Analisis Laporan Kinerja-SPM-UMB

December 5, 2018 | Author: Sekar Puspa | Category: N/A
Share Embed Donate


Short Description

Analisis Laporan Kinerja-SPM-UMB by Edi Suroso...

Description

MODUL MODUL PERKULIA PERKULIAHAN HAN SISTEM PENGENDALIAN MANAJEMEN (Management Control Systems)

Modul 11  An  A n al is is Lap or an Kine rja Fakultas Ekonomi & Bisnis

Program Studi Program

E-Le ELear arni ning ng

11

Kode Ko de MK

Disusun Oleh

MK-11

Edy Suroso, SE., Ak., M.Ak., CA.

Stud St udii : Akuntansi Akuntan si (S-1)

Kompetensi :

Abstract : = Pendahuluan = Perhitungan Selisih (Variance)

Mahasiswa mampu menjelaskan dan memahami : Analisis Laporan Kinerja

= Analisis Selisih Dalam Dunia Praktek = Keterbatasan Analisis Selisih = Informasi Lain

TUJUAN PENGAJARAN PENGAJARAN :

= Aspek Perilaku Pada Penilaian Prestasi

Setelah Setelah mempelaj mempelajari ari modul modul ini, saudara saudara diharapk diharapkan an

= Rangkuman

dapat memahami : 1. Perhitungan Selisih (Variance) 2. Analisis Selisih Dalam Dunia Praktek 3. Keterbatasan Analisis Selisih 4. Informasi Lain 5. Aspek Perilaku Pada Penilaian Prestasi

Hal 1-20

Analisis Laporan Kinerja 1.

Pendahuluan Kinerja Kinerja yang yang optimal optimal adalah adalah yang yang sesuai sesuai dengan dengan anggar anggaran. an. Anggaran yang

dijalanka dijalankan n dalam dalam satu tahun tahun anggaran anggaran bisa terjadi terjadi penyimpan penyimpangan gan (selisih (selisih)) dalam dalam realisas realisasinya. inya. Penyimpangan tsb bisa jadi karena kesalahan hitung atau karena situasi dan kondisi pada saat dijala dijalanka nkanny nnya a progra program m tsb, tsb, berbe berbeda da dengan dengan pada pada saat saat progra program m tsb diteta ditetapka pkan. n. Jika Jika terjad terjadii penyimpangan maka perlu dianalisis sebab-sebab terjadinya penyimpangan dan cara apa yang harus dilakukan untuk masa yang akan datang. 2.

Perh Perhit itun unga gan n Seli Selisi sih h () Kegiatan Kegiatan terakhir terakhir dari proses proses pengendal pengendalian ian manajemen manajemen adalah adalah menilai menilai kinerja kinerja manajer  manajer 

pusat pusat pertan pertanggu ggungj ngjawa awaban ban.. Presta Prestasi si kerja kerja pada pada intin intinya ya bisa bisa diliha dilihatt dari dari efisie efisien n dan efekti efektif  f  tidk tidkny nya a suat suatu u pusa pusatt pert pertan angg ggun ungj gjaw awab aban an menj menjal alan anka kan n tuga tugas s yang yang menj menjad adii tang tanggu gung ng  jawabnya. Evaluasi dilakukan dengan cara membandingkan antara realisasi anggaran dengan anggaran yang telah ditetapkan sebelumnya. Kegiatan pembandingan yang dilakukan oleh unit usaha ataupun juga perusahaan secara kese keselu luru ruha han n

deng dengan an meng menggu guna naka kan n

p er er us us a ha ha a n h an an ya ya

basi basis s

m el el a po po rk rk a n s ec ec ar ar a

bula bulana nan n

atau atau peri period ode e

s ed ed e rh rh a na na

j um um l ah ah

Kuar Kuarta tala lan. n. Bebera pa s el el is is i h

y an an g

t er er ja ja d i

selama periode tertentu tanpa melaporkan penyebab terjadinya selisih tersebut. Dari ilustrasi / gambar no.:1, dapat diketahui, bahwa : 

Divisi “KLM” Memperoleh selisih untung untung = Rp. Rp. 52.000, Karena, Laba sesungguhnya> Laba Anggaran.



Besarnya selisih ini, diakibatkan, diakibatkan, Karena: Karena: Penjualan Sesungguhnya > Penjualan Penjualan yang dianggarkan.

Hal 1-20

TAPI : Laporan kinerja semacam itu, belum dapat memberikan sebab-sebab terjadinya selisih penjualan, juga selisih yang lain. Sehingga secara keseluruhan laporan tsb kurang bermanfaat untuk masa yang akan datang. Gambar no.:1.

Laporan Kinerja periode bulan Januari 2014 Divisi : “KLM” Jumlah

Jumlah

Sesungguhnya

Anggaran

Selisih  

Untung/Tdk  Untung

Penjualan

Rp

875.000

600.000

275.000

Biaya Variabel

Rp

583.000

370.000

213.000

Margin Kontribusi

Rp

292.000

230.000

62.000

Overhead Tetap

Rp

75.000

75.000

-

Laba Kotor

Rp

217.000

155.000

62.000

Biaya Penjualan

Rp

65.000

60.000

 

-5.000

Biaya Administrasi

Rp

35.000

30.000

 

-5.000

Laba Sebelum Pajak

Rp

117.000

65.000

52.000

Seharusnya, laporan yang lebih baik adalah menguraikan alasan/sebab-sebab terjadinya selisih dan bagaimana dampaknya terhadap laba.

Jadi : Selisih harus dapat diuraikan dari

tingkatan tertinggi selisih laba sampai diketahui penyebab terjadinya selisih. Selisih yang disusun secara hierarkis, dapat dilihat pada gambar ke.:2 dibawah ini. Dari ilustrasi tsb, dapat diketahui, bahwa Kinerja unit usaha secara keseluruhan, yang merupakan selisih antara laba sesungguhnya yang dicapai dengan laba anggaran. Selanjutnya, selisih ini dibagi kedalam selisih penjualan/ pendapatan dan selisih biaya. Si st em

ya ng

ef ek ti f

me ng id en ti fi kas ik an

va ri an s

yan g

te rj ad i

ke

ti ng ka t

manajemen terendah. Varians bersifat hierarkis. Varians dimulai dengan kinerja u ni t b is ni s k es el ur uh a n, y an g d ib ag i m en j ad i v ar ia n s p en d ap a ta n d an v ar i an s beban. Varians pendapatan dibagi lebih lanjut menjadi varians volume dan varians h ar ga u nt uk u ni t b is n is k es el ur u ha n d an u nt u k s et ia p p us a t t an gg un g j aw ab p em as ar an

da la m

Hal 1-20

u ni t

t er se bu t.

V ar ia ns

t er se bu t

da pa t

di ba gi

l eb ih

l an ju t

berdasarkan area dan distrik penjualan. Varians beban dapat dibagi menjadi beban produksi dan beban lainnya. Beban produksi dapat dibagi lebih lanjut berdasarkan pabrik dan departemen dalam suatu pabrik. Gambar no.: 2, sbb.: Analisis Selisih Secara Keseluruhan Ilustrasi .1 :

Analisis Selisih Secara Keseluruhan

Selisih Total

Biaya Non Produksi

Admin

Marketing

Biaya Produksi

Bi. Variabel

R&D

Bahan Baku

 

Tenaga Kerja

 

Penjualan

Bi.Tetap

Volume

Hrg Jual

Overhead Variabel

Pangsa Pasar

Volume Industri

Oleh karena itu, perusahaan bisa mengidentifikasikan setiap varians dengan manajer individual yang bertanggung jawab untuk itu. Analisis ini adalah alat yang sangat ampuh. Tanpanya, kemanjuran anggaran laba akan sangat terbatas. Kerangka kerja untuk melakukan analisis selisih yang terjadi mengunakan ideide sebagai berikut : 

Menentukan faktor penyebab kunci yang mempengaruhi laba.



Pecah seluruh selisih laba berdasarkan faktor- faktor kunci penyebab tersebut.



Memfokuskan pada pengaruh laba dari selisih yang di sebabkan oleh masingmasing faktor penyebab.

Hal 1-20



Berusaha menghitung pengaruh yang spesifik dari tiap faktor penyebab dengan hanya mengubah faktor yang bersangkutan sementara faktor yang lain konstan.



Menambah kompleksitas secara berurutan, satu lapis pada suatu waktu dimulai dari tiangkatan yang paling umum.



  Me ng he nt ik an

pr os es

a pa bi la

pe na mb ah an

k om pl ek si ta s

p ad a

t in gk at an

tertentu tidak menambah kejelasan mengenai faktor- fakrtor yang mendasari selisih laba secara keseluruhan. Gambar no.: 3 ANGGARAN BULAN JANUARI 2014

Penjualan

Rp

Biaya Variabel Standar :

Rp

Produk A

Produk B

Produk C

Anggaran

1.000

1.000

1.000

Total

Unit

Total

Unit

Total

Unit

Total

Rp.

Rp.

Rp.

Rp.

Rp.

Rp.

Rp.

100

100.000

200

200.000

300

300.000

600.000

Bahan Baku

Rp

50

50.000

70

70.000

150

150.000

270.000

Tenaga Kerja

Rp

10

10.000

15

15.000

10

10.000

35.000

Overhead Variabel

Rp

20

20.000

25

25.000

20

20.000

65.000

80

80.000

110

110.000

180

180.000

370.000

20

20.000

90

90.000

120.000

230.000

KOntribusi Margin

120

Biaya Tetap Overhead Tetap

Rp

25.000

25.000

25.000

75.000

Biaya Penjualan

Rp

20.000

20.000

20.000

60.000

Biaya Administrasi

Rp

10.000

10.000

10.000

30.000

Total Biaya Tetap

Rp

55.000

55.000

55.000

165.000

Laba Sebelum Pajak

Rp

-35.000

35.000

65.000

65.000

Gambar ke-.3 ini merupakan rincian anggaran divisi “ KLM ” bulan januari 2014 yang kinerjanya dilaporkan pada gambar ke-1.

Hal 1-20

1)   Selisih Pendapatan (           ). Varians pendapatan menjelaskan mengenai bagaimana menghitung varians ha rg a

j ua l,

se lis ih

vo lu me

da n

ba ura n

pe nj ua la n

(s el is ih

ca mp ur an ).

Perhitungan tersebut dibuat untuk setiap lini produk, dan hasil dari lini produk kemudian diagregasikan/ dikumpulkan untuk menghitung selisih totalnya (total v ar ia ns ).

Va ri an s

ya ng

p os it if

/

s el is ih

po si ti f

a da la h

m en gu nt un gk an

/

m en un j uk a n l ab a , k ar en a h al t er se bu t m en gi n di ka s ik an b ah wa l ab a a kt u al m el eb ih i

l ab a

y an g

d ia ng ga rk an ,

d an

v ar ia ns

y an g

n eg at if

ad al ah

t id ak

menguntungkan. 2) Selisih Harga Jual (         ). Se li si h ha rg a

ha rga

ju al

s es un gg uh ny a

di hi tu ng d an

de nga n

h ar ga

me ng al ik an

s ta nd ar

de ng an

pe rb ed aa n v ol um e

ant ar a

se su ng gu hn ya

{ (Harga sesungguhnya – Harga Standar) x Volume sesungguhnya }. Contoh, pada gambar : 4. Selisih Harga Jual Bulan Januari 2014 PRODUK 

A

B

C

1.000

2.000

1.500

90

205

250

Harga Jual Anggaran per unit

100

200

300

Selisih Lebih (kurang) Harga Jual Per Unit

-10

5

-50

-10.000

10.000

-75.000

Volume Sesungguhnya  (unit) Harga Jual Sesungguhnya,per unit

Selisih Laba ( Rugi) Harga Jual

Rp.

TOTAL

-75.000

D ar i g am ba r t sb d ap a t d ik et a hu i b ah wa b es ar n ya s el is i h h ar ga j ua l a da l ah R p. 75.000, menguntunkan.  3) Se li si h Ca mpu ran Da n Vo lu me (            . Seringkali selisih volume dan campuran tidak dipisahkan. Besarnya selisih campuran dan volume dapat dihitung dengan menggunakan persamaan berikut:

Hal 1-20

Selisih Campuran dan Volume = ( Volume sesungguhnya - Volume dianggarkan) X ( K on t r i b us i y a n g d i a n g ga r k a n P e r -U n i t

Perhitungan besarnya selisih Campuran dan volume divisi “KLM” dapat dilihat pada gambar ke-5. Dari gambar tsb dapat diketahui bahwa besarnya selisih adalah Rp. 150.000 menguntungkan. Selisih volume terjadi akibat penjualan sesungguhnya lebih besar dibandingkn d en ga n p en ju a la n y an g d ia n gg ar ka n . Se da n gk an s el is i h c am p ur a n d ia k ib a tk a n karena komposisi produk yang dihasilkan berbeda dengan komposisi produk yang dianggarkan.Misalnya, Komposisi produk A,B,C yang dianggarkan adalah : 3 : 4 : 3, s ed an gk an ko mp os is i se su ng gu hn ya a da la h 5 : 3 : 2 . Ka re na se ti ap p ro du k mempunyai kontribusi per unit yang berbeda, maka perubahan komposisi akan menimbulkan selisih. Selisih ini dinamakan dengan selisih campuran (Mix Variance). Lihat gambar : 5 Selisih Volume dan Campuran Bulan Januari 2014 Volume

Volume

Perbedaan

Kontribusi

Selisih

Sesungguhnya

Dianggarkan

(2)-(3)

PerUnit

(4)x(5)

(1)

(2)

(3)

(4)

(5)

(6)

A

1.000

1.000

-

-

B

2.000

1.000

1.000

90

90.000

C

1.500

1.000

500

120

60.000

Total

4.500

3.000

Produk 

4)

150.000

Se lis ih Ca mp ur an (        ). Selisih campuran untuk masing-masing produk dihitung dengan menggunakan

persamaan :

Hal 1-20

Selisih Campuran = {( Total Volume penjualan sesungguhnya x Proposal dianggarkan) - (Volume Penjualan Sesungguhnya) x Kontribusi yang dianggarkan per-unit)

Perhitungan selisih campuran Divisi MBA bulan januari 2014 dapt dilihat pada gambar no.: 6. Selisih Campuran Bulan Januari 2014 Campuran Proporsi

Dianggarka n

Penjualan

Perbedaa n

Kontribusi

Selisih

Dianggarkan

Pd Volume

Sesungguhnya

(2)-(3)

Per-Unit

Campuran

Produk 

Sesungguhnya (1)

(2)

(3)

(4)

(5)

(6)

(7)

A

1/3

1.500

1.000

-500

20

-10.000

B

1/3

1.500

2.000

500

90

45.000

C

1/3

1.500

1.500

-

-

-

4.500

4.500

-

Da ri

(5)x(6)

ga mb ar

ts b

da pat

di ke ta hu i

35.000

ba hwa

pr op ors i

pr od uk

B

le bi h

be sr  

dibandingkan dengan dengan proporsi produk A yang dijual, sehingga produk B d ap a t m em be ri k an k on t ri b us i p er u ni t y an g l eb i h b es a r d ib an d in gk a n d en g an produk

A.

Besarnya

selisih

total

adalah

Rp.

35,000,-

menguntungkan. 5)

Selisi h Vo lume (           .

Besarnya selisih volume dapat dicari dengan mengurangkan selisih Volume selisih campuran dengan selisih campuran. Perhitungan selisih dihitung dengan menggunakan persamaan.:

Hal 1-20

dan

volume juga dapat

Selisih Volume = {( Total Volume penjualan sesungguhnya x Presentase yang dianggarkan) - (Penjualan yg dianggarkan) x Kontribusi yang dianggarkan per-unit)

Gambar ke-7 : Campuran Dianggarkan

Volume

Perbedaan

Kontribusi

Selisih

Pd Volume

Dianggarkan

(2)-(3)

Per-Unit

Campuran

Produk 

Sesungguhnya

6)

(4)x(5)

(1)

(2)

(3)

(4)

(5)

(6)

A

1.500

1.000

500

20

10.000

B

1.500

1.000

500

90

45.000

C

1.500

1.000

500

120

60.000

Total

4.500

3.000

115.000

A na l is i s P en d ap a ta n y an g l ai n . Jika tersedia informasi penjualan berdasarkan produk, selisih pendapat dapat

d ia na li si s

l eb ih

l an ju t

b er da sa rk an

pr od uk .

P er hi tu ng an

s el is ih

pe nd ap at an

berdasarkan produk dapat dilihat pada gambar ke-8. Dari gambar tsb diketahui bahwa total selisih pendapatan akan menunjukan  ju ml ah ya ng sa ma de ng an pe rh it un ga n pa da ga mba r ke -4 . Ya it u se bes ar Rp . 75.000,-   Gambar : 8. Selisih Harga JualBerdasar Produk Bulan Januari 2014 PRODUK 

Hal 1-20

A

B

C

Total

Selisih Harga

-10.000,00

10.000,00

-75.000,00

-75.000,00

Selisih Campuran

-10.000,00

45.000,00

-

35.000,00

Selisih Volume

10.000,00

45.000,00

60.000,00

115.000,00

Total

-10.000,00

100.000,00

-15.000,00

75.000,00

7)

P en e tr a si P as ar d an V ol um e I nd u st ri  Analisis pendapatan diperluas untuk memisahkan selisih volume dan campuran

me nj ad i

ju ml ah

ya ng

di se ba bk an

ol eh

pe rb ed aa n

pa sa ng -p as ar

da n

ya ng

disebabkan oleh perbedaan volume industri. Prinsipnya adalah manajer unit usaha bertanggung jawab terhadap pasang pasar tapi tidak bertanggung jawab terhadap volume industri karena volume industri ini dipengaruhi ekonomi secara luas. Persamaan berikut ini digunakan unutk memisahkan pengaruh penetrasi pasar  dari volume industri atas selisih volume dan campuran :

Selisih Pangsa Pasar = { ( Penjualan Sesungguhnya) -( Volume Industri) x Penetrasi Pasar Dianggarkan } x (Unit Kontribusi Dianggarkan)

Selisih Volume Industri = ( Volume Industri Sesungguhnya - Volume Industri di anggarkan ) x ( Volume Industri) x Penetrasi pasar dianggarkan x Unit Kontribusi

Dianggarkan.

Untuk menghitungbesarnya kedua selisih ini diperlukan data industri yang lengkap seperti tertera pada gambar ke-9 dibawah ini. Selisih pangsa pasar dihitung untuk setiap produk secara individual dan secara total. Dari gambar tsb dapat diketahui bahwa besarnya selisih pangsa pasar adalah Rp. 104.000,- menguntungkan. Ini berarti penetrasi pasar lebih baik dibandingkan dengan anggarannya. Sedangkan sisanya sebesar Rp. 46,000,-menunjukan bahwa volume industri kita ternyata lebih baik dari yang dianggarkan.

Hal 1-20

Selisih Pangsa Pasar dan Volume Industri Bulan Januari 2014 Produk 

A

B

C

Total

Volume Industri Diestimasikan (unit)

8.333

5.000

16.667

30.000

Pangsa Pasar Dianggarkan

12%

20%

6%

10%

Volume Dianggarkan (Unit)

1.000

1.000

1.000

3.000

10.000

10.000

10.000

30.000

Penjualan Sesungguhnya (Unit)

1.000

2.000

1.500

4.500

Pangsa Pasar Sesungguhnya

10%

20%

15%

15%

1.000

2.000

1.500

4.500

Industri Sesungguhnya

1.200

2.000

600

3.800

3

Perbedaan (1-2)

-200

-

900

700

4

Kontribusi Unit Dianggarkan

20

90

120

-

5

Selisih Pangsa Pasar

-4.000

-

108.000

104.000

10.000

10.000

10.000

30.000

A

Volume Penjualan Dianggarkan

B

Pangsa Pasar Sesungguhnya

Volume Industri Sesungguhnya (Unit)

C

Selisih Pangsa Pasar 1

Penjualan Sesungguhnya (Unit)

2

Pangsa Dianggarkan pada Volume

D

8)

Selisih Volume Industri

1

Volume Industri Sesungguhnya (Unit)

2

Volume Industri Dianggarkan (unit)

8.333

5.000

16.667

30.000

3

Perbedaan (1-2)

1.667

5.000

-6.667

-

4

Pangsa Pasar Dianggarkan

12%

20%

6%

-

5

(3) x (4)

200

1.000

-400

-

6

Kontribusi Unit Dianggarkan

20,00

90

120

-

7

Total (3) x (4)

4.000

90.000

-48.000

46.000

Se lisi h Biay a (            ) B ia ya t et a p a da l ah b ia y a y an g j um l ah n ya t ot al n ya t id ak d ip en g ar uh o le h

besarnya vcolume penjualan meupun volume produksi. Sesuai dengan biaya ini, Hal 1-20

maka selisih yang terjadi dihitung dengan cara membandingkan antara biaya tetap menurut anggaran dengan biaya tetap sesunguhnya. B es a rn ya b ia y a t et ap d iv is i “ K LM ”

b ul an j an ua r i 2 01 4 d ap a t d il ih at p ad a

gambar ke-10

Selisih Biaya Tetap Bulan Januari 2014 Selisih Se sun gg uh ny a

Ang ga ra n

M eng unt un gka n

(Tidak Menguntungkan)

Overhead Tetap

75.000

75.000

-

Biaya Penjualan

65.000

60.000

5.000

Biaya Administrasi

35.000

30.000

5.000

175.000

165.000

10.000

Total

Biaya Variabel adalah biaya yang berubah secara langsung dan proposional d en ga n

v ol um e.

B ia y a

v ar i ab el

y an g

d ia ng g ar ka n

h ar us

d is es ua ik a n

d en ga n

volume produksi sesunguhnya. Asumsi : Jumlah produksi sesungguhnya selama bulan januari 2014 untuk produk : A=1.500 Unit, B=1.200 Unit, dan C=2.000 Unit, serta biaya sesungguhnya yang terjadi selama bulan januari 2014 untuk bahan baku Rp.470.000, Tenaga Kerja Langsung Rp.65.000 dan Overhead variabel Rp.90.000 Maka besarnya selisih biaya variabel divisi “KLM” dapat dilihat pada gambar ke-11 dibawah ini. Dari gambar tsb dapat diketahui bahwa besarnya selisih biaya variabel selama bulan januari 2014 adalah Rp. 13.000 tidak menguntungkan . Jumlah selisih tsb terdiri dari : 

Bahan baku sebesar Rp.11.000 tidak menguntungkan



Tenaga kerja sebesar Rp. 12.000 tidak menguntungkan



Overhead Variabel sebesar Rp.10.000 menguntungkan.

Lebih lanjut selisih biaya bahan baku, selisih biaya tenaga kerja langsung dan selisih biaya overhead variabel dianalisis untuk mencari penyebabnya.

Hal 1-20

 

Selisih Harga Jual Berdasar Produk Bulan Januari 2014

Selisih

PRODUK 

Menguntungkan Sesungguhnya

A

B

C

Bahan Baku

75.000

84.000

300.000

459.000

470.000

-11.000

Tenaga Kerja

15.000

18.000

20.000

53.000

65.000

-12.000

Overhead Variabel

30.000

30.000

40.000

100.000

90.000

10.000

120.000

132.000

360.000

612.000

625.000,00

-13.000

Total

Total

(Tidak Menguntungkan)

Keterangan : Biaya per unit menurut anggaran dikalikan dengan produksi sesungguhnya, misalnya untuk  bahan baku produk : A= 1500 unit x Rp.20 = Rp. 75.000

Ringkasan selisih : Selisih yang terjadi beserta penyebabnya kemudian dilaporkan kepada manajemen sebagai dasar untuk melakukan penyempurnaan. Contoh laporan selisih kepada manajemen dapat dilihat dari gambar no.12 Ringkasan Laporan KinerjaBulan Desember 2014

Rp.

Laba Sesungguhnya (Gambar : 1)

 

Laba dianggarkan ( Gambar :1)

132.000

80.000

 Selisih Rp

 

52.000

 

-75.000

Analisis Selisih- Menguntungkan (Tidak Menguntungkan)

Selisih Pendapatan : Rp.

Selisih Harga (Gambar : 1)

Selisih Campuran ( Gambar :6)

35.000

Selisih Volume (Gambar :7.)

115.000

 Selisih Pendapatan Bersih

Selisih Biaya Variabel ( Gambar :11)

Hal 1-20

Rp.

 

75.000

Rp.

Bahan Baku

 

-11.000

Tenaga Kerja

-12.000

Overhead Variabel

10.000

Selisih Biaya Variabel Bersih

Rp.

 

-13.000

Selisih Biaya Tetap (Gambar:10)

Biaya Penjualan

-5.000

Biaya Administrasi

-5.000

Selisih Biaya Tetap Bersih

 

Selisih

 3.

-10.000

52.000

Analisis Selisih Dalam Dunia Praktek. Beberapa perbedaan dalam praktik diuraikan berikut ini:

Perbandingan Periode Waktu Dalam contoh sebelumnya perbandingan antara laba sesungguhnya dengan la ba

ya ng

di an gg ar ka n

di la ku ka n

se ca ra

bu la na n.

Be be ra pa

pe ru sa ha an

menggunakan kinerja untuk tahun ke tanggal sebagai dasar perbandingan.Sebagai i lu st ra si , un tu k p er io de y an g b er ak hi r 3 0 j un i, a ka n d ig un ak an j um la h y an g sesungguhnya dan dianggarkan selama 6 bulan yang berakhir 3o juni. Perusahaan l ai n

m em ba nd in gk an

a ng ga ra n

d an

r ea li sa si ny a

s el am a

sa tu

ta hu n.

J um la h

s es un g gu hn ya u nt u k l ap o ra n y an g d is ia p ka n p ad a t an gg a l 3 0 j un i t er di ri d ar i  ju ml ah se su ng gu hn ya un tuk en am bu lan pe rt ama di ta mb ah es ti ma si pe nj ua lan da n biaya untuk enam bulan berikutnya. Perbandingan anggaran sesungguhnya dengan harapan kinerja sesungguhnya u nt uk

t ah un

te rs eb ut

m en un ju ka n

b ag ai ma na

de ka tn ya

m an aj er

u ni t

us ah a

mengharapkan untuk mencapai target laba tahunan. Jika prestasi untuk tahun ke tanggal lebih buruk daripada anggaran untuk tahunke tanggal, memungkinkan defisit atas prestasi yang dicapai bisa diatasi untuk bulan bulan berikutnya. Dilain p ih a k k ek ua t an

y an g

m en ye ba b ka n k in er j a s es un g gu hn ya

s es un g gu hn ya

a ta s

a ng g ar an y an g r en da h u nt uk t ah un k e t an g ga l b is a s aj a d ih ar ap k an b er la nj u t untuk tahun yang tersisa, dimana akan menghasilkan jumlah yang berbeda dari  ju ml ah ya ng di an gg ar ka n.

Hal 1-20

Manajer puncak membutuhkan estimasi realistik dari laba untuk tahun tersebut, baik karena disebabkan kebutuhan akan perubahan kebijakan dividen, memenuhi kas tambahan atau mengubah tingkat pengeluaranbiaya kebijakan dan juga karena estimasi saat ini dari kinerja tahun tsb kerap dilengkapi untuk analis keuagan dan pihak luar lainnya. Memfokuskan Pada Laba Kotor  Banyak perusahaan perubahan harga ataupun faktor lain diharapkan akan membawah perubahan harga jualm, dan tugas manajer pemasaran adalah untuk memperoleh laba kotor yang dianggarkan. Kebijakan seperti ini kjususnya penting pada periode terjadinya inflasi. Analisis selisih pada sistem seperti itu tidak akan menghasilkan selisih tentang harga jual. Juga akan ada selisih laba ; laba kotor  perunit berbeda antar harga jual dan harga pokok produk. H al i ni d il ak uk a n d en g an m en su bs i tu s i l ab a k ot o r u nt uk h ar ga j ua l d al am p er sa m aa n p en da p at a n.

L ab a

s es un g gu hn ya d en g an h ar ga

k ot o r m er up a ka n p er be da a n a nt a ra

h ar ga

j ua l

p ok o k s ta nd a r. H ar ga p ok o k s ta nd a r h en da k ny a

memasukkan perhitungan tersebut ke harga pokok produksi yang disebabkan oleh peruba han

ha rga

s es un gg uh ny a,

ba han

b ia ya

ba ku

y an g

da n

tenag a

di gu na ka n

a ta s

ke rj a.

Stan dar

k et id ak ef is ie ns i

in i,l ebi h pr od uk si

dari ti da k

mempengaruhi organisasi pemasaran. Standar Evaluasi Ada tiga jenis standar untuk menilai aktivitas sesungguhnya suatu unit usaha dalam sistem pengendalian manajemen Ialah : 1. Standar atau anggaran yang ditetapkan sebelumnya. Jika standar atau anggara i ni d is us un s ec ra h at i- h at i d an d ik o or d in a si ka n d en ga n b ai k, m ak a s ta nd a r i ni sangat bagus. Standar ini merupakan dasar kinerja sesungguhnya yang di pakai pada kebanyakan perusahaan. Jika anggaran tersebut disusun dengan cara tidak hati- hati, cara ini tidak layak menjadi dasar per bandingan. Standar Historis. C ar a m er up a ka n c at a ta n k in er j a s es un g gu hn ya p ad a m as a l al u . K el em a ha n menndasar dari standar ini ialah : 

  K ea da an

se ka ra ng

bandingkan .

Hal 1-20

m un gk in

s ud ah

be ru ba h

a nt ar a

du a

p er io de

y an g

di



Kinerja periode sebelumnya belum tentu dapat diterima.

Standar Eksternal. Standar ini diperoleh dari pusat pertanggung jawaban atau perusahaan lain. Kinerja

dari satu kantor cabang berbeda dengan kinerja kantor cabang lainnya.

Jika kondisi pada dua pusat pertanggung jawaban ini sama, perbandingan seperti ini memungkinkan menjadi dasar evaluasi kinerja. Keterbatasan standar. Selisih antar kinerja sesungguhnya dengan standarnya bermafaat jika standar  yang digunakan diperoleh dari standar yang valid. Walaupun cukup mengacu pada s el is i h m en gu nt u ng ka n d an

t id a k m en g un t un gk a n,

k at a k at a i ni

m en un j uk a n

standar tsb merupakan ukuran yang layak dari kinerja yang seharusnya.Walaupun b ia y a s ta nd a rs t id ak l ah a ku r at , e st im a si d ar i b ia y a y an g s eh a ru s ny a m un g ki n dibawah kondisi. Situasi berikut bisa timbul karena alasan berikut : 

Standard tidak dubuat dengan sempurna



W al au pu n d ib ua t de ng an

s em pu rn a s es ua i ko nd is i sa at

i tu , k on di si

y an g

berubah menjadikannya standar yang absolut. Full-Cost System Jika perusahaan menggunakan biaya penuh             , maka biaya variabel maupun biaya tetap dimasukan sebagai biaya elemen persediaan biaya s ta nd a r p er un it . J ik a p er se d ia a n a kh i r l eb ih b es a r d ar ip a da p er se d ia a n a wa l, beberapa biaya overhead tetap yang terjadi Pada periode tersisa pada persediaan lebih dari mengalirkannya ke harga pokok penjualan. Sebaliknya, jika persediaan menurun selama periode tersebut, lebih banyak biaya    tetap dikurangkan pada harga pokok penjualan dari pada jumlah sesungguhnya yang terjadi pada periode tersebut. Jika tingkat persediaan berubah, dan jika volume produksi sesungguhnya berbeda dari yang dianggarkan, bagian dari selisih volume produksi dimasukan d al a m p er se d ia an . J ug a J um la h s el is i h v ol um e p ro du k si i ni h ar us d ih it u ng d i lapo rka n

.se li si h

ini

merupa kan

pe rb ed aa n

bi ay a

tet ap

pro du ksi

sesungguhnya dan biaya produksi tetap standar pada volume bersangkutan.

Hal 1-20

yang

J ik a p er us a ha a n t sb m en g gu n ak an s is t em b ia y a v ar i ab e, ( Va ri ab e l C os t System), biaya produksi tetap tidak dimasukan dalam persediaan sehingga tidak a da

s el is ih

vo lu me

p ro du ks .

Se li si h

b ia ya

p ro du ks i

t et ap

se ca ra

s ed er ha na

merupakan perbedaan jumlah yang dianggarkan dengan jumlah sesungguhnya. Biaya Teknik dan Kebijakan S el i si h m en g ut un g ka n p ad a b ia y a t ek ni k b ia s an ya ki ne rj a

ya ng

ba ik

yak ni

ma ki n

re nd ah

bi ay a

ma ka

m em be ri k an

le bi h

ba ik

i nd i ka s i

ke ne rj an ya .

Sebaliknya, kinerja pusat biaya kebijakan biasanya dinilai atas dasar kepuasan jika biaya sesungguhnya sama dengan yang dianggarkan. 4.

Keterbatasan Analisis Selisih Walaupun analisis selisih merupakan cara yang bagus, tetapi ia mempunyai keterbatasan :

1)

Walaupun cara ini menunjukan dimana selisih itu terjadi tapi ia tidak menjelaskan alasan terjadinya selisih dan tidak menjelaskan tindakan yang perlu dilakukan sebagai tindak lanjutnya.

2)

Tidak memberikan penjelasan apakah selisih yang terjadi tersebut penting atau tidak

3)

Karena laporan kinerja merupakan kumpulan laporan, penyeimbangan selisih akan membingungkan pembaca laporan tsb.

4)

Karena laporan kinerja merupakan kumpulan laporan, maka manajer menjadi lebih tergantung pada keterangan dan ramalan.

5) Laporan analisis selisih hanya menunjukan apa yang telah terjadi , tidak menunjukan apa pengaruh dimasa mendatang terhadap tindakan yang telah dilakukan manajer. 5.

Informasi Lain Disamping menerima laporan selisih terhadap anggaran data sesungguhnya,

manajer unit usaha tertentu juga menerima informasi dari sumber lainnya. 

Variabel Kunci Variabel ini merupakan indikator penting atas kesuksesan perusahaan. Yang

terpenting adalah informasi atas variabel kunci harus menjadi perhatian utana manajer unit usaha. Variabel kunci ini memerlukan tindakan segera. Hal 1-20



Tujuan Non Keuangan Disamping tujuan keuangan, tujuan non keuangan juga perlu dicapai karena

untuk menganalisis kinerja sebagai tambahan informasi pada anggaran laba. 

Informasi Informal Informasi yang didapat oleh manajer, dari berbagai sumber informasi lain.



Tindakan Manajemen. Keseimbangan antara informasi formal dan informal, prinsip yang terpenting

adalah : Laporan laba bulanan, seharusnya tidak berisi banyak kejutan. Informasi yang signifikan hendaknya dikomunikasikan secara cepat segera setelah informasi tsb diketahui. Laporan formal tetaplah penting. Manfaat utama dari laporan formal, adalah : 

Laporan ini menyediakan tekanan yang diperlukan pada manajer tingkat bawah untuk mengambil tindakan perbaikan atas inisiatif mereka sendiri.



Informasi informal bisa saja tidak lengkap atau salah arti



Jumlah dalam laporan formal menyediakan informasi yang lebih akurat.



Laporan formal bisa mengkonfirmasikan atas informasi dari pihak luar.

Laporan laba akan menjadi tidak bermanfaat jika tidak diambil tindakan. Tindakan bisa berisi penghargaan atas tugas yang dilakukan dengan baik, saran untuk tugas tertentu secara berbeda atau lebih drastis tindakan personalia. 6.

Aspek Perilaku Pada Penilaian Prestasi Kebanyakan perusahaan menggunakan teknik yang sama dalam menyusun dan merevieu

anggaran yang disetujui. Inilah yang disebut aspek teknis dalam sistem penyusunan anggaran formulir yang digunakan untuk menyusun anggaran, format selisih biaya dan realisasinya, frekuensi pelaporan , dan lain lain sama pada banyak perusahaan. Namun perbedaanya adalah cara menggunakan informasi yang dihasilkan oleh sistem penganggaran tsb.

Hal 1-20



Pengawasan Ketat (  ). Sistem pengawasan ketat merupakan suatu sistem dimana kinerja manajer dievaluasi

terutama berdasarkan kemampuannya mencapai target yang telah ditetapkan. Filosofinya adalah bahwa manajer bawahan bekerja secara efektif jika mereka hanya ditargetkan untuk  jangka pendek saja, dan Manajer Puncak bisa membantu bawahan dalam mengatasi masalah harian. Sehingga, manajer bawahan bisa menghasilkan keputusan yang lebih baik jika dibantu atasannya.

Dengan

pengawasan

ketat

ini,

tujuan

laba

suatu

manajer

unit

usaha

dipertimbangkan sesuai komitmen perusahaan dimana ia akan diukur dan kemudian dievaluasi. Setiap bulan, kinerja sampai saat iitu dibandingkan dengan kinerja yang diharapkan, selisih terinci diidentifikasi dan didiskusikan, dan dilakukan tindakan perbaikan jika anggaran yang telah ditetapkan tidak cocok. 

Pengawasan Longgar ( 

Filosofinya

:



Saya

menyewa

orang,

dan

saya

membiarkannya

untuk

melakukan

pekerjaannnya sendiri”. Dengan pengawasan longgar, anggaran tsb pada dasarnya merupakan alat perencanaan dan komunikasi. Setiap tahun anggaran disusun, diuji oleh manajer puncak, disesuaikan dimana perlu dan disetujui. Setiap bulan atau kuartalan, hasil sebenarnya dibandingkan dengan anggaran, dan perbedaan yang terjadi dianalisis dan dijelaskan. Anggaran bagaimanapun tidak semata mata sebatas komitmen manajemen saja. Lebih dari itu anggaran merupakan estimasi terbaik manajer untuk mencapai laba yang telah ditentukan. Selanjutnya begitu kondisi berubah dikomunikasikan ke manajer puncak untuk merevisi estimasi yang telah ditetapkan sebelumnya. Kenyataan bahwa tujuan semula tidak cocok, tidaklah berarti bahwa kinerja seorang manajer jelek . Lebih jauh, penyimpangan tujuan, tindakan perbaikan yang dilakukan, dan penjadwalan tindakan tsb tidak diuji secara detail oleh manajer puncak, kecuali kalau hal tsb jelas keliru. 

Pengaruh Perilaku Pengawasan Ketat & Longgar. Beberapa Keuntungan : Sistem pengawan ketat, antara lain :

a)

Pengawasan ketat cenderung mencegah manajer untuk bersikap tidak efisien ataupun membuang buang waktu

Hal 1-20

b)

Tekanan yang konsisten memotivasi manajer untuk mencari jalan yang lebih baik untuk menjalankan operasional perusahaan seperti saat ini. Beberapa Kelamahan : Sistem pengawan ketat, antara lain :

1)

Manajer lebih memfokuskan pada tindakan jangka pendek daripada kepentingan jangka panjang perusahaan

2)

Untuk memenuhi laba jangka pendek, manajer unit usaha tidak melakukan tindakan yang bermanfaat untuk jangka panjang. Misal, manajer tidak akan melakukan investasi, walaupun pada jangka panjang akan mendatangkan keuntungan.

3)

Kegunaan laba yang dianggarkan sebagai tujuan yang akan dicapai ,bisa mengubah komunikasi antara manajer unit usaha dan manajer puncak. Jika manajer unit usaha dievaluasi atas dasar anggaran laba, maka ia akan membuat target yang kira kira mudah tercapai saja.

4)

Pengawasan ketat akan mendorong manajer untuk memanipulasi data.

Studi empiris yang dilakukan Hopwood mengemukakan, bahwa pengawasan ketat akan menjadikan : a.

Hubungan kerja yang tidak harmonis

b.

Jeleknya hubungan dengan atasan

c.

Jeleknya hubungan dengan rekan sejawat

d.

Kecenderungan Manipulasi laporan akuntansi



Faktor faktor yang mempengaruhi pemilihan pengawasan Ketat dan Longgar.

Kemampuan

unit

usaha

untuk

menciptakan

pencapaian

laba

yang

seimbang

memungkinkan tercapainya tujuan tersebut akan tergantung pada : a)

Besarnya keleluasaan bagi manajer unit usaha untuk melakukan uji coba

b)

Tingkat dimana variabel kinerja secara kritis bisa dipengaruhi oleh manajer unit usaha.

c)

Tingkat ketidakpastian yang melekat [ada ooperasional perusahaan Hal 1-20

yang

d) Rentang waktu pengaruh keputusan manajer yang dibuatnya.

7.

Rangkuman Manajer unit usaha melaporkan kinerja yang telah dilakukannya ke atasannya. Pelaporan

ini dilakukan secara teratur. Isi laporan ini berupa perbandingan pendapatan dan biaya sesungguhnya dan anggaran yang telah ditetapkan. Jika terjadi penyimpangan

diberikan

penjelasan terinci. Laporan yang diterima oleh manajer puncak diteliti dan dianalisis, disamping  juga memperhatikan kebenaran laporan yang disampaikan. Pelaporan dalam hal ini juga akan menentukan tingkat kompensasi yang akan diberikan kepada manajer pusat pertanggung jawaban yang bersangkutan.

Hal 1-20

DAFTAR PUSTAKA :

1.

Abdul Halim, Achmad Tjahjono & Muh Fakhri Husein,” Sistem Pengendalian Manajemen”, edisi Revisi, UPP STIM YKPN, Yogyakarta 2009.

2.

Anthony, Robert N & Govindarajan, “Management Control System, McGrow, Hill Education, Edisi 12, 2007.

3.

Mulyadi, Sistem Pengendalian Manajemen, BPFE, Yogyakarta, 2000

4.

Halim, Abdul et al. 2000. Sistem Pengendalian Manajemen. Yogyakarta: UPP AMP YKPN

5.

Supriyono, R.A. 2000. Sistem Pengendalian Manajemen. Yogyakarta: BPFE

6.

Anthony, Dearden, Bedford,” SPM ( Management Control Systems), Agus Maulana, Edisi ke V, Erlangga, Jakarta 1993.

7.

Mulyadi, Struktur Pengendalian Manajemen, BPFE, Yogyakarta, 1989

8.

Mulyadi, Proses Pengendalian Manajemen, BPFE, Yogyakarta, 1989

Hal 1-20

View more...

Comments

Copyright ©2017 KUPDF Inc.
SUPPORT KUPDF