Analisis Laporan Keuangan

February 24, 2019 | Author: Gede Junio | Category: N/A
Share Embed Donate


Short Description

Analisis Laporan Keuangan...

Description

ANALISIS LAPORAN KEUANGAN

LAPORAN KEUANGAN Empat jenis laporan lap oran dalam laporan keuangan keuangan perusahaan : 1. Neraca (balance sheet ) 2. Laporan Laba Rugi (income statement ) 3. Lapo Laporran Perub erubah ahan an Moda Modal/ l/Ek Ekui uittas (statement of equity ) 4. Laporan Arus Kas (cash flow statement  statement )

NERACA •



Sisi kanan neraca disebut aktiva memuat informasi informasi mengenai semua aset perusahaan. Sisi kiri kiri neraca neraca disebut disebut pasiva pasiva memuat memuat informasi informasi mengenai hutang dan modal yang dimiliki perusahaan.

LAPORAN LABA RUGI •



Laporan laba rugi merupakan rangkuman rangkuman kinerja operasional perusahaan dalam satu periode waktu (misalkan (misa lkan setahun). Dalam laporan laba rugi, bisa diperoleh informasi informasi mengenai m engenai semua pendapatan (revenues), biaya (expenses), yang akan menghasilkan laba atau rugi perusahaan pada suatu periode.

LAPORAN ARUS KAS 

Laporan arus kas adalah suatu laporan yang menunjukkan arus kas yang terjadi sebagai akibat dari tiga aktivitas perusahaan pada suatu periode akuntansi yaitu: 1. aktivitas operasi 2. aktivitas investasi 3. aktivitas pendanaan perusahaan

LAPORAN PERUBAHAN MODAL/EKUITAS Laporan perubahan ekuitas berisi informasi tentang perubahan yang terjadi pada pospos akuntansi yang membentuk ekuitas perusahaan.  Jenis laporan ini sangat berguna bagi para pengguna informasi laporan keuangan untuk mengetahui alasan terjadinya perubahan pada ekuitas perusahaan. 

KELEMAHAN LAPORAN KEUANGAN Beberapa kelemahan laporan keuangan: 1. Kelemahan dalam eskpresi moneter 2. Faktor inflasi 3. Penyederhanaan dan peringkasan 4. Perbenturan kepentingan dalam pelaporan informasi laporan keuangan. 5. Perbedaan asumsi-asumsi dalam pelaporan akuntansi.

ANALISIS LAPORAN KEUANGAN •

Merupakan suatu proses pertimbangan dalam rangka membantu mengevaluasi posisi keuangan dan hasil operasi perusahaan pada masa sekarang dan masa lalu, dg tujuan untuk estimasi dan prediksi mengenai kondisi dan kinerja organisasi pd masa mendatang.

TUJUAN ANALISIS LAPORAN KEUANGAN •







Alat screening awal dlm memilih alternatif investasi (Bagi Pihak Eksternal) Alat forecasting mengenai kondisi keuangan di masa depan (Pihak Eksternal dan Internal) Proses diagnosis thd masalah-masalah manajemen (Bagi Pihak Internal) Alat evaluasi kinerja manajemen (Bagi Pihak Internal)

PROSEDUR ANALISIS 1. Memahami latar belakang data keuangan perusahaan 2. Memahami kondisi-kondisi yg berpengaruh pd perusahaan. 3. Mempelajari dan mereview laporan keuangan. 4. Menganalisis laporan keuangan.

METODE DAN TEKNIK ANALISIS •

Analisis Horisontal (dinamis) : Membandingkan laporan keuangan dua periode atau lebih misalnya metode Analisis Perbandingan (Komparatif), Analisis Trend, Benchmark .



Analisis Vertikal (statis) : Membandingkan satu pos dengan pos lainnya dalam lap.keuangan satu periode yg sama, misalnya metode Analisis Common Size, Analisis Ratio.



Analisis Ratio : Membandingkan satu pos dg pos lainnya dlm lap.Keuangan bisa secara vertikal atau horisontal.

ANALISIS HORISONTAL •

Analisis Perbandingan/Komparatif : Melakukan analisis dg membandingkan lap.keuangan satu periode dg periode sebelumnya. Bisa juga dg membandingkan lap keuangan dg lap keuangan perusahaan lain yg sejenis atau dg rata2 industri.

ANALISIS HORISONTAL •

Analisis Trend/Indeks : Membandingkan lap.keuangan atau pos-pos didalamnya selama beberapa periode (mis 3 th, 5 th atau 10 th)

Analisis Indeks •



Metode analisis laporan keuangan untuk mengetahui kecenderungan atau tendensi keadaan keuangan suatu perusahaan baik naik, turun maupun tetap Kecenderungan posisi keuangan tersebut dapat diketahui dari laporan keuangan yang disusun untuk tiga periode atau lebih. Untuk melihat trend tersebut digunakan angka indeks 100 untuk tahun dasar

14

Analisis Indeks •

Penyusunan laporan dengan indeks berikut ini : Menentukan Tahun Dasar, biasanya yang digunakan sebagai tahun dasar adalah tahun awal atau tahun yang dianggap normal/representative pada periode tahun yang dianalisis. Menentukan angka indeks 100 pada tahun dasar untuk masing-masing pos dalam tahun dasar. Pos-pos dari periode laporan yang dianalisis dibandingkan dengan pos-pos yang sama dalam laporan keuangan tahun dasar.  –

 –

 –

15

ANALISIS VERTIKAL •

Analisis Common-Size (Prosentase per Komponen) : Metode analisis laporan keuangan ini menyajikan laporan keuangan dalam bentuk persentase masing-masing pos neraca terhadap jumlahnya, dan masing-masing pos rugi laba terhadap jumlah penjualan

PT WISTARINI NERACA PERBANDINGAN COMMONSIZE 31 DESEMBER 2004 & 2005

AKTIVA Kas Piutang dagang Persediaan Persekot biaya Jumlah aktiva lancar Tanah Bangunan Aktiva tetap lainnya Cad. peny. Ak. Tetap Jumlah aktiva tetap Jumlah aktiva HUTANG & MODAL Hutang dagang Hutang wesel Hutang gaji Jumlah hutang lancar Hutang jangka panjang Modal saham Laba ditahan Jumlah modal

2004

2005

% SUB TOTAL

(Rp.000)

(Rp.000)

2004

2005

% TOTAL 2004

2005

3

5

1

1

1

1

130 210 20 363 15 147 63 (22) 203 566

164 235 25 425 15 109 90 (24) 190 619

36 58 5 100 7 72 31 (10) 100

38 55 6 100 8 57 47 (12) 100

23 37 4

26 38 4

3 26 11 (5)

2 18 15 (4)

100

100

167 35 81 283 10 50 223 283

210 70 60 340 10 50 219 279

59 12 29 100 4 18 78 100

30 6 14

34 11 10

2 9 39

2 8 35

62 21 17 100 2 19 79 100

17

PT. WISTARINI LAPORAN LABA RUGI PERBANDINGAN/COMMONSIZE PERIODE YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2004 DAN 2005

2004 (Rp.000)

2005 (Rp.000)

700 566 134

898 638 260

100 81 19

100 71 29

40 22

127 68

6

14

Laba operasi

72

65

10

7

Biaya lain-lain Laba bersih sebelum pajak Pajak Laba bersih sebelum pajak

5 67 20 47

11 54 16 38

1 9 2,9 6,1

1 6 1,6 4,4

Penjualan neto Harga pokok penjualan Laba kotor Biaya operasi : Biaya penjualan Biaya administrasi

Persentase Per Komponen

18

Analisis Rasio Keuangan •

Kondisi keuangan dapat dilihat dalam berbagai aspek, yaitu : 

Aspek likuiditas.



Aspek solvabilitas.



Aspek rentabilitas.



Aspek aktivitas usaha.



Aspek pasar

19

RASIO LIKUIDITAS Mengukur kemampuan melunasi kewajiban jangka pendek Current Ratio

Quick Ratio (Acid Test Ratio)

Mengukur kemampuan memenuhi kewajiban yang jatuh tempo/waktu Mengukur kemampuan memenuhi kewajiban yg jatuh tempo dari Quick Assets (melihat kualitas dari aktiva lancar)

Net Working Capital to Sales

Mengukur peranan sumber  jangka panjang yg terikat pada aktiva lancar sehubungan dengan pelaksanaan penjualan

Current Assets to Sales

Menunjukkan peranan modal kerja dalam mencapai penjualan

Aktiva Lancar   x100%

Pasiva Lancar 

Aktiva Lancar - Persediaan  x10 0%

Pasiva Lancar 

Modal Kerja Bersih 10 0%

 x

Penjualan

Aktiva Lancar  100%

 x

Penjualan 20

RASIO LEVERAGE / SOLVABILITAS Mengukur sampai seberapa jauh perusahaan dibiayai oleh modal pinjaman Debt to Total  Assets

Times Interest Earned

Membandingkan total pinjaman dengan aktiva utk mengetahui berapa besarnya peranan modal luar  Mengukur pengaruh adanya modal luar bagi perusahaan

Jumlah Hutang 100%

 x

Jumlah Aktiva

Laba Operasi 

.......... Kali

Biaya Bunga

Fixed Charged Coverage

Mengukur kemampuan perusahaan dalam menanggung beban tetap

Pendapatan Sebelum Beban Tetap Beban Tetap

21

RASIO AKTIVITAS

Mengukur efisiensi penggunaan dana yang tertanam dalam perusahaan Inventory Turnover

Mengukur efektivitas  penggunaan dana yang atau Day’s Inventory tertanam dalam persediaan

Penjalan atau

 H  arg aPokokPenjualan

Persediaan

 Persediaa n

36 0 ....... Hari InventoryTurn Over 

Average Collection Period

Mengukur waktu penerimaan tagihan

Acc. Receivable Turnover 

Rata - rata Tagihan atau

Penjualan/ Hari 360 Re ceivableturnover 

Fixed Assets Turnover  Mengukur efisiensi penggunaan dana pada aktiva tetap dalam rangka mencapai penjualan

Total Assets Turnover  Mengukur efisiensi penggunaan dana pada total aktiva dalam rangka mencapai penjualan

Penjualan AktivaTetap

Penjualan Total Aktiva 22

RASIO PROVITABILITAS Mengukur kemampuan dalam menghasilkan laba Profit Margin

Mengukur laba yg dicapai dibandingkan dengan penjualan

Laba Bersih  X  10 0%

Penjualan

Return on Investment/ Mengukur kemampuan menghasilkan laba dari Return on Total total aktiva yang Assets / digunakan Earning Power  Return on Net Worth Mengukur return atas atau Return on Equity modal sendiri

Laba Bersih  X  100%

T o t a lAktiva

Laba Bersih  X  10 0%

Modal Sendiri

23

RASIO NILAI PASAR

Mengukur pengakuan pasar terhadap kondisi perusahaan Earning Per Share(EPS)

Jumlah Laba per lembar saham

EA T Jumlah LembarSaham

Price Earning Ratio (PER)

Market to book value

Mencerminkan pengakuan pasar terhadap laba yang dihasilkan perusahaan perlembar saham Pengakuan pasar terhadap nilai buku saham

Harga Saham ........kali EP S

Harga PerlembarSaham  Nilai Buku PerlembarSaham

Dividend Payout ratio Bagian laba perusahaan yang dibayarkan dalam bentuk dividen

Cash Deviden EA T

24

Kekuatan dan Kelemahan Analisis Rasio •

Data pembanding



Distorsi data pembanding



Interpretasi dalam hasil



Perbedaan perlakuan akuntansi

25

ANALISIS SUMBER DAN PENGGUNAAN MODAL KERJA

Analisis Sumber dan Penggunaan Dana •



Sumber dan Penggunaan Dana Dalam Pengertian Kas Sumber dan Penggunaan Modal Kerja

27

Sumber dan Penggunaan Dana Dalam Pengertian Kas •

Langkah-langkah  –

 –

 –

Membandingkan dua Neraca untuk menyusun perubahan pada masing-masing elemen neraca. Mengelompokkan perubahan-perubahan tersebut dalam kelompok perubahan yang memperbesar kas dan kelompok yang memperkecil jumlah kas.Mengelompokkan elemen-elemen dalam Laporan Laba/Rugi atau Laporan Laba Ditahan ke dalam kelompok yang memperbesar kas dan kelompok yang memperkecil jumlah kas. Mengadakan konsolidasi dari semua informasi tersebut ke dalam Laporan Sumber dan Penggunaan Dana 28

Sumber dan Penggunaan Dana Dalam Pengertian Kas •

Elemen-elemen dari neraca yang selalu diperhatikan  –

Elemen-elemen aktiva lancar selain kas

 –

Elemen-elemen aktiva tetap

 –

 –

Elemen-elemen dari modal baik dari modal sendiri maupun modal asing Keuntungan perusahaan yang berasal dari operasi

29

Sumber dan Penggunaan Dana Dalam Pengertian Kas •

Sumber dana  –  –  –  –  –



Berkurangnya aktiva lancar selain kas Berkurangnya aktiva tetap Bertambahnya hutang-hutang Bertambahnya modal   Adanya keuntungan dari operasi perusahaan.

Penggunaan dana  –  –  –  –  –  –

Bertambahnya aktiva lancar selain kas Bertambahnya aktiva tetap Berkurangnya hutang Berkurangnya modal  Pembayaran dividen tunai   Adanya kerugian 30

Neraca PT PERMANA pada akhir tahun 2004 dan 2005 Keterangan

2004 (Rp 0000)

2005 (Rp 000)

AKTIVA

Kas

32.000

30.000

Surat-surat berharga

75.000

70.000

Piutang

250.000

200.000

Persediaan

650.000

400.000

1.007.000

700.000

2.000.000

2.300.000

Akumulasi penyusutan

( 400.000 )

( 500.000 )

Jumlah Aktiva Tetap Bersih

1.600.000

1.800.000

Total Aktiva

2.607.000

2.500.000

97.000

40.000

Hutang wesel

210.000

150.000

Hutang bank

400.000

425.000

25.000

25.000

Hutang pajak

125.000

120.000

Jumlah hutang lancar

847.000

780.000

Hutang jangka panjang

600.000

540.000

Saham biasa

700.000

700.000

Laba yang ditahan

460.000

500.000

Jumlah aktiva lancar

Aktiva Tetap Pabrik dan Perlengkapannya

PASIVA

Hutang dagang

Hutang lainnya

31

Laporan Laba Rugi PT PERMANA  Th. 2004 dan 2005 Keterangan

 

2004 (Rp 000)

2005 (Rp 000)

Penjualan

3.500.000

3.600.000

Harga pokok penjualan

2.600.000

2.700.000

Laba kotor

900.000

900.000

Biaya operasi (penjualan, administrasi, umum)

180.000

200.000

Laba sebelum bunga dan pajak

720.000

700.000

Bunga

160.000

150.000

Laba sebelum pajak

560.000

550.000

Pajak (40%)

224.000

220.000

Laba bersih setelah pajak 

336.000

330.000 32

Langkah 1

PT PERMANA  LAPORAN PERUBAHAN NERACA  (dalam Jutaan Rupiah)

Keterangan Kas Surat – surat berharga Piutang Persediaan Aktiva tetap Akum. penyusutan Total aktiva tetap Hutang dagang Hutang wesel

2004 32.000 75.000 250.000 650.000 2.000.000 ( 400.000) 2.607.000 87.000 210.000

2005 30.000 70.000 200.000 400.000 2.300.000 ( 500.000 ) 2.500.000 40.000 150.000

Sumber 2.000 5.000 50.000 250.000

Hutang bank Hutang pajak Hutang lainnya Hutang Jk. panjang Saham biasa Laba yang ditahan Total pasiva Jumlah

400.000 125.000 25.000 600.000 700.000 460.000 2.607.000

425.000 120.000 25.000 540.000 700.000 500.000 2.500.000

25.000

Penggunaan

300.000 100.000 47.000 60.000 5.000 60.000  

40.000 472.000

472.000 33

Langkah 2 Menghitung dana yang digunakan untuk membayar dividen

Laba ditahan awal 2005 (akhir 2004) Laba bersih 2005 Laba ditahan yg tersedia 2005 Laba ditahan 2005 Dividen tunai 2005

Rp. 460.000.000 Rp 330.000.000 Rp. 790.000.000 Rp. 500.000.000 Rp 290.000.000

34

PT PERMANA  LAPORAN SUMBER DAN PENGGUNAAN DANA  PERIODE 2005 (dalam Jutaan Rupiah)

Sumber

Penggunaan

Dana diperoleh dari operasi Laba bersih

330.000

Dividen

290.000

Penyusutan

100.000

Tambahan aktiva tetap

300.000

Berkurangnya surat berharga Berkurangnya piutang Berkurangnya persediaan Kenaikan hutang bank Penurunan Kas Jumlah

5.000

Berkurangnya hutang dagang

47.000

50.000

Berkurangnya hutang wesel

60.000

250.000

Berkurangnya hutang pajak

5.000

25.000

Berkurangnya hutang Jangka panjang

60.000

2.000 762.000

Jumlah

762.000

35

SUMBER DAN PENGGUNAAN MODAL KERJA •





Pengertian modal kerja disini adalah modal kerja netto yaitu kelebihan aktiva lancar ( current assets) di atas hutang lancar (current liabilities) Apabila pada suatu saat modal kerja lebih besar daripada modal kerja sebelumnya berarti terjadi kenaikan modal kerja. Ini berarti sumber modal kerja lebih besar dari penggunaannya, demikian pula sebaliknya. Aktiva lancar dan hutang lancar dikategorikan sebagai current account , sedangkan aktiva tetap, hutang jangka panjang dan modal sendiri merupakan faktor non current account . 36

SUMBER DAN PENGGUNAAN MODAL KERJA Sumber-sumber modal kerja 1.

Berkurangnya aktiva tetap

2.

Bertambahnya hutang jangka panjang

3.

Bertambahnya modal

4.

Keuntungan dari operasi

Penggunaan modal kerja 1.

Pembayaran dividen tunai (cash dividend )

2.

Bertambahnya aktiva tetap

3.

Berkurangnya hutang jangka panjang

4.

Berkurangnya modal

5.

Kerugian dari operasi perusahaan 37

Sumber dan Penggunaan Modal Kerja Langkah-langkah dalam penyusunan laporan sumber dan penggunaan modal kerja 1. Menyusun laporan perubahan modal kerja 2. Mengelompokkan perubahan unsur-unsur non current account yang dapat memperbesar dan memperkecil modal kerja 3. Mengelompokkan unsur-unsur dalam laporan laba/rugi dan laba ditahan kedalam kelompok perubahan yang memperbesar atau memperkecil modal kerja 4. Menyusun laporan sumber dan penggunaan modal kerja

38

Sumber dan Penggunaan Modal Kerja Dengan kembali melihat laporan keuangan PT PERMANA maka pertama dapat dihitung perubahan modal kerja sebagai berikut: •



Modal kerja 2004 sebesar Rp 160 juta (Rp 1.007 juta - Rp 847  juta ). Modal kerja 2005 Rp - 60 juta (Rp 700 juta – Rp 760  juta). Dengan demikian, selama 2004 -2005 terjadi penurunan modal kerja sebesar Rp 220 juta. Ini menunjukkan bahwa penggunaan modal kerja lebih besar dari pada sumbernya. Laporan sumber dan penggunaan modal kerja dapat disusun dengan melihat kembali laporan peubahan neraca dan perhitungan dana dari operasi dan cash dividend. 39

PT PERMANA  LAPORAN SUMBER DAN PENGGUNAAN MODAL KERJA  PERIODE 2004  – 2005 (dalam Jutaan Rupiah)

Sumber

Penggunaan

Dana dari operasi Laba bersih

330.000

Dividen

290.000

Penyusutan

100.000

Penambahan aktivaTetap

300.000

Penurunan modal kerja Jumlah

220.000 650.000

Penurunan hutang Jangka Panjang Jumlah

60.000 650.000

40

Analisis Market Value Added (MVA) dan Economic Value Added (EVA) •



Tujuan utama perusahaan adalah memaksimalkan kemakmuran pemegang. Kemakmuran pemegang saham di maksimalkan dengan dengan memaksimalkan kenaikan nilai pasar dari modal perusahaan di atas nilai modal yang disetor pemegang saham. Kenaikan ini disebut Market Value Added  (MVA).

MVA = Nilai Pasar Ekuity - Modal Ekuity yg Disetor Pemegang Saham = (Jumlah Saham Beredar)/(Harga saham) Total Nilai Ekuity  – 

41

Analisis Market Value Added (MVA) dan Economic Value Added (EVA) •





Economic Value Added (EVA) menitik beratkan pada efektivitas manajerial tertentu. EVA mampu menghitung laba ekonomi yang sebenarnya atau true economic profit suatu persahaan pada tahun tertentu dan sangat berbeda jika dibandingkan laba akuntans EVA memberikan pengukuran yang lebih baik atas nilai tambah yang diberikan perusahaan kepada pemegang saham. Oleh karena itu manajer yang menitikberatkan pada EVA dapat diartikan telah beroperasi pada cara-cara yang konsisten untuk memaksimumkan kemakmuran pemegang saham

EVA = Laba Bersih Operasi Setelah Pajak (NOPAT) Biaya Modal Setelah Pajak Yang Diperlukan Untuk Mendukung Operasi = EBIT(1-Pajak Perusahaan) (biaya Operasi)(Biaya Modal Setelah Pajak)  – 

 – 

42

Analisis Market Value Added (MVA) dan Economic Value Added (EVA) •



EVA memberikan pengukuran yang lebih baik atas nilai tambah yang diberikan perusahaan kepada pemegang saham Nilai yang positif, karenta Net present value yang positif akan memberikan economic value added kepada pemegang saham. Berikut di berikan ilustrasi ilustrasi perhitungan MVA dan EVA. 43

PT WISTAWAN MARKET VALUE ADDED (MVA) (Dalam Jutaan Rupiah)

2005

2004

Perhitungan MVA Harga per Lembar Saham

23

26

Jumlah Saham Beredar (juta)

50

50

1.150

1.300

Book Value of Equity

896

840

MVA = Market Value –    Book  Value

254

460

Market value of Equity

44

PT WISTAWAN ECONOMIC VALUE ADDED (EVA) (Dalam Jutaan Rupiah)

2005

2004

Perhitungan EVA EBIT

283

263

40%

40%

170,30

157,80

Total Investor Supplied Operating Working Capital

1800

1.455

Biaya Modal Setelah Pajak (5)

11%

10,8%

198

157,10

(27,70)

0,70

Pajak (t)  NOPAT = EBIT(1-t)

Biaya Modal (Rp) EVA = NOPAT –  Biaya Modal

45

Pengamatan MVA dan EVA •



Ada hubungan antara MVA dan EVA namun sifatnya tidak selalu searah. Jika suatu perusahaan memiliki EVA negatif , maka EVA mungkin saja akan bernilai negatif atau sebaliknya jika suatu perusahaan memiliki EVA positif, maka EVA akan bernilai positif. Harga saham sebagai salah satu komponen MVA akan lebih banyak ditentukan oleh kinerja masa depan dan bukan kinerja masa lalunya. Sehingga perusahaan dengan EVA negatif dapat saja memiliki MVA positif jika investor memiliki harapan akan perubahan yang lebih baik pada perusahaan di masa depan. 46



EVA secara umum lebih bermanfaat dibanding MVA untuk mengevaluasi kinerja manajerial dengan alasan: EVA menunjukkan value added yang terjadi pada tahun tertentu EVA dapat diterapkan pada tingkat divisi atau unit dari perusahaan besar secara individual, sedangkan MVA harus diterapkan pada tingkat divisi atau unit dari perusahaan besar secara keseluruhan. Karena alasan ini MVA lebih banyak digunakan untuk mengevaluasi kinerja top manajemen selama jangka waktu yang panjang  –

 –

 –

View more...

Comments

Copyright ©2017 KUPDF Inc.
SUPPORT KUPDF