ANALISIS LAPORAN KEUANGAN PT INDOFOOD SUKSES MAKMUR TBK.docx
August 11, 2018 | Author: annisa nur khasanah | Category: N/A
Short Description
Download ANALISIS LAPORAN KEUANGAN PT INDOFOOD SUKSES MAKMUR TBK.docx...
Description
ANALISIS LAPORAN KEUANGAN PT INDOFOOD SUKSES MAKMUR TBK 1. RASIO LIKUIDITAS ℎ
10 100% =
28.985.443
= 1,58
9.29.44
RASIO CEPAT −
28.985.443−8.469.82
ℎ
9.29.44
x 100% =
RASIO HUTANG ℎ
x 100% =
38.233.92
= 0,47
82.74.55
RASIO MODAL SENDIRI ℎ
x 100% =
38.233.92
= 0,87
43.94.423
PERPUTARAN PIUTANG ℎ
66.75.37
−
3.729.64
x 100% =
= 1,79
PERPUTARAN PERSEDIAAN
x 100% =
−
9.428.44 8.469.82
= 2,30
PERPUTARAN AKTIVA ℎ
x 100% =
66.75.37
= 0,81
82.74.55
=1,67
2. RASIO PROFITABILITAS MARGIN LABA KOTOR ℎ− ℎ
x 100% =
66.75.37−9.428.44 66.75.37
= 0,70
MARGIN LABA BERSIH ℎ ℎ
5.266.96
ℎ
66.75.37
x 100% =
= 0,79
TINGKAT PENGEMBALIAN ASET ℎ ℎ
5.266.96
82.74.55
x 100% =
= 0,64
TINGKAT PENGEMBALIAN MODAL SENDIRI ℎ ℎ
5.266.96
100% =
PROSEDUR ANALITIS
UTANG TERHADAP EKUITAS
x 100% =
= 0,11
43.94.423
38.233.92
= 0,88
43.94.423
Analisis PT INDOFOOD SUKSES MAKMUR tbk
Di tengah kondisi yang mendukung ini, Indofood berhasil meraih kinerja yang baik. Penjualan bersih konsolidasi meningkat 4,2% menjadi Rp66,75 triliun tahun 2016 dan core profit mencapai nilai tertinggi sebesar Rp3,99 triliun, mencerminkan peningkatan kinerja operasional Perseroan. Laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk meningkat signifikan sebesar 39,6% mencapai Rp4,14 triliun didukung oleh kinerja yang lebih baik serta laba selisih kurs yang belum direalisasikan akibat menguatnya nilai tukar rupiah. Indofood berhasil mencatatkan penjualan neto konsolidasi sebesar Rp66,75 triliun, atau tumbuh 4,2%. Laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk mencapai Rp4,14 triliun, meningkat 39,6% akibat keuntungan selisih kurs yang belum terealisasi seiring dengan menguatnya nilai tukar rupiah. Operasional
Perseroan mencapai Rp3,99 triliun, meningkat
sebesar 12%. Total aset Perseroan pada tanggal 31 Desember 2016 mencapai Rp82,17 triliun, turun 10,5% dari Rp91,83 triliun pada tanggal 31 Desember 2015. Pada akhir tahun 2016, total aset lancar turun menjadi Rp28,99 triliun dari sebesar Rp42,82 triliun di tahun 2015 akibat tidak adanya aset kelompok lepasan yang dimiliki untuk dijual karena telah diselesaikannya divestasi , sedangkan total aset tidak lancar meningkat menjadi Rp53,19 triliun dari sebesar Rp49,01 triliun di tahun sebelumnya didorong oleh kenaikan aset tetap neto. Pada tanggal 31 Desember 2016 total ekuitas mencapai Rp43,94 triliun dibandingkan dengan Rp43,12 triliun pada tanggal 31 Desember 2015. Hal ini terutama karena laba yang dihasilkan di sepanjang tahun 2016 dikurangi dengan pembayaran dividen untuk tahun buku 2015.
View more...
Comments