Analisis First Travel

May 29, 2018 | Author: Arif Kenji Shinoda | Category: N/A
Share Embed Donate


Short Description

fraud...

Description

ANALISIS FIRST TRAVEL Magister Akuntansi Sekolah Pascasarjana Universitas Muhammadiyah Surakarta

Pengampu Rina Trisnawati, Ph.D. Oleh :Arif Dwisantoso(W100170022) I.

PENDAHULUAN Latar Belakang

Perkembangan zaman mengakibatkan perubahan lingkungan bisnis yang pada akhirnya menimbulkan persaingan dalam industri yang semakin ketat. Jika dulu produsen yang memegang kendali, sekarang dengan adanya revolusi informasi informasi dan perekonomian perekonomian yang semakin terbuka, batas antarnegara maupun regional semakin menghilang sehingga konsumen semakin menguasai pasar dan dapat dengan leluasa menentukan jenis, tempat perolehan serta harga dari produk dan jasa yang diinginkan. Hal ini menyebabkan perusahan perusahan saling bersaing untuk menjadi yang utama dalam memenuhi kebutuhan dan keinginan konsumen. Dalam hal kompetisi, globalisasi ekonomi tidak hanya menambah jumlah pesaing di pasar, namun juga menyebabkan bervariasinya bervariasiny a persaingan di pasar; hanya perusahaan-perusahaan yang memiliki kinerja baik yang dapat berhasil dalam menciptakan keuntungan jangka panjang. Pada perusahaan jasa sendiri terutama dalam jasa biro perjalanan

banyak sekali

bermunculan biro travel, terutama untuk perjalanan religi baik haji maupun umroh.yang tersebar diseluruh Indonesia, Indonesia, bersaing bersaing untuk menarik calon calon peserta sebanyak mungkin untuk memakai memakai biro perjalanan mereka Untuk menarik calon peseta banyak biro melakukan promosi  –  promosi mulai dari harga, fasilitas, pelayanan serta pembekalan . Pasti yang paling menarik dalam promosi yang dilakukan oleh biro perjalanan tersebut yaitu harga. Dan tidak sedikit biro perjalanan yang yang menawarkan menawarkan harga paket perjalan religi religi dibawah standar. Adapun standar minimal biaya perjalan umrah menurut asosiasi agen penyelenggara umrah, Asosiasi Muslim Penyelenggara Haji dan Umrah Republik Indonesia (Amphuri), 'Tarif bawah' itu ditetapkan USD$ 1.700, atau saat itu sekitar Rp20 jutaan.

Bila ada biro yang menawarkan harga di bawah itu, patut dicurigai. Aturan main ini diikuti oleh asosiasi biro umrah lainnya, yakni, Himpunan Penyelenggara Umrah dan Haji (Himpuh), Asosiasi Penyelenggara Haji Umrah dan Inbound Indonesia (Asphurindo), dan Kesatuan Tour Travel Haji dan Umrah Republik Indonesia (Kesthuri). II.

PEMBAHASAN PROFIL FIRST TRAVEL

First Travel mengawali usahanya dari sebuah bisnis biro perjalanan wisata, di bawah bendera CV First Karya Utama yang didirikan pada tanggal 1 Juli 2009. Biro perjalanan First Travel pada awalnya hanya menawarkan menawarkan layanan layanan perjalanan perjalanan wisata domestik domestik dan internasional untuk untuk klien perorangan maupun perusahaan.

Kemudian sejak tahun 2011 hingga kini, First Travel merambah bisnis

perjalanan ibadah umroh di bawah bendera PT First Anugerah Karya Wisata, dan berkembang pesat dari tahun ke tahun. Perkembangan bisnis perjalanan umroh First Travel ini ditandai dengan perolehan berbagai penghargaan, serta tingginya angka kepesertaan jamaah umroh hingga tahun berjalan. Hal ini menandakan tingginya kepercayaan peserta perjalanan umroh untuk pergi beribadah ke tanah suci bersama first travel sebagai sahabat setia yang selalu menemani dan melayani dengan baik dari tahun ke tahunnya. Pada tahun 2012 berhasil memberangkatkan 800-900 orang, ditahun berikutnya meningkat menjadi 3.600 orang, di tahun 2014 memberangkatkan 15.700 orang dan pada tahun 2016 sudah ada 35.000 yang akan diberangkatkan menuju tanah suci. Karena sering ditipu oleh temannya Andika tidak mengangkat karyawan lagi dari orang yang mereka kenal dan membuka canang hingga ke London .Kini First Travel menjadi salah satu biro perjalanan ternama ternama dengan omset 30 juta dollar amerika. Namun pada tanggal 28 Maret 2017 First Travel mendapat perhatian Kemenag setelah First Travel gagal memberangkatkan jemaah umrah. Dalam kejadian itu jemaah diinapkan di hotel sekitar Bandara Soekarno Hatta.Kemudian 18 April 2017 Kementerian Agama pun melakukan klarifikasi, investigasi, advokasi, hingga mediasi dengan jemaah.Saat pertemuan itu juga, Kemenag langsung menanyakan kejelasan kasus kasus ini ke k e petinggi First Travel. Titik akhirnya, 3 Agustus 2017 Pencabutan izin dilakukan karena PT First Anugerah Karya Wisata dinilai terbukti telah melakukan pelanggaran. Pelanggaran tersebut berupa tindakan penelantaran jemaah umrah yang mengakibatkan gagal berangkat ke Arab Saudi, dan mengakibatkan timbulnya kerugian materi dan immateril yang di alami jemaah umrah.

Permasalahan yang terjadi pada First Travel

a. Melakukan penelantaran calon jamaah haji sehingga semakin bertambah korban yang gagal berangkat b. Memberikan promo yang tidak sesuai dengan arahan pemerintah seperti paket umroh 14  juta. c.

Menggunakan uang calon jamaah haji yang satu untuk memberangkatkan calon jamaah haji yang lain, sehingga pada agustus diketahui 58.000 calon jamaah yang gagal berangkat.

d. Agen travel umroh memiliki izin, tetapi kegiatan pemasarannya tidak sesuai tujuan dan lebih

cenderung menggunakan mekanisme MLM. Kasus First Travel ditinjau dari Segi Etika a.

Prinsip dasar etika meliputi empat aspek utama yang terdiri dari egoism, utilitarianism, kant dan deontology (Velasquesz, Manuel G., 2002). Secara singkat ke lima prinsip tersebut di jabarkan sebagai berikut: Egoism.  Merupakan standar yang mengacu pada kepentingan diri sendiri. Keputusan berdasarkan egoism dibuat untuk memberikan konsekuensi paling bear pada pihak yang dipentingkan dengan mengabaikan kepentingan kepentingan pihak lain. Tindakan mementingkan diri sendiri tersebut dapat berupa jangka pendek dan  jangka panjang. panjang.

b. Utilitarianism.  Berdasarkan prinsip ini keputusan adalah etis jika memberikan benefit

paling besar daripada keputusan alternatif yang lain. Perbedaan egoism dan utilitarianism adalah egoism berfokus pada kepentingan diri sendiri dari individual, perusahaan, komunitas, dan lain‐lain, tetapi utilitarianism berfokus pada kepentingan sendiri dari

seluruh stakeholder. c.

Kant dan Deontology. Pada konsep utilitarianism kehilangan tuntutan dari teori karena

gagal untuk menilai karakteristik tindakan moral, motif moral. Menurut pandangan pandangan Kant, manusia mempunyai kehendak untuk melakukan tindakan apa yang diinginkan. Yang membedakan manusia dengan binatang adalah kemampuan untuk memilih antar arti alternatif atau cara untuk mencapai tujuan yang diinginkan, dan kebebasan menentukan tujuan atau kehendak dan bertindak dengan motif yang lebih tinggi. 3. Konsep Hak Dan Kewajiban a. Konsep a. Konsep Hak legal adalah hak yang ada akibat dari aturan hukum yang berlaku. Hak moral atau

hak manusia adalah hak yang berbasis pada norma dan prinsip moral yang seluruh manusia

mengijinkan sesuatu untuk dilakukan. Hak moral yang paling penting adalah hak yang jatuh pada larangan atau syarat orang lain yang y ang membuat individual memilih secara bebas untuk mengejar keinginan atau aktivitas. Tiga fitur hak moral melaiputi hak moral berhubungan dengan kewajiban, hak moral memberikan individual dengan otonomi dan kesamaan dalam mengejar keinginan, dan hak moral memberikan penilaian untuk menjustifikasi tindakan seseorang untuk melindungi orang lain. b.  b.  Hak dan kewajiban kontraktual Adalah hak dan kewajiban yang dipunyai dibatasi dengan

ikatan kontrak tertentu, jika kontrak habis, maka hilang pula hak dan kewajiban yang dimiliki. Hak dan kewajiban kewajiban kontraksional kontraksional dapat dibedakan dibedakan menjadi menjadi tiga hal pokok pokok yaitu: berdasarkan fakta bahwa serangan oleh individual yang spesifik akan menjatuhkan individual spesifik pula, hak kontraktual muncul dari transaksi spesifik antara individu tertentu, serta hak dan kewajiban kontraktual tergantung dari sistem penerimaan publik yang mendefinisikan transaksi yang menimbulkan hak dan kewajiban. 4. Konsep Dasar Keadilan

Konsep dasar keadilan meliputi lima pilar utama yang terdiri dari Distributive justice, Keadilan kapitalis, Sosialis, Keadilan retributive, Compensatory justice (Velasquesz, Manuel G., 2002). Secara singkat konsep dasar keadilan tersebut dijabarkan sebagai berikut: a. Distributive justice Masyarakat mempunyai banyak benefit dan beban (burden) yang harus

didistribusikan pada anggotanya. Alokasi dapat dilakukan dengan: pembagian yang sama peasetiap orang, berdasar kebutuhan, usaha, jasa, dan kontribusi sosial. b. Keadilan kapitalis; keadilan berdasar kontribusi Memandang bahwa keuntungan (benefit)

harus didistribusikan sesuai pada nilai dari kontribusi dari yang dilakukan individual pada masyarakat, masyarakat, tugas, grup atau pertukaran. c. Sosialis:  keadilan berdasar kebutuhan dan kemampuan Prinsip sosialis berdasar pada ide

bahwa orang menyadari potensi manusia mereka dengan kemampuannya dalam kerja produktif. d. Keadilan retributive Mengacu pada retribusi atau hukuman pa tindakan yang salah. e. Compensatory justice mengacu pada memberi kompensasi pihak yang disakiti pada tindakan ti ndakan

yang salah.

5. Pertimbangan Pembuatan Keputusan Etis

Dalam setiap pembuatan keputusan yang etis, setiap orang harus mempertimbangkan berbagai macam aspek. Liam pertanyaan dasar yang didasari teori etika dapat dilakukan pada setiap pengambilan keputusan adalah (Duska dan Duska, 2003), yakni: a. Is the action good for me? Suatu tindakan perlu mempertimbangkan mempertimbangkan kepentingan pribadi. Meskipun demikian diperlukan suatu definisi dari kata baik dan perlu mendeterminasikan kata “baik” dengan “apa yang seharusnya dilakukan”. Sutu tindakan memang harus mempertimbangkan kepentingan pribadi

tetapi juga harus dihubungkan dengan orang lain. b. Is action good good or harmful harmful society? Jika good reason dalam melakukan tindakan menguntungkan kita, dan kemudian benar untuk setiap orang, sehingga banyak orang diuntungkannya adalah tindakan yang lebih baik. Tentu saja  jika tindakan menguntungkan menguntungkan masyaraka masyarakatt tetapi melukai kita hal tersebut tentu saja saja masalah. masalah. c. Is the action action fair or just? Prinsip dari keadilan yang mana setiap orang mengakui, sama (equal) harus diperlakukan sama (equally). Tentu saja sering bertentangan dengan orang yang sama (equal), tetapi mempunyai perbedaan yang relevan, setiap orang harus diperlakukan sama (equally). d. Does the action violate anyone’s right? Ada dua macam hak, hak negatif merupakan hak yang sudah ada tanpa diberikan orang dan hak positif yang merupakan hak yang diperoleh dari sesuatu yang diberikan misal hak pendidikan. e. Have I made a commitment, commitment, implied or or explicit? Komitmen dapat dihasilkan dari hasil janji ekplisit dan kontrak. Meskipun demikian manusia merupakan pembuat janji. Struktur sosial kita tidak berfungsi jika tidak benar. Oleh karena itu merupakan alasan yang sangat sangat baik untuk membuat janji atau komitmen pada diri sendiri. III.

DAFTAR PUSTAKA

Brooks, Leonard J dan Paul Dunn. 2011. Etika Bisnis & Profesi untuk Direktur, Eksekutif, dan  Akuntan. Jakarta; PT Salemba Empat.

View more...

Comments

Copyright ©2017 KUPDF Inc.
SUPPORT KUPDF