ke roda-roda. Axle roda-roda. Axle shaft pada shaft pada kendaraan dibedakan menjadi dua yakni front yakni front axle shaft  (poros   (poros penggerak roda depan) dan rear axle shaft (poros penggerak roda belakang). Pada kendaraan  Front Engine  Front Drive ( FF) FF) , front axle shaft sebagai penggerak (driving ( driving axle shaft ), ), sedangkan pada kendaraan tipe  Front Engine Rear Drive  Drive  (FR), rear axle  shaft   sebagai penggerak (driving (driving axle shaft ). ). Sedangkan pada kendaraan  Four Wheel Drive  Drive  (4WD) atau AWD,  front axle shaft  maupun   maupun rear axle  shaf t sebagai sama-sama sebagai penggerak (driving (driving axle shaft ). ). Menurut penjelasan di atas penggerak roda adalah salah satu komponen sistem pemindah pemindah tenaga, dimana roda-roda dipasang pada axle shaft beban rodanya bertumpu oleh axle shaft .  Axle shaft  berfungsi   berfungsi untuk meneruskan tenaga gerak dari differential ke roda-roda. Suatu komponen yang saling berkaitan dengan gaya traksi yang dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu torsi mesin, karakteristik kopling, tingkat transmisi, rasio gardan dan karakteristik  propeler shaft   yang berpotensi mengalami kerusakan akibat beben lelah poros karena torsi yang terjadi pada poros yang meneruskan tenaga gerak dari defferensial  ke  ke roda.

8

 

2.1 2. Jenis- Jenis Poros Penggerak Roda

1. RWD ( Rear  Rear wheel drive) drive) RWD atau penggerak roda belakang memiliki ciri yang khas. Mobil yang menggunakan penggerak RWD memiliki mesin yang terletak didepan atau  belakang dan roda penggerak penggerak menggunakan roda belakang.

2. FWD ( Front  Front wheel drive) drive) Jenis kedua, FWD menggunakan roda depan sebagai roda penggerak mobil. Peenggerak FWD sangat cocok digunakan pada mobil-mobil kecil yang memiliki ruang terbatas, karena pada sistem ini posisi mesin memungkinkan diletakan secara melintang.

9

 

3. 4WD/AWD ( All wheel drive) drive) Jenis ketiga, menggunakan keempat rodanya sebagai penggerak mobil. Mobil dengan penggerak AWD kebanyakan bertipe SUV atau mobil touring sebagai bekal menerjang medan licin dan berlumpur.

10

 

2.1 3. Poros Penggerak Belakang Mobil dengan penggerak roda belakang ( Rear Wheel Drive) Drive) adalah mobil yang roda belakangnya mendapatkan tenaga dari mesin, sementara roda depan murni untuk mengarahkan mobil saja. Ada gardan yang diletakkan di belakang mobil sebagai penyalur tenaga mesin ke roda belakang. Poros axle axle roda  roda belakang ini termasuk di dalam bagian sistem pemindah tenaga dan terletak diantara komponen gardan (differential  (differential ) dan roda belakang. Poros axle axle   belakang ini berfungsi untuk meneruskan putaran dari  side gear    pada gardan ga rdan menuju m enuju ke roda.

Keterangan : 1.   Differ ential  Differential 2.   Ring gear ge ar 3.  Dudukan poros penggerak 4.  Drive pinion atau roda gigi pinion 5.   Axle shaft   atau atau poros axle poros  axle   6.   Flens roda  Flens  roda

Poros penggerak axle axle   atau axle shaft   dibagi menjadi tiga berdasarkan sistem penopangnya, yaitu tipe half floating (setengah bebas memikul), tipe three quarter floating   (3/4 bebas memikul) dan tipe full floating   (bebas memikul).

11

 

1.  Tipe semi floati semi floating  ng  atau  atau half floating  (setengah  (setengah bebas memikul)

Pada tipe half floating   ini, bantalan dipasangkan diantara axle housing   (rumah axle) dengan axle shaft   dan roda langsung dipasangkan pada ujung  poros penggerak. pengge rak. Pada tipe ini poros axle akan menahan menaha n ½ beban dan ½ beban be ban yang lainnya akan ditahan oleh axle housing   (rumah axle). Tipe half floating    biasanya  biasan ya digunakan digun akan pada p ada kendara ke ndaraan an jenis jeni s sedan. se dan.

2.  Tipe three quarter floating  (3/4  (3/4 bebas memikul)

Pada tipe tipe three quarter floating   (3/4 bebas memikul) ini, bantalan dipasangkan diantara axle housing   (rumah axle) dengan wheel hub  hub  dan poros axle (axle (axle shaft ) secara tidak langsung memikul beban kendaraan yaitu poros axle akan menahan ¼ beban dan 2/4 beban lainnya akan ditahan oleh axle housing  (rumah  (rumah Tipe three quarter floating  (3/4  (3/4 bebas memikul) biasanya digunakan untukaxle). kendaraan truk ringan.

12

 

3.  Tipe Tipe full  full floating f loating (bebas memikul)

Pada tipe  full floating  floati ng   (bebas memikul) ini, wheel hub terpasang pada axle melalui 2 bantalan, sehingga beban seluruhnya akan ditopang oleh axle housing dan poros axle tidak akan memikul beban. Poros axle pada tipe ini hanya berfungsi untuk meneruskan putaran ke roda.

13

 

2.1 4. Karakteristik Penggerak Roda Belakang Karakteristik mobil berpenggerak belakang berbeda dengan mobil  berpenggerak depan antara lain; 1.   Propeler shaft  Propeler shaft  s haft  adalah   adalah subuah tabung pipa baja tahan puntir yang berfungsi untuk memindahkan tenaga putar dari transmisi ke Gardan. Propeller hanya terdapat pada mobil berpenggerak belakang.

2.  Universal Joint Universal joint adalah sistem penyambung antara propeller shaft sha ft dan gardan, berfungsi untuk menyerap perubahan sudut yang disebabkan oleh  perubahan posisi gardan.

3.   Final Gear (Hypoid Bevel Gear)  Final gear  terdiri  terdiri dari drive pinion dan pinion dan ring gear , berfungsi untuk memperbesar momen dan mengubah arah putaran sebesar 90 derajat.

14

 

4.   Defferential Gear  (Gardan)  (Gardan)  Defferential Gear  terdiri  terdiri dari Side gear  dan Pinion  dan Pinion gear , berfungsi untuk membedakan kecepatan putar roda kiri dan kanan saat membelok.

2.1 5. Karakteristik Mobil Penumpang (MPV) Mobil penumpang adalah setiap kendaraan bermotor b ermotor yang dilengkapi dengan tempat duduk untuk sebanyak-banyaknya delapan orang, tidak termasuk tempat duduk untuk pengemudi, baik dilengkapi/tidak dilengkapi dengan bagasi. Di Indonesia sendiri terdapat dua tipe MPV yaitu yang menggunakan sistem penggerak depan dan yang menggunakan sistem penggerak belakang, dalam hal ini kedua tipe penggerak memiliki kelebihan dan kekurangan tersendiri. Mobil  berpenggerak depan lebih lincah di trek lurus lurus yang tidak berkelok, dan memiliki daya traksi lebih baik saat hujan, Mobil berpenggerak belakang unggul di trek 15

 

 pegunungan yang yang berkelok dan sanggup menahan menahan beban berat dibanding mobil  berpenggerak depan. Sebagian besar kendaraan penggerak belakang menggunakan m enggunakan mesin longitudinal mount di depan kendaraan, penggerak roda belakang melalui melal ui driveshaft dihubungkan melalui diferensial antara as roda belakang. Beberapa tata letak kendaraan FR menempatkan gearbox menempatkan  gearbox di  di belakang, meskipun sebagian besar dipasangkan ke mesin di depan. Tata letak FR sering dipilih untuk desain sederhana dan karakteristik  penanganan yang mudah. mudah. Menempatkan roda penggerak penggerak di bagian belakang memungkinkan banyak ruang untuk transmisi di tengah kendaraan dan menghindari kerumitan mekanis yang terkait dengan daya transmisi ke roda depan. Untuk kendaraan yang berorientasi pada kinerja, tata letak FR lebih cocok daripada desain front desain front wheel drive, drive, terutama dengan mesin yang melebihi 200 tenaga kuda. Hal ini karena terjadinya transfer berat bodi ke bagian belakang kendaraan selama percepatan, yang mana beban di bagian roda belakang akan meningkatkan cengkeraman roda ke jalan. Keuntungan lain dari tata letak FR adalah relatif mudah akses ke kompartemen mesin, akibat dari orientasi orientas i longitudinal drivetrain, dibandingkan dengan layout FF ( front  front engine, front wheel drive). drive). Mesin yang kuat seperti Inline-6 dan 90° big-bore V8 biasanya terlalu panjang untuk muat dalam mesin FF melintang (timur-barat) tata letak, konfigurasi FF biasanya biasan ya dapat menampung maksimum sebuah Inline-4 atau V6 . Ini adalah alasan lain mobil mewah / sport hampir tidak pernah menggunakan tata letak FF.

16

 

2.1 6. Penerapan Roda Belakang sebagi Penggerak Penerapan penggerak roda belakang umumnya digunakan untuk kendaraan niaga yang notabenya memilki muatan yang berat, Penggerak roda belakang jarang digunakan pada mobil MPV dikarenakan konstruksi lebih berat dikarenakan terdapat poros propeler, gardan, gardan, dan poros axle sehingga akselerasi dari poros penggerak belakang kalah unggul ketimbang  poros penggerak roda depan, namun poros penggerak belakang memiliki keuggulan tersendiri dibanding penggerak roda depan diataranya;

1.  Desain penggerak mobil dengan penggerak roda belakang sangat san gat sederhana. Terutama desain pada as roda, sangat kokoh dan kuat. Walaupun sering digunakan di jalanan yang rusak, biaya perbaikan tidak akan sebesar dari mobil penggerak roda depan. Dibandingkan penggerak depan saat melewati jalanan berlubang atau polisi tidur dengan kecepatan tinggi, pada mobil penggerak roda belakang lebih sering tidak akan terjadi kerusakan. Mobil penggerak roda depan, sangat rawan akan kerusakan as roda jika anda melewati jalanan rusak tanpa sengaja dengan kecepatan lumayan tinggi. 2.  Keunggulan mobil penggerak roda belakang juga terdapat pada kesimbangan mobil yang lebih bagus. Terutama keseimbangan mobil saat anda berakselerasi dan pada saat mobil di kemudikan di kecepatan tinggi. Penyebabnya adalah berat kendaraan yang seimbang dari depan sampai ke  belakang, karena terdapat as panjang ke roda belakang. belakang. Oleh karena itu, sebagian besar mobil balap memakai sistem penggerak roda belakang. Selain itu, mobil dengan sistem penggerak roda belakang, di saat mengakut beban berat lebih mudah dikendalikan.

17

 

Kelemahan Mobil Penggerak Roda Belakang

1.  Sistem penggerak roda belakang, kurang mendapat traksi di saat kondisi  jalan licin karena hujan atau berpasir. Hal ini disebabkan karena daya dorong mobil berada di roda belakang. Jadi mobil akan susah dikendalikan saat kecepatan tinggi di jalanan yang licin. Di mobil mewah dan mobil  balap, pada mobil penggerak roda belakang. Saat ini telah dilengkapi dengan sistem kontrol traksi roda atau lebih dikenal dengan nama traction control system. Tujuannya untuk membantu pengendalian mobil saat di kemudiakan di jalanan licin pada kecepatan tinggi. Sebaliknya pada sistem penggerak roda depan, traksi ban mobil di  jalanan licin lebih bagus walaupun tanpa kontrol traksi roda. Hal ini disebabkan karena daya dorong mobil berada di roda depan. Selain itu,  berat mobil lebih banyak berada di depan, karena tidak terdapatnya as  pajang di bagian belakang mobil. mobil.

2.  Karena penambahan As panjang pada mobil untuk mengerakkan roda  belakang, maka berat mobil akan bertambah. Hal ini mengakibatkan lebih  borosnya konsumsi bahan bakar. Selain itu biaya produksi dari perakitan mobil dengan sistem penggerak roda belakang lebih mahal, berakibat akan nilai jual baru dari mobil.

18

 

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

3.1.Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini mengambil tempat di Margo Enjoy. Kota Madiun, Jawa Timur. Waktu penelitian ini adalah 6 bulan yakni bulan Januari sampai Juni 2018.

3.2.Design dan Metode Penelitian Penelitian ini menggunakan metode kualitatif. Metode ini digunakan untuk mendeskripsikan secara jelas hasil penelitian tentang Analisis Perancangan Sistem Penggerak Roda Belakang Mobil MPV ( MULTI  MULTI PURPOSE VEHICLE  VEHICLE ). ).

3.3.Sumber Data Sumber data diperoleh dari situasi sosial, objek penelitian, dan dokumen. 3.4.Teknik Pengumpulan Data Penelitian ini data data dikumpulkan dari : 3.4.1  Wawancara Penulis mewawancarai narasumber yakni pemilik kendaraan, mekanik, dan bengkel terkait. 3.4.2.  Dokumentasi Dokumentasi diambil dari Internet. 3.4.3.  Observasi Penulis mengobservasi bengkel terpercaya di Kota Madiun.

19

 

3.5.  Teknik Analisis Data 3.5.1. 

Reduksi Data

 Axle shaft  pada kendaraan dibedakan menjadi dua yakni front yakni front axle  shaft (poros penggerak roda depan) dan rear axle shaft   (poros penggerak roda  belakang). Pada kendaraan  Front Engine Front Drive  Drive  (FF) ,  front axle shaft   sebagai penggerak (driving axle shaft), shaft), sedangkan pada kendaraan tipe Front  Engine Rear Drive  Drive  (FR), rear axle shaft  sebagai   sebagai penggerak (driving (driving axle shaft ). ). Sedangkan pada kendaraan  Four Wheel Drive (4WD) Drive (4WD) atau AWD,  front axle shaft   maupun rear axle shaft  sebagai  sebagai sama-sama sebagai penggerak (driving axle shaft).  shaft).  .

3.5.2.  Penyajian Data Data yang diperoleh dari berbagai sumber menyebutkan bahwa Desain  penggerak mobil dengan penggerak penggerak roda belakang sangat sederhana. Terutama desain pada as roda, sangat kokoh dan kuat. Walaupun sering digunakan di  jalanan yang rusak, biaya perbaikan tidak akan sebesar dari mobil penggerak roda depan. Dibandingkan penggerak depan saat melewati jalanan berlubang atau  polisi tidur dengan kecepatan tinggi, pada pada mobil penggerak roda belakang lebih sering tidak akan terjadi kerusakan. Mobil penggerak roda depan, sangat rawan akan kerusakan as roda jika anda melewati jalanan ja lanan rusak tanpa sengaja dengan kecepatan lumayan tinggi.

Keunggulan

mobil

penggerak

roda

belakang

juga

terdapat

pada

kesimbangan mobil yang lebih bagus. Terutama keseimbangan mobil saat anda  berakselerasi dan pada saat sa at mobil di kemudikan di kecepatan tinggi. Penyebabnya adalah berat kendaraan yang seimbang dari depan sampai ke belakang, karena terdapat as panjang ke roda belakang. Oleh karena itu, sebagian besar mobil balap memakai sistem penggerak roda belakang. Selain itu, mobil dengan sistem  penggerak roda belakang,

di

saat

mengakut

beban

berat

lebih

mudah

dikendalikan.

20

 

3.5.3.  Penarikan Kesimpulan Penerapan pada mobil MPV ( Multi  Multi Purpose Vehicle) Vehicle) menggunakan penggerak roda depan yang langsung memutar roda. Poros yang (keseluruhanya berputar) adalah untuk mendukung momen putar dan mendapat tegangan puntir dan tarik. Sehingga poros roda depan MPV berfungsi untuk meneruskan tenaga bersama  –   sama dengan putaran yang di hasilkan oleh mesin penggerak nya.

3.6.  Prosedur Penelitian 3.6.1.  Memilih masalah  Masalah yang terjadi baut,mur dan gardan sering lepas dan patah.   3.6.2.  Merumuskan masalah  Melakukan pengecekan secara berkala dan teratur.   3.6.3.  Menentukan sumber data   3.6.3.1. 

Dari mekanik bengkel rumahan.

3.6.3.2. 

Para pemilik mobil MPV

. 3.6.4.  Menentukan data  Kendaraan MPV yang sudah teruji dan layak pakai. 3.6.5.  Menganalisis data  Terinspirasi karena banyak pengguna MPV yang belum tau akan kelebihan dan kekurangan penggunaan gardan depan dan gardan belakang . 3.6.6.  Menarik kesimpulan dan menulis laporan Terinspirasi dari banyaknya pengguna MPV yang masih bingung memilih mobil sesuain dengan kegunaan.

21

 

DAFTAR PUSTAKA 

IGAK Suriadi et al. (2016).  Analisis menguji mesin kendaraan penggerak roda belakang pada chassis dynamometer.Bandung dynamometer.Bandung : Jurnal Ilmiah Teknik Mesin. Wahap Rifanli at al. (2016). (2016). Analisis kelelahan dengan perangkat lunak.. lunak. . Jakarta: Jurnal Ilmu – Ilmu Ilmu Teknik. Kanzi Habib Prabowo (2016). Analisis (2016). Analisis poros penggerak roda- roda dimana roda roda dipasang pada Axle Shaft . Bandung: Jurnal Teknik ITB. Raharjo Setyo (2016). Analisis (2016). Analisis gerak dari differential ke roda-roda. roda-roda. Malang: jurnal teknik-teknik.

22

View more...

Comments

Copyright ©2017 KUPDF Inc.
SUPPORT KUPDF